Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KLASIFIKASI PERPUSTAKAAN”

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan

Dosen Pengampu: Dra. Eldarni. M.Pd

Disusun Oleh:

Annisa Rahma Sari (22004007)

Firdaus Rivai (22004067)

Muhammad Rian Januardi (22004081)

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengelolaan
Perpustakaan” yang berjudul “Klasifikasi Perpustakaan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
klasifikasi perpustakaan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Dra. Eldarni, M.Pd Selaku Dosen
Pengelolaan Perpustakaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini. Kami
menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Padang, 22 Maret 2024

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... iv
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................iv
B. TUJUAN ......................................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. v
A. Pengertian Klarifikasi................................................................................................. v
B. Prinsip-Prinsip Pengklasifikasian ............................................................................. v
C. JENIS KLARIFIKASI ...............................................................................................vi
D. Sistem Klasifikasi ....................................................................................................... vii
E. SUMBER DAN ACUAN KLARIFIKASI................................................................ vii
BAB III PENUTUP .................................................................................................... xi
A. KESIMPULAN ...........................................................................................................xi
B. SARAN .........................................................................................................................xi
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ xii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fungsi dan peranan perpustakaan pada saat ini menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan dan program yang ada dalam suatu lembaga atau institusi
tertentu. Terlebih diperguruan tinggi, perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari proses
belajar dan mengajar mahasiswa dan dosen. Pada zaman era modern seperti saat
sekarang ini, seorang pustakawan sering kali mengalami beberapa kendala,
seperti pembuatan kartu catalog yang dari tulisan tangan ke mesin ketik, kemudian
beralih lagi ke computer seperti saat sekarang ini.

Dalam pemilahan bahan perpustakaan (klasifikasi) merupakan kunci mendasar


bagi proses-proses lainnya untuk bisa berjalan secara sistematis. Pemilahan bahan
pustaka bertujuan untuk membagi bahan-bahan perpustakaan yang ada menjadi
berbagai kelompok sesuai dengan tema, judul, penulis, dan parameter lainnya yang
akan memudahkan penempatan bahan pustaka tersebut dalam rak buku, serta yang
lebih penting lagi adalah untuk memudahkan proses pemanggilan kembali (recalling)
ketika buku-buku tersebut dibutuhkan. Didunia perpustakaan internasional, dikenal
berbagai macam klasifikasi, dari yang tradisional sampai yang paling modern seperti
saat sekarang ini. Ada librariy Off Congress Classification, Dwey Decimal
Classification, Dickinson Classification, Brinkler Classification, Colon
Classification dan lain sebagainya.

B. TUJUAN
Tapi secara umum, aneka sistem klasifikasi tersebut digolongkan dalam 3 tipe
sistem yaitu: Enumerative, yaitu yang menyediakan sebuah daftar kode alfabetik yang
diasosiasikan dengan daftar tema, Hirarchical, yaitu yang membagi aneka tema secara
hirarkis dari yang paling umum ke yang paling sfesifik, Faceted atau analytic-
siynthetic, yaitu yang membagi aneka tema kedalam aspek-aspek terpisah yang
dipaduhkan.

iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Klarifikasi
Klasifikasi, menurut Sulistyo-Basuki dalam Prastowo berasal dari kata Latin
“classis”, yang maknaknya adalah proses pengelompokan. Artinya, mengumpulkan
benda atau entitas yang sama dan memisahkan benda atau entitas yang tidak sama.
Dalam pandangan lain, Ibrahim Bafadal dalam Prastowo mengemukakan bahwa
klasifikasi adalah berasal dari kata “classification” (bahasa inggris). Kata tersebut
berasal dari kata “to classify”, yang berarti menggolongkan dan menempatkan benda-
benda yang sama di suatu tempat.

