Materi Kuliah
BAB I
ILMU DAN AMAL
Pengertian Ilmu
Ilmu adalah mengetahui sesuatu sesuai dengan hakikatnya
dengan pengetahuan yang kuat, tiada keraguan di dalamnya.
( )
( )
()
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari (segumpal
darah) yang tergantung. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran pena
(Qolam), Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. (QS Al-Alaq [96]: 1-5)
Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah
(sesembahan, Tuhan) selain Allah... (QS Muhammad [47]: 19)
Beramal
Pada dasarnya, beramal adalah buah dari sebuah ilmu yang
telah dipelajari. Adapun maksud dari beramal di sini adalah
beramal sesuai dengan ilmu yang telah dipelajari mengenai
Allah, Rasul-Nya dan Agama Islam.
Rangkuman
Ilmu adalah mengetahui sesuatu hakekatnya dengan
pengetahuan yang kuat, tiada keraguan di dalamnya.
Pengetahuan mempunyai beberapa tingkatan, yang setiap
tingkatan memiliki kekuatan yang berbeda dalam menetapkan
satu hal. Ilmu terbagi menjadi dua yang keduanya diperlukan
oleh setiap manusia, sesuai dengan kebutuhannya. Ilmu tanpa
amalan dan amalan tanpa ilmu merupakan hal yang sia-sia,
kedua hal itu tidak boleh dipisahkan.
Evaluasi
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang
tepat!
a. Boleh b. Wajib
c. Haram d. Makruh
e. Sunnah
Kunci Jawaban
1. d 6. a
2. a 7. c
3. d 8. b
4. e 9. c
5. e 10. a
Rumus:
MODUL 2
Pengantar
Dakwah merupakan kewajiban setiap muslim, bukan hanya
kewajiban para Nabi ataupun para ulama. Hal itu sebagaimana
telah diterangkan oleh beberapa ayat Al-Quran dan dipertegas
oleh banyak hadits Nabi. Maka anggapan bahwa dakwah adalah
sebagai profesi mesti diluruskan, karena sebagaimana
kewajiban shalat, maka dakwah bukanlah sebagai profesi akan
tetapi sebagai kewajiban setiap muslim.
tentan hakikat dari sabar itu sendiri. Oleh karena itu definisi dan
peruntukan sabar mesti dipelajari secara seksama agar tidak
ada penyalahgunaan kata sabar ini untuk hal-hal yang tidak
layak.
Kompentensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian dakwah
2. Menerangkan urgensi dan tujuan dakwah
3. Menjelaskan objek dan sarana dakwah
4. Menjelaskan keutamaan bersabar
Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan urgensi dakwah dan sabar bagi umat Islam
dengan penuh keyakinan
2. Menyebutkan dua contoh sarana untuk berdakwah dengan
tepat
3. Memberikan contoh sikap sabar yang benar
Materi Pembelajaran
Dakwah, Sabar dan Korelasi antara keduanya
a. Pengertian Ilmu, dalil dan tujuan dakwah
b. Bekal dakwah
c. Sarana Dakwah
d. Pengertian dan Pembagian Sabar
Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/
Kegiatan Pembelajaran
Evaluasi
Materi Pembelajaran
BAB II
DAKWAH DAN SABAR
Pengertian Dakwah
Dakwah secara bahasa artinya adalah: Permintaan,
dikatakan Mendakwahkan sesuatu artinya meminta
keberadaannya. Aku mendakwahi Zaid, artinya aku
2
memanggilnya dan meminta kedatangannya.
2 Fiqh Ad-Dawah fii Shahiih Al-Bukhaary, DR. Saiid ibn Aly ibn Wahb
Al-Qahthany, Juz 1, hal: 5.
3 ibid
()
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
nasehat yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS
An-Nahl [16]: 125)
()
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah... (QS Ali Imran [3]:
110)
Tujuan Dakwah
Tujuan dari sebuah dakwah telah dijelaskan oleh ayat yang
telah disebutkan tadi, yaitu mengajak orang agar mengikuti
jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maksudnya adalah agar orang
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Dakwah sama sekali tidak bertujuan untuk mencari pengikut,
atau untuk membesarkan satu kelompok.
Allah berfirman,
()
Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada
Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. jika kamu berpaling, maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami,
hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (QS
Al-Maidah [5]: 92)
Bekal Dakwah
Sebelum seseorang terjun ke dalam dunia dakwah, hendaknya
dia mempunyai bekal yang mumpuni. Dakwah adalah sebuah
tugas yang berat dan perjalanan yang panjang. Tanpa bekal
yang cukup, niscaya seorang dai akan mandeg dalam
perjalanan dakwahnya, atau akan beralih haluan dalam
dakwahnya. Bagaikan sebuah mobil yang hanya mempunyai
sedikit bahan bakar untuk sebuah perjalanan panjang, jika tidak
mandeg di jalan karena kehabisan bahan bakar, maka ia akan
mengambil jalan pintas atau cara lain untuk sampai ke
tujuannya, walaupun harus melanggar peraturan. Wallahu Al-
Mustaan.
Allah berfirman,
()
Sesungguhnya pelindungku ialahlah yang telah
menurunkan Al kitab (Al Quran) dan Dia melindungi
orang-orang yang saleh. (QS Al-Araaf [7]: 196)
()
Janganlah kalian berhati lemah dalam mengejar mereka
(musuhmu). jika kalian menderita kesakitan, maka
sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula),
sebagaimana kalian menderitanya, sedangkan kalian
Sarana Dakwah
Tidak dipungkiri lagi, bahwa dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka sarana dakwah ikut
berkembang. Dahulunya, dakwah hanya terbatas di atas
mimbar-mimbar masjid, atau melalui buku-buku ulama klasik
yang tidak semua orang bisa memahaminya. Namun sekarang
ini, sarana dakwah semakin terbuka lebar, demikian juga
ladang dakwah semakin terbuka luas. Oleh karena itu, ada
beberapa sarana dakwah yang bisa dimanfaatkan untuk
mengajak kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar
adalah;
:
Dua suara yang dilaknat di dunia dan di akhirat: Alat musik
ketika mendapatkan nikmat, dan ratapan ketikan mendapatkan
musibah. (Shahih Al-Jaami 3801)
yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-
orang yang musyrik. (QS Yusuf [12]: 108)
Evaluasi
Pilihlah jawaban yang tepat!
Kunci Jawaban
1. c 6. b
2. a 7. a
3. a 8. d
4. c 9. e
5. e 10. e
MODUL 3
Pengantar
Seluruh makhluk di alam semesta ini telah diciptakan dengan
sebuah fitrah yang mengakui bahwa dirinya mempunyai sebuah
Dzat yang merupakan Penciptanya dan Sesembahannya.
Fitrah tersebut tidak akan pernah hilang dalam diri setiap
makhluktermasuk manusiawalaupun dia berusaha sedapat
mungkin untuk mengingkarinya. Pengakuan adanya sosok
Tuhan, menjadikan manusia selalu mencari siapa yang telah
menciptakannya dan kepada siapa dia harus menyembah.
Bagi kaum yang diutus kepada mereka nabi atau rasul, maka
mereka mendapatkan petunjuk tentang siapa sesembahan
mereka yang sebenarnya. Adapun mereka yang jauh dari nabi
dan rasul, maka mereka berusaha menerjemahkan fitrah
pengakuan mereka akan adanya Tuhan tersebut dengan akal
dan kemampuan mereka yang ada pada saat itu. Sehingga ada
yang menuhankan api, pohon, patung, matahari dan hal-hal lain
yang dianggap mempunyai kekuatan super dan mampu
mengabulkan keinginan.
Kompentensi Dasar
1. Menjelaskan kewajiban seorang muslim terhadap Allah
2. Menyebutkan pembagian Tauhid beserta contohnya
3. Mengerti urgensi Tauhid
4. Menerangkan buah beriman kepada Allah
Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan bagaimana cara mengenal Allah dengan benar.
2. Menjelaskan pembagian tauhid dan definisinya serta
contohnya secara tepat.
3. Menyebutkan sebagian sifat-sifat dan nama-nama Allah
beserta artinya dengan benar.
4. Menjelaskan buah beriman kepada Allah dengan tepat.
Materi Pembelajaran
Allah, Tauhid, Buah Beriman Kepada Allah
a. Siapakah Allah
b. Bagaimana mengenal Allah
c. Pengertian dan Pembagian Tauhid
d. Urgensi Tauhid
d. Buah Beriman kepada Allah
Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Kegiatan Pembelajaran
Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.
Materi Pembelajaran
BAB III
MENGENAL ALLAH (TAUHID)
Siapakah Allah?
Allah adalah Tuhan kita dan Tuhan semesta alam, yang telah
memelihara seluruh alam ini dengan nikmat-Nya. Dia adalah
sesembahan kita, dan tidak ada yang berhak disembah dan
diibadahi selain-Nya. Hal itu sesuai dengan firman Allah,
()
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. (QS Al-Fatihah [2]:
2)
()
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian
itulah agama yang lurus. (QS Al-Bayyinah [98]: 5)
Tauhid adalah inti ajaran semua nabi dan rasul, sejak zaman
Nabi Adam Alayhissalam sampai ke Nabi Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman,
(6)
Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap
umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan
jauhilah Thaghut itu". Maka di antara umat itu ada orang-orang
yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya
orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka
berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS
An-Nahl [16]: 36)
()
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", Padahal
Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
(QS. Al-Maidah [5]: 72)
Tauhid Rububiyyah
Maksudnya adalah Meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala
adalah Rabb satu-satunya, yang tiada sekutu bagi-Nya dan
tiada pembantu bagi-Nya.
