Anda di halaman 1dari 336

MODUL 1

Materi Kuliah
BAB I
ILMU DAN AMAL
Pengertian Ilmu
Ilmu adalah mengetahui sesuatu sesuai dengan hakikatnya
dengan pengetahuan yang kuat, tiada keraguan di dalamnya.

Pengetahuan mempunyai beberapa tingkatan.


1. Ilmu, yaitu mengetahui sesuatu sesuai dengan
hakekatnya dengan pengetahuan yang kuat, tiada
keraguan di dalamnya. Contoh: Mengetahui bahwa Alloh
itu Esa.
2. Jahl Basith (Kebodohan Biasa), yaitu tidak mengetahui
apapun tentang sesuatu. Contoh: Tidak tahu karena
belum belajar.
3. Jahl Murokkab (Kebodohan Berlapis), yaitu mengetahui
sesuatu yang tidak sesuai atau kebalikan dari hakikatnya.
Contoh: Mengetahui bahwa Tuhan lebih dari satu.
4. Wahm (Prasangka yang lemah), yaitu memperkirakan
sesuatu dengan kemungkinan besar bahwa perkiraannya
tidak benar. Contoh: Menganggap bahwa niat baik saja
adalah cukup untuk ibadah.
5. Syak (Prasangka biasa), yaitu memperkirakan sesuatu
dengan kemungkinan antara benar dan salahnya adalah
sama. Contoh: Merasa bahwa dia telah batal wudhunya,
tapi tidak tahu kapan.
6. Zhan (Prasangka Kuat), yaitu memperkirakan sesuatu
dengan kemungkinan besar bahwa perkiraannya adalah
benar. Contoh: Mengira jika hari mulai gelap maka waktu
Shalat Maghrib telah tiba.

Ilmu terbagi menjadi dua:


Pendidikan Agama Islam

1. Ilmu Dharury (Natural): yaitu jika pengetahuan


didapatkan secara alami, tanpa perlu meneliti,
mempelajari dan berargumentasi. Contoh: Api panas.
2. Ilmu Nazhory (Teoritis): yaitu yang cara
mendapatkannya memerlukan penelitian, pendalaman
dan argumentasi. Contoh: Wajibnya niat sebelum
berwudhu.

Ilmu yang Wajib dan Boleh Dipelajari


Ilmu yang wajib dipelajari adalah ilmu untuk mengenal Allah,
ilmu untuk mengenal Nabi-Nya Shallallahu 'alayhi wa Sallam,
dan ilmu untuk mengenal agama Islam beserta dalil-dalilnya.
Maksud beserta dalil-dalilnya, bukan berarti setiap muslim wajib
mengetahui dalil yang terperinci mengenai Allah, rasul-Nya dan
agama Islam, namun cukup baginya mengetahui sebagian
atau bahkan hanya satu dalilyang menguatkan
pengetahuannya tentang tiga hal tersebut. Sebab mengetahui
dalil yang mendetail adalah tugas para ulama atau para
penuntut ilmu agama. Contohnya, tentang Allah, maka cukup
bagi seorang muslim untuk mengetahui surat Al-Ikhlas.

Kenapa harus disertai dalil? Sebab jika suatu keyakinan tidak


disertai sebuah argumen yang kuat, maka keyakinan itu mudah
digoyahkan. Dalil ibarat sebuah fondasi bangunan bagi sebuah
keyakinan. Jika dalilnya kuat, maka kuatlah keyakinan. Sebuah
keyakinan tanpa dalil, bagaikan sebuah bangunan tanpa
fondasi.

Adapun ilmu-ilmu yang boleh dipelajari adalah ilmu-ilmu lain


yang bermanfaat bagi dirinya atau bagi lingkungan sekitarnya.
Seperti ilmu berhitung, ilmu fisika, ilmu ekonomi, ilmu biologi,
dan lain-lain. Namun perlu diperhatikan, bahwa ilmu tersebut
hanyalah penopang bagi kehidupan duniawi manusia. Artinya,
seorang muslim hendaknya tetap mendasari diri dengan ilmu

Politeknik Negeri Bengkalis 2


Pendidikan Agama Islam

yang tiga tadi, sebelum berkecimpung dalam ilmu-ilmu yang


lain. Hal itu agar ilmu duniawi yang didapatkannya menjadi
bermanfaat baginya dan lingkungannya, di dunia dan di akhirat.

Adakalanya ilmu tersebut menjadi wajib dipelajari, karena


menyangkut masalah keagamaan atau menyangkut hajat hidup
orang banyak. Atau belajar bahasa suatu bangsa dengan tujuan
untuk berdakwah di tengah-tengah bangsa tersebut. Contoh
yang menyangkut masalah keagamaan adalah ilmu falak yang
berfungsi untuk memprediksi penanggalan hijriah dan juga
memprediksi terjadinya gerhana. Adapun contoh yang
menyangkut hajat hidup orang banyak adalah ilmu kedokteran
bagi wanita. Sebagaimana diketahui, bahwa dokter wanita
masih minim jumlahnya, sedangkan jumlah perempuan lebih
banyak dari jumlah laki-laki. Maka belajar kedokteran bagi
seorang perempuan di sebuah tempat yang belum ada dokter
wanitanya menjadi wajib, walaupun tidak mencapai fardhu ain.

Namun adakalanya juga ilmu yang dipelajari menjadi haram,


karena tujuannya adalah haram. Contohnya adalah
mempelajari ilmu kimia dengan tujuan untuk membuat senjata
pemusnah massal, atau belajar kedokteran dengan tujuan
untuk merubah ciptaan Allah.

Ilmu yang Haram dan Makruh Dipelajari


Ilmu yang haram dipelajari adalah semua ilmu yang akan atau
pasti merusak aqidah dan keimanan seorang muslim.
Contohnya adalah belajar tata cara peribadatan agama lain
dengan tujuan untuk mempraktekannya, belajar ilmu sihir dan
perdukunan.

Adapun ilmu yang makruh dipelajari, adalah ilmu yang tidak


bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat sekitarnya. Contohnya
adalah mempelajari suatu bahasa yang tidak diketahui

Politeknik Negeri Bengkalis 3


Pendidikan Agama Islam

manfaatnya. Dia mempelajarinya hanya dengan tujuan untuk


berbangga-bangga saja.

Ilmu dalam Pandangan Islam


Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi ilmu dalam
segala sesuatu. Hal itu terbukti bahwa wahyu yang pertama kali
turun adalah perintah untuk membaca.

() ( )



( )

( )
()

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari (segumpal
darah) yang tergantung. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran pena
(Qolam), Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. (QS Al-Alaq [96]: 1-5)

Perintah membaca adalah bentuk lain dari perintah untuk


mencari ilmu. Sebab kebanyakan ilmu didapat dari hasil
membaca, selain hasil dari pertemuan dengan seorang guru.
Orang yang tidak bisa membaca dan menulis hampir bisa
dipastikan ilmunya akan terbatas, kecuali Rasulullah Shallallahu
'alayhi wa Sallam yang mendapatkan wahyu.

Di antara hikmah Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan


Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam sebagai Nabi yang
ummiy (tidak tahu membaca dan menulis), agar pengetahuan
Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam hanya berdasarkan wahyu
dari Allah Subhanahu wa Ta'ala saja, tanpa tercampur dari
pengetahuan lain yang mungkin didapatkan dari hasil
membaca.

Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

Politeknik Negeri Bengkalis 4


Pendidikan Agama Islam






Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah
(sesembahan, Tuhan) selain Allah... (QS Muhammad [47]: 19)

Dalam ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta'ala menggunakan


kata falam yang artinya, ketahuilah, carilah ilmunya.
Secara tegas ayat ini memerintahkan seorang mukmin untuk
tidak bertaqlid buta terhadap suatu permasalahan, namun
hendaknya mempunyai ilmunya sebelum meyakini dan
mengerjakan sesuatu. Sehingga kebanyakan ulama berkata,
Tidak boleh taqlid dalam permasalahan aqidah. Karena taqlid
dalam masalah aqidah hanya akan membawa kita kepada
kesesatan di dunia dan di akhirat.

Namun pernyataan tadi bukan berarti bahwa dalam


permasalahan selain aqidah seorang mukmin diperbolehkan
untuk taqlid secara mutlak. Dalam permasalahan fiqih, orang
yang awam memang diperbolehkan bertaqlid kepada salah
seorang ulama atau salah seorang ustadz. Namun di sisi yang
lain, hendaknya dia juga berijtihad untuk mencari ulama atau
ustadz yang mengikuti Al-Quran dan As-Sunnah, bukan hanya
mengikuti seorang ustadz yang sedang tenar. Contoh ulama
yang baik adalah ulama yang perkataan dan perbuatannya
sejalan dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Dan hal ini hanya
akan diketahui jika seseorang telah mempelajari aqidah dengan
benar.

Dengan berdasarkan ayat yang di atas tadi, Imam Bukhari


Rahimahullah telah menulis bab dalam Kitab Shahih-nya yang
berjudul, Kewajiban untuk Berilmu Sebelum Berbicara dan
Beramal. Hal ini untuk menunjukkan betapa pentingnya ilmu
dalam kehidupan seorang mukmin, bahkan dalam kehidupan
seluruh manusia. Seseorang tidak mungkin dapat berkata dan

Politeknik Negeri Bengkalis 5


Pendidikan Agama Islam

beramal dengan benar tanpa memiliki ilmu tentang apa yang


dibicarakannya atau yang dikerjakannya.

Sebagai contoh, seseorang ingin berbicara tentang masalah


pertanian, namun ia tidak pernah belajar dalam bidang
pertanian dan tidak punya pengalaman dalam bertani.
Pembicaraan apa yang didapatkan dari orang yang seperti itu?
Atau seseorang ingin membuka praktek kedokteran, namun ia
tidak pernah belajar di fakultas kedokteran dan sama sekali
buta dalam masalah kedokteran. Apa yang akan terjadi jika ada
orang yang datang untuk berobat kepadanya?

Islam mendorong umatnya untuk berilmuterutama ilmu yang


berkaitan dengan aqidah dan syariahdan menekuni ilmu
tersebut. Sehingga terkenal sebuah pepatah di kalangan orang
Arab, Ilmu yang setengah-setengah lebih berbahaya daripada
kebodohan. Hal itu dikarenakan orang yang ilmunya setengah-
setengah akan berani untuk berbicara atau melakukan hal yang
belum dikuasainya dengan baik, sehingga mungkin akan
berakibat fatal. Adapun orang bodoh, dia tidak akan
mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak diketahuinya,
karena dia sadar bahwa dirinya tidak tahu.

Sebagai contoh, seseorang yang ilmu agamanya tidak matang


akan mengatakan bahwa sebuah ibadah yang baru, jika tidak
ada larangannya maka hukumnya adalah boleh. Maka hal itu
bertentangan dengan kaidah ushul fiqh yang mengatakan, Asal
dari sebuah Ibadah adalah Haram, kecuali jika ada dalil yang
menyelisihinya. Dan dalil yang dimaksud di sini adalah dalil
dari Al-Quran dan As-Sunnah. Hal itu sejalan firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala,
()...



Politeknik Negeri Bengkalis 6


Pendidikan Agama Islam

...apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka ambillah, dan


apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah... (QS Al-
Hasyr [59]: 7)

Kemudian disempurnakan dengan hadits Rasulullah Shallallahu


'alayhi wa Sallam,






Barangsiapa yang mengerjakan satu amalan (ibadah) yang
tidak ada perintahnya dari kami, maka ia akan tertolak. (HR.
Bukhari, Muslim 4590)

Dan hadits yang lain lagi,









Barangsiapa yang membuat-buat hal yang baru dalam urusan
(agama) kami ini yang tidak termasuk di dalamnya, maka ia
akan tertolak. (HR Bukhari 2550, Muslim 4589)

Kedua hadits di atas tadi sekaligus sebagai penguat bahwa


setiap amalan harus didahului dengan ilmu yang berupa
perintah Allah dan Rasul-Nya.

Politeknik Negeri Bengkalis 7


Pendidikan Agama Islam

Beramal
Pada dasarnya, beramal adalah buah dari sebuah ilmu yang
telah dipelajari. Adapun maksud dari beramal di sini adalah
beramal sesuai dengan ilmu yang telah dipelajari mengenai
Allah, Rasul-Nya dan Agama Islam.

Amalan atas ilmu yang telah dipelajari terbagi menjadi


beberapa bagian;
1. Amalan yang jika ditinggalkan akan membuat seseorang
menjadi Kafir. Dalam hal ini adalah beramal dengan Ilmu
Tauhid. Barang siapa yang telah mengetahui keesaan
Allah kemudian tidak beriman, maka dia telah kafir.
2. Amalan yang jika ditinggalkan akan menyebabkan
seseorang menjadi bermaksiat. Contohnya, orang yang
tahu bahwa minuman yang memabukkan adalah haram,
namun dia tetap meminumnya, maka dia telah
bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.
3. Amalan yang makruh untuk ditinggalkan. Sebagai contoh,
seseorang tahu bahwa Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam
mencontohkan berwudhu dengan hal-hal tertentudiluar
rukun wudhu yang disebutkan dalam Al-Qurannamun
dia tidak melaksanakannya, maka hal itu makruh
baginya.
4. Amalan yang boleh dilakukan dan boleh ditinggalkan.
Sebagai contoh adalah keseharian Nabi Shallallahu 'alayhi
wa Sallam semasa hidupnya, yang menjadi kebiasaan
beliau, dan beliau tidak memerintahkan umatnya untuk
mencontohnya. Seperti Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam menyukai warna putih, menyukai baju gamis dll.
Namun jika seseorang mencontohnya dengan tujuan
mengikuti Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam atau karena
mencintainya, maka dia mungkin akan mendapatkan
pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Politeknik Negeri Bengkalis 8


Pendidikan Agama Islam

Hubungan Antara Ilmu dan Amal


Ilmu dan amal mempunyai hubungan yang erat di dalam Islam.
Seorang muslim tidak diperbolehkan untuk beramal tanpa ilmu.
Sebaliknya seorang muslim yang berilmu dituntut untuk
mengamalkan ilmu yang telah dimilikinya. Oleh karena itu
sebuah pepatah Arab mengatakan, Ilmu tanpa amalan
bagaikan sebuah pohon yang tidak berbuah.

Seseorang yang berilmu tapi tidak beramal, bagaikan orang-


orang Yahudi yang dimurkai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Jika seseorang tidak mengamalkan ilmunya, maka diapun akan
dimurkai Allah sebagaimana kaum Yahudi. Adapun orang yang
beramal tanpa ilmu, maka mereka serupa dengan orang-orang
Nasrani yang tersesat dan disesatkan Allah di dunia dan di
akhirat. Jika seseorang beramal tanpa ilmu, maka dia akan
tersesat dan disesatkan Allah sebagaimana kaum Nasrani.

Untuk itulah Allah Subhanahu wa Ta'ala mengajarkan umat


Islam untuk berdoa di dalam setiap sholat dengan bacaan,





( )


()



Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang
yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang
sesat. (QS Al-Fatihah [1]: 6-7)

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menafsirkan al-maghdhuubi


alayhim (yang dimurkai Allah) sebagai orang-orang yang
tujuannya rusak, yaitu orang-orang yang mengetahui
kebenaran, tapi melenceng darinya. Adapun adh-dhaallin

Politeknik Negeri Bengkalis 9


Pendidikan Agama Islam

(yang sesat) adalah mereka yang rusak ilmunya, yaitu orang


yang tidak mengetahui kebenaran dan tidak mempelajarinya.1

Dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahwa Rasulullah


Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda,





Sesungguhnya yang dimurkai (Allah) itu adalah kaum Yahudi,
dan yang tersesat adalah kaum Nasrani. (HR Ahmad 19381,
Silsilah As-Shahihah 3263)

Rangkuman
Ilmu adalah mengetahui sesuatu hakekatnya dengan
pengetahuan yang kuat, tiada keraguan di dalamnya.
Pengetahuan mempunyai beberapa tingkatan, yang setiap
tingkatan memiliki kekuatan yang berbeda dalam menetapkan
satu hal. Ilmu terbagi menjadi dua yang keduanya diperlukan
oleh setiap manusia, sesuai dengan kebutuhannya. Ilmu tanpa
amalan dan amalan tanpa ilmu merupakan hal yang sia-sia,
kedua hal itu tidak boleh dipisahkan.

Evaluasi
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang
tepat!

1. Apa yang dimaksud dengan ilmu?


a. mengetahui sesuatu dengan keyakinan yang kuat.
b. mengetahui sesuatu sesuai hakikatnya walaupun tidak begitu
yakin.
c. mengetahui sesuai dengan keyakinan walaupun tidak sesuai
dengan keyakinan orang lain.
1 At-Tafsir Al-Qayyim, hal: 47.

Politeknik Negeri Bengkalis 10


Pendidikan Agama Islam

d. mengetahui sesuatu sesuai dengan hakekatnya dengan


keyakinan kuat tanpa keraguan.
e. semuanya benar

2. Tidak mengetahui apa yang belum dipelajari termasuk...


a. Jahl Basith b. Jahl Murokkab
c. Bodoh Biasa d. Bodoh saja
e. a dan c benar

3. Memperkirakan dengan kemungkinan besar perkiraannya


adalah salah, merupakan definisi...
a. Jahl Basith b. Jahl Murokkab
c. Syak d. Wahm
e. Zhon

4. Memperkirakan dengan kemungkinan besar perkiraannya


adalah benar, merupakan definisi...
a. Jahl Basith b. Jahl Murokkab
c. Syak d. Wahm
e. Zhon

5. Ilmu yang mendapatkannya memerlukan pembelajaran


adalah...
a. Ilmu Kebatinan b. Ilmu Dharury
c. Ilmu Pasti d. Ilmu Agama
e. Ilmu Nazhory

6. Ilmu Teknologi merupakan ilmu yang..........dipelajari.


a. Boleh b. Wajib
c. Haram d. Makruh
e. Sunnah

7. Ilmu Sihir, Perdukunan, Ilmu Nujum dll, merupakan ilmu


yang..............dipelajari.

Politeknik Negeri Bengkalis 11


Pendidikan Agama Islam

a. Boleh b. Wajib
c. Haram d. Makruh
e. Sunnah

8. Ilmu yang setengah-setengah..................daripada


kebodohan.
a. lebih baik b. lebih berbahaya
c. lebih bodoh d. lebih mulia
e. semua benar

9. Orang Yahudi dilaknat Allah karena....


a. mendirikan negara Israel
b. mengingkari Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam
c. tidak mengamalkan ilmu yang mereka punyai
d. menyembah selain Allah e. ingkar janji

10. Orang Nasrani dimurkai Allah karena...


a. beramal tanpa ilmu
b. mengingkari Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam
c. ingkar janji d. menyembah selain
Allah
e. tidak mengamalkan ilmu yang mereka punyai

Kunci Jawaban
1. d 6. a
2. a 7. c
3. d 8. b
4. e 9. c
5. e 10. a

Rumus:

Politeknik Negeri Bengkalis 12


Pendidikan Agama Islam

Jumlah Jawaban Anda yang


Benar
Tingkat Penguasaan =
___________________________________________ x 100%
10

90% - 100% = istimewa


80% - 89% = baik sekali
70% - 79% = baik
60% - 69% = cukup
< 60% = kurang

Politeknik Negeri Bengkalis 13


Pendidikan Agama Islam

MODUL 2

Pengantar
Dakwah merupakan kewajiban setiap muslim, bukan hanya
kewajiban para Nabi ataupun para ulama. Hal itu sebagaimana
telah diterangkan oleh beberapa ayat Al-Quran dan dipertegas
oleh banyak hadits Nabi. Maka anggapan bahwa dakwah adalah
sebagai profesi mesti diluruskan, karena sebagaimana
kewajiban shalat, maka dakwah bukanlah sebagai profesi akan
tetapi sebagai kewajiban setiap muslim.

Namun demikian, banyak orang yang salah kaprah dalam


memahami dakwah. Banyak dari para pendakwah hanya
mengandalkan modal keberanian dan kepercayaan diri yang
didukung dengan retorika yang bagus. Padahal ada banyak
bekal yang harus dimiliki oleh seorang yang terjun dalam dunia
dakwah agar dia mampu meniti jalan dakwah yang tidak
mudah. Selain itu, keberhasilan dakwah seringkali dilihat dari
banyaknya pengikut atau orang yang ditarik ke dalam
dakwahnya. Padahal ukuran keberhasilan dakwah bukanlah di
situ.

Oleh karena itu, memahami dakwah sesuai dengan


pemahaman para ulama salaf as-shalih sangatlah diperlukan,
agar tujuan dan cara dakwah kembali seperti semula, jauh dari
tendensius dan hal-hal yang berbau keduniaan. Sebab banyak
yang memudarkan esensi dakwah, ketika dakwah dibawa ke
ranah yang tidak semestinya, atau ketika dakwah dijadikan
sarana untuk memuluskan kepentingan diri dan golongan.

Sabar merupakan ciri orang yang bertakwa. Sabar sangat


diperlukan oleh seorang mukmin dalam segala hal, terutama
dalam berdakwah. Namun terkadang ada yang kurang pas
dalam menerapkan kesabaran, karena kurangnya pemahaman

Politeknik Negeri Bengkalis 14


Pendidikan Agama Islam

tentan hakikat dari sabar itu sendiri. Oleh karena itu definisi dan
peruntukan sabar mesti dipelajari secara seksama agar tidak
ada penyalahgunaan kata sabar ini untuk hal-hal yang tidak
layak.

Kompentensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian dakwah
2. Menerangkan urgensi dan tujuan dakwah
3. Menjelaskan objek dan sarana dakwah
4. Menjelaskan keutamaan bersabar

Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan urgensi dakwah dan sabar bagi umat Islam
dengan penuh keyakinan
2. Menyebutkan dua contoh sarana untuk berdakwah dengan
tepat
3. Memberikan contoh sikap sabar yang benar

Materi Pembelajaran
Dakwah, Sabar dan Korelasi antara keduanya
a. Pengertian Ilmu, dalil dan tujuan dakwah
b. Bekal dakwah
c. Sarana Dakwah
d. Pengertian dan Pembagian Sabar

Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/

Kegiatan Pembelajaran

Politeknik Negeri Bengkalis 15


Pendidikan Agama Islam

Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum


(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu]


minggu sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk
membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan
debat.

b. Dalam kegiatan debat, kelas dibagi menjadi 4 [empat] atau


5 [lima] kelompok. Secara acak akan ditugaskan [1] kelompok
pertama ditetapkan sebagai penyaji, [2] kelompok kedua dan
ketiga ditentukan sebagai kontra atau penyangga, [3]
kelompok keempat sebagai pembela kelompok pertama, dan
[4] kelompok kelima sebagai penengah. Masing-masing
kelompok terdiri 6 [enam] mahasiswa atau lebih [waktu 10
menit].

c. Sebelum debat dimulai dosen menyajikan global materi


kuliah yang akan didebatkan kepada mahasiswa dalam bentuk
ceramah [waktu 10-15 menit].

d. Sebelum debat dilaksanakan, masing-masing kelompok


menetukan juru bicaranya. Masing-masing kelompok
mendikusikan materi pada kelompoknya sendiri dan
merumuskan arguman-argumen dari hasil diskusinya [waktu 30
menit].

e. Setelah masing-masing kelompok selesai diskusi dan telah


menemukan argumentasi untuk disampaikan, kegiatan diskusi
dihentikan dan seting kelas dibuat dalam situasi yang berbeda.

f. Mulailah perdebatan dan dalam perdebatan ini dosen


bertindak sebagai pemandu. Langkah pertama, surulah juru

Politeknik Negeri Bengkalis 16


Pendidikan Agama Islam

bicara dari kelompok penyaji untuk menyampaikan


argumen-argumennya. Langkah kedua, meminta kelompok
kontra [2 dan 3 ] memberikan atau menyampaikan konter
terhadap argumentasi yang disampaikan. Buatlah situasi
debat antar kelompok penyaji dengan kelompok kontra dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Langkah ketiga, mintalah kolompok pembela untuk
menyampaikan argumentasi pembelaannya dan buatlah situasi
debat antara kelompok kontra dengan kelompok pembela dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Doronglah peserta yang lain untuk mencatat dan disampaikan
kepada juru-juru debat mereka dengan berbagai argumen
atau bantahan yang disarankan kepada juru bicaranya. Juga,
doronglah mereka unruk menyambut dengan applaus terhadap
argumen-argumen dari wakil atau juru bicara tim mereka
[waktu 40 menit].

g. Ketika perdebatan dianggap sudah cukup, perdebatan


diakhiri dan seluruh kelompok digambungkan kembali dalam
lingkaran penuh. Dosen menyimpulkan dan memberi komentar
terhadap permasalah yang diajukan dalam perdebatan tersebut
dan buatlah diskusi seluruh kelas tentang apa yang telah
dipelajari dari pengalaman debat itu dan kemudian rumuskan
argumen-argumen terbaik yang dibuat kedua kelompok
[penyaji dan kontra]. Maka, sebelum menutup perkuliahan,
doronglah semua mahasiswa untuk menyambut dengan
applaus atas debat yang telah dilakukan , setelah itu tutup
kuliah dengan membaca doa [ waktu 30 menit]

h. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan


perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.

Evaluasi

Politeknik Negeri Bengkalis 17


Pendidikan Agama Islam

a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta


mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.

b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test


dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan
Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan
dosen.

Politeknik Negeri Bengkalis 18


Pendidikan Agama Islam

Materi Pembelajaran
BAB II
DAKWAH DAN SABAR
Pengertian Dakwah
Dakwah secara bahasa artinya adalah: Permintaan,
dikatakan Mendakwahkan sesuatu artinya meminta
keberadaannya. Aku mendakwahi Zaid, artinya aku
2
memanggilnya dan meminta kedatangannya.

Adapun secara istilah, dakwah adalah: Ilmu yang diketahui


dengannya semua bentuk usaha yang bermacam-macam yang
bertujuan untuk memberitahu manusia tentang Islam, yang
mencakup di dalamnya Aqidah, Syariah dan Akhlaq.3

Dengan demikian jelas bahwa maksud dari dakwah di sini


adalah menyerukan kepada umat manusiabaik yang muslim
maupun yang non muslimdengan segala hal yang telah
dibawakan dan diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam berupa Syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dakwah
bukan mengajak orang untuk berkumpul dan bergabung kepada
satu kelompok, golongan, ormas atau partai tertentu. Dakwah
yang seperti itu bukanlah dakwah kepada Allah dan bukan
dakwah yang dimaukan oleh Islam. Dakwah yang dimaksud
adalah agar orang menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya sesuai dengan dalil-dalil dari Al-Quran dan As-
Sunnah dengan pemahaman Salaful Ummah.4

2 Fiqh Ad-Dawah fii Shahiih Al-Bukhaary, DR. Saiid ibn Aly ibn Wahb
Al-Qahthany, Juz 1, hal: 5.

3 ibid

Politeknik Negeri Bengkalis 19


Pendidikan Agama Islam

4 Salaful Ummah adalah para pendahulu kita yang terbaik, yang


disebut oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam sebagai
generasi terbaik. Mereka adalah para Shahabat, Tabiin dan Tabi At-
Tabiin.

Politeknik Negeri Bengkalis 20


Pendidikan Agama Islam

Dalil untuk Berdakwah


Dakwah merupakan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala sesuai
dengan firmannya,






()

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
nasehat yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS
An-Nahl [16]: 125)

Ibnu Jarir Ath-Thabary Rahimahullah menafsirkan Hikmah


sebagai wahyu Allah yang diberikan kepada Nabi Shallallahu
'alayhi wa Sallam dan Kitab-Nya (Al-Quran). Nasihat yang Baik
adalah untaian kata yang indah yang telah Allah jadikan
argumen atas mereka di dalam kitab-Nya. Bantahlah mereka
dengan cara yang baik, yaitu berselisihlah dengan mereka
dengan perselisihan yang lebih baik dari perselisihan apapun,
dengan memaafkan orang yang telah menyakiti
kehormatanmu, jangan sampai engkau tidak mau mendakwahi
mereka karena itu.5

Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah Rahimahullah menerangkan ayat ini,


Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan tingkatan dakwah
sesuai dengan tingkatan makhluk-Nya. Apabila yang didakwahi
adalah orang yang menerima dan pandai, tidak menolak
kebenaran dan tidak mengabaikannya, maka didakwahi secara
hikmah. Adapun orang yang menerima dakwah tapi
mempunyai kelalaian dan keterlambatan, maka didakwahi

5 Jami Al-Bayaan fii Tawiil Al-Quran, Ibnu Jarir Ath-Thobary, 17/321.

Politeknik Negeri Bengkalis 21


Pendidikan Agama Islam

dengan nasihat yang baik, yaitu dengan perintah dan larangan


yang disertai dengan kabar gembira dan ancaman. Sedangkan
orang yang membandel dan mengabaikan kebenaran, maka
didakwahi dengan cara bantahan yang baik...6

Dari ayat di atas dapat difahami bahwa Allah Subhanahu wa


Ta'ala telah memerintahkan Nabi-Nya Shallallahu 'alayhi wa
Sallam untuk berdakwah. Namun sebagaimana diketahui,
bahwa perintah untuk Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam
merupakan perintah untuk umatnya juga, selama tidak ada dalil
lain yang menyatakan bahwa perintah tersebut hanya khusus
bagi Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Dengan demikian
perintah untuk berdakwah ini adalah perintah untuk seluruh
umat Islam, tanpa terkecuali. Laki-laki dan perempuan, tua dan
muda, hendaknya berdakwah sesuai dengan ilmu yang telah
dipelajari. Dan alangkah baiknya jika yang didakwahkannya
tersebut telah diamalkannya terlebih dahulu.

Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menyatakan bahwa


dakwah merupakan salah satu ciri umat yang terbaik,
sebagaimana firman-Nya,









()

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah... (QS Ali Imran [3]:
110)

Amar maruf nahi munkar (menyuruh kepada kebaikan dan


melarang dari kemunkaran) adalah inti dari dakwah itu sendiri.
Jika seorang muslim tidak melaksanakan dakwah, maka mereka

6 Miftaah Daar As-Saaadah, Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah, 1/193

Politeknik Negeri Bengkalis 22


Pendidikan Agama Islam

menyerupai Ahlu Kitab yang dicela Allah Subhanahu wa Ta'ala


dalam firman-Nya,

()




Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan Munkar
yang mereka perbuat. Sesungguhnya Amat buruklah apa yang
selalu mereka perbuat itu. (QS Al-Maidah [5]: 79)

Bahkan Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam mengancam


umatnya dengan adzab yang menyeluruh, jika mereka
meninggalkan dakwah, dengan sabdanya,










Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hendaklah
kalian menyuruh kepada yang maruf (kebaikan) dan melarang
dari kemunkaran, atau Allah tiba-tiba mengirimkan atas kalian
hukuman dari-Nya, kemudian kalian berdoa kepada-Nya dan
Dia tidak mengabulkannya. (HR Ahmad 23301, At-Tirmidzi
2169, Shahih Al-Jaami 7070)

Tujuan Dakwah
Tujuan dari sebuah dakwah telah dijelaskan oleh ayat yang
telah disebutkan tadi, yaitu mengajak orang agar mengikuti
jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maksudnya adalah agar orang
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Dakwah sama sekali tidak bertujuan untuk mencari pengikut,
atau untuk membesarkan satu kelompok.

Keberhasilan dakwah seseorang tidak dilihat dari seberapa


tenarnya orang tersebut, atau dilihat dari berapa banyaknya
pengikut. Sebab terkadang kepandaian retorika seseorang
dalam menyampaikan misinya mempengaruhi orang untuk
mengikutinya. Oleh karena itu seorang dai hendaknya tidak
Politeknik Negeri Bengkalis 23
Pendidikan Agama Islam

mencari popularitas dalam dakwahnya. Atau dia menganggap


enteng satu permasalahan agama hanya karena ingin
mendapatkan pengikut yang banyak. Sebab misi dari dakwah
adalah menyampaikan Al-Quran dan As-Sunnah sesuai dengan
pemahaman Salaful Ummah. Adapun persoalan apakah yang
didakwahi akan menerima atau tidak, itu adalah urusan hidayah
yang merupakan hak Allah sepenuhnya. Seorang dai hanya
berusaha, dan itulah tugasnya.

Allah berfirman,







()

Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada
Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. jika kamu berpaling, maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami,
hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (QS
Al-Maidah [5]: 92)

Dari sini Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menegaskan bahwa


tugas dari seorang Rasul hanyalah menyampaikan amanah
Allah, dan bukan memaksa manusia untuk mengikutinya.
Demikian juga tugas umat Islam adalah menyampaikan apa
yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam dengan sebaik mungkin. Adapun jika manusia
menolaknyapadahal telah disampaikan dengan cara yang
terbaikmaka itu adalah urusan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kemudian tujuan lain dari dakwah, adalah membebaskan diri


kita dari beban dan tanggung jawab di akhirat nanti. Firman
Allah Subhanahu wa Ta'ala,







()

Politeknik Negeri Bengkalis 24


Pendidikan Agama Islam

Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata,


Mengapa kalian menasehati kaum yang Allah akan
membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab
yang Amat keras? Mereka menjawab, Agar Kami mempunyai
alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhan-mu, dan
supaya mereka bertakwa. (QS. Al-Araaf [7]: 164)

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menceritakan, bahwa ayat ini


turun sehubungan dengan bangsa Yahudi yang dilarang oleh
Allah untuk menangkap ikan pada hari Sabtu, karena hari Sabtu
adalah hari khusus untuk beribadah. Kemudian mereka
terpecah menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama adalah
kelompok pendosa yang bermaksiat kepada Allah dan mencari
cara untuk tetap menangkap ikan di hari Sabtu. Kelompok yang
kedua adalah mereka yang memperingatkan dan menjauhi
kelompok yang pertama. Kelompok yang ketiga adalah
kelompok yang mendiamkan kelompok yang pertama, tapi
mereka berkata kepada kelompok yang kedua yang
mengingkari kelompok yang pertama Mengapa kalian
menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau
mengazab mereka dengan azab yang Amat keras? atau,
Kenapa kalian melarang mereka, padahal kalian tahu bahwa
mereka akan binasa dan berhak mendapatkan hukuman dari
Allah? Tidak ada gunanya bagi kalian untuk melarang
mereka...

Namun kelompok yang menginkari kemunkaran itu berkata,


Agar Kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab)
kepada Tuhan-mu, karena kami telah menjalankan amar maruf
nahi munkar, mudah-mudahan dengan penginkaran kami ini
mereka menjauhi apa yang sedang mereka lakukan dan
meninggalkannya, lalu kembali dan bertaubat kepada Allah,

Politeknik Negeri Bengkalis 25


Pendidikan Agama Islam

jika mereka bertaubat maka Allah akan mengampuni dan


merahmati mereka...7

Bekal Dakwah
Sebelum seseorang terjun ke dalam dunia dakwah, hendaknya
dia mempunyai bekal yang mumpuni. Dakwah adalah sebuah
tugas yang berat dan perjalanan yang panjang. Tanpa bekal
yang cukup, niscaya seorang dai akan mandeg dalam
perjalanan dakwahnya, atau akan beralih haluan dalam
dakwahnya. Bagaikan sebuah mobil yang hanya mempunyai
sedikit bahan bakar untuk sebuah perjalanan panjang, jika tidak
mandeg di jalan karena kehabisan bahan bakar, maka ia akan
mengambil jalan pintas atau cara lain untuk sampai ke
tujuannya, walaupun harus melanggar peraturan. Wallahu Al-
Mustaan.

Adapun beberapa bekal yang harus dimiliki seorang dai adalah;


1. Ilmu. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya
bahwa ilmu memegang peranan penting dalam kehidupan
seorang muslim. Dalam berbicara, bersikap dan berbuat,
seorang muslim harus mempunyai ilmu yang menjadi
landasannya. Tidak diperbolehkan baginya mengikuti
seseorang tanpa tahu dasar apa yang dipakainya.
Sehingga Imam Abu Hanifah Rahimahullah mengatakan,
Tidak halal bagi seseorang untuk mengambil perkataan
kami, jika dia tidak tahu dari mana kami mengambilnya.

Ilmu yang mesti dimiliki dan dikuasai oleh seorang dai


ada tiga macam
A. Ilmu Tentang yang Didakwahkan. Maksudnya
seorang dai hendaknya memahami ajaran agama
Islam, terutama yang paling mendasar yaitu aqidah

7 Tafsir Al-Quran Al-Azhiim, Ibnu Katsir, 3/494.

Politeknik Negeri Bengkalis 26


Pendidikan Agama Islam

tauhid. Sebagaimana tertulis dalam berbagai ayat,


bahwa inti ajaran semua nabi dan rasul adalah
mengajarkan tauhid yang artinya mengesakan Allah
dalam peribadatan. Selain itu, seorang dai
hendaknya memahami sumber-sumber hukum
Islam dan cara mengambil konklusi hukum dari
sumber-sumber tersebut, agar tidak salah dalam
menjawab pertanyaan yang diberikan padanya.
Hendaknya semua yang dikatakannya mempunyai
landasan ilmu yang benar sesuai pemahaman
ulama salaful ummah, dan tidak hanya
mengandalkan retorika dan kontemplasi pribadi.
Jika tidak mengetahui jawaban dari satu
pertanyaan, maka hendaknya jangan malu untuk
menjawab, Saya tidak tahu. Sebab Imam Malik
Rahimahullah pernah berkata, Barangsiapa yang
mengatakan, Aku tidak tahu, maka sesungguhnya
ia telah berfatwa.

Hati-hati, jangan sampai berbicara sesuatu hal yang


tidak dikuasainya atau tidak diketahuinya, sebab
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman,






()


Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta
pertanggungjawabannya. (QS Al-Israa [17]: 36)

Oleh karena itu, seorang dai hendaknya tidak


pernah berhenti untuk belajar, karena belajar
adalah kewajiban setiap muslim sampai akhir

Politeknik Negeri Bengkalis 27


Pendidikan Agama Islam

hayat. Berhenti belajar artinya berhenti memberi


asupan gizi untuk akal yang akan menyebabkan
akal menjadi sakit, bahkan bisa berakibat kematian
akal. Bagaimana seorang dai yang akalnya tidak
sehat akan mendakwahkan sesuatu yang
bermanfaat?

B. Ilmu Tentang Siapa yang Didakwahi. Maksudnya


adalah mengenal orang-orang atau masyarakat
yang menjadi objek dakwah dan lingkungannya.
Mereka siapa, dari mana, suku apa, latar belakang
pendidikan, pekerjaan, jabatan, umur, jenis
kelamin, dan lain-lain. Hal itu sangat penting bagi
seorang dai agar bisa menyesuaikan cara
dakwahnya agar sesuai dengan kondisi objek
dakwah (madu), selama tidak bertentangan
dengan syariat Allah. Dalam sebuah hadits
dikatakan, Kami diperintahkan untuk berbicara
kepada manusia sesuai dengan kadar akal mereka.
8

Berapa banyak dakwah yang tertolak, bukan karena


masyarakat yang bandel atau karena masyarakat
yang memusuhi dakwah. Semua itu terjadi karena
sang dai kurang ilmu mengenai objek dakwahnya,
sehingga cara yang dipakainya untuk berdakwah
tidak tepat sehingga tidak mengena. Paling tidak,
cara yang salam dalam berdakwah akan
mengakibatkan objek dakwah tidak memahami apa
yang didakwahkan, bahkan lebih parah lagi akan

8 HR. Ad-Daylami 1611, dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu dengan


sanad yang dhaif/lemah.

Politeknik Negeri Bengkalis 28


Pendidikan Agama Islam

salah dalam memahami dakwah, sehingga mereka


menjalankan ajaran yang salah...

Itulah salah satu rahasia kenapa Allah Subhanahu


wa Ta'ala menurunkan para nabi dan rasul sesuai
dengan bahasa kaumnya, agar lebih difahami oleh
kaumnya. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,











()
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan
dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi
penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka
Allah menyesatkan (karena keingkarana mereka)
siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk
kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia-lah
Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (QS
Ibrahim [14]: 4)

Adapun Al-Quran diturunkan dengan bahasa Arab,


bukan berarti hanya khusus untuk orang-orang
Arab, tapi karena bahasa Arab adalah bahasa paling
lengkap di dunia yang mampu mencakup seluruh
ajaran Islam. Sebagaimana firman Allah Subhanahu
wa Ta'ala,


()

Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-
Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya. (QS. Yusuf [12]: 2)

2. Ikhlas. Maksudnya adalah meniatkan seluruh kegiatan


dakwahnya hanya untuk mendapatkan ridha Allah
Politeknik Negeri Bengkalis 29
Pendidikan Agama Islam

semata. Bukan untuk mendapatkan harta, tahta atau


kesenangan dunia lainnya. Ikhlas merupakan salah satu
rukun penting agar amalan seseorang di terima oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Hal itu sebagaimana difirmankan
Allah,







()

Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya,
maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadah kepada Tuhannya". (QS Al-Kahf [18]: 110)

3. Berhubungan Baik dengan Allah. Dakwah adalah


sebuah perjalanan dan tugas yang sangat berat. Banyak
tantangan dan rintangan yang akan dihadapi dalam
mendakwahkan kebenaran. Rasulullah Shallallahu 'alayhi
wa Sallam adalah contoh terbaik dalam berdakwah.
Beliau dicaci maki, didustakan, dilempari batu, kotoran,
diludahi bahkan dikucilkan oleh kaumnya. Maka siapapun
yang bertekad untuk mengikuti jalannya Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam akan mendapatkan
konsekwensi yang tidak jauh berbeda dengan apa yang
didapatkan oleh beliau, tergantung seberat apa imannya.

Oleh karena itu, seorang dai hendaknya selalu membina


hubungan yang baik dan kuat dengan Allah Subhanahu
wa Ta'ala. Seorang dai pada hakikatnya sedang
menjalankan perintah Allah, maka hendaknya menjaga
hubungan dengan yang memberi perintah agar selalu
mendapatkan dukungan dan bantuan dari Allah sehingga
selalu tegar dalam menghadapi berbagai cobaan.

Allah berfirman,

Politeknik Negeri Bengkalis 30


Pendidikan Agama Islam

()





Sesungguhnya pelindungku ialahlah yang telah
menurunkan Al kitab (Al Quran) dan Dia melindungi
orang-orang yang saleh. (QS Al-Araaf [7]: 196)

4. Perencanaan yang Bagus. Walaupun dakwah dilakukan


bukan untuk mencari popularitas dan kesenangan dunia,
namun tidak berarti bahwa dakwah boleh dilakukan
secara serampangan. Artinya, seorang dai tidak hanya
sekedar menyampaikan apa yang dia tahu tanpa ada
perencanaan dan target. Target yang dimaksudkan di sini
adalah target penyampaian, bukan target hasil. Sebab
target hasil itu berhubungan dengan hidayah yang
merupakan wewenang Allah semata.

Contoh dari target penyampaian adalah, seorang dai


mempunyai konsep bahwa untuk tahun pertama dia akan
menyampaikan materi dari Kitab salah seorang ulama
yang membahas masalah Tauhid yang paling mendasar
sampai bab sekian. Kemudian tahun berikutnya
dilanjutkan sampai bab sekian, dan seterusnya. Dengan
demikian, sang dai tidak pernah kehabisan bahan
dakwah, karena semua sudah terencana. Sebaliknya,
madu tidak akan merasa bosan mengikuti dakwah,
karena materi yang diberikan tidak terulang-ulang atau
itu-itu saja, dan selalu mendapatkan materi pencerahan
yang baru.

Adapun contoh target hasil, contohnya seorang


menargetkan bahwa dalam satu tahun dia harus
mendapatkan berapa orang pengikut, tahun kedua sekian
pengikut dan selanjutnya. Sehingga dia menggunakan
berbagai cara untuk mendapatkan pengikut, walaupun
tidak dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Politeknik Negeri Bengkalis 31
Pendidikan Agama Islam

Sallam. Pada akhirnya, salah satu dari kedua belah fihak


akan menjadi mandeg ketika target tidak terpenuhi.
Akhirnya akan merugikan dakwah, karena orang akan
melihat sebagai kegagalan dakwah Islam dan bukan
sebagai kegagalan individu. Hal seperti ini tidak
diharapkan.

