Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Pada hakikatnya manusia lahir dan diciptakan ke alam dunia itu tidak membawa apa-apa,
akan tetapi membawa kesucian, sebagaimana dalam keterangan "kullu mauluudin yuuladu 'alal
fithroh." yang membedakan agamanya adalah kedua orang tuanya, begitu pun kecerdasan dan
kepintarannya tergantung pada orang tua dan lingkungannya. Jika orang tuanya muslim, maka
anaknya pun mengikuti orang tuanya muslim. Akan tetapi terkadang ada orang yang tadinya
muslim masuk kristen, dan ada orang kristen yang masuk ke agama islam yaitu orang-orang
yang diberi hidayah dan taufik oleh Allah SWT.

Yang paling pertama harus bisa dikuasai oleh seorang anak adalah membaca, baik itu
membaca al-Qur’an, membaca makalah, dan membaca apa saja yang kiranya bermanfaat bagi
kita. Hal ini mengacu pada kisah Rasulullah saw di goa hira ketika beliau mendapatkan wahyu
yang pertama yang berbunyi "iqro' bismi Robbikal-ladzii kholaq" bacalah! dengan menyebut
asma Tuhanmu (Allah) dzat yang maha pencipta. Selain daripada itu, dengan membaca jiwa kita
akan terang dan bercahaya, karena semakin banyak kita membaca maka akan semakin banyak
ilmu yang akan kita dapat, sebagaimana yang disabdakan Nabi Muhammad saw : al-‘ilmu
nuurun, ilmu adalah cahaya bagi orang yang memilikinya. Dengan ilmu tersebut, jiwa kita akan
terang dan bercahaya sehingga bisa menerangi kegelapan yang selalu menjadi rintangan.
Sebagaimana dikatakan oleh salahsatu ulama dalam kitabnya "ta'limul muta'alim" yang
berbunyi:

ta'allam fainnal-'ilma zainun li-ahlihi # wafadlun wa’unwanun likullil-mahamidi

belajarlah! karena sesungguhnya dengan belajar kita akan mendapatkan ilmu dan pengalaman,
sedangkan ilmu adalah perhiasan yang akan menjadi keunggulan dan menjadi cahaya bagi
orang yang memilikinya.
Dari penjelasan diatas, jelas penting bagi kita semua untuk bisa membiasakan kegiatan
membaca, karena dengan membaca sama dengan membuka kunci kesuksesan dunia dan akhirat
disamping jiwa kita akan terang dan dihiasi oleh ilmu kita. Akan tetapi kita harus bisa memilih
guru agar tidak salah pemahaman dalam mempelajari suatu ilmu seperti :

 ilmu tauhid (ilmu tentang ketauhidan memeluk agama)


 ilmu kalam (ilmu tentang ucapan)
 ilmu lughoh (ilmu tentang kebahasaan)
 ilmu faroid (ilmu tentang pembagian warisan dan matematika)
 ilmu nujum (ilmu perbintangan dan IPTEK)

Dari banyaknya ilmu tersebut, jika tidak ada guru yang membimbingnya maka akan salah
dalam pemakaiannya, sebagai contohnya dari ilmu faroid : 1+1 = 4. Yang seharusnya adalah = 2.

Penyusun : M. Luthfi Hasan

Anda mungkin juga menyukai