()
Itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. dan orang-
orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai
apa-apa walaupun setipis kulit ari. (QS. Faathir [35]: 13)
Tauhid Uluhiyyah
Tauhid Uluhiyyah ini diambil dari kata Ilaah . Dalam bahasa
Indonesia, baik Rabb maupun Ilaah diartikan sebagai Tuhan.
Walaupun kelihatannya sama, namun pada dasarnya ada
perbedaan dari kedua kata tersebut. Hal itu bisa diketahui dari
segi bahasa dan dari dalil-dalil yang ada.
()
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia
(yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para
Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang
demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
()
Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-
bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu
keteranganpun untuk (menyembah) nya. mereka tidak lain
hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini
oleh hawa nafsu mereka dan Sesungguhnya telah datang
petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. (QS An-Najm
[53]: 23)
Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada
(nabi-nabi) yang sebelummu, jika kamu mempersekutukan
(Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi. (QS Az-Zumar [39]: 65)
Asmaa
artinya adalah Nama-nama, bentuk plural dari
Ism yang artinya adalah Nama.
Shifaat
artinya adalah Sifat-sifat, bentuk plural dari
Shifah
yang artinya adalah Shifat.
menafikan hal yang telah ditetapkan oleh Allah, maka dia telah
menantang Allah Subhanahu wa Ta'ala.
()
(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari
jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang
ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu
berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang
serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan
melihat. (QS. As-Syuuraa [42]: 11)
16 Al-Laalkaai, 2/165.
Evaluasi
Pilihlah Jawaban yang Tepat!
e. semua salah
Kunci Jawaban
1. c 6. d
2. b 7. b
3. e 8. e
4. e 9. a
5. e 10. e
MODUL 4
Pengantar
Syirik adalah perbuatan dosa yang paling dibenci dan dimurkai
Allah Subhanahu wa Ta'ala, sehingga tidak ada satupun Nabi
dan Rasul yang diutus Allah, kecuali memperingatkan kaumnya
akan bahaya perbuatan syirik. Syirik membuat amalan
seseorang menjadi tertolak. Bahkan lebih jauh lagi, perbuatan
syirik akan menyebabkan seseorang keluar dari Islam, baik
dengan sadar maupun tanpa sadar.
Kompentensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian syirik dan ruang lingkupnya
2. Menerangkan pembagian syirik dengan contohnya
3. Mengetahui bahaya syirik bagi seorang mukmin
4. Mengetahui cara menghindarkan diri dari perbuatan syirik
Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian tauhid dan ruang lingkupnya dengan
tepat.
2. Menjelaskan pembagian syirik beserta definisi dan contohnya
dengan benar.
3. Menyebutkan beberapa akibat dari perbuatan syirik dengan
penuh keyakinan.
4. Menyebutkan cara-cara untuk menghindarkan diri dari
perbuatan syirik dengan tepat.
Materi Pembelajaran
Syrik, Bahaya Syirik, Cara Menghindarkan diri dari syirik
a. Pengertian syirik dan ruang lingkupnya
b. Pembagian syirik
c. Bahaya syirik
d. Cara menghindarkan diri dari syirik
Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Al-Fawzan, Shalih Al-Fawzan, 2009, Kitab At-Tauhid, Trimurti,
Ponorogo
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/
Kegiatan Pembelajaran
Evaluasi
Materi Pembelajaran
BAB IV
MENGENAL ALLAH (SYIRIK)
Pengertian dan Ruang Lingkup Syirik
Syirik adalah menyamakan antara selain Allah dengan Allah
taala dalam perkara yang termasuk kategori kekhususan yang
hanya dimiliki oleh Allah taala. Syirik dibagi menjadi beberapa
macam, berdasarkan pengelompokkan berikut 19
Kaidah kedua
Sesungguhnya orang-orang musyrik yang Allah sebutkan dalam
Alquran, mereka melakukan perbuatan kesyirikan karena dua
alasan:
a. Agar mereka semakin dekat dengan Allah. Allah berfirman,
Dan orang-orang yang mengangkat selain-Nya sebagai
penolong (sesembahan, pen) beralasan, Kami tidaklah
beribadah kepada mereka kecuali karena bermaksud agar
Kaidah ketiga
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam muncul di tengah-tengah
masyarakat yang memiliki peribadatan yang beraneka ragam.
Di antara mereka ada yang beribadah kepada malaikat. Ada
pula yang beribadah kepada para nabi dan orang-orang saleh.
Ada juga di antara mereka yang beribadah kepada pohon dan
batu. Dan ada pula yang beribadah kepada matahari dan bulan.
Kaidah keempat
Orang-orang musyrik pada masa kita justru lebih parah
kesyirikannya daripada orang-orang musyrik zaman dahulu.
Sebab orang -orang terdahulu hanya berbuat syirik di kala
lapang dan beribadah (berdoa) dengan ikhlas di kala sempit.
Adapun orang-orang musyrik di masa kita melakukan syirik
secara terus menerus, baik ketika lapang ataupun ketika
terjepit. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala,
Apabila mereka sudah naik di atas kapal (dan diterpa ombak
yang hebat) maka mereka pun menyeru (berdoa) kepada Allah
dengan penuh ikhlas mempersembahkan amalnya. Namun
setelah Allah selamatkan mereka ke daratan, tiba-tiba mereka
kembali berbuat kesyirikan. (QS. Al-Ankabuut: 65)20
Bahaya Syirik
Berikut ini beberapa dalil dari Al-Quran maupun As-Sunnah
yang hendaknya kita perhatikan dengan seksama. Dalil-dalil itu
akan menggambarkan kepada kita sebuah gambaran
mengerikan dan sangat menakutkan tentang dahsyatnya
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari kalangan ahli kitab
dan orang-orang musyrik berada di dalam neraka Jahannam
dan kekal di dalamnya, mereka itulah sejelek-jelek ciptaan.
(Q.s. Al-Bayyinah: 6)
Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada para
Nabi sebelum engkau, Jika kamu berbuat syirik maka pastilah
seluruh amalmu akan lenyap terhapus dan kamu benar-benar
akan termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Az-Zumar: 65)
Maukah kalian aku beritahukan tentang sesuatu yang paling
aku khawatirkan mengancam kalian dalam pandanganku dan
lebih menakutkan daripada Al Masih Ad Dajjal? Maka para
sahabat menjawab, Mau (ya Rasulullah). Beliau pun
bersabda, Yaitu syirik yang samar. Apabila seseorang
mendirikan shalat sambil membagus-baguskan shalatnya
karena dia melihat ada orang lain yang memperhatikan
shalatnya. (HR. Ahmad no. 11270)
13. Orang yang mati dalam keadaan masih musyrik maka pasti
masuk neraka.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
Barang siapa yang menjumpai Allah (mati) dalam keadaan
mempersekutukan sesuatu dengan-Nya maka pasti masuk
neraka. (HR. Muslim 278)
"Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka;
Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan
dengan air itu bumi sesudah matinya? Tentu mereka akan
menjawab, Allah, Katakanlah, Segala puji bagi Allah. tetapi
kebanyakan mereka tidak memahaminya. (QS. Al-Ankabuut:
63)
21 Khamishah adalah kain dari bahan sutera atau wol yang bercorak,
sedangkan Khamilah adalah kain beludru. (lihat Al Jadid, hlm. 330 dan Fathul
Majid, hlm. 365).
Evaluasi
Pilihlah jawaban B jika pernyataan dibawah ini benar
dan S jika pernyataan dibawah ini salah!
Kunci Jawaban
1. B 6. B
2. S 7. S
3. S 8. B
4. B 9. S
5. B 10. B
Rumus:
MODUL 5
Pengantar
Pembahasan tentang rukun Islam bukanlah hal yang baru. Anak
sejak masih duduk di bangku TK pun telah diajarkan untuk
menghafalkan rukun Islam yang berjumlah lima perkara
tersebut. Namun disayangkan, penghafalan tersebut tidak
diiringi dengan pemahaman yang benar. Sehingga banyak umat
Islam yang hafal rukun Islam namun tidak mengetahui esensi
dari setiap rukun yang ada.
Padahal rukun Islam yang lima ini bukanlah hasil ijtihad para
ulama, tapi merupakan sebuah ketentuan yang telah Allah
Subhanahu wa Ta'ala tetapkan melalui lisan Nabi Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Pemahaman yang mengambang
tentang rukun Islam ini, menyebabkan umat Islam tidak
mengenal jati dirinya. Mereka pun enggan untuk melaksanakan
rukun Islam secara konsisten.
Kompentensi Dasar
Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan definisi Islam secara bahasa dan istilah dengan
tepat.
2. Menyebutkan tingkatan-tingkatan beragama dalam Islam
dengan benar.
3. Menyebutkan rukun-rukun Islam beserta dalilnya dan
konsekwensinya dengan benar.
Materi Pembelajaran
Islam, Rukun Islam
a. Pengertian Islam
b. Tingkatan beragama
c. Dalil-dalil rukun Islam
d. Konsekwensi rukun Islam
Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Al-Fawzan, Shalih Al-Fawzan, 2009, Kitab At-Tauhid, Trimurti,
Ponorogo
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.
Materi Pembelajaran
BAB V
MENGENAL ISLAM
Pengertian Islam
Secara bahasa, Islam artinya berserah diri.
Adapun secara syari, maka Islam artinya adalah,
Menyerahkan diri kepada Allah dengan tauhid, mengikuti Allah
dengan ketaatan, dan berlepas diri dari segala perbuatan syirik
dan orang-orang yang melakukannya.