Secara harfiah arti klasifikasi adalah penggolongan atau pengelompokkan. Ada


beberapa pengertian mengenai klasifikasi, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut
kaidah atau standar yang ditetapkan. Harrods Librarians Glossary menyebutkan bahwa
klasifikasi adalah pengelompokkan benda secara logis menurut ciri-ciri persamaannya.
Menurut Sulistyo Basuki (1995), klasifikasi adalah proses pengelompokkan/
pengumpulan benda atau entitas yang sama, serta memisahkan benda atau entitas yang
tidak sama.

Dalam pengertian secara umum bahwa klasifikasi ialah suatu kegiatan yang
mengelompokkan benda yang memiliki beberapa ciri yang sama dan memisahkan
benda yang tidak sama. Dalam kaitannya di dunia perpustakaan klasifikasi diartikan
sebagai kegiatan pengelompokkan bahan pustaka berdasarkan ciri-ciri yang sama,
misalnya pengarang, fisik, isi dsb.

B. Prinsip-Prinsip Pengklasifikasian
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan di dalam mengklasifikasi buku-
buku perpustaaan sekolah yang menggunakan sistem klasifikasi berdasarkan
subjeknya:
1. Klasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah, pertama-tama berdasarkan
subjeknya. Kemudian berdasarkan bentuk penyajiannya, atau bentuk karyanya.
2. Khususnya buku-buku yang termasuk karya umum dan kesusastraan
hendaknya lebih di utamakan pada bentuknya.
3. Di dalam mengklasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah hendaknya
memperhatikan tujuan pengarangnya .
4. Klasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah itu pada subjek yang sangat
spesifik.
5. Apabila sebuah buku yang membahas dua atau tiga subjek, klasifikasilah buku
tersebut pada subjek yang dominan.

C. JENIS KLARIFIKASI
Wiji Suwarno dalam Prastowo dalam bukunya Pengetahuan Dasar Kepustakaan,
mengemukakan bahwa klasifikasi perpustakaan terbagi dalam dua jenis, yaitu
klasifikasi artifisial (artificial classification) dan klasifikasi fundamental (fundamental
classification).1

1. Klasifikasi Artifisial
Klasifikasi artificial atau artificial classification adalah klasifikasi
bahan pustaka berdasarkan sifat-sifat yang secara kebetulan ada pada bahan
pustaka tersebut. Contohnya, bahan pustaka dikelompokkan berdasarkan tinggi
buku (ukuran fisik buku).

2. Klasifikasi Fundamental
Klasifikasi fundamental atau fundamental classification adalah
klasifikasi bahan pustaka berdasarkan pada isi atau subyek buku. Maksudnya,
sifat yang tetap pada bahan pustaka, meskipun kulitnya berganti atau formatnya
diubah. Klasifikasi jenis kedua ini palimg sesuai digunakan pada era sekarang.

1
Ibid, h. 185

vi
Sebab, ada beberapa keuntungan ketika kita menggunakan klasifikasi
fundamental. Pertama, buku-buku yang sama atau mirip isinya terletak
berdekatan. Kedua, memudahkan dalam mengadakan perimbangan koleksi
yang dimiliki. Ketiga, memudahkan dalam mengadakan penelusuran terhadap
bahan pustaka menurut subyek Keempat, memudahkan dalam pembuatan
bibliografi menurut pokok masalah.

D. Sistem Klasifikasi
Sistem klasifikasi bisa berdasarkan ciri-ciri buku, sehingga buku-buku yang bercirikan
sama bisa dikelompokkan manjadi satu. Ada beberapa sistem klasifikasi buku-buku
perpustakaan sekolah, antara lain sebagai berikut:

1) Sistem abjad nama pengarang


Pada sistem ini, buku-buku perpustakaan sekolah dikelompok-kelompokkan
atas dasar abjad nama pengarangnya.
2) Sistem abjad judul buku
Pada sistem ini, buku-buku perpustakaan sekolah dikelompok-kelompokkan
atas dasar abjad judul bukunya.
3) Sistem kegunaan buku
Pada sistem ini, buku-buku perpustakaan sekolah dikelompok-kelompokkan
atas dasar kegunaannya. Misal, buku-buku cerita dikelompokkan menjadi satu,
buku-buku ilmu pengetahuan dikelompokkan menjadi satu.
4) Sistem penerbit
Pada sistem ini, buku-buku perpustakaan sekolah dikelompok-kelompokkan
atas dasar penerbit buku.