5. Sabar. Ada beberapa pengertian tentang sabar. Pertama,


Sabar adalah Menahan diri atas hal yang dibenci.9
Kedua, sabar adalah Pengakuan (dosa) seorang hamba
kepada Allah atas musibah yang menimpanya,
mengoreksi dirinya di hadapan Allah dengan
10
mengharapkan pahala dari-Nya.... Ketiga, sabar adalah
Menanggung kesusahan dengan satu kerelaan,
menganggapnya sebagai cobaan dan berserah diri
(kepada Allah).11

Sabar terbagi menjadi tiga macam;


a. Sabar untuk taat kepada Allah.
b. Sabar untu tidak bermaksiat kepada Allah.
c. Sabar terhadap taqdir Allah yang telah ditetapkan
kepadanya, baik berupa ketentuan Allah yang tidak dapat
ditolak, maupun melalui tindakan sebagian hamba yang
sengaja ingin menyakiti ataupun mencelakakannya.

9 Aysar At-Tafaasir, Syaikh Abu Bakr Al-Jazaairy, hal: 50.

10 Tafsir Al-Quraan Al-Azhiim, 1/252.

11 Tafsir Al-Manaar, Syaikh Muhammad Abduh dan Syaikh Muhmmad


Rasyid Ridha, 1/298.

Politeknik Negeri Bengkalis 32


Pendidikan Agama Islam

Sabar sangat diperlukan oleh setiap manusia, apalagi bagi


seorang dai yang pasti akan banyak menemui tantangan,
rintangan, bahkan gangguan fisik dan mental dalam perjalanan
dakwahnya. Hal itu pernah diisyaratkan Rasulullah Shallallahu
'alayhi wa Sallam dalam sabdanya,







( : )






Orang yang paling keras ujiannya adalah para nabi, kemudian
yang paling mengikutinya dan yang di bawahnya. Seseorang
akan diuji sesuai dengan ukuran (dalam sebuah riwayat: sesuai
dengan takaran) agamanya (keimanannya). Jika agamanya
kuat, maka ujian yang diterimanya akan semakin berat. Jika
agamanya agak lemah, maka dia akan diuji sesuai dengan
kadar keimanannya. Ujian itu tidak akan meninggalkan seorang
hamba, sampai hamba itu ditinggalkan dalam keadaan berjalan
di muka bumi tanpa mempunyai kesalahan apapun. (HR. At-
Tirmidzi 2/64, Ibnu Majah 4023, Ibnu Hibban 699, dishahihkan
dalam Silsilah As-Shahihah 1/225)

Seorang yang berdakwah dengan benar berarti sedang


mengikuti jalannya Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam.
Dengan demikiansesuai hadits di atasmaka ujian dan
cobaan yang akan diterimanya akan jauh lebih berat daripada
ujian kebanyakan orang. Semakin keras dia berusaha untuk
mendakwahkan kebenaran yang ia ketahui, maka semakin
keras juga ujian yang akan diterimanya. Oleh karena itu, bekal
sabar adalah bekal yang tidak boleh dilupakan oleh setiap
seorang pendakwah.

Politeknik Negeri Bengkalis 33


Pendidikan Agama Islam

Para nabi dan rasul adalah contoh yang terbaik dalam


kesabaran. Nabi Nuh Alayhissalam berdakwah selama 950
tahun hanya mendapatkan sedikit pengikut. Nabi Ibrahim
Alayhissalam mendakwahi kaumnya, malah dilemparkan ke
dalam kobaran api yang menyala. Nabi Musa Alayhissalam
berdakwah menghadapi kaum Yahudi yang terkenal suka protes
dan membangkang. Tentunya Nabi Muhammad Shallallahu
'alayhi wa Sallam sebagai pimpinan orang-orang yang sabar
sepanjang zaman, selalu mendoakan kebaikan bagi umatnya,
walaupun umatnya menyakitinya.

Allah memberikan pelajaran bagi kita melalui kisah Nabi Yunus


bin Mata Alayhissalam, yang kurang bersabar menghadapi
kaumnya, lalu dia pergi dari kaumnya dalam keadaan marah.
Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan teguran
kepadanya dengan ditelan oleh ikan paus untuk beberapa
waktu lamanya.

Jika kebanyakan manusia bisa bersabar untuk mendapatkan


kesenangan dunia, maka seorang muslim hendaknya harus
lebih bersabar untuk mendapatkan kesenangan yang abadi di
akhirat nanti. Perlu kita ketahui, bahwa ketika seorang
pendakwah disakiti, maka sesungguhnya yang menyakitipun
sudah tersakiti dulu, baik dengan diungkapkannya kebenaran
atau dengan hal lainnya. Namun mereka tidak mempunyai
harapan apapun di sisi Allah. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,













()
Janganlah kalian berhati lemah dalam mengejar mereka
(musuhmu). jika kalian menderita kesakitan, maka
sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula),
sebagaimana kalian menderitanya, sedangkan kalian

Politeknik Negeri Bengkalis 34


Pendidikan Agama Islam

mengharapkan dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan


Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa [4]:
104)

Sarana Dakwah
Tidak dipungkiri lagi, bahwa dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka sarana dakwah ikut
berkembang. Dahulunya, dakwah hanya terbatas di atas
mimbar-mimbar masjid, atau melalui buku-buku ulama klasik
yang tidak semua orang bisa memahaminya. Namun sekarang
ini, sarana dakwah semakin terbuka lebar, demikian juga
ladang dakwah semakin terbuka luas. Oleh karena itu, ada
beberapa sarana dakwah yang bisa dimanfaatkan untuk
mengajak kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar
adalah;

1. Khutbah dan ceramah keagamaan


2. Kuliah umum
3. Seminar dan bedah buku
4. Menyebarkan makalah-makalah ringkas (buletin)
5. Kajian-kajian rutin
6. Tulisan-tulisan melalui media massa
7. Kajian melalui sarana audio visual

Yang disebutkan di atas bukan sebagai pembatasan, namun


hanya sebagai contoh. Namun hal yang perlu diketahui,
hendaknya cara penyampaiannya harus menarik dan tidak
membosankan. Tapi jangan juga sebuah dakwah hanya
berusaha memancing tawa para pendengarnya tanpa
memerhatikan isinya. Canda yang berlebihan, over acting di
dalam sebuah dakwah, hanya akan menghilangkan esensi
dakwah tersebut. Sehingga yang diingat para pendengar
hanyalah kelucuan sang dai dan bukan materi dakwahnya.

Politeknik Negeri Bengkalis 35


Pendidikan Agama Islam

Kemudian juga, walaupun sarana dakwah terbuka lebar,


hendaknya tetap memerhatikan agar jangan sampai sarana
yang dipakai adalah sarana yang tidak diperbolehkan Islam.
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam adalah contoh terbaik
dalam berdakwah, beliau tidak pernah menggunakan sarana-
sarana yang diharamkan di dalam Islam untuk berdakwah.
Sebagai contoh adalah dakwah dengan mempergunakan musik
dan yang semisalnya, itu tidak diperbolehkan, karena musik
sendiri tidak diperbolehkan di dalam Islam. Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda,





:




Dua suara yang dilaknat di dunia dan di akhirat: Alat musik
ketika mendapatkan nikmat, dan ratapan ketikan mendapatkan
musibah. (Shahih Al-Jaami 3801)

Demikian juga dakwah dengan kekerasan, sebagaimana yang


dilakukan oleh beberapa ormas, dengan merusak fasilitas
umum dan merusak hak properti orang lain, itu juga tidak
diperbolehkan. Sebab pemaksaan seseorang untuk mengikuti
ajaran Islam bukanlah wewenang seseorang atau organisasi.
Merubah sebuah kemunkaran yang beredar di masyarakat
dengan kekuatan adalah kewajiban pemerintah, bukan hak
setiap orang. Jika setiap orang merasa berhak untuk merubah
setiap kemunkaran yang ada di depannya dengan tangannya
(kekuatannya) maka akan terjadi kekacauan di muka bumi ini.

Inilah yang dimaksud oleh firman Allah Subhanahu wa Ta'ala


berikut ini,





()





Katakanlah: "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah
Politeknik Negeri Bengkalis 36
Pendidikan Agama Islam

yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-
orang yang musyrik. (QS Yusuf [12]: 108)

Evaluasi
Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Dakwah adalah kewajiban....


a. para Nabi b. para kyai
c. setiap muslim d. setiap dai
e. setiap ustadz

2. Tujuan dakwah adalah....


a. menyampaikan kebenaran sesuai Al-Quran dan As-Sunnah
b. mencari pengikut c. mengajarkan
kebaikan
d. mengingatkan manusia e. membesarkan
partai

3. Ilmu yang harus dimiliki oleh orang yang akan berdakwah


diantaranya....
a. ilmu tentang yang didakwahkan b. ilmu filsafat
c. ilmu pengetahuan umum d. semuanya benar
e. semuanya salah

4. Terkadang dakwah tertolak karena seorang dai tidak


mempunyai ilmu tentang...
a. filsafat b. apa yang didakwahkan
c. siapa yang didakwahi d. berpakaian yang
baik
e. berorasi yang benar

5. Cara berhubungan yang baik dengan Allah adalah...


a. melakukan shalat malam (Qiyamullail) b. membaca Al-Quran

Politeknik Negeri Bengkalis 37


Pendidikan Agama Islam

c. bersedekah d. membaca hadits


Nabi
e. semuanya benar

6. Seorang dai harus mempunyai target.....


a. hasil dakwah b. penyampaian materi
c. banyaknya pengikut d. penghasilan
e. semuanya salah

7. Di antara definisi sabar adalah.....


a. menahan diri atas hal yang dibenci b. berdiam diri atas
yang terjadi
c. pasrah dengan keadaan d. membiarkan apa
adanya
e. semuanya salah

8. Selain para Nabi, yang paling keras mendapatkan ujian


adalah....
a. orang miskin b. orang sakit keras
c. para kyai d. para shahabat Nabi
e. para wali

9. Sarana dakwah pada masa Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam


adalah....
a. ceramah b. orasi
c. korespondensi d. memberikan harta
e. semuanya benar

10. Sarana dakwah yang diperbolehkan sekarang adalah...


a. seminar b. membuat web/blog/situs
c. musik dan lagu d. semuanya benar
e. a dan b benar

Kunci Jawaban

Politeknik Negeri Bengkalis 38


Pendidikan Agama Islam

1. c 6. b
2. a 7. a
3. a 8. d
4. c 9. e
5. e 10. e
MODUL 3

Pengantar
Seluruh makhluk di alam semesta ini telah diciptakan dengan
sebuah fitrah yang mengakui bahwa dirinya mempunyai sebuah
Dzat yang merupakan Penciptanya dan Sesembahannya.
Fitrah tersebut tidak akan pernah hilang dalam diri setiap
makhluktermasuk manusiawalaupun dia berusaha sedapat
mungkin untuk mengingkarinya. Pengakuan adanya sosok
Tuhan, menjadikan manusia selalu mencari siapa yang telah
menciptakannya dan kepada siapa dia harus menyembah.

Bagi kaum yang diutus kepada mereka nabi atau rasul, maka
mereka mendapatkan petunjuk tentang siapa sesembahan
mereka yang sebenarnya. Adapun mereka yang jauh dari nabi
dan rasul, maka mereka berusaha menerjemahkan fitrah
pengakuan mereka akan adanya Tuhan tersebut dengan akal
dan kemampuan mereka yang ada pada saat itu. Sehingga ada
yang menuhankan api, pohon, patung, matahari dan hal-hal lain
yang dianggap mempunyai kekuatan super dan mampu
mengabulkan keinginan.

Islam kemudian datang untuk menghapuskan memory Tuhan-


tuhan palsu tersebut dari kaum yang tersesat dari jalan yang
benar. Islam mengajarkan siapakah Dzat yang benar-benar
harus dipertuhankan dan diibadahi secara benar. Bahkan Islam
secara detail menerangkan siapakah Tuhan tersebut, lengkap
dengan nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya yang Maha
Sempurna.

Politeknik Negeri Bengkalis 39


Pendidikan Agama Islam

Selain itu, Islam menegaskan bahwa Tauhid merupakan hal


yang paling utama yang dituntut Allah sebagai satu-satunya
Tuhan yang berhak diibadahi secara benar. Disamping itu,
manusia diperingatkan dari dosa yang paling besar, yaitu
menyekutukan Allah dalam berbagai hal, terutama dalam
peribadatan.

Kompentensi Dasar
1. Menjelaskan kewajiban seorang muslim terhadap Allah
2. Menyebutkan pembagian Tauhid beserta contohnya
3. Mengerti urgensi Tauhid
4. Menerangkan buah beriman kepada Allah

Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan bagaimana cara mengenal Allah dengan benar.
2. Menjelaskan pembagian tauhid dan definisinya serta
contohnya secara tepat.
3. Menyebutkan sebagian sifat-sifat dan nama-nama Allah
beserta artinya dengan benar.
4. Menjelaskan buah beriman kepada Allah dengan tepat.

Materi Pembelajaran
Allah, Tauhid, Buah Beriman Kepada Allah
a. Siapakah Allah
b. Bagaimana mengenal Allah
c. Pengertian dan Pembagian Tauhid
d. Urgensi Tauhid
d. Buah Beriman kepada Allah

Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.

Politeknik Negeri Bengkalis 40


Pendidikan Agama Islam

Al-Fawzan, Shalih Al-Fawzan, 2009, Kitab At-Tauhid, Trimurti,


Ponorogo
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum


(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu]


minggu sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk
membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan
debat.

b. Dalam kegiatan debat, kelas dibagi menjadi 4 [empat] atau


5 [lima] kelompok. Secara acak akan ditugaskan [1] kelompok
pertama ditetapkan sebagai penyaji, [2] kelompok kedua dan
ketiga ditentukan sebagai kontra atau penyangga, [3]
kelompok keempat sebagai pembela kelompok pertama, dan
[4] kelompok kelima sebagai penengah. Masing-masing
kelompok terdiri 6 [enam] mahasiswa atau lebih [waktu 10
menit].

c. Sebelum debat dimulai dosen menyajikan global materi


kuliah yang akan didebatkan kepada mahasiswa dalam bentuk
ceramah [waktu 10-15 menit].

d. Sebelum debat dilaksanakan, masing-masing kelompok


menetukan juru bicaranya. Masing-masing kelompok
mendikusikan materi pada kelompoknya sendiri dan

Politeknik Negeri Bengkalis 41


Pendidikan Agama Islam

merumuskan arguman-argumen dari hasil diskusinya [waktu 30


menit].

e. Setelah masing-masing kelompok selesai diskusi dan telah


menemukan argumentasi untuk disampaikan, kegiatan diskusi
dihentikan dan seting kelas dibuat dalam situasi yang berbeda.

f. Mulailah perdebatan dan dalam perdebatan ini dosen


bertindak sebagai pemandu. Langkah pertama, surulah juru
bicara dari kelompok penyaji untuk menyampaikan
argumen-argumennya. Langkah kedua, meminta kelompok
kontra [2 dan 3 ] memberikan atau menyampaikan konter
terhadap argumentasi yang disampaikan. Buatlah situasi
debat antar kelompok penyaji dengan kelompok kontra dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Langkah ketiga, mintalah kolompok pembela untuk
menyampaikan argumentasi pembelaannya dan buatlah situasi
debat antara kelompok kontra dengan kelompok pembela dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Doronglah peserta yang lain untuk mencatat dan disampaikan
kepada juru-juru debat mereka dengan berbagai argumen
atau bantahan yang disarankan kepada juru bicaranya. Juga,
doronglah mereka unruk menyambut dengan applaus terhadap
argumen-argumen dari wakil atau juru bicara tim mereka
[waktu 40 menit].

g. Ketika perdebatan dianggap sudah cukup, perdebatan


diakhiri dan seluruh kelompok digambungkan kembali dalam
lingkaran penuh. Dosen menyimpulkan dan memberi komentar
terhadap permasalah yang diajukan dalam perdebatan tersebut
dan buatlah diskusi seluruh kelas tentang apa yang telah
dipelajari dari pengalaman debat itu dan kemudian rumuskan
argumen-argumen terbaik yang dibuat kedua kelompok
[penyaji dan kontra]. Maka, sebelum menutup perkuliahan,

Politeknik Negeri Bengkalis 42


Pendidikan Agama Islam

doronglah semua mahasiswa untuk menyambut dengan


applaus atas debat yang telah dilakukan , setelah itu tutup
kuliah dengan membaca doa [ waktu 30 menit]

h. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan


perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.

Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.

b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test


dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan
Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan
dosen.

Politeknik Negeri Bengkalis 43


Pendidikan Agama Islam

Materi Pembelajaran
BAB III
MENGENAL ALLAH (TAUHID)

Pada pembahasan yang telah lalu telah disebutkan, bahwa di


antara ilmu yang wajib dipelajari adalah ilmu mengenal Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Ilmu ini menjadi wajib, karena berkaitan
dengan tujuan penciptaan jin dan manusia di muka bumi, yaitu
untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,
sebagaimana firman-Nya,
()






Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Adz-Daariyaat [51]: 56)

Siapakah Allah?
Allah adalah Tuhan kita dan Tuhan semesta alam, yang telah
memelihara seluruh alam ini dengan nikmat-Nya. Dia adalah
sesembahan kita, dan tidak ada yang berhak disembah dan
diibadahi selain-Nya. Hal itu sesuai dengan firman Allah,
()


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. (QS Al-Fatihah [2]:
2)

Hal itu juga yang dikatakan oleh Nabi Musa Alayhissalam di


hadapan Firaun sang pembangkang,


( )


()

Berkata Fir'aun, Maka siapakah Tuhan kalian berdua, hai
Musa? Musa berkata, Tuhan Kami ialah (Tuhan) yang telah
memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya,
kemudian memberinya petunjuk. (QS Thaha [20]: 49-50)

Politeknik Negeri Bengkalis 44


Pendidikan Agama Islam

Sungguh nikmat yang telah Allah berikan kepada manusia dan


seluruh makhluk yang lain, tidak terbatas dan tidak terhitung,
()








Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu
tak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-
benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS An-Nahl
[16]: 18)

Maka sangatlah wajar jika Allah adalah satu-satunya Dzat yang


wajib disembah dan diibadahi, tanpa ada sekutu bagi-Nya.











()



Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian
itulah agama yang lurus. (QS Al-Bayyinah [98]: 5)

Bagaimana mengenal Allah?


Seseorang bisa mengenal Allah melalui ayat-ayat (tanda-tanda
kekuasaan)-Nya. Ayat-ayat Allah itu terbagi menjadi dua;

1. Ayat Kauniyyah: yaitu tanda-tanda kekuasaan Allah


yang terdapat dalam penciptaan-Nya dan makhluk-
makhluk-Nya. Segala sesuatu yang ada di alam semesta
yang mengagumkan ini menunjukkan kebesaran Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Orang yang berakal sehat, tentu
tidak akan pernah berfikir bahwa segala sesuatu akan
terjadi dan berjalan dengan sendirinya, tanpa ada yang
menciptakan dan mengaturnya.

Sebagai contoh, jika ada orang yang mengatakan bahwa


mobil yang sedang berjalan di jalan raya tercipta dengan

Politeknik Negeri Bengkalis 45


Pendidikan Agama Islam

sendirinya dan berjalan tanpa ada yang


mengendalikannya, maka apa tanggapan orang yang
mendengarnya? Pasti semua orang akan mengatakan
bahwa orang tersebut telah kehilangan akal sehatnya.
Lalu bagaimana dengan orang yang berteori bahwa alam
semesta ini terjadi dengan sendirinya, dan makhluk-
makhluk tercipta dengan sendirinya melalui sebuah
khayalan yang bernama evolusi? Juga bagaimana dengan
orang yang berteori bahwa pergerakan alam semesta dan
benda-benda langit yang teratur hanyalah berdasarkan
gravitasi ataupun hukum alam? Apakah kita akan
memercayainya?

Jika kita tidak percaya bahwa mobil tercipta dan bergerak


dengan sendirinya, maka tentu kita tidak akan percaya
bahwa alam semesta ini tercipta dan bergerak dengan
sendirinya. Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman,








()
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam,
siang, matahari dan bulan. Janganlah kalian sujud kepada
matahari maupun bulan, tapi sujudlah kepada Allah yang
menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah.
(QS Fusshilat [41]: 37)

Kemudian Allah berfirman,










()



Politeknik Negeri Bengkalis 46
Pendidikan Agama Islam

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah


menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayam di atas 'Arsy12. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-
bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak
Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al-
Araaf [7]: 54)

Dan masih banyak ayat-ayat lainnya yang berbicara


tentang ayat-ayat kauniyah. Ayat kauniyah yang paling
dekat adalah tubuh manusia sendiri. Coba perhatikan,
apakah mungkin manusia tercipta dengan sendirinya
dengan bentuk yang berbeda dari orang ke orang, tidak
pernah ada manusia yang mirip 100%, padahal jumlah
manusia milyaran? Belum jika meneliti anatomi tubuh
secara mendetail, maka akan didapatkan sebuah Maha
Karya yang tidak akan sanggup oleh ditiru oleh makhluk
manapun. Maha Suci Allah dengan segala kesempurnaan-
Nya.

2. Ayat Syariyyah. Ia adalah wahyu yang diturunkan oleh


Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada para nabi dan rasul-
Nya. Dan ayat Syariyyah yang berada di tengah-tengah
umat manusia sekarang ini adalah Al-Quran Al-Karim,
yang merupakah mukjizat abadi hingga hari kiamat. Tidak
ada kebatilan yang tersimpan di dalam untaian-untaian
katanya. Begitu indah susunan kalimatnya, sehingga

12 Bersemayam di atas Arsy (singgasana) adalah salah satu sifat


Allah yang wajib untuk diimani apa adanya sesuai dengan kebesaran
dan keagungan-Nya, tanpa takwil (penyelewengan makna) dan
tamtsil (penyerupaan).

Politeknik Negeri Bengkalis 47


Pendidikan Agama Islam

tidak ada satu makhlukpun yang sanggup menandingi Al-


Quran walaupun dengan surat yang terpendek.

Telah banyak orang yang mempelajari Al-Quran untuk


mencari kelemahannya, namun mereka malah
mendapatkan satu fakta yang luar biasa yang tidak bisa
ditolak oleh akal sehat. Apalagi dengan ilmu pengetahuan
yang berkembang sekarang, banyak mukjizat-mukjizat
ilmiah di dalam Al-Quran yang baru terungkap 15 abad
setelah diturunkannya. Pada akhirnya banyak orang yang
tunduk dan pasrah lalu memeluk Islam sebagai tuntutan
keilmuan dan keimanan mereka.

Semua itu menunjukkan, bahwa Al-Quran bukan hasil


karangan manusia atau makhluk manapun. Jika Al-Quran
adalah ciptaan makhluk, tentu dalam jangka waktu 15
abad ini telah ada makhluk yang sanggup membuat
tandingannya. Dari situlah timbul keyakinan, bahwa Allah
itu Maha Segala-galanya, dan tidak ada yang bisa
menandingi-Nya.

Bertauhid Kepada Allah


Secara bahasa Tauhid
diambil dari kata wahhada

yang artinya menjadikan satu.

Adapun secara istilah maka tauhid artinya adalah,


Mengesakan Allah dalam peribadatan/beribadah.

Tauhid adalah inti ajaran semua nabi dan rasul, sejak zaman
Nabi Adam Alayhissalam sampai ke Nabi Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman,

Politeknik Negeri Bengkalis 48


Pendidikan Agama Islam









(6)


Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap
umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan
jauhilah Thaghut itu". Maka di antara umat itu ada orang-orang
yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya
orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka
berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS
An-Nahl [16]: 36)

Allah tidak pernah ridha jika ada makhluknya yang


menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan apapun.
Firman-Nya,



()

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", Padahal
Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
(QS. Al-Maidah [5]: 72)

Bahkan Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam telah


menjamin, siapa saja yang tidak syirik/menyekutukan Allah

Politeknik Negeri Bengkalis 49


Pendidikan Agama Islam

akan masuk surga, dengan seizin Allah. Rasulullah Shallallahu


'alayhi wa Sallam bersabda,












Barangsiapa bertemu Allah (dalam keadaan) tidak
menyekutukan-Nya dengan apappun pasti masuk surga, dan
barangsiapa yang bertemu dengan-Nya (dalam keadaan)
menyekutukan-Nya dengan sesuatu pasti akan masuk neraka.
(HR Bukhari 129, Muslim 93 dari Anas bin Malik Radhiyallahu
'anhu)

Melihat dari dalil-dalil yang ada, para ulama mengambil


kesimpulan bahwa Tauhid itu terbagi menjadi tiga; Tauhid
Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah, Tauhid Asma wa Sifat.

Tauhid Rububiyyah
Maksudnya adalah Meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala
adalah Rabb satu-satunya, yang tiada sekutu bagi-Nya dan
tiada pembantu bagi-Nya.

Arti dari Rabb adalah: Pencipta, Pemilik dan Pemelihara. Maka


dengan Tauhid Rububiyyah, maka seorang muslim meyakini
bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah Satu-satunya
Pencipta, Pemilik dan Pemelihara alam semesta ini. Dia telah
melakukan semuanya itu tanpa ada bantuan dari siapapun. Hal
itu sesuai denan dirman Allah,

()



...
...Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.
Maha suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-Araaf [7]: 54)

Firman yang lain,

Politeknik Negeri Bengkalis 50


Pendidikan Agama Islam













()
Itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. dan orang-
orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai
apa-apa walaupun setipis kulit ari. (QS. Faathir [35]: 13)

Tauhid Rububiyyah adalah fitrah setiap manusia sejak lahir.


Sebab akal manusia telah dibentuk oleh Allah untuk
memerlukan dan meyakini sebuah Dzat yang Maha Agung yang
menciptakan alam semesta serta memiliki dan memelihara
mereka. Namun kemudian hawa nafsu yang disesatkan syaitan
telah mengalihkan fitrah ini kepada hal yang lain selain Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Bahkan orang-orang Kafir Quraisy sendiri
meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai
Pencipta,Pemilik dan Pemelihara mereka. Hal itu telah
diabadikan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firman-Nya,

( )

( )

( )
( )




()



( )


Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang
ada padanya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab:
"Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka Apakah kamu tidak
ingat?" Katakanlah: "Siapakah yang Empunya langit yang tujuh
dan yang Empunya 'Arsy yang besar?" Mereka akan menjawab:
"Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka Apakah kamu tidak
bertakwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada
kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi
tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu
mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah."

Politeknik Negeri Bengkalis 51


Pendidikan Agama Islam

Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu


ditipu?" (QS. Al-Muminuun [24]: 84-89)

Dengan meyakini Kerububiyyahan hanyalah milik Allh


Subhanahu wa Ta'ala, maka seorang mukmin tidak pernah
mengatakan bahwa sesuatu terjadi dengan sendirinya, namun
semua itu adalah berdasarkan kehendak Allah Subhanahu wa
Ta'ala. Tentu saja seorang mukmin akan melihat bahwa alam
semesta yang luar biasa, dengan tatanan dan pergerakan yang
rapi ini semuanya berdasarkan perintah Allah Subhanahu wa
Ta'ala. Tidak ada hal yang kebetulan, semuanya terjadi
berdasarkan rencana dan aturan-Nya.

Tauhid Rububiyyah ini pada dasarnya akan mengajarkan


manusia menjadi rendah hati dan mawas diri. Dia akan
menyadari bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa tanpa Allah. Dia
hanyalah satu makhluk dari sekian trilyun makhluk Allah yang
ada di alam semesta ini. Tidak ada yang bisa disombongkan
dari dirinya, sebab dirinya sendiripun bukanlah miliknya.
Apalagi dengan harta bendanya, semuanya hanyalah titipan
Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang jika Allah berkehendak akan
Dia ambil dalam sekejap mata.

Namun pengakuan seorang hamba bahwa Allah Subhanahu wa


Ta'ala sebagai Pencipta, Pemilik dan Pemelihara tidaklah
menjadikan seorang hamba menjadi mukmin di sisi Allah. Hal
itu dilihat bahwa orang-orang Kafir Quraisy pun mereka
meyakini bahwa Allah itu satu-satunya pencipta, satu-satunya
pemiloik dan satu-satunya pemelihara. Namun ternyata dengan
hal itu semua, mereka tetap diperangi oleh Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam.

Dengan demikian ada yang dituntut oleh Allah Subhanahu wa


Ta'ala dari diri manusia selain Tauhid Rububiyyah.

Politeknik Negeri Bengkalis 52


Pendidikan Agama Islam

Tauhid Uluhiyyah
Tauhid Uluhiyyah ini diambil dari kata Ilaah . Dalam bahasa
Indonesia, baik Rabb maupun Ilaah diartikan sebagai Tuhan.
Walaupun kelihatannya sama, namun pada dasarnya ada
perbedaan dari kedua kata tersebut. Hal itu bisa diketahui dari
segi bahasa dan dari dalil-dalil yang ada.

Dari segi bahasa Ilaah artinya adalah Maluuh yang artinya


adalah Mabuud ,, atau Yang Diibadahi.

Jadi arti Tauhid Uluhiyyah ini adalah Mengesakan Allah dalam


peribadatan/beribadah. Maksudnya adalah, seorang mukmin
meyakini bahwa di alam ini tidak ada yang berhak untuk
diibadahi dengan benar selain Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dengan demikian, segala macam bentuk ibadah hanya boleh
dilakukan dan diperuntukkan bagi Allah, dan bukan untuk yang
lainnya. Adapun pengertian dan macam-macam Ibadah, akan
ada pada pembahasan selanjutnya.

Dalil bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menuntut Tauhid


Uluhiyyah setelah Tauhid Rububiyyah adalah;
()






Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan
melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS
Al-Baqarah [2]: 163)




()



Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia
(yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para
Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang
demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak

Politeknik Negeri Bengkalis 53


Pendidikan Agama Islam

disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS Ali


Imran [3]: 18)

Siapapun yang beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,


kemudian dia beribadah kepada selain Allah, maka Tauhid
Uluhiyyahnya telah batal. Firman Allah,










()

Yang demikian itu, adalah karena Sesungguhnya Allah, Dialah
(tuhan) yang haq dan Sesungguhnya apa saja yang mereka
seru selain dari Allah, Itulah yang batil, dan Sesungguhnya
Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha besar. (QS Al-Hajj
[22]: 62)

Semua sesuatu selain Allah, walaupun mereka disebut sebagai


Tuhan, tapi mereka tidak mempunyai hak untuk diibadahi dan
disembah sama sekali.









()


Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-
bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu
keteranganpun untuk (menyembah) nya. mereka tidak lain
hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini
oleh hawa nafsu mereka dan Sesungguhnya telah datang
petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. (QS An-Najm
[53]: 23)

Tauhid Uluhiyyah ini merupakan bentuk konsekwensi dari Tauhid


Rububiyyah. Seseorang yang mengakui bahwa Allah sebagai
Pencipta, Pemilik dan Pengurusnya, maka hendaknya dia
beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan

Politeknik Negeri Bengkalis 54


Pendidikan Agama Islam

apapun. Pengakuan yang tidak disertai dengan perbuatan


adalah sebuah kedustaan. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala
menolak keimanan para Kafir Quraisy, karena mereka hanya
mengakui Tauhid Rububiyyah dan menolak Tauhid Uluhiyyah.
Tauhid Uluhiyyah secara tegas terkandung dalam kalimat
syahadat .

Urgensi Tauhid Uluhiyyah:


1. Ia merupakan tujuan dakwah para nabi dan rasul sepanjang
masa. Hal itu telah ditegaskan Allah Subhanahu wa Ta'ala
dalam firman-Nya.












()
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu
melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada
Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu
sekalian akan aku." (QS. Al-Anbiyaa [21]: 25)

2. Ia merupakan kewajiban pertama bagi seorang yang


beragama Islam. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;








...


Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas
kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan
sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua
orangtua... (QS. Al-Anaam [6]: 151)

3. Kebahagiaan dunia dan akhirat tergantung kepada


pengetahuan dan pengamalan seseorang terhadap Tauhid
Uluhiyyah. Kebutuhan seorang hamba terhadap Tauhid
Uluhiyyah melebihi kebutuhannya atas segala sesuatu. Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata, Ketahuilah,
bahwa kebutuhan seorang hamba untuk beribadah kepada
Politeknik Negeri Bengkalis 55
Pendidikan Agama Islam

Rabb-nya dan tidak menyekutukan-Nya tidak ada tandingan


yang bisa disandingkan. Namun dari berbagai sisi lebih
menyerupai kebutuhan badan akan makanan dan minuman.
Namun antara kedua kebutuhan tadi terdapat banyak
perbedaan. Hakikat seorang hambahatinya dan ruhnya
tidak akan pernah baik kecuali dengan Ilah-nya yang tiada Ilah
selain-Nya. Hatinya tidak akan tenang kecuali dengan
mengingat-Nya. Jika seorang hamba mendapatkan
kebahagiaan dan kenikmatan dengan selain Allah, maka hal itu
tidak akan bertahan lama. Bahkan dia harus berpindah dari satu
hal ke hal yang lain dan dari satu orang ke orang yang lain (untuk
mendapatkan kebahagiaan itu kembali). Adapun Ilah-nya pasti akan
selalu bersamanya dalam setiap kondisi dan setiap waktu, di
manapun ia berada Dia akan selalu bersamanya... 13

4. Ia merupakan fondasi yang dibangun di atasnya segala bentuk


amalan. Tanpa ada realisasi dari Tauhid Uluhiyyah maka tidak akan
benar semua amalan.

()




Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan[1062],
lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang
berterbangan. (QS. Al-Furqaan [25]: 23)













Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada
(nabi-nabi) yang sebelummu, jika kamu mempersekutukan
(Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi. (QS Az-Zumar [39]: 65)

Tauhid Asmaa wa Shifaat

13 Majmuatul Fataawaa, 1/24.

Politeknik Negeri Bengkalis 56


Pendidikan Agama Islam

Asmaa

artinya adalah Nama-nama, bentuk plural dari
Ism yang artinya adalah Nama.

Shifaat
artinya adalah Sifat-sifat, bentuk plural dari
Shifah

yang artinya adalah Shifat.

Maksud dari Tauhid Asmaa wa Shifaat ini adalah , Menetapkan


apa-apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala telah tetapkan
atas Diri-Nya sendiri dalam kitab-Nya, atau dalam sunnah nabi-
Nya, yang berupa nama-nama dan sifat-sifat, dengan cara yang
layak tanpa diselewengkan, ditiadakan, digambarkan dan tanpa
dipermisalkan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,











Hanya milik Allah asmaa-ul husna (nama-nama yang terbaik),
maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul
husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang
dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya 14. nanti
mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan. (QS. Al-Araaf [7]: 180)

Ayat ini mengandung beberapa hal penting;

1. Penetapan adanya nama-nama bagi Allah Subhanahu wa


Ta'ala. Barangsiapa yang menafikannya, maka dia telah

14 Maksudnya: janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah


Allah dengan Nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan
keagungan Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi
dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul
husna untuk nama-nama selain Allah.

Politeknik Negeri Bengkalis 57


Pendidikan Agama Islam

menafikan hal yang telah ditetapkan oleh Allah, maka dia telah
menantang Allah Subhanahu wa Ta'ala.

2. Bahwa seluruh nama-nama Allah itu adalah yang terbaik,


tidak ada yang lebih baik darinya. Hal itu karena nama-nama
tersebut mengandung makna-makna sifat-sifat yang sempurna
tanpa ada kekurangan di dalamnya.

3. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan manusia


untuk berdoa dan bertawassul dengan memakai nama-nama-
Nya. Hal itu menunjukkan keagungan nama-nama tersebut dan
kecintaan Allah untuk dipanggil dengannya.

4. Allah mengancam orang-orang yang mengingkari nama-


nama-Nya tersebut dengan balasan yang setimpal dengan
perbuatan buruk mereka tersebut.





()
(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari
jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang
ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu
berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang
serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan
melihat. (QS. As-Syuuraa [42]: 11)

Dalam menghadapi Tauhid Asmaa wa Shifaat ini, telah ada dua


golongan yang telah tersesat dari jalan Allah.

1. Al-Muatthilah. Mereka adalah kelompok yang mengingkari


nama-nama dan sifat-sifat Allah, baik sebagiannya ataupun
keseluruhannya. Mereka beranggapan, bahwa jika seorang

Politeknik Negeri Bengkalis 58


Pendidikan Agama Islam

muslim menetapkan sifat-sifat tersebut, maka hal itu sama


dengan menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya. Tentu saja
keyakinan ini batil dan salah, jika dilihat dari berbagai aspek.

a. Mereka telah membuat suatu keharusan/aksioma yang


bathil/salah. Sama halnya dengan mereka mengatakan
bahwa ayat-ayat Allah ada yang bertentangan. Hal itu
karena Allah telah menetapkan bagi Diri-Nya nama-nama
dan sifat-sifat, dan juga telah menetapkan bahwa tidak ada
sesuatupun yang serupa dengan-Nya. Maka dari itu dapat
ditarik kesimpulan, bahwa nama-nama dan sifat-sifat yang
Allah tetapkan untuk Dirinya adalah tidak sama dengan
apapun, walaupun ada kemiripan dan penyebutan, namun
tidak sama dalam hakikat.
b. Persamaan dan kemiripan dalam nama tidak mengharuskan
akan sama hakikatnya. Kita melihat dua orang manusia
yang sama-sama mendengar, melihat dan berbicara, namun
tidak mesti mereka sama dalam segala hal. Cara
mendengarnya mungkin berbeda, demikian juga dengan
cara melihat dan cara berbicara. Apalagi ditambah dengan
sifat-sifat yang lain. Jika antar makhluk saja ada perbedaan
yang nyata, padahal namanya sama, apalagi antara
mahkluk dengan Khaliqnya.

2. Al-Musyabbihah. Mereka adalah kelompok yang


menetapkan sifat-sifat Allah tapi dengan cara menyerupakan
Allah dengan makhluk-Nya. Mereka beranggapan bahwa hal
seperti inilah maksud dari dalil-dalil yang ada. Hal itu karena
Allah berbicara kepada hamba-hamba-Nya sesuai dengan
pemahaman mereka. Anggapan seperti ini salah jika ditinjau
dari beberapa aspek;

a. Penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya adalah hal yang


bathil yang ditolak oleh akal dan syariah. Tidak mungkin

Politeknik Negeri Bengkalis 59


Pendidikan Agama Islam

maksud dari Al-Kitab dan As-Sunnah adalah sesuatu yang


batil.
b. Bahwa Allah berbicara dengan makhluk-Nya dengan
sesuatu yang difahami oleh makhluk-Nya dari segi
makna asal. Adapun hakikat dan bentuk yang diinginkan
makna tersebut yang berkaitan dengan Dzat-Nya dan
Sifat-sifat-Nya, hanyalah Allah yang mengetahuinya.

Madzhab Ulama Salafusshalih dalam memahami nama-nama


dan sifat-sifat Allah adalah Mengimani dan meyakini semua
nama-nama dan sifat-sifat Allah yang tertuang di dalam Al-
Quran dan As-Sunnah apa adanya, tanpa mengingkarinya,
tanpa menggambarkannya, tanpa menyerupakannya, dan
tanpa mempertanyakannya.

Imam Ahmad Rahimahullah berkata, Tidak menyifati Allah


melebihi dari apa yang telah Allah sifatkan atas Diri-Nya...15

Ali ibn Al-Madiiny mengatakan, Tidak ditanyakan kenapa?


Bagaimana? Hanya wajib memercayainya dan mengimaninya.
Jika tidak mengetahui keterangannya atau akal tidak bisa
memahaminya, maka hal itu sudah cukup baginya dan lebih
kuat baginya. Maka hendaknya ia hanya beriman dan berserah
diri...16

Sufyan Ats-Tsaury berkata, Kita menetapkannya sebagaimana


sampainya kepada kita. Kita mengatakannya tanpa
menggambarkannya.17

15 Ar-Rasaail wa Ar-Riwayaat Al-Marwiyyah an Al-Imam Ahmad,


1/276.

16 Al-Laalkaai, 2/165.

Politeknik Negeri Bengkalis 60


Pendidikan Agama Islam

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, Kemudian perkataan


yang paling menyeluruh dalam seluruh bab (nama dan sifat)
ini, adalah dengan menyifati Allah sebagaimana Dia menyifati
Diri-Nya sendiri, atau sebagaimana Rasulullah Shallallahu
'alayhi wa Sallam menyifati-Nya, atau sebagaimana
assaabiquun al-awwaluun (para shahabat) menyifati-Nya, dan
tidak melampaui Al-Quran dan Al-Hadits...18

Buah Beriman Kepada Allah


Beriman kepada Allah menghasilkan buah yang sangat
berharga bagi setiap orang yang beriman, yaitu;
1. Merealisasikan Tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,
sehingga pengharapan, ketakutan dan ibadah tidak akan
ditujukan kepada selain-Nya. Sehingga seseorang menjadi
orang yang paling merdeka di muka bumi ini, karena tidak
merasa butuh kecuali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2. Sempurnanya kecintaan kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala, menggagungkan Allah sesuai dengan maksud dari
nama-nama dan sifat-sifat-Nya yang Maha Sempurna dan
Maha Tinggi. Sesungguhnya rasa cinta kepada Allah akan
tumbuh dan kokoh dengan mengenal-Nya melalui asmaa
dan shifaat-Nya.
3. Merealisasikan ibadah kepada-Nya dengan mengerjakan
apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang
dilarang-Nya.

Evaluasi
Pilihlah Jawaban yang Tepat!

17 Ibthaal At-Tawiilaat, hal: 47.

18 Majmuatul Fataawaa, 5/26

Politeknik Negeri Bengkalis 61


Pendidikan Agama Islam

1. Ayat Kauniyyah adalah....


a. wahyu yang diturunkan
b. ayat yang dibaca
c. tanda kekuasaan Allah di alam
d. tanda kekuasaan Allah dalam Al- Quran
e. sabda Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam

2. Mengesakan Allah dalam peribadatan, adalah definisi dari.....


a. Tauhid Rububiyyah b. Tauhid Uluhiyyah
c. Tauhid Asmaa wa Sifaat d. Islam
e. Ibadah

3. Jumlah sifat-sifat Allah adalah.....


a. 14 b. 20
c. 99 d. banyak, hanya Allah yang
tahu
e. semuanya benar

4. Al-Mutthilah adalah kelompok yang.....


a. mengingkari nama-nama Allah
b. mengingkari Allah
c. mengingkari asmaaul husna
d. menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya
e. mengingkari sifat Allah walaupun sebagian

5. Jumlah nama-nama Allah adalah....


a. 99 b. 100
c. banyak, hanya Allah yang tahu d. 20
e. a dan c benar

6. Arti dari Robb adalah.....


a. Pencipta b. Pemilik
b. Pemelihara d. a, b, dan c benar

Politeknik Negeri Bengkalis 62


Pendidikan Agama Islam

e. semua salah

7. Arti dari Ilah adalah.....


a. Tuhan b. yang berhak untuk
diibadahi
c. yang berhak untuk disembah d. yang menciptakan
alam semesta
e. semua benar

8. Sikap Ahlussunnah dalam memahami nama-nama dan sifat


Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah...
a. menghafalnya dan mengingatnya
b. mengartikannya sesuai dengan pemahaman
c. membatasi hanya pada 14 sifat
d. menjadikannya sebagai penangkal sihir
e. mengimani dan meyakini semua nama dan sifat Allah apa
adanya, tanpa mempertanyakan, memisalkan ataupun
meyerupakan dengan apapun.