()
Maka Apakah mereka mencari agama yang lain dari agama
Allah, Padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa
yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa
dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. (QS. Ali
Imran [3]: 83)
()
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada
Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika
mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya Kami
berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu
sembah selain Allah, Kami ingkari (kekafiran)mu dan telah
nyata antara Kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat
Rukun Islam
Islam dibangun di atas lima (perkara), Bersaksi bahwa tidak
ada Ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan
Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan shaum
Ramadhan. (HR Bukhari 8, Muslim 16)
Adapun makna dari Laa ilaaha illallah adalah: Tidak ada yang
berhak untuk diibadahi secara benar kecuali Allah.
Laa ilaaha: Menafikan dan meniadakan segala bentuk
sesembahan dan peribadatan kepada selain Allah Subhanahu
wa Ta'ala.
Illallah: Menetapkan bahwa segala bentuk perbadatan hanya
ditujukan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala semata, tanpa ada
sekutu bagi-Nya. Sebagaimana tidak ada sekutu baginya dalam
penciptaan, kepemilikan dan kepengurusan alam semesta ini.
Firman Allah,
()
Katakanlah, "Hai ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu
kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami
dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita
persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian
kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah".
jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka:
"Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah
diri (kepada Allah)". (QS. Ali Imran [3]: 64)
()
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-
orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya,
kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang
(berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah.
Mereka Itulah orang-orang yang benar. (QS Al-Hujuraat [49]:
15)
Pergilah dengan kedua sandalku ini. Barangsiapa yang engkau
temui di balik tembok ini bersyahadat bahwa tiada Ilah kecuali
Allah dengan keyakinan dalam hatinya, maka berilah kabar
gembira dengan surga. (HR. Muslim 156)
( )
()
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu
sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat
menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah,
"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia, hanya
kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang
memiliki 'Arsy yang agung". (QS. At-Taubah [9]: 128-129)
Firman Allah,
()
Katakanlah: aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa
perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku
mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan
kepadamu bahwa aku seorang malaikat. aku tidak mengikuti
kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah
sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah
kamu tidak memikirkan(nya)?". (QS. Al-Anaam [5]: 50)
()
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang condong (kepada kebenaran), dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan
yang demikian Itulah agama yang lurus. (QS. Al-Bayyinah [98]:
5)
:
Dari Abdullah ibn Syaqiq Al-Uqayli berkata, Para Shahabat
Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam tidak memandang
(berpendapat) ada amalan yang jika ditinggalkan akan
menyebabkan kekufuran kecuali shalat. (HR. At-Tirmidzi 2622,
Shahih At-Targhib wa At-Tarhib 564)
Lima hal akan mendatangkan lima hal yang lain. Tidak ada
satu kaumpun mengingkari janji kecuali akan dikuasai oleh
musuh mereka. Tidaklah mereka berhukum dengan selain
dengan apa yang telah Allah turunkan kecuali kefakiran akan
menyebar luas di antara mereka. Tidaklah muncul perbuatan
keji di antara mereka kecuali akan tersebar luas kematian di
antara mereka. Tidaklah mereka menipu timbangan kecuali
mereka telah menahan tumbuhnya tanaman dan mendapatkan
paceklik. Dan tidaklah mereka menahan (tidak membayar)
zakat, kecuali hujan akan ditahan turunnya dari mereka. (HR.
Thabrani, Shahih Al-Jami 3240)
Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan
perbuatannya, maka Allah tidak butuh atas (perbuatannya)
meninggalkan makanan dan minumannya. (HR. Bukhari 1804)
...
()
...Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu)
dari semesta alam. (QS. Ali Imran [3]: 97)
Firman Allah,
()
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji,
niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki,
dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap
penjuru yang jauh. (QS Al-Hajj [22]: 27)
.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda, Dari umrah ke umrah
(yang lain) adalah penghapus dosa di antara keduanya. Dan
Haji Mabrur tidak ada balasannya kecuali surga. (HR. Muslim
3355)
Wallahu Alam.
Evaluasi
Pilihlah jawaban yang benar!
1. Islam adalah....
a. agama yang paling benar b. agama Nabi Muhammad
saja
c. agama yang benar d. agama yang baru
e. semua salah
Kunci Jawaban
1. c 6. c
2. b 7. a
3. d 8. b
4. e 9. c
5. a 10. E
Rumus:
MODUL 6
Pengantar
Pada pembahasan yang lalu telah diterangkan, bahwa Iman
merupakan tingkatan kedua dalam kedudukan beragama
seorang muslim. Jika Islam adalah berhubungan dengan lahirian
seseorang yang tercermin dalam rukun-rukunnya yang
kesemuanya itu merupakan ibadah lahiriah/zhahir yang bisa
dilihat oleh siapapun, maka Iman adalah segala hal yang
berhubungan dengan batin seseorang yang tidak diketahui
hakikatnya oleh dirinya sendiri dan oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala. Seseorang sulit untuk menunjukkan kepura-puraan dan
kedustaannya dalam beriman, karena hal itu bukan hal yang
nampak oleh mata. Lain dengan rukun Islam, maka seseorang
bisa berpura-pura melaksanakan shalat dengan khusuk di
hadapan orang lain, namun ketika menyendiri mungkin dia
tidak melaksanakan shalat sama sekali.
Kompentensi Dasar
1. Menjelaskan definisi Iman secara bahasa dan istilah
Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan definisi Iman secara bahasa dan istilah dengan
tepat.
2. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Allah dengan
benar.
3. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Malaikat.
4. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Kitab-kitab Allah
Materi Pembelajaran
Iman, Tiga rukun Iman yang pertamaRukun Islam
a. Pengertian Iman
b. Beriman kepada Allah
c. Beriman kepada Malaikat
d. Beriman kepada Kitab-kitab Allah
Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Al-Fawzan, Shalih Al-Fawzan, 2009, Kitab At-Tauhid, Trimurti,
Ponorogo
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.
Materi Pembelajaran
BAB VI
RUKUN IMAN (Bag. 1)
Pengertian Iman
Iman secara bahasa adalah: Percaya.
()
Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka
(orang-orang munafik) ada yang berkata, "Siapakah di antara
kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?"
Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah
imannya, dan mereka merasa gembira. (QS. At-Taubah [9]:
124)
Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua
orangtuanyalah yang meyahudikannya, atau
menasranikannya, atau memajusikannya... (HR Bukhari
1319, Muslim 6926)
( )
( )
(7)
Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah
mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah
mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?
Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka
katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan
Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa? (QS. At-Thur
[52]: 35-37)
()
(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada
Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu:
"Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan
kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang
berturut-turut". (QS. Al-Anfaal [8]: 9)
( )
()
Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu
tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, "(Ini
adalah) sihir yang terus menerus". (QS. Al- Qamar [54]:
32)
( )
()
23 Ketiga pembahasan terakhir telah dibahas pada bab kelima, maka
untuk lebih jelas lagi dipersilahkan kembali ke bab tersebut.
( )
()
Dan mereka berkata, "Tuhan yang Maha Pemurah telah
mengambil (mempunyai) anak", Maha suci Allah. sebenarnya
(malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan.
Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan Perkataan dan
mereka mengerjakan perintah-perintahNya. (QS. Al-Anbiyaa
[21]: 26-27)
( )
()
( )
)
(
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan
kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka
Firman Allah,
()
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang
menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus
berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-
masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan
pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Faathir [35]: 1)
Kalau kamu melihat ketika para Malaikat mencabut jiwa orang-
orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka
)
(
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan
kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka
Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. An-
Nisaa [4]: 136)
29 Kita tidak boleh menyebutnya Taurat dan Injil, karena jika kita
menyebutkannya demikian kita wajib untuk memercayai isinya,
padahal isinya sudah banyak diselewengkan.
Evaluasi
Pilihlah B jika pernyataan benar, dan pilihlah S jika
pernyataan salah!
Kunci Jawaban
1. S 6. B
2. S 7. S
3. B 8. S
4. S 9. B
5. B 10. B
MODUL 7
Pengantar
Setelah membahas tiga rukun iman yang pertama, maka disini
akan dibahas tiga rukun iman yang terakhir dari enam rukun
iman yang telah ditetapkan oleh Allah dab rasul-Nya. Tujuan
pembelajarannya masih sama dengan tujuan pembelajaran
yang sebelumnya.
Kompentensi Dasar
1. Memahami Iman kepada Nabi
2. Memahami Iman kepada Hari Akhir
3. Memahami Iman kepada Taqdir
Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Nabi dengan
benar.
2. Menerangkan hakikat kenabian dan beda antara nabi dan
rasul dengan benar.
3. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Hari Akhir
dengan tepat
4. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Taqdir dengan
benar
Materi Pembelajaran
Tiga rukun Iman yang terakhir
a. Pengertian Nabi dan Rasul
b. Beriman kepada Nabi
c. Beriman kepada Hari Akhir
d. Beriman kepada Taqdir
Referensi
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu]
minggu sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk
membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan
debat.
b. Dalam kegiatan debat, kelas dibagi menjadi 4 [empat] atau
5 [lima] kelompok. Secara acak akan ditugaskan [1] kelompok
pertama ditetapkan sebagai penyaji, [2] kelompok kedua dan
ketiga ditentukan sebagai kontra atau penyangga, [3]
kelompok keempat sebagai pembela kelompok pertama, dan
[4] kelompok kelima sebagai penengah. Masing-masing
kelompok terdiri 6 [enam] mahasiswa atau lebih [waktu 10
menit].
c. Sebelum debat dimulai dosen menyajikan global materi
kuliah yang akan didebatkan kepada mahasiswa dalam bentuk
ceramah [waktu 10-15 menit].
Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.
