Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada hadirat Allah SWT yang telah
memberikan saya rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau
menyelesaikan CRITICAL BOOK sebagai tugas mata kuliah "Manajemen
perpustakaan II".
Dalam penyusunan tugas ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, untuk itu
saya mohon kritik dan saran demi perbaikan. Semoga penyusunan Critical Bokk ini
memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat memberikan pengetahuan serta wawasan.
Adapun buku yang digunakan adalah Ragam Inspirasi Perpustakaan Rumah,.
Identitas buku sebagai berikut :

Buku :
Nama Buku : Pengolahan Bahan Pustaka klasifikasi dan katalogisasi
Nomor Buku : 12.02.14.21.04
ISBN : 978-602-277-582-9
Pengarang : Darwis Sembiring
Penerbit : YRAMA WIDYA
Tahun Terbit : Juni 2014
Edisi : Cetakan Pertama
Jlh Halaman : 250 Halaman
Editor : Arie Aprianto-Jufri
Pemasaran : Erna Rosmayanti
Ilustrasi : A.B Naja

1
BAB II
RINGKASAN

A. BUKU I
Buku ini ditulis oleh Darwis Sembiring. Pengelolaan bahan pustaka klasifikasi dan
katalogisasi. Dalam buku ini terdapat II bagiab pembahasan yang tentunya berbeda,
tetapi semua memiliki keterkaitan satu sama lainnya, adapun isi buku ini sebagai berikut

Adapun ringkasan dari semua isi buku ini akan saya paparkan sebagai berikut:

A. PENGERTIAN TUJUAN DAN MANFAAT KALIPIKASI


PERPUSTAKAAN
1. Pengertian klasifikasi perpustakaan
Klasifikasi dapat diartikan sebagai pengelompokan atau penggolongan.
Masyarakat kita, baik secara sadamaupun secara tidak dalam kehidupannya sudah
sering melakukan praktik klasifikasi. Pemahaman klasifikasi pada dasarnya tidak cukup
hanya dengan mempelajari suatu sumber saja, tetapi memerlukan beberapa rujukan
untuk dijadikan bahan bandingan. Dalam kamus bahasa Indonesia klasifikasi adalah
penyusunan bersistem pada kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang
di tetapkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa klasifikasi perpustakaan pada dasarnya adalah
pengelompokan bahan bahan pustaka berdasarkan subjek, bentuk, warna, dan lain
lain,dengan menggunakan system tertentu sehingga akan memudahkan pencarian dan
penenmpatan kembali koleksi pustaka didalam rak.
2. Tujuan dan manfaat klasifikasi perfustakaan
Tujuan kalisifikasi perpustakaan sebagaiberikut yaitu
Menghasilkan urutan ynag bermanfaat
Tujuan utama kalisifikasi adalah menghasilakan urutan atau susunan dokumen
yang paling banyak maanfaatnya bagi staf atau pemakai perpustakaan. Dokumen
disusun menurut kelas berdasarkan hubungan timbale balik antar dokume.
Penempatan yang tepat

2
Pengambilan dokumen harus pada tempatnya yang pasti sesuai dengan
klasifikasi yang digunakan.
Penyusunan mekanis
Bila ada dokumen yang baruBuku Dan Storage Nya
A room without book sis like a body without a soul, itulah yang dikatakan
Cicero, seorang orator dan penulis prosa terkenal di abad 43 Sebelum Masehi
mengenai rumah yang tak terlihat adanya tumpukan buku yang menghiasi sudut
ruangannya. Rumah seseorang yang gemar membaca buku setidaknya pasti memiliki
suatu tempat yang dikhususkan untuk menyimpan buku, entah itu lemari, meja belajar,
meja kecil, atau bahkan sebuah ruangan yang memang diperuntukkan sebagai
perpustakaan rumah alias home library.