9. Tujuan utama dari dakwah para nabi dan rasul adalah....


a. Tauhid Uluhiyyah b. Tauhid Rububiyyah
c. Tauhid Asmaa wa Sifaat d. semuanya salah
e. semuanya benar

10. Arti Tauhid secara bahasa adalah.....


a. menyatukan b. menuhankan
c. mempersatukan d. mempertuhankan
e. mengesakan

Kunci Jawaban
1. c 6. d
2. b 7. b
3. e 8. e

Politeknik Negeri Bengkalis 63


Pendidikan Agama Islam

4. e 9. a
5. e 10. e

Politeknik Negeri Bengkalis 64


Pendidikan Agama Islam

MODUL 4

Pengantar
Syirik adalah perbuatan dosa yang paling dibenci dan dimurkai
Allah Subhanahu wa Ta'ala, sehingga tidak ada satupun Nabi
dan Rasul yang diutus Allah, kecuali memperingatkan kaumnya
akan bahaya perbuatan syirik. Syirik membuat amalan
seseorang menjadi tertolak. Bahkan lebih jauh lagi, perbuatan
syirik akan menyebabkan seseorang keluar dari Islam, baik
dengan sadar maupun tanpa sadar.

Namun dikarenakan kurangnya penanaman aqidah yang benar,


menyebabkan perbuatan syirik menjadi marak dilakukan di
kalangan umat Islam. Bahkan tidak jarang ritual-ritual yang
berbau syirik dimasukkan dalam agenda kegiatan yang
bertemakan keislaman. Sehingga tidak jarang ada orang yang
beranggapan bahwa perbuatan tersebut merupakan hal yang
sah dan diperbolehkan dalam Islam, atau merupakan bagian
dari Islam sendiri.

Pengkultusan terhadap tokoh-tokoh tertentusemasa hidupnya


atau sesudah kematiannyamerupakan salah satu indikasi
adanya kesyirikan yang tertanam pada seseorang. Maraknya
perdukunan, klenik, paranormal, supranatural dan sebagainya,
ikut merusak aqidah umat Islam, sehingga mereka tumbuh
menjadi generasi yang tidak percaya kepada Allah, kecuali
hanya sedikit saja.

Untuk itu diperlukan pembahasan mengenai syirik secara


mendalam, agar generasi muda Islam Indonesia bisa
menghindarkan diri dari perbuatan syirik, dan tumbuh menjadi
generasi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu
wa Ta'ala.

Politeknik Negeri Bengkalis 65


Pendidikan Agama Islam

Kompentensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian syirik dan ruang lingkupnya
2. Menerangkan pembagian syirik dengan contohnya
3. Mengetahui bahaya syirik bagi seorang mukmin
4. Mengetahui cara menghindarkan diri dari perbuatan syirik

Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian tauhid dan ruang lingkupnya dengan
tepat.
2. Menjelaskan pembagian syirik beserta definisi dan contohnya
dengan benar.
3. Menyebutkan beberapa akibat dari perbuatan syirik dengan
penuh keyakinan.
4. Menyebutkan cara-cara untuk menghindarkan diri dari
perbuatan syirik dengan tepat.

Materi Pembelajaran
Syrik, Bahaya Syirik, Cara Menghindarkan diri dari syirik
a. Pengertian syirik dan ruang lingkupnya
b. Pembagian syirik
c. Bahaya syirik
d. Cara menghindarkan diri dari syirik

Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Al-Fawzan, Shalih Al-Fawzan, 2009, Kitab At-Tauhid, Trimurti,
Ponorogo
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/

Kegiatan Pembelajaran

Politeknik Negeri Bengkalis 66


Pendidikan Agama Islam

Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum


(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu]


minggu sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk
membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan
debat.

b. Dalam kegiatan debat, kelas dibagi menjadi 4 [empat] atau


5 [lima] kelompok. Secara acak akan ditugaskan [1] kelompok
pertama ditetapkan sebagai penyaji, [2] kelompok kedua dan
ketiga ditentukan sebagai kontra atau penyangga, [3]
kelompok keempat sebagai pembela kelompok pertama, dan
[4] kelompok kelima sebagai penengah. Masing-masing
kelompok terdiri 6 [enam] mahasiswa atau lebih [waktu 10
menit].

c. Sebelum debat dimulai dosen menyajikan global materi


kuliah yang akan didebatkan kepada mahasiswa dalam bentuk
ceramah [waktu 10-15 menit].

d. Sebelum debat dilaksanakan, masing-masing kelompok


menetukan juru bicaranya. Masing-masing kelompok
mendikusikan materi pada kelompoknya sendiri dan
merumuskan arguman-argumen dari hasil diskusinya [waktu 30
menit].

e. Setelah masing-masing kelompok selesai diskusi dan telah


menemukan argumentasi untuk disampaikan, kegiatan diskusi
dihentikan dan seting kelas dibuat dalam situasi yang berbeda.

f. Mulailah perdebatan dan dalam perdebatan ini dosen


bertindak sebagai pemandu. Langkah pertama, surulah juru

Politeknik Negeri Bengkalis 67


Pendidikan Agama Islam

bicara dari kelompok penyaji untuk menyampaikan


argumen-argumennya. Langkah kedua, meminta kelompok
kontra [2 dan 3 ] memberikan atau menyampaikan konter
terhadap argumentasi yang disampaikan. Buatlah situasi
debat antar kelompok penyaji dengan kelompok kontra dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Langkah ketiga, mintalah kolompok pembela untuk
menyampaikan argumentasi pembelaannya dan buatlah situasi
debat antara kelompok kontra dengan kelompok pembela dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Doronglah peserta yang lain untuk mencatat dan disampaikan
kepada juru-juru debat mereka dengan berbagai argumen
atau bantahan yang disarankan kepada juru bicaranya. Juga,
doronglah mereka unruk menyambut dengan applaus terhadap
argumen-argumen dari wakil atau juru bicara tim mereka
[waktu 40 menit].

g. Ketika perdebatan dianggap sudah cukup, perdebatan


diakhiri dan seluruh kelompok digambungkan kembali dalam
lingkaran penuh. Dosen menyimpulkan dan memberi komentar
terhadap permasalah yang diajukan dalam perdebatan tersebut
dan buatlah diskusi seluruh kelas tentang apa yang telah
dipelajari dari pengalaman debat itu dan kemudian rumuskan
argumen-argumen terbaik yang dibuat kedua kelompok
[penyaji dan kontra]. Maka, sebelum menutup perkuliahan,
doronglah semua mahasiswa untuk menyambut dengan
applaus atas debat yang telah dilakukan , setelah itu tutup
kuliah dengan membaca doa [ waktu 30 menit]

h. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan


perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.

Evaluasi

Politeknik Negeri Bengkalis 68


Pendidikan Agama Islam

a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta


mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.

b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test


dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan
Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan
dosen.

Politeknik Negeri Bengkalis 69


Pendidikan Agama Islam

Materi Pembelajaran
BAB IV
MENGENAL ALLAH (SYIRIK)
Pengertian dan Ruang Lingkup Syirik
Syirik adalah menyamakan antara selain Allah dengan Allah
taala dalam perkara yang termasuk kategori kekhususan yang
hanya dimiliki oleh Allah taala. Syirik dibagi menjadi beberapa
macam, berdasarkan pengelompokkan berikut 19

Pertama, Syirik yang Terkait dengan Kekhususan Allah Taala,


ada tiga bentuk:
a. Syirik dalam Rububiah. Yaitu meyakini bahwa ada diantara
makhluk Allah yang mampu menciptakan, memberi rezeki,
menghidupkan atau mematikan, mengatur cuaca,
menghilangkan bencana, dan kemampuan lainnya yang hanya
bisa dialakukan Allah.

b. Syirik dalam Uluhiah. Adalah melakukan salah satu bentuk


ibadah dan ditujukan kepada selain Allah, apa pun bentuk
ibadahnya. Baik ibadah hati, seperti tawakkal, pengagungan.
Atau ibadah lisan, seperti nadzar, bersumpah dengan menyebut
selain Allah. Atau ibadah anggota badan, seperti bersujud
kepada selain Allah.

c. Syirik di dalam Asmaa wa Shifaat (nama dan sifat) Yaitu


keyakinan bahwa sebagian makhluk Allah memiliki sifat-sifat
khusus yang Allah taala miliki, seperti mengetahui perkara
gaib, dan sifat-sifat lainnya yang merupakan kekhususan Rabb
kita yang Mahasuci.

19 Al Qaulul Mufid, 1/125

Politeknik Negeri Bengkalis 70


Pendidikan Agama Islam

Kedua, syirik menurut tingkatannya, ada dua:

a. Syirik Akbar (besar). Adalah perbuatan syirik yang


menyebabkan pelakunya keluar dari agama islam, alias murtad.
Syirik besar ada 4 macam:
1. Syirik dalam berdoa.
Adalah merendahkan diri kepada selain Allah, dengan tujuan
untuk istighatsah dan istianah kepadanya (makhluk), atau
menggantungkan diri kepada makhluk.
2. Syirik dalam niat, kehendak dan maksud.
Adalah menyekutukan Allah dalam tujuan beribadah, baik
memberikan ibadah tersebut kepada makhluk atau adanya
keinginan lain untuk selain Allah ketika beribadah.
3. Syirik dalam ketaatan.
Meyakini bahwa ada sebagian makhluk yang memiliki hak
dalam menentukan syariat Allah atau menjadikan sesuatu
sebagai sekutu bagi Allah dalam membuat syariat, atau
mentaati makhluk secara lahir batin dalam menghalalkan apa
yang Allah haramkan dan mengharamkan apa yang Allah
halalkan.
4. Syirik dalam kecintaan.
Adalah mencintai makhluk sebagaimana mencintai Allah.
Mengagungkannya, membenarkannya, memujanya, dengan
gaya yang hanya selayaknya diberikan kepada Allah.

b. Syirik ashghar (kecil)


Adalah perbuatan syirik yang TIDAK menyebabkan pelakunya
keluar dari agama Islam. Para ulama berbeda pendapat dalam
mendefinisikan syirik kecil:

Pendapat pertama, syirik kecil adalah setiap perbuatan yanng


bisa mengantarkan kepada syirik besar.

Politeknik Negeri Bengkalis 71


Pendidikan Agama Islam

Pendapat kedua, syirik kecil adalah setiap perbuatan yang


divonis sebagai perbuatan syirik dalam dalil Alquran dan Hadits,
namun tidak sampai pada derajat yang bisa mengeluarkan
seseorang dari islam. Misalnya: riya, sumpah dengan
menyebut selain Allah, menggunakan jimat, dan seterusnya.

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa syirik kecil kualitas


dosanya bertingkat-tingkat, dan bisa menjadi syirik besar,
tergantung kadarnya.

Ada empat kaidah dalam masalah syirik yang perlu difahami:


Kaidah pertama
Sesungguhnya orang-orang kafir yang diperangi oleh Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam telah mengakui Allah taala sebagai
pencipta dan pengatur segala urusan. Sedangkan pengakuan
mereka ini tidaklah membuat mereka tergolong orang Islam.
Dalilnya adalah firman Allah taala (yang artinya),
Katakanlah, Siapakah yang memberikan rezeki kepada kalian
dari langit dan bumi. Atau siapakah yang kuasa menciptakan
pendengaran dan penglihatan. Dan siapakah yang mampu
mengeluarkan yang hidup dari yang mati serta mengeluarkan
yang mati dari yang hidup. Dan siapakah yang mengatur
segala urusan, maka pasti mereka akan menjawab, Allah.
Maka katakanlah, Lantas mengapa kalian tidak mau
bertakwa?. (QS. Yunus: 31)

Kaidah kedua
Sesungguhnya orang-orang musyrik yang Allah sebutkan dalam
Alquran, mereka melakukan perbuatan kesyirikan karena dua
alasan:
a. Agar mereka semakin dekat dengan Allah. Allah berfirman,
Dan orang-orang yang mengangkat selain-Nya sebagai
penolong (sesembahan, pen) beralasan, Kami tidaklah
beribadah kepada mereka kecuali karena bermaksud agar

Politeknik Negeri Bengkalis 72


Pendidikan Agama Islam

mereka bisa mendekatkan diri kami kepada Allah sedekat-


dekatnya. Sesungguhnya Allah pasti akan memberikan
keputusan di antara mereka terhadap perkara yang mereka
perselisihkan itu. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan
petunjuk kepada orang yang gemar berdusta dan suka berbuat
kekafiran. (QS. Az-Zumar: 3)

b. Agar mereka mendapatkan syafaat dan pertolongan dari


makhluk yang mereka kultuskan. Allah berfirman (yang
artinya), Dan mereka beribadah kepada selain Allah; sesuatu
yang sama sekali tidak mendatangkan bahaya untuk mereka
dan tidak pula menguasai manfaat bagi mereka. Orang-orang
itu beralasan, Mereka adalah para pemberi syafaat bagi kami
di sisi Allah kelak. (QS. Yunus [10]: 18)

Kaidah ketiga
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam muncul di tengah-tengah
masyarakat yang memiliki peribadatan yang beraneka ragam.
Di antara mereka ada yang beribadah kepada malaikat. Ada
pula yang beribadah kepada para nabi dan orang-orang saleh.
Ada juga di antara mereka yang beribadah kepada pohon dan
batu. Dan ada pula yang beribadah kepada matahari dan bulan.

Mereka semua sama-sama diperangi oleh Rasulullah shallallahu


alaihi wa sallam tanpa sedikit pun membeda-bedakan di antara
mereka. Dalil tentang hal ini adalah firman Allah taala,
Dan perangilah mereka semua hingga tidak ada lagi fitnah
(syirik) dan agama (amal) semuanya hanya diperuntukkan
kepada Allah. (QS. Al-Anfaal [8]: 39)

Dalil yang menunjukkan adanya peribadatan kepada matahari


dan bulan adalah firman-Nya,

Politeknik Negeri Bengkalis 73


Pendidikan Agama Islam

Di antara tanda-tanda kebesaran-Nya adalah malam dan


siang, matahari dan bulan, maka janganlah kamu sujud kepada
matahari ataupun bulan. Akan tetapi sujudlah kamu kepada
Allah yang menciptakan itu semua, jika kamu benar-benar
beribadah hanya kepada-Nya. (QS. Fushshilat : 37)

Dalil yang menunjukkan adanya peribadatan kepada para


malaikat adalah firman Allah,
Dan Allah tidak menyuruh kamu untuk mengangkat para
malaikat dan nabi-nabi sebagai sesembahan. (Q.s. Ali Imran
[3]: 80)

Kaidah keempat
Orang-orang musyrik pada masa kita justru lebih parah
kesyirikannya daripada orang-orang musyrik zaman dahulu.
Sebab orang -orang terdahulu hanya berbuat syirik di kala
lapang dan beribadah (berdoa) dengan ikhlas di kala sempit.
Adapun orang-orang musyrik di masa kita melakukan syirik
secara terus menerus, baik ketika lapang ataupun ketika
terjepit. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala,
Apabila mereka sudah naik di atas kapal (dan diterpa ombak
yang hebat) maka mereka pun menyeru (berdoa) kepada Allah
dengan penuh ikhlas mempersembahkan amalnya. Namun
setelah Allah selamatkan mereka ke daratan, tiba-tiba mereka
kembali berbuat kesyirikan. (QS. Al-Ankabuut: 65)20

Bahaya Syirik
Berikut ini beberapa dalil dari Al-Quran maupun As-Sunnah
yang hendaknya kita perhatikan dengan seksama. Dalil-dalil itu
akan menggambarkan kepada kita sebuah gambaran
mengerikan dan sangat menakutkan tentang dahsyatnya

20 Qawaaid Al-Arba, hal: 1-4.

Politeknik Negeri Bengkalis 74


Pendidikan Agama Islam

bahaya kesyirikan. Semoga Allah menyelamatkan diri kita


darinya.

1. Dosa syirik tidak akan diampuni oleh Allah. Allah berfirman,










Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik
kepada-Nya, dan Dia akan mengampuni dosa lain yang berada
di bawah tingkatan syirik bagi siapa saja yang dikehndaki oleh-
Nya. (QS. An-Nisaa [4]: 48)

2. Allah mengharamkan surga dimasuki oleh orang yang


berbuat syirik. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,









Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah
maka sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga baginya
dan tempat kembalinya adalah neraka, dan tiada seorang
penolongpun bagi orang-orang zhalim tersebut. (QS. Al-
Maaidah [5]: 72)

3. Seorang musyrik akan kekal berada di dalam siksa neraka.


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,









Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari kalangan ahli kitab
dan orang-orang musyrik berada di dalam neraka Jahannam
dan kekal di dalamnya, mereka itulah sejelek-jelek ciptaan.
(Q.s. Al-Bayyinah: 6)

4. Dosa kesyirikan akan menghapuskan semua pahala amal


shalih, betapapun banyak amal tersebut. Allah Subhanahu wa
Ta'ala berfirman,

Politeknik Negeri Bengkalis 75


Pendidikan Agama Islam













Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada para
Nabi sebelum engkau, Jika kamu berbuat syirik maka pastilah
seluruh amalmu akan lenyap terhapus dan kamu benar-benar
akan termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Az-Zumar: 65)

5. Syirik adalah kezhaliman yang paling besar. Allah berfirman,










Sesungguhnya syirik itu adalah kezhaliman yang sangat
besar. (QS. Luqman: 13)

6. Syirik merupakan dosa terbesar.


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bertanya kepada
para sahabatnya,

- -


...
Maukah kalian aku kabarkan tentang dosa-dosa yang paling
besar? (beliau ulangi pertanyaan itu tiga kali) Maka para
sahabat menjawab, Mau ya Rasulullah. Lalu beliau bersabda,
Berbuat syirik terhadap Allah dan durhaka kepada kedua
orang tua (HR. Al Bukhari 2510 dan Muslim 269)

7. Orang yang berbuat syirik sehingga murtad maka menurut


ketetapan syariat Islam dia berhak dihukum bunuh.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,









Politeknik Negeri Bengkalis 76


Pendidikan Agama Islam

Tidak halal menumpahkan darah seorang muslim kecuali


dengan satu di antara tiga penyebab: seorang yang sudah
menikah tapi berzina, seorang muslim yang membunuh
saudaranya (seagama) atau orang yang meninggalkan
agamanya sengaja memisahkan diri dari jamaah (murtad dari
Islam). (HR Bukhari no. 6484 dan Muslim no. 4468).



Barang siapa yang mengganti agamanya maka bunuhlah
dia. (H.r. Al Bukhari no. 2858)

8. Amal yang tercampur dengan syirik akan sia-sia dan sirna


sebagaimana debu-debu yang beterbangan disapu oleh angin.
Allah berfirman,







Dan Kami akan hadapi semua amal yang pernah mereka
amalkan (sewaktu di dunia) kemudian Kami jadikan amal-amal
itu sia-sia seperti debu-debu yang beterbangan. (Q.s. Al-
Furqaan: 23)

9. Orang yang berbuat syirik dalam beramal maka dia akan


ditelantarkan oleh Allah. Allah taala berfirman dalam sebuah
hadits qudsi,











Aku adalah Zat yang Maha Kaya dan paling tidak
membutuhkan sekutu, oleh sebab itu barang siapa yang
beramal dengan suatu amalan yang dia mempersekutukan
sesuatu dengan-Ku di dalam amalnya itu maka pasti Aku akan
telantarkan dia bersama kesyirikannya itu. (H.r. Muslim no. 46)

10. Bahaya syirik lebih dikhawatirkan oleh Nabi daripada


bahaya Dajjal. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda
yang artinya,
Politeknik Negeri Bengkalis 77
Pendidikan Agama Islam










Maukah kalian aku beritahukan tentang sesuatu yang paling
aku khawatirkan mengancam kalian dalam pandanganku dan
lebih menakutkan daripada Al Masih Ad Dajjal? Maka para
sahabat menjawab, Mau (ya Rasulullah). Beliau pun
bersabda, Yaitu syirik yang samar. Apabila seseorang
mendirikan shalat sambil membagus-baguskan shalatnya
karena dia melihat ada orang lain yang memperhatikan
shalatnya. (HR. Ahmad no. 11270)

11. Syirik kecil adalah dosa yang sangat dikhawatirkan terjadi


pada generasi terbaik yaitu para sahabat radhiallahu anhum.
Beliau shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda yang
artinya,









Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah
syirik kecil. Maka beliau pun ditanya tentangnya. Sehingga
beliau menjawab, Yaitu riya/ingin dilihat dan dipuji orang.
(HR. Ahmad, dishahihkan Al-Albani dalam Ash Shahihah no. 951
dan Shahihul Jami no. 1551)

12. Syirik adalah bahaya yang sangat dikhawatirkan oleh bapak


para Nabi yaitu Ibrahim Alaihissalam akan menimpa pada
dirinya dan pada anak keturunannya.
Allah taala mengisahkan doa yang dipanjatkan oleh Nabi
Ibrahim di dalam ayat-Nya,






Dan jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari penyembahan
kepada arca-arca. (QS. Ibrahim [14]: 35)

Politeknik Negeri Bengkalis 78


Pendidikan Agama Islam

13. Orang yang mati dalam keadaan masih musyrik maka pasti
masuk neraka.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya,








Barang siapa yang menjumpai Allah (mati) dalam keadaan
mempersekutukan sesuatu dengan-Nya maka pasti masuk
neraka. (HR. Muslim 278)

14. Orang yang berbuat syirik maka amalnya tidak akan


diterima. Allah taala berfirman,
Maka barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan
Tuhannya hendaklah dia beramal shalih dan tidak
mempersekutukan apapun dengan Allah dalam beribadah
kepada tuhannya itu. (QS. Al Kahfi [18]: 110)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,








Barang siapa yang mendatangi paranormal kemudian
menanyakan sesuatu kepadanya maka shalatnya tidak akan
diterima selama 40 malam. (HR. Muslim 5957 dan Ahmad
16638)

15. Seorang mujahid, dai, atau ahli baca Al-Quran, serta


dermawan yang terjangkiti kesyirikan maka akan diadili
pertama kali pada hari kiamat dan kemudian dibongkar
kedustaannya lalu dilemparkan ke dalam neraka dalam
keadaan wajahnya tertelungkup dan diseret oleh Malaikat.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Sesungguhnya orang pertama kali diadili pada hari kiamat
adalah seseorang yang mati syahid di jalan Allah. Dia
didatangkan kemudian ditampakkan kepadanya nikmat-nikmat
yang diberikan kepadanya maka dia pun mengakuinya. Allah
bertanya, Apa yang kamu lakukan dengannya? Dia menjawab,

Politeknik Negeri Bengkalis 79


Pendidikan Agama Islam

Aku berperang untuk-Mu sampai aku mati syahid. Allah


berfirman, Engkau dusta, sebenarnya engkau berperang
karena ingin disebut sebagai pemberani. Dan itu sudah kau
dapatkan. Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk
menyeretnya tertelungkup di atas wajahnya hingga
dilemparkan ke dalam neraka. Kemudian ada seseorang yang
telah mendapatkan anugerah kelapangan harta. Dia
didatangkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang
diperolehnya. Maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya,
Apakah yang sudah kamu perbuat dengannya? Dia
menjawab, Tidaklah aku tinggalkan suatu kesempatan untuk
menginfakkan harta di jalan-Mu kecuali aku telah infakkan
hartaku untuk-Mu. Allah berfirman, Engkau dusta, sebenarnya
engkau lakukan itu demi mendapatkan julukan orang yang
dermawan, dan engkau sudah memperolehnya. Kemudian
Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya tertelungkup
di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka.
Kemudian seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya
dan juga membaca Alquran. Dia didatangkan kemudian
ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang sudah
didapatkannya dan dia pun mengakuinya. Allah bertanya,
Apakah yang sudah kau perbuat dengannya? Maka dia
menjawab, Aku menuntut ilmu, mengajarkannya dan membaca
Alquran karena-Mu. Allah berfirman, Engkau dusta,
sebenarnya engkau menuntut ilmu supaya disebut orang alim.
Engkau membaca Quran supaya disebut sebagai Qari.
Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya
tertelungkup di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam
neraka. (HR. Muslim 152)

16. Orang yang berbuat syirik akan merasa kecanduan dengan


sesembahannya dan ditelantarkan oleh Allah. Abdullah bin
Ukaim meriwayatkan secara marfu (sampai kepada Nabi)
bahwasanya beliau bersabda, Barang siapa yang

Politeknik Negeri Bengkalis 80


Pendidikan Agama Islam

menggantungkan sesuatu (jimat dan semacamnya, red) maka


dia akan dibuat bersandar dan tergantung kepadanya. (HR.
Ahmad dan Tirmidzi, dinilai hasan Al Arnauth dalam Takhrij
Jamiul Ushul, 7/575)

17. Orang yang menyembah selain Allah adalah orang paling


sesat sejagad raya. Allah taala berfirman,











Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyeru
kepada sesembahan-sesembahan selain Allah, sesuatu yang
jelas-jelas tidak dapat mengabulkan doa hingga hari kiamat,
dan sesembahan itu juga lalai dari doa yang mereka panjatkan.
Dan apabila umat manusia nanti dikumupulkan (pada hari
kiamat) maka sesembahan-sesembahan itu justru akan
menjadi musuh serta mengingkari peribadatan yang dilakukan
oleh para pemujanya. (QS. Al-Ahqaaf: 5-6)

18. Orang yang berbuat syirik adalah sosok-sosok manusia


yang sangat dungu dan tidak mau mengambil pelajaran. Allah
taala berfirman,












"Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka;
Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan
dengan air itu bumi sesudah matinya? Tentu mereka akan
menjawab, Allah, Katakanlah, Segala puji bagi Allah. tetapi
kebanyakan mereka tidak memahaminya. (QS. Al-Ankabuut:
63)

Politeknik Negeri Bengkalis 81


Pendidikan Agama Islam

19. Orang yang berbuat syirik adalah orang yang


berkepribadian rendah dan tidak yakin dengan kemahakuasaan
Allah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Thiyarah (menganggap sial karena melihat, mendengar atau
mengetahui sesuatu) adalah syirik. Thiyarah adalah syirik
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi, hadits hasan sahih, lihat Al-Jadiid,
hlm. 259)

20. Amalan orang yang berbuat syirik atau mengagungkan


thaghut akan berubah menjadi penyesalan abadi di akhirat
kelak. Allah taala berfirman,










(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari
orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan
ketika segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.
Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti; Seandainya kami
dapat kembali ke dunia, pasti kami akan berlepas diri dari
mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.
Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal
perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali
mereka tidak akan keluar dari api neraka. (QS. Al-Baqarah [2]:
166-167)

21. Orang yang berbuat syirik sehingga mencintai sesembahan


atau pujaannya sebagai sekutu dalam hal cinta ibadah maka
dia TIDAK akan bisa merasakan manisnya iman. Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Ada tiga ciri, barang
siapa yang memilikinya maka dia akan bisa merasakan
manisnya iman: (1) Apabila Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai
olehnya daripada segala sesuatu selain keduanya. (2) Apabila
Politeknik Negeri Bengkalis 82
Pendidikan Agama Islam

dia bisa mencintai seseorang hanya karena Allah saja. (3)


Apabila dia merasa begitu benci untuk kembali dalam kekafiran
setelah Allah selamatkan dirinya darinya sebagaimana orang
yang tidak mau dilemparkan ke dalam kobaran ap nerakai.
(HR. Bukhari 16 dan Muslim 67)

22. Orang yang berbuat syirik maka tidak akan diberikan


kecukupan oleh Allah. Allah taala berfirman,









Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah (bertauhid
dan tidak menyandarkan hatinya kepada selain Allah) maka
Allah akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah akan
menyelesaikan urusannya, dan Allah telah menentukan takdir
dan ketentuan waktu bagi segala sesuatu. (QS. Ath-Thalaq : 3)

23. Didoakan kecelakaan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa


sallam, Binasalah hamba dinar, hamba dirham, hamba
Khamishah21, hamba Khamilah. Jika dia diberi maka dia senang
tapi kalau tidak diberi maka dia murka. Binasalah dan rugilah
dia (HR. Bukhari 2730)

24. Orang yang berbuat syirik pasti akan tertimpa bencana


atau siksa yang sangat pedih dan menyakitkan. Allah taala
berfirman,

21 Khamishah adalah kain dari bahan sutera atau wol yang bercorak,
sedangkan Khamilah adalah kain beludru. (lihat Al Jadid, hlm. 330 dan Fathul
Majid, hlm. 365).

Politeknik Negeri Bengkalis 83


Pendidikan Agama Islam

Maka hendaklah merasa takut orang-orang yang menyelisihi


urusan Rasul kalau-kalau mereka itu akan tertimpa fitnah
(bala/bencana) atau siksa yang sangat pedih. (QS. An-Nur [24]:
63)

Cara-cara untuk membentengi diri dari syirik


a. Mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah azza wa jalla
dengan senantiasa berupaya memurnikan tauhid.
b. Menuntut ilmu syari.
c. Mengenali dampak kesyirikan dan menyadari bahwasanya
syirik itu akan menghantarkan pelakunya kekal di dalam
Jahanam dan menghapuskan amal kebaikan.
d. Menyadari bahwasanya syirik akbar tidak akan diampuni
oleh Allah.
e. Tidak berteman dengan orang-orang yang bodoh yang
hanyut dalam berbagai bentuk kesyirikan.

Evaluasi
Pilihlah jawaban B jika pernyataan dibawah ini benar
dan S jika pernyataan dibawah ini salah!

1. (B S) Syirik adalah menyamakan Allah dengan selain-Nya


dalam perkara yang merupakan kekhususan Allah Subhanahu
wa Ta'ala.
2. (B S) Syirik terbagi menjadi tiga, Syirik Besar, Syirik
Pertengahan dan Syirik Kecil.
3. (B S) Meyakini bahwa makhluk mempunyai wewenang
untuk menentukan syariat tersendiri, tidak termasuk dalam
Syirik Akbar.
4. (B S) Syirik Ashghor tidak menyebabkan pelakunya keluar
dari Islam.

Politeknik Negeri Bengkalis 84


Pendidikan Agama Islam

5. (B S) Orang-orang kafir Quraisy tidak mengakui bahwa


Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai Pencipta dan Pemelihara
mereka.
6. (B S) Bertanya kepada dukun walaupun tidak
mempercayainya merupakan dosa besar.
7. (B S) Orang kafir jaman dahulu lebih parah daripada
orang kafir di masa sekarang ini.
8. (B S) Dosa syirik akan menghapus semua amal shalih
seseorang, walaupun amalan shalihnya sangat banyak.
9. (B S) Orang yang melakukan perbuatan Syirik Akbar
dosanya mungkin akan diampuni Allah.
10. (B S) Selalu mempelajari ilmu syari yang benar sesuai
pemahaman para shahabat, merupakan salah satu cara untuk
membentengi diri dari perbuatan syirik.

Kunci Jawaban
1. B 6. B
2. S 7. S
3. S 8. B
4. B 9. S
5. B 10. B

Rumus:

Jumlah Jawaban Anda yang


Benar
Tingkat Penguasaan =
___________________________________________ x 100%
10

90% - 100% = istimewa


80% - 89% = baik sekali

Politeknik Negeri Bengkalis 85


Pendidikan Agama Islam

70% - 79% = baik


60% - 69% = cukup
< 60% = kurang

Politeknik Negeri Bengkalis 86


Pendidikan Agama Islam

MODUL 5

Pengantar
Pembahasan tentang rukun Islam bukanlah hal yang baru. Anak
sejak masih duduk di bangku TK pun telah diajarkan untuk
menghafalkan rukun Islam yang berjumlah lima perkara
tersebut. Namun disayangkan, penghafalan tersebut tidak
diiringi dengan pemahaman yang benar. Sehingga banyak umat
Islam yang hafal rukun Islam namun tidak mengetahui esensi
dari setiap rukun yang ada.

Padahal rukun Islam yang lima ini bukanlah hasil ijtihad para
ulama, tapi merupakan sebuah ketentuan yang telah Allah
Subhanahu wa Ta'ala tetapkan melalui lisan Nabi Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Pemahaman yang mengambang
tentang rukun Islam ini, menyebabkan umat Islam tidak
mengenal jati dirinya. Mereka pun enggan untuk melaksanakan
rukun Islam secara konsisten.

Pengertian tentang Islam sendiri pun masih banyak yang


kurang memahaminya. Mereka hanya mengetahui bahwa Islam
adalah agama mereka dan agama nenek moyang mereka,
tanpa tahu asal katanya dari mana, dan kenapa Islam
diturunkan Allah. Termasuk kepada dua kalimat syahadat,
banyak umat Islam yang hanya pandai mengucapkan syahadat,
namun mereka tidak tahu konsekwensi dari pengucapan dua
kalimat syahadat itu sendiri.

Untuk itulah diperlukan pendalaman lebih lanjut mengenai


Islam dan rukun-rukunnya, agar lebih dapat difahami dan
diresapi oleh setiap muslim, sehingga akan memunculkan
karakter-karakter yang jujur dan amanah dalam setiap hal.

Kompentensi Dasar

Politeknik Negeri Bengkalis 87


Pendidikan Agama Islam

1. Menjelaskan definisi Islam secara bahasa dan istilah


2. Menjelaskan tingkatan beragama dalam Islam
3. Menjelaskan rukun-rukun Islam, pengertiannya, dalilnya dan
konsekwensinya

Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan definisi Islam secara bahasa dan istilah dengan
tepat.
2. Menyebutkan tingkatan-tingkatan beragama dalam Islam
dengan benar.
3. Menyebutkan rukun-rukun Islam beserta dalilnya dan
konsekwensinya dengan benar.

Materi Pembelajaran
Islam, Rukun Islam
a. Pengertian Islam
b. Tingkatan beragama
c. Dalil-dalil rukun Islam
d. Konsekwensi rukun Islam

Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Al-Fawzan, Shalih Al-Fawzan, 2009, Kitab At-Tauhid, Trimurti,
Ponorogo
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

Politeknik Negeri Bengkalis 88


Pendidikan Agama Islam

a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu]


minggu sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk
membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan
debat.

b. Dalam kegiatan debat, kelas dibagi menjadi 4 [empat] atau


5 [lima] kelompok. Secara acak akan ditugaskan [1] kelompok
pertama ditetapkan sebagai penyaji, [2] kelompok kedua dan
ketiga ditentukan sebagai kontra atau penyangga, [3]
kelompok keempat sebagai pembela kelompok pertama, dan
[4] kelompok kelima sebagai penengah. Masing-masing
kelompok terdiri 6 [enam] mahasiswa atau lebih [waktu 10
menit].

c. Sebelum debat dimulai dosen menyajikan global materi


kuliah yang akan didebatkan kepada mahasiswa dalam bentuk
ceramah [waktu 10-15 menit].

d. Sebelum debat dilaksanakan, masing-masing kelompok


menetukan juru bicaranya. Masing-masing kelompok
mendikusikan materi pada kelompoknya sendiri dan
merumuskan arguman-argumen dari hasil diskusinya [waktu 30
menit].

e. Setelah masing-masing kelompok selesai diskusi dan telah


menemukan argumentasi untuk disampaikan, kegiatan diskusi
dihentikan dan seting kelas dibuat dalam situasi yang berbeda.

f. Mulailah perdebatan dan dalam perdebatan ini dosen


bertindak sebagai pemandu. Langkah pertama, surulah juru
bicara dari kelompok penyaji untuk menyampaikan
argumen-argumennya. Langkah kedua, meminta kelompok
kontra [2 dan 3 ] memberikan atau menyampaikan konter

Politeknik Negeri Bengkalis 89


Pendidikan Agama Islam

terhadap argumentasi yang disampaikan. Buatlah situasi


debat antar kelompok penyaji dengan kelompok kontra dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Langkah ketiga, mintalah kolompok pembela untuk
menyampaikan argumentasi pembelaannya dan buatlah situasi
debat antara kelompok kontra dengan kelompok pembela dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Doronglah peserta yang lain untuk mencatat dan disampaikan
kepada juru-juru debat mereka dengan berbagai argumen
atau bantahan yang disarankan kepada juru bicaranya. Juga,
doronglah mereka unruk menyambut dengan applaus terhadap
argumen-argumen dari wakil atau juru bicara tim mereka
[waktu 40 menit].

g. Ketika perdebatan dianggap sudah cukup, perdebatan


diakhiri dan seluruh kelompok digambungkan kembali dalam
lingkaran penuh. Dosen menyimpulkan dan memberi komentar
terhadap permasalah yang diajukan dalam perdebatan tersebut
dan buatlah diskusi seluruh kelas tentang apa yang telah
dipelajari dari pengalaman debat itu dan kemudian rumuskan
argumen-argumen terbaik yang dibuat kedua kelompok
[penyaji dan kontra]. Maka, sebelum menutup perkuliahan,
doronglah semua mahasiswa untuk menyambut dengan
applaus atas debat yang telah dilakukan , setelah itu tutup
kuliah dengan membaca doa [ waktu 30 menit]

h. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan


perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.

Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.

Politeknik Negeri Bengkalis 90


Pendidikan Agama Islam

b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test


dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan
Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan
dosen.

Politeknik Negeri Bengkalis 91


Pendidikan Agama Islam

Materi Pembelajaran
BAB V
MENGENAL ISLAM
Pengertian Islam
Secara bahasa, Islam artinya berserah diri.
Adapun secara syari, maka Islam artinya adalah,
Menyerahkan diri kepada Allah dengan tauhid, mengikuti Allah
dengan ketaatan, dan berlepas diri dari segala perbuatan syirik
dan orang-orang yang melakukannya.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;









()


Maka Apakah mereka mencari agama yang lain dari agama
Allah, Padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa
yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa
dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. (QS. Ali
Imran [3]: 83)











()
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada
Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika
mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya Kami
berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu
sembah selain Allah, Kami ingkari (kekafiran)mu dan telah
nyata antara Kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat

Politeknik Negeri Bengkalis 92


Pendidikan Agama Islam

selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.


Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya,22 "Sesungguhnya
aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada
dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim
berkata), "Ya Tuhan Kami hanya kepada Engkaulah Kami
bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah Kami bertaubat dan
hanya kepada Engkaulah Kami kembali." (QS. Al-Mumtahanah
[60]: 4)

Ketika Islam disebutkan di dalam Al-Quran ataupun As-Sunnah,


maka mengandung salah satu dari dua pengertian di bawah ini:
1. Islam yang Umum. Maksudnya adalah Islam yang dibawa
dan didakwahkan seluruh nabi dan rasul, mulai dari Adam
Alayhissalam sampai dengan Nabi Muhammad Shallallahu
'alayhi wa Sallam. Bahkan inilah tuntutan Allah bagi
seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam QS
Ali Imran [3]: 83. Islam yang di sini secara global adalah
Tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala tanpa ada
rincian syariahnya.

2. Islam yang Khusus. Maksudnya adalah Islam yang dibawa


oleh Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam untuk
didakwahkan kepada seluruh umat manusia dan jin,
hingga akhir zaman. Islam yang ini mencakup aqidah dan
syariah. Dalam sebuah hadits disebutkan,






22 Nabi Ibrahim pernah memintakan ampunan bagi bapaknya yang
musyrik kepada Allah. Ini tidak boleh ditiru, karena Allah tidak
membenarkan orang mukmin memintakan ampunan untuk orang-
orang kafir. (Lihat surat QS. An-Nisa [4]: 48).

Politeknik Negeri Bengkalis 93


Pendidikan Agama Islam

Tidak ada seorang pun yang mendengarkan (tentang)


aku dari umat (akhir zaman) ini, tidak Yahudi dan tidak
pula Nasrani, kemudian tidak beriman kepadaku, kecuali
Allah akan membenamkan dia ke dalam api neraka. (HR.
Muslim 153)

Hadits di atas menunjukkan, bahwa setelah Nabi Shallallahu


'alayhi wa Sallam diutus, Allah tidak akan menerima segala
agama apapun kecuali apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Agama Islam yang seperti inilah
yang akan ditanyakan kepada seorang hamba di alam kubur
nanti.

Adapun berlepas diri dari perbuatan syirik dan orang-orang


yang melakukannya, direalisasikan dengan hal-hal berikut ini.
1. Memusuhi mereka.
2. Mengkafirkan mereka.
3. Memerangi mereka.

Agama Islam mempunyai tiga tingkatan, yaitu:


1. Islam.
2. Iman.
3. Ihsan.

Hal itu sesuai dengan hadits panjang yang diriwayatkan oleh


Imam Bukhari dan Imam Muslim Rahimahumallah, ketika Jibril
Alayhissalam datang kepada Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam
dalam bentuk seorang laki-laki yang bertanya tentang tiga hal
di atas tadi. Di akhir hadits, setelah Jibril Alayhissalam berlalu,
Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda, Ini adalah Jibril
yang telah datang kepada kalian untuk mengajarkan kepada
kalian agama kalian

Rukun Islam

Politeknik Negeri Bengkalis 94


Pendidikan Agama Islam

Sebagaimana yang telah diketahui dan dipelajari, bahwa rukun


Islam ada lima, yaitu; Bersyahadat (bersaksi) bahwa tiada Ilah
selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah,
Mendirikan Sholat, Menunaikan Zakat, Melaksanakan Shaum
(Puasa), dan Melaksanakan Ibadah Haji bagi mereka yang
mampu.

Hal itu sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam,











Islam dibangun di atas lima (perkara), Bersaksi bahwa tidak
ada Ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan
Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan shaum
Ramadhan. (HR Bukhari 8, Muslim 16)

1. Dua Kalimat Syahadat


Persaksian bahwa tiada Ilah selain Allah dan Muhammad utusan
Allah adalah satu rukun yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Mengakui Allah sebagai Ilah menuntut persaksian bahwa
Muhammad sebagai utusan Allah, demikian juga sebaliknya.
Sebab seseorang tidak akan mengetahui bahwa hanya satu Ilah
yaitu Allah tanpa ada berita dari Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam. Maka orang yang hanya bersyahadat bahwa tiada Ilah
selain Allah tapi tidak mengakui bahwa Muhammad adalah
utusan Allah, maka dia tidak dikatakan telah menjadi seorang
muslim.

Kedua kalimat syahadat ini adalah syarat yang pertama dan


utama bagi seseorang untuk masuk ke dalam gerbang agama
Islam. Siapapun yang telah mengucapkan kedua kalimat
syahadat di hadapan saksi yang adil, maka dia telah dinyatakan
sebagai seorang muslim, dan segala hak serta kewajibannya
sebagai seorang muslimbaik hidup ataupun matitelah

Politeknik Negeri Bengkalis 95


Pendidikan Agama Islam

berlaku. Di antaranya dia berhak untuk dikuburkan di


pekuburan umat Islam.

Oleh karena itu Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda,














Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka
mengatakan Laa ilaaha illallah. Barangsiapa yang
mengatakannya, maka dia telah terjaga hartanya dan jiwanya
dariku, kecuali dengan haknya. Adapun perhitungannya maka
ada pada Allah. (HR Bukhari 1335, Muslim133)

Adapun makna dari Laa ilaaha illallah adalah: Tidak ada yang
berhak untuk diibadahi secara benar kecuali Allah.
Laa ilaaha: Menafikan dan meniadakan segala bentuk
sesembahan dan peribadatan kepada selain Allah Subhanahu
wa Ta'ala.
Illallah: Menetapkan bahwa segala bentuk perbadatan hanya
ditujukan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala semata, tanpa ada
sekutu bagi-Nya. Sebagaimana tidak ada sekutu baginya dalam
penciptaan, kepemilikan dan kepengurusan alam semesta ini.