Materi Pembelajaran
BAB VII
RUKUN IMAN (Bag. 2)
Adapun Rasul
secara bahasa berasal dari Irsaal
yang arti secara bahasa adalah petunjuk. Disebut Rasul karena
dialah yang telah memberikan petunjuk kepada manusia
berdasarkan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebagaimana
firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
Politeknik Negeri Bengkalis 147
Pendidikan Agama Islam
()...
Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami
secara berturut-turut... (QS. Al-Mukminuun [23]: 44)
()
Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari Malaikat dan dari
manusia. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha
melihat. (QS. Al-Hajj [22]: 75)
()
Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh
Allah, yaitu para Nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-
orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan
Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri
petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat
Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka
menyungkur dengan bersujud dan menangis. (QS. Maryam
[19]: 58)
Sifat-sifat Rasul
Para rasul adalah panutan bagi umatnya. Mereka adalah contoh
terbaik yang patut untuk diikuti jika ingin mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebenarnya pembicaraan
tentang sifat para rasul merupakan pembicaraan yang panjang,
namun akan disebutkan hal-hal yang terpenting.
1. As-Shidqu (Jujur/Terpercaya)
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberitahukan bahwa para
rasul semuanya mempunyai sifat jujur/terpercaya,
sebagaimana firman Allah,
()
Inilah yang dijanjikan (Tuhan) yang Maha Pemurah dan
benarlah rasul- rasul(Nya). (QS. Yasin [36]: 52)
2. As-Shabru (Kesabaran)
Sesungguhnya mendakwahi manusia untuk mengikuti perintah
Allah dan menjauhi larangannya merupakan tugas yang sangat
berat dan dipenuhi dengan tantangan, rintangan bahkan
siksaan, yang tidak semua orang sanggup untuk
menanggungnya. Namun para rasulshalawat dan salam untuk
merekaadalah orang-orang pilihan, yang mendapatkan segala
bentuk kesusahan dan kesulitan yang sulit dibayangkan oleh
manusia dalam menjalankan tugasnya, namun mereka
Politeknik Negeri Bengkalis 150
Pendidikan Agama Islam
Firman Allah,
( )
...
()
...Maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari
menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. Dan
sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah
Politeknik Negeri Bengkalis 152
Pendidikan Agama Islam
Barang siapa yang mengingkari salah satu nabi dan rasul, maka
dia telah mengingkari seluruh nabi. Karena pada hakikatnya dia
telah mengingkari yang mengutusnya, yaitu Allah, dan juga
karena semua nabi dan rasul adalah satu mata rantai wahyu
Allah yang tidak boleh dipisahkan. Firman Allah,
( )
( )
Politeknik Negeri Bengkalis 153
Pendidikan Agama Islam
()
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-
rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan
kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami
beriman kepada yang sebahagian dan Kami kafir terhadap
sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan
itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman
atau kafir) Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-
benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang
kafir itu siksaan yang menghinakan. Orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Para Rasul-Nya dan tidak membeda-
bedakan seorangpun di antara mereka, kelak Allah akan
memberikan kepada mereka pahalanya. dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisaa [4]: 150-152)
()
Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul
sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan
kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami
ceritakan kepadamu. (QS. Ghafir [40]: 78)
()
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin 31, siapa saja
diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari
kemudian dan beramal shaleh, mereka akan menerima pahala
dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka,
dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-Baqarah [2]: 62)
...
()
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
dan nabi-nabi... (QS. Al-Baqarah [2]: 177)
Pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran -
lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan
pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji
yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami-lah yang akan
melaksanakannya. (QS. Al-Anbiyaa [21]: 104)
()
()
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk. Balasan
mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-
lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha
kepadanya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang
yang takut kepada Tuhannya. (QS. Al-Bayyinah [98]: 7-8)
( )
( )
()
Sesungguhnya Allah mela'nati orang-orang kafir dan
menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka).
Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak
memperoleh seorang pelindungpun dan tidak (pula) seorang
penolong. Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam
neraka, mereka berkata, "Alangkah baiknya, andaikata kami
taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". (QS. Al-Ahzab
[33]: 64-66)
, )(
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang,
dan pada hari terjadinya kiamat, (dikatakan kepada malaikat),
"Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat
)keras". (QS. Ghafir [40]: 46
: :
: : .
: : .
: .
.
: : .
: .
: .
: .
.
Maka datanglah dua malaikat yang mendudukkannya dan
berkata kepadanya, Siapakah Rabb kamu? Dia berkata,
Rabb-ku Allah. Mereka bertanya lagi, Apa agamamu?. Dia
menjawab, Agamaku Islam. Mereka bertanya lagi, Siapa laki-
laki yang diutus kepada kalian? Dia menjawab, Beliau adalah
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Mereka bertanya,
Bagaimana kamu tahu? Dia menjawab, Aku membaca kitab
Allah dan aku beriman kepadanya dan memercayainya. Kedua
malaikat tadipun sepakat. Lalu datanglah penyeru yang
menyerukan dari langit, Hambaku telah berkata jujur, maka
berikanlah hamparan dari surga, bukakanlah pintu surga dan
berikanlah pakaian dari surga. Maka datanglah hembusan dan
aroma dari surga. Dan diluaskan kuburnya sejauh matanya
memandang.
Sesungguhnya orang kafir didatangi dua malaikat yang
mendudukannya dan berkata, Siapakah Rabb-mu? Dia
berkata, Hah, hah, aku tak tahu. Mereka bertanya padanya,
Apa agamamu? Dia menjawab, Hah, hah, aku tak tahu.
Mereka bertanya lagi, Siapa laki-laki yang diutus kepada
.
Kiamat tidak akan datang, sampai umat Islam memerangi
kaum Yahudi, lalu umat Islam membunuh mereka sehingga
mereka bersembunyi di belakang bebatuan dan pepohonan.
Lalu bebatuan dan pepohonan itu berkata, Hai muslim,
wahai hamba Allah, ini orang Yahudi di belakang saya.
Kemarilah bunuh dia. Kecuali (pohon) Al-Ghorqod,
sesungguhnya itu adalah pohonnya Yahudi. (HR. Muslim
)7523
3. Keluarnya Dajjal
Tidak ada seorang nabipun yang diutus kecuali
memperingatkan umatnya tentang (Dajjal) yang picak dan
pendusta. Ketahuilahh, sesungguhnya dia itu picak--
sedangkan Rabb kalian tidak picakdan tertulis di antara
)kedua matanya Kafir. (HR. Bukhari 6712
( )
()
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak
pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab
(Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
(kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka
cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu
jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya
kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang
sombong lagi membanggakan diri. (QS. Al-Hadiid [57]: 22-23)
2. Penulisan
Beriman bahwa Allah telah menuliskan taqdir seluruh
makhluknya di Lauh Al-Mahfuzh dan tidak ada yang bisa luput
dari itu. Hal ini berdasarkan firman Allah yang di antaranya,
()
Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah
mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?
Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab
(Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu Amat mudah
bagi Allah. (QS. Al-Hajj [22]: 70)
3. Kehendak
Beriman bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mempunyai
kehendak yang tidak bisa terbantahkan dan terpatahkan oleh
siapapun. Bahwa seluruh kehendak-Nya pasti terjadi dan
terbukti dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi,
walaupun diusahakan.
()
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu)
kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (QS.
At-Takwiir [81]: 29)
Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan
kepada tiap- tiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah
perkataan dari-Ku: "Sesungguhnya akan aku penuhi neraka
Jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama." (QS. As-
Sajdah [32]: 13)
Evaluasi
Pilihlah jawaban yang benar!
2. Kenabian merupakan...
a. jabatan yang bisa diperoleh b. keahlian yang bisa
dipelajari
c. anugerah Allah yang kepada hamba terpilih
d. keturunan yang diwariskan e. ilmu laduni
Kunci Jawaban
1. a 6. a
2. c 7. e
3. d 8. b
4. e 9. a
5. d 10. e
Rumus:
Jumlah Jawaban Anda yang
Benar
Tingkat Penguasaan =
___________________________________________ x 100%
10
MODUL 8
Pengantar
Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam adalah sosok
manusia teragung yang pernah tercatat dalam sejarah
kehidupan manusia. Dakwahnya yang hanya berkisar 23 tahun
telah menancap kokoh di bumi hingga sekarang ini. Bahkan
umatnya pernah menguasai 2/3 peradaban dunia untuk
berabad-abad lamanya, pada saat umat lain sedang hidup
dalam abad kegelapan.
Beliau adalah sosok mulia tanpa tandingan. Hal itu diakui oleh
semua fihak, baik kawan maupun lawan. Tingkah lakunya, tutur
katanya, bahkan semua yang ada pada dirinya mencerminkan
kemuliaan akhlak seorang hamba Allah yang tanpa cela. Tidak
rendah hati walau tak berpunya, tidak angkuh walau bertahta.
Dibalik itu semua, beliau adalah seorang manusia biasa yang
bisa ditiru dan bukan malaikat yang tak tersentuh.
Tidak beriman seseorang di antara kalian, sampai aku (Nabi
Muhammad) lebih dicintainya dari anaknya, orang tuanya, dan
seluruh manusia. (HR. Bukhari 15, Muslim 178)
Kompentensi Dasar
1. Mengetahui Nasab dan kelahiran Nabi Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam
2. Mengetahui dan Memahami perjalanan hidup Nabi sebelum
dan sesudah diutus
3. Mengetahui dan menghafal nama-nama istri-istri dan anak-
anak Nabi
4. Mengetahui sebagian ciri-ciri fisik Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam
Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menyebutkan nasab Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa
Sallam sampai datuk yang kelima dengan tepat.
2. Menerangkan perjalanan hidup Nabi Muhammad Shallallahu
'alayhi wa Sallam sebelum dan sesudah diutus dengan tepat.
