Randi Kukuh Rahayu Eko - Makro
Randi Kukuh Rahayu Eko - Makro
Nim: 1905066050
Kls: B
Banyak yang tidak percaya dengan para pembuat kebijakan di indonesia yang
menganggap mereka tidak berkompeten dalam membuat kebijakan di bidang
ekonomi. Para pembuat kebijakan dianggap hanya mementingkan salah satu pihak
saja. Masyarakat menilai para pembuat kebijakan memberikan keuntungan kepada
para pemilik modal atau para investor sehingga membuat para masyarakat miskin
semakin termarjinalkan. Padahal dalam membuat kebijakan itu tidak mudah karena
kebjakan yang dibuat tidak dapat langsung dirasakan dalam waktu dekat, mungkin
saja dalam waktu dekat manfaat kebijakan tersebut hanya dapat dirasakan oleh para
pemilik modal tapi dalam jangka panjang kedepan bisa saja manfaat kebijakan
tersebut akan di rasakan oleh para masyarakatnya.
Tapi menurut saya secara jujur, mungkin saya lebih kepada orang yang sangat
liberal, saya sadar betul kalau mungkin ekonomi barat banyak mengambil keuntungan
dari negara-negara berkembang. Dan saya tahu betul bagaimana bayaknya manfaat
dari ekonomi pancasila, tapi saya rasa tidak gampang untuk menerapkan ekonomi
pancasila untuk di indonesia. Kita tahu betul kalau saat ini indonesia butuh percepatan
dalam pembangunan ekonominya, kita sudah sangat tertinggal jaug dari negara asia
tenggara lainnya. Dan ketika kita menerapkan ekonomi pancasila otomatis kita harus
memulai dari nol lagi.
Tidak gampang untuk menerapkan suatu hal yang baru apalagi ketika kita sudah
terlanjur banyak menggunakan ekonomi liberalnya di banding sosialisnya. Saat ini
indonesia sudah terlanjur banyak membuka investasi bagi para pemodal dari luar dan
terlanjur banyak memasukan tenaga kerja asing ke indonesia. Saya rasa kita gak bisa
menerapkan sebuah ekonomi yang berasala dari nilai-nilai pancasila ketika para
investor kita berasal dari luar yang tidak paham apa itu pancasila. Bagaimana cara kita
menjalankan ekonomi pancasila ketika para masyarakat kita lebih memilih produk
asing ketimbang made in indonesia.
Banyak tantangan yang akan dihadapi ketika kita menerapkan ekonomi pancasila
di indonesia menurut saya. Apalagi ketika ini adalah produk buatan indonesia yang
pastinya banyak yang kurang yakin. Ekonomi pancasila memang mungkin lebih
merepresentasikan indonesia ketimbang ekonomi barat namun apakah ekonomi
pancasila dapat bener-bener membuat masyarakat indonesia menjadi makmur tidak
dapat dipastikan hanya karena ekonomi pancasila berasal dari nilai-nilai pancasila.
Apalagi kita saat ini ada di era globalisasi dimana indonesia berusaha mempercepat
pembangunannya dan pembangunan itu pastinya berasal dari investasi. Menjadi
pertanyaan apakah ketika nantinya ekonomi pancasila di terapkan di indonesia
investor tetap tertarik dan apakah ketika kita menerapkan ekonomi pancasila para
SDM kita punya tenaga terampil agar kita tidak kekurangan SDM terampil karena
pastinya kita tidak bisa mengimpor tenaga kerja asing dengan mudah lagi. Banyak
pertanyaan yang perlu di jawab ketika kita beralih ke suatu hal yang benar-benar baru.
Dan pertanyaan-pertanyaan ini pasti bisa terjawab ketika ekonomi pancasila sudah
benar benar siap untuk diterapkan dan telah benar benar dilakukan pengkajian secara
mendalam.
Jadi intinya saya rasa apa yang indonesia terapkan saat ini adalah yang terbaik,
mungkin ekonomi liberal lebih dominan di terapkan terlihat dari banyaknya kebijakan
yang sangat liberal. Tapi itu semua tentu bukan tanpa alasan seperti yang sudah saya
bilang indonesia punya potensi untuk menjadi negara makmur. Dengan menerapkan
ekonomi liberal tentu akan memudahkan investasi agar negara indonesia tidak
tertinggal dalam pembangunannya tapi pastinya pemerintah masih memiliki campur
tangan di dalamnya.
Selain itu juga indonesia masih butuh banyak belajar dengan negara lain, di
indonesia masih kekurangan tenaga ahli yang dapat mendukung percepatan
pemabngunan di indonesia dan hal itulah yang menjadi alasan kenapa kita butuh
tenaga kerja asing. Dengan masuknya tenga kerja asing tentu akan dapat
dimanffaatkan untuk terjadinya tranfer pengetahuan sehingga SDM indonesia bisa
belajar dari mereka yang lebih berpengalaman.
Tapi bukan berarti saya tidak setuju sepenuhnya dengan ekonomi pancasila, saya
orang indonesia jadi tentu saya harus mendukung, namun seperti yang sudah saya
jelaskan di atas masih banyak hal yang harus di dalami lagi dari ekonomi pancasila
sebelum dia benar-benar diterapkan menjadi sebuah sitem ekonomi. Karena walaupun
nilai-nilai ekonomi pancasila sudah dapat dibuktikan terdapat di kehidupan sehari-hari
suku-suku di indonesia, tapi ketika kita berbicara ekonomi kita berbicara suatu hal
yang luas kita tidak hanya memikirkan masyarakat di indonesia tapi kita juga harus
memikirka pihak luar apakah mereka dapat menerima sistem ini.
Justru ketika kita menginginkan sebuah kemajuan suatu negara tentu pasti ada
sesuatu yang harus di korbankan.ekonomi pancasila memang benar-benar sangat baik
bagi masyrakat indonesia karena memiliki kepentingan bersama tapi hal itu akan
tercapai ketika masyarakat indonesia memang sudah menerapkan nilai-nilai pancasila
dala kehidupannya sehari-hari. Dan hal-hal ini saya rasa tidak gampang apalagi di era
globalisasi seperti ini, banyak budaya indonesia yang bahkan mulai mengkilang dari
masyarakat indonesia. Mereka sudah lupa dengan budaya mereka sendiri karena
mengikuti arus globalisasi dan lebih memilih budaya barat. Hal ini menjadi tantangan
juga bagi ekonomi pancasila yang mengandung nilai-nilai pancasila.
Sekali lagi setelah membaca kedua jurnal diatas dan menerima materi dari 2 ppt
dan 1 file word, opini saya mengatakan kalau masih banyak tantangan dari ekonomi
pancasila dan justru masalah itu tidak datang dari luar negara indonesia melainkan
dari dalam indonesia. Hal itu terkait dari bagaimana masyarakat indonesia melihat
nilai-nilai yang ada di pancasila dan menerapkannya ke bidang ekonomi, apakah
mereka paham nilai-nilai yang ada di dalam pancasila. Setelah tantangan dari dalam
selesai barulah tantangan dari luar harus kita carikan solusinya.