Penafsiran terbaik dari kalimat Laa ilaaha illallah adalah firman


Allah Subhanahu wa Ta'ala,
( )




( )

()
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan
kaumnya, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang
kalian sembah. Tetapi (aku menyembah) Tuhan yang
menjadikanku, karena Sesungguhnya Dia akan memberi

Politeknik Negeri Bengkalis 96


Pendidikan Agama Islam

hidayah kepadaku". Dan (lbrahim) menjadikan kalimat tauhid


itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka
kembali kepada kalimat tauhid itu. (QS. Az-Zukhruf [43]: 26-
28)

Firman Allah,







()


Katakanlah, "Hai ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu
kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami
dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita
persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian
kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah".
jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka:
"Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah
diri (kepada Allah)". (QS. Ali Imran [3]: 64)

Syarat-syarat Syahadat Laa Ilaaha illallah ada tujuh:

1. Ilmu yang menafikan kebodohan. Firman Allah;













()
Dan apapun yang mereka seru selain Allah tidak dapat
memberi syafa'at. Kecuali orang yang bersaksi dengan yang
haq (tauhid) dan mereka mempunyai ilmunya. (QS Az-Zukhruf
[43]: 86)

2. Keyakinan yang menafikan keraguan. Firman Allah;

Politeknik Negeri Bengkalis 97


Pendidikan Agama Islam












()
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-
orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya,
kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang
(berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah.
Mereka Itulah orang-orang yang benar. (QS Al-Hujuraat [49]:
15)











Pergilah dengan kedua sandalku ini. Barangsiapa yang engkau
temui di balik tembok ini bersyahadat bahwa tiada Ilah kecuali
Allah dengan keyakinan dalam hatinya, maka berilah kabar
gembira dengan surga. (HR. Muslim 156)

3. Menerima yang menafikan penolakan. Firman Allah;




( )


()

Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada
mereka: "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan yang berhak
disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. Dan
mereka berkata, "Apakah Sesungguhnya Kami harus
meninggalkan sembahan-sembahan Kami karena seorang
penyair gila?" (QS. Ash-Shoffaat [37]: 35-36)

4. Mengikuti yang menafikan meninggalkan. Firman Allah;















Politeknik Negeri Bengkalis 98


Pendidikan Agama Islam

Dan Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah,


sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya
ia telah berpegang kepada ikatan tali yang kokoh. dan hanya
kepada Allah-lah akibat segala urusan. (QS. Luqman [31]: 22)

5. Ikhlas yang menafikan kesyirikan. Sabda Rasulullah


Shallallahu 'alayhi wa Sallam;

.





Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas api neraka
siapa yang berkata Laa Ilaaha illallah dengan berharap (untuk
melihat) wajah Allah. (HR Bukhari 415, Muslim 1528)

6. Kejujuran yang menafikan kedustaan. Firman Allah;










( )


( )


()
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman
kepada Allah dan hari kemudian padahal mereka itu
sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka
hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, Padahal
mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak
sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah
penyakitnya dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan
mereka berdusta. (QS. Al-Baqarah [2]: 8-10)

7. Kecintaan yang menafikan kebencian. Firman Allah;











()...

Politeknik Negeri Bengkalis 99


Pendidikan Agama Islam

Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah


tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah... (QS. Al-
Baqarah [2]: 165)

Sedangkan dalil dari syahadat Anna Muhammadan Rasulullah


adalah,






( )

()

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu
sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat
menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah,
"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia, hanya
kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang
memiliki 'Arsy yang agung". (QS. At-Taubah [9]: 128-129)

Makna dari syahadat Muhammadan Rasulullah adalah,


Mengikrarkan dengan lisan dan mengimani/meyakini dengan
hati bahwa Muhammad ibn Abdullah ibn Abdul Muthallib Al-
Qursyi Al-Hasyimi adalah Rasululullah (utusan Allah), yang
diutus kepada seluruh makhlukbaik itu jin maupun manusia
sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
()






Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Dzaariyyaat [51]: 56)

Kemudian meyakini bahwa tidak ada ibadah yang sah dan


boleh dilakukan kecuali berdasarkan wahyu yang diturunkan

Politeknik Negeri Bengkalis 100


Pendidikan Agama Islam

melalui Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam,


sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
)





(
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran)
kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan
kepada seluruh alam (Jin dan Manusia). (QS. Al-Furqaan [25]:
1)

Tuntutan dari syahadat ini adalah memercayai semua kabar


yang datang dari Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam,
mengerjakan semua perintah yang beliau keluarkan, menjauhi
apa yang beliau larang dan peringatkan, dan tidak beribadah
kepada Allah kecuali dengan apa yang telah diajarkannya.
Dengan demikian, tiada seorangpun yang berhak untuk
beribadah sesuai dengan kehendak sendiri tanpa tuntunan
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam, sebagaimana tiada
seorangpun yang berhak untuk meninggalkan sunnah
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam karena pendapat
seseorang atau dirinya sendiri. Semua ibadah yang tiada
tuntunannya dari Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam harus
ditinggalkan dan ditiadakan, dan diganti dengan ibadah yang
telah dicontohkannya dan diikuti para shahabatnya.

Tuntutan lain dari syahadat ini adalah tidak meyakini bahwa


Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam mempunyai hak
Rububiyyah Allah dalam mengatur alam semesta, atau
mempunyai hak untuk diibadahi. Beliau hanyalah salah seorang
hamba Allah yang tidak boleh diibadahi, utusan-Nya yang tidak
pernah berdusta, dan tidak mempunyai kekuasaan untuk
memberi manfaat atau kecelakaan bagi dirinya ataupun orang
lain kecuali dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Politeknik Negeri Bengkalis 101


Pendidikan Agama Islam

Firman Allah,











()
Katakanlah: aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa
perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku
mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan
kepadamu bahwa aku seorang malaikat. aku tidak mengikuti
kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah
sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah
kamu tidak memikirkan(nya)?". (QS. Al-Anaam [5]: 50)

Maka hak yang sebenarnya bagi Rasulullah Shallallahu 'alayhi


wa Sallam adalah menempatkan beliau sesuai kedudukan yang
Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan padanya, yaitu bahwa beliau
adalah hamba Allah dan utusan-Nya, segala rahmat,
keselamatan dan keberkahan baginya, bagi keluarganya dan
seluruh shahabatnya...

2. Shalat dan Zakat


Shalat dan Zakat merupakan bagian dari agama Islam. Hal ini
telah Allah tegaskan dalam Al-Quran;










()


Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang condong (kepada kebenaran), dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan
yang demikian Itulah agama yang lurus. (QS. Al-Bayyinah [98]:
5)

Politeknik Negeri Bengkalis 102


Pendidikan Agama Islam

Pada awalnya, ayat ini menerangkan bahwa segala macam


bentuk ibadah hanyalah bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kemudian di akhir ayat diterangkan tentang kewajiban Shalat
dan Zakat yang merupakan bagian dari agama Islam. Selain itu
telah diterangkan dalam hadits yang telah disebutkan
sebelumnya bahwa shalat dan zakat merupakan rukun Islam.
Ditambah lagi, masih banyak ayat-ayat yang lain yang
memerintahkan umat Islam untuk mendirikan shalat dan
menunaikan zakat.

Mengenai urgensi shalat, telah banyak dalil yang menyebutkan


hal itu, namun di sini hanya akan disebutkan beberapa saja
sebagai contoh. Dalam sebuah hadits diterangkan,










Sesungguhnya hal yang pertama kali dihisab (diperhitungkan)
dari seorang hamba adalah shalatnya. Jika shalatnya
benar/baik, maka dia telah menang dan berhasil, jika shalatnya
rusak maka dia telah hancur dan merugi. (HR. An-Nasai 464,
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany)

Dalam hadits lain juga disebutkan,






Sesungguhnya perjanjian antara kami dengan mereka adalah
shalat. Barangsiapa yang meninggalkannya (shalat) maka dia
telah kafir. (HR. An-Nasai 462, dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albany).

Diriwayatkan dari para shahabat Rasulullah Radhiyallahu


'anhum,

Politeknik Negeri Bengkalis 103


Pendidikan Agama Islam

:












Dari Abdullah ibn Syaqiq Al-Uqayli berkata, Para Shahabat
Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam tidak memandang
(berpendapat) ada amalan yang jika ditinggalkan akan
menyebabkan kekufuran kecuali shalat. (HR. At-Tirmidzi 2622,
Shahih At-Targhib wa At-Tarhib 564)

Adapun urgensi zakat, maka dalil mengenai itupun tidak kalah


banyaknya. Dalam sebuah riwayat disebutkan,
- -







Dari Jarir berkata, Aku membaiat (sumpah setia) Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam untuk mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan memberi nasihat kepada sesama
muslim. (HR. Muslim 208)

Ketika Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam wafat, banyak


orang yang tidak mau membayar zakat karena mereka
menganggap bahwa zakat hanya wajib pada masa Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam hidup saja. Maka Abu Bakr Ash-
ShiddiqKhalifah pertamapun marah besar dan mengatakan,




.

- -




.
Abu Bakr berkata, Demi Allah, aku akan memerangi mereka
yang memisahkan antara (kewajiban) shalat dan zakat.
Sesungguhnya zakat adalah hak harta. Demi Allah jika mereka
Politeknik Negeri Bengkalis 104
Pendidikan Agama Islam

tidak mau memberikan zakat yang mereka bayarkan pada


Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam maka aku akan
memerangi mereka karena mereka tidak mau membayarnya.
Maka Umar ibn Al-Khattab berkata, Demi Allah, aku tidak
melihat, kecuali Allah Azza wa Jalla telah melapangkan dada
Abu Bakr untuk berperang. Dari situ aku tahu bahwa itulah
yang benar. (HR Muslim 133)

Dalam hadits lain disebutkan sebuah ancaman dari Rasulullah


Shallallahu 'alayhi wa Sallam,
- -










.
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda, Tidak ada
seorangpun yang memiliki emas dan perak kemudian tidak
ditunaikan haknya (zakat), kecuali pada hari kiamat akan
dibentangkan baginya lempengan (loyang) dari api neraka,
kemudian mereka dipanggang di atas lempengan itu di dalam
neraka, lalu mereka disetrika pinggangnya, dahinya, dan
punggungnya. Setiap mulai mendingin, maka siksaan itu
diulanginya lagi, pada satu hari yang ukurannya sama dengan
50.000 tahun, sampai kemudian mereka diputuskan dan
diperlihatkan jalannya, apakah ke surga ataukah ke neraka...
(HR. Muslim 2337)

Dalam hadits lain juga disebutkan,

Politeknik Negeri Bengkalis 105


Pendidikan Agama Islam












Lima hal akan mendatangkan lima hal yang lain. Tidak ada
satu kaumpun mengingkari janji kecuali akan dikuasai oleh
musuh mereka. Tidaklah mereka berhukum dengan selain
dengan apa yang telah Allah turunkan kecuali kefakiran akan
menyebar luas di antara mereka. Tidaklah muncul perbuatan
keji di antara mereka kecuali akan tersebar luas kematian di
antara mereka. Tidaklah mereka menipu timbangan kecuali
mereka telah menahan tumbuhnya tanaman dan mendapatkan
paceklik. Dan tidaklah mereka menahan (tidak membayar)
zakat, kecuali hujan akan ditahan turunnya dari mereka. (HR.
Thabrani, Shahih Al-Jami 3240)

Politeknik Negeri Bengkalis 106


Pendidikan Agama Islam

3. Shaum dan Haji

Adapun dalil dari wajibnya melaksanakan shaum adalah firman


Allah Subhanahu wa Ta'ala,






()


Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah [2]: 183)

Dari ayat tersebut diterangkan bahwa ibadah shaum ini tidak


hanya diwajibkan kepada kita umat Nabi Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam saja, namun juga telah diwajibkan
kepada umat-umat sebelum kita secara keseluruhan, walaupun
mereka mengingkarinya. Berdasarkan ayat ini, ada beberapa
pelajaran yang bisa diambil,

Pertama: Urgensi shaum. Hal itu dibuktikan bahwa Allah


Subhanahu wa Ta'ala telah mewajibkan shaum bukan hanya
kepada umat Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam,
tapi juga kepada umat-umat yang sebelumnya. Semuanya ini
tidak lain kecuali membuktikan bahwa ibadah shaum sangatlah
penting di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kedua: Untuk meringankan umat ini. Allah menerangkan


kewajiban shaum bagi umat-umat terdahulu, agar umat Islam
merasa ringan dan lega karena mereka tahu bahwa kewajiban
ini tidak hanya bagi mereka saja.

Ketiga: Sebuah isyarat dari Allah bahwa Allah ingin


menyempurnakan umat Islam, dengan cara menyempurnakan
segala keutamaan yang didapatkan oleh umat-umat
sebelumnyadi antaranya adalah ibadah shaumyang

Politeknik Negeri Bengkalis 107


Pendidikan Agama Islam

ditambahkan dengan keutamaan-keutamaan lain yang tidak


didapatkan umat-umat sebelumnya.

Lalu kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menutup ayat tadi


dengan kalimat, agar kalian bertakwa. Maksudnya agar kalian
bertakwa pada saat melaksanakan shaum dan bertakwa ketika
telah selesai melaksanakan shaum. Oleh karenanya, Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda,











Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan
perbuatannya, maka Allah tidak butuh atas (perbuatannya)
meninggalkan makanan dan minumannya. (HR. Bukhari 1804)

Shaum adalah satu-satunya ibadah yang akan mendapatkan


pahala langsung dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebab hanya
shaum yang merupakan ibadah satu-satunya yang
diperuntukkan bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala.










.


Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan kebaikannya
(antara) sepuluh kali lipat sampai dengan tujuh ratus kali lipat.
Allah berfirman, Kecuali shaum, sesungguhnya (shaum) itu
untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Dia (orang yang
shaum) telah meninggalkan syahwatnya dan makanannya
untuk-Ku. Bagi orang yang shaum ada dua kebahagiaan,
kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika dia
bertemu Rabb-nya. Dan sungguh aroma mulut orang yang

Politeknik Negeri Bengkalis 108


Pendidikan Agama Islam

shaum lebih wangi bagi Allah daripada aroma kasturi. (HR.


Muslim 2763)

Keutamaan shaum ini ditambah dengan keutamaan yang ada


pada bulan Ramadhan. Sehingga pada bulan yang mulia ini,
umat Islam dicontohkan oleh Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam
untuk memperbanyak segala macam jenis ibadahbaik itu
shalat sunnah, membaca Al-Quran, Shalat Tarawih, Shodaqoh,
dzikir, itikaf dan sebagainyapada hari-hari bulan Ramadhan,
baik siang maupun malam. Apalagi ditambah dengan turunnya
Al-Quran pada malam Lailatul Qodar, yang lebih baik daripada
1000 bulan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
( )

( )



( )
()
( )

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada
malam Lailatul Qadr. Dan tahukah kamu Apakah malam Lailatul
Qadr itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril
dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam
itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qadr
[97]: 1-6)

Sedangkan dalil Haji, adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,







...
()



...Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu)
dari semesta alam. (QS. Ali Imran [3]: 97)

Politeknik Negeri Bengkalis 109


Pendidikan Agama Islam

Firman Allah,







()

Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji,
niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki,
dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap
penjuru yang jauh. (QS Al-Hajj [22]: 27)

Dalam sebuah riwayat diceritakan,


-

-

.
- -
- -






.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam berkhutbah kepada kami dan
bersabda, Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah
mewajibkan atas kalian untuk berhaji maka berhajilah... Salah
seorang lelaki berkata, Wahai Rasulullah, apakah (harus)
setiap tahun? Maka Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam
terdiam, sampai laki-laki tersebut berkata tiga kali. Maka
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda, Jika aku
katakan Ya, tentu akan menjadi wajib, dan kalian tidak akan
mampu... Kemudian beliau bersabda, Biarkanlah aku dengan
apa yang telah aku tinggalkan. Sesungguhnya umat sebelum
kalian binasa karena mereka terlalu banyak bertanya dan
mereka berselisih dengan nabi-nabi mereka. Maka jika aku
perintahkan sesuatu, laksanakanlah semampu kalian. Dan jika
Politeknik Negeri Bengkalis 110
Pendidikan Agama Islam

aku larang kalian dari sesuatu, maka tinggalkanlah... (HR.


Muslim 3321)

Haji merupakan salah satu ibadah yang paling utama,


sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits,


:

(

)
:

( )
(
)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata: Nabi Shallallahu
'alayhi wa Sallam ditanya, Amalan apakah yang paling
utama? Beliau bersabda, Iman kepada Allah dan rasul-Nya.
Ditanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau menjawab, Jihad di
Jalan Allah Beliau ditanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau
menjawab, Haji Mabrur. (HR. Bukhari 1447)









.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda, Dari umrah ke umrah
(yang lain) adalah penghapus dosa di antara keduanya. Dan
Haji Mabrur tidak ada balasannya kecuali surga. (HR. Muslim
3355)

Ibadah haji adalah satu-satunya ibadah yang secara langsung


dipersyaratkan kemampuan untuk melaksanakannya, baik
kemampuan secara materi maupun secara fisik. Sebab ibadah
haji adalah ibadah yang paling memeras kemampuan hamba,
baik fisiknya ataupun materinya, terutama bagi mereka yang
berdomisili yang jauh dari Makkah. Namun demikian, para
Politeknik Negeri Bengkalis 111
Pendidikan Agama Islam

ulama menyatakan bahwa melaksanakan haji wajib bagi siapa


saja yang telah memenuhi persyaratan. Maka siapa saja yang
telah memenuhi syarat kemudian mengundur-undurnya tanpa
ada udzur yang syari, maka dia telah berdosa sampai dia
melaksanakannya. Dan ibadah haji hanya diwajibkan satu kali
seumur hidup, bagi setiap muslim yang telah mampu untuk
melaksanakannya.

Walaupun seseorang merasa dirinya belum mampu


melaksanakan ibadah haji, tapi hendaknya dia meniatkan
dirinya untuk melaksanakannya sambil tetap berusaha dan
berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melaksanakannya.
Sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha Kuasa, tidak ada hal
yang mustahil bagi-Nya. Mudah-mudahan dengan niatnya yang
kuat, yang diiringi dengan usaha dan doa yang maksimal, Allah
akan menjadikannya mampu untuk melaksanakannya. Paling
tidak, Allah telah mencatat niatnya tersebut.

Wallahu Alam.

Politeknik Negeri Bengkalis 112


Pendidikan Agama Islam

Evaluasi
Pilihlah jawaban yang benar!

1. Islam adalah....
a. agama yang paling benar b. agama Nabi Muhammad
saja
c. agama yang benar d. agama yang baru
e. semua salah

2. Islam yang umum adalah....


a. Islam yang dimiliki umum b. Islam yang dibawa para
Nabi dan Rasul
c. Islam masa sekarang d. Islam masa akan datang
e. Islam yang diimani seluruh manusia

3. Yang termasuk dalam tingkatan beragama adalah...


a. Islam b. Iman
c. Ihsan d. semua benar
e. semua salah

4. Diantara syarat-syarat syahadat Asyhadu allaa ilaaha illallah


adalah...
a. berilmu menghilangkan kebodohan b. yakin tanpa
keraguan
c. menerima tanpa penolakan d. semua salah
e. semua benar.

5. Diantara konsekwensi syahadat Asyhadu anna Muhammadan


rasulullah adalah...
a. mengikuti semua perintah Nabi b. berbuat baik
kepada orangtua
c. selalu mengerjakan shalat d. taat kepada guru

Politeknik Negeri Bengkalis 113


Pendidikan Agama Islam

e. meyakini bahwa Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam


mempunyai sifat ketuhanan

6. Yang pertama kali akan dihisab di akhirat adalah.....


a. Tauhid b. syahadat
c. shalat d. Iman
e. zakat

7. Amalan yang jika ditinggalkan akan menyebabkan kekufuran


adalah....
a. shalat b. zakat
c. shaum d. syahadat
e. haji

8. Orang-orang yang mengaku muslim tapi diperangi oleh Abu


Bakar As-Shiddiq Radhiyallahu 'anhu, dikarenakan mereka....
a. tidak mau shalat b. tidak mau berzakat
c. tidak mau bersyahadat d. tidak mau bersunat
e. tidak mau taat

9. Tujuan akhir dari ibadah Shaum adalah....


a. Iedul Fithri b. Zakat Fithri
c. agar bertakwa d. Iedul Adha
e. Shalat Tarawih

10. Kapankah haji diwajibkan bagi seorang muslim?


a. jika dia baligh b. jika dia berakal
c. jika dia mampu d. salah semua
e. benar semua

Kunci Jawaban
1. c 6. c
2. b 7. a

Politeknik Negeri Bengkalis 114


Pendidikan Agama Islam

3. d 8. b
4. e 9. c
5. a 10. E

Rumus:

Jumlah Jawaban Anda yang


Benar
Tingkat Penguasaan =
___________________________________________ x 100%
10

90% - 100% = istimewa


80% - 89% = baik sekali
70% - 79% = baik
60% - 69% = cukup
< 60% = kurang

Politeknik Negeri Bengkalis 115


Pendidikan Agama Islam

MODUL 6

Pengantar
Pada pembahasan yang lalu telah diterangkan, bahwa Iman
merupakan tingkatan kedua dalam kedudukan beragama
seorang muslim. Jika Islam adalah berhubungan dengan lahirian
seseorang yang tercermin dalam rukun-rukunnya yang
kesemuanya itu merupakan ibadah lahiriah/zhahir yang bisa
dilihat oleh siapapun, maka Iman adalah segala hal yang
berhubungan dengan batin seseorang yang tidak diketahui
hakikatnya oleh dirinya sendiri dan oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala. Seseorang sulit untuk menunjukkan kepura-puraan dan
kedustaannya dalam beriman, karena hal itu bukan hal yang
nampak oleh mata. Lain dengan rukun Islam, maka seseorang
bisa berpura-pura melaksanakan shalat dengan khusuk di
hadapan orang lain, namun ketika menyendiri mungkin dia
tidak melaksanakan shalat sama sekali.

Walaupun pembahasan tentang rukun Iman telah dipelajari


semenjak dari pendidikan dasar, namun masih banyak yang
belum memahami esensi dari rukun-rukun iman yang telah
dipelajari tersebut. Bahkan definisi dari iman itu sendiri sering
terlupakan. Hal itu berpengaruh pada perilaku seseorang dalam
kesehariannya. Seseorang yang betul-betul memahami rukun
iman, akan menjadi sosok yang jujur dan adil dalam setiap
tindakannya.

Oleh karena itulah, pembahasan lebih lanjut tentang iman dan


rukun-rukunnya, serta konsekwensi dari keimanan tersebut
merupakan hal yang harus dilakukan, untuk membentuk
generasi muslim Indonesia yang berkarakter baik.

Kompentensi Dasar
1. Menjelaskan definisi Iman secara bahasa dan istilah

Politeknik Negeri Bengkalis 116


Pendidikan Agama Islam

2. Memahami Iman kepada Allah


3. Memahami Iman kepada Malaikat
3. Memahami Iman kepada Kitab-kitab Allah

Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan definisi Iman secara bahasa dan istilah dengan
tepat.
2. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Allah dengan
benar.
3. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Malaikat.
4. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Kitab-kitab Allah

Materi Pembelajaran
Iman, Tiga rukun Iman yang pertamaRukun Islam
a. Pengertian Iman
b. Beriman kepada Allah
c. Beriman kepada Malaikat
d. Beriman kepada Kitab-kitab Allah

Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Al-Fawzan, Shalih Al-Fawzan, 2009, Kitab At-Tauhid, Trimurti,
Ponorogo
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

Politeknik Negeri Bengkalis 117


Pendidikan Agama Islam

a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu]


minggu sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk
membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan
debat.

b. Dalam kegiatan debat, kelas dibagi menjadi 4 [empat] atau


5 [lima] kelompok. Secara acak akan ditugaskan [1] kelompok
pertama ditetapkan sebagai penyaji, [2] kelompok kedua dan
ketiga ditentukan sebagai kontra atau penyangga, [3]
kelompok keempat sebagai pembela kelompok pertama, dan
[4] kelompok kelima sebagai penengah. Masing-masing
kelompok terdiri 6 [enam] mahasiswa atau lebih [waktu 10
menit].

c. Sebelum debat dimulai dosen menyajikan global materi


kuliah yang akan didebatkan kepada mahasiswa dalam bentuk
ceramah [waktu 10-15 menit].

d. Sebelum debat dilaksanakan, masing-masing kelompok


menetukan juru bicaranya. Masing-masing kelompok
mendikusikan materi pada kelompoknya sendiri dan
merumuskan arguman-argumen dari hasil diskusinya [waktu 30
menit].

e. Setelah masing-masing kelompok selesai diskusi dan telah


menemukan argumentasi untuk disampaikan, kegiatan diskusi
dihentikan dan seting kelas dibuat dalam situasi yang berbeda.

f. Mulailah perdebatan dan dalam perdebatan ini dosen


bertindak sebagai pemandu. Langkah pertama, surulah juru
bicara dari kelompok penyaji untuk menyampaikan
argumen-argumennya. Langkah kedua, meminta kelompok
kontra [2 dan 3 ] memberikan atau menyampaikan konter
terhadap argumentasi yang disampaikan. Buatlah situasi

Politeknik Negeri Bengkalis 118


Pendidikan Agama Islam

debat antar kelompok penyaji dengan kelompok kontra dan


sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Langkah ketiga, mintalah kolompok pembela untuk
menyampaikan argumentasi pembelaannya dan buatlah situasi
debat antara kelompok kontra dengan kelompok pembela dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Doronglah peserta yang lain untuk mencatat dan disampaikan
kepada juru-juru debat mereka dengan berbagai argumen
atau bantahan yang disarankan kepada juru bicaranya. Juga,
doronglah mereka unruk menyambut dengan applaus terhadap
argumen-argumen dari wakil atau juru bicara tim mereka
[waktu 40 menit].

g. Ketika perdebatan dianggap sudah cukup, perdebatan


diakhiri dan seluruh kelompok digambungkan kembali dalam
lingkaran penuh. Dosen menyimpulkan dan memberi komentar
terhadap permasalah yang diajukan dalam perdebatan tersebut
dan buatlah diskusi seluruh kelas tentang apa yang telah
dipelajari dari pengalaman debat itu dan kemudian rumuskan
argumen-argumen terbaik yang dibuat kedua kelompok
[penyaji dan kontra]. Maka, sebelum menutup perkuliahan,
doronglah semua mahasiswa untuk menyambut dengan
applaus atas debat yang telah dilakukan , setelah itu tutup
kuliah dengan membaca doa [ waktu 30 menit]

h. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan


perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.

Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.

Politeknik Negeri Bengkalis 119


Pendidikan Agama Islam

b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test


dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan
Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan
dosen.

Politeknik Negeri Bengkalis 120


Pendidikan Agama Islam

Materi Pembelajaran
BAB VI
RUKUN IMAN (Bag. 1)

Pengertian Iman
Iman secara bahasa adalah: Percaya.

Adapun secara istilah syari, Iman adalah: Mengatakan dengan


lisan, meyakini dengan hati dan melaksanakan dengan anggota
badan. Dia bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan
kemaksiatan.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;


()






Dan orang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah
menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan balasan
ketaqwaannya. (QS. Muhammad [47]: 17)





()





Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka
(orang-orang munafik) ada yang berkata, "Siapakah di antara
kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?"
Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah
imannya, dan mereka merasa gembira. (QS. At-Taubah [9]:
124)

Sabda Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam;












Barangsiapa yang melihat kemunkaran maka hendaknya
merubahnya dengan tangannya. Jika dia tidak mampu maka

Politeknik Negeri Bengkalis 121


Pendidikan Agama Islam

dengan lisannya. Jika dia tidak mampu maka dengan hatinya,


dan itulah selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim 186)

Sebagaimana telah diketahui bahwa rukun iman ada enam,


sesuai dengan hadits Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam;





Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
Rasul-rasul-Nya, Hari akhir, dan beriman kepada taqdir baik dan
buruknya. (HR Bukhari 4499, Muslim 102)

1. Beriman Kepada Allah


Beriman kepada Allah artinya: Sebuah keyakinan yang kuat
akan KeEsaan Allah Subhanahu wa Ta'ala, baik dalam
rububiyyah-Nya maupun uluhiyyah-Nya. Dia-lah yang Maha
Tunggal yang tidak punya istri, tidak punya anak dan tidak
diperanakkan, Pencipta, Pemilik dan Pemelihara semua yang
ada di alam semesta ini. Hanyalah Dia yang berhak dan pantas
untuk diibadahi dengan benar dan penuh keikhlasan.

Beriman kepada Allah mencakup empat perkara;


Pertama: Beriman Atas Keberadaan-Nya.
Adanya Allah telah ditunjukkan oleh fitrah dan akal manusia,
serta didukung oleh syariat dan indera manusia.

1. Petunjuk Fitrah Manusia atas adanya Allah: Bahwa setiap


makhluk telah diciptakan dengan sebuah fitrah keimanan
atas Penciptanya, tanpa harus dipikirkan ataupun
diajarkan. Keimanan seperti ini tidak akan berpaling,
kecuali ada faktor eksternal yang memalingkannya,
sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam,

Politeknik Negeri Bengkalis 122


Pendidikan Agama Islam







Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua
orangtuanyalah yang meyahudikannya, atau
menasranikannya, atau memajusikannya... (HR Bukhari
1319, Muslim 6926)

2. Petunjuk Akal atas adanya Allah: Bahwa adanya makhluk


baik yang terdahulu, sekarang, maupun yang akan
datangpasti menunjukkan adanya Khaliq (Pencipta)
yang membuat semuanya itu ada. Sebab secara akal
tidak mungkin sesuatu ada dengan sendirinya, tidak
mungkin juga ada secara kebetulan, dan tidak mungkin
juga bisa mengadakan dirinya sendiri sebab sesuatu tidak
bisa menciptakan dirinya sendiri. Bagaimana mungkin
sesuatu menciptakan dirinya sendiri, sedangkan dia
sebelum tercipta tidaklah ada? Maka tidak mungkin
sesuatu yang tidak ada menciptakan dirinya menjadi ada.

Adanya keteraturan alam yang maha dahsyat ini tidaklah


mungkin terjadi tanpa ada yang mengaturnya.
Sedangkan jalan raya yang tidak begitu rumit, jika tidak
ada yang mengatur, maka akan menjadi semrawut dan
macet. Apalagi alam semesta yang luas dan tidak bisa
semua terjangkau manusia, mana mungkin akan bergerak
secara teratur tanpa ada yang mengaturnya. Bumi yang
berputar, bulan yang bergerak, pergantian siang dan
malam, semuanya bagaikan simponi indah yang berjalan
dalam satu tatanan yang telah baku. Tanpa ada Yang
Maha Kuasa, tentu semuanya telah lama kacau.

Dalam hal ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah


menunjukkan satu dalil rasional yang valid

Politeknik Negeri Bengkalis 123


Pendidikan Agama Islam



( )






( )


(7)

Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah
mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah
mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?
Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka
katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan
Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa? (QS. At-Thur
[52]: 35-37)

Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa mereka tidak


tercipta tanpa adanya Sang Pencipta, dan mereka juga
tidak mungkin menciptakan diri sendiri. Bahkan Jubair
Radhiyallahu 'anhuyang pada saat itu masih musyrik
mengatakan, Hampir saja jantungku terbang
(mendengarnya). Inilah untuk pertamakalinya iman
bersarang di hatiku. (HR. Bukhari 4573)

3. Petunjuk Syariah atas adanya Allah. Semua kitab samawi


(yang diturunkan dari langit seperti Zabur, Taurat, Injil, Al-
Quran dan lain-lain) berbicara tentang adanya Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Adanya hukum-hukum yang
terkandung di dalam kitab-kitab Allah yang memuat
semua hal yang berhubungan untuk kemaslahatan
hamba-hamba-Nya, menunjukkan adanya Tuhan yang
Maha Adil dan Maha Bijaksana yang mengerti dan
memahami apa yang dibutuhkan oleh manusia.

4. Adapun Petunjuk Indera atas adanya Allah, terbagi


menjadi dua bagian.
A. Kita mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa-
doa orang-orang yang berdoa, dan pertolongan bagi

Politeknik Negeri Bengkalis 124


Pendidikan Agama Islam

meraka yang meminta tolong dalam doanya. Hal itu


menunjukkan adanya Allah, Tuhan yang mengabulkan
permintaan dan permohonan hamba-hamba-Nya. Hal itu
ditegaskan Allah dalam firman-Nya;








()
Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa,
dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami
selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang
besar. (QS. Al-Anbiyaa [21]: 76)






()

(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada
Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu:
"Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan
kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang
berturut-turut". (QS. Al-Anfaal [8]: 9)

Sampai sekarangpun kita masih mendengar, melihat dan


menyaksikan, bahwa masih banyak doa-doa yang
dikabulkan, terutama doa-doa dari orang-orang yang
terzhalimi dan doa orang-orang yang memenuhi syarat-
syarat dikabulkannya doa. Bahkan semua kita pasti
pernah merasakan adanya doa kita yang dikabulkan.
Semuanya itu menunjukkan adanya Dzat yang
mengabulkan doa, yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala.

B. Tanda Kebenaran Para Nabi yang disebut dengan


Mukjizat, yang disaksikan oleh khalayak ramai dan
diceritakan secara turun temurun, merupakan argumen
yang tak terbantahkan akan adanya Dzat yang mengutus

Politeknik Negeri Bengkalis 125


Pendidikan Agama Islam

mereka. Contohnya adalah tongkatnya Nabi Musa


Alayhissalam,










Lalu Kami wahyukan kepada Musa, "Pukullah lautan itu
dengan tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-
tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. (QS.
Asy-Syuaraa [26]: 63)

Mukjizat Nabi Isa Alayhissalam,











()
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata
kepada mereka), "Sesungguhnya aku telah datang
kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat)
dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah
berbentuk burung, kemudian aku meniupnya, maka ia
menjadi seekor burung dengan seizin Allah, dan aku
menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan
orang yang berpenyakit sopak, dan aku menghidupkan
orang mati dengan seizin Allah, dan aku kabarkan
kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu
simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian
itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu,
jika kamu sungguh-sungguh beriman. (QS. Ali Imran [3]:
49)

Dan mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa


Sallam,
Politeknik Negeri Bengkalis 126
Pendidikan Agama Islam




( )


()
Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu
tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, "(Ini
adalah) sihir yang terus menerus". (QS. Al- Qamar [54]:
32)

Kedua: Beriman Kepada Rububiyyah-Nya


Ketiga: Beriman Kepada Uluhiyyah-Nya
23
Keempat: Beriman Kepada Asmaa dan Shifaat-Nya

2. Beriman Kepada Malaikat


Secara bahasa Malaikat
bentuk plural/jamak dari Malak

. Ada yang mengatakan bahwa Malaikat merupakan


pecahan dari kata Al-Aluukah yang artinya adalah Ar-Risalah
(misi), ada juga yang mengatakan selain itu.

Adapun dalam tinjauan syariah malaikat adalah, Alam ghaib


yang diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala, tidak mempunyai sedikitpun sifat
Rububiyyah-Nya, Allah menciptakannya dari cahaya, diberikan
anugerah oleh Allah untuk selalu taat kepada perintah Allah
dan diberi kekuatan untuk selalu melaksanakannya.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,









( )


()
23 Ketiga pembahasan terakhir telah dibahas pada bab kelima, maka
untuk lebih jelas lagi dipersilahkan kembali ke bab tersebut.

Politeknik Negeri Bengkalis 127


Pendidikan Agama Islam

Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan


malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai
rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa
letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-
hentinya. (QS. Al-Anbiyaa [21]: 19-20)

( )






()




Dan mereka berkata, "Tuhan yang Maha Pemurah telah
mengambil (mempunyai) anak", Maha suci Allah. sebenarnya
(malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan.
Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan Perkataan dan
mereka mengerjakan perintah-perintahNya. (QS. Al-Anbiyaa
[21]: 26-27)

Orang-orang jahiliyah beranggapan bahwa para malaikat


adalah anak-anak perempuan Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala
menyanggah perkataan mereka, dan menerangkan bahwa
mereka sama sekali tidak mengetahui apapun tentang
malaikat,









Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu
adalah hamba-hamba Allah yang Maha Pemurah sebagai orang-
orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan
malaika-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka
dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban. (QS. Az-
Zukhruf [43]: 19)



( )



()

( )

Politeknik Negeri Bengkalis 128


Pendidikan Agama Islam

Atau Apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa


perempuan dan mereka menyaksikan(nya)? Ketahuilah bahwa
Sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar
mengatakan. "Allah beranak". dan Sesungguhnya mereka
benar-benar orang yang berdusta. (QS. Ash-Shoffaat [37]: 150-
152)

Beriman kepada malaikat merupakan Rukun Iman yang kedua.


Arti beriman kepada malaikat adalah, Keyakinan yang kuat
bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mempunyai malaikat, yang
diadakan dan diciptakan dari cahaya, tidak pernah bermaksiat
kepada Allah dan selalu mengerjakan apa yang Allah
perintahkan.

Dalil wajibnya beriman kepada malaikat,








()...
Rasul telah beriman kepada apa yang telah diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang
beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya... (QS. Al-Baqarah [2]:
285)









)
(
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan
kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka

Politeknik Negeri Bengkalis 129


Pendidikan Agama Islam

Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. An-


)Nisaa [4]: 136

Hal itu juga telah ditegaskan dalam sebuah hadits panjang


tentang Jibril yang datang kepada Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam dalam bentuk laki-laki yang bertanya tentang Islam,
Iman dan Ihsan. Adapun konteks haditsnya adalah,
-
-



- -


- - .





. .

. .

.
. .

.

.
.
.


.
.
.
.
Umar bin Khattab berkata, Ketika kami sedang berada
bersama Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam pada suatu
Politeknik Negeri Bengkalis 130
Pendidikan Agama Islam

hari, tiba-tiba datang kepada kami seorang laki-laki yang


pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak
nampak bekas perjalanan pada dirinya, dan tidak ada
seorangpun di antara kami yang mengenalnya, kemudian dia
duduk di hadapan Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam, dia
sandarkan lututnya kepada lutut beliau, dan meletakkan kedua
telapak tangannya di atas kedua paha beliau lalu berkata, Hai
Muhammad, beritahukan aku tentang Islam? Nabi Shallallahu
'alayhi wa Sallam bersabda, Islam itu engkau bersaksi tiada
Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah,
engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa
Ramadhan dan melaksanakan haji jika engkau mendapatkan
jalannya. Dia berkata, Engkau benar! Umar berkata, Kami
heran dengannya, bertanya kepadanya dan membenarkannya.
Laki-laki itu bertanya lagi, Beritahukan saya tentang iman?.
Beliau bersabda, Engkau beriman kepada Allah, malaikatnya,
kitab-kitabnya, rasul-rasulnya, beriman kepada hari akhir, dan
engkau beriman kepada qadar (taqdir) baik dan buruknya.
Laki-laki itu berkata, Engkau benar. Lalu dia berkata,
Beritahukan saya tentan ihsan?. Belaiu bersabda, Engkau
beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika
engkau tidak (bisa) melihat-Nya maka sesungguhnya Dia
melihatmu. Dia bertanya lagi, Beritahukan saya tentang As-
Saaah (hari kiamat)?. Beliau bersabda, Orang yang ditanya
tidak lebih tahu dari yang bertanya. Dia berkata, Beritahukan
aku tentang tanda-tandanya. Beliau bersabda, Seorang budak
perempuan melahirkan majikannya, engkau melihat orang-
orang yang bertelanjang kaki, tidak berpakaian, tidak berpunya,
penggembala domba berlomba-lomba membuat bangunan
yang tinggi. Kemudian laki-laki itu pergi. Aku terdiam sejenak,
kemudian beliau bersabda kepadaku, Hai Umar, apakah
engkau tahu siapakah yang bertanya?. Aku berkata, Allah dan
rasul-Nya yang lebih tahu. Beliau bersabda, Sesungguhnya itu

Politeknik Negeri Bengkalis 131


Pendidikan Agama Islam

adalah (malaikat) Jibril yang datang kepada kalian untuk


mengajarkan agama kalian kepada kalian. (HR. Muslim 102)

Beriman kepada malaikat meliputi empat perkara;


Pertama: Beriman akan keberadaan mereka.
Kedua : Beriman kepada malaikat yang namanya
diberitahukan kepada kita seperti Jibril, dan beriman
secara global kepada yang tidak kita tahu namanya.
Ketiga : Beriman dengan sebagian sifat mereka yang telah
diberitahukan kepada kita. Seperti sifat Jibril yang
mempunyai 600 sayap yang memenuhi ufuk.24
Keempat: Beriman kepada sebagian tugas mereka yang
diberikan Allah, seperti yang diberitahukan kepada
kita, seperti bertasbih, beribadah siang dan malam
tanpa mengenal lelah dan bosan.

Sebagian mereka ada yang mempunyai tugas khusus;


Jibril: Pembawa wahyu Allah yang disampaikan kepada para
nabi dan rasul
Mikail: Diberi tugas mengawal hujan dan tumbuhan.
Israfil: Mempunyai tugas untuk meniup sangkakala ketika
kiamat dan kebangkitan.
Malakul Maut: Mempunyai tugas untuk mencabut nyawa.25
Dan masih ada beberapa malaikat lagi.

Beriman kepada malaikat mempunyai beberapa hasil


yang penting.
1. Mengetahui keagungan Allah, kekuatan-Nya, kekuasaan-Nya,
karena sesungguhnya keagungan ciptaan menunjukkan
keagungan Penciptanya.
24 HR. Bukhari 3060, Muslim 450

25 Penamaan Izrail tidak ada dalam Al-Quran dan As-Sunnah

Politeknik Negeri Bengkalis 132


Pendidikan Agama Islam

2. Bersyukur kepada Allah atas perhatiannya kepada manusia,


karena Dia telah menugaskan para malaikat untuk menjaga
manusia, menulis amalannya dan tugas yang lain yang berguna
bagi manusia.

3. Mencintai Malaikat karena mereka telah melaksanakan


semua yang telah Allah perintahkan kepada mereka.

Orang-orang yang sakit hatinya, mengingkari bahwa malaikat


mempunyai bentuk fisik. Mereka mengatakan, bahwa malaikat
itu hanyalah sebuah kekuatan untuk melakukan kebaikan yang
terpendam dalam diri setiap makhluk. Ini merupakan bentuk
pendustaan terhadap kitab Allah, pendustaan kepada sunnah
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam, dan pendustaan
kepada ijma umat Islam.

Firman Allah,








()

Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang
menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus
berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-
masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan
pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Faathir [35]: 1)










Kalau kamu melihat ketika para Malaikat mencabut jiwa orang-
orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka

Politeknik Negeri Bengkalis 133


Pendidikan Agama Islam

(dan berkata), "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang


membakar". (QS. Al-Anfaal [8]: 50)

Dalam sebuah hadits dikatakan,
















Ketika hari Jumat, pada setiap pintu dari pintu-pintu masjid
ada Malaikat yang mencatat siapa yang pertama (datang ke
masjid) dan yang seterusnya. Ketika Imam sudah duduk (di
atas mimbar), mereka pun melipat lembaran catatan dan
datang untuk mendengarkan dzikir (khutbah Jumat). (HR.
Bukhari 3039, Muslim 2023)

Semua dalil di atasdan masih banyak dalil-dalil yang lain


menunjukkan bahwa malaikat adalah makhluk yang
mempunyai bentuk fisik. Namun karena mereka termasuk alam
ghaib, maka kita tidak bisa melihatnya.

Hubungan Manusia dengan Malaikat


Manusia mempunyai hubungan yang erat dengan Malaikat
sejak awal penciptaannya. Mulai ketika manusia masih
berbentuk nuthfah, alaq, janin dan seterusnya, semuanya
mendapatkan pengawalan dari malaikat sesuai dengan perintah
Allah. Kemudian malaikat juga yang mendapatkan tugas untuk
menuliskan taqdir manusia ketika ruhnya ditiupkan kepada
manusia. Bahkan sepanjang hidup manusia, selalu ada malaikat
yang mendampinginya dan mencatat segala yang
diperbuatnya.

Malaikat sangat mencintai orang-orang yang beriman dan


beramal shaleh. Mereka menguatkannya dengan cara
mendoakannya, bahkan ikut turun ke medan perang untuk

Politeknik Negeri Bengkalis 134


Pendidikan Agama Islam

memperbanyak pasukan orang-orang yang beriman. Sebaliknya


malaikat sangat membenci dan memusuhi orang-orang yang
kafir, zhalim dan jahat. Bahkan malaikat pun tidak segan untuk
memerangi mereka dan menyiksa mereka di dunia, dengan
perintah Allah.