3. Menyebutkan nama-nama istri dan anak Nabi Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam dengan benar.
4. Menyebutkan sebagian ciri-ciri fisik Nabi Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam dengan benar
Materi Pembelajaran
Tiga rukun Iman yang terakhir
Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Al-Fawzan, Shalih Al-Fawzan, 2009, Kitab At-Tauhid, Trimurti,
Ponorogo
Al-Mubarkafury, Shafiyurrahman, 1993, Ar-Rahiq Al-Makhtum,
Maktabah At-Tawfiqiyah, Cairo
Ibnu Hisyam, Sirah An-Nabawiyah, 2006, Makatabah As-
Shofa, El
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.
Materi Pembelajaran
BAB VIII
Mengenal Nabi Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam
Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail,
memilih Quraisy dari keturunan Kinanah, memilih Bani Hasyim
dari keturunan Quraisy dan memilihku dari keturunan Bani
Hasyim. (HR. Muslim 6077)
Adapun dari garis ibunya adalah Aminah bintu Wahbin ibn Abdi
Manaf ibn Zuhrah ibn Kilaab...33
Ayah dan Ibu nabi merupakan pemuda pemudi yang paling
mulia di masanya.
Pada saat itu, para pemuka bangsa Arab saling berebut untuk
menikahinya, namun Khadijah menolaknya. Khadijah berbicara
dengan temannyaNafisah bintu Maniyyahyang kemudian
menceritakan keinginan Khadijah kepada Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Beliau pun setuju untuk menikahi
Khadijah, lalu berbicara dengan paman-pamannya. Maka
mereka pun menemui paman Khadijah dan melamarnya, lalu
berlangsunglah pernikahan antara keduanya. Khadijah adalah
perempuan yang pertama kali beliau nikahi, dan beliau tidak
pernah menikahi perempuan lain sampai Khadijah wafat.
39 Dalam Ar-Rahiiq disebutkan bahwa hal itu terjadi pada hari Senin,
21 Ramadhan, yang bertepatan dengan 10 Agustus 610 M. Umur
beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam waktu itu 40 tahun 6 bulan 12
hari penanggalan Qamariah, atau 39 tahun 3 bulan 12 hari
penanggalan Masehi. Ar-Rahiiq hal: 50.
Allah berfirman,
()
Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada
suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang
telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui. (QS. Al-Israa [17]: 1)
ada satu dalil pun yang menguatkan salah satu dari tiga
pendapat ini, sehingga kita tidak perlu untuk mengambil salah
satunya, karena bukan itu inti dari terjadinya peristiwa agung
tersebut.
Keistimewaannya;
Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam tidak pernah menikahi
wanita lain semasa hidupnya.
Seluruh keturunan Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam
kecuali Ibrahimlahir dari rahimnya.
Beliau adalah perempuan terbaik umat ini.
Allah memberikan salam kepadanya melalui Jibril
Alayhissalam, dan dijanjikan sebuah rumah di surga oleh-
Nya.48
47 http://www.alrasul.com/vb/showthread.php?t=62 dengan
penyesuaian.
Keistimewaannya:
53 Ar-Rahiiq Al-Makhtuum
Evaluasi
Pilihlah B jika pernyataan benar, dan pilihlah S jika
pernyataan salah!
14. (B S) Aisyah bintu Abu Bakr adalah istri Nabi yang paling
muda umurnya.
Kunci Jawaban
1. S 6. B 11. B 16. S
2. B 7. B 12. S 17. B
3. B 8. S 13. B 18. B
4. S 9. S 14. B 19. B
5. S 10. B 15. S 20. B
MODUL 9
Pengantar
Tidak semata-mata Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan Jin
dan Manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Itulah tujuan
utama adanya Jin dan Manusia di muka bumi ini. Apalagi
manusia yang telah dinobatkan sebagai Khalifah di muka bumi
oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka kewajiban ibadah tidak
akan pernah hilang dari pundaknya.
Untuk itulah maka perlu dipelajari apa yang disebut ibadah itu
sebenarnya, syarat-syaratnya dan pembagiannya, agar
manusia tidak terjerumus ke dalam berbagai ritual yang sering
dianggap sebagai ibadah.
Kompentensi Dasar
1. Memahami definisi Ibadah
2. Memahami pembagian ibadah dan syarat-syarat diterimanya
ibadah
3. Mengerti apa-apa yang membatalkan ibadah
4. Mengetahui macam-macam ibadah yang diperintahkan Allah
Subhanahu wa Ta'ala.
Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menyebutkan definisi ibadah dengan tepat.
2. Menjelaskan pembagian ibadah dan syarat-syarat
diterimanya ibadah dengan benar.
3. Menerangkan hal-hal yang membatalkan ibadah.
4. Menyebutkan sebagian ibadah yang diperintahkan Allah
dengan benar.
Materi Pembelajaran
Ibadah
a. Pengertian Ibadah
b. Pembagian Ibadah dan syarat-syaratnya
c. Hal-hal yang membatalkan ibadah
d. Beriman kepada Taqdir
Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Al-Aatsim, Sulayman bin Muhammad, Al-Ibadah,
www.ktibat.com
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.
Materi Pembelajaran
BAB IX
IBADAH
()
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzaariyaat [51]: 56)
Pengertian Ibadah
Arti ibadah menurut bahasa adalah: Tunduk dan Merendahkan
diri. Ibadah juga berarti ketaatan. Seorang yang beribadah
artinya orang yang tunduk kepada Robb-nya, yang berserah diri
dan ikut kepada perintahnya.55
Rukun Ibadah.57
1. Cinta. Maksudnya, bahwa seorang hamba harus cinta
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan kecintaan yang
paripurna. Oleh karena itu, dia melakukan segala bentuk ibadah
itu dengan dorongan cinta kepada Allah, takut dan
pengharapan kepada-Nya, untuk mendapatkan keridhaan yang
dicintainya. Barangsiapa yang tidak mencintai Allah, maka dia
tidak menjadi hamba Allah.
Firman Allah;
()... , ,
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah... (QS. Al-
Baqarah [2]: 165)
Barangsiapa yang membuat hal yang baru dalam urusan
(agama) kami ini yang bukan berasal darinya, maka dia pasti
tertolak. (HR. Bukhari 2550, Muslim 4589)
Pembatal Ibadah59
1. Syirik dalam beribadah. Maksudnya, dalam beribadah
seorang hamba menginginkan selain keridhaan Allah, atau
menginginkan keridhaan Allah bersama dengan keingingan
59 Al-Ibadah, hal: 53-58, dengan peringkasan dan penyesuaian.
Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari
kiamat, orang-orang yang selalu menyebut-nyebut
kebaikannya yang tidak pernah memberi kecuali
menyebutkannya, orang yang menjual barang dagangannya
dengan sumpah palsu, dan orang yang memakai kain hingga
menutupi mata kaki (musbil). (HR. Muslim 307)
Macam-macam Ibadah
Melihat dari definisi ibadah yang telah disebutkan di atas, maka
setiap orang akan mengetahui bahwa ibadah itu luas, tidak
terbatas hanya pada rukun Islam dan hal yang berkaitannya
saja. Untuk itu, akan disebutkan di sini berbagai macam ibadah,
yang jika hal tersebut diperuntukkan kepada selain Allah, maka
hal itu akan menjadi perbuatan syirik.
.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka Dialah
Yang Mencukupinya. (QS. Ath-Thalaq : 3).
.
.
.
.
Katakanlah, Sesunggunya shalatku, sembelihanku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah Robb semesta alam, tiada
sesuatupun sekutu bagi-Nya. Demikianlah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang-orang yang pertama kali
berserah diri (kepadanya). (QS. Al-Anaam [6]: 162-163).
Rangkuman
Ibadah merupakan kewajiban setiap jin dan manusia, dan untuk
itulah mereka diciptakan. Ibadah merupakan suatu kegiatan
yang harus dilaksanakan berlandaskan dalil/ilmu dan
keikhlasan. Tidak ada seseorangselain Nabi Shallallahu 'alayhi
wa Sallamyang boleh membuat ritual ibadah apapun,
walaupun dengan penuh keikhlasan. Sebagaimana tidak
diperbolehkan ibadah yang ditetapkan oleh Allah,
diperuntukkan untuk selain-Nya.
Evaluasi
Pilihlah B jika pernyataan benar, dan S jika pernyataan
salah!
Kunci Jawaban
1. S 6. S
2. B 7. S
3. B 8. S
4. S 9. B
5. S 10. S
MODUL 10
Pengantar
Iman bisa bertambah atau berkurang. Bertambah dengan
bertambahnya ketaatan seseorang kepada Allah dan berkurang
dengan adanya maksiat yang telah dikerjakan. Selain bisa
bertambah dan berkurang, Iman juga bisa batal atau hilang dari
seseorang. Hal itu dikarenakan perbuatan yang dilakukan atau
keyakinan yang dimiliki oleh orang tersebut yang bertentangan
dengan asas-asas keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah
dan rasul-Nya.
Kompentensi Dasar
1. Memahami adanya hal-hal yang dapat membatalkan
keimanan
2. Mengerti hal-hal yang dapat membatalkan keimanan
Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menerangkan adanya hal-hal yang dapat membatalkan
keimanan.
2. Menyebutkan beberapa hal yang dapat membatalkan
keimanan dengan dalilnya.
Materi Pembelajaran
Pembatal Keimanan
a. Pengertian pembatal keimanan
b. Hal-hal yang dapat membatalkan keimanan
Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Al-Fawzan, Shalih Al-Fawzan, 2009, Kitab At-Tauhid, Trimurti,
Ponorogo
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.
