Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KATALOG PERPUSTAKAAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Sistem Manajemen Lembaga Perpustakaan Dan Dokumentasi

Dosen Pengampu : Riska Amalia putri, MA

Disusun Oleh Kelompok 4:

1. Andri Soevtun Utari (404210025)


2. Feti Nur Fadilah (404210072)
3. M. Bintang Laksono (404210058)
PROGRAM STUDI

ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN THAHA SYAIFUDIN JAMBI

2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayat-Nya sehingga dapat menjelaskan makalah ini dengan judul
“Sistem informasi katalog perpustakaan” Dengan adanya makalah ini kami berharap agar
pembaca dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang makalah ini.

sebagai penyusun tentunyamakalah ini masih banyak kekurangan dalam penyusunan


karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Sekian dan terimakasih

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jambi, 1 April 2024.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Sistem Informasi Katalog................................................................................................3
1. Definisi Katalog...........................................................................................................3
2. Manfaat Katalog..........................................................................................................4
3. Tujuan Dan Fungsi Katalog.........................................................................................5
4. Jenis-jenis Katalog.......................................................................................................5
B. Sistem Informasi Katalog Kartu Dan Opac....................................................................8
C. Bentuk Fisik Katalog.......................................................................................................9
D. Katalog Indomarc..........................................................................................................11
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
Kesimpulan...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam era digital yang terus berkembang, perpustakaan dihadapkan pada tantangan
yang semakin kompleks dalam mengelola dan memberikan akses terhadap informasi.
Salah satu aspek penting dari operasi perpustakaan adalah sistem informasi katalog, yang
merupakan fondasi dari pengelolaan koleksi dan memungkinkan pengguna untuk
menemukan sumber daya yang mereka butuhkan. Makalah ini akan membahas
pentingnya sistem informasi katalog dalam konteks perpustakaan modern, serta
memberikan wawasan tentang bagaimana teknologi informasi telah mengubah cara
perpustakaan menyediakan layanan kepada masyarakat.

Sistem informasi katalog memainkan peran sentral dalam operasi sehari-hari


perpustakaan. Sebagai alat pencarian utama, sistem ini memungkinkan pengguna untuk
mencari dan mengakses informasi tentang koleksi perpustakaan, baik dalam bentuk buku,
jurnal, artikel, atau materi digital lainnya. Dengan menggunakan sistem informasi katalog
yang efisien, perpustakaan dapat meningkatkan aksesibilitas terhadap informasi bagi
pengguna dari berbagai latar belakang dan kebutuhan informasi.

Selain itu, sistem informasi katalog juga memungkinkan perpustakaan untuk


mengelola koleksi mereka dengan lebih efisien. Dengan fitur-fitur seperti klasifikasi
otomatis, pencatatan inventaris, dan manajemen peminjaman, perpustakaan dapat
memastikan bahwa koleksi mereka tersusun dengan baik dan dapat diakses dengan
mudah oleh pengguna. Ini juga membantu perpustakaan dalam pengambilan keputusan
terkait pengembangan koleksi dan alokasi sumber daya.

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah lanskap perpustakaan secara


signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Pencarian informasi yang dulunya dilakukan
secara manual melalui kartu katalog kini telah digantikan oleh pencarian daring yang
cepat dan efisien. Sistem informasi katalog telah berkembang dari sistem berbasis teks
sederhana menjadi platform yang lebih kompleks, termasuk fitur pencarian canggih,
metadata yang kaya, dan integrasi dengan sumber daya digital eksternal. Selain itu,
teknologi juga telah memungkinkan perpustakaan untuk menyediakan akses terhadap
koleksi mereka secara daring melalui portal perpustakaan digital. Hal ini memungkinkan
pengguna untuk mengakses sumber daya perpustakaan dari mana saja dan kapan saja,
meningkatkan fleksibilitas dan kenyamanan dalam pencarian informasi.