3. Beriman Kepada Kitab-kitab Allah


Maksud dari kitab-kitab Allah adalah: Kitab-kitab yang telah
diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada para rasul-Nya,
sebagai rahmat bagi makhluk-Nya, petunjuk bagi mereka, agar
mereka sampai kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan bagian dari rukun


iman. Maksud beriman kepada kitab-kitab Allah adalah;
Keyakinan yang kuat bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah
menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para rasul-Nya, sebagai
kebenaran yang jelas dan petunjuk yang terang bagi para
hamba-Nya. Dan meyakini bahwa itu adalah Kalam Allah, yang
telah berbicara secara hakikat dengan cara yang Dia kehendaki
dan dengan tujuan yang Dia kehendaki.

Dalil beriman kepada kitab-kitab Allah


Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;
















Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada
Allah dan apa yang diturunkan kepada Kami, dan apa yang
diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak
cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta
apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak

Politeknik Negeri Bengkalis 135


Pendidikan Agama Islam

membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan Kami


hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. Al-Baqarah [2]: 136)

Pada ayat ini, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah


memerintahkan orang-orang yang beriman untuk kepada
semua yang telah diturunkan kepada mereka melalui nabi
merekaMuhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallamyaitu Al-
Quran Al-Karim, dan agar mereka beriman kepada apa yang
telah diturunkan kepada para nabi yang lain tanpa membeda-
bedakan satu dengan yang lainnya, sebagai bentuk ketaatan
kepada Allah dan pembenaran atas berita Allah.









)
(
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan
kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka
Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. An-
Nisaa [4]: 136)

Pada ayat inipun Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan


semua orang yang beriman untuk beriman kepada Allah, rasul-
Nya dan kitab-kitab yang telah diturunkan kepada para rasul-
Nya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitahu, bahwa
mereka yang tidak melaksanakan itu semua, maka mereka
telah tersesat dengan kesesatan yang sangat jauh dari petunjuk
Allah.

Politeknik Negeri Bengkalis 136


Pendidikan Agama Islam

Ditambah lagi dengan dalil dari hadits panjang yang telah


dikemukakan sebelumnya.

Beriman kepada kitab-kitab Allah meliputi empat


perkara:
Pertama: Beriman bahwa kitab-kitab tersebut memang
diturunkan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kedua: Beriman terhadap kitab-kitab yang diberitahukan


kepada kita nama-namanya, seperti Al-Quran yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam (QS. An-
Nahl [16]: 89), Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa
Alayhissalam (QS. Al-Maaidah [5]: 44), Injil yang diturunkan
kepada Nabi Isa Alayhissalam (QS. Al-Maaidah [5]: 46), dan
Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud Alayhissalam (QS.
An-Nisaa [4]: 163).

Ketiga: Memercayai dan meyakini semua kabar yang


terkandung dalam kitab-kitab Allahseperti kisah dalam Al-
Quranselama kitab-kitab itu belum dirubah dan belum
diselewengkan.26

Keempat: Mengamalkan semua hukum yang terkandung


dalam kitab Allah selama belum mansukh (dihapuskan)
26 Kitab Allah yang masih murni dan tidak mendapatkan perubahan
atau penyelewengan hanyalah Al-Quran Al-Karim. Sehingga sikap kita
terhadap kitab-kitab yang lain, selama tidak bertentangan dan tidak
sesuai dengan Al-Quran maka kita tidak menolaknya dan tidak
menerimanya. Sedangkan jika sesuai dengan Al-Quranseperti kabar
akan diutusnya nabi terakhir bernama Ahmadmaka kita wajib
mengimaninya. Juga jika kabar tersebut bertentangan dengan Al-
Quranseperti Uzair dan Isa adalah anak Allahmaka kita wajib
mengingkarinya.

Politeknik Negeri Bengkalis 137


Pendidikan Agama Islam

hukumnya, dengan sikap yang ridha dan berserah diri terhadap


hukum tersebut, baik kita memahami hikmahnya ataupun tidak
memahaminya. Semua hukum yang terkandung dalam kitab-
kitab Allah telah mansukh oleh hukum yang ada pada Al-Quran
Al-Karim. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;












()
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan
membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya,
yaitu Kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian 27
terhadap Kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat
diantara kamu28, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya,
lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu
perselisihkan itu. (QS. Al-Maaidah [5]: 48)

27 Maksudnya: Al-Quran adalah ukuran untuk menentukan benar


tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam Kitab-Kitab sebelumnya.

28 Maksudnya: umat Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam


dan umat-umat yang sebelumnya

Politeknik Negeri Bengkalis 138


Pendidikan Agama Islam

Oleh karena itu, kitab-kitab yang ada pada orang-orang Yahudi


dan Nasrani sekarang iniPerjanjian Lama (Old Testament) dan
Perjanjian Baru (Bijbel)29tidak boleh disebut sebagai kitab
Allah, dengan alasan-alasan di bawah ini;

1. Kitab-kitab yang menjadi pegangan Ahlu Kitab sekarang


yang mereka anggap kitab sucibukanlah kitab yang asli,
akan tetapi hanya terjemahannya saja.

2. Di dalam kitab-kitab ini telah tercampur antara Wahyu


Allah dengan perkataan manusia, baik penafsirnya, ahli
sejarah maupun para pengambil kesimpulan hukum

3. Tidak terbuktinya bahwa kitab-kitab yang mereka pegang


ini berasal dari nabi-nabi mereka, karena tidak adanya
sanad yang terpercaya. Taurat disusun beberapa abad
setelah Musa Alayhissalam wafat. Injil dinisbatkan kepada
para penulisnyaYohannes, Mathius, Lukas, Markus
yang dipilih di antara sekian banyak penulis Injil, di
antaranya adalah Barnabas yang tidak diakui.

4. Banyaknya versi kitab-kitab tersebut yang isinya saling


bertentangan, sehingga menunjukkan itu bukanlah wahyu
Allah.

5. Kitab-kitab itu berisikan aqidah-aqidah yang rusak,


seperti penggambaran dan penyerupaan Allah seperti
makhluknya, atau penyifatan para nabi Alayhimusssalam
dengan sifat-sifat yang lebih layak untuk penjahat.

29 Kita tidak boleh menyebutnya Taurat dan Injil, karena jika kita
menyebutkannya demikian kita wajib untuk memercayai isinya,
padahal isinya sudah banyak diselewengkan.

Politeknik Negeri Bengkalis 139


Pendidikan Agama Islam

Adapun Al-Quran menjadi mukjizat yang abadi dari


berbagai segi;
1. Al-Quran merupakan mukjizat dari segi lafazhnya dan
susunan katanya. Al-Quran sangat fasih dan jelas,
sehingga orang-orang Arabapalagi non Arabdari dulu
sampai sekarang tidak mampu untuk menandinginya.

2. Al-Quran mukjizat dari segi isinya yang hukum-hukum,


syariat-syariat dan relevansinya, yang akan membawa
manusia kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

3. Al-Quran merupakan mukjizat dari segi berita-berita yang


dibawanya serta kabar-kabar ghaib30 yang
disampaikannya. Hal itu terus terbukti sampai sekarang.

4. Ditambah sekarang apa yang disebut dengan Mukjizat


Ilmiah dalam Al-Quran, yang baru terungkap 15 abad
setelah Al-Quran diturunkan, menambah satu keyakinan
bahwa Al-Quran benar-benar datang dari Allah
Subhanahu wa Ta'ala dan merupakan mukjizat yang abadi
hingga hari kiamat nanti.

Buah dari beriman kepada Kitab-kitab Allah;


Pertama: Mengetahui pemeliharaan Allah Subhanahu wa Ta'ala
kepada hamba-hamba-Nya karena Dia telah menurunkan satu
kitab untuk setiap ummat, untuk menunjuki mereka kepada
jalan yang diridhai-Nya.
30 Baik kisah-kisah terdahulu, seperti kisah para nabi dan rasul
terdahulu dengan umatnya, maupun kisah atau berita yang akan
datang, seperti kisah kalahnya Persia yang pada masa Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam di Makkah belum terjadi, atau kisah di
hari kiamat.

Politeknik Negeri Bengkalis 140


Pendidikan Agama Islam

Kedua: Mengetahui hikmah Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam


syariatnya, sehingga Allah memberikan setiap umat satu
syariat yang cocok dan sesuai dengan situasi dan kondisi umat
tersebut. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
...






Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan
jalan yang terang... (QS. Al-Maaidah [5]: 48)

Politeknik Negeri Bengkalis 141


Pendidikan Agama Islam

Evaluasi
Pilihlah B jika pernyataan benar, dan pilihlah S jika
pernyataan salah!

1. (B S) Iman adalah mengakui dengan hati dan menyatakan


dengan lisan.

2. (B S) Iman hanya mempunyai satu cabang, tidak


bertambah dan tidak berkurang.

3. (B S) Setiap makhluk telah diciptakan dengan fitrah


beriman kepada penciptanya dan tidak akan berpaling dari
fithrah tersebut kecuali adanya faktor eksternal.

4. (B S) Seseorang cukup mengakui bahwa Allah itu ada.

5. (B S) Orang-orang kafir dahulu menggambarkan malaikat


sebagai anak-anak perempuan Allah, padahal mereka
membenci anak-anak perempuan.

6. (B S) Kita wajib beriman bahwa malaikat hanya tunduk


kepada perintah Allah dan tidak tunduk kepada perintah selain-
Nya.

7. (B S) Malaikat pencabut nyawa adalah Izrail.

8. (B S) Injil yang ada sekarang ini adalah Kitab Allah.

9. (B S) Al-Quran adalah mukjizat dari berbagai seginya,


baik dari bahasanya, isinya bahkan kabar-kabar ghaib yang
terkandung di dalamnya.

10. (B S) Allah memberikan syariat dan hukum yang sesuai


dengan kondisi manusia pada zamannya.

Politeknik Negeri Bengkalis 142


Pendidikan Agama Islam

Kunci Jawaban
1. S 6. B
2. S 7. S
3. B 8. S
4. S 9. B
5. B 10. B

Politeknik Negeri Bengkalis 143


Pendidikan Agama Islam

MODUL 7

Pengantar
Setelah membahas tiga rukun iman yang pertama, maka disini
akan dibahas tiga rukun iman yang terakhir dari enam rukun
iman yang telah ditetapkan oleh Allah dab rasul-Nya. Tujuan
pembelajarannya masih sama dengan tujuan pembelajaran
yang sebelumnya.

Kompentensi Dasar
1. Memahami Iman kepada Nabi
2. Memahami Iman kepada Hari Akhir
3. Memahami Iman kepada Taqdir

Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Nabi dengan
benar.
2. Menerangkan hakikat kenabian dan beda antara nabi dan
rasul dengan benar.
3. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Hari Akhir
dengan tepat
4. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Taqdir dengan
benar

Materi Pembelajaran
Tiga rukun Iman yang terakhir
a. Pengertian Nabi dan Rasul
b. Beriman kepada Nabi
c. Beriman kepada Hari Akhir
d. Beriman kepada Taqdir

Referensi

Politeknik Negeri Bengkalis 144


Pendidikan Agama Islam

Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-


Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Al-Fawzan, Shalih Al-Fawzan, 2009, Kitab At-Tauhid, Trimurti,
Ponorogo
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu]
minggu sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk
membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan
debat.
b. Dalam kegiatan debat, kelas dibagi menjadi 4 [empat] atau
5 [lima] kelompok. Secara acak akan ditugaskan [1] kelompok
pertama ditetapkan sebagai penyaji, [2] kelompok kedua dan
ketiga ditentukan sebagai kontra atau penyangga, [3]
kelompok keempat sebagai pembela kelompok pertama, dan
[4] kelompok kelima sebagai penengah. Masing-masing
kelompok terdiri 6 [enam] mahasiswa atau lebih [waktu 10
menit].
c. Sebelum debat dimulai dosen menyajikan global materi
kuliah yang akan didebatkan kepada mahasiswa dalam bentuk
ceramah [waktu 10-15 menit].

d. Sebelum debat dilaksanakan, masing-masing kelompok


menetukan juru bicaranya. Masing-masing kelompok
mendikusikan materi pada kelompoknya sendiri dan
merumuskan arguman-argumen dari hasil diskusinya [waktu 30
menit].

Politeknik Negeri Bengkalis 145


Pendidikan Agama Islam

e. Setelah masing-masing kelompok selesai diskusi dan telah


menemukan argumentasi untuk disampaikan, kegiatan diskusi
dihentikan dan seting kelas dibuat dalam situasi yang berbeda.

f. Mulailah perdebatan dan dalam perdebatan ini dosen


bertindak sebagai pemandu. Langkah pertama, surulah juru
bicara dari kelompok penyaji untuk menyampaikan
argumen-argumennya. Langkah kedua, meminta kelompok
kontra [2 dan 3 ] memberikan atau menyampaikan konter
terhadap argumentasi yang disampaikan. Buatlah situasi
debat antar kelompok penyaji dengan kelompok kontra dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Langkah ketiga, mintalah kolompok pembela untuk
menyampaikan argumentasi pembelaannya dan buatlah situasi
debat antara kelompok kontra dengan kelompok pembela dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Doronglah peserta yang lain untuk mencatat dan disampaikan
kepada juru-juru debat mereka dengan berbagai argumen
atau bantahan yang disarankan kepada juru bicaranya. Juga,
doronglah mereka unruk menyambut dengan applaus terhadap
argumen-argumen dari wakil atau juru bicara tim mereka
[waktu 40 menit].

g. Ketika perdebatan dianggap sudah cukup, perdebatan


diakhiri dan seluruh kelompok digambungkan kembali dalam
lingkaran penuh. Dosen menyimpulkan dan memberi komentar
terhadap permasalah yang diajukan dalam perdebatan tersebut
dan buatlah diskusi seluruh kelas tentang apa yang telah
dipelajari dari pengalaman debat itu dan kemudian rumuskan
argumen-argumen terbaik yang dibuat kedua kelompok
[penyaji dan kontra]. Maka, sebelum menutup perkuliahan,
doronglah semua mahasiswa untuk menyambut dengan
applaus atas debat yang telah dilakukan , setelah itu tutup
kuliah dengan membaca doa [ waktu 30 menit]

Politeknik Negeri Bengkalis 146


Pendidikan Agama Islam

h. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan


perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.

Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.

b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test


dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan
Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan
dosen.

Materi Pembelajaran
BAB VII
RUKUN IMAN (Bag. 2)

4. Beriman Kepada Rasul-rasul

Pengertian Nabi dan Rasul


Nabi secara bahasa diambil Naba yang artinya adalah
berita. Disebut Nabi karena dia adalah pemberi dan penyampai
kabar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, baik berupa perintahnya
maupun larangannya atau berita-berita yang lain.

Adapun Rasul
secara bahasa berasal dari Irsaal

yang arti secara bahasa adalah petunjuk. Disebut Rasul karena
dialah yang telah memberikan petunjuk kepada manusia
berdasarkan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebagaimana
firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
Politeknik Negeri Bengkalis 147
Pendidikan Agama Islam

()...



Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami
secara berturut-turut... (QS. Al-Mukminuun [23]: 44)

Perbedaan antara Nabi dan Rasul


Nabi adalah seorang laki-laki yang mendapatkan wahyu dari
Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mendapatkan perintah untuk
menyampaikannya, namun dia tidak mendapatkan syariah
yang baru, hanya diperintahkan untuk menetapkan dan
mengajarkan risalah rasul sebelumnya.

Adapun Rasul adalah seorang laki-laku yang mendapatkan


wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mendapatkan
perintah untuk menyampaikannya, serta dia mendapatkan
syariah yang baru yang menggantikan syariah rasul yang
sebelumnya, atau syariah tersebut hanya berlaku bagi
umatnya dan tidak berlaku bagi umat yang lain.

Dengan demikian nabi lebih umum dari rasul. Setiap rasul


adalah nabi dan tidak setiap nabi adalah rasul. Dan tidak ada
seorang laki-laki diangkat menjadi rasul sebelum dia menjadi
nabi terlebih dahulu.

Kenabian adalah anugerah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tidak


ada seorangpun menjadi nabi atau rasul kecuali berdasarkan
keutamaan dan pilihan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala yang
telah diberikan kepadanya. Allah berfirman,









()
Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari Malaikat dan dari
manusia. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha
melihat. (QS. Al-Hajj [22]: 75)

Politeknik Negeri Bengkalis 148


Pendidikan Agama Islam

Oleh karena itu, kenabian bukanlah sesuatu yang bisa


didapatkan dengan kerja keras, latihan atau dengan hal-hal
yang lain. Sebab kenabian bukanlah suatu kepandaian, bukan
suatu jabatan dan bukan suatu keahlian. Ia hanyalah anugerah
dari Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Dia berikan kepada
siapapun yang terpilih dan dikehendaki-Nya. Jika Allah telah
memilih seseorang untuk menjadi nabi/rasul, maka Allah sendiri
yang akan mempersiapkannya sejak kecil, tanpa ada campur
tangan dari manusia. Lalu Allah sendiri yang akan menjaganya
dari segala hal yang akan merusak kenabian. Hal itulah yang
dikabarkan Allah Subhanahu wa Ta'ala,












()



Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh
Allah, yaitu para Nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-
orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan
Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri
petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat
Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka
menyungkur dengan bersujud dan menangis. (QS. Maryam
[19]: 58)

Para nabi dan rasul adalah manusia biasa, dan tidak


mempunyai sedikitpun sifat rububiyyah dan uluhiyyah Allah.
Mereka perlu makan, menikah, pakaian dan lain-lain,
sebagaimana mereka bisa sakit dan wafat. Oleh karena itu
janganlah kita mengangkat dan mengkultuskan nabi melebihi
kedudukannya yang semestinya, atau mengangkatnya
sehingga menyaingi kedudukan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam pernah bersabda,






Politeknik Negeri Bengkalis 149


Pendidikan Agama Islam

Sesungguhnya aku adalah manusia seperti kalian, yang ingat


seperti kalian ingat, dan bisa lupa sebagaimana kalian bisa
lupa... (HR. Bukhari 392, Muslim 1312)

Sifat-sifat Rasul
Para rasul adalah panutan bagi umatnya. Mereka adalah contoh
terbaik yang patut untuk diikuti jika ingin mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebenarnya pembicaraan
tentang sifat para rasul merupakan pembicaraan yang panjang,
namun akan disebutkan hal-hal yang terpenting.

1. As-Shidqu (Jujur/Terpercaya)
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberitahukan bahwa para
rasul semuanya mempunyai sifat jujur/terpercaya,
sebagaimana firman Allah,

()





Inilah yang dijanjikan (Tuhan) yang Maha Pemurah dan
benarlah rasul- rasul(Nya). (QS. Yasin [36]: 52)

Tidak diragukan lagi, bahwa kebenaran/kejujuran adalah inti


dari semua ajaran para rasul. Dengan kebenaran, semua
urusan akan menjadi lurus dan semua amalan akan
membuahkan hasil. Adapun kebohongan hanya akan
mengurangi dan merusak akhlak yang terpuji.

2. As-Shabru (Kesabaran)
Sesungguhnya mendakwahi manusia untuk mengikuti perintah
Allah dan menjauhi larangannya merupakan tugas yang sangat
berat dan dipenuhi dengan tantangan, rintangan bahkan
siksaan, yang tidak semua orang sanggup untuk
menanggungnya. Namun para rasulshalawat dan salam untuk
merekaadalah orang-orang pilihan, yang mendapatkan segala
bentuk kesusahan dan kesulitan yang sulit dibayangkan oleh
manusia dalam menjalankan tugasnya, namun mereka
Politeknik Negeri Bengkalis 150
Pendidikan Agama Islam

bergeming dan tidak mundur dari jalan yang telah Allah


tetapkan.

Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah


memerintahkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam
untuk bersabar dengan mengikuti para Rasul Ulul Azmi,










()

Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai
keteguhan hati (Ulul Azmi) dari Rasul-rasul telah bersabar dan
janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka.
Pada hari mereka melihat adzab yang diancamkan kepada
mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan
sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup,
Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik. (QS. Al-
Ahqaaf [46]: 35)

Mukjizat Para Rasul


Mukjizat adalah semua hal yang keluar dari kebiasaan (hal yang
luar biasa) yang Allah berikan kepada para nabi dan rasul-Nya,
untuk membenarkan apa yang dibawanya, dan hal tersebut
tidak bisa dilakukan oleh siapapun selain para nabi dan rasul.

Mukjizat sendiri terbagi menjadi tiga macam;


1. Mukjizat yang berbentuk ilmu. Seperti berita tentang hal-hal
yang ghaib terdahulu, atau yang ghaib yang akan datang,
sebagaimana Nabi Isa Alayhissalam memberitahukan kepada
kaumnya apa yang mereka makan dan apa yang mereka
simpan di rumah-rumah mereka. Sama halnya dengan kabar
dari nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam tentang
kisah umat-umat terdahulu, dan berita tentang ciri-ciri
datangnya kiamat.

Politeknik Negeri Bengkalis 151


Pendidikan Agama Islam

2. Mukjizat yang berbentuk kekuatan atau kemampuan.


Sebagaimana tongkat nabi Musa Alayhissalam yang berubah
menjadi ular, dan sebagaimana Nabi Muhammad Shallallahu
'alayhi wa Sallam membelah bulan.

3. Mukjizat yang berbentuk penjagaan. Sebagaimana Rasulullah


Shallallahu 'alayhi wa Sallam dijaga dari orang-orang yang akan
menyakitinya ketika beliau akan berhijrah ke Madinah, ketika di
Gua Tsuur, ketika beliau dikejar oleh Suraqah bin Malik, dan
ketika orang-orang Yahudi mencoba membunuhnya ketika di
Madinah, dan lain sebagainya.

Beriman Kepada Seluruh Nabi dan Rasul


Maksud dari beriman kepada seluruh nabi dan rasul, adalah
Meyakini dengan sepenuhnya bahwa Allah Subhanahu wa
Ta'ala telah mengutus nabi/rasul bagi setiap umat, yang
menyeru mereka untuk beribadah kepada Allah saja dan tidak
menyekutukannya, dan untuk mengingkari semua yang
diibadahi selain Allah Subhanahu wa Ta'ala. Memercayai bahwa
semua nabi/rasul adalah benar, mulia, mendapatkan dan
memberi petunjuk, menyampaikan semua yang diembankan
Allah tanpa menutupinya dan tanpa merubahnya.

Firman Allah,
( )

...






()

...Maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari
menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. Dan
sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah
Politeknik Negeri Bengkalis 152
Pendidikan Agama Islam

Thaghut[826] itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang


yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya
orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka
berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul) (QS.
An-Nahl [16]: 36)

Rasul yang pertama adalah Nuh Alayhissalam dan yang terakhir


adalah Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam, firman Allah;

()...





Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu
sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan
nabi-nabi yang kemudiannya... (QS. An-Nisaa [4]: 163)

Dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa manusia di hari akhirat


nanti mendatangi nabi Adam Alayhissalam untuk meminta
syafaat. Namun nabi Adam menolak mereka karena beliau
mengingat dosanya kepada Allah, maka nabi Adam menyuruh
mereka untuk mendatangi Nuh sambil berkata,





...tapi temuilah Nuh, ia adalah rasul yang pertama diutus oleh
Allah... (HR. Bukhari 4206, Muslim 495)

Barang siapa yang mengingkari salah satu nabi dan rasul, maka
dia telah mengingkari seluruh nabi. Karena pada hakikatnya dia
telah mengingkari yang mengutusnya, yaitu Allah, dan juga
karena semua nabi dan rasul adalah satu mata rantai wahyu
Allah yang tidak boleh dipisahkan. Firman Allah,








( )

( )
Politeknik Negeri Bengkalis 153
Pendidikan Agama Islam









()

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-
rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan
kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami
beriman kepada yang sebahagian dan Kami kafir terhadap
sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan
itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman
atau kafir) Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-
benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang
kafir itu siksaan yang menghinakan. Orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Para Rasul-Nya dan tidak membeda-
bedakan seorangpun di antara mereka, kelak Allah akan
memberikan kepada mereka pahalanya. dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisaa [4]: 150-152)

Beriman kepada para nabi dan rasul mencakup beberapa hal;


Pertama: Beriman bahwa apa yang mereka bawa adalah benar
dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Barang siapa yang mengkafiri
salah satunya, berarti telah mengkafiri semuanya.

Kedua: Beriman kepada nabi dan rasul yang namanya


diajarkan kepada kita, dan mengimani semua nabi dan rasul
yang tidak diajarkan kepada kita nama-namanya secara global.
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,








()


Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul
sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan
kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami
ceritakan kepadamu. (QS. Ghafir [40]: 78)

Politeknik Negeri Bengkalis 154


Pendidikan Agama Islam

Ketiga: Beriman terhadap kabar-kabar yang shahih (benar)


tentang mereka.

Keempat: Mengamalkan syariat yang dibawa rasul yang diutus


kepada kita, yaitu Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam.

Sedangkan beriman kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi


wa Sallam mencakup dua hal.
Pertama: Mengimani bahwa beliau diutus kepada seluruh
umat manusia sampai akhir zaman, dan bukan hanya bagi
bangsa Arab saja.

Kedua: Mengimani bahwa beliau adalah Nabi dan Rasul


terakhir, dan tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya.

Beriman kepada semua nabi dan rasul membuahkan beberapa


hasil
1. Mengetahui rahmat dan penjagaan Allah Subhanahu wa
Ta'ala kepada hamba-hamba-Nya, sehingga Dia mengutus para
rasul yang bertugas untuk menunjukki manusia ke jalan yang
benar, mengajarkan kepada mereka cara beribadah kepada
Allah. Karena sesungguhnya akal manusia tidak mampu untuk
mengetahuinya tanpa ada bimbingan wahyu.

2. Bersyukur kepada Allah atas nikmat yang sangat besar ini.

3. Mencintai dan menghormati seluruh nabi dan rasul, dan


memuji mereka dengan hal yang layak bagi mereka, karena
mereka adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan juga
karena mengemban amanat dari Allah serta menyampaikannya
kepada manusia.

5. Beriman Kepada Hari Akhir

Politeknik Negeri Bengkalis 155


Pendidikan Agama Islam

Beriman kepada hari akhir adalah rukun iman yang kelima.


Maksud dari beriman kepada hari akhir adalah, Keyakinan
yang kuat akan benarnya apa yang telah dikabarkan oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala di dalam kitab-Nya, dan apa yang
dikabarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam,
tentang apa-apa yang akan terjadi setelah kematian manusia.

Dalil wajibnya beriman kepada hari akhir, firman Allah


Subhanahu wa Ta'ala,









()
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin 31, siapa saja
diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari
kemudian dan beramal shaleh, mereka akan menerima pahala
dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka,
dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-Baqarah [2]: 62)





...

()
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
dan nabi-nabi... (QS. Al-Baqarah [2]: 177)

Beriman kepada hari akhir mencakup tiga perkara;

31 Shabiin ialah orang-orang yang mengikuti syari'at nabi-nabi zaman


dahulu atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa.

Politeknik Negeri Bengkalis 156


Pendidikan Agama Islam

Pertama: Beriman terhadap hari kebangkitan. Yaitu hari


dihidupkannya kembali orang-orang yang sudah mati ketika
sangkakala kedua dihidupkan. Pada saat itu seluruh manusia
berdiri menghadap Rabb Pencipta alam semesta, tanpa alas
kaki, tanpa sehelai kain pun dan dalam keadaan belum disunat,
sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,








Pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran -
lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan
pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji
yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami-lah yang akan
melaksanakannya. (QS. Al-Anbiyaa [21]: 104)

Sabda Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam,







Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dikumpulkan di
hadapan Allah dalam keadaan tanpa alas kaki, tanpa busana
dan belum dikhitan... (HR. Bukhari 4349, Muslim 7380)

Kedua: Beriman terhadap hisab (perhitungan) dan Jazaa


(pembalasan). Seorang hamba akan dihisab atas seluruh
amalannya dan akan diberi balasan sesuai amalannya. Hal itu
telah ditunjukkan oleh Al-Kitab, As-Sunnah dan Ijma. Firman
Allah Subhanahu wa Ta'ala,












Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya
(pahala) sepuluh kali lipat amalnya, dan barangsiapa yang
membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan
melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka
sedikitpun tidak dizhalimi. (QS. Al-Anaam [6]: 160)

Politeknik Negeri Bengkalis 157


Pendidikan Agama Islam

Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda,











Barangsiapa yang berkehendak berbuat kebaikan dan belum
mengerjakannya, maka ditulis baginya satu kebaikan.
Barangsiapa berkehendak berbuat satu kebaikan dan
mengerjakannya maka ditulis baginya 10 hingga 700 kali lipat.
Barangsiapa berkehendak kejahatan dan belum
mengerjakannya maka tidak ditulis apa-apa, dan jika
melakukannya maka akan ditulis (satu kejahatan saja). (HR.
Muslim 354)

Para ulama Islam dari dahulu sampai sekarang telah berijma


(sepakat), bahwa adanya hisab dan jazaa merupakan salah satu
hikmah dari diciptakannya jin dan manusia untuk beribadah.
Adalah sebuah perbuatan yang sia-sia jika Allah Subhanahu wa
Ta'ala menyuruh atas satu hal dan melarang atas satu hal,
kemudian setelah itu tidak ada perhitungan tentang siapa yang
taat dan siapa yang maksiat, dan Allah Maha Suci dari segala
kesia-siaan. Oleh karenanya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah
mempersiapkan balasan, baik bagi yang taat maupun bagi yang
maksiat, dengan Keadilan-Nya dan Kebijaksanaan-Nya.

Ketiga: Beriman kepada Surga dan Neraka. Keduanya


merupakan tempat kembali yang abadi bagi makhluk Allah.
Surga (Jannah) adalah tempat yang penuh dengan segala
kenikmatan yang tidak terbayangkan, yang telah Allah
persiapkan untuk hamba-hamba-Nya yang beriman dan
beramal shaleh, atau bagi orang-orang yang bertaqwa. Firman
Allah;

Politeknik Negeri Bengkalis 158


Pendidikan Agama Islam

()






()
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk. Balasan
mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-
lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha
kepadanya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang
yang takut kepada Tuhannya. (QS. Al-Bayyinah [98]: 7-8)

Adapun neraka adalah tempat yang penuh dengan segala


macam siksaan yang Allah telah persiapkan bagi mereka kafir
dan zhalim, yaitu mereka yang mengingkari dan mendustakan
para nabi serta bermaksiat. Semua siksaan yana ada di
dalamnya tidak dapat dibayangkan oleh manusia. Firman Allah;




( )







( )



()
Sesungguhnya Allah mela'nati orang-orang kafir dan
menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka).
Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak
memperoleh seorang pelindungpun dan tidak (pula) seorang
penolong. Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam
neraka, mereka berkata, "Alangkah baiknya, andaikata kami
taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". (QS. Al-Ahzab
[33]: 64-66)

Ada beberapa hal juga yang termasuk ke dalam beriman


kepada hari akhir, yaitu;
1. Fitnah Kubur.

Politeknik Negeri Bengkalis 159


Pendidikan Agama Islam

Maksud dari fitnah kubur adalah pertanyaan dua malaikat


ketika seseorang telah dimasukkan ke liang lahat dan
ditinggalkan oleh para pengantarnya. Dia akan ditanya tentang
Tuhannya, agamanya dan nabinya. Dalil yang menyatakan
adanya nikmat kubur dan siksa kubur adalah sangat banyak.
Sebagiannya akan kita uraikan di sini.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,






)(



Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan
Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di
akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan
)memperbuat apa yang Dia kehendaki. (QS. Ibrahim [14]: 27

, )(

Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang,
dan pada hari terjadinya kiamat, (dikatakan kepada malaikat),
"Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat
)keras". (QS. Ghafir [40]: 46

Dalam sebuah hadits diriwayatkan,



: :

. : : .
: :

: : - .-
: .

:

: .
. : .

Politeknik Negeri Bengkalis 160


Pendidikan Agama Islam


: :

: : .

: : .

: .


.
: : .

: .


: .
: .

.
Maka datanglah dua malaikat yang mendudukkannya dan
berkata kepadanya, Siapakah Rabb kamu? Dia berkata,
Rabb-ku Allah. Mereka bertanya lagi, Apa agamamu?. Dia
menjawab, Agamaku Islam. Mereka bertanya lagi, Siapa laki-
laki yang diutus kepada kalian? Dia menjawab, Beliau adalah
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Mereka bertanya,
Bagaimana kamu tahu? Dia menjawab, Aku membaca kitab
Allah dan aku beriman kepadanya dan memercayainya. Kedua
malaikat tadipun sepakat. Lalu datanglah penyeru yang
menyerukan dari langit, Hambaku telah berkata jujur, maka
berikanlah hamparan dari surga, bukakanlah pintu surga dan
berikanlah pakaian dari surga. Maka datanglah hembusan dan
aroma dari surga. Dan diluaskan kuburnya sejauh matanya
memandang.
Sesungguhnya orang kafir didatangi dua malaikat yang
mendudukannya dan berkata, Siapakah Rabb-mu? Dia
berkata, Hah, hah, aku tak tahu. Mereka bertanya padanya,
Apa agamamu? Dia menjawab, Hah, hah, aku tak tahu.
Mereka bertanya lagi, Siapa laki-laki yang diutus kepada

Politeknik Negeri Bengkalis 161


Pendidikan Agama Islam

kalian? Dia menjawab, Hah, hah, aku tak tahu. . Lalu


datanglah penyeru yang menyerukan dari langit, Hambaku
telah berdusta, berikanlah hamparan dari neraka, berikan
pakaian dari neraka dan bukakan pintu dari neraka... Maka dia
mendapatkan panasnya dan racunnya neraka. Kuburannya
menyempit sehingga tulang rusuknya saling bersilangan.
Kemudian dia ditemani oleh orang yang buta dan bisa yang
memegang palu godam dari besi, yang jika dipukulkan ke
gunung maka akan menjadi debu. Maka dipukullah dia dengan
satu pukulan yang terdengar dari ujung timur ke ujung barat
kecuali oleh jin dan manusialalu diapun menjadi debu, lalu
dikembalikan lagi ruhnya (seperti semula). (HR. Abu Daud
4755, Ahmad 18534, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam
Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud)

Dan masih banyak dalil-dalil shahih yang lain yang


menunjukkan bahwa pertanyaan di alam kubur itu ada, namun
kita tidak bisa mendengarnya.

2. Azab Kubur dan Nikmat Kubur


Dalam sebuah hadits diriwayatkan,
.
.




. .









Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda, Siapa yang
tahu mereka yang dikubur di sini? Seorang laki-laki berkata,
Saya. Beliau bersabda, Kapan mereka meninggal? Dia
berkata, Mereka mati dalam kemusyrikan. Beliau bersabda,
Sesungguhnya mereka ini sedang mendapatkan siksa di dalam
kuburnya. Jika aku tidak khawatir kalian tidak saling
menguburkan, aku akan berdoa kepada Allah agar

Politeknik Negeri Bengkalis 162


Pendidikan Agama Islam

memperdengarkan kepada kalian azab kubur seperti yang


sedang saya dengar... (HR. Muslim 7392)

Ditambah dengan hadits yang panjang yang telah dituliskan di


atas tadi, sudah merupakan satu keyakinan bahwa azab kubur
dan nikmat kubur ini nyata adanya. Keduanya merupakan awal
yang akan didapatkan seseorang setelah hari kiamat nanti.
Puncak azab atau kenikmatan yang akan di dapat oleh seorang
hamba adalah setelah mereka berdiri di hadapan Allah untuk
diperhitungkan semua amalannya. Semoga Allah
menyelamatkan kita dan menyelamatkan seluruh umat Islam
yang tidak menyekutukan Allah.

3. Beriman kepada Hari Kiamat


Hari kiamat adalah perkara yang ghaib, yang tidak diketahui
kedatangannya kecuali oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam pun tidak bisa
menjawab ketika ditanya tentang kepan datangnya kiamat,
sebagaimana hadits panjang yang telah dituliskan di atas.
Hanya yang perlu diyakini, bahwa kedatangan kiamat itu sudah
dekat, sebagaimana diisyaratkan oleh Rasulullah Shallallahu
'alayhi wa Sallam,






(antara) aku di diutus dengan (datangnya) kiamat bagaikan
ini. Maka beliau menunjukkan kepada dua jarinya, jari telunjuk
dan jari tengah. (HR. Ahmad, 22862, Silsilah As-Shahihah 3220)

Walaupun kapan datangnya kiamat tidak diketahui, namun


Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam memberitahukan
tanda-tanda datangnya kiamat. Di antaranya;
1. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Umar Radhiyallahu
'anhu tentang Jibril di atas.

2. Kaum muslimin memerangi orang-orang Yahudi.


Politeknik Negeri Bengkalis 163
Pendidikan Agama Islam










.
Kiamat tidak akan datang, sampai umat Islam memerangi
kaum Yahudi, lalu umat Islam membunuh mereka sehingga
mereka bersembunyi di belakang bebatuan dan pepohonan.
Lalu bebatuan dan pepohonan itu berkata, Hai muslim,
wahai hamba Allah, ini orang Yahudi di belakang saya.
Kemarilah bunuh dia. Kecuali (pohon) Al-Ghorqod,
sesungguhnya itu adalah pohonnya Yahudi. (HR. Muslim
)7523

3. Keluarnya Dajjal











Tidak ada seorang nabipun yang diutus kecuali
memperingatkan umatnya tentang (Dajjal) yang picak dan
pendusta. Ketahuilahh, sesungguhnya dia itu picak--
sedangkan Rabb kalian tidak picakdan tertulis di antara
)kedua matanya Kafir. (HR. Bukhari 6712

4. Turunnya Isa Alayhissalam di menara putih di timur


Damaskus











Demi Allah, (Isa) Ibnu Maryam sungguh akan turun untuk
memberikan hukum yang adil, membelah salib, membunuh
babi, menetapkan jizyah dan akan membiarkan unta-unta
Politeknik Negeri Bengkalis 164
Pendidikan Agama Islam

muda dan tidak mengejarnya. Dan akan hilang perselisihan,


kebencian dan kedengkian, kemudian dia akan memanggil
orang untuk (diberi) harta, namun tidak ada yang mau
menerimanya. (HR. Bukhari 2109, Muslim 408)

5. Terbitnya matahari dari sebelah barat. Pada saat itu pinta


taubat telah ditutup. Firman Allah,






...

() ...



Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah
bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri
yang belum beriman sebelum itu,.. (QS. Al-Anaam [6]:
158)

Dan masih banyak hal-hal yang berhubungan dengan hari akhir


yang tidak bisa dibahas satu per satu di sini, walaupun secara
singkat.

Buah dari beriman kepada hari akhir.


a. Mempunyai keinginan yang kuat untuk selalu taat, dengan
mengharapkan balasan yang baik di hari tersebut.
b. Sangat takut untuk berlaku maksiat untuk menghindarkan
balasan yang buruk di hari yang mencekam itu.
c. Menghibur umat Islam atas nikmat dunia yang mungkin
lepas dari genggamannya, karena mereka dijanjikan dengan
kenikmatan abadi di hari yang mulia tersebut. Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda,







Dunia penjaranya orang yang beriman dan surganya orang
kafir. (HR. Muslim 7606)

6. Beriman Kepada Qodar/Taqdir

Politeknik Negeri Bengkalis 165


Pendidikan Agama Islam

Maksud dari Qodar/Taqdir adalah: Ketentuan Allah terhadap


segala sesuatu yang terjadi, berdasarkan ilmu-Nya dan hikmah-
Nya yang telah mendahului segala sesuatu.

Beriman kepada Qodar merupakan rukun iman yang keenam,


sebagaimana hadits yang telah disebutkan di atas. Maksud dari
beriman kepada qodar adalah, Keyakinan yang kuat bahwa
segala kebaikan dan keburukan yang terjadinya berdasarkan
ketentuan dan ketetapan Allah. Hal itu telah ditetapkan Allah
Subhanahu wa Ta'ala,




( )







()
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak
pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab
(Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
(kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka
cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu
jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya
kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang
sombong lagi membanggakan diri. (QS. Al-Hadiid [57]: 22-23)

Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda,























Politeknik Negeri Bengkalis 166
Pendidikan Agama Islam

Jika Allah mengazab penduduk langit-Nya dan penduduk bumi-


Nya, maka Dia akan mengazabnya tanpa kezhaliman atas
mereka, dan jika merahmati mereka maka Dia akan
merahmatinya lebih baik dari amalan mereka. Jika engkau
punya satu gunung Uhud emas atau seperti gunung Uhud dan
engkau infakkan di jalan Allah, Allah tidak akan menerimanya
darimu sampai engkau percaya terhadap qodar, dan engkau
mengetahui bahwa apa yang menimpamu tidaklah salah
alamat, adapun yang salah alamat tidak akan menimpamu.
Dan jika engkau mati tidak dalam (keyakinan) seperti ini
engkau pasti masuk neraka. (HR. Abu Daud 4701, Ibnu Majah
77, Ahmad 21611, Silsilah As-Shahihah 2479)

Segala sesuatu yang terjadi berdasarkan kehendak dan taqdir


Allah, berdasarkan hikmah-Nya yang belum tentu diketahui oleh
manusia. Allah tidak menciptakan kejahatan dan keburukan
dengan sendirinya. Segala kejahatan dan keburukan yang
terjadi adalah akibat dari keburukan dan kejahatan yang
diperbuat oleh hamba-Nya.

Tingkatan beriman kepada Qodar


1. Ilmu.
Beriman dengan ilmu Allah, bahwasanya Allah mengetahui
segala sesuatu. Tidak ada satupun yang bisa luput dari
pengetahuan Allah, sekecil apapun dia, sesamar apapun
bentuknya. Firman Allah










()

Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar atompun yang
ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang
lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut
dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)" (QS. Saba [34]: 3)

Politeknik Negeri Bengkalis 167


Pendidikan Agama Islam

2. Penulisan
Beriman bahwa Allah telah menuliskan taqdir seluruh
makhluknya di Lauh Al-Mahfuzh dan tidak ada yang bisa luput
dari itu. Hal ini berdasarkan firman Allah yang di antaranya,









()


Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah
mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?
Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab
(Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu Amat mudah
bagi Allah. (QS. Al-Hajj [22]: 70)

3. Kehendak
Beriman bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mempunyai
kehendak yang tidak bisa terbantahkan dan terpatahkan oleh
siapapun. Bahwa seluruh kehendak-Nya pasti terjadi dan
terbukti dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi,
walaupun diusahakan.

()




Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu)
kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (QS.
At-Takwiir [81]: 29)

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam,








Sesungguhnya Allah menciptakan semua pembuat dan yang
dibuatnya. (Mustadrak Al-Hakim 1/31, Silsilah As-Shahihah
1637)

Kelompok yang tersesat dalam masalah Qodar ada dua;


Pertama: Al-Jabariyah. Mereka mengatakan bahwa manusia
tidak mempunyai daya dan upaya apapun, kecuali atas taqdir
Politeknik Negeri Bengkalis 168
Pendidikan Agama Islam

Allah. Sehingga apapun yang mereka lakukanapakah itu


perbuatan baik ataupun perbuatan buruksemuanya
berdasarkan taqdir Allah, dan mereka tidak punya pilihan lain
kecuali mengikutinya. Pendapat itu telah dibantah oleh Allah
dalam firman-Nya,





()

Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Rabb-mu.
Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman,
dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".
Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zhalim itu
neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. (QS. Al-Kahfi
[18]: 29)

Kedua: Al-Qodariyah: Mereka mengatakan bahwa semua


hamba bebas untuk melakukan apapun yang dikehendakinya
tanpa ada campur tangan kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Mereka meyakini bahwa apapun yang terjadi semuanya
berdasarkan kehendak manusia itu sendiri dan tidak ada
kehendak Allah di dalamnya. Hal itupun telah dibantah Allah
Subhanahu wa Ta'ala;













Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan
kepada tiap- tiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah
perkataan dari-Ku: "Sesungguhnya akan aku penuhi neraka
Jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama." (QS. As-
Sajdah [32]: 13)

Buah dari beriman kepada qodar.