a. Home Library

Library berasal dari bahasa Romawi, yaitu librarium yang terdiri dari kata
"liber" berarti buku dan "armarium" yang berarti lemari. Bila dilihat dari yang asal
katanya, library berarti lemari yang di dalamnya terdapat buku - buku. Meski identik
dengan lemari atau rak buku, yang disebut library atau perpustakaan tidak semata -
mata hanya rak buku. Rak buku hanyalah bagian dari aksesori atau perabot yang
terdapat di perpustakaan. Pengertian perpustakaan secara sederhana adalah gedung atau
ruangan tempat menyimpan dan memakai koleksi buku, selain rak buku, yang
termasuk kelengkapan di dalam perpustakaan adalah furnitur untuk ruang baca serta
aksesorinya seperti lampu baca. Furnitur di ruang baca terdiri dari kursi baca, baik
kursi dengan sandaran, sofa, ataupun bangku. Jika kegiatan baca sering dibarengi
kegiatan menulis, ruang baca biasanya dilengkapi oleh meja tulis bergaya formal.
Namun, jika diinginkan suasana santai yang nyaman, bisa dipilih sofa empuk
dilengkapi meja kecil di sampingnya. Anda pun dapat duduk santai sembari membaca
ditemani menikmati camilan ringan yang diletakkan di samping Anda.

BAB II: BUKU, BUKU, & BUKU


A. Mengorganize Buku
Membuat home library berarti menyimpan, menempatkan mengatur dan
mengelola koleksi buku - buku agar mudah diakses jika dibutuhkan. Untuk itu,

3
dibutuhkan upaya meng-organize buku agar ruang perpustakaan menjadi lebih teratur
Selain buku menjadi lebih mudah dicari perpustakaan yang ditata akan menjadi lebih
teratur sehingga menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dan lebih enak
dipandang.
Berikut ini tips tips yang bisa Anda aplikasikan dalam meng-organize buku:
1. Cobalah menata perpustakaan menjadi lebih teratur dengan menyusun koleksi buku
melalui penamaan yang bisa Anda rancang sendiri, misalnya berdasarkan judul,
pengarang, minat, atau ukuran dan tebal buku.
2. Untuk penempatan pada rak, buku bisa disusun dengan cara mengelompokkan
koleksi buku berdasarkan pembacanya. Misalnya dengan meletakkan koleksi ayah pada
rak paling atas, kemudian koleksi ibu pada rak berikutnya, dan seterusnya. Rak buku
anak-anak biasanya ditempatkan di bagian bawah agar mudah dijangkau.
3. Sebaiknya buku - buku yang paling sering dibaca diletakkan pada area yang paling
mudah dijangkau.
4. Buat catatan peminjaman sehingga tidak saling menyalahkan jika ada koleksi yang
hilang karena dipinjam orang lain atau dikembalikan bukan di tempat semula.
Agar buku - buku tersebut nantinya jika diakses, tentu akan jauh lebih mudah
dilakukan pengelompokan terlebih dahulu. Seperti halnya buku - buku di perpustakaan
umum, koleksi buku Anda pun bisa diberi keterangan berupa kode atau nomor sesuai
kategorinya Beberapa sistem klasifikasi buku yang banyak dipakai perpustakaan
dirancang untuk mengelompokkan buku-buku dalam jumlah yang banyak agar mudah
dicari. Salah satunya adalah sistem klasifikasi Dewey yang mengelompokkan buku
berdasarkan subjek dengan menggunakan penomoran bertingkat Dengan sistem
tersebut, klasifikasi Dewey memungkinkan buku-buku dalam jumlah yang sangat
banyak dapat dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok kecil yang memiliki
penomoran teratur sehingga mudah dirunut.

BAB III : MERANCANG PERPUSTAKAAN RUMAH


A. Menentukan Letak

Apakah Anda bingung, di mana sebaiknya meletakkan home library?


Kebanyakan pemilik rumah bingung memilih tempat untuk perpustakaan rumah karena

4
keterbatasan ruang. Selain itu, umumnya muncul masalah dalam memilih padu padan
dengan perabot lainnya.