Meskipun kemajuan dalam teknologi informasi telah membawa banyak manfaat bagi
perpustakaan, tetapi juga membawa tantangan baru. Salah satunya adalah masalah terkait
dengan kualitas dan konsistensi metadata, yang dapat mempengaruhi kualitas pencarian
dan aksesibilitas informasi. Selain itu, perpustakaan juga dihadapkan pada tuntutan untuk
tetap relevan dalam era digital, yang memerlukan investasi dalam infrastruktur teknologi
dan pelatihan staf.Namun, dengan tantangan tersebut juga datang peluang untuk inovasi

1
dan perbaikan. Pengembangan sistem informasi katalog yang lebih cerdas dan intuitif
dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan membantu perpustakaan dalam mencapai
tujuan mereka dalam memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat.

B. Rumusan masalah

1. Apa itu sistem informasi katalog?


2. Bagaimana sistem informasi katalog kartu dan opac?
3. Apa saja bentuk fisik katalog?
4. Apa yang dimaksud dengan katalog indomarc?

C. Tujuan masalah

1. Mengetahui Apa itu sistem informasi katalog


2. Memahami sistem informasi katalog kartu dan opac
3. Mengetahui bentuk fisik katalog
4. Memhami apa itu katalog indomarc

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem informasi katalog

1. Definisi Katalog

Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan ketersediaan


koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu daftar
yang berisikan informasi bibliografis dari koleksi yang dimilikinya. Daftar tersebut biasanya
disebut katalog dalam perpustakaan.

Katalog adalah daftar buku-buku yang dimiliki oleh library dan disusun sesuai dengan
sistem tertentu. Keunggulan katalog dalam library adalah mempublikasikan daftar bahan
pustaka melalui tulisan oleh seseorang dan judul tertentu dikumpulkan dalam daftar (entry).
(Suandari, 2017)

Katalog merupakan istilah umum yang sering diartikan sebagai suatu daftar barang
atau benda yang terdapat pada tempat tertentu. Berbagai istilah umum katalog ini sering
dijumpai pada penerbit buku, tempat pameran, toko buku, perpustakaan atau bahkan
supermarket sekalipun. Katalog-katalog tersebut biasanya memuat informasi-informasi yang
perlu diketahui oleh masyarakat umum, sebagai contoh katalog perpustakaan, merupakan
informasi daftar bahan pustaka yang telah ada di perpustakaan yang berisi informasi tentang,
pengarang,judul bahan pustaka, edisi, tahun terbit, dan harga dari bahan pustaka tersebut.

Katalog berasal dari bahasa Latin “catalogus” yang berarti daftar barang atau benda
yang disusun untuk tujuan tertentu. Beberapa definisi katalog menurut para ahli ilmu
perpustakaan dapat disebutkan sebagai berikut :

1. Katalog adalah daftar buku dalam sebuah perpustakaan atau dalam sebuah koleksi
yang disusun menurut prinsip tertentu. (Basuki, 1991)

2. Katalog perpustakaan adalah susunan yang sistematis dari seperangkat cantuman


bibliografis yang merepresentasikan kumpulan dari suatu ko leksi tertentu. Koleksi
tersebut terdiri dari berbagai jenis bahan, seperti buku, terbitan berkala, peta, rekaman
suara, gambar, notasi musik, dan sebagainya. (Taylor, 1992)

3. Katalog perpustakaan adalah suatu daftar yang sistematis dari buku dan bahanbahan
lain dalam suatu perpustakaan, dengan informasi deskriptif mengenai pengarang,
judul, penerbit, tahun terbit, bentuk fisik, subjek, ciri khas bahan dan tempatnya.
(Gates, 1989)

Dalam perpustakaan, katalog berarti adalah daftar bahan pustaka baik berupa buku
maupun non buku seperti majalah, surat kabar, mikrofilm, slide dan lain-lain yang dimiliki
dan tersimpan pada perpustakaan. Dalam katalog perpustakaan tercantum informasi-
informasi penting dari suatu bahan pustaka yang biasanya dipakai oleh pengunjung

3
perpustakaan sebagai bahan informasi, yang menyangkut fisik bahan pustaka, isi, ataupun
informasi-informasi lainnya, seperti judul bahan pustaka, nama pengarang, edisi, cetakan,
kota terbit, penerbit, tahun terbit, subjek bahasan, ISBN, dann lain-lain. (Suhendar, 2010).