Materi Pembelajaran
BAB X
PEMBATAL KEIMANAN
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitab Allah,
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk (nabi) Muhammad
(Shallallahu 'alayhi wa Sallam), seburuk-buruk perkara (dalam
ibadah) adalah yang baru dibuat, setiap yang baru dibuat
adalah bidah, setiap bidah adalah sesat, dan setiap kesesatan
ada di neraka. (HR. Bukhari 6849, Muslim 2042, An-Nasai
1577)
()
Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah
kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada
yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka
sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka
tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (QS. Al-Jaatisyah [45]:
24)
() ,
()
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap
putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya. (QS. An-Nisaa [4]: 65)
Sebab hal itu berarti telah meragukan apa yang telah diajarkan
oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Firman Allah;
()
Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum
kamu (yaitu) kaum Nuh, 'Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah
mereka? Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah
datang Rasul-rasul kepada mereka (membawa) bukti-bukti
yang nyata lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya
(karena kebencian), dan berkata, "Sesungguhnya kami
mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya
(kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam
keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu
ajak kami kepadanya". (QS. Ibrahim [14]: 9)
()
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-
pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim. (QS. Al-
Maaidah [5]: 51)
()
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-
kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran [3]: 85)
)(
Semoga Allah melindungi umat Islam dari semua hal yang akan
merusak keimanan. Aamiin...
Rangkuman
Iman seseorang tidaklah pernah berada dalam garis lurus, ia
akan naik atau turun sesuai dengan apa yang dilakukan.
Bahkan iman pun bisa hilang dengan ada keyakinan dan
perbuatan yang dilakukan. Oleh karena itu, kita harus berhati-
hati dalam berucap dan berbuat, agar jangan sampai merusak
keimanan kita.
Evaluasi
Pilihlah B jika pernyataan benar, dan S jika pernyataan
salah!
Kunci Jawaban
1. S 6. B
2. B 7. B
3. S 8. S
4. B 9. S
5. S 10. S
MODUL 11
Pengantar
Tidak ada manusia yang tidak berdosa, kecuali Nabi Shallallahu
'alayhi wa Sallam. Semua manusia telah ditakdirkan untuk
berbuat salah dan berbuat dosa. Tapi dosa yang dilakukan oleh
setiap manusia tidaklah sama, ada yang besar ada yang kecil.
Ukuran besar dan kecilnya dosa adalah wahyu dari Allah
Subhanahu wa Ta'ala dan sabda dari Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam.
Kompentensi Dasar
1. Memahami pengertian dosa dan taubat
2. Mengetahui pembagian dosa dan mengetahui madzhab
Ahlussunnah wal Jamaah dalam menyikapi dosa besar.
3. Mengetahui pengaruh dosa dalam kehidupan seorang muslim
Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan menjelaskan pengertian dosa dan taubat
dengan benar.
2. Menyebutkan pembagian dosa dan menjelaskan madzhab
Ahlussunnah dalam menyikapi dosa besar dengan benar.
3. Menerangkan pengaruh dosa dalam kehidupan seorang
muslim dengan benar
4. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Taqdir dengan
benar
Materi Pembelajaran
Dosa dan Taubat
a. Pengertian Dosa dan Taubat
b. Pembagian dosa
c. Hukum pelaku dosa besar
d. Tanda diterimanya taubat
Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.
BAB XI
DOSA DAN TAUBAT
Kalaulah kalian tidak mempunyai banyak dosa yang kemudian
akan diampuni Allah, maka Allah pasti mendatangkan satu
kaum yang mempunyai banyak dosa yang kemudian akan
diampuni-Nya. (HR. Muslim 7140)
Pembagian Dosa
Dosa terbagi menjadi dua: Dosa Besar (Al-Kabaair) dan Dosa
Kecil (As-Shoghooir).
1. Dosa Besar.
Ialah segala dosa yang mendapatkan hukuman di dunia dan
mendapatkan ancaman laknat, azab dan murka Allah di akhirat.
67 Hadd itu adalah hukuman yang telah ditetapkan Allah di dalam Al-
Quran atau As-Sunnah seperti potong tangan untuk mencuri,
dicambuk atau dirajam bagi pezina, dan sebagainya.
12. Berzina.
13. Pemimpin yang menipu rakyatnya.
14. Minum khamr walaupun tidak sampai mabuk.
15. Saksi palsu.
16. Homoseks/Lesbian.
17. Menuduh orang lain berzina tanpa bukti.
18. Mencuri.
19. Merampok di jalan.
20. Banyak berdusta dalam berbicara.
21. Bunuh diri.
22. Laki-laki yang meniru perempuan dan perempuan
yang meniru laki-laki.
23. Berkhianat terhadap pemimpinnya.
24. Istri yang durhaka terhadap suami.
25. Memutuskan tali sillaturrahim70
Dan masih banyak dosa-dosa besar lain yang belum disebutkan
di sini.
B. Mutazilah
Mereka mengatakan bahwa orang yang melakukan dosa besar
itu tidak kafir dan juga tidak beriman, tapi dia berada di satu
tempat di antara dua tempat (Iman dan Kafir). Jika pelaku dosa
besar itu tidak bertobat sebelum mati, maka dia akan diazab di
dalam neraka dan kekal di dalamnya.
C. Khawarij
Mereka mengatakan bahwa setiap pelaku dosa besar adalah
kafir dan kekal di dalam neraka.
Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu
berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya. Tapi
kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain,
hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai
surut kembali pada perintah Allah. kalau dia telah surut,
damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan
hendaklah kamu berlaku adil. Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berlaku adil. Orang-orang beriman itu
sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap
Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujuraat [49]:
9-10)
2. Dosa Kecil
Tidak seorang muslimpun yang menghadiri shalat fardhu
(berjamaah), kemudian memperbagus wudhunya,
kekhusyuannya, dan rukunya, kecuali akan menjadi kaffarah
(penghapus) dari dosa-dosa sebelumnya, selama dia tidak
melakukan dosa besar sepanjang waktu itu. (HR. Muslim 565)
Shalat lima waktu, dari Jumat ke Jumat (berikutnya), dari
Ramadhan ke Ramadhan (berikutnya), penghapus dosa-dosa
diantara waktu-waktu tersebut, jika menjauhi dosa-dosa besar.
(HR. Muslim 574)
Taubat71
Hakikat Taubat
Sebuah perasaan menyesal yang mendalam atas apa yang
telah terjadi, menghadap kepada Allah dengan apa yang
tersisa, menahan diri dari dosa dan mendorong diri untuk
beramal saleh.
Keutamaan Taubat
Taubat mempunyai kedudukan yang agung di sisi Allah,
balasannya besar, karena akan menutupi dosa-dosa dan
kesalahan-kesalahan sebelumnya, mengangkat derajat orang
yang memintanya, dan merupakan sebab untuk mendapatkan
ridha dan kecintaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah berfirman,
()
71 Dari Kitab At-Tawbah min Al-Maaashi wa Adz-Dzunuub, Musthafa
Syaikh Ibrahim Haqqy, Daar El-Hadarah, hal. 39-59 dengan
peringkasan.
Syarat-syarat Taubat
Bertaubat kepada Allah merupakan salah satu amal kebaikan
yang paling utama. Sebab taubat itu akan menghilangkan
penghalang yang memisahkan antara seorang hamba dengan
Rabbnya. Penghalang yang berasal dari nafsu syahwat dan
pemikiran syubhat. Maka taubat akan mengisi jiwa dengan
harapan dan membimbing hati menuju sumber cahaya.
Untuk itu, taubat tidak akan benar jika tidak memenuhi syarat-
syarat yang menunjukkan kesungguhan orang yang bertaubat.
1. Meninggalkan maksiat yang ditaubatinya.
2. Menyesal atas maksiat yang telah diperbuatnya.
3. Bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat itu
selamanya.
Jika salah satu dari syarat taubat itu tidak ada, maka tidak sha
taubatnya. Namun jika seseorang bertaubat dari dosa yang
berhubungan dengan hak-hak orang lain, maka syaratnya ada
tiga:
1. Membebaskan diri dari hak yang diambil dari pemilikinya
jika hal itu berupa harta atau sejenisnyadan
mengembalikannya kepada pemiliknya.
2. Jika hal itu berhubungan dengan Qadzhaf (menuduh
orang berzina tanpa bukti) dan semisalnya, maka
hendaknya dia mendapatkan hukuman dulu72, atau
meminta maafnya.
Rangkuman
Setiap manusia pasti pernah melakukan perbuatan dosa, baik
yang besar maupun yang kecil. Namun sebaik-baiknya yang
berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat. Orang yang
berbuat dosa kecil bisa terhapus dengan perbuatan baik yang
semisalnya. Adapun dosa besar harus dihapus dengan
melaksanakan taubat. Seseorang yang melakukan dosa besar
tidak serta merta keluar dari Islam dan kekal dalam neraka,
namun melihat kepada dosanya tersebut. Jika dosanya
mengandung kekufuran dan kemusyrikan, maka boleh jadi dia
telah keluar dari Islam, namun jika tidak maka tidak akan keluar
dari Islam tapi tetap mendapatkan murka Allah.
Evaluasi
Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Dosa adalah...
a. segala perbuatan yang tidak dicintai dan diridhai Allah
b. segala perbuatan buruk c. segala perbuatan tidak
menyenangkan
d. semua salah e. semua benar
e. semua benar
Kunci Jawaban
1. a 6. d
2. b 7. e
3. d 8. d
4. c 9. d
5. e 10. e
MODUL 12
Pengantar
Islam mengajarkan kebersihan. Di antara hal yang
menunjukkan bahwa Islam sangat memerhatikan kebersihan
dan kesucian, bahwa seseorang tidak boleh untuk
melaksanakan sholat sebelum dirinya bersuci dahulu. Dari
sinilah disyariatkan adanya berwudhu dan semisalnya.