1. Bersandar diri kepada Allah ketika kita telah berusaha untuk
menggapai yang diinginkan. Kita tidak bersandar kepada

Politeknik Negeri Bengkalis 169


Pendidikan Agama Islam

usaha yang dilakukan saja, sebab boleh jadi usaha tersebut


maksimal tapi Allah berkehendak lain.
2. Seseorang tidak bangga terhadap dirinya sendiri ketika
berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya. Sebab apa
yang didapatkannya merupakan nikmat dari Allah.
3. Tenang dan tidak resah ketika kehilangan atau tidak
mendapatkan apa yang diinginkan, atau ketika
mendapatkan musibah, karena mengetahui semuanya
terjadi dengan kehendak Allah berdasarkan hikmahnya.
Apapun yang terjadi akan berakibat baik bagi seorang
mukmin.














Mengherankan urusan seorang mukmin, sungguh semua
urusannya selalu baik dan hal itu tidak terjadi kecuali bagi
seorang mukmin. Jika dia mendapatkan kebaikan dia
bersyukur maka itu baik baginya. Dan jika mendapatkan
keburukan maka dia bersabar dan itu baik baginya. (HR.
Muslim 7692)

Pengaruh Iman dalam Kehidupan


1. Iman adalah kehidupan hati, yang membangkitkan kekuatan
yang akan membawa seseorang untuk meniti tangga-
tangga kesempurnaan. Iman merupakan pendorong jiwa
untuk selalu melakukan kebaikan dan menghindarkan
keburukan, sebagaimana firman Allah;







()

Dan Apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami
hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang,

Politeknik Negeri Bengkalis 170


Pendidikan Agama Islam

yang dengan itu dia dapat berjalan di tengah-tengah


masyarakat manusia, serupa dengan orang yang
keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali
tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan
orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah
mereka kerjakan. (QS. Al-Anaam [6]: 122)

2. Iman adalah sumber ketenangan dan ketentraman setiap


orang, karena iman sesuai dengan fitrah dan sejalan dengan
tabiatnya. Iman juga merupakan sumber kebahagiaan di
tengah-tengah masyarakat. Karena iman akan menguatkan
ikatan masyarakat, memantapkan hubungannya dan
menyucikan perasaannya lalu membawa mereka menuju
keutamaan hidup. Mereka meyakini bahwa apa yang
didapat dan apa yang terlepas, semuanya berdasarkan
kehendak Allah berdasarkan hikmah-Nya. Allah Subhanahu
wa Ta'ala berfirman,









()
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu
adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu
membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui. (QS. Al-Baqarah [2]: 216)

3. Iman membersihkan dan menyucikan hati dari angan-angan


dan khurofat. Sehingga hati kembali bersih sebagaimana
fitrahnya, dan terus memuncak dengan kesucian yang
dipunyainya untuk menggapai karomah. Dia tidak akan
pernah takut, berharap dan berkeyakinan kecuali kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Politeknik Negeri Bengkalis 171


Pendidikan Agama Islam

4. Menampakkan kemuliaan dan keteguhan hati.


Sesungguhnya orang yang beriman hanya menganggap
dunia ini hanya sebagai tempat singgah saja, bukan sebagai
tempat tinggalnya.




Jadilah engkau di dunia bagaikan orang asing, atau orang
yang sedang lewat saja... (HR. Bukhari 6053)

5. Mempertahankan akhlak yang mulia. Keimanan seseorang


akan adanya kehidupan setelah kehidupan di dunia ini dan
mengetahui bahwa segala amalan akan diperhitungkan dan
diberi balasan yang sesuai, akan menyebabkannya selalu
berusaha untuk melakukan yang baik agar mendapat
balasan yang baik juga. Dia akan merasa bahwa hidupnya
ini mempunyai tujuan yang penting dan luhur, yaitu masuk
surga dan mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala.

6. Bekerja keras dan berusaha untuk beramal yang sebaik-


baiknya. Seseorang yang mengimani adanya qodar dan
mengetahui betapa Allah Subhanahu wa Ta'ala sangat
menghargai usaha hamba, serta adanya keterkaitan antara
hasil dengan usaha, tidak akan pernah berleha-leha untuk
mendapatkan yang terbaik. Dia tidak akan pernah putus
asa, karena yakin apa yang didapatkannya sesuai dengan
taqdir Allah yang penuh dengan hikmah. Dia sadar, bahwa
sebagai hamba Allah adalah diperintahkan untuk selalu
berusaha yang sebaiknya.

Politeknik Negeri Bengkalis 172


Pendidikan Agama Islam

Evaluasi
Pilihlah jawaban yang benar!

1. Seseorang disebut Nabi karena....


a. dia menyampaikan kabar dari Allahb. karena dia dilantik oleh
Allah
c. karena dia mempunyai mukjizat d. karena dia
mengakuinya
e. semua jawaban salah

2. Kenabian merupakan...
a. jabatan yang bisa diperoleh b. keahlian yang bisa
dipelajari
c. anugerah Allah yang kepada hamba terpilih
d. keturunan yang diwariskan e. ilmu laduni

3. Yang termasuk macam-macam mukjizat adalah...


a. ilmu akan berita-berita yang ghaib b. kekuatan dan
kemampuan
c. penjagaan d. semuanya benar
e. semuanya salah

4. Diantara buah beriman kepada Nabi dan Rasul adalah...


a. mengetahui rahmat Allah kepada manusia
b. bersyukur atas nikmat Allah
c. mencintai dan menghormati seluruh nabi
d. semuanya salah e. semuanya benar

5. Beriman kepada Hari Akhir mencakup...


a. beriman kepada hari kebangkitan b. beriman
kepada hisab
c. beriman kepada malaikat d. a dan b benar
e. b dan c benar

Politeknik Negeri Bengkalis 173


Pendidikan Agama Islam

6. Para ulama telah sepakat bahwa adanya penghitungan dan


pembalasan (Hisab dan Jazaa) merupakan hikmah dari...
a. penciptaan jin manusia b. penciptaan alam
semesta
c. adanya hari kiamat d. adanya hari
kebangkitan
e. adanya hari pembalasan

7. Beberapa hal yang termasuk kepada beriman kepada Hari


Akhir adalah...
a. beriman kepada fitnah kubur b. beriman kepada
azab kubur
c. beriman kepada hari kiamat d. beriman keluarnya
Dajjal
e. semuanya benar

8. Meyakini bahwa segala sesuatu terjadi dengan kehendak


Allah sesuai dengan hikmah-Nya merupakan salah satu bentuk
beriman kepada
a. Hari Akhir b. Taqdir
c. Allah d. Kitab Allah
e. semuanya benar

9. Mereka yang mengatakan bahwa manusia tidak punya daya


dan upaya kecuali hanya mengikuti taqdir Allah adalah
kelompok....
a. Jabariyah b. Qodariyah
c. Musyabbihah d. Mutazilah
e. Ahlussunnah

10. Pengaruh iman dalam kehidupan...


a. iman adalah kehidupan hati b. iman adalah
sumber ketenangan

Politeknik Negeri Bengkalis 174


Pendidikan Agama Islam

c. iman memberatkan fikiran d. iman meneguhkan


hati
e. a, b dan d benar

Kunci Jawaban
1. a 6. a
2. c 7. e
3. d 8. b
4. e 9. a
5. d 10. e

Rumus:
Jumlah Jawaban Anda yang
Benar
Tingkat Penguasaan =
___________________________________________ x 100%
10

90% - 100% = istimewa


80% - 89% = baik sekali
70% - 79% = baik
60% - 69% = cukup
< 60% = kurang

Politeknik Negeri Bengkalis 175


Pendidikan Agama Islam

MODUL 8

Pengantar
Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam adalah sosok
manusia teragung yang pernah tercatat dalam sejarah
kehidupan manusia. Dakwahnya yang hanya berkisar 23 tahun
telah menancap kokoh di bumi hingga sekarang ini. Bahkan
umatnya pernah menguasai 2/3 peradaban dunia untuk
berabad-abad lamanya, pada saat umat lain sedang hidup
dalam abad kegelapan.

Beliau adalah sosok mulia tanpa tandingan. Hal itu diakui oleh
semua fihak, baik kawan maupun lawan. Tingkah lakunya, tutur
katanya, bahkan semua yang ada pada dirinya mencerminkan
kemuliaan akhlak seorang hamba Allah yang tanpa cela. Tidak
rendah hati walau tak berpunya, tidak angkuh walau bertahta.
Dibalik itu semua, beliau adalah seorang manusia biasa yang
bisa ditiru dan bukan malaikat yang tak tersentuh.

Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam


merupakan hal ketiga yang wajib dipelajari oleh setiap manusia,
terutama seorang muslim. Mengenal Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam merupakan pertanyaan malaikat yang ketiga, ketika
seseorang mendapatkan fitnah kubur, sebagaimana hadits
yang telah diterangkan di atas. Sebagai seorang muslim,
mengenal Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam adalah sebuah
kewajiban.

Sebagaimana sebuah pepatah mengatakan, tak kenal maka tak


sayang, tak sayang maka tak cinta, maka mengenal Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam merupakan sarana untuk
mencintainya. Mencintai Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam
hukumnya wajib. Seseorang tidak sempurna imannya jika tidak

Politeknik Negeri Bengkalis 176


Pendidikan Agama Islam

mencintai Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam melebihi apapun


yang ada di dunia ini, sebagaimana sabdanya,









Tidak beriman seseorang di antara kalian, sampai aku (Nabi
Muhammad) lebih dicintainya dari anaknya, orang tuanya, dan
seluruh manusia. (HR. Bukhari 15, Muslim 178)

Karena mencintai Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa


Sallam adalah suatu kewajiban, maka sarana untuk
mencintainyayaitu mengenalnyamenjadi wajib juga. Oleh
karenanya kita akan mengenal lebih jauh tentang Nabi
Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam sesuai dengan
riwayat-riwayat yang benar, yang jauh dari mitos dan legenda.

Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam


mencakup pengetahuan tentang lima hal, yaitu;
1. Mengetahui nasabnya yang merupakan keturunan yang
terbaik dan termulia.
2. Mengetahui umurnya, tempat lahirnya, dan tempat-tempat
hijrahnya.
3. Mengetahui umur kenabiannya.
4. Dengan apa beliau diangkat menjadi nabi? Dengan apa
beliau diangkat jadi rasul?
5. Apa risalah yang diemban olehnya? Kenapa?

Umat Islam sekaran ini sudah kehilangan figur, sehingga


mereka menokohkan dan mengidolakan tokoh-tokoh dunia yang
jika dibandingkan dengan beliau tidak ada apa-apanya. Hal itu
terjadi karena mereka lebih mengenal tokoh-tokoh tersebut
dibandingkan Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Tentu itu satu
fenomena yang menyedihkan. Umat Islam tidak akan pernah

Politeknik Negeri Bengkalis 177


Pendidikan Agama Islam

menjadi leader selama masih mengekor kepada tokoh-tokoh


yang bukan umatnya.

Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam adalah


salah satu cara untuk membentuk karakter yang kuat. Sebab,
dengan mengenal pribadi beliau yang agung, maka seseorang
akan tertarik untuk mengidolakannya. Jika seseorang telah
mengidolakan Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam,
maka dia akan selalu berusaha berbuat yang baik dan benar
menurut timbangan agama Islam

Kompentensi Dasar
1. Mengetahui Nasab dan kelahiran Nabi Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam
2. Mengetahui dan Memahami perjalanan hidup Nabi sebelum
dan sesudah diutus
3. Mengetahui dan menghafal nama-nama istri-istri dan anak-
anak Nabi
4. Mengetahui sebagian ciri-ciri fisik Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam

Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menyebutkan nasab Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa
Sallam sampai datuk yang kelima dengan tepat.
2. Menerangkan perjalanan hidup Nabi Muhammad Shallallahu
'alayhi wa Sallam sebelum dan sesudah diutus dengan tepat.
3. Menyebutkan nama-nama istri dan anak Nabi Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam dengan benar.
4. Menyebutkan sebagian ciri-ciri fisik Nabi Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam dengan benar

Materi Pembelajaran
Tiga rukun Iman yang terakhir

Politeknik Negeri Bengkalis 178


Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Nabi dan Rasul


b. Beriman kepada Nabi
c. Beriman kepada Hari Akhir
d. Beriman kepada Taqdir

Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Al-Fawzan, Shalih Al-Fawzan, 2009, Kitab At-Tauhid, Trimurti,
Ponorogo
Al-Mubarkafury, Shafiyurrahman, 1993, Ar-Rahiq Al-Makhtum,
Maktabah At-Tawfiqiyah, Cairo
Ibnu Hisyam, Sirah An-Nabawiyah, 2006, Makatabah As-
Shofa, El
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu]


minggu sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk
membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan
debat.

b. Dalam kegiatan debat, kelas dibagi menjadi 4 [empat] atau


5 [lima] kelompok. Secara acak akan ditugaskan [1] kelompok
pertama ditetapkan sebagai penyaji, [2] kelompok kedua dan
ketiga ditentukan sebagai kontra atau penyangga, [3]
kelompok keempat sebagai pembela kelompok pertama, dan
[4] kelompok kelima sebagai penengah. Masing-masing
kelompok terdiri 6 [enam] mahasiswa atau lebih [waktu 10
menit].

Politeknik Negeri Bengkalis 179


Pendidikan Agama Islam

c. Sebelum debat dimulai dosen menyajikan global materi


kuliah yang akan didebatkan kepada mahasiswa dalam bentuk
ceramah [waktu 10-15 menit].

d. Sebelum debat dilaksanakan, masing-masing kelompok


menetukan juru bicaranya. Masing-masing kelompok
mendikusikan materi pada kelompoknya sendiri dan
merumuskan arguman-argumen dari hasil diskusinya [waktu 30
menit].

e. Setelah masing-masing kelompok selesai diskusi dan telah


menemukan argumentasi untuk disampaikan, kegiatan diskusi
dihentikan dan seting kelas dibuat dalam situasi yang berbeda.

f. Mulailah perdebatan dan dalam perdebatan ini dosen


bertindak sebagai pemandu. Langkah pertama, surulah juru
bicara dari kelompok penyaji untuk menyampaikan
argumen-argumennya. Langkah kedua, meminta kelompok
kontra [2 dan 3 ] memberikan atau menyampaikan konter
terhadap argumentasi yang disampaikan. Buatlah situasi
debat antar kelompok penyaji dengan kelompok kontra dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Langkah ketiga, mintalah kolompok pembela untuk
menyampaikan argumentasi pembelaannya dan buatlah situasi
debat antara kelompok kontra dengan kelompok pembela dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Doronglah peserta yang lain untuk mencatat dan disampaikan
kepada juru-juru debat mereka dengan berbagai argumen
atau bantahan yang disarankan kepada juru bicaranya. Juga,
doronglah mereka unruk menyambut dengan applaus terhadap
argumen-argumen dari wakil atau juru bicara tim mereka
[waktu 40 menit].

Politeknik Negeri Bengkalis 180


Pendidikan Agama Islam

g. Ketika perdebatan dianggap sudah cukup, perdebatan


diakhiri dan seluruh kelompok digambungkan kembali dalam
lingkaran penuh. Dosen menyimpulkan dan memberi komentar
terhadap permasalah yang diajukan dalam perdebatan tersebut
dan buatlah diskusi seluruh kelas tentang apa yang telah
dipelajari dari pengalaman debat itu dan kemudian rumuskan
argumen-argumen terbaik yang dibuat kedua kelompok
[penyaji dan kontra]. Maka, sebelum menutup perkuliahan,
doronglah semua mahasiswa untuk menyambut dengan
applaus atas debat yang telah dilakukan , setelah itu tutup
kuliah dengan membaca doa [ waktu 30 menit]

h. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan


perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.

Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.

b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test


dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan
Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan
dosen.

Politeknik Negeri Bengkalis 181


Pendidikan Agama Islam

Materi Pembelajaran
BAB VIII
Mengenal Nabi Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam

Nasab Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam


Beliau adalah Muhammad ibn Abdullah ibn Abdul Muthallib ibn
Hasyim ibn Abdi Manaf ibn Qushay ibn Kilaab ibn Murrah ibn
Kaab ibn Lui ibn Ghaalib ibn Fahr ibn Maalik ibn An-Nadhr ibn
Kinaanah...32
Dalam sebuah hadits disebutkan,










Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail,
memilih Quraisy dari keturunan Kinanah, memilih Bani Hasyim
dari keturunan Quraisy dan memilihku dari keturunan Bani
Hasyim. (HR. Muslim 6077)

Adapun dari garis ibunya adalah Aminah bintu Wahbin ibn Abdi
Manaf ibn Zuhrah ibn Kilaab...33
Ayah dan Ibu nabi merupakan pemuda pemudi yang paling
mulia di masanya.

Ayahanda beliauAbdullahdikirim oleh Abdul Muthallib ke


Madinah untuk berniaga kurma, kemudian jatuh sakit lalu
meninggal dunia dan dikuburkan di sana di umur ke 25 tahun,
pada saat nabi masih berada di dalam kandungan. Itulah yatim

32 Ibnu Katsir, Sirah Nabawiyah, 1/189

33 Shafiyurrahman Al-Mubarkafury, Sirah Nabawiyah, hal: 34.

Politeknik Negeri Bengkalis 182


Pendidikan Agama Islam

yang sebenarnya dan paling tinggi martabatnya. Adapun


ibundanya meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari
Madinah menuju Makkah, di sebuah daerah yang bernama
Abwaa, pada saat nabi masih berumur empat tahun.

Politeknik Negeri Bengkalis 183


Pendidikan Agama Islam

Politeknik Negeri Bengkalis 184


Pendidikan Agama Islam

Kelahirannya dan Pengasuhannya


Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam dilahirkan di
Makkah, pada hari Senin Tahun Gajah. Adapun mengenai
tanggal dan bulan kelahirannya, para ulama berbeda pendapat.
Ada yang mengatakan 2 Rabiul Awwal, ada yang mengatakan 8
Rabiul Awwal, ada yang mengatakan 10 Rabiul Awwal, ada
yang mengatakan 12 Rabiul Awwal, ada yang mengatakan 18
Rabiul Awwal. Ada juga yang mengatakan lahir di bulan
Ramadhan.34

Adapun Syaikh Shafiyullah Al-Mubarakfury mengatakan,


Pemimpin para Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam dilahirkan di
keluarga Bani Hasyim di Makkah pada pagi hari Senin, 9 Rabiul
Awwal, pada awal Tahun Gajah, 40 tahun setelah Raja Kisra
(Persia)Anusyirwanberkuasa, yang bertepatan dengan 20
atau 22 April 571 M, sebagaimana yang diteliti oleh ilmuwan
besar Sulaiman Al-Manshurfury, dan peneliti ilmu falak Mahmud
Pacha.35

Setelah beliau dilahirkan oleh ibundanya, beliau dikirimkan


kepada kakeknyaAbdul Muthallibsebagai kabar gembira
baginya atas kelahiran cucunya. Maka dia pun bergembira dan
membawa bayi mulia itu ke dalam Kabah untuk berdoa dan
bersyukur kepada Allah. Beliau kemudian diberi nama
Muhammad. Nama ini belum terkenal di kalangan orang Arab
pada waktu itu. Kemudian beliau dikhitan pada umur tujuh
tahun sebagaimana kebiasaan orang Arab sampai sekarang. 36
Orang yang pertama kali menyusuinya setelah ibundanya
adalah Tsuwaibah, pembantu Abu Lahab.
34 Ibnu Katsir, Al-Bidayah wa An-Nihayah 3/373-376.

35 Ar-Rahiiq Al-Makhtuum hal: 41.

Politeknik Negeri Bengkalis 185


Pendidikan Agama Islam

Sebagaimana kebiasaan orang Arab pada masa itu untuk


menyusukan anaknya di pedesaan, dengan tujuan menjauhkan
bayi dari penyakit perkotaan sehingga mereka bisa tumbuh
sehat dan kuat, serta bisa berbicara bahasa Arab dengan fasih.
Setelah Abdul Muthallib mencari orang yang mau
menyusukannya, maka dia mendapatkan Halimah bintu Abi
Duayb As-Sadiyah. Halimah banyak mendapatkan berkah
dengan menyusui bayi mulia ini, padahal tadinya dia
mengambil bayi mulia tersebut karena tidak mendapatkan bayi
lain untuk disusui. Di antaranya, bahwa air susu Halimah yang
asalnya tidak begitu banyak, menjadi melimpah. Tanah mereka
yang tandus, berubah menjadi tanah yang subur. Dan banyak
berkah lain yang di dapatnya.37

Setelah itu beliau diasuh oleh ibunya, Aminah yang meninggal


di Abwaa. Lalu beliau diasuh oleh Kakeknya, Abdul Muthallib.
Dan sepeninggal kakeknya, beliau diasuh oleh pamannya Abu
Thalib ibn Abdul Muthallib.

Pernikahannya dengan Khodijah binti Khuwailid


Radhiyallahu 'anha
Khodijah adalah perempuan yang kaya raya dan dari keturunan
yang mulia. Ia melihat bahwa Muhammad Shallallahu 'alayhi wa
Sallam adalah seorang laki-laki yang jujur dan amanah, yang
tidak pernah ditemuinya selama ini. Hal itu melihat hasil
dagangannya yang dibawa oleh beliau ke Syam. Ditambah
keterangan dari pembantunya Khadijah yang ikut dalam kafilah
perdagangan, yang menceritakan betapa mulianya akhlak
seorang Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam.
36 Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah 1/159.

37 Ibnu Hisyam, 1/162-164

Politeknik Negeri Bengkalis 186


Pendidikan Agama Islam

Pada saat itu, para pemuka bangsa Arab saling berebut untuk
menikahinya, namun Khadijah menolaknya. Khadijah berbicara
dengan temannyaNafisah bintu Maniyyahyang kemudian
menceritakan keinginan Khadijah kepada Muhammad
Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Beliau pun setuju untuk menikahi
Khadijah, lalu berbicara dengan paman-pamannya. Maka
mereka pun menemui paman Khadijah dan melamarnya, lalu
berlangsunglah pernikahan antara keduanya. Khadijah adalah
perempuan yang pertama kali beliau nikahi, dan beliau tidak
pernah menikahi perempuan lain sampai Khadijah wafat.

Semua anak-anak nabikecuali Ibrahimberasal dari Khadijah.


Anak yang pertama adalah Al-Qasim, kemudian Zainab,
Ruqayyah, Ummu Kaltsum, Fathimah dan Abdullah yang
dijuluku At-Thayyib wa At-Thahir. Semua anak laki-laki beliau
meninggal sewaktu masih kecil. Adapun yang perempuan
semua hidup sampai besar, masuk Islam dan ikut hijrah ke
Madinah. Namun mereka semua meninggal dunia sebelum Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam, kecuali Fathimah Radhiyallahu
'anha yang meninggal enam bulan setelah wafatnya Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam.38

Diutus Menjadi Nabi dan Rasul


Ketika beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam mendekati umur 40
tahun, dan pengalamannya telah menyebabkan akalnya
menjauh dari perbuatan kaumnya, beliau mulai suka
menyendiri. Beliau membawa perbekalan dan pergi ke gua
Hiraa. Ketika umurnya genap 40 tahun, tanda-tanda kenabian
mulai muncul, yang di antaranya adalah jika beliau Shallallahu
'alayhi wa Sallam bermimpi pada malam hari, maka pagi

38 Al-Bidayah, 3/463-464, Ar-Rahiiq 45-46

Politeknik Negeri Bengkalis 187


Pendidikan Agama Islam

harinya hal tersebut terjadi. Pada bulan Ramadhan 39 tahun


ketiga dari kesendiriannya, Allah Subhanahu wa Ta'ala
menurunkan Jibril Alayhissalam membawa ayat-ayatnya, yaitu
QS. Al-Alaq ayat 1-5. Dengan itulah Muhammad Shallallahu
'alayhi wa Sallam telah diangkat menjadi Nabi.40

Kemudian setelah itu wahyu berhenti turun selama beberapa


waktu lamanya.41 Hal itu cukup membuat Nabi Shallallahu
'alayhi wa Sallam merasa tertekan dan hampir putus asa. Beliau
merasa bahwa apa yang diterimanya selama ini bukanlah hal
yang berharga. Namun Jibril Alayhissalam selalu menguatkan
hatinya dan menegaskan bahwa beliau benar-benar utusan
Allah.42

39 Dalam Ar-Rahiiq disebutkan bahwa hal itu terjadi pada hari Senin,
21 Ramadhan, yang bertepatan dengan 10 Agustus 610 M. Umur
beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam waktu itu 40 tahun 6 bulan 12
hari penanggalan Qamariah, atau 39 tahun 3 bulan 12 hari
penanggalan Masehi. Ar-Rahiiq hal: 50.

40 Kisah lengkap turunnya wahyu yang pertama bisa dilihat di


berbagai kitab Sirah Nabawiyah, seperti Ibnu Hisyam dan Ibnu Katsir,
juga bisa dilihat di berbagai kitab Tafsir, seperti At-Thabary, Ibnu
Katsir, Al-Qurthuby, dan lain-lain.

41 Dalam penentuan waktu terjadi perbedaan pendapat. Ada yang


mengatakan beberapa hari, ada yang mengatakan beberapa bulan,
ada yang mengatakan beberapa tahun.

42 HR. Bukhari 6581.

Politeknik Negeri Bengkalis 188


Pendidikan Agama Islam

Kemudian Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam bercerita, Ketika


aku sedang berjalan, aku mendengar suara dari langit. Aku
menengadahkan pandanganku ke langit. Ternyata malaikat
yang datang kepadaku di Hira sedang duduk di atas kursi
antara langit dan bumi. Aku berlutut sampai terhuyung ke bumi
karenanya. Aku mendatangi keluargaku dan berkata, Selimuti
aku, selimuti aku... Merekapun menyelimutiku. Kemudian Allah
menurunkan, Hai orang yang berselimut. Bangunlah dan
berikan peringatan... sampai firman-Nya
...tinggalkanlah......43

Dengan ayat-ayat ini beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam telah


diangkat menjadi Rasulullah.

Dakwah Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam di Makkah


Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam memulai dakwah
kepada kerabat terdekatnya. Pada saat itu, dakwah beliau tidak
mengalami tantangan dan rintangan yang cukup berarti. Lalu
berimanlah beberapa kerabat dekatnya dari Bani Hasyim,
termasuk juga istrinya yang kemudian menjadi penolong utama
dan penguat dakwah beliau hingga akhir hayatnya.

Setelah itu beliau memulai dakwah secara terbuka di bukit


Shafa, dengan memanggil suku-suku Quraisy. Pada saat itu
tantangan dakwah mulai muncul yang berasal dari pamannya
sendiri, yaitu Abu Lahab. Setelah itu tantangan, rintangan
bahkan siksaan terus membayangi dakwah Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam di Makkah yang berlangsung
selama kurang lebih 13 tahun. Sehingga gugurlah seorang
syahid pertama di dalam Islam, yaitu Sumayyah, ibunda dari
Ammar bin Yasir.

43 HR. Bukhari 4, 3066, dan Muslim 425, 426.

Politeknik Negeri Bengkalis 189


Pendidikan Agama Islam

Dakwah beliau selama di Makkah berfokus kepada pemurnian


Aqidah. Oleh karena itu jika kita pelajari ayat-ayat dan surat-
surat Al-Quran yang diturunkan di Makkah, semuanya berkisar
tentang masalah Tauhid dan bantahan terhadap keyakinan-
keyakinan yang bertentangan tentang Tauhid, serta ancaman
dari Allah bagi siapa saja yang tidak mau menerima Tauhid.
Kisah-kisah umat yang terdahulu yang tertulis di dalam Al-
Quran sebagai pembuktian akan benarnya dakwah Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam, juga sebagai penghibur bagi Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam dan umatnya atas segala
penderitaan yang mereka alami selama ini.

Namun di sebalik tantangan tersebut, Rasulullah Shallallahu


'alayhi wa Sallam mendapatkan dukungan yang kuat dari
istrinyaKhadijah bintu Khuwailid Radhiyallahu 'anhadan
pamannyaAbu Thalib ibn Abdul Muthallibyang sayangnya
yang terakhir ini meninggal dalam kekufuran. Namun
sepeninggal mereka berdua tantangan dan rintangan semakin
berat, sehingga orang kafir Quraisy berani untuk mengembargo
umat Islam yang masih sedikit itu, dan seluruh keturunan Bani
Hasyim. Sehingga di antara mereka ada yang terpaksa
memakan dedaunan, karena tidak ada bahan makanan yang
bisa dibeli. Namun hal itu tidak melunturkan keimanan para
shahabat yang telah menjual dirinya dengan surga dan ridha
Allah.

Isra dan Miraj


Peristiwa Isra dan Miraj adalah salah satu mukjizat Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam, sekaligus sebagai penguji
keimanan umat Islam yang ada di Makkah pada waktu itu,
sebelum mereka mendapatkan perintah yang berat, yaitu
berhijrah ke Madinah. Orang kafir Quraisy menyangsikan akan
terjadinya peristiwa tersebut. Orang-orang yang tersesat di
kalangan umat Islam menyangka bahwa peristiwa Isra dan

Politeknik Negeri Bengkalis 190


Pendidikan Agama Islam

Miraj hanya terjadi pada ruh Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam


saja dan tidak dengan jasadnya. Mereka berdalih bahwa hal itu
secara akal tidak mungkin. Mereka tidak sadar bahwa tidak ada
yang tidak mungkin bagi Allah. Bahkan hadits-hadits mengenai
Isra dan Miraj pun shahih adanya.44

Allah berfirman,












()
Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada
suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang
telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui. (QS. Al-Israa [17]: 1)

Hal yang merupakan tanda kebesaran Allah adalah menaikkan


hambanyaMuhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallamke
Sidratul Muntaha dengan jasad dan ruhnya. Hal itu tidak
mampu dilakukan dan dialami oleh orang lain. Adapun kalau
hanya ruhnya saja, maka tidak ada tanda kebesaran apapun,
karena hal itu hanya bagaikan mimpi yang bisa dialami oleh
siapa saja.

Para ahli sejarah berbeda pendapat tentang waktu terjadinya


Isra dan Miraj. Ada yang mengatakan 16 bulan sebelum hijrah,
yaitu bulan Ramadhan tahun 12 Kenabian. Ada yang
mengatakan 14 bulan sebelum hijrah, yaitu bulan Muharram
tahun 13 Kenabian. Ada yang mengatakan satu tahun sebelum
hijrah, yaitu 13 Rabiul Awal tahun 13 Kenabian. Namun tidak

44 HR. Bukhari 342, 3164, Muslim 429, 433

Politeknik Negeri Bengkalis 191


Pendidikan Agama Islam

ada satu dalil pun yang menguatkan salah satu dari tiga
pendapat ini, sehingga kita tidak perlu untuk mengambil salah
satunya, karena bukan itu inti dari terjadinya peristiwa agung
tersebut.

Adapun pendapat yang mengatakan terjadi pada tanggal 27


Rajab tahun 10 Kenabian, maka itu tertolak dengan sebuah
riwayat yang mengatakan bahwa Khadijah Radhiyallahu 'anha
wafat pada bulan Ramadhan tahun 10 Kenabian. Khadijah wafat
sebelum sholat lima waktu diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala. Tidak ada perbedaan pendapat bahwa sholat lima waktu
diwajibkan pada malam Isra Miraj. Maka peristiwa itu tidak
mungkin terjadi pada tanggal tersebut, sebab bulan Rajab
adalah dua bulan sebelum Ramadhan.45

Pada malam tersebut, Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa


Sallam menemui dan merasakan banyak kejadian yang luar
biasa, di antaranya adalah: Dadanya dibelah dan disucikan
untuk kedua kalinya, bertemu dengan bapaknya manusia Adam
Alayhissalam, bertemu dengan saudara-saudaranya sesama
nabi Alayhimusssalam, naik sampai ke langit ketujuh, melihat
Baytul Mamuur dan lain-lain, sebagaimana diriwayatkan dalam
hadits-hadits yang shahih.

Hijrah Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam


Abu Bakar As-Shiddiq Radhiyallahu 'anhu adalah orang yang
paling beruntung, karena dia dipilih Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam untuk menemaninya pergi berhijrah ke Madinah (nama
sebelumnya adalah Yatsrib). Kemudian beliau Shallallahu 'alayhi
wa Sallam membuat sebuah rencana hijrah yang aman

45 Ar-Rahiiq hal: 108

Politeknik Negeri Bengkalis 192


Pendidikan Agama Islam

bersama Abu Bakar, lalu kembali ke rumahnya seakan-akan


tidak terjadi apapun.46

Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam telah berhasildengan


pertolongan Allahuntuk keluar dari rumahnya pada malam
hari, menerobos kepungan para pemuda Quraisy yang ingin
membunuhnya. Kemudian pergi ke rumah Abu Bakar, lalu
berangkat menuju Gua Tsuur pada malam 27 Shafar tahun 14
Kenabian, yang bertepatan dengan 12/13 September 622 M.
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam sengaja mengambil
jalan memutar untuk mengelabui pasukan Quraisy yang akan
mengejarnya. Bahkan ada riwayat yang mengatakan bahwa
beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam berjinjit untuk
menyamarkan jejak kakinya di padang pasir.

Pada hari Senin 8 Rabiul Awal tahun 14 Kenabianatau tahun


pertama Hijriahyang bertepatan dengan 23 September 622
M, Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam sampai di Quba.
Lalu beliau mendirikan Masjid Quba yang dikenal sebagai
masjid pertama dalam sejarah Islam.

Sesampainya di Madinah, Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa


Sallam disambut dengan sambutan yang gegap gempita,
dengan diiringi takbir. Pada hari itu, Madinah menjadi sangat
meriah, dan tidak pernah semeriah itu pada saat sebelumnya.
Para penduduk Madinah telah lama mengidamkan pertemuan
dengan Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Mereka
menantinya dengan harap dan cemas. Maka dengan

46 Adapun kisah hijrahnya Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam


bersama Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu bisa dibaca di berbagai
buku/kitab sejarah Nabi, karena tidak memungkinkan untuk ditulis
semuanya di sini.

Politeknik Negeri Bengkalis 193


Pendidikan Agama Islam

kedatangannya, bergembiralah mereka dan bersuka cita


dengan sepenuh hati.

Istri-istri Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam47


Istri-istri Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam ada 11 orang. Dua
orang di antaranya wafat pada saat Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam masih hidup, dan sembilan orang lainnya masih hidup
ketika Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam wafat. Mereka adalah;

1. Khadijah bintu Khuwaylid ibn Asad ibn Abdil Uzza ibn


Qushay ibn Kilaab. Beliau adalah orang yang pertama beriman
kepada Allah dan rasul-Nya. Pada masa Jahiliah beliau disebut
sebagai At-Thahirah (perempuan suci). Beliau adalah istri
pertama Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam, pada saat Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam berumur 25 tahun. Beliau
Radhiyallahu 'anha wafat tiga tahun sebelum hijrah pada umur
65 tahun dan dimakamkan di Juhun. Jarak antara wafatnya
dengan kematian Abu Thalib adalah tiga hari.

Keistimewaannya;
Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam tidak pernah menikahi
wanita lain semasa hidupnya.
Seluruh keturunan Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam
kecuali Ibrahimlahir dari rahimnya.
Beliau adalah perempuan terbaik umat ini.
Allah memberikan salam kepadanya melalui Jibril
Alayhissalam, dan dijanjikan sebuah rumah di surga oleh-
Nya.48

47 http://www.alrasul.com/vb/showthread.php?t=62 dengan
penyesuaian.

48 HR. Bukhari 3609, Muslim 6426

Politeknik Negeri Bengkalis 194


Pendidikan Agama Islam

Beliau tidak pernah menyakiti dan membuat marah


Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam sekalipun.
Perempuan yang pertama beriman dari umat Islam.

2. Saudah bintu Zamah ibn Qays bin Abd Syams. Dia


dinikahi oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam setelah
wafatnya Khadijah dan sebelum menikahi Aisyah. Beliau
mengalami menopause, sehingga Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam berencana mentalaknya. Namun dia berkata, Jangan
ceraikan aku. Engkau tetap halal mendapatkan bagianku.
Sesungguhnya aku ingin dibangkitkan (di hari kiamat) sebagai
bagian dari istri-istrimu. Maka aku hibahkan hari giliranku untuk
Aisyah... Inilah keistimewaannya, bahwa beliau tetap ingin
menjadi istri Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam karena
kecintaannya kepada Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam dan
karena dia orang yang taat beribadah. Dia wafat pada masa
Amirul Mukminin Umar ibn Khattab Radhiyallahu 'anhu.

3. Aisyah bintu Abi Bakar As-Shiddiq Abdullah ibn Abi


Quhaafah ibn Utsman At-Taymi. Beliau mendapatkan kuniyah
(julukan) Ummu Abdillah. Ibunya adalah Ummu Ruumaan bintu
Amir Al-Kinaaniyyah. Dinikahi oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi
wa Sallam tiga tahun sebelum Hijrah pada umur enam tahun,
dan digauli pada umur sembilan tahun. Rasulullah Shallallahu
'alayhi wa Sallam wafat ketika Aisyah Radhiyallahu 'anha
berumur 18 tahun. Beliau wafat pada tahun 58 H, dan
dimakamkan pada malam hari di Baqi. Beliau berwasiat agar
dishalatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, maka diapun
menshalatkannya.

Keistimewaannya:

Politeknik Negeri Bengkalis 195


Pendidikan Agama Islam

Beliau adalah istri yang paling dicintai Nabi Shallallahu


'alayhi wa Sallam.49
Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam tidak pernah menikahi
seorang gadis/perawan selainnya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan wahyu saat Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam satu selimut dengannya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala membebaskannya dari
tuduhan keji para munafiq.
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam wafat di
rumahnya, pada hari gilirannya dan di dadanya dan
dimakamkan di rumahnya.
Malaikat memperlihatkan gambarnya kepada Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam sebelum menikahinya.

4. Hafshoh bintu Umar ibn Khattab Al-Adawy. Beliau


dinikahi oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam pada
tahun ketiga Hijriah. Beliau pernah ditalak oleh Nabi Shallallahu
'alayhi wa Sallam, sehingga Umar menaburkan debu ke atas
kepalanya sendiri. Jibril pun turun keesokan harinya
memerintahkan Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam untuk
merujuknya, sebagai rahmat bagi Umar.
Keistimewaannya: Jibril Alayhissalam ketika memerintahkan
untuk merujuk Hafshoh mengatakan, Sesungguhnya Allah
menyuruhmu untuk merujuk Hafshoh. Sesungguhnya dia
adalah perempuan yang rajin shaum, teguh pendirian dan salah
satu istrimu di surga.50

5. Zainab bint Khuzaimah ibn Al-Harits. Rasulullah


Shallallahu 'alayhi wa Sallam menikahinya pada bulan

49 HR. Bukhari 3462, Muslim 6328.

50 Shahih Al-Jaami 4351

Politeknik Negeri Bengkalis 196


Pendidikan Agama Islam

Ramadhan tahun ketiga Hijriah. Beliau disebut sebagai Ummu


Al-Masaakiin, karena banyak memberi makan orang miskin.
Beliau tidak lama menjadi istri Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam, hanya 2-3 bulan saja. Beliau meninggal semasa hidup
Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam di bulan Rabiul Awal.

6. Ummu Salamah Hind bintu Abi Umayyah ibn Al-


Mughirah. Sebelumnya beliau adalah istri Abu Salamah, salah
seorang tokoh shahabat. Beliau dengan suaminya adalah orang
yang pertama Hijrah ke Habasyah. Beliau dinikahi oleh Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam pada 2 Syawal tahun 4 Hijriah.
Wafat tahun 62 H, pada masa kepemimpinan Yazid bin
Muawiyah.

7. Zainab bint Jahsy ibn Ranaab ibn Yamar. Ibunya: Umayyah


bint Abdul Muthallib. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam
menikahinya pada tahun 5 H. Sebelumnya beliau adalah istri
Zaid bin Haritsah Radhiyallahu 'anhu, anak asuh Nabi. Setelah
diceraikan, Allah Subhanahu wa Ta'ala menikahkannya dengan
Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam (QS. Al-Ahzaab : 37), dan itu
menjadi kebanggaannya atas seluruh istri Nabi. Beliau wafat
pada tahun 20 H, dan beliau adalah istri Nabi yang pertama
wafat setelah wafatnya Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam.

8. Juwairiyah bint Al-Haarits ibn Abi Dharaar dari Bani


Musthaliq (Yahudi). Nama aslinya adalah Barrah, dan Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam menggantinya dengan Juwairiyah.
Dalam sebuah peperangan, Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam menawannya dan menjadi bagian Tsabit ibn Qays Al-
Anshory. Kemudian beliau berjanji akan menebus dirinya
sendiri. Beliau menemui Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam untuk membantunya menebus dirinya. Maka Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda, Maukah kuberikan
yang lebih baik? Aku beli engkau dan aku bebaskan lalu aku

Politeknik Negeri Bengkalis 197


Pendidikan Agama Islam

nikahi engkau? Beliaupun berkata, Ya. Dengan menikahnya


Juwairiyah dengan Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam, maka
seluruh Bani Musthaliq yang ditawan oleh shahabat pun
dilepaskan, karena mereka segan menawan besan/ipar Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Sehingga beliau menjadi
perempuan yang paling banyak berkah untuk kaumnya, dan
itulah keistimewaannya. Beliau dinikahi pada tahun 5 H, dan
wafat tahun 56 H.

9. Ummu Habibah Romlah bint Shakhr ibn Harb. Beliau


adalah anak Abu Sufyan. Hijrah ke Habasyah bersama
suaminyaUbaydillah ibn Jahsyyang muslim kemudian
murtad menjadi Nasrani dan mati dalam kekufuran. Kemudian
Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam melamarnya melalui Raja
Habasyah, An-Najasyi. Kemudian An-Najasyi memberikan
mahar sebanyak 400 dinar atas nama Nabi, dan yang menjadi
walinya adalah Utsman ibn Affan yang merupakan sepupunya.
Beliau dinikahi pada tahun 6 H. Wafat pada tahun 40 H. Beliau
orang yang mengusir Abu Sufyanketika masih kafiruntuk
tidak duduk di tempat duduk Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam,
sambil berkata, Sesungguhnya kamu itu musyrik!

10. Shafiyyah bintu Hayy ibn Akhthab, dari keturunan Nabi


Harun Alayhissalam. Asalnya adalah istri seorang penyair
Yahudi yang terbunuh pada perang Khaibar. Beliau ditawan dan
dinikahi oleh Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam dengan mahar
kebebasannya pada tahun 7 H. Beliau adalah seorang lembut
dan pandai. Wafat pada bulan Ramadhan tahun 50 H, pada
masa khilafah Muawiyah.

11. Maymunah bintu Al-Harits ibn Hazn. Nama aslinya


adalah Barrah. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam
menikahinya pada tahun 7 H. Beliau dibangunkan rumah di
Saraf dan wafat di Saraf tahun 51 H dan dishalatkan oleh Ibnu

Politeknik Negeri Bengkalis 198


Pendidikan Agama Islam

Abbas. Saraf adalah sebuah tempat sekitar 12 km dari kota


Makkah. Beliau adalah Ummahat Al-Mukminin (Ibu-ibunya kaum
mukminin) yang terakhir dinikahi.

Anak-anak Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam 51


1. Zainab. Dia adalah anak perempuan Nabi yang tertua. Dia
adalah buah dari pernikahan yang berbahagia antara Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam dengan Khadijah bintu Khuwaylid
Radhiyallahu 'anha. Dia menikah dengan sepupunyaAbu Al-
Ashpada masa hidup ibunya. Dia masuk Islam dan hijrah
enam tahun sebelum suaminya yang pada saat itu masih
musyrik. Dia sempat membuat Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam menangis, ketika dia ingin menebus suaminya yang
ditawan pada saat perang Badar dengan kalung pemberian
Khadijah. Pada saat hijrah, dia diganggu oleh Habbar ibn Al-
Aswad hingga terjatuh dari untanya ke atas batu cadas. Sejak
saat itu dia terus merasakan sakitnya hingga meninggal pada
tahun 8 H. Adapun suaminya, akhirnya masuk Islam dan
dinikahkan kembali dengan Zainab beberapa tahun sebelum
kematiannya, setelah yakin bahwa Rasulullah Shallallahu 'alayhi
wa Sallam bukanlah seorang yang gila harta.