Katalog adalah proses pengolahan keterangan yang ada pada buku menjadi katalog.
Katalog diharapkan dapat memberi gambaran tentang buku yang diproses, baik mengenai
aspek bibliografi, isi yang terkandung didalamnya, tempat penyimpanannya di perpustakaan,
maupun keterangan lain yang dianggap penting. (Eryono, 1985)

Katalog perpustakaan merupakan daftar dari koleksi perpustakaan atau beberapa alat
temu balik yang disusun secara sistematis, sehingga memungkinkan pemustaka ataupun
pustakawan dapat mengetahui dengan mudah koleksi apa yang dimiliki oleh perpustakaan
dan dimana koleksi tersebut dapat ditemukan, dengan adanya katalog pemustaka dapat
memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat.

2. Manfaat katalog

Katalog sangat bermanfaat bagi pustakawan dan pemustaka. Katalog merupakan


sarana untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada pada perpustakaan berdasarkan
pengarang, judul dan subjek. Sebagai sarana pemilihan koleksi yang ada di perpustakaan dan
mempermudah pemustaka mencari informasi yang di inginkan.

Berikut ini manfaat menggunakan katalog buku perpustakaan (Prisma, 2012)

1. Penelusuran informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.


2. Pengguna dapat mengetahui keberadaan koleksi bahan pustaka.
3. Pengguna mendapatkan peluang lebih banyak dalam menelusur bahan
pustaka.
4. Dapat menemukan kembali bahan pustaka yang dibutuhkan.
5. Meningkatkan layanan perpustakaan.

Berikut ini manfaat atau kegunaan katalog menurut (Mustafa, 1994)

1. Sebagai sarana untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada pada suatu
perpustakaan.
2. Untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada di suatu perpustakaan lain.
3. Sebagai sarana pemilihan koleksi untuk perpustakaan.
4. Sebagai sarana promosi buku bagi toko buku/penerbit.

Penelusuran bahan pustaka adalah suatu cara yang dilakukan pengguna untuk
menemukan bahan pustaka yang diinginkannya di perpustakaan. Untuk menelusur
keberadaan bahan pustaka diperlukan alat telusur salah satunya yaitu katalog. Oleh karena itu
katalog adalah suatu sistem temu balik informasi untuk menemukan kembali koleksi yang
ada di perpustakaan.

3. Tujuan dan fungsi katalog

 Tujuan katalog

4
Menurut ( Basuki,1991) tujuan dari Katalog adalah sebagai berikut: mungkinkan seorang
menemukan sebuah buku yang diketahui pengarangnya, judulnya atau subjeknya.
Menunjukan buku yang dimiliki perpustakann oleh pengarang tertentu, berdasarkan subjek
tertentu dan dalam jenis literatur tertentu. Membantu dalam pemilihan buku berdasarkan
edisinya dan berdasarkan karakternya (sastra ataukah berdasarkan topik).

 Fungsi Katalog

Charles Ammi Cutter dalam (Mutmainnah, 2011) menyebutkan tiga fungsi katalog yaitu
Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui dari pengarang, judul
atau subjeknya. Menunjukkan apa yang dimiliki suatu perpustakaan oleh pengarang tertentu,
pada subyek tertentu, dalam jenis literatur tertentu. Membantu dalam pemilihan buku
berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya (bentuk sastra atau berdasarkan topik).

Katalog perpustakaan dapat digunakan oleh pengguna untuk menemukan bahan pustaka
yang diinginkannya berdasarkan pengarang, judul, maupun subjeknya. Fungsi katalog
perpustakaan sebagai sarana atau alat bantu dalam temu kembali informasi di suatu
perpustakaan. Tujuan katalog dapat menunjukkan dokumen apa saja yang dimiliki oleh
sebuah perpustakaan. Katalog perpustakaan berfungsi sebagai suatu sistem komunikasi yang
dapat menunjukkan kekayaan koleksi yang dimilikinya. Artinya, suatu perpustakaan melalui
katalognya mengkomunikasikan kepada pengguna, koleksi apa saja yang dimilikinya,
seberapa banyak koleksi tersebut dan sebagainya. Katalog perpustakaan di satu sisi dapat
berfungsi sebagai sistem komunikasi, dan di sisi lain berfungsi sebagai daftar inventaris dari
seluruh bahan pustaka yang dimilikinya. menyatakan Tujuan katalog dapat membantu
pemilihan sebuah buku berdasarkan edisinya, atau berdasarkan topiknya.