Kompentensi Dasar
1. Mengetahui tata cara wudhu yang sesuai dengan tuntunan
nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam.
2. Mengetahui tata cara tayammum yang benar
3. Mengetahui tata cara mandi janabah yang benar
Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Mempraktekkan wudhu dengan benar.
2. Mempraktekkan tayammum dengan benar.
3. Mempraktekkan mandi janabah dengan tepat
4. Menyebutkan rukun-rukun shalat dengan benar
Materi Pembelajaran
a. Tata cara wudhu
b. Tata cara tayammum
c. Tata cara mandi janabah
d. Rukun-rukun Shalat
Referensi
Al-Jibrin, Abdullah, 2010, Sifat Shalah,
Al-Albany, Muhammad Nashiruddin, 2003, Shifat Shalat Nabi,
Maktabah Islamy, Riyadh
www.muslim.or.id
www.manhaj.or.id
http://kaahil.wordpress.com/
http://islamhouse.com
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan praktek. Dengan waktu 150 menit, langkah-
langkah yang dilakukan sebagai berikut:
Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.
Materi Pembelajaran
BAB XII
WUDHU, TAYAMMUM, RUKUN SHALAT
Tata Cara Wudhu
Apabila seorang muslim mau berwudhu, maka hendaknya ia
berniat di dalam hatinya, kemudian membaca Basmalah
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad. Lihat Irwaul
Ghalil 1/122) Sebab Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam
bersabda, "Tidak sah wudhu orang yang tidak menyebut nama
Allah" [Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan dinilai hasan oleh
Al-Albany di dalam kitab Al-Irwa' (81)]
Lalu mencuci kedua kaki sampai kedua mata kaki, karena Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "dan kedua kakimu hingga dua
mata kaki". [Surah Al-Ma'idah : 6]. Yang dimaksud mata kaki
adalah benjolan yang ada di sebelah bawah betis. Kedua mata
kaki tersebut wajib dicuci berbarengan dengan kaki. Dan
disunnahkan untuk menyela-nyela di antara jari. (Gambar 8 &
9)
.
"Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada tuhan yang berhak
disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah,
jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah
aku sebagai bagian dari orang-orang yang bersuci".
[Diriwayatkan oleh Muslim. Sedangkan redaksi
"Allahummaj`alni minat- tawwabina... adalah di dalam riwayat
At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Al Irwa (96)]
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Gambar 5 Gambar 6
Hadits yang senada dengan ini ada di Bukhari dan Muslim dari
hadits Maimunah Radhiallahu 'anha, tata cara mandi yang
sempurna itu didahului oleh wudhu, cuma saja mencuci kedua
kakinya diakhirkan saat selesai memandikan sekujur tubuh.
Adapun tata cara mandi yang sah dan diterima (minimal) tidak
didahului wadhu. Kedua cara itu sah.
Menyapu mukanya
Menyapukan tangan kirinya ke telapak tangan kanan
serta menyapu kedua punggung telapak tangannya
7. Tasyahud awal
8. Duduk Tasyahud awal
Evaluasi
Pilihlah jawaban yang benar!
Kunci Jawaban.
1. b 6. b
2. c 7. b
3. e 8. e
4. d 9. c
5. a 10.
MODUL 13
Pengantar
Shalat adalah tiangnya agama yang merupakan rukun Islam
yang kedua. Shalat adalah satu-satunya ibadah yang jika orang
meninggalkannya mendapatkan ancaman kekufuran dari Nabi
Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Shalat juga merupa
salah satu wasiat terakhir dari Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam sebelum beliau menghembuskan nafas terakhirnya yang
mulia.
Kompentensi Dasar
1. Mengetahui gerakan-gerakan shalat yang benar
2. Mengetahui bacaan-bacaan shalat yang benar
3. Mengetahui dzikir setelah shalat yang benar
Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Mempraktekkan gerakan shalat dengan benar.
2. Menghafal bacaan shalat dengan benar.
3. Menghafal dzikir setelah shalat dengan benar.
4. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Taqdir dengan
benar
Materi Pembelajaran
Tata cara shalat sesuai tuntunan Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam
a. Gerakan-gerakan shalat
b. Bacaan-bacaan shalat
c. Dzikir setelah shalat
Referensi
Al-Jibrin, Abdullah, 2010, Sifat Shalah,
Al-Albany, Muhammad Nashiruddin, 2003, Shifat Shalat Nabi,
Maktabah Islamy, Riyadh
www.muslim.or.id
www.manhaj.or.id
http://kaahil.wordpress.com/
http://islamhouse.com
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan praktek. Dengan waktu 150 menit, langkah-
langkah yang dilakukan sebagai berikut:
Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.
Materi Pembelajaran
BAB XIII
TATA CARA SHALAT LENGKAP
A. Menghadap Kiblat
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam dalam melaksanakan
sholat fardhu dan sunnah menghadap kiblat. Beliau pun
memerintahakannya demikian dalam sabdanya kepada orang
yang tidak benar sholatnya, Bila engkau berdiri untuk
melakukan sholat maka sempurnakanlah wudhumu, kemudian
B. Berdiri (Gambar 1)
Dalam sholat fardhu dan sunnah Rasulullah Shallallahu 'alayhi
wa Sallam melakukannya sambil berdiri sesuai dengan perintah
Alloh SWT dalam QS Al-Baqarah ayat 238 (artinya) Berdirilah
untuk Alloh (dalam sholatmu) dengan khusyu.
C. Niat
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda
Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung dari niatnya,
dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan balasan sesuai
dengan niatnya. (HR Bukhari & Muslim)
D. Takbir
Dalam hadits riwayat Muslim dan Ibnu Majah, disebutkan bahwa
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam membuka sholatnya
dengan ucapan Allohu Akbar (Alloh Mahabesar). Beliaupun
memerintahkan demikian kepada orang yang tidak benar dalam
sholatnya, sebagaimana sabda beliau Shallallahu 'alayhi wa
Sallam Tidaklah sholat seseorang itu menjadi sempurna
sampai ia berwudhu dengan benar, lalu berkata Allohu
Akbar(HR Thabrani)
Beliau telah sholat dengan baju yang terbuat dari wol yang
bergambar, lalu Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam
melihat sepintas gambar-gambar itu. Usai sholat Beliau
Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda Bawalah bajuku ini
kepada Abu Jahm dan bawalah kepadaku kain yang kasar Abu
Jahm. Karena bajuku ini telah mengalihkan perhatian sholatku
tadi. (dalam riwayat lain dikatakan : Sesungguhnya aku telah
melihat gambarnya saat sholat dan hampir saja aku tergoda).
(HR Bukhari, Muslim & Malik).
I. Bacaan Shalat
I. A. Doa Istiftah
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Doa istiftah yang
dibaca oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bermacam-
macam. Dalam doa istiftah tersebut beliau shallallahu 'alaihi
wasallam mengucapkan pujian, sanjungan dan kalimat
keagungan untuk Allah. Beliau pernah memerintahkan hal ini
kepada orang yang salah melakukan sholatnya dengan
sabdanya, "Tidak sempurna sholat seseorang sebelum ia
bertakbir, mengucapkan pujian, mengucapkan kalimat
keagungan (doa istiftah), dan membaca ayat-ayat al Quran
yang dihafalnya" (HR. Abu Dawud dan Hakim, disahkan oleh
Hakim, disetujui oleh Adz-Dzahabi).
.
Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu, Maha Berkah akan
nama-Mu, Maha Tinggi kekayaan dan kebesaranMu, tiada Ilah
yang berhak disembah selain Engkau. [HR. Empat penyusun
kitab Sunan, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 1/77 dan Shahih Ibnu
]Majah 1/135.
.
.
.
.
Aku menghadap kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi,
dengan memegang agama yang lurus dan aku tidak tergolong
orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalat, ibadah dan
hidup serta matiku adalah untuk Allah. Tuhan seru sekalian
alam, tiada sekutu bagiNya, dan karena itu, aku diperintah dan
aku termasuk orang-orang muslim. Ya Allah, Engkau adalah
Raja, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau,
engkau Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku menganiaya
diriku, aku mengakui dosaku (yang telah kulakukan). Oleh
Atau mengucapkan:
"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, dari
semburannya (yang menyebabkan gila), dari kesombongannya,
dan dari hembusannya (yang menyebabkan kerusakan
akhlaq)." (Hadits diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Dawud, Ibnu
Majah, Daraquthni, Hakim dan dishahkan olehnya serta oleh
Ibnu Hibban dan Dzahabi).
Atau mengucapkan:
"Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui dari setan yang terkutuk..." (Hadits diriwayatkan
oleh Al Imam Abu Dawud dan Tirmidzi dengan sanad hasan).
I. C. Fatihah
Membaca Al Fatihah merupakan salah satu dari sekian banyak
rukun sholat, jadi kalau dalam sholat tidak membaca Al-Fatihah
maka tidak sah sholatnya berdasarkan perkataan Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, "Tidak dianggap sholat (tidak sah
sholatnya) bagi yang tidak membaca Al Fatihah" (Hadits Shahih
dikeluarkan oleh Al- Jama'ah: yakni Al Imam Al Bukhari, Muslim,
Abu Dawud, At Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah).
78 berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan Abu Ya'la,
juga hadits shahih yang dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Baihaqi
atau riwayat dari Ahmad, Ibnu Khuzaimah disahihkan oleh Al-Hakim
disetujui oleh Adz-Dzahabi.