Agar diperoleh ruang perpustakaan yang nyaman beraktivitas, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menentukan letak perpustakaan. Perpustakaan
seharusnya ditempatkan di ruang yang pencahayaannya cukup sirkulasi udaranya lancar.
Hal lain yang sangat penting diperhatikan adalah letaknya jauh dari kebisingan.
Pada dasarnya, perpustakaan bisa ditempatkan di mana saja. Hanya saja, perlu
diperhatikan faktor berikut, yaitu
1) kebutuhan
2) keserasian,
3) ketersediaan ruang
Ketiga faktor tersebut sangat memengaruhi cara menempatkan per pustakaan
rumah. Dengan memperhatikan ketiga hal tersebut, perpustakaan tak harus ditempatkan
sebuah ruangan tersendiri. Home library bisa ditempatkan di ruang tamu ruang
keluarga, ruang makan, ruang kerja, ruang tidur, dapur, bahkan di loteng dan di
bawah tangga.

B. Memilih Furnitur

Idealnya, perpustakaan terdiri dari rak buku untuk menyimpan koleksi buku dan
ruang duduk untuk membaca. Perpustakaan yang dilengkapi dengan ruang duduk untuk
membaca bisa menghasilkan suasana membaca yang lebih tenang dan fokus Ruang baca
bisa diletakkan di ruang khusus untuk perpustakaan, di salah satu sudut rumah, atau
dibuat menyatu dengan ruang belajar atau ruang kerja Furnitur untuk ruang baca
maupun perpustakaan harus diperhatikan, baik dari segi desain maupun ukuran. Jangan
sampai pemilihan dan penataan furnitur memberi kan kesan kaku sehingga pengguna
merasa tertekan dan tidak betah berlama-lama di dalam ruangan.
Jika ruangan Anda sempit, perhatikanlah komposisi warna dari furnitur yang
tertata dalam rumah. Warna yang sangat kontras antara meja, kursi, atau rak bisa
menimbulkan kesan berantakan, apalagi kalau corak atau bentuknya berbeda-beda.
Tema perabot harus disesuaikan dengan tema rumah atau ruangan. Apabila rumah
Anda bergaya modern minimalis, ruang baca pun sebaiknya bergaya sama, misalnya
dengan pemilihan kursi yang bergaya modern minimalis.

5
C. Mengatur Pencahayaan

Pencahayaan telah lama dikenal sebagai elemen desain untuk menerangi interior
dan eksterior bangunan agar penghuni bisa beraktivitas dengan lancar. Seiring dengan
kemajuan teknologi dalam pencahayaan, peran fighting semakin berkembang. Dengan
mengatur arah jatuhnya cahaya, mengatur warna cahaya dan letak armatur lampu, bisa
diciptakan efek"dramatis" sesuai dengan konsep bangunan. Peran pencahayaan
(lighting) tidak lagi sekadar memberi penerangan di ruangan, tetapi juga bisa
menonjolkan estetika dan atmosfer ruangan, memanjakan mata, serta memberikan
dampak pada suasana hati penghuni. Masing-masing kegiatan yang berbeda
memerlukan jenis cahaya yang berbeda. Dengan perencanaan yang tepat. dengan akan
diperoleh cahaya yang optimal sehingga pengguna ruang bisa beraktivitas dengan
nyaman. Sebaliknya, intensitas cahaya yang area t tidak tepat bisa membuat mata cepat
lelah.

BAB IV : MENATA INTERIOR MEMBANGUN SUASANA


A. Interior Perpustakaan Rumah
Untuk interior perpustakaan rumah hadir kreativitas adalah yang utama. Rasa
estetis furnitur bisa diwujudkan dalam suatu desain interior Agar baik dalam cita rasa
klasik, retro, tradisional, kaku ataupun modern. Tentunya, semua harus disesuaikan
dengan budget dan keserasian misalnya ruang. Apabila Anda ingin menata interior
perpustakaan rumah bergaya etnik, tetapi tidak mau terkesan terlalu tradisional
perpaduan gaya bisa menjadi alternative. Memadukan dua gaya yang berbeda dan
bertolak belakang ternyata bisa menciptakan koleksi kesan cantik yang unik, misalnya
dengan memberikan sentuhan modern pada ruangan mena bergaya etnik. Meski pada
awalnya sulit para membayangkan hasil paduannya, sering kali diperoleh tampilan unik
yang menarik. Meski bergaya etnik, bukan berarti ini bi harus selalu meletakkan
furniture - furnitur rumah berukuran besar. Untuk menghilangkan kesan berat dan
kuno, Anda bisa memilih furnitur berukuran lebih kecil. Jangan terpaku dengan warna
kayu atau cokelat untuk rak buku dan meja kursi, tetapi coba beri sentuhan warna lain.
Sentuhan warna yang lebih hangat dan dinamis juga bisa memberikan sentuhan modern
pada ruangan. Tak perlu banyak aplikasi, cukup sebagai aksen saja cara paling mudah

6
adalah dengan mengaplikasikannya pada bantalan kursi. Anda juga bisa
mengaplikasikannya pada aksesori ruangan. Selain warna, sentuhan modern juga bisa
hadir dari furnitur. Padukan furnitur etnik dengan furnitur modern, seperti sofa atau
sofabed. Agar perbedaan gaya ini tidak terlihat terlalu kaku, Anda bisa
menjembataninya antara lain melapisi dudukan sofa dengan kain batik.

B. Menelusuri Perpustakaan Para Pecinta Buku


Bagaimana para pecinta buku menyimpan koleksi bukunya? Tentu merupakan
kesempatan menarik untuk menelusuri perpustakaan milik para pecinta buku. Terlebih
bagi Anda yang berniat membuat perpustakaan pribadi, desain per-pustakaan rumah
para pecinta buku berikut ini bisa menjadi inspirasi untuk perpustakaan rumah Anda.

BAB V: INSPIRASI DESAIN PERPUSTAKAAN RUMAH


A. Menghadirkan Buku Di Ruang Tamu

Saat ini, kegiatan bertamu dan menerima tamu sudah mulai jarang dilakukan
sehingga ruang tamu pun jarang digunakan. Namun, untuk menjaga ikatan silaturami,
tak ada salahnya tetap disediakan ruang untuk lua menerima tamu walaupun tidak luas.
Apalagi di bagi Anda yang sangat menjaga privasi, keberadaan ruang tamu bisa
menjaga privasi sa anggota keluarga di ruang lainnya. Saat ini, kegiatan bertamu dan
menerima tamu sudah mulai jarang dilakukan sehingga ruang tamu pun jarang
digunakan. Namun, untuk menjaga ikatan silaturami, tak ada salahnya tetap disediakan
ruang untuk menerima tamu walaupun tidak luas. Apalagi bagi Anda yang sangat
menjaga privasi, keberadaan ruang tamu bisa menjaga privasi anggota keluarga di
ruang lainnya.

Pilihan yang paling banyak dipakai untuk mendesain ruang tamu adalah
menyatukan, dengan ruang keluarga. Pilihan ini sangat cocok diterapkan pada rumah
yang memiliki luas terbatas. Kedua ruangan tersebut bisa dipisahkan oleh partisi yang
tidak permanen untuk menjaga privasi pemilik rumah. Salah satunya, dengan
memanfaatkan rak buku sebagai partisi buku bisa dijadikan sebagai salah satu elemen
interior di ruang tamu. Pajang saja sebagian koleksi buku dengan tema - tema umum
karena ruang tamu termasuk ruangan yang jarang digunakan. Jangan memaksakan
untuk meletakkan seluruh koleksi buku anda di sana, apalagi jika ruangan tidak terlalu

7
untuk menghemat ruang, tempatkan satu set meja dan kursi kecil dan hindari
penggunaan sofa. Tambahkan satu aksesori saja sebagai aksen, misalnya pot tanaman.
Untuk pemilihan warna, pakailah warna putih untuk memberi efek luas.