Menurut (Basuki, 1991) fungsi katalog perpustakaan adalah sebagai sarana temubalik
informasi, sistem komunikasi dan sebagai daftar inventaris koleksi di suatu perpustakaan.
Katalog perpustakaan berfungsi sebagai inventaris dokumen sebuah perpustakaan sekaligus
berfungsi sebagai sarana temu balik.

4. Jenis-jenis katalog

Katalog terdiri atas beberapa jenis yaitu :

 Katalog Judul

Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui judul bukunya atau ingin
mengetahui judul buku tertentu yang tidak diketahui pengarangnya. Katalog judul disusun
secara sistematis berdasarkan judul dalam kabinet katalog. Melalui katalog judul dapat
diketahui judul-judul buku tanpa mengetahui pengarangnya. Contoh

5
Agama Jepang
2X9
ALI Ali, Mukti
a Agama Jepang/ Mukti Ali.- Yogyakarta: Bagus

Arafah, 1981.
146 hlm.; 23 cm.

1.Agama I. Judul

 Katalog pengarang

Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui nama pecngarangnya. Atau
ingin mengetahui pengarang tertentu telah mengarang buku apa saja. Katalog pengarang
disusun sistematis berdasarkan nama pengarang suatu karya di dalam kabinet katalog.
Penulisan nama pengarang adalah dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama keluarga
atau nama belakang, contoh

2X0.092
ALA Alam, Manzoor
P Peranan Pemuda Muslim/Manzoor Alam.- Ct. 1.-

Bandung: Gema Risalah Press, 1989.

98 hlm.; 21 cm.

1.Muslim I. Judul

6
 Katalog Subjek

Digunakan bila kita ingin mengetahui berbagai buku yang membahas subyek yang sama,
biasanya sering digunakan dalam mengumpulkan bahan pustaka untuk kepentingan
pembuatan penelitian, makalah dan sebagainya yang membahas suatu subjek tertentu.
Melalui katalog subjek akan diketahui karyakarya yang dikarang oleh berbagai pengarang
dengan judul yang berbeda-beda tetapi memiliki pokok bahasan yang sama. Contoh.

Agama
2X9
ALI Ali, Mukti
a Agama Jepang/ Mukti Ali.- Yogyakarta: Bagus

Arafah, 1981.
146 hlm.; 23 cm.

I.Judul
1.Agama

B. Sistem informasi katalog kartu dan opac

1. Sistem katalog kartu

Sistem katalog kartu adalah metode tradisional untuk mengatur dan mencari bahan
pustaka di perpustakaan. Ini melibatkan pencatatan informasi tentang buku, jurnal, dan materi
lainnya pada kartu katalog yang dikelompokkan menurut judul, pengarang, atau subjek.
Kartu-kartu ini kemudian ditempatkan dalam urutan abjad untuk memfasilitasi pencarian.
Sistem ini telah menjadi landasan bagi pengelolaan perpustakaan selama beberapa dekade
sebelum diperkenalkannya teknologi informasi.

Kartu katalog biasanya terdiri dari beberapa informasi penting, termasuk judul buku,
nama pengarang, penerbit, tahun terbit, nomor panggil, dan subjek. Pengguna perpustakaan
dapat mencari buku dengan mencari melalui kartu-kartu ini, yang sering kali tersusun dalam
beberapa indeks berbeda untuk mempermudah pencarian berdasarkan kriteria tertentu.