I. E. Ruku (Gambar 5)
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam setelah selesai
membaca surat dari Al Quran kemudian berhenti sejenak,
kemudian mengangkat kedua tangannya sambil bertakbir
seperti ketika takbiratul ihrom (setentang bahu atau daun
telinga) kemudian rukuk (merundukkan badan kedepan
dipatahkan pada pinggang, dengan punggung dan kepala lurus
sejajar lantai). Berdasarkan beberapa hadits, salah satunya dari
Abdullah bin Umar, ia berkata, "Aku melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berdiri dalam sholat
mengangkat kedua tangannya sampai setentang kedua
bahunya, hal itu dilakukan ketika bertakbir hendak rukuk dan
ketika mengangkat kepalanya (bangkit) dari ruku'." (HR.
Bukhari, Muslim dan Malik)
Merenggangkan jari-jemarinya
"Beliau merenggangkan jari-jarinya." (Hadits dikeluarkan oleh
AlHakim dan dia menshahihkannya, Adz-Dzahabi dan At-
Thayalisi menyetujuinya)
Thumaninah/Bersikap Tenang
Beliau pernah melihat orang yang ruku' dengan tidak sempurna
dan sujud seperti burung mematuk, lalu berkata, "Kalau orang
ini mati dalam keadaan seperti itu, ia mati diluar agama
Muhammad [sholatnya seperti gagak mematuk makanan]
sebagaimana orang ruku' tidak sempurna dan sujudnya cepat
seperti burung lapar yang memakan satu, dua biji kurma yang
tidak mengenyangkan." (Hadits dikeluarkan oleh Abu Ya'la, Al-
Memperlama Ruku'
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjadikan ruku', berdiri
setelah ruku' dan sujudnya juga duduk antara dua sujud hampir
sama lamanya." (HR. Bukhari dan Muslim)
.
Maha Suci Engkau, ya Allah! Tuhanku, dan dengan pujiMu. Ya
Allah! Ampunilah dosaku. [HR. Al-Bukhari 1/99 dan Muslim
1/350.]
.
Engkau, Tuhan Yang Maha Suci (dari kekurangan dan hal yang
tidak layak bagi kebesaranMu), Maha Agung, Tuhan malaikat
dan Jibril. [HR. Muslim 1/353 dan Abu Daud 1/230]
.
Ya Allah, untukMu aku ruku. KepadaMu aku beriman,
kepadaMu aku menyerah. Pendengaranku, penglihatanku,
otakku, tulangku, sarafku dan apa yang berdiri di atas dua
.
Maha Suci (Allah) Yang memiliki Keperkasaan, Kerajaan,
Kebesaran dan Keagungan. [HR. Abu Dawud 1/230, An-Nasai
dan Ahmad. Sanadnya hasan.]
I. F. Itidal (Gambar 6)
Setelah ruku' dengan sempurna dan selesai membaca do'a,
maka kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal). Waktu bangkit
tersebut membaca (SAMI'ALLAAHU LIMAN HAMIDAH) disertai
dengan mengangkat kedua tangan sebagaimana waktu
takbiratul ihrom.
.
Semoga Allah mendengar pujian orang yang memujiNya. [HR.
Bukhari 2/282].
I. G. Sujud (Gambar 7, 8)
Setelah itidal Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bertakbir
dan turun bersujud. Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam
memerintahkan yang demikian ini kepada orang yang tidak
benar sholatnya dalam sabdanya Tidaklah sempurna sholat
seseorang sampai ia mengucapkan Sami Allahu liman
hamidah sampai tegak berdiri. Kemudian mengucapkan takbir,
lalu bersujud sampai ruas tulang belakangnya kembali
sempuran. (HR Abu Daud & Hakim).
Doa-doa Sujud
Maha Suci Tuhanku, Yang Maha Tinggi (dari segala kekurangan
dan hal yang tidak layak). Dibaca tiga kali [HR. Para penyusun
kitab Sunan dan Imam Ahmad. Lihat Shahih At-Tirmidzi 1/83.]
.
Maha Suci Engkau. Ya Allah, Tuhan kami, aku memujiMu. Ya
Allah, ampunilah dosaku. [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
.
Engkau Tuhan Yang Maha Suci, Maha Agung, Tuhan para
malaikat dan Jibril. [HR. Muslim 1/533]
.
Ya Allah, untukMulah aku bersujud, kepadaMulah aku beriman,
kepadaMu aku menyerahkan diri, wajahku bersujud kepada
Tuhan yang menciptakannya, yang membentuk rupanya, yang
membelah (memberikan) pendengarannya, penglihatannya,
Maha Suci Allah sebaik baik Pencipta. [HR. Muslim 1/534,
begitu juga imam hadits yang lain]
Bacaannya
.
Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku, wahai Tuhanku, ampunilah
dosaku. [HR. Abu Dawud 1/231, Shahih Ibnu Majah 1/148]
.
Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku,
tunjukkanlah aku (ke jalan yang benar), cukupkanlah aku,
selamatkan aku (tubuh sehat dan keluarga terhindar dari
musibah), berilah aku rezeki (yang halal) dan angkatlah
derajatku. [HR. Ashhabus Sunan, kecuali An-Nasai Shahih
Tirmidzi 1/90 dan Shahih Ibnu Majah 1/148.]
Kesimpulan
Jadi yang benar di dalam masalah ini adalah bahwa jari telunjuk
disyariatkan untuk diangkat dari awal tasyahud hingga akhir
dan tidak mengangkatnya nanti ketika mencapai huruf hamzah
dari kalimat Laa Ilaaha Illallah.
.
Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya,
sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada
Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
dan Maha Agung. Berilah berkah kepada Muhammad dan
keluarganya (termasuk anak dan istri atau umatnya), sebagai-
mana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan
keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha
Agung. [HR. Bukhari]
Berdo'a berlindung dari empat (4) hal. Hal ini dilakukan pada
duduk tasyahhud akhir saja. ...Apabila kamu telah selesai
bertasyahhud akhir maka (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud
dan Ibnu Majah)
.
Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan
kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah
mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal. [HR. Bukhari
2/102 dan Muslim 1/412. Lafazh riwayat Muslim]
.
.
Atau:
As-Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh As-
Salamu'alaikum Wa Rahmatullah (HR. Abu Daud dan Ibnu
Khuzaimah)
Atau:
As Salamu'alaikum Wa Rahmatullah As-Salamu'alaikum Wa
Rahmatullah (HR. Muslim)
Atau:
As-Salamu'alaikum WaRahmatullah - As-Salamu'alaikum (HR.
Ahmad dan Nasai)
Atau:
As-Salamu'alaikum dengan sedikit menoleh ke kanan tanpa
menoleh ke kiri (HR. Baihaqi dan Ath-Thabrani)
Gambar Penjelas
1 2 3
4 5 6
7 8
9 10 11
12 13 14
)(
.
Aku minta ampun kepada Allah, (dibaca tiga kali). Lantas
membaca: Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu
keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik
Keagungan dan Kemuliaan. [HR. Muslim 1/414.]
.
Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya
kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak
ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada
yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna
kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan
amal shalihnya). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan. [HR.
Bukhari 1/255 dan Muslim 1/414.]
.
.
Tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujaan.
Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan
kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Tuhan
(yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah
kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan
10) .
(
Tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha
Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan, bagi-Nya segala
Evaluasi
Pilihlah B jika pernyataan benar, dan S jika pernyataan
salah!
Kunci Jawaban
1. S 6. S
2. B 7. S
3. B 8. B
4. S 9. S
5. B 10. B
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran Al-Karim
Kitab-kitab
1. Abduh, Muhammad, Muhammad Rasyid Ridha, Tafsiir Al-
Manaar (1986), Daar El-Hadarah, Cairo
2. Ad-Daruquthny, Ali ibn Umar (1966). Sunan Ad-Daruquthny,
Daar El-Marifah, Beirut.
3. Al-Asqalany, Ibnu Hajar (1379 H). Fath Al-Baary, Cet. 3, Daar
El-Marifah, Beirut.
4. Al-Atsiim, Sulayman ibn Muhammad, Al-Ibadah,
5. Al-Albany, Muhammad Nashiruddin, Ahkaam Al-Janaaiz, Al-
Maktab Al-Islamy, Damascus.
6. ------------------------------------------------- As-Silsilah Ad-Dhaifah,
Maktabah Al-Maaarif, Riyadh.
7. ------------------------------------------------ As-Silsilah As-Shahihah
1-9, Al-Maktab Al-Islamy, Damascus.
8. ------------------------------------------------ Shahih wa Dhaif Abu
Daud, Markaz Nour El-Islam li Abhaats Al-Quran wa As-
Sunnah, Alexandria.
9. ------------------------------------------------ Shahih wa Dhaif Al-Jami
As-Shaghir, Markaz Nour El-Islam li Abhaats Al-Quran wa As-
Sunnah, Alexandria
10. ------------------------------------------------ Shahih wa Dhaif An-
Nasai, Markaz Nour El-Islam li Abhaats Al-Quran wa As-
Sunnah, Alexandria.
11. ------------------------------------------------ Shahih wa Dhaif At-
Targhib wa At-Tarhib, Markaz Nour El-Islam li Abhaats Al-
Quran wa As-Sunnah, Alexandria.
12. ------------------------------------------------- Shahih wa Dhaif At-
Tirmidzi, Markaz Nour El-Islam li Abhaats Al-Quran wa As-
Sunnah, Alexandria.
Politeknik Negeri Bengkalis 333
Pendidikan Agama Islam
Situs-situs
1. www.ahlhadith.net
2. www.alrasul.com
3. www.dorar.net
4. www.islamhouse.com
5. www.islamqa.com
6. www.islamweb.com
7. www.kaahil.wordpress.com
8. www.ktibat.com
9. www.menhaj.net
10. www.muslim.or.id
11. www.saaid.net
12. www.shamela.ws
13. www.waqfeya.net