N DENGAN
KETUBAN PECAH DINI DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN UTAMA
RISIKO INFEKSI DI VK RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN
DISUSUN OLEH :
SITI SUBEKTI
A3202051
Stikes Muhammadiyah
Gombong
HALAMAN PENGESAHAN
Mahasiswa
(Siti Subekti)
Stikes Muhammadiyah
Gombong
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas nikmat ilmu yang telah
diberikan kepada manusia supaya dapat mengenali dunia dengan ilmu pengetahuan untuk
kemaslahatan ummat manusia serta memberikan nikmat sehat dan sempat sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan maternitas yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN ANTENATAL PADA Ny. N DENGAN KETUBAN PECAH DINI
DEN GAN DIAGNOSA KEPERAWATAN UTAMA RISIKO INFEKSI DI VK
RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN” ini tepat pada waktunya. Laporan pendahuluan
dan asuhan keperawatan maternitas ini disusun guna memberikan gambaran tentang proses
intervensi yang dapat dijadikan masukan/saran kepada rekan medis yang membantu proses
asuhan keperawatan anak yang dilakukan pada bayi/neonatus sebagai dengan tahap proses
Anak/neo
menunjang kesembuhan pasien. natus ??
Penulis
BAB I
Stikes Muhammadiyah
Gombong
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Risiko Infeksi adalah berisiko mengalami peningkatan terserang organisme
patogenik (SDKI 2016).
Infeksi adalah masuknya kuman patogen dan mikroorganisme kedalam tubuh
sehingga menimbulkan gejala tertentu. Peradangan muncul disuatu jaringan sebagai
akibat dan perubahan sekunder jika terdapat jejas akibat trauma, bakteri, panas,
ataupun bahan kimia lainnya pada jaringan tersebut.Yang ditandai dengan vasodilitasi
pembuluh darah lokal, peningkatan permeabilitas kapiler, pembekuan cairan dalam
ruang interstisial, migrasi sejumlah besar granulosit dan monosit ke dalam jaringan,
dan pembekuan sel (Guyton dan Chayatin 2008).
Risiko penularan infeksi adalah ketika kondisi individu berisiko menularkan
agen patogenik atau oportunistik kepada orang lain (Carpenito, 2012).
B. FAKTOR RISIKO
C. ETIOLOGI
Jenis mikroorganisme yang menyebabkan infeksi antara lain
1. Bakteri
Bakteri merupakan mikroorganisme yang paling sering menyebabkan infeksi.
Beberapa ratus bakteri dapat menyebabkan penyakit pada manusia, dan bakteri
dapat berkembang baik di udara, air, makanan, minuman, tanah, jaringan, cairan
tubuh dan juga benda mati. Cara penularan bakteri sama seperti cara perkembang
biakan bakteri.
2. Virus
Virus tersusun oleh asam nukleat, sehingga virus untuk memperbanyak diri harus
masuk ke dalam tubuh sel atau jaringan yang hidup.
3. Jamur
Stikes Muhammadiyah
Gombong
Jarum terdiri dari ragi dan kapang
4. Parasit
Parasit dapat hidup di organisme hidup yang lain seperti protozoa. (Kozier, 2010)
D. JENIS-JENIS INFEKSI
1. Kolonisasi
Merupakan suatu proses dimana benih mikroorganisme dapat tumbuh dan
berkembang menjadi flora normal, tetapi tidak bisa menyebabkan penyakit. Infeksi
terbentuk ketika flora normal berhasil menyerang bagian tubuh yang tidak efektif
dan patogen tersebut dapat merusak jaringan.
2. Infeksi local
Terjadi jika terdapat mikroorganisme dibagian tubuh tertentu dan menyebabkan
bagian tubuh tersebut rusak.
3. Infeksi sistemik
Terjadi karena terdapat mikroorganisme di dalam individu tersebut.
4. Infeksi kronik atau akut
Infeksi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama dan biasanya terjadi berbulan-
bulan bahkan sampai menaun.
Stikes Muhammadiyah
Gombong
4. Udara. Proses penyebaran kuman melalui udara dapat dijumpai pada penyebaran
penyakit sistem pernapasan. (Musrifatul & aziz 2006)
Stikes Muhammadiyah
Gombong
3. Hereditas
Faktor hereditas dapat mempengaruhi perkembangan infeksi, pada beberapa orang
yang mengalami kelainan bawaan yang berupa rendahnya imunoglobin serum,
menyebabkan rentan terhadap jenis infeksi tertentu. (Mubarak & Chayatin, 2008,
p.182)
4. Penyakit lain
Pada pasien dengan diabetes mellitus akan terjadi hambatan terhadap sekresi insulin
dan mengakibatkan peningkatan gula darah nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel.
Akibat hal ini terjadi penurunan protein-kalori tubuh yang berakibat rentan terhadap
infeksi. Anemia dapat memperlambat proses penyembuhan luka karena perbaikan
sel membutuhkan kadar protein yang cukup, oleh sebab itu orang yang mengalami
kekurangan kadar haemoglobin dalam darah akan mengalami proses penyembuhan
yang lebih lama, sehinggaberisiko terjadinya infeksi. (Suparyanto, 2011)
5. Status imunisasi
Lengkap atau tidaknya status imunisasi seseorang berpengaruh terhadap
perkembangan infeksi. (Mubarak & Chayatin, 2008, p.182)
6. Terapi yang dijalani
Beberapa jenis terapi yang dapat menyebabkan rentan terhadap infeksi diantaranya
terapi radiasi dan kemoterapi yang tidak hanya menghancurkan sel kanker tapi juga
sel sel yang normal. (Mubarak & Chayatin, 2008, p.182)
7. Status nutrisi
Status nutrisi yang dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam mensintesis
antibodi, terutama jika cadangan protein berkurang. (Mubarak & Chayatin, 2008,
p.182)
8. Kelelahan
Kondisi lelah dapat menurunkan daya tahan tubuh, sehingga individu sangat rentan
terhadap virus yang dapat menyebabkan infeksi. (Mubarak & Chayatin, 2008,
p.182)
9. Stres
Stres dapat menyebabkan kadar kortison dalam darah naik dan dalam waktu yang
lama dapat menurunkan respon anti–inflamasi, kelelahan dan penurunan daya tahan
tubuh. (Mubarak & Chayatin, 2008, p.182)
Stikes Muhammadiyah
Gombong
10. Lamanya waktu tunggu pre operasi
Iwan dalam suparyanto 2011 mengatakan bahwa bertambah lama perawatan
sebelum operasi akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi nosokomial dimana
perawatan lebih dari 7 hari pre operasi akan meningkatkan kejadian infeksi pasca
bedah dan kejadian tertinggi didapat pada lama perawatan 7-13 hari. (Dikutip oleh
Hadibrata, 1989 : 17).
H. FOKUS PENGKAJIAN
??????
Stikes Muhammadiyah
Gombong
Path way disesuaikan dengan antenatal yaa
Stikes Muhammadiyah
Gombong
Risiko infeksi (D.0142):
Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik. Faktor risiko :
Penyakit kronis, efek prosedur invasif, peningkatan paparan organisme patogen
lingkungan (ketuban pecah sebelum waktunya).
Ansietas (D.0080):
Kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan
spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan
untuk menghadapi ancaman.
1) Krisis situasional
2) Kebutuhan tidak terpenuhi
3) Krisis maturasional
4) Ancaman terhadap konsep diri
5) Ancaman terhadap kematian
6) Kekhawatiran mengalami kegagalan
7) Disfungsi sistem keluarga
8) Hubungan orangtua-anak yang tidak memuaskan
9) Faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi sejak lahir)
10) Penyalahgunaan zat
11) Terpapar bahaya lingkungan (mis. toksin, polutan)
12) Kurang terpapar informasi
Stikes Muhammadiyah
Gombong
Defisit pengetahuan (D.0111):
Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
1) Keteratasan kognitif
2) Gangguan fungsi kognitif
3) Kekeliruan mengikuti anjuran
4) Kurang terpapar informasi
5) Kurang minat dalam belajar
6) Kurang mampu mengingat
7) Ketidaktahuan menemukan sumber informasi
K. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO Standar Intervensi
Diagnosa Standar Luaran Keperawatan
Keperawatan Indonesia
Keperawatan Indonesia (SLKI)
(SIKI)
1 Risiko infeksi Setelah diberikan asuhan Pencegahan Infeksi (I.14539)
dengan faktor risiko keperawatan selama ........ jam Observasi
ketidak adekuatan diharapkan tingkat infeksi Monitor tanda dan gejala
pertahanan tubuh (L14137) menurun dengan kriteria infeksi lokal dan sistemik
primer: ketuban hasil:
pecah sebelum 1. Kebersihan tangan Terapeutik
waktunya meningkat Batasi jumlah pengunjung
2. Kebersihan badan meningkat Cuci tangan sebelum dan
3. sesudah kontak dengan
4. Dll sesuai SLKI pasien dan lingkungan
Jangan diibikin kotak kotak pasien
karena belum ada pasien, isi sesuai Pertahankan tekhnik aseptic
slki yaaa pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
Anjurkan meningkatkan
Stikes Muhammadiyah
Gombong
asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Sesuai SIKI
Ansietas (D.0080) Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas I.09314
berhubungan dengan keperawatan selama ........ jam Observasi
krisis situasional diharapkan tingkat ansietas pasien Identifikasi saat tingkat
menurun (L.09093) dengan kriteria ansietas berubah
hasil: Monitor tanda tanda ansietas
Verbalisasi khawatir akibat
kondisi yang dihadapi menurun Terapeutik
Pahami situasi yang
membuat ansietas
Indikator A T Dengarkan dengan penuh
perhatian
Verbalisasi khawatir 2 4 Gunakan pendekatan yang
akibat kondisi yang tenang dan meyakinkan
dihadapi
Prilaku gelisah 2 4 Edukasi
Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien, jika
Perilaku tegang 2 4 perlu
Latih teknik relaksasi
Kolaborasi pemberian obat
Diaforesis 2 4 anti ansietas, jika perlu
Stikes Muhammadiyah
Gombong
pendidikan kesehatan
Indikator A T Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
Perilaku sesuai Berikan kesempatan untuk
anjuran bertanya
Verbalisasi minat
dalam belajar Edukasi
Kemampuan 2 4 Jelaskan factor risiko yang
menjelaskan dapat mempengaruhi derajat
pengetahuan tentang kesehatan
satu topic Ajarkan perilaku hidup bersih
Kemampuan 2 4 dan sehat
menggambarkan
pengalaman
sebelumnya yang
sesuai dengan topik
Perilaku sesuai
dengan pengetahuan
Keterangan:
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
Stikes Muhammadiyah
Gombong
BAB II
TINJAUAN KASUS
Tanggal Pengkajian :
Nama Pengkaji :
Ruang :
Waktu Pengkajian :
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. N
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Karangjambe, Condongcampur RT01/RW 04 Sruweng
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Tanggal masuk RS : 24 Pebruari 2021
No RM : 461792
Diagnosa Medik : G1P0A0 .H 38 +1 Dengan Kala1 Laten KPD
C. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan keluar cairan dari jalan lahir.
Stikes Muhammadiyah
Gombong
D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Klien rujukan dari Puskesmas Pejagoan dengan G1P0A0 + KPD ke VK RSUD Dr
Soedirman Kebumen pada tanggal 16 November 2020 pukul 06.41 WIB dengan
keluhan keluar cairan dari jalan lahir. Saat datang kondisi klien………………….
(keluhan, kondisi dan ttv saat dating, bisa jadi beda dengan saat pengkajian)
Saat dikaji klien menanyakan tentang kondisi nya. (lengkapi saat pengkajian dengan
kondisi yang mendukung data diagnose risiko infeksi dan ansietas, sesuai kondisi pasien
yaa) Klien mengatakan khawatir dan cemas dengan kondisi nya, diaforesis + (tdk dengan
symbol)
G. GENOGRAM
Keterangan :
: Perempuan, : Pasien
: Laki-laki
Stikes Muhammadiyah
Gombong
H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Klien mengatakan mengalami menarche pada usia 15 tahun dengan lama menstruasi
kurang lebih 7 hari dan teratur dengan siklus 29 hari. Darah yang keluar biasanya
banyak pada hari pertama sampai hari keempat, berwarna merah kecoklatan dan
bau khas darah. Klien mengatakan mengalami keputihan pada saat menjelang
menstruasi dan mengalami disminorea pada hari pertama menstruasi
J. RIWAYAT KB
Klien mengatakan belum pernah melakukan program KB
Stikes Muhammadiyah
Gombong
L. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Keadaan mental
Klien mengatakan senang dengan kehamilannya dan keluarganya juga menerima
kehamilannya dengan senang.
2. Adaptasi psikologis
Klien mengatakan sangat bersyukur dengan kehamilan pertamanya
3. Penerimaan terhadap kehamilan
Klien mengatakan sangat senang dan bersyukur atas kehamilannya yang pertama.
4. Masalah khusus : tidak ada
N. PERSIAPAN PERSALINAN
1. Senam hamil
Klien mengatakan selama hamil belum pernah melakukan senam kehamilan.
2. Rencana tempat melahirkan
Klien mengatakan sejak pertama hamil sudah menentukan tempat persalinannya
di Puskesmas Pejagoan
3. Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
Klien mengatakan sudah menyiapkan semua perlengkapan persalinan dari
kebutuhan bayi dan kebutuhan ibu
4. Kesiapan mental ibu dan keluarga
Klien mengatakan siap menjalani persalinan dan klien juga mendapatkan
kudungan dari suami dan keluarga
5. Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses
persalinan
Klien mengatakan sudah tahu tanda-tanda melahirkan dan apabila nyeri klien
meminta bantuan suami untuk mengusap-usap bagian punggung klien
6. Perawatan payudara
Klien mengatakan belum tahu cara perawatan payudara, klien hanya tahu
perawatan payudara dengan mandi saja
Stikes Muhammadiyah
Gombong
O. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI SAAT INI
Klien mengatakan hanya minum obat yang diberikan oleh bidan pada saat
memeriksakan kehamilannya
Stikes Muhammadiyah
Gombong
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stress)
Klien mengatakan senang dengan kehamilannya yang pertama dan klien
mengatakan senang dan nyaman jika ditemani oleh suami dan ibunya
11. Pola Keyakinan dan Nilai
Klien mengatakan ibadah teratur sholat 5 waktu dan selalu berdoa supaya diberi
kelancaran dalam persalinan dan diberikan kesehatan baik ibu maupun bayinya
Q. PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetrik : G1P0A0 H 38+1 minggu
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB/TB : 94kg / 156 cm
Tanda Vital
TD : 118/64 mmHg
o
Suhu : 36,5 C
Nadi : 90 x/menit
RR : 21 x/menit
Kepala Leher
Kepala : bentuk kepala mesochepal
Mata : konjungtiva ananemis, sklera anikterik
Hidung : bersih tidak ada sekret
Mulut : mukosa bibir kering, tidak sianosis
Telinga : simetris, tidak ada gangguan pendengaran
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Masalah Khusus : tidak ada
Dada
Jantung I : Tidak terlihat ictus cordis
Pa : ictus cordis teraba
Pe : Pekak
A : Reguler, tidak ada suara tambahan
Paru I : Pengembangan dada terlihat simetris
Stikes Muhammadiyah
Gombong
Pa : Pengembangan dada teraba simetris
Pe : Sonor
A : Vasikuler, tidak ada suara tambahan
Payudara : tidak ada benjolan, areola melebar
Puting susu : puting susu tidak inverted
Pengeluaran ASI : tidak keluar
Masalah Khusus : tidak ada
Abdomen
Uterus
TFU : 34 cm
Kontraksi : ya
Leopold I : bokong
Leopold II : kiri : bagian kecil, kanan : punggung
Leopold III : kepala, penurunan kepala : sudah
Leopold IV : sudah masuk PAP
Pigmentasi
Lineanigra : terdapat lineanigra dari bawah pusar sampai tulang kemaluan
Striae : terdapat strie dibagian perut
Fungsi pencernaan : klien belum BAB sejak masuk RS
Masalah khusus : tidak ada
Perineum dan Genital
Vagina : tidak ada varises
Kebutuhan : menggunakan pembalut
Keputihan
Jenis/warna : putih
Konsistensi : kental
Bau : tidak berbau
Hemorroid : tidak terdapat hemorroid
Masalah khusus : tidak ada
Ekstremitas
Ekstremitas atas : tidak terdapat edema dan varises
Ekstemitas bawah : tidak terdapat edema dan varises, reflek patela (+)
Masalah khusus : tidak ada
Stikes Muhammadiyah
Gombong
R. PEMERIKSAAN PENUJANG
Nama : Ny. N
Tanggal : 12-02-2021 pukul
S. PROGRAM TERAPI
Nama Indikasi
RL/D5 % Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan Elektrolit. Cairan ringer
laktat umumnya diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang
hilang saat mengalami luka, cedera, atau menjalani operasi yang
menyebabkan kehilangan darah dengan cepat dalam jumlah yang
banyak. Selain itu, cairan ini juga sering digunakan sebagai cairan
pemeliharan ketika sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Misoprostol Untuk membuka leher rahim sekaligus merangsang kontraksi yang
merupakan salah satu obta dalam protokol induksi persalinan.
Stikes Muhammadiyah
Gombong
Dexamethao Deksametason ditujukan untuk pematangan paru janin.
n Dexamethasone adalah obat kortikosteroid jenis glukokortikoid sintetis
yang digunakan sebagai agen anti alergi, imunosupresan, dan anti
inflamasi.
Amoksisilin
T. ANALISA DATA
Stikes Muhammadiyah
Gombong
RR : 21 x/menit
- Diaforesis
- Dll adakah tanda yang lain,
lihat SLKI?
Stikes Muhammadiyah
Gombong
V. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. N
Ruang : (VK)
No TTD &
Tgl/Jam SLKI SIKI
DX Nama
24-02-21 1 Setelah dilakukan tindakan selama Pencegahan Infeksi (I.14539)
Pukul 1x24 jam diharapkan tingkat infeksi Observasi
08.20 menurun dengan kriteria hasil: Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Kebersihan tangan meningkat
Kebersihan badan meningkat Terapeutik
Batasi jumlah pengunjung
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
Dll sesuai SLKI Pertahankan tekhnik aseptic pada pasien berisiko tinggi
boleh diibikin kotak kotak karena
sudah ada pasien, isi sesuai slki yaaa Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Stikes Muhammadiyah
kondisi yang Edukasi
dihadapi Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika
Perilaku gelisah 2 4 perlu
Latih teknik relaksasi
Kolaborasi pemberian obat anti ansietas, jika perlu
Perilaku tegang 2 4
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup Menurun
5. Menurun
W. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Stikes Muhammadiyah
No TTD &
Tgl/Jam Implementasi Respon
DP Nama
24-2-21 1 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik DS :
08.30 wib dan lokal. Klien mengatakan pergerakan janinnnya kurang
2. Mengobservasi keadaan ibu, DJJ, tanda-tanda DO :
vital tiap 2 jam (dopler .CTG ) TD : 118/64 mmHg
08.50 wib 3. Melakukan pemasangan infus Infuse RL Suhu : 36,5oC
20tts/menit + Injeksi misoprostol mg/iv, Nadi : 90 x/menit
dexametahson 1 ampul / iv, amoxixilin 500 RR : 21 x/menit
mg/oral Klien kooperatif saat dilakukan pemeriksaan
CTG dan dopler
Klien kooperatif saat pemasangan dan
pemberian terapi
09.00 Memonitor masukkan nutrisi dan cairan yang Klien mau makan dan minum
cukup.
09.30 Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan Klien dan keluarga belajar cara mencuci tangan
gejala infeksi. dan memakai masker
10.00 Mengajarkan cara menghindari infeksi Klien mendengarkan penjelasan dari petugas
tentang tanda tanda infeksi
10.30 Mengobservasi keadaan ibu, DJJ, tanda-tanda Klien kooperatif saat pemeriksaaan
vita tiap 2 jam (dopler .CTG )
11.00 Mengganti infus D5 % 16 tpm IVFD D5 % 16 TPM
12.40 2 1. Menggunakan pendekatan yang Klien mendengarkan penjelasan dari petugas
menenangkan dengan cara bina hubungan tentang kondisi ibu dan janin
Stikes Muhammadiyah
saling percaya (BHSP). Klien memahami pentingnya istirahat yang
2. Menganjurkan suami untuk menemani ibu cukup
3. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
4. Memberi informasi pada ibu dan keluarga
bahwa air ketuban sudah merembes, tetapi
janin berada dalam kondisi baik
Menjelaskan semua prosedur tindakan dan apa Klien mengatakan kawatir tetang prosedur
yang dirasakan selama prosedur tindakan. tindakan yang akan dilakukan
Mengajarkan teknik relaksasi nafas dan dan Klien mampu melakukan teknik relaksasi dan
distraski dengan zikir berzikir
Memberitahu kepada keluarga mengenai DS :
tindakan yang akan dilakukan yaitu rencana Klien mengatakan kawatir dan cemas tentang
operaso Sectio caeris untuk itu perlu persetujuan kondisi janin nya.
suami dengan menandatangani lembar Klien mengatakan paham dan setuju dengan
persetujuan tindakan medis prosedur yang akan dilakukan mengenai
program SC
DO :
Klien dan suami setuju dan kooperatif saat
mengisi informan konsent
X. EVALUASI
Stikes Muhammadiyah
TTD&
Tgl/Jam No DP SOAP
Nama
24-02-21 1 S : Ibu mengatakan masih cairan dari jalan lahir yang berwarna jernih, tidak berbau.
13.40 wib O:
Palpasi : Leopold I: TFU 2 jari di atas pusat, (21 cm), Leopold II: punggung kanan: teraba datar
seperti papan (punggung), punggung kiri : teraba bagian kecil janin (ekstremitas), Leopold
teraba bulat, keras, melenting (kepala), Leopold IV: bagian terendah janin masuk panggul
(divergen).
Auskultasi: DJJ (+), frekuensi 150 kali/ menit (CTG), teratur, punctum maximum di kuadran
kiri bawah pusat.
Inspeksi: cairan ketuban merembes, warna jernih, tidak berbau, tanda infeksi seperti merah,
bengkak dan panas: tidak ada
Keadaan Umum: Baik, Kesadaran: Composmentis
0
TTV: TD 100/ 70 mmHg, S: 36,7 C N: 88 kali/ menit, RR: 14 kali/ menit.
Hasil CTG
- Baseline 90 x/ menit (Bradikardia)
- Deselerasi lambat
- Fetal movement negatif
- Variabilitas < 5
Klien mau makan dan minum menu yang disediakan
Kontrol Risiko
Indikator A T R
Stikes Muhammadiyah
Kemampuan 2 4 3
mencari
faktor resiko
Kemampuan 2 4 3
mengidentifi
kasi
Kriteria hasil faktor risiko
Sesuaikan Kemampuan 2 4 3
dengan SLKI mengenali
yaaa perubahan
status
kesehatan
Kemampuan 2 4 3
berpartisipasi
dalam
skrining
Keterangan :
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
A : Risiko infeksi masih bisa terjadi. (yang benar: tingkat infeksi menurun)
P : Intervensi dilanjutkan
1. Edukasi klien dan suami untuk prosedur tindakan selanjutnya
2 S : Ibu mengatakan cemas dan kawatir berkurang menghadapi keadaan yang dialaminya
sekarang berharap anaknya lahir dengan sehat dan selamat.
Stikes Muhammadiyah
Ibu mengatakan siap menjalani proses operasi yang akan dilakukan demi keselamatan janinnya.
O : Ibu hamil pertama, G1P0A0, tampak ibu tenang dan tidak menanyakan keadaanya.
Tingkat ansietas
Indikator A T R
Prilaku gelisah 2 4 3
Perilaku tegang 2 4 3
diaforesis 2 4 3
Verbalisasi kawatir 2 4 3
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup Menurun
5. Menurun
A : Masalah teratasi.
P: Intervensi dihentikan.
Stikes Muhammadiyah
Stikes Muhammadiyah
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
Teori menurut Mansjoer (2008) keluhan utama yang biasa ditemukan antara lain:
1. Keluar air ketuban berwarna putih keruh, jernih, kuning, hijau atau kecoklatan,
sedikit-sedikit atau sekaligus banyak.
2. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi.
3. Janin mudah diraba.
4. Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering.
5. Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air
ketuban sudah kering.
Pada kasus nyata yang dialami Ny .N ditemukan data-data antara lain:
1. Ibu mengatakan mengeluarkan cairan dari jalan lahir yang berwarna jernih, tidak
berbau sejak tanggal 23 Pebruari 2021 jam 21.00 WIT, Ibu merasa ada rembesan
ciaran seperti air kencing.
2. Palpasi : pada Leopold I, II, III dan IV: bayi mudah teraba, Auskultasi: DJJ (+),
frekuensi 150 kali/ menit, teratur, punctum maximum di kuadran kiri bawah pusat,
Inspeksi: cairan ketuban merembes, warna jernih, tidak berbau. Ibu juga
mengatakan takut dengan keadaan yang dialaminya sekarang, takut dengan keadaan
anaknya karena baru hamil pertama.
Berdasarkan uraian diatas penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus
nyata karena keluhan yang terdapat pada kasus yang dialami Ny .N. sesuai dengan
teori. (tambahkan penjelasannya)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan SDKI (2016) terdapat empat diagnosa keperawatan (tidak harus 4, kalau
kasus persalinan, ada nyeri dll sesuaikan dengan kondisi, perbaiki pathway) pada kasus
ketuban pecah dini (KPD) yaitu:.
1. Risiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer.
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi? Lihat SDKI
Pada kasus nyata yang dialami Ny. N ditemukan dua diagnosa keperawatan yang
muncul yaitu: Ansietas berhubungan dengan stressor dan Risiko infeksi berhubungan
Stikes Muhammadiyah
Gombong
dengan ketuban pecah dini.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Berdasarkan SDKI (2016), perencanaan keperawatan merupakan tahap ketiga dalam
proses keperawatan. Menurut teori intervensi keperawatan yang dilakukan untuk
Diagnosa 1:.
Risiko infeksi berhubungan dengan ketuban pecah dini yaitu: Bersihkan lingkungan
setelah dipakai pasien lain. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan. Observasi keadaan ibu. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
lokal. Kolaborasi pemberian terapi antibiotik bila perlu. Ajarkan cara menghindari
infeksi
Diagnosa 2:
Ansietas berhubungan stressor yaitu: Gunakan pendekatan yang menenangkan.
Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur. Temani pasien
untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut. Berikan informasi faktual
mengenai diagnosis, tindakan prognosis. Anjurkan keluarga untuk menemani pasien.
Dengarkan dengan penuh perhatian. Identifikasi tingkat kecemasan. Instruksikan
pasien menggunakan teknik relaksasi
Pada kasus Ny.N. dua diagnosa keperawatan yang berurutan sesuai dengan prioritas
masalah keperawatan yaitu ansietas berhubungan dengan stressor dan risiko infeksi
berhubungan dengan ketuban pecah dini, semua intervensi sudah dilaksanakan sesuai
dengan teori.
Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis menarik kesimpulan bahwa tidak adanya
kesenjangan antara teori dan kasus nyata yang dialami Ny.N.
Intervensi sehubungan dengan induksinya? Dari dx risiko infeksi ada intervensi ttg
induksi persalinan, knp tdk diambil, berikan alasannya?
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data berkelanjutan,
mengobservasi respon klien selama dan sesudah pelaksanaan tindakan, serta menilai
data yang baru (Mansjoer, 2008).
Stikes Muhammadiyah
Gombong
Pada hari senin, 24 Pebruari 2021 di lakukan implementasi keperawatan pada
Diagnosa keperawatan 1:
1. Membersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain.
2. Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.
3. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.
4. Mengobservasi keadaan ibu dan janin yaitu DJJ dan tanda-tanda vital.
5. Melakukan pemasangan infuse RL 16 tetes/menit, melayani injeksi dexametason 5
mg.iv, cefazolin 1000 mg/iv di ket atas ada amoksisilin? dan dexamethason 1
ampul /IV.
6. Mengajarkan cara menghindari infeksi.
Diagnosa keperawatan 2:
Pada implementasi tersebut penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan
kasus nyata dimana semua intervensi yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan
sesuai dengan yang diharapkan.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Menurut Mansjoer (2008) evaluasi keperawatan adalah penilaian dengan cara
membandingkan perubahan keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan kriteria yang
dibuat pada tahap perencanaan mengenai masalah keperawatan rasa ansietas dan risiko
infeksi . Evaluasi yang diharapkan sesuai teori dimana dua diagnosa keperawatan yaitu
Stikes Muhammadiyah
Gombong
risiko infeksi dan ansietas berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi teratasi.
Pada kasus yang dialami Ny. N. yaitu ansietas berhubungan dengan kurang
terpapar informasi teratasi yaitu pasien tidak lagi mengalami cemas yang ditandai
dengan keadaan umum tampak tenang dalam menjlani prosedur tindakan medis yang
akan dilakukan yaitu program operasi dan tidak lagi menanyakan keadaan janinnya
dan diagnose keperawatan risiko infeksi tidak terjadi. Hal ini karena adanya kerjasama
yang baik dari pasien, keluarga, dokter SPOG dan tenaga medis yang lain dan dalam
praktek adalah keadaan ibu dan janin baik, tidak terjadi hal-hal yang menjadi
komplikasi dari tindakan yang dilakukan selama ibu dirawat di ruang VK RSUD DR
SOEDIRMAN KEBUMEN.
Berdasarkan hal tersebut diatas pada evaluasi keperawatan penulis tidak
menemukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata yang dialami oleh Ny.N. karena
semua masalah keperawatan dapat diatasi dengan baik sesuai dengan teori.
Stikes Muhammadiyah
Gombong
DAFTAR PUSTAKA
Stikes Muhammadiyah