Meskipun sistem katalog kartu telah menjadi standar industri untuk waktu yang lama,
kelemahan utamanya adalah keterbatasan dalam memfasilitasi akses cepat dan pencarian
yang efisien. Pengguna harus secara manual mencari melalui kartu-kartu yang terkadang bisa

7
memakan waktu. Selain itu, karena pertumbuhan koleksi perpustakaan, kartu katalog dapat
dengan cepat menjadi tidak terkelola.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi informasi telah mengubah


lanskap perpustakaan. Sistem katalog online dan basis data terkomputerisasi telah
menggantikan sistem katalog kartu dalam banyak perpustakaan. Ini memungkinkan akses
cepat dan pencarian yang efisien melalui pencarian digital, serta kemampuan untuk
menyimpan dan mengelola koleksi yang lebih besar secara lebih efektif.

Ada beberapa kelibihan dan kekurangan dalam katalog kartu yaitu:

Kelebihan:

 Mudah Dipahami: Sistem katalog kartu relatif mudah dipahami oleh pengguna karena
strukturnya yang sederhana.
 Memungkinkan Akses Cepat: Dengan katalog fisik, pengguna dapat dengan cepat
mencari buku yang mereka butuhkan dengan melihat indeks kartu.
 Mempromosikan Penggunaan Aktif: Pengguna harus secara aktif mencari informasi
dalam katalog, yang dapat meningkatkan keterlibatan mereka dengan koleksi
perpustakaan.
 Cocok untuk Koleksi Kecil: Sistem ini dapat efektif digunakan untuk perpustakaan
dengan koleksi relatif kecil.

Kekurangan:

 Keterbatasan Ruang: Katalog kartu fisik membutuhkan ruang yang signifikan untuk
penyimpanan dan dapat menjadi tidak praktis untuk perpustakaan dengan koleksi
besar.
 Membutuhkan Pemeliharaan Manual: Kartu-kartu dalam sistem ini perlu diperbarui
secara manual setiap kali ada perubahan dalam koleksi perpustakaan.
 Keterbatasan Akses Jarak Jauh: Pengguna yang tidak berada di tempat perpustakaan
tidak dapat mengakses katalog kartu secara langsung.
 Rentan terhadap Kerusakan dan Kehilangan: Kartu-kartu fisik rentan terhadap
kerusakan dan kehilangan, yang dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam katalog.

2. Sistem OPAC

Sistem OPAC (Online Public Access Catalog) merupakan sebuah perangkat lunak
yang memungkinkan pengguna untuk mencari dan mengakses informasi mengenai koleksi-
koleksi perpustakaan secara daring. Dengan adanya sistem ini, pengguna dapat melakukan
pencarian dengan lebih cepat dan efisien, serta mendapatkan informasi yang relevan
mengenai buku, jurnal, dan sumber informasi lainnya yang tersedia di perpustakaan.

Salah satu keunggulan utama dari sistem OPAC adalah kemampuannya untuk
memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi pengguna. Dengan hanya menggunakan
perangkat yang terhubung ke internet, pengguna dapat melakukan pencarian kapan pun dan
8
di mana pun mereka berada. Hal ini tentu saja sangat memudahkan bagi mereka yang
memiliki keterbatasan fisik atau waktu untuk mengunjungi perpustakaan secara langsung.

Selain itu, sistem OPAC juga memungkinkan pengelolaan informasi perpustakaan


secara lebih efisien. Dengan adanya basis data yang terpusat, informasi mengenai koleksi
perpustakaan dapat dikelola dengan lebih baik dan dapat diakses oleh berbagai pihak yang
berkepentingan. Hal ini membantu dalam meminimalkan risiko kehilangan atau kerusakan
informasi, serta mempercepat proses pencarian dan peminjaman bahan pustaka.

Meskipun demikian, sistem OPAC juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya
adalah keterbatasan dalam cakupan informasi yang disediakan. Beberapa perpustakaan
mungkin belum sepenuhnya mengintegrasikan seluruh koleksi mereka ke dalam sistem
OPAC, sehingga masih ada kemungkinan bahwa beberapa bahan pustaka tidak dapat
ditemukan melalui sistem ini.