E. SUMBER DAN ACUAN KLARIFIKASI


1. SKEMA DDC
Dewey Decimal Classification (DDC) merupakan sistem klasifikasi
perpustakaan hasil karya Melvil Dewey (1851-1931). Dewey telah merintis sistem
klasifikasi ini ketika ia masih menjadi mahasiswa dan bekerja sebagai pustakawan
di Amherst College, Massachusetts, di sebuah negara bagian Amerika Serikat.
Pada tahun 1876, Dewey dapat menerbitkan edisi pertama dengan judul;
“Classification and Subject Index for Cataloguing, and Arranging the Books and
Pamphlets of Library”. Pada edisi-edisi selanjutnya, DDC terus mengalami
penyempurnaan dengan memasukkan subjek-subjek yang belum tercakup selaras
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Memang banyak sistem klasifikasi perpustakaan yang dibuat, tapi tidak ada
yang mampu bertahan selama DDC. DDC telah mampu bertahan kurang lebih 1
abad sejak diterbitkannya edisi pertama hingga sekarang. Keunggulannya adalah
sistematik, universal, fleksibel, lengkap dan siap pakai (enumerated). Sedangkan
kelemahannya terletak pada kesan terlalu American centris dan kurang perhatian
pada bidang-bidang di luar Amerika dan Eropa Barat, seperti bidang agama,
manajemen pemerintahan dan bahasa-bahasa.
Dewey membagi 10 golongan utama dengan angka:
000 - 099. Karya umum (general work)
100 - 199. Filsafat (philosophy)
200 - 299. Agama. (Religion)
300 - 399. Ilmu sosial (social science)
400 - 499. Bahasa (leaguage)
500 - 599. Ilmu murni ( pure science)
600 - 699. Pengetahuan praktis (applied science)
700 - 799. Kesenian dan hiburan (recolation)
800 - 899. Kesusastraan (literature)
900 - 999. Sejarah (history)
Alasan mengapa Dewey membagi menjadi 10 bagian golongan dengan
dimulai karya umum dan diakhi ri dengan sejarah yaitu:
Karena antara bagian / golongan 1 dengan golongan – golongan berikutnya
selalu ada hubungannya sampai pada akhir dari pada akhir dari penggolongan itu.

viii
DDC terdiri dari 2 jenisyaitu:
a. Tabel, berisikan tabel yaitu angka klasifikasi dari tiap-tiap ilmu
pengetahuan.
b. Indeks, berisikan nama-nama ilmu pengetahuan dengan angka klasifikasi
dibelakangnya.
c. Setelah DDC (Dewey Decimal Classsificatiaon) sistem klasifikasi yang
hampir sama dengan DDC yaitu UDC (Universal Decimal Classification).
Sistem klasifikasi ini yaituy salah satu ilmu pengetahuan yang
dipergunakan didunia perpustakaan yang bersifat universal dan dalam
bentuk kelas-kelas. Sistem klasifikasi ini mempergunakan angka-angka dan
beberapa tanda tertentu sebagai symbol golongan sesuatu bidang ilmu
pengetahuan. Garis besar pembagian utama UDC yaitu:
2. SKEMA UDC
Klasifikasi ini dikembangkan oleh pakar bibliografi belgia, Paul Otlet dan
Henri La Fontaine pada akhir abad ke-19. Bagan klasifikasi ini dikembangkan
berdasarkan bagan klasifikasi DDC tetapi menggunakan tambahan symbol-simbol
untuk mengindikasikan berbagai aspek dari subyek dan hubungan antar subyek.
Oleh karenanya bagan ini menggandung elemen dan analisis sintetik. Bagan
klasifikasi ini kebanyakan digunakan pada perpustakaan khusus karena dapat
membuat subyek yang spsifik. UDC trus dimodifikasi dan diperluas selama
beberapa tahun untuk menyesuaikan diri dengan pertumbuhan ilmu pengetahuan
dan secara terus menerus dikembangkan untuk menyesuaiakan dengan
perkembangan sekarang UDc dapat digunakan untuk mengklasifikasi berbagai
bentuk media dan tidak terbatas pada buku atau media tercetak saja, tetapi juga
dapat digunakan untuk mengklasifikasi film, video dan rekaman. Untuk
memudahkan membaca, angka dalam UDC biasanya diberi titik setelah 3 dijit.
Misalnya angka 61 adalah Ilmu Kedokteran, kemudian subdivisi dibawanya
adalah 611 Anatomi. Subdivis dibawah anatomi kemudian diberi titik sebelumnya
seperti 611.1, 611.2 dan seterusnya.
-1 umum
- 2 filsafat dan psikologi
-3 agama atau teologi
-4 ilmu sosial
-5 ilmu bahasa
-6 ilmu alam
-7 teknologi
-8 seni
-9 kesusatraan
-10 goegrafi, biografi, dan sejarah
3. SKEMA LCC
Klasifikasi ini mulai dikembangkan pada 1899 dan diterbitkan pertama kali
pada 1901. Klasifikasi ini disusun dengan menggunakan huruf dan angka sebagai
simbol atas dasar urutan abjad.
Skema klasifikasi ini dalam penyusunan menggunakan huruf.
Contoh skema klasifikasi LCC (Long Congress Classification) yaitu:
a. karya umum
b. Filsafat
c. Agama
d. Ilmu social
e. Ilmu bahasa, dan seterusnya

x
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Klassifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan
menurut kaidah atau standar yang ditetapkan. Melakukan penentuan subjek untuk
buku yang sudah di daftar dan menentukan no klasifakasi yang sesuai dengan subjek
buku tersebut. Klasifakasi yang umum dipakai adalah Dewey Decamal Ckassification
(DDC) yang dibuat oleh Melvil Dewey (1875). Skema klasifikasi DDC menggunakan
10 kelas utama, yaitu dimulai dari 000-099 karya umum, sampai 900-999 sejarah.
Sistem klasifikasi UDC mempergunakan angka-angka dan beberapa tanda tertentu
sebagai simbol golongan sesuatu bidang ilmu pengetahuan. Skema klasifikasi LCC
mempergunakan huruf dalam mklasifikasi sebuah bahab pustaka.

B. SARAN
Melihat perkembangan tekhnologi saat ini yang semakin canggih, maka.
perpustakaan harus mengikuti perkembangan tekhnologi, baik bentuk fisikny, maupun
dari segi pelayananya. Karna adanya berbagai macam skema klasifikasi, maka perlu
adanya penguasaan skema klasifikasi, mulai dari DDC, UDC, LCC, CC, dll. Perbedaan
skema klasifikasi DDC dengan UDC terletak pada penggunaan symbol yang digunakan
oleh UDC, sedankan LCC menggunakan huruf dalam sebuah perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
NS, Sutarno. 2004. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Samitra Media Utama.
Suwarno, Wiji. 2010. Pengetahuan Dasar Kepustakaan: Sisi Penting
Perpustakaan dan Pustakawan. Bogor: Ghalia Indonesia.

http://subliyanto.blogspot.com/2010/05/pengadaan-dan-klasifikasi-bahan-
pustaka.html. diposting pada tgl 01-10-2014 pkl 20:15.

http://adhyvhar.blogspot.com/2012/03/makalahku-klasifikasi-aaddadiadi.html
diposting pada tgl 01-10-2014 pada pkl 20:34.

http://fatimatuzzahrofadhil.blogspot.com/2011/09/klasifikasi.html diposting pada pkl


21:07 tgl 01-10-2014.

Prastowo, Andi. 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Jogjakarta:


DIVA Press.

Sembiring, Darwis. 2014. Pengolahan Bahan Pustaka (Klasifikasi & Katalogisasi).


Bandung: Yrama Widya.

xii

Anda mungkin juga menyukai