B. Perpustakaan Si Kutu Buku Di Ruang Tidur

Ruang tidur bisa disatukan dengan yang perpustakaan. Bila koleksi buku -
buku yang sehingga ada cukup banyak, jadikan rak buku sebagai lebih sekat yang
membentuk ruang baca pribadi (aturlah rak buku anda sedemikian rupa untuk dan
letakkan rak tersebut agak lebih jauh diam dari jendela. Jika perlu, gunakan rak buku
tidur yang berlubang di sisi depan dan belakang yang sehingga bisa menampung buku
yang agai lebih banyak karena kedua sisi tersebut (depan dan belakang) bisa digunakan
rupa untuk menyimpan buku. Buku pun bisa iauh diambil dari dua sisi, baik dari sisi
tempat ukur maupun dari ruang baca. Dengan cara seperti itu, sebaiknya rak buku
tidak diletakkan menempel ke dinding.

C. Menata Buku-Buku Resep Di Perpustakaan Dapur

Untuk ibu rumah tangga yang gemar memasak sekaligus membaca, kehadiran
home library di dapur dianggap perlu. Dengan adanya perpustakaan di dapur, Anda
bisa memanfaatkan waktu untuk membaca saat menunggu masakan matang tanpa harus
terlalu jauh meninggalkan dapur. Untuk itu, buatlah pojok ruang baca di dapur.
Susunlah rak buku built-in yang menyatu dengan tempat duduk pada salah satu sudut
dapur.

D. Ruang Baca Menyatu Dengan Ruang Keluarga

Ruang keluarga dapat disatukan dengan home library. Cukup bedakan


ketinggian dan material lantai untuk memberi batas ruang sebagai contoh, lantai
perpustakaan bisa dibuat lebih tinggi 10-15 cm dan diberi material keramik, sedangkan
ruang keluarga diberi material lantai parket kayu, atau sebaliknya.

8
BAB III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN, KEKHASAN DAN KEMUKTAHIRAN
BUKU

A. BUKU I
1. Kelebihan Buku
a. Bukunya sangat menarik dilihat
b. Desainnya sangat bagus sehinnga memanjakan mata pembaca
c. Memaparkan gambar dalam setiap pembahasannya
d. Isinya sesuai dengan perkembangan saat ini
e. Mampu mengajak pembaca memahami dan menggambarkan isi buku yang
sesuai dengan kenyataan
f. Materi yang dipaparkan cukup luas dan menyeluruh serta secara rinci

2. Kelemahan Buku
a. Pembahasannya sedikit, hanya memiliki
b. Buku ini memaparkan pendapat para ahli
c. Tulisannya sulit dipahami sehingga pembaca bingung.

3. Kekhasan Buku
Dalam buku ini membahas tentang perpustakaan rumah, dimana dibuku itu
dibahas bagaimana cara membuat perpustakaan dirumah, mendesain nya agar lebih
menarik dan kekhasannya buku itu mampu menarik pembaca dengan tidak hanya
membacanya saja, tapi membuat sipembaca berimajinasi karena melihat gambar yang
ada dibuku itu.

4. Kemutakhiran Buku
Dewasa ini, kita lihat perpustakaan – perpustakaan sudah mulai canggih, dimana
perpustakaan sudah berbasis online, tapi seiring berjalan dengan waktu, terjadi lah

9
inovasi kepada orang – orang yang mempunyai ide untuk berinisiatif membuat
perpustakaan rumah, agar tak lagi jauh – jauh keperpustakaan umum, sehingga waktu
bersantai dirumah bisa dibuat untuk membaca buku.

10

Anda mungkin juga menyukai