Secara keseluruhan, sistem OPAC merupakan sebuah inovasi yang sangat penting dalam
pengelolaan informasi perpustakaan. Dengan terus mengembangkan dan meningkatkan
sistem ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dalam
mengakses dan memanfaatkan sumber informasi yang tersedia di perpustakaan.

C. Bentuk fisik katalog

Selaras dengan perkembangan perpustakaan yang semakin maju katalogpun sebagai


bagian dari sistem per- pustakaan semakin maju pula. Hal itu nampak pada perkem- bangan
bentuk fisik katalog. Dilihat dari perkembangannya, fisik katalog dapat dibedakan sebagai
berikut:

1. Katalog buku.

Setelah uraian-uraian katalog disusun menurut system tertentu, kemudian dicetak menjadi
semacam bibliografi sebanyak yang diperlukan. Kelebihan bentuk ini ialah katalog dapat
diperbanyak dan dibawa kemana-mana. Tetapi kelemahannya tidak dapat menerima entri-
entri baru. Ini berarti entri baru harus disusun dan dicetak sebagai suplemen. Katalog dalam
bentuk buku merupakan katalog perpustakaan yang sudah lama dikenal masyarakat.
Bentuknya seperti buku yang terdiri atas sejumlah halaman yang masing- masing halamannya
dapat memuat data-data katalog yang dicetak dengan mesin yang lainya.

Gambar 1. Gambar katalog buku


9
2. Katalog kartu

Katalog ini berukuran 7,5 X 12,5 cm. Bentuk inilah yang paling banyak digunakan
perpustakaan. Katalog-katalog yang berbentuk kartu yang telah tersusun secara sistematis
dalam laci-laci katalog dapat menerima entri-entri baru tanpa merubah susunan yang ada.

Gambar 2. Gambar katalog kartu

3. Katalog berkas

Katalog ini berbentuk lembaran-lembaran lepas, kemudian dibundel (dijilid) menjadi satu
atau beberapa berkas setelah disusun menurut system tertentu.

Gambar 3. Gambar kalatog berkas

4. Katalog Elektronik

Bentuk katalog ini muncul berkat kemajuan di bidang teknologi informasi seperti
komputer. Dalam hal ini katalog berada dalam suatu basis data di komputer, sehingga tidak
perlu lagi diadakan penyusunan dengan sistematika tertentu seperti bentuk lainnya. Kelebihan
katalog bentuk ini adalah lebih cepat dan mudah diakses, menghemat tenaga dan biaya dalam
pembuatannya, dan entrientri baru dapat dimasukkan setiap saat. Kelemahannya ialah jika
listrik padam, maka tidak bisa dipergunakan. (Suhendar, 2007

10
Gambar 2. Komputer sebagai katalog

D. Katalog indomarc

Machine-Readable Catataloguing atau MARC adalah standar untuk komunikasi data


katalog di dunia perpustakaan dan informasi. Pada dasarnya, MARC adalah format data (atau
lebih tepatnya: sekumpulan format data) yang memungkinkan pertukaran data katalog atau
data lainnya yang terkait antar sistem-sistem perpustakaan yang memakai komputer. Dibuat
dan digunakan pertama kali di tahun 1960an (jauh sebelum era Internet dan perpustakaan
digital), format MARC ini sudah “mendarah-daging” di bidang perpustakaan. Ketika
memasuki era perpustakaan digital, maka sudah terlalu banyak data perpustakaan yang dibuat
berdasarkan MARC. Itu sebabnya, setiap teknologi baru dalam bidang perpustakaan dan
informasi pun harus menyesuaikan diri dengan MARC. Ini akan menambah langgeng usia
dan pengaruh MARC di bidang perpustakaan.

Penggunaan MARC selalu berpasangan dengan penggunaan standar pengatalogan,


misalnya Anglo-American Cataloging Rules versi 2 atau AACR2, International Standard
Bibliographic Description (ISBD), Holdings Statements Summary Level (ISO 10324), dan
sebagainya. Setiap data pengatalogan dalam format MARC selalu terlebih dahulu ditetapkan
dengan mengikuti peraturan AACR2. Dengan kata lain, AARC2 mengatur isi data,
sedangkan MARC menjadi wadah yang menampung isi data tersebut. Jika dua sistem
menggunakan format MARC, maka isi data di kedua sistem tersebut dapat saling
dipertukarkan. Prinsipnya sesederhana itu, tetapi dalam praktiknya MARC adalah kegiatan
membuat kode (coding) yang amat rinci.

Sebagai sebuah format data, MARC mengandung tiga komponen, yaitu:

 Struktur data atau cantuman yang mengatur bagaimana data secara fisik
diberlakukan,
 Serangkaian ruas (fields) lengkap dengan penanda (tags) dan elemen mark-up, dan
 Data yang termuat di ruas-ruas tersebut. Komponen pertama merupakan penerapan
dari standar untuk tukar-menukar informasi (American National Standard for
Information Interchange atau ANSI/NISO Z39.2) dan mematuhi aturan ISO 2709.

11
IndoMARC adalah sistem katalog perpustakaan di Indonesia dan Malaysia yang
dipakai sebagai cara perekaman data bahan pustaka pada sistem perpustakaan berbasis
komputer. MARC merupakan singkatan dari Machine Readable Catalogue yang dipakai
oleh Library of Congress (Perpustakaan Kongres Amerika Serikat) di USA sejak tahun
1960-an untuk sistem otomasi pada katalog mereka. Komponen IndoMARC bagian kedua
yang terpenting memuat informasi.

001 - 009 Ruas kendali

010 - 099 Keterangan kendali, nomor dan kode

100 - 199 Entri utama

200 - 246 Judul dan ruas yang terkait

250 - 299 Edisi, impresum dsb

300 - 399 Deskripsi fisik

400 - 499 Pernyataan seri

500 - 599 Catatan

600 - 599 Akses subjek

700 - 799 Catatan, untuk entri tambahan

800 - 840 Entri tambahan seri

850 - Informasi kepemilikan

900 - 948 Referensi.[1]

System katalog ini pertama kali diaplikasikan pada sistem komputer dan jaringan
UNI-Net (Pusyandi-Net) pada tahun 1990-an menggunakan Sistem Operasi Dynix/PICK
(sekarang bagian dari UNIX) dan paket software VTLS (Virginia Tech Library System).
Dengan dilengkapi peralatan Bar-code dan CDROM, sistem VTLS ini dapat dijalankan
pada PC maupun komputer mini dan mampu melayani jaringan komputer sampai 500
terminal yang tersebar di 43 perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia. Untuk
perekaman data entry katalog IndoMARC nya dapat juga menggunakan paket software
CDS/ISIS yang dikembangkan oleh UNESCO (PBB).

12
BAB III

PENUTUP

E. Kesimpulan

Katalog perpustakaan merupakan daftar dari koleksi perpustakaan atau beberapa alat
temu balik yang disusun secara sistematis, sehingga memungkinkan pemustaka ataupun
pustakawan dapat mengetahui dengan mudah koleksi apa yang dimiliki oleh perpustakaan
dan dimana koleksi tersebut dapat ditemukan, dengan adanya katalog pemustaka dapat
memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat. Adapun tujuan dan fungsi katalog
ialah mungkinkan seorang menemukan sebuah buku yang diketahui pengarangnya, judulnya
atau subjeknya dan sebagai sarana temubalik informasi, sistem komunikasi dan sebagai daftar
inventaris koleksi di suatu perpustakaan. Katalog perpustakaan berfungsi sebagai inventaris
dokumen sebuah perpustakaan sekaligus berfungsi sebagai sarana temu balik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid, A., & Kurniasih, N. (2018). Manajemen Perpustakaan. CV. Pustaka Setia.

Abdul, A. (2015). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chan, Lois Mai. Cataloging and Classification: An Introduction. 4th ed., Scarecrow Press,
2007.

Rachman, A. (2008). Sistem Informasi Perpustakaan. Bandung: Informatika.

Santoso, H. B. (2010). Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Winata, H. (2012). Perpustakaan Digital. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

14

Anda mungkin juga menyukai