2. Ruqayyah. Dinikahi oleh Atabah ibn Abi Lahab sebelum


hijrah. Ketika surat Al-Lahab turun, Abu Lahab mengatakan,
Kepalaku haram atas kepalamu jika kamu tidak menceraikan
anaknya (Nabi). Maka Atabah menceraikan Ruqayyah. Mereka
bercerai sebelum sempat berhubungan. Dia pun masuk Islam
dan dinikahi oleh Utsman bin Affan, dan ikut hijrah ke
Habasyah. Kemudian mereka hijrah ke Madinah. Dia dikejutkan
dengan meninggalnya anak lelakinya yang berumur enam
tahun. Kesedihan terus melandanya sehingga dia menderita
demam dan dirawat oleh Utsman bin Affan, sehingga Utsman

51 www.saaid.net/PowerPoint/341.pps dengan penyesuaian.

Politeknik Negeri Bengkalis 199


Pendidikan Agama Islam

tidak sempat untuk ikut dalam Perang Badar dengan perintah


Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Dia menghembuskan nafas
terakhirnya bersamaan dengan datangnya Zaid ibn Haritsah
yang memberi kabar kemenangan Perang Badar. Lalu Utsman
pun menguburkannya.

3. Ummu Kaltsum. Ketika Ummu Kaltsum mencapai usia


pernikahan, dia dilamar oleh Abu Thalib untuk Utaybah ibn Abi
Lahab. Ketika dakwah Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam mulai
meluas, kaum Quraisy memerintahkan untuk menceraikan
seluruh anak perempuan Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam.
Semua menceraikan kecuali Abu Al-Ash. Setelah itu Ummu
Kaltsum tinggal di rumah orangtuanya bersama adiknya,
Fathimah, dengan serangkaian gangguan dan ancaman yang
diterimanya bersama Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam.
Sepeninggal Ruqoyah, Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam
melihat Utsman bersedih hati, karena istrinya yang merupakan
putri Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam telah meninggal,
sehingga hubungan kekerabatan dengan beliau telah terputus.
Kemudian Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam menikahkannya
dengan Ummu Kaltsum yang masih gadis pada tahun 3 H,
sehinggah Utsman dijuluki Dza Nurayn (yang mempunyai dua
cahaya). Ummu Kaltsum bersama Utsman selama enam tahun,
dan tidak mempunyai anak. Kemudian dia jatuh sakit dan
meninggal pada bulan Syaban tahun 9 H.

4. Fathimah. Dialah anak perempuan yang paling dicintai Nabi


Shallallahu 'alayhi wa Sallam, dan juga merupakan putri
bungsunya. Dia adalah ibunda Al-Hasan dan Al-Husain,
pemimpin para pemuda surga, dari pernikahannya dengan Ali
bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu. Dilahirkan sejenak sebelum
kenabian. Dinikahi oleh Ali bin Abi Thalib pada Dzul Qadah, dua
tahun setelah Perang Badar. Fathimah mempunyai anak Al-
Hasan, Al-Husain, Muhsin, Ummu Kaltsum dan Zainab. Dia

Politeknik Negeri Bengkalis 200


Pendidikan Agama Islam

sangat mirip dengan ayahandanya dalam cara berjalannya dan


gaya bicaranya. Jika menemui ayahnya, maka ayahnya berdiri
dan menciumnya serta mendudukkannya di tempat duduknya.
Dia menyaksikan wafatnya sang ayahanda, dan kemudian
menyusulnya enam bulan kemudian, pada bulan Ramadhan
tahun 11 H. Dimakamkan di Baqi pada malam hari. Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam menyebutnya sebagai Pemimpin
wanita umat Islam.52

Adapun anak laki-laki Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam ada


tiga, yaitu;
1. Al-Qasim.
2. Abdullah yang dipanggil At-Thayyib wa At-Thahir
3. Ibrahim, dari Mariah Al-Qibthiyyah.

Semuanya meninggal sewaktu kecil. Ada juga yang


mengatakan, bahwa Al-Qasim meninggal setelah dia pandai
menunggang kuda.

52 HR. Bukhari 5928, Muslim 6467

Politeknik Negeri Bengkalis 201


Pendidikan Agama Islam

Politeknik Negeri Bengkalis 202


Pendidikan Agama Islam

Sebagian Ciri-ciri Fisik Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam


Ummu Mabad Al-Khuzaiyah pernah berkata tentang diri
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dia menggambarkan
beberapa sifat beliau di hadapan suaminya, saat beliau lewat di
kemahnya dalam perjalanan hijrah ke Madinah, Dia sangat
bersih, wajahnya berseri-seri, bagus perawakannya, tidak
merasa berat karena gemuk, tidak bisa dicela karena kepalanya
kecil, elok dan tampan, bagian hitam matanya sangat hitam,
bulu matanya panjang, tidak mengobral bicara, lehernya
panjang, matanya jelita, memakai celak mata, alisnya tipis,
memanjang dan bersambung., rambutnya hitam, jika diam dia
tampat berwibawa, jika berbicara dia tampak menarik, dia
adalah orang yang paling elok dan menawan dilihat dari
kejauhan, bagus dan manis setelah mendekat, bicaranya manis,
rinci, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, bicaranya
seakan-akan merjan yang tertata rapi dan landai,
perawakannya sedang-sedang, mata yang memandangnya
tidak lolos karena perawakannya yang pendek dan tidak sebal
karena perawakannya yang tinggi (badannya), seakan satu
dahan di antara dua dahan, dia adalah seorang dari tiga orang
yang menarik perhatian, paling bagus tampilannya, mempunyai
rekan-rekan yang menghormatinya, jika beliau berbiacara
mereka menyimak perkataannya, jika beliau memberikan
perintah, mereka bersegera melaksanakan perintahnya, dia
orang yang ditaati, disegani, dikerumuni orang-orang, wajahnya
tidak cemberut dan tidak pula orang yang diremehkan.

Ali bin Abi Thalib juga berkata menyifati diri Rasulullah


Shallallahu 'alayhi wa Sallam, Beliau bukan orang yang terlalu
tinggi dan tidak pula terlalu pendek, orang yang berperawakan
sedang-sedang, rambutnya tidak kaku dan tidak pula keriting,
rambutnya lebat, tidak gemuk dan tidak kurus, wajahnya sedikit
bulan (oval), bola matanya sangat hitam, bulu dadanya lembut,
tidak ada bulu-bulu di badan, telapak tangan dan kakinya tebal,

Politeknik Negeri Bengkalis 203


Pendidikan Agama Islam

jika berjalan seakan-akan sedang berjalan di jalanan yang


menurun (cepat), jika menoleh seluruh badannya ikut menoleh,
di antara kedua bahunya ada tanda kenabian, yaitu tanda para
nabi, telapak tangannya yang terbagus, dadanya yang paling
bidang, yang paling jujur bicaranya, yang paling memenuhi
perlindungan, yang paling lembut perangainya, yang paing
mulia pergaulannya, siapa pun yang tiba-tiba memandanganya
tentu segan kepadanya, siapa yang bergaul dengannya tentu
akan mencintainya. Kemudian dia berbicara lagi, Aku tidak
pernah melihat orang yang seperti beliau, sebelum maupun
sesudahnya.53

Wafatnya Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam


Anas ibn Malik Radhiyallahu 'anhu mengatakan, Ketika umat
Islam akan melaksanakan shalat Shubuh pada hari Seninpada
saat itu Abu Bakar yang mengimami merekamereka
dikejutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam yang
menyingkapkan kamar Aisyah dan memandang mereka yang
sedang berbaris untuk shalat. Kemudian beliau tersenyum dan
tertawa. Abu Bakar mundur untuk masuk ke dalam shaf, karena
mengira Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam hendak keluar
untuk shalat. Hampir saja umat Islam merusak shalatnya
karena mereka gembira melihat Rasulullah Shallallahu 'alayhi
wa Sallam. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam
mengisyaratkan dengan tangannya agar mereka melanjutkan
shalat, lalu beliau menutup kembali tirai. Lalu beliaupun tidak
menghadiri shalat-shalat berikutnya.

Kemudian rasa sakit itu semakin bertambah parah. Pengaruh


racun yang termakannya sewaktu di Khaybar masih terasa,
sampai beliau bersabda, Wahai Aisyah, aku masih merasakan

53 Ar-Rahiiq Al-Makhtuum

Politeknik Negeri Bengkalis 204


Pendidikan Agama Islam

sakit dari makanan yang aku makan di Khaybar, sekarang aku


merasa urat-uratku putus karena racun tersebut...

Kemudian beliau berwasiat kepada umatnya berkali-kali,


Jagalah Shalat, Jagalah Shalat, dan orang yang ada dalam
pengurusan kalian...

Sakaratul maut mulai menghampiri, dan beliau bersandar


kepada Aisyah. Aisyah pun berkata, Merupakan nikmat Allah,
bahwa Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam wafat di
rumahku, pada hari giliranku, dan di dadaku, dan Allah
menyatukan antara ludahku dengan ludahnya ketika beliau
wafat. Abdurrahman ibn Abi Bakar datang dengan membawa
siwak ketika Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersandar
kepadaku. Aku melihat beliau memandangnya dan aku tahu
bahwa beliau menginginkan siwak. Aku berkata, Aku ambilkan
siwak itu buatmu? Beliau mengisyaratkan ya dengan
kepalanya. Aku mengambilnya, dan beliau merasa terlalu keras.
Aku bertanya, Aku lembutkan siwaknya? Beliau mengangguk.
Maka aku lembutkan siwak itu dengan gigiku...

Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam mengambil air dan


mengusap wajahnya sambil bersabda, Laa ilaaha illallah,
sesungguhnya kematian ada sekaratnya...

Selesai beliau bersiwak, beliau mengangkat tangannya/jarinya


dan matanya memandang langit. Kedua bibirnya bergerak.
Aisyah mendengarkannya bersabda, Bersama orang-orang
yang Engkau berikan nikmat, dari para Nabi, orang-orang
Shiddiq, para syahid, dan orang-orang shalih... Ya Allah,
ampunilah aku dan rahmatilah aku, dan sertakan saya dengan
pendamping yang tertinggi, Ya Allah, Pendamping yang
Tertinggi... Kemudian tangan beliau melemah dan menemui
Rabb-nya. Innaa lillaah wa innaa ilayh raajiuun...

Politeknik Negeri Bengkalis 205


Pendidikan Agama Islam

Kejadian ini berlangsung pada waktu dhuha, 12 Rabiul Awal


tahun 11 H. Umur beliau waktu itu 63 tahun lebih 4 hari...54

Evaluasi
Pilihlah B jika pernyataan benar, dan pilihlah S jika
pernyataan salah!

1. (B S)Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam


dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah.

2. (B S) Nama ayahnya adalah Abdullah bin Abdul Muthallib


dari Bani Hasyim dan ibunya adalah Aminah bintu Wahb

3. (B S) Orang yang mengasuh dan menyusui Nabi


Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam sewaktu kecil adalah
Halimah bintu Abi Duayb As-Sadiyyah.

4. (B S) Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam menikahi


Khadijah karena dia adalah seorang janda kaya yang akan
membantu dakwahnya.

5. (B S) Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam diutus menjadi


Nabi dengan QS. Al-Alaq: 1-7, pada umur 40 tahun di Gua Hiraa.

6. (B S) Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam pernah melihat


Jibril Alayhissalam dalam bentuk aslinya sehingga beliau
terhuyung.

7. (B S) Dakwah beliau di Makkah berfokus pada pemurnian


Aqidah tauhid dari Syirik.

54 Ar-Rahiiq Al-Makhtuum, hal: 372-374

Politeknik Negeri Bengkalis 206


Pendidikan Agama Islam

8. (B S) Abu Thalib meninggal setelah memeluk Islam.

9. (B S) Peristiwa Isra dan Miraj Nabi Muhammad


Shallallahu 'alayhi wa Sallam terjadi pada ruhnya, karena tidak
mungkin dengan jasadnya.

10. (B S) Sholat lima waktu diwajibkan pada saat Miraj.

11. (B S) Sewaktu Hijrah, Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam


sempat membuat masjid di perbatasan Madinah yang bernama
Quba. Ia adalah masjid pertama dalam sejarah Islam.

12. (B S) Seluruh istri Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam ada


13 orang.

13. (B S) Istri-istri Nabi yang hidup bersamaan dengan beliau


sampai wafatnya beliau ada sembilan orang.

14. (B S) Aisyah bintu Abu Bakr adalah istri Nabi yang paling
muda umurnya.

15. (B S) Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam mempunyai tiga


orang anak laki-laki.

16. (B S) Semua anak-anak Nabi Shallallahu 'alayhi wa


Sallam meninggal dunia sebelum Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam.

17. (B S) Dua orang putri Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam


dinikahi oleh Utsman bin Affan Radhiyallahu 'anhu.

18. (B S) Hafshoh Radhiyallahu 'anha adalah putri dari Umar


bin Khattab Radhiyallahu 'anhu.

Politeknik Negeri Bengkalis 207


Pendidikan Agama Islam

19. (B S) Salah seorang istri Nabi Shallallahu 'alayhi wa


Sallam adalah dari kaum Yahudi.

20. (B S) Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam wafat pada usia


63 tahun.

Kunci Jawaban
1. S 6. B 11. B 16. S
2. B 7. B 12. S 17. B
3. B 8. S 13. B 18. B
4. S 9. S 14. B 19. B
5. S 10. B 15. S 20. B

Politeknik Negeri Bengkalis 208


Pendidikan Agama Islam

MODUL 9

Pengantar
Tidak semata-mata Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan Jin
dan Manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Itulah tujuan
utama adanya Jin dan Manusia di muka bumi ini. Apalagi
manusia yang telah dinobatkan sebagai Khalifah di muka bumi
oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka kewajiban ibadah tidak
akan pernah hilang dari pundaknya.

Ribuan Nabi dan Rasul telah diutus oleh Allah Subhanahu wa


Ta'ala untuk mengingatkan umat manusia akan kewajiban
mereka yang utama ini. Ada yang menerima risalah yang
dibawa para nabi dan rasul tersebut, tapi tak jarang juga yang
menolak. Syaitan selalu membisikkan manusia untuk menjauhi
peribadatan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka berusaha agar
manusia enggan untuk beribadah.

Diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam


sebagai nabi terakhir juga untuk mengingatkan seluruh umat
manusia akan kewajiban ini. Semenjak itu, syaitan mulai putus
asa untuk disembah di muka bumi ini, maka mereka berusaha
agar umat manusia tidak ikhlas dalam beribadah, atau agar
manusia beribadah kepada Allah tanpa ada tuntunan dari
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam.

Banyak umat Islam yang merasa telah beribadah, namun ketika


ditanyakan tentang dasar ibadah yang mereka lakukan, mereka
hanya bisa beralibi tapi tidak bisa berargumentasi. Hal itu
dikarenakan ibadah yang mereka lakukan tidak dilandasi oleh
dalil yang kuat. Padahal para ulama mengatakan, Asal dari
ibadah itu adalah haram, kecuali ada dalil yang

Politeknik Negeri Bengkalis 209


Pendidikan Agama Islam

menyelisihinya. Dengan kata lain, bahwa seseorang dilarang


membuat ibadah-ibadah apapun untuk Allah tanpa adanya dalil
yang memerintahkan atau membolehkannya.

Ketidakfahaman akan arti ibadah, membuat manusia selalu


menganggap baik semua ritual yang berbau ibadah. Padahal
jika diperhatikan, hal itu akan merusak esensi ibadah yang
sebenarnya. Sebab manusia akan sibuk dengan ibadah-ibadah
baru, dan lupa atau terlalaikan dari ibadah-ibadah yang telah
ditetapkan oleh Allah dan rasul-Nya.

Untuk itulah maka perlu dipelajari apa yang disebut ibadah itu
sebenarnya, syarat-syaratnya dan pembagiannya, agar
manusia tidak terjerumus ke dalam berbagai ritual yang sering
dianggap sebagai ibadah.

Kompentensi Dasar
1. Memahami definisi Ibadah
2. Memahami pembagian ibadah dan syarat-syarat diterimanya
ibadah
3. Mengerti apa-apa yang membatalkan ibadah
4. Mengetahui macam-macam ibadah yang diperintahkan Allah
Subhanahu wa Ta'ala.

Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menyebutkan definisi ibadah dengan tepat.
2. Menjelaskan pembagian ibadah dan syarat-syarat
diterimanya ibadah dengan benar.
3. Menerangkan hal-hal yang membatalkan ibadah.
4. Menyebutkan sebagian ibadah yang diperintahkan Allah
dengan benar.

Materi Pembelajaran

Politeknik Negeri Bengkalis 210


Pendidikan Agama Islam

Ibadah
a. Pengertian Ibadah
b. Pembagian Ibadah dan syarat-syaratnya
c. Hal-hal yang membatalkan ibadah
d. Beriman kepada Taqdir

Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Al-Aatsim, Sulayman bin Muhammad, Al-Ibadah,
www.ktibat.com
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu]


minggu sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk
membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan
debat.

b. Dalam kegiatan debat, kelas dibagi menjadi 4 [empat] atau


5 [lima] kelompok. Secara acak akan ditugaskan [1] kelompok
pertama ditetapkan sebagai penyaji, [2] kelompok kedua dan
ketiga ditentukan sebagai kontra atau penyangga, [3]
kelompok keempat sebagai pembela kelompok pertama, dan
[4] kelompok kelima sebagai penengah. Masing-masing
kelompok terdiri 6 [enam] mahasiswa atau lebih [waktu 10
menit].

Politeknik Negeri Bengkalis 211


Pendidikan Agama Islam

c. Sebelum debat dimulai dosen menyajikan global materi


kuliah yang akan didebatkan kepada mahasiswa dalam bentuk
ceramah [waktu 10-15 menit].

d. Sebelum debat dilaksanakan, masing-masing kelompok


menetukan juru bicaranya. Masing-masing kelompok
mendikusikan materi pada kelompoknya sendiri dan
merumuskan arguman-argumen dari hasil diskusinya [waktu 30
menit].

e. Setelah masing-masing kelompok selesai diskusi dan telah


menemukan argumentasi untuk disampaikan, kegiatan diskusi
dihentikan dan seting kelas dibuat dalam situasi yang berbeda.

f. Mulailah perdebatan dan dalam perdebatan ini dosen


bertindak sebagai pemandu. Langkah pertama, surulah juru
bicara dari kelompok penyaji untuk menyampaikan
argumen-argumennya. Langkah kedua, meminta kelompok
kontra [2 dan 3 ] memberikan atau menyampaikan konter
terhadap argumentasi yang disampaikan. Buatlah situasi
debat antar kelompok penyaji dengan kelompok kontra dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Langkah ketiga, mintalah kolompok pembela untuk
menyampaikan argumentasi pembelaannya dan buatlah situasi
debat antara kelompok kontra dengan kelompok pembela dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Doronglah peserta yang lain untuk mencatat dan disampaikan
kepada juru-juru debat mereka dengan berbagai argumen
atau bantahan yang disarankan kepada juru bicaranya. Juga,
doronglah mereka unruk menyambut dengan applaus terhadap
argumen-argumen dari wakil atau juru bicara tim mereka
[waktu 40 menit].

Politeknik Negeri Bengkalis 212


Pendidikan Agama Islam

g. Ketika perdebatan dianggap sudah cukup, perdebatan


diakhiri dan seluruh kelompok digambungkan kembali dalam
lingkaran penuh. Dosen menyimpulkan dan memberi komentar
terhadap permasalah yang diajukan dalam perdebatan tersebut
dan buatlah diskusi seluruh kelas tentang apa yang telah
dipelajari dari pengalaman debat itu dan kemudian rumuskan
argumen-argumen terbaik yang dibuat kedua kelompok
[penyaji dan kontra]. Maka, sebelum menutup perkuliahan,
doronglah semua mahasiswa untuk menyambut dengan
applaus atas debat yang telah dilakukan , setelah itu tutup
kuliah dengan membaca doa [ waktu 30 menit]

h. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan


perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.

Politeknik Negeri Bengkalis 213


Pendidikan Agama Islam

Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.

b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test


dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan
Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan
dosen.

Politeknik Negeri Bengkalis 214


Pendidikan Agama Islam

Materi Pembelajaran
BAB IX
IBADAH

()






Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzaariyaat [51]: 56)

Pengertian Ibadah
Arti ibadah menurut bahasa adalah: Tunduk dan Merendahkan
diri. Ibadah juga berarti ketaatan. Seorang yang beribadah
artinya orang yang tunduk kepada Robb-nya, yang berserah diri
dan ikut kepada perintahnya.55

Adapun secara istilah ibadah, Satu nama yang mencakup


segala hal yang dicintai dan diridhai Allah, baik berupa
perkataan maupun perbuatan, baik yang tersembunyi maupun
yang nyata.56

Oleh karena itu ibadah terbagi menjadi tiga: Ibadah Hati,


Ibadah Lisan, dan Ibadah Anggota Badan. Oleh karena itu,
bentuk ibadah sangatlah banyak, tidak hanya terbatas pada
rukun Islam saja. Setiap apa yang dilakukan oleh manusia bisa
menjadi ibadah jika memenuhi rukun-rukunnya dan syarat-
syarat sahnya.

55 Ibnu Manzhur, Lisaan Al-Arab, 2/664.

56 Ibnu Taimiyah, Majmuu Fataawaa 10/149

Politeknik Negeri Bengkalis 215


Pendidikan Agama Islam

Rukun Ibadah.57
1. Cinta. Maksudnya, bahwa seorang hamba harus cinta
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan kecintaan yang
paripurna. Oleh karena itu, dia melakukan segala bentuk ibadah
itu dengan dorongan cinta kepada Allah, takut dan
pengharapan kepada-Nya, untuk mendapatkan keridhaan yang
dicintainya. Barangsiapa yang tidak mencintai Allah, maka dia
tidak menjadi hamba Allah.
Firman Allah;
()... , ,
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah... (QS. Al-
Baqarah [2]: 165)

2. Pengharapan. Berharap kebalikan dari berputus asa.


Maksudnya, hendaknya seorang hamba mengerjakan ibadah
dengan sebuah pengharapan bahwa dia akan mendapatkan
pahala dari Allah, rahmat-Nya dan ridha-Nya. Dia-lah satu-
satunya Dzat yang bisa mengabulkan segala pengharapan.
Firman Allah;




...
()

...Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu
bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang
baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas
dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada kami.
(QS. Al-Anbiyaa [21]: 90)

57 Sulayman ibn Muhammad Al-Atsiim, Al-Ibadah, hal 19-40 dengan


penyingkatan dan penyesuaian.

Politeknik Negeri Bengkalis 216


Pendidikan Agama Islam

3. Takut. Maksudnya adalah, ketika seorang hamba beribadah,


hendaknya dia takut ibadahnya diterima, takut akan
mendapatkan kemurkaan dan siksa serta hukuman Allah yang
sangat pedih. Sehingga dengan demikian dia tidak bermain-
main dan berleha-leha di dalam menjalankan ibadahnya. Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman;
()




...karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi
takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang
beriman. (QS. Ali Imran [3]: 175)

Syarat-syarat Sahnya Ibadah58


1. Ikhlas. Ikhlas adalah inti dari ajaran agama dan tiang
utamanya. Ikhlas merupakan tuntutan dari syahadat Laa ilaaha
illallah. Dengan kata lain, ikhlas adalah sebuah konsekwensi
dari Tauhid Uluhiyyah. Secara bahasa Ikhlas adalah
menyucikan dan membersihkan sesuatu. Secara istilah, ikhlas
artinya; Keinginan seorang hamba agar ketaatannya tersebut
untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
tanpa ada yang lainnya, baik itu ingin dipandang, didengar
ataupun dipuji manusia. Firman Allah;








()

...Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya,
maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat
kepada Tuhannya. (QS. Al-Kahfi [18}: 110)

58 Al-Ibadah, hal: 41-52, dengan peringkasan dan penyesuaian.

Politeknik Negeri Bengkalis 217


Pendidikan Agama Islam

Ikhlas merupakan hal yang paling sulit dikerjakan manusia,


karena nafsu manusia tidak mendapatkan bagian apapun dari
keikhlasan ini. Berapa banyak orang yang berusaha untuk
menghilangkan riya dan sumah dari jiwanya, namun setiap
kali tumbuh dan terus bermunculan.

2. Hendaknya ibadah dibangun di atas sebuah keyakinan


yang benar. Artinya, seorang hamba hendaknya benar-benar
mengimani segala yang datang dari Allah dan dari Rasul-Nya,
serta membenarkan segala berita yang wajib untuk diimani.
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;









()


Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki
maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka
itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau
sedikitpun. (QS. An-Nisaa [4]: 124)

Jika tanpa adanya syarat ini, maka orang dengan keyakinan


apapun, tentu akan diterima amalannya, asalkan benar-benar
ikhlas untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala. Oleh karena itu, harus
dibenarkan dulu aqidahnya, sebelum berharap ibadahnya akan
diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

3. Mengikuti Petunjuk Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa


Sallam. Maksudnya, bahwa ibadah itu harus sesuai dengan apa
yang diajarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui nabi-Nya
Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Dan ini merupakan realisasi dari
syahadat Asyhadu anna Muhammadan rasulullah. Yaitu taat
dengan segala perintahnya dan menjauhi semua yang
dilarangnya. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;






()


Politeknik Negeri Bengkalis 218
Pendidikan Agama Islam

...Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah.


dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras
hukumannya. (QS. Al-Hasyr [59]: 7)

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam;








Barangsiapa yang mengerjakan satu amalan yang tidak ada
perintahnya dariku maka dia pasti tertolak. (HR. Bukhari 20,
Muslim 4590)








Barangsiapa yang membuat hal yang baru dalam urusan
(agama) kami ini yang bukan berasal darinya, maka dia pasti
tertolak. (HR. Bukhari 2550, Muslim 4589)

Ketiga syarat di atas telah Allah Subhanahu wa Ta'ala


kumpulkan dalam satu ayat yang berbunyi;





()





Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang
ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun
mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang
lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.
(QS. An-Nisaa [4]: 125)

Pembatal Ibadah59
1. Syirik dalam beribadah. Maksudnya, dalam beribadah
seorang hamba menginginkan selain keridhaan Allah, atau
menginginkan keridhaan Allah bersama dengan keingingan
59 Al-Ibadah, hal: 53-58, dengan peringkasan dan penyesuaian.

Politeknik Negeri Bengkalis 219


Pendidikan Agama Islam

keridhaan selain Allah. Hal seperti ini berhak untuk


mendapatkan siksa yang pedih dari Allah dan tidak ada
pengampunan baginya. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;







()


Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan
Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa
yang besar. (QS. An-Nisaa [4]: 48)

2. Riddah. Maksudnya, bahwa seorang muslim meninggalkan


agamanya (murtad) dan memeluk agama lainnaudzu billah
dengan kerelaan tanpa paksaan. Riddah merupakan pembatal
semua ibadah yang telah dilakukan sebelum dan setelah
seseorang menjadi murtad, jika dia mati dalam keadaan
murtad. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;














Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka
(dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada
kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang
murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam
kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia
dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah (2): 217)

3. Riya. Maksud ibadahnya adalah untuk Allah Subhanahu wa


Ta'ala, namun dia memperbagus ibadahnya karena dilihat oleh
manusia. Pendapat yang benar, bahwa ibadah yang terkena ria

Politeknik Negeri Bengkalis 220


Pendidikan Agama Islam

itu batal, jika merupakan ibadah yang tidak bisa dipisahkan


seperti shalat. Adapun yang bisa dipisah-pisah seperti
shodaqahpada asalnya dia ikhlas bersedekah Rp 50.000,
namun karena dilihat orang maka dia tambah lagi menjadai Rp
50.000maka yang ikhlasnya yang diterima, adapun yang
tidak ikhlasnya batal. Firman Allah;





()


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-
nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang
yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan
dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.. QS. Al-
Baqarah [2]: 264)

4. Al-Mann (merasa berjasa) dalam Ibadah. Merasa berjasa


dengan menyebut-nyebutkan ibadah yang telah dilakukannya
merupakan hal yang membatalkan ibadah itu sendiri. Al-Mann
adalah menyebut-nyebut nikmat dengan maksud untuk
menghitungnya dan minta balas budi, atau menyebut-nyebut
pemberian sehingga ketika yang diberi mendengarnya dia
merasa tersinggung. Al-Mann merupakan salah satu dosa besar.
Hal itu sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;







()






Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan
keislaman mereka. Katakanlah, "Janganlah kamu merasa telah
memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya
Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan
menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-
orang yang benar." (QS. Al-Hujuraat [49]: 17)

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam;


Politeknik Negeri Bengkalis 221
Pendidikan Agama Islam











Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari
kiamat, orang-orang yang selalu menyebut-nyebut
kebaikannya yang tidak pernah memberi kecuali
menyebutkannya, orang yang menjual barang dagangannya
dengan sumpah palsu, dan orang yang memakai kain hingga
menutupi mata kaki (musbil). (HR. Muslim 307)

Macam-macam Ibadah
Melihat dari definisi ibadah yang telah disebutkan di atas, maka
setiap orang akan mengetahui bahwa ibadah itu luas, tidak
terbatas hanya pada rukun Islam dan hal yang berkaitannya
saja. Untuk itu, akan disebutkan di sini berbagai macam ibadah,
yang jika hal tersebut diperuntukkan kepada selain Allah, maka
hal itu akan menjadi perbuatan syirik.

Inilah beberapa perbuatan yang termasuk kepada ibadah;


1. Doa. Firman Alah Taala :






.


Dan Rabb-mu berfirman, Berdoalah kamu kepadaku niscaya
akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya, orang-orang
yang enggan untuk beribadah kepada-Ku pasti akan masuk
neraka dalam keadaan hina. (QS. Ghafir [40]: 60).

Dan diriwayatkan dalam hadits,




Doa itu adalah ibadah. (HR. Abu Daud 1481, Ibnu Majah
3828, Ahmad 18386, Shahih At-Tirmidzi 2590)

Politeknik Negeri Bengkalis 222


Pendidikan Agama Islam

2. Takut. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,


.




Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. Ali
Imran Imran[3]: 175).

3. Berharap. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,









.

Untuk itu, barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan
Robbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan
janganlah mempersekutukan seorangpun dalam beribadah
kepada Robb-Nya. (QS. Al-Kahfi [18]: 110).

4. Tawakkal, Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,


.



Dan hanya kepada Allah-lah kamu bertawakkal, jika kamu
benar-banar orang yang beriman. (QS. Al-Maidah [5] : 23).

.




Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka Dialah
Yang Mencukupinya. (QS. Ath-Thalaq : 3).

5. Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas) dan Khusyu


(tunduk). Firman Allah,





.

Sesungguhnya mereka itu senantiasa berlomba-lomba dalam
(mengerjakan) kebaikan-kebaikan serta mereka berdoa
kepada Kami dengan penuh minat (kepada rahmat Kami) dan

Politeknik Negeri Bengkalis 223


Pendidikan Agama Islam

cemas (akan siksa Kami), sedang mereka itu selalu tunduk


hanya kepada Kami. (QS. Al-Anbiyaa [21] : 90).

6. Khasy-yah (takut). Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,



.


Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepada-Ku. (QS. Al-Baqarah [2]: 150).

7. Inaabah (kembali kepada Allah). Firman Allah Subhanahu


wa Ta'ala,





.
Dan kembalilah kepada Robb kalian serta berserah dirilah
kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya) sebelum datang
azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat tertolong lagi.
(QS. Az-Zumar : 54).

8. Istiaanah (memohon pertolongan). Firman Allah


Subhanahu wa Ta'ala,
.


Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada
Engkau-lah kami memohon pertolongan. (QS. Al-Fatihah [1]:
4).

9. Istiaadzah (memohon perlindungan). Firman Allah


Subhanahu wa Ta'ala,

.

Katakanlah, Aku berlindung kepada Robb Yang Menguasai
subuh. (QS. Al-Falaq [113]: 1).


.


.

Politeknik Negeri Bengkalis 224


Pendidikan Agama Islam

Katakanlah, Aku berlindung kepada Robb Manusia, Penguasa


manusia. (QS. An-Naas [114]: 1-2).

10. Istighaatsah (memohon pertolongan untuk


dimenangkan atau diselamatkan). Firman Allah Subhanahu
wa Ta'ala,

.



(Ingatlah) tatkala kamu memohon pertolongan kepada Robb
kalian untuk dimenangkan (atas kaum musyrikin), lalu
diperkenankan-Nya bagimu. (QS. Al-Anfaal [8]: 9).

11. Penyembelihan. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,

.




.



Katakanlah, Sesunggunya shalatku, sembelihanku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah Robb semesta alam, tiada
sesuatupun sekutu bagi-Nya. Demikianlah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang-orang yang pertama kali
berserah diri (kepadanya). (QS. Al-Anaam [6]: 162-163).

Dan dalil dari sunnah :


...



Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) bukan
karena Allah... (HR. Muslim 5240)

12. Nadzar. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,


.





Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang
siksaannya merata di mana-mana. (QS. Al-Insaan : 7).

Politeknik Negeri Bengkalis 225


Pendidikan Agama Islam

Rangkuman
Ibadah merupakan kewajiban setiap jin dan manusia, dan untuk
itulah mereka diciptakan. Ibadah merupakan suatu kegiatan
yang harus dilaksanakan berlandaskan dalil/ilmu dan
keikhlasan. Tidak ada seseorangselain Nabi Shallallahu 'alayhi
wa Sallamyang boleh membuat ritual ibadah apapun,
walaupun dengan penuh keikhlasan. Sebagaimana tidak
diperbolehkan ibadah yang ditetapkan oleh Allah,
diperuntukkan untuk selain-Nya.

Evaluasi
Pilihlah B jika pernyataan benar, dan S jika pernyataan
salah!

1. (B S)Seluruh makhluk di alam semesta ini diciptakan untuk


beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

2. (B S) Ibadah yang tidak ada contohnya dari Rasulullah


Shallallahu 'alayhi wa Sallam akan tertolak.

3. (B S) Allah tidak akan menerima ibadah yang dilakukan


tanpa keikhlasan.

4. (B S) Ibadah hanya bisa dilakukan dengan perbuatan.

5. (B S) Semua yang dilakukan seorang muslim bisa


menjadi ibadah, asal ada dalilnya dan dikerjakan dengan ikhlas.

6. (B S) Semua ritual dan perayaan keislaman yang


dilakukan oleh umat Islam adalah ibadah.

Politeknik Negeri Bengkalis 226


Pendidikan Agama Islam

7. (B S) Seseorang yang telah meminta bantuan dari dukun


atau paranormal, ibadahnya masih bisa diterima oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala.

8. (B S) Selama tidak ada dalil yang melarang, maka ibadah


apapun boleh dikerjakan oleh setiap muslim, yang penting
dilakukan dengan ikhlas.

9. (B S) Berdoa dan memohon kepada Allah merupakan


salah satu bentuk ibadah.

10. (B S) Karena meminta pertolongan adalah salah satu


bentuk ibadah, maka tidak boleh meminta tolong kepada
manusia.

Kunci Jawaban
1. S 6. S
2. B 7. S
3. B 8. S
4. S 9. B
5. S 10. S

Politeknik Negeri Bengkalis 227


Pendidikan Agama Islam

MODUL 10

Pengantar
Iman bisa bertambah atau berkurang. Bertambah dengan
bertambahnya ketaatan seseorang kepada Allah dan berkurang
dengan adanya maksiat yang telah dikerjakan. Selain bisa
bertambah dan berkurang, Iman juga bisa batal atau hilang dari
seseorang. Hal itu dikarenakan perbuatan yang dilakukan atau
keyakinan yang dimiliki oleh orang tersebut yang bertentangan
dengan asas-asas keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah
dan rasul-Nya.

Bagi seorang mukmin, kehilangan dunia dan segala isinya jauh


lebih ringan dibandingkan kehilangan imannya. Sebab
kehilangan dunia hanyalah kerugian kecil yang sementara.
Sedangkan kehilangan iman adalah kerugian yang maha
dahsyat dan efeknya akan kekal dirasakan.

Untuk itulah, perlu dipelajari dan difahami apa saja yang


menyebabkan iman seseorang menjadi batal, agar kita bisa
berhati-hati dan menjauhi perbuatan-perbuatan seperti itu.

Kompentensi Dasar
1. Memahami adanya hal-hal yang dapat membatalkan
keimanan
2. Mengerti hal-hal yang dapat membatalkan keimanan

Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menerangkan adanya hal-hal yang dapat membatalkan
keimanan.
2. Menyebutkan beberapa hal yang dapat membatalkan
keimanan dengan dalilnya.

Politeknik Negeri Bengkalis 228


Pendidikan Agama Islam

3. Menyebutkan beberapa contoh nyata hal yang dapat


membatalkan keimanan (studi kasus).

Materi Pembelajaran
Pembatal Keimanan
a. Pengertian pembatal keimanan
b. Hal-hal yang dapat membatalkan keimanan

Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.
Al-Fawzan, Shalih Al-Fawzan, 2009, Kitab At-Tauhid, Trimurti,
Ponorogo
al-ilmu.com/maktabah/detail.php?id=6
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu]


minggu sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk
membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan
debat.

b. Dalam kegiatan debat, kelas dibagi menjadi 4 [empat] atau


5 [lima] kelompok. Secara acak akan ditugaskan [1] kelompok
pertama ditetapkan sebagai penyaji, [2] kelompok kedua dan
ketiga ditentukan sebagai kontra atau penyangga, [3]
kelompok keempat sebagai pembela kelompok pertama, dan
[4] kelompok kelima sebagai penengah. Masing-masing

Politeknik Negeri Bengkalis 229


Pendidikan Agama Islam

kelompok terdiri 6 [enam] mahasiswa atau lebih [waktu 10


menit].

c. Sebelum debat dimulai dosen menyajikan global materi


kuliah yang akan didebatkan kepada mahasiswa dalam bentuk
ceramah [waktu 10-15 menit].

d. Sebelum debat dilaksanakan, masing-masing kelompok


menetukan juru bicaranya. Masing-masing kelompok
mendikusikan materi pada kelompoknya sendiri dan
merumuskan arguman-argumen dari hasil diskusinya [waktu 30
menit].

e. Setelah masing-masing kelompok selesai diskusi dan telah


menemukan argumentasi untuk disampaikan, kegiatan diskusi
dihentikan dan seting kelas dibuat dalam situasi yang berbeda.

f. Mulailah perdebatan dan dalam perdebatan ini dosen


bertindak sebagai pemandu. Langkah pertama, surulah juru
bicara dari kelompok penyaji untuk menyampaikan
argumen-argumennya. Langkah kedua, meminta kelompok
kontra [2 dan 3 ] memberikan atau menyampaikan konter
terhadap argumentasi yang disampaikan. Buatlah situasi
debat antar kelompok penyaji dengan kelompok kontra dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Langkah ketiga, mintalah kolompok pembela untuk
menyampaikan argumentasi pembelaannya dan buatlah situasi
debat antara kelompok kontra dengan kelompok pembela dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Doronglah peserta yang lain untuk mencatat dan disampaikan
kepada juru-juru debat mereka dengan berbagai argumen
atau bantahan yang disarankan kepada juru bicaranya. Juga,
doronglah mereka unruk menyambut dengan applaus terhadap

Politeknik Negeri Bengkalis 230


Pendidikan Agama Islam

argumen-argumen dari wakil atau juru bicara tim mereka


[waktu 40 menit].

g. Ketika perdebatan dianggap sudah cukup, perdebatan


diakhiri dan seluruh kelompok digambungkan kembali dalam
lingkaran penuh. Dosen menyimpulkan dan memberi komentar
terhadap permasalah yang diajukan dalam perdebatan tersebut
dan buatlah diskusi seluruh kelas tentang apa yang telah
dipelajari dari pengalaman debat itu dan kemudian rumuskan
argumen-argumen terbaik yang dibuat kedua kelompok
[penyaji dan kontra]. Maka, sebelum menutup perkuliahan,
doronglah semua mahasiswa untuk menyambut dengan
applaus atas debat yang telah dilakukan , setelah itu tutup
kuliah dengan membaca doa [ waktu 30 menit]

h. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan


perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.

Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.

b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test


dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan
Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan
dosen.

Politeknik Negeri Bengkalis 231


Pendidikan Agama Islam

Materi Pembelajaran
BAB X
PEMBATAL KEIMANAN














Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitab Allah,
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk (nabi) Muhammad
(Shallallahu 'alayhi wa Sallam), seburuk-buruk perkara (dalam
ibadah) adalah yang baru dibuat, setiap yang baru dibuat
adalah bidah, setiap bidah adalah sesat, dan setiap kesesatan
ada di neraka. (HR. Bukhari 6849, Muslim 2042, An-Nasai
1577)

Maksud dari pembatal keimanan adalah, bahwa jika salah satu


hal di bawah ini dilakukan oleh seseorang secara kesadaran dan
bukan karena ketidaktahuan, atau bukan karena paksaan, maka
secara langsung maupun tidak langsung keimanannya telah
batal. Dengan kata lain, dia telah keluar dari Islam. Banyak
orangkarena kurangnya ilmu agama yang dipelajari, atau
pemahaman yang salahtidak mengetahui hal ini. Oleh karena
itu, setiap muslim wajib mempelajarinya agar tidak terjerumus
ke dalam kekufuran tanpa disadarinya.

Inilah hal-hal yang membatalkan keimanan;

1. Mengingkari Rububiyyah Allah atau sebagian ciri-ciri


rububiyahnya, mengakui dirinya mempunyai sifat rububiyyah
atau memercayai orang lain yang mengaku punya salah satu
ciri rububiyyah. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;

Politeknik Negeri Bengkalis 232


Pendidikan Agama Islam





()



Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah
kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada
yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka
sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka
tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (QS. Al-Jaatisyah [45]:
24)

2. Enggan dan Sombong untuk beribadah kepada Allah.


Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;



)



(




()

Al-Masih (Isa) sekali-kali tidak akan enggan menjadi hamba
bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang
terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari
menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan
mengumpulkan mereka semua kepada-Nya. Adapun orang-
orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan
menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk
mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang
enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa
mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan
memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain
dari pada Allah. (QS. An-Nisaa [4]: 172-173)

3. Syirik dalam beribadah kepada Allah, dengan cara


menyelewengkan salah satu bentuk ibadah kepada selain Allah,
atau mempunyai perantara yang dianggap akan bisa
Politeknik Negeri Bengkalis 233
Pendidikan Agama Islam

mendekatkan diri mereka kepada Allah sehingga mereka


berdoa kepada perantara tersebut. Firman Allah Subhanahu wa
Ta'ala;






()




Dan mereka beribadah kepada selain Allah yang tidak dapat
mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula)
manfaatn, dan mereka berkata, "Mereka itu adalah pemberi
syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah, "Apakah kamu
mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik
di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha
Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu). (QS.
Yunus [10]: 18)

4. Mengingkari sesuatu yang telah Allah tetapkan atas


Diri-Nya sendiri, atau apa yang telah Rasulullah Shallallahu
'alayhi wa Sallam tetapkan untuk Allah. Sama halnya dengan
orang yang menganggap bahwa ada makhluk yang mempunyai
sifat yang sama dengan Allah, atau menetapkan apa yang telah
Allah nafikan atas Diri-Nya yang Maha Mulia, dan apa yang
telah dinafikan oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam.
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;

( )

( )
( )


()

Katakanlah, "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada
beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. Al-Ikhlas [112]: 1-4)

() ,

Politeknik Negeri Bengkalis 234


Pendidikan Agama Islam

Hanya milik Allah asmaa-ul husna60, maka berdoalah kepada-


Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah
orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-nama-Nya, nanti mereka akan mendapat
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-
Araaf [7]: 180)

5. Mendustakan sebagian apa yang dibawa oleh


Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala;









( )
()

Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya
orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-
rasulnya) kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan
membawa mukjizat yang nyata, zubur61, dan kitab yang
memberi penjelasan yang sempurna62. Kemudian aku azab
orang-orang yang kafir, maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya)
akibat kemurkaan-Ku. (QS. Faathir [35]: 25-26)

60 Nama-nama yang terbaik yang hanya milik Allah.

61 ialah lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan


kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa
Sallam yang isinya mengandung hikmah-hikmah.

