DISUSUN OLEH:
RICHARD JOSHUA JOHANSYAH C11113519
RIZALDY ZULHAM S C11113579
MUHAMMAD AIZAD HASSAN C11113819
ATIQAH BINTI ARIMI C11113839
MUHAMMAD IZZAT BIN ROZIKEN C11113845
RESIDEN PEMBIMBING:
dr. Irsalina Husna Azwir
SUPERVISOR PEMBIMBING:
dr. Idrianti Idrus, Sp.KK, M.Kes
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
KPM Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN 2
DAFTAR ISI 3
A. ETIOLOGI 5
B. PATOMEKANISME 6
C. GAMBARAN KLINIK 7
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG. 8
E. DIAGNOSA BANDING... 11
F. PENATALAKSANAAN 14
G. PROGNOSIS.. 15
BAB II PENUTUP 16
DAFTAR PUSTAKA. 17
3
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. ETIOLOGI
MC bisa terjadi akibat dari inokulasi trauma kulit minor, kontak langsung
atau tidak langsung dengan pakaian atau penderita yang terinfeksi MCV.
B. PATOMEKANISME
Menurut Sharqule K.E et.al, 2014 hasil dari penelitian menyatakan bahwa
infeksi viral menstimulasi lobul hyperplasia dari epidermis yang mengandung
virion intrasitoplasmik untuk sampai ke satu titik pertemuan. Kesemua lobus ini
kemudian adan bergabung di titik umbilicus untuk menjalani prses degenerasi
sitosuidal untuk melepaskan kontennya di permukaan kutaneus.
4
C. GAMBARAN KLINIK
Contagiosum Moluskum memberikan gambaran papul miliar, kadang-
kadang lentikular dan berwarna putih, berbentuk kubah dan di tengahnya terdapat
lekukan yang disebut delle. Jika ditekan akan keluar massa yang berwarna putih
seperti nasi. Lokasi predileksi adalah daerah muka, badan, dan ekstremitas,
sedangkan pada orang dewasa bisa di daerah pubis dan genitalia eksterna.
Kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder sehingga timbul supurasi.
5
atau lebih karena pada penderita ini tidak tejadi penyembuhan sendiri, akibat dari
adanya imunokompresi. 4
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
E. DIAGNOSIS BANDING
6
Penyakit Molluscum Contagiosum mempunyai gambaran yang khas
sehingga dapat dibedakan dengan penyakit lainnya. Beberapa penyakit yang
merupakan diagnosis banding dari Molluscum Contagiosum antara lain Verruca
Vulgaris, Criptococcosis
a. Verruca Vulgaris
Verruca vulgaris / common warts adalah penyakit akibat infeksi Human
Papilloma virus. Kejadian verruca vulgaris tertinggi pada anak-anak
sekolah, remaja dan dewasa muda. Common warts muncul dengan
gambaran papul yang tegas dengan permukaan yang kasar. Mempunyai
ukuran yang berbeda-beda dan dapat menyambung membentuk massa
yang besar. Sering terdapat pada punggung tangan dan jari-jari, pada anak-
anak sering muncul di lutut, tetapi dapat muncul pada seluruh permukaan
kulit.
7
umbilication yang menyerupai Molluscum contagiosum. Infeksi paling
sering terjadi pada kepala dan leher.5,6
F. PENATALAKSANAAN
Cryosurgery (bedah beku) merupakan salah satu terapi yang umum dan
efisien digunakan dalam pengobatan moluskum kontagiosum, terutama pada lesi
predileksi perianal dan perigenital. Bahan yang digunakan adalah nitrogen cair.
Aplikasi menggunakan lidi kapas atau semprotan nitrogen cair pada masing-
masing lesi selama 10-15 detik sangat efektif dan minimal menyakitkan.
Pemberian terapi dapat diulang dengan interval 2-3minggu. Efek samping
8
meliputi rasa nyeri saat pemberian terapi, erosi, ulserasi, serta terbentuknya
jaringan parut hipopigmentasi maupun hiperpigmentasi.
G. PROGNOSIS
Penyembuhan spontan umumnya terjadi setelah 18 bulan pada orang yang sistem
kekebalannya baik, namun pernah dilaporkan adanya lesi yang bertahan selama 5 tahun.
9
Durasi infeksi tidak pasti pada populasi dengan infeksi HIV dan pada populasi dengan
imunokompresi (misalnya, pasien yang telah mengalami transplantasi ginjal) karena
moluskum kontagiosum tidak dapat sembuh sendiri dalam kasus ini.
BAB II
KESIMPULAN
I. KESIMPULAN
10
dengan gambaran klinik yang khas, pewarnaan dari sediaan tipis, dan biopsy.
Penyembuhan spontan umumnya terjadi setelah 18 bulan pada orang yang sistem
kekebalannya baik. Prinsip pengobatan adalah mengeluarkan massa yang
mengandung badan moluskum dengan menggunakan kuret atau cryosurgery.
Pengobatan topikal dapat diberikan cantharidin 0.9%
DAFTAR PUSTAKA
11
6. James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews Disease of the Skin: Clinical
Dermatology. Twelve edition. 2016. USA: Saunders Elsevier.
7. Wolff K. Jhonson, RA. Fitzpatricks Color Atlas and Sypnosis of Clinical
Dermatology. 6thed. 2009.New York: McGraw Hill
8. Arenas, R & Estrada, R. Vademecum Tropical Dermatology. 2001.Texas:
Landes Bioscience.
9. Jawetz, Melnick, & Adelberg. Mikrobiologi Kedokteran. 1995. Jakarta: EGC.
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23