62 Maksudnya: Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya


dengan memberi kesanggupan untuk mendengarkan dan menerima
keterangan-keterangan.

Politeknik Negeri Bengkalis 235


Pendidikan Agama Islam

6. Meyakini bahwa petunjuk Nabi Shallallahu 'alayhi wa


Sallam belum sempurna, atau mengingkari hukum syariah
yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala turunkan, atau
menganggap bahwa hukum selain hukum Allah lebih bagus,
lebih sempurna dan lebih sesuai untuk kebutuhan manusia
sekarang, atau menganggap bahwa hukum selain Allah setara
dengan hukum Allah dan rasul-Nya walaupun dia lebih meyakini
bahwa hukum Allah adalah yang utama. Firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala;









()

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang
mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan
kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu?
Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka
telah diperintah mengingkari thaghut itu, dan syaitan
bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang
sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisaa [4]: 60)






()




Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap
putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya. (QS. An-Nisaa [4]: 65)

7. Tidak mengkafirkan orang-orang musyrik yang nyata


melakukan kemusyrikan dengan kesadaran, pengetahuan dan
tanpa paksaan, atau meragukan bahwa mereka telah kafir.

Politeknik Negeri Bengkalis 236


Pendidikan Agama Islam

Sebab hal itu berarti telah meragukan apa yang telah diajarkan
oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Firman Allah;








()

Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum
kamu (yaitu) kaum Nuh, 'Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah
mereka? Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah
datang Rasul-rasul kepada mereka (membawa) bukti-bukti
yang nyata lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya
(karena kebencian), dan berkata, "Sesungguhnya kami
mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya
(kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam
keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu
ajak kami kepadanya". (QS. Ibrahim [14]: 9)

8. Mempermainkan atau mengolok-olok Allah Subhanahu


wa Ta'ala, atau Al-Quran, atau agama-Nya, balasan dan
hukuman-Nya, dan yang semisalnya. Juga mengolok-olok
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam atau salah
seorang Nabi Alayhissalam, baik itu dengan main-main ataupun
serius. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;




( )






Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang
mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab,
"Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-
main saja." Katakanlah, "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya

Politeknik Negeri Bengkalis 237


Pendidikan Agama Islam

dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok? Tidak usah kalian


minta maaf, karena kalian telah kafir sesudah beriman. Jika
Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat),
niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan
mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. (QS. At-
Taubah [9]: 65-66)

9. Membantu orang-orang musyrik melawan kaum


muslimin. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;










()

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-
pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim. (QS. Al-
Maaidah [5]: 51)

10. Beranggapan bahwa ada orang yang boleh keluar


dari petunjuk Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam dan tidak
perlu mengikutinya. Firman Allah;








()

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-
kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran [3]: 85)

11. Berpaling secara keseluruhan dari agama Allah, atau


berpaling dari hal yang jika hal itu tidak ada maka sah

Politeknik Negeri Bengkalis 238


Pendidikan Agama Islam

keislaman seseorang, dia tidak mempelajarinya dan tidak


;mengamalkannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman





)(






Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang telah
diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia
berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan
pembalasan kepada orang-orang yang berdosa. (QS. As-Sajdah
)[32]: 22

12. Membenci sebagian ajaran Rasulullah Shallallahu


'alayhi wa Sallam walaupun dia mengamalkannya. Firman
;Allah Subhanahu wa Ta'ala



)(

Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci
kepada apa yang diturunkan Allah lalu Allah menghapuskan
)(pahala-pahala) amal-amal mereka. (QS. Muhammad [47]: 9

13. Melakukan Sihir atau meridhai orang yang


melakukannya.











)(

Politeknik Negeri Bengkalis 239


Pendidikan Agama Islam

Dan mereka mengikuti apa63 yang dibaca oleh syaitan-


syaitan64 pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal
Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-
syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan
sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua
malaikat65 di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut, sedang
keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun
sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanya cobaan
(bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka
mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dapat
menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya 66. Dan
mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya
kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka
mempelajari sesuatu yang memberi mudharat dan tidak
memberi manfaat untuk mereka. Sesungguhnya mereka telah

63 Maksudnya: Kitab-Kitab sihir

64 Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa


Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Tafsir Ibnu
Katsir).

65 Para Ahli Tafsir berbeda pendapat tentang yang dimaksud dengan


dua malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul
malaikat, ada yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti
malaikat, dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-
pura saleh seperti malaikat.

66 Bermacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai


kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-
beraikan antara suami dan isteri.

Politeknik Negeri Bengkalis 240


Pendidikan Agama Islam

mengetahui bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah)


dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat. Dan
amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir,
kalau mereka mengetahui. (QS. Al-Baqarah [2]: 102)

Inilah adalah hal-hal yang terpenting yang dapat membatalkan


keimanan seseorang. Sebenarnya masih banyak hal lagi yang
dapat membatalkan keimanan seseorang, namun pada
hakekatnya semuanya terpulang kepada 13 hal yang di atas
tadi, atau merupakan cabang dan pengembangan dari salah
satu hal yang membatalkan keimanan tersebut. Seperti
menganggap bahwa sebagian ajaran Al-Quran sudah sudah
tidak relevan, menganggap pakaian muslimah yang diajarkan
Islam adalah budaya Timur Tengah, menginginkan adanya
persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, serta masih
banyak hal yang lainnya. Seperti juga menghina shahabat
Radhiyallahu 'anhu, dan memusuhi atau memandang sinis serta
mempermainkan orang yang menjalankan sunnah Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam, juga membaca zodiak, fengshui
dan lain-lain. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menjaga kita
dari segala bentuk kesesatan. Aamiin.

Semoga Allah melindungi umat Islam dari semua hal yang akan
merusak keimanan. Aamiin...

Rangkuman
Iman seseorang tidaklah pernah berada dalam garis lurus, ia
akan naik atau turun sesuai dengan apa yang dilakukan.
Bahkan iman pun bisa hilang dengan ada keyakinan dan
perbuatan yang dilakukan. Oleh karena itu, kita harus berhati-
hati dalam berucap dan berbuat, agar jangan sampai merusak
keimanan kita.

Politeknik Negeri Bengkalis 241


Pendidikan Agama Islam

Evaluasi
Pilihlah B jika pernyataan benar, dan S jika pernyataan
salah!

1. (B S)Iman seorang muslim tidak akan pernah berkurang


ataupun bertambah.

2. (B S) Apapun yang dilakukan oleh seorang muslim akan


berpengaruh terhadap menguatnya atau melemahnya iman.

3. (B S) Pembatal keimanan akan membatalkan keimanan


jika dilakukan oleh seorang muslim tanpa kecuali.

4. (B S) Berdoa dengan melalui perantara orang yang telah


mati atau perantara orang hidup yang tidak ada di hadapan
bisa membatalkan keimanan.

5. (B S) Meminta didoakan oleh seorang yang saleh bisa


membatalkan keimanan.

6. (B S) Menganggap bahwa orang yang mati dalam


kekufuran mungkin akan masuk surga, bisa membatalkan
keimanan.

7. (B S) Berpendapat bahwa hukum waris di dalam Al-Quran


dan As-Sunnah tidak sesuai dengan perkembangan zaman
modern, bisa membatalkan keimanan.

8. (B S) Mempermainkan ayat-ayat Allah atau sunnah


rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam tidak akan
membatalkan keimanan, jika dilakukan hanya untuk bercanda.

Politeknik Negeri Bengkalis 242


Pendidikan Agama Islam

9. (B S) Boleh membantu orang kafir untuk melawan


muslim, tanpa membahayakan keimanan.

10. (B S) Bertanya kepada dukun, membaca ramalan


bintang, fengshui dan sejenisnya, tidak akan membahayakan
keimanan jika hanya untuk iseng-iseng saja.

Kunci Jawaban

1. S 6. B
2. B 7. B
3. S 8. S
4. B 9. S
5. S 10. S

MODUL 11

Pengantar
Tidak ada manusia yang tidak berdosa, kecuali Nabi Shallallahu
'alayhi wa Sallam. Semua manusia telah ditakdirkan untuk
berbuat salah dan berbuat dosa. Tapi dosa yang dilakukan oleh
setiap manusia tidaklah sama, ada yang besar ada yang kecil.
Ukuran besar dan kecilnya dosa adalah wahyu dari Allah
Subhanahu wa Ta'ala dan sabda dari Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam.

Ada sebagian kelompok yang tersesat dalam memahami dosa.


Ada yang ekstrim, ada juga yang bermudah-mudah. Adapun
Ahlussunnah, mereka adalah kelompok yang adil dalam
menyikapi masalah dosa, sesuai dengan petunjuk Allah dan
rasul-Nya dengan pemahaman para shahabat Radhiyallahu
'anhum.

Politeknik Negeri Bengkalis 243


Pendidikan Agama Islam

Mempelajari masalah dosa dan taubat adalah hal yang tidak


kalah pentingnya. Hal itu agar manusia bisa berhati-hati dalam
berkata dan berbuat, juga agar mereka tenang dalam
kehidupannya, bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah
menyediakan cara untuk menghapus dosa dengan bertaubat.

Kompentensi Dasar
1. Memahami pengertian dosa dan taubat
2. Mengetahui pembagian dosa dan mengetahui madzhab
Ahlussunnah wal Jamaah dalam menyikapi dosa besar.
3. Mengetahui pengaruh dosa dalam kehidupan seorang muslim

Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan menjelaskan pengertian dosa dan taubat
dengan benar.
2. Menyebutkan pembagian dosa dan menjelaskan madzhab
Ahlussunnah dalam menyikapi dosa besar dengan benar.
3. Menerangkan pengaruh dosa dalam kehidupan seorang
muslim dengan benar
4. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Taqdir dengan
benar

Materi Pembelajaran
Dosa dan Taubat
a. Pengertian Dosa dan Taubat
b. Pembagian dosa
c. Hukum pelaku dosa besar
d. Tanda diterimanya taubat

Referensi
Utsaymin, Muhammad bin Shalih, 2006, Syarh Ushul Ats-
Tsalatsah, Daar Bashiroh, El-Mansoura.

Politeknik Negeri Bengkalis 244


Pendidikan Agama Islam

Al-Fawzan, Shalih Al-Fawzan, 2009, Kitab At-Tauhid, Trimurti,


Ponorogo
Imam Adz-Dzahaby, 1998, Al-Kabaair, Daar El-Turats, Libanon
Musthafa Syaikh Ibrahim Haqqy, 2009, At-Tawbah, Daar El-
Hadarah, Kuwait
http://kaahil.wordpress.com/tag/terjemah-ushul-tsalatsah/
http://abumushlih.com/keutamaan-ilmu-tauhid.html/

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan active debate. Dengan waktu 150 menit,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu]


minggu sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk
membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan
debat.

b. Dalam kegiatan debat, kelas dibagi menjadi 4 [empat] atau


5 [lima] kelompok. Secara acak akan ditugaskan [1] kelompok
pertama ditetapkan sebagai penyaji, [2] kelompok kedua dan
ketiga ditentukan sebagai kontra atau penyangga, [3]
kelompok keempat sebagai pembela kelompok pertama, dan
[4] kelompok kelima sebagai penengah. Masing-masing
kelompok terdiri 6 [enam] mahasiswa atau lebih [waktu 10
menit].

c. Sebelum debat dimulai dosen menyajikan global materi


kuliah yang akan didebatkan kepada mahasiswa dalam bentuk
ceramah [waktu 10-15 menit].

d. Sebelum debat dilaksanakan, masing-masing kelompok


menetukan juru bicaranya. Masing-masing kelompok
mendikusikan materi pada kelompoknya sendiri dan

Politeknik Negeri Bengkalis 245


Pendidikan Agama Islam

merumuskan arguman-argumen dari hasil diskusinya [waktu 30


menit].

e. Setelah masing-masing kelompok selesai diskusi dan telah


menemukan argumentasi untuk disampaikan, kegiatan diskusi
dihentikan dan seting kelas dibuat dalam situasi yang berbeda.

f. Mulailah perdebatan dan dalam perdebatan ini dosen


bertindak sebagai pemandu. Langkah pertama, surulah juru
bicara dari kelompok penyaji untuk menyampaikan
argumen-argumennya. Langkah kedua, meminta kelompok
kontra [2 dan 3 ] memberikan atau menyampaikan konter
terhadap argumentasi yang disampaikan. Buatlah situasi
debat antar kelompok penyaji dengan kelompok kontra dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Langkah ketiga, mintalah kolompok pembela untuk
menyampaikan argumentasi pembelaannya dan buatlah situasi
debat antara kelompok kontra dengan kelompok pembela dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.
Doronglah peserta yang lain untuk mencatat dan disampaikan
kepada juru-juru debat mereka dengan berbagai argumen
atau bantahan yang disarankan kepada juru bicaranya. Juga,
doronglah mereka unruk menyambut dengan applaus terhadap
argumen-argumen dari wakil atau juru bicara tim mereka
[waktu 40 menit].

g. Ketika perdebatan dianggap sudah cukup, perdebatan


diakhiri dan seluruh kelompok digambungkan kembali dalam
lingkaran penuh. Dosen menyimpulkan dan memberi komentar
terhadap permasalah yang diajukan dalam perdebatan tersebut
dan buatlah diskusi seluruh kelas tentang apa yang telah
dipelajari dari pengalaman debat itu dan kemudian rumuskan
argumen-argumen terbaik yang dibuat kedua kelompok
[penyaji dan kontra]. Maka, sebelum menutup perkuliahan,

Politeknik Negeri Bengkalis 246


Pendidikan Agama Islam

doronglah semua mahasiswa untuk menyambut dengan


applaus atas debat yang telah dilakukan , setelah itu tutup
kuliah dengan membaca doa [ waktu 30 menit]

h. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan


perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.

Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.

b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test


dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan
Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan
dosen.

Politeknik Negeri Bengkalis 247


Pendidikan Agama Islam

BAB XI
DOSA DAN TAUBAT











Kalaulah kalian tidak mempunyai banyak dosa yang kemudian
akan diampuni Allah, maka Allah pasti mendatangkan satu
kaum yang mempunyai banyak dosa yang kemudian akan
diampuni-Nya. (HR. Muslim 7140)

Dosa adalah segala perbuatan yang tidak dicintai dan tidak


diridhoi Allah, baik berupa perkataan ataupun perbuatan, baik
nyata maupun tersembunyi. Setiap manusia sudah ditakdirkan
akan selalu berbuat salah, sebagaimana nenek moyang
manusia, Adam Alayhissalam. Namun sebaik-baik orang yang
berbuat dosa adalah yang bertaubat. Sabda Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam,







Setiap anak Adam banyak dosanya, dan orang yang paling
baik di antara yang banyak dosanya adalah mereka yang
bertaubat... (HR. Ibnu Majah 4251, Ahmad 13049, Shahih Al-
Jaami 4515)

Pembagian Dosa
Dosa terbagi menjadi dua: Dosa Besar (Al-Kabaair) dan Dosa
Kecil (As-Shoghooir).

1. Dosa Besar.
Ialah segala dosa yang mendapatkan hukuman di dunia dan
mendapatkan ancaman laknat, azab dan murka Allah di akhirat.

Politeknik Negeri Bengkalis 248


Pendidikan Agama Islam

Ibnu Shalah mengatakan, bahwa dosa besar mempunyai


beberapa ciri, diantaranya; wajib mendapatkan hadd 67,
mendapatkan ancaman di dalam Al-Quran dan As-Sunnah
dengan siksaan neraka, pelakunya disebut sebagai orang fasik,
dan mendapatkan laknat68...69

Dosa-dosa besar itu banyak, dan telah dikumpulkan oleh Imam


Adz-Dahabi dalam kitab Al-Kabaair sebanyak 76 dosa. Namun
hal itu bukan sebagai batasan, karena masih ada kemungkinan
dosa besar lain yang belum tersebutkan oleh beliau. Contoh-
contoh dari dosa besar yang beliau sebutkan di dalam kitabnya
adalah;

1. Syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.


2. Membunuh orang tanpa alasan.
3. Melakukan sihir.
4. Meninggalkan shalat
5. Tidak membayar zakat.
6. Durhaka kepada orangtua.
7. Memakan riba.
8. Memakan harta anak yatim.
9. Berdusta atas nama Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam.
10. Tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa udzur
syari.
11. Lari dari peperangan.

67 Hadd itu adalah hukuman yang telah ditetapkan Allah di dalam Al-
Quran atau As-Sunnah seperti potong tangan untuk mencuri,
dicambuk atau dirajam bagi pezina, dan sebagainya.

68 Laknat artinya: dijauhkan dari rahmat Allah...

69 Fathul Baari, 12/184.

Politeknik Negeri Bengkalis 249


Pendidikan Agama Islam

12. Berzina.
13. Pemimpin yang menipu rakyatnya.
14. Minum khamr walaupun tidak sampai mabuk.
15. Saksi palsu.
16. Homoseks/Lesbian.
17. Menuduh orang lain berzina tanpa bukti.
18. Mencuri.
19. Merampok di jalan.
20. Banyak berdusta dalam berbicara.
21. Bunuh diri.
22. Laki-laki yang meniru perempuan dan perempuan
yang meniru laki-laki.
23. Berkhianat terhadap pemimpinnya.
24. Istri yang durhaka terhadap suami.
25. Memutuskan tali sillaturrahim70
Dan masih banyak dosa-dosa besar lain yang belum disebutkan
di sini.

Hukum Pelaku Dosa Besar


Madzhab Ahlussunnah wal Jamaah meyakini bahwa seorang
muslimyang tidak berbuat musyrikyang melakukan dosa
besar, maka dia tidak kafir. Ketika dia melakukan dosa besar,
dia tetap seorang mukmin, namun telah fasik karena dosa yang
diperbuatnya. Namun dia diancam dengan hukuman yang berat
di dunia dan dengan azab yang pedih di akhirat. Namun
nasibnya di akhirat nanti berada dalam kehendak Allah
Subhanahu wa Ta'ala, jika Allah menghendaki maka akan
mengampuninya, dan jika Allah menghendaki maka akan
mengazabnya. Dan yang perlu difahami, selama tidak berbuat
musyrik, maka tidak ada satu dosapun yang akan membuat
pelakunya kekal di dalam neraka.

70 Al-Hafizh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Adz-Dzahabi, Al-


Kabaair, Maktabah Daar El-Turats, cet. 4, thn. 1998.

Politeknik Negeri Bengkalis 250


Pendidikan Agama Islam

Ada beberapa kelompok sesat yang salah kaprah di dalam


memahami dosa besar ini.
A. Murjiah.
Mereka mengatakan, suatu maksiat tidak akan membahayakan
seseorang selama masih beriman, sebagaimana satu ketaatan
tidak akan bermanfaat selama seseorang masih kafir. Mereka
mengatakan bahwa iman setiap orang itu sama, tidak
bertambah dan tidak berkurang. Dengan demikian, keimanan
seorang penjahat kelas kakap yang masih beriman disamakan
dengan imannya Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu 'anhu.
Tentu ini satu kebatilan yang nyata.

B. Mutazilah
Mereka mengatakan bahwa orang yang melakukan dosa besar
itu tidak kafir dan juga tidak beriman, tapi dia berada di satu
tempat di antara dua tempat (Iman dan Kafir). Jika pelaku dosa
besar itu tidak bertobat sebelum mati, maka dia akan diazab di
dalam neraka dan kekal di dalamnya.

C. Khawarij
Mereka mengatakan bahwa setiap pelaku dosa besar adalah
kafir dan kekal di dalam neraka.

Pendapat ketiga kelompok sesat tadi salah adanya, berdasarkan


dalil di dalam Al-Quran dan As-Sunnah, yang diantaranya
adalah:












( )

()

Politeknik Negeri Bengkalis 251


Pendidikan Agama Islam

Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu
berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya. Tapi
kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain,
hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai
surut kembali pada perintah Allah. kalau dia telah surut,
damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan
hendaklah kamu berlaku adil. Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berlaku adil. Orang-orang beriman itu
sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap
Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujuraat [49]:
9-10)

Dari kedua ayat di atas dapat diambil pelajaran, bahwa


peperangan antara sesama muslim adalah suatu dosa besar,
namun Allah tetap menyatakan bahwa mereka yang berperang
dan bertikai itu adalah sesama saudara yang beriman.
Demikian juga melanggar perjanjian dengan satu kaum adalah
dosa besar juga, namun Allah tidak menyatakan bahwa
melanggar perjanjian itu menyebabkan pelakunya menjadi
kafir, tapi tetap dianggap beriman. Oleh karena itu, Allah
memerintahkan untuk mendamaikan kedua fihak yang bertikai
yang sama-sama masih dianggap beriman oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala.

Dalam satu hadits diriwayatkan,





.


.



Politeknik Negeri Bengkalis 252
Pendidikan Agama Islam

Allah memasukkan penduduk surga ke dalam surga dengan


rahmat-Nya, dan memasukkan penghuni neraka ke dalam
neraka, kemudian berfirman, Perhatikanlah, siapa yang kalian
(para malaikat) dapatkan di dalam hatinya sebiji atom
keimanan, maka keluarkanlah dia (dari neraka). Maka mereka
(malaikat)pun mengeluarkannya. Mereka mengeluarkannya
dalam keadaan membara dan telah gosong. Kemudian mereka
melemparkannya ke dalam Nahrul Hayah (Sungai Kehidupan)
atau Nahrul Hayamaka dia tumbuh di situ, sebagaimana biji-
bijian yang tumbuh di tepi aliran air, tidakkah kalian melihat
bagaimana biji itu tumbuh dengan meliuk dan berwarna
kuning? (HR. Bukhari 22, Muslim 475).

Dalam hadits di atas menyatakan, bahwa ada seseorang yang


dikeluarkan dari neraka dengan hanya bermodalkan sebiji atom
keimanan, yang mungkin nyaris tidak nampak oleh pandangan
mata. Itu menunjukkan bahwa orang tersebut telah banyak
melakukan dosa besar, bahkan sama sekali tidak melakukan
satu kebaikan, namun Allah tidak menjadikannya kekal di dalam
neraka, karena dia tidak syirik terhadap Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Hadits di atas juga merupakan dalil bahwa iman itu bisa


berkurang sehingga hanya tinggal tersisa sebiji atom saja.

Untuk menghapuskan dosa besar, sebagian besar ulama


berpendapat tidak bisa dengan hanya memperbanyak amal
saleh atau amal kebaikan saja, tapi harus disertai dengan
taubat nasuha dan dengan tekad untuk tidak mengulangi
perbuatannya tersebut. Hal itu besandarkan kepada dalil-dalil
yang akan datang berikutnya.

2. Dosa Kecil

Politeknik Negeri Bengkalis 253


Pendidikan Agama Islam

Adalah setiap dosa yang tidak hukuman yang tertentu di dunia


dan tidak mendapat ancaman dengan azab yang pedih di
akhirat.

Contoh dari dosa kecil adalah seperti yang disabdakan oleh


Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam;











Ditetapkan atas anak Adam (manusia) bagiannya dari zina, dia
akan mendapatkannya tanpa kecuali. Kedua mata zinanya
melihat, kedua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya
pembicaraan, tangan zinanya memegang, kaki zinanya
melangkah, hati mengharap dan menginginkan, dan kemaluan
membenarkan (keinginan tersebut) atau mendustakannya.
(HR. Bukhari 5889, Muslim 6925)

Untuk menghapus dosa-dosa kecil adalah dengan cara


bertaubat juga. Namun ada cara-cara lain untuk menghapus
dosa kecil, seperti dengan memperbanyak amal saleh dan
menjauhi dosa-dosa besar. Hal itu sebagaimana dikatakan
dalam sebuah hadits.







Tidak seorang muslimpun yang menghadiri shalat fardhu
(berjamaah), kemudian memperbagus wudhunya,
kekhusyuannya, dan rukunya, kecuali akan menjadi kaffarah
(penghapus) dari dosa-dosa sebelumnya, selama dia tidak
melakukan dosa besar sepanjang waktu itu. (HR. Muslim 565)

Politeknik Negeri Bengkalis 254


Pendidikan Agama Islam

Dalam hadits lain disebutkan,











Shalat lima waktu, dari Jumat ke Jumat (berikutnya), dari
Ramadhan ke Ramadhan (berikutnya), penghapus dosa-dosa
diantara waktu-waktu tersebut, jika menjauhi dosa-dosa besar.
(HR. Muslim 574)

Dan masih banyak hadits-hadits lain yang menceritakan


tentang perbuatan yang menghapus dosa, maka dosa yang
dimaksud adalah dosa-dosa kecil, adapun dosa besar harus
dengan bertaubat.

Taubat71

Hakikat Taubat
Sebuah perasaan menyesal yang mendalam atas apa yang
telah terjadi, menghadap kepada Allah dengan apa yang
tersisa, menahan diri dari dosa dan mendorong diri untuk
beramal saleh.

Keutamaan Taubat
Taubat mempunyai kedudukan yang agung di sisi Allah,
balasannya besar, karena akan menutupi dosa-dosa dan
kesalahan-kesalahan sebelumnya, mengangkat derajat orang
yang memintanya, dan merupakan sebab untuk mendapatkan
ridha dan kecintaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah berfirman,
()







71 Dari Kitab At-Tawbah min Al-Maaashi wa Adz-Dzunuub, Musthafa
Syaikh Ibrahim Haqqy, Daar El-Hadarah, hal. 39-59 dengan
peringkasan.

Politeknik Negeri Bengkalis 255


Pendidikan Agama Islam

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat


dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-
Baqarah [2]: 222)

Dalam sebuah hadits disebutkan,




- -

-
. -

- -








Dari Imran ibn Hushain, bahwa seorang perempuan dari
Juhaynah datang kepada Nabi Allah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam dalam keadaan hamil karena zian. Dia berkata, Wahai
Nabi Allah, aku telah melanggar hukum Allah, maka
tegakkanlah hukum Allah atasku. Maka Nabi Allah Shallallahu
'alayhi wa Sallam memanggil walinya dan bersabda, Berbuat
baiklah padanya, jika dia telah melahirkan maka bawalah dia
kepadaku. Maka walinya tersebut melaksanakannya.
Kemudian (setelah dia melahirkan), Nabi Allah Shallallahu
'alayhi wa Sallam menyuruh untuk mengikat kencang bajunya
(agar tidak tersingkap auratnya), kemudia diperintahkan untuk
dirajam. Kemudian beliau menshalatkannya. Umar bertanya,
Apakah engkau menshalatinya wahai Nabi Allah, padahal dia
telah berzina? Beliau bersabda, Dia telah bertaubat dengan
sebuah taubat yang jika dibagikan terhadap 70 orang
penduduk Madinah, maka akan cukup buat mereka. Apakah
engkau mendapatkan satu taubat yang lebih baik dari orang

Politeknik Negeri Bengkalis 256


Pendidikan Agama Islam

yang mengorbankan dirinya untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala.


(HR. Muslim 4529)

Syarat-syarat Taubat
Bertaubat kepada Allah merupakan salah satu amal kebaikan
yang paling utama. Sebab taubat itu akan menghilangkan
penghalang yang memisahkan antara seorang hamba dengan
Rabbnya. Penghalang yang berasal dari nafsu syahwat dan
pemikiran syubhat. Maka taubat akan mengisi jiwa dengan
harapan dan membimbing hati menuju sumber cahaya.

Untuk itu, taubat tidak akan benar jika tidak memenuhi syarat-
syarat yang menunjukkan kesungguhan orang yang bertaubat.
1. Meninggalkan maksiat yang ditaubatinya.
2. Menyesal atas maksiat yang telah diperbuatnya.
3. Bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat itu
selamanya.

Jika salah satu dari syarat taubat itu tidak ada, maka tidak sha
taubatnya. Namun jika seseorang bertaubat dari dosa yang
berhubungan dengan hak-hak orang lain, maka syaratnya ada
tiga:
1. Membebaskan diri dari hak yang diambil dari pemilikinya
jika hal itu berupa harta atau sejenisnyadan
mengembalikannya kepada pemiliknya.
2. Jika hal itu berhubungan dengan Qadzhaf (menuduh
orang berzina tanpa bukti) dan semisalnya, maka
hendaknya dia mendapatkan hukuman dulu72, atau
meminta maafnya.

72 Di dalam Islam, orang yang menuduh orang lain berzina tanpa


bisa mendatangkan empat orang saksi, maka akan mendapatkan
Hadd (hukuman) dengan didera/dicambuk sebanyak 80 kali, karena
dia telah mencemarkan nama baik seorang muslim.

Politeknik Negeri Bengkalis 257


Pendidikan Agama Islam

3. Jika dosanya berupa Ghibah73 (menggunjing), maka minta


dimaafkan dahulu dari yang pernah dighibahi.

Menurut Imam An-Nawawi Rahimahullah, hendaknya seseorang


bertaubat dari semua perbuatan dosa. Jika seseorang bertaubat
hanya dari satu dosa, maka taubatnya akan diterima dari dosa
yang ditaubatinya, adapun dosa selainnya masih tetap ada.

Tanda-tanda Diterimanya Taubat


Menurut Syaikh Muhammad ibn Shalih Al-Utsaimin
Rahimahullah, tanda-tanda diterimanya taubat seseorang
adalah sebagai berikut;
1. Dada menjadi lapang dan tenang.
2. Mudah menjadi untuk taat.
3. Menyukai kebaikan dan membenci keburukan.

Dalam sebuah hadits disebutkan,











Seluruh umatku akan mendapatkan pengampunan, kecuali
yang suka pamer. Di antara hal yang termasuk pamer adalah
seorang hamba mengerjakan satu pekerjaan (buruk) pada
suatu malam. Ketika pagi haripadahal Rabbnya telah
menutupinya (dengan tidak ada orang yang mengetahuinya)
dan dia berkata, Hai fulan, aku telah melakukan ini dan itu tadi
malam.... Padahal Rabbnya telah menutupinya, dan dia
bermalam dengan ditutupi (aibnya) oleh Allah, dan di pagi hari

73 Dosa ghibah disamakan dengan orang yang memakan bangkai


saudaranya sendiri...

Politeknik Negeri Bengkalis 258


Pendidikan Agama Islam

dia menyingkapkan tabir yang telah Allah tutupkan


kepadanya... (HR. Bukhari 5721, Muslim 7676)

Hal-hal yang akan membantu taubat;


1. Ikhlas niat untuk Allah.
2. Berusaha untuk terus melakukan amal saleh.
3. Merasakan betapa buruknya sebuah perbuatan dosa.
4. Menjauhi tempat dilakukannya maksiat.
5. Menghancurkan alat yang membuatnya melakukan
maksiat.
6. Mencari teman-teman yang saleh yang membantu untuk
berbuat baik.
7. Selalu membaca ayat-ayat berisi ancaman terhadap para
pendosa.
8. Ingat bahwa azab di dunia mungkin menimpanya kapan
saja.
9. Selalu ingat dan berdzikir kepada Allah.

Akibat Perbuatan Dosa


Setiap perbuatan yang dilakukan pasti akan membawa akibat.
Demikian juga dengan maksiat akan membawa akibat yang
tentunya tidak berpengaruh baik bagi para pelakunya. Dalam
sebuah hadits disebutkan;











}


{
Seorang mukmin jika berbuat dosa maka akan ada titik hitam
di hatinya. Jika dia bertaubat, meninggalkan perbuatan itu dan
memohon ampun (kepada Allah) maka hatinya telah
dibersihkan. Jika dia menambah (perbuatan dosa) maka titik
hitamnya pun bertambah sampai menutupi hatinya. Dan itulah
Rain (tutup hati) yang disebutkan Allah Azza wa Jalla di dalam
Politeknik Negeri Bengkalis 259
Pendidikan Agama Islam

Al-Quran (Al-Muthaffifiin [84]: 14), Sekali-kali tidak (demikian),


sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi
hati mereka. (HR. Ibnu Majah 4244, Ahmad 7952, Syaikh Al-
Albany berkata bahwa haditsnya Hasan)

Rangkuman
Setiap manusia pasti pernah melakukan perbuatan dosa, baik
yang besar maupun yang kecil. Namun sebaik-baiknya yang
berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat. Orang yang
berbuat dosa kecil bisa terhapus dengan perbuatan baik yang
semisalnya. Adapun dosa besar harus dihapus dengan
melaksanakan taubat. Seseorang yang melakukan dosa besar
tidak serta merta keluar dari Islam dan kekal dalam neraka,
namun melihat kepada dosanya tersebut. Jika dosanya
mengandung kekufuran dan kemusyrikan, maka boleh jadi dia
telah keluar dari Islam, namun jika tidak maka tidak akan keluar
dari Islam tapi tetap mendapatkan murka Allah.

Evaluasi
Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Dosa adalah...
a. segala perbuatan yang tidak dicintai dan diridhai Allah
b. segala perbuatan buruk c. segala perbuatan tidak
menyenangkan
d. semua salah e. semua benar

2. Dosa terbagi menjadi...


a. tiga b. dua
c. empat d. lima
e. enam

Politeknik Negeri Bengkalis 260


Pendidikan Agama Islam

3. Durhaka kepada orangtua termasuk...


a. perbuatan tercela b. tindakan buruk
c. dosa kecil d. dosa besar
e. tidak terpuji

4. Ahlussunnah wal Jamaah meyakini, bahwa pelaku dosa besar


selama tidak syirik dan kufurmaka dia...
a. kekal di neraka b. keluar dari Islam
c. telah fasik d. tidak masuk neraka
e. semuanya benar

5. Maksiat tidak akan membahayakan seseorang selama masih


beriman, sebagaimana ibadah tidak bermanfaat selama masih
kafir, adalah pendapat kelompok...
a. mutazilah b. ahlussunnah
c. rifaiyah d. khawarij
e. murjiah

6. Setiap pelaku dosa besar adalah kafir dan kekal di dalam


neraka, adalah pendapar kelompok...
a. mutazilah b. ahlussunnah
c. rifaiyah d. khawarij
e. murjiah

7. Syarat-syarat yang menunjukkan kesungguhan taubat


adalah...
a. selalu menangisi keadaannya b. meninggalkan
maksiat yang dibuatnya
c. bertekad untuk tidak mengulangi maksiat yang ditaubatinya
d. a dan b benar e. b dan c benar

8. Tanda-tanda diterimanya taubat...


a. dada menjadi tenang dan lapang b. rajin bekerja
c. mudah untuk taat d. a dan c benar

Politeknik Negeri Bengkalis 261


Pendidikan Agama Islam

e. semua benar

9. Hal-hal yang akan membantu taubat, kecuali...


a. ikhlas niat untuk Allah b. rajin sedekah
c. menjauhi tempat maksiat d. selalu membawa
tasbih
e. mencari teman-teman yang saleh

10. Dosa kecil adalah...


a. tidak mengeluarkan dari Islam b. tidak ada ancaman
khusus di akhirat
c. tidak ada hukuman di dunia d. a dan b benar
e. semua benar.

Politeknik Negeri Bengkalis 262


Pendidikan Agama Islam

Kunci Jawaban
1. a 6. d
2. b 7. e
3. d 8. d
4. c 9. d
5. e 10. e

Politeknik Negeri Bengkalis 263


Pendidikan Agama Islam

MODUL 12

Pengantar
Islam mengajarkan kebersihan. Di antara hal yang
menunjukkan bahwa Islam sangat memerhatikan kebersihan
dan kesucian, bahwa seseorang tidak boleh untuk
melaksanakan sholat sebelum dirinya bersuci dahulu. Dari
sinilah disyariatkan adanya berwudhu dan semisalnya.

Wudhu merupakan ibadah yang sangat penting, karena dia


merupakan salah satu syarat sahnya untuk melaksanakan
sholat. Wudhu yang tidak benar akan berimbas kepada tidak
diterimanya sholat seseorang. Hal itu tentu merupakan
kerugian yang sangat besar. Oleh karena itu mempelajari tata
cara wudhu yang sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu
'alayhi wa Sallam adalah wajib hukumnya

Selain wudhu juga ada tayammum, yang dilakukan ketika


seseorang hendak shalat namun tidak menemukan air untuk
berwudhu, atau dia tidak boleh untuk terkena air. Ada juga
Mandi Janabah (Mandi Besar), yang dilakukan jika seseorang
mendapatkan hadats besar, seperti junub, haid, nifas dan
sebagainya. Kesemuanya itu sangat penting untuk diketahui,
difahami dan dilaksanakan oleh setiap muslim.

Setelah itu penting juga untuk mempelajari rukun-rukun shalat


sebelum memasuki pelajaran mengenai tata cara shalat yang
lengkap.

Kompentensi Dasar
1. Mengetahui tata cara wudhu yang sesuai dengan tuntunan
nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam.
2. Mengetahui tata cara tayammum yang benar
3. Mengetahui tata cara mandi janabah yang benar

Politeknik Negeri Bengkalis 264


Pendidikan Agama Islam

4. Mengetahui rukun-rukun shalat

Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Mempraktekkan wudhu dengan benar.
2. Mempraktekkan tayammum dengan benar.
3. Mempraktekkan mandi janabah dengan tepat
4. Menyebutkan rukun-rukun shalat dengan benar

Materi Pembelajaran
a. Tata cara wudhu
b. Tata cara tayammum
c. Tata cara mandi janabah
d. Rukun-rukun Shalat

Referensi
Al-Jibrin, Abdullah, 2010, Sifat Shalah,
Al-Albany, Muhammad Nashiruddin, 2003, Shifat Shalat Nabi,
Maktabah Islamy, Riyadh
www.muslim.or.id
www.manhaj.or.id
http://kaahil.wordpress.com/
http://islamhouse.com

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan praktek. Dengan waktu 150 menit, langkah-
langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu]


minggu sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk
membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan
debat.

Politeknik Negeri Bengkalis 265


Pendidikan Agama Islam

b. Kegiatan praktek dilakukan di masjid atau musholla terdekat,


dengan memisahkan antara kelompok mahasiswa dan
mahasiswi.

c. Sebelum praktek dimulai dosen menyajikan global materi


kuliah yang akan dipraktekkan kepada mahasiswa dalam
bentuk ceramah [waktu 20-30 menit].

d. Praktek dilaksanakan orang per orang, dengan mengoreksi


segala kesalahan yang dilakukan, dan diminta untuk
mengulangi sampai tidak ada kesalahan sama sekali.

e. Setelah praktek selesai, mahasiswa diminta untuk


menyebutkan tata cara wudhu, tayammum dan mandi janabah
secara verbal.

f. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan


perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.

Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.

b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test


dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan
Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan
dosen.

Politeknik Negeri Bengkalis 266


Pendidikan Agama Islam

Materi Pembelajaran
BAB XII
WUDHU, TAYAMMUM, RUKUN SHALAT
Tata Cara Wudhu
Apabila seorang muslim mau berwudhu, maka hendaknya ia
berniat di dalam hatinya, kemudian membaca Basmalah

(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad. Lihat Irwaul
Ghalil 1/122) Sebab Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam
bersabda, "Tidak sah wudhu orang yang tidak menyebut nama
Allah" [Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan dinilai hasan oleh
Al-Albany di dalam kitab Al-Irwa' (81)]

Dan apabila ia lupa, maka tidaklah mengapa. Adapun bacaan


niat ...usholli... dst sama sekali tidak ada dalil shahih yg
menerangkannya, wallahu a'lam.

Kemudian disunnahkan mencuci kedua telapak tangannya


sebanyak tiga kali sebelum memulai wudhu. (Gambar 1)

Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu


memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya). Lalu
menghirup air dengan hidung (mengisap air dengan hidung)
lalu mengeluarkannya. Disunnahkan ketika menghirup air di
lakukan dengan kuat, kecuali jika dalam keadaan berpuasa
maka ia tidak mengeraskannya, karena dikhawatirkan air
masuk ke dalam tenggorokan. Rasulullah Shallallahu'alaihi
wasallam bersabda, "Keraskanlah di dalam menghirup air
dengan hidung, kecuali jika kamu sedang berpuasa". [Riwayat
Abu Daud dan dishahihkan oleh Albani dalam shahih Abu
Dawud (629)] (Gambar 2)

Politeknik Negeri Bengkalis 267


Pendidikan Agama Islam

Lalu mencuci muka. Batas muka adalah dari batas tumbuhnya


rambut kepala bagian atas sampai dagu, dan mulai dari batas
telinga kanan hingga telinga kiri.
Dan jika rambut yang ada pada muka tipis, maka wajib dicuci
hingga pada kulit dasarnya. Tetapi jika tebal maka wajib
mencuci bagian atasnya saja, namun disunnahkan mencelah-
celahi rambut yang tebal tersebut. Karena Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam selalu mencelah-celahi jenggotnya
di saat berwudhu. [Riwayat Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-
Albani dalam Al Irwa (92)] (Gambar 3 & 4)

Kemudian mencuci kedua tangan sampai siku, karena Allah


Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "dan kedua tanganmu hingga
siku". [Surah Al-Ma'idah [5]: 6] (Gambar 5)

Kemudian mengusap kepala beserta kedua telinga satu kali,


dimulai dari bagian depan kepala lalu diusapkan ke belakang
kepala lalu mengembalikannya ke depan kepala (Gambar6).
Setelah itu langsung mengusap kedua telinga dengan air yang
tersisa pada tangannya (Gambar 7).

Lalu mencuci kedua kaki sampai kedua mata kaki, karena Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "dan kedua kakimu hingga dua
mata kaki". [Surah Al-Ma'idah : 6]. Yang dimaksud mata kaki
adalah benjolan yang ada di sebelah bawah betis. Kedua mata
kaki tersebut wajib dicuci berbarengan dengan kaki. Dan
disunnahkan untuk menyela-nyela di antara jari. (Gambar 8 &
9)

Orang yang tangan atau kakinya terpotong, maka ia mencuci


bagian yang tersisa yang wajib dicuci. Dan apabila tangan atau
kakinya itu terpotong semua maka cukup mencuci bagian
ujungnya saja.

Politeknik Negeri Bengkalis 268


Pendidikan Agama Islam

Setelah selesai berwudhu mengucapkan :





.
"Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada tuhan yang berhak
disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah,
jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah
aku sebagai bagian dari orang-orang yang bersuci".
[Diriwayatkan oleh Muslim. Sedangkan redaksi
"Allahummaj`alni minat- tawwabina... adalah di dalam riwayat
At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Al Irwa (96)]

Ketika berwudhu wajib mencuci anggota-anggota wudhunya


secara berurutan, tidak menunda pencucian salah satunya
hingga yang sebelumnya kering.

Boleh mengelap anggota-anggota wudhu seusai berwudhu

Gambar 1 Gambar 2

Politeknik Negeri Bengkalis 269


Pendidikan Agama Islam

Politeknik Negeri Bengkalis 270


Pendidikan Agama Islam

Gambar 3 Gambar 4

Gambar 5 Gambar 6

Politeknik Negeri Bengkalis 271


Pendidikan Agama Islam

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Tata Cara Mandi Junub/Mandi Besar


Adapun tata-tata cara mandi, maka ada dua macam : Tata cara
yang mencukupi dan yang diterima.

Adapun tata cara yang sempurna adalah sesuai yang tercantum


dalam hadits Aisyah Radhiyallahu 'anha di dalam riwayat
Bukhari dan Muslim ia berkata,









.

Politeknik Negeri Bengkalis 272
Pendidikan Agama Islam

"Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika ia


melakukan mandi junub, beliau memulai dengan mencuci
kedua tangannya, kemudian menuangkan air dengan tangan
kanannya ke tangan kiri, lalu mencuci kemaluannya, kemudian
berwudhu, kemudian mengambil air, lalu beliau memasukkan
jari jemarinya ke pangkal rambut, kemudian beliau
menuangkan air atas kepalanya tiga tuangan, kemudian beliau
menyiramkan air ke sekujur tubuhnya kemudian mencuci
kedua kakinya." (HR. Muslim 744)

Hadits yang senada dengan ini ada di Bukhari dan Muslim dari
hadits Maimunah Radhiallahu 'anha, tata cara mandi yang
sempurna itu didahului oleh wudhu, cuma saja mencuci kedua
kakinya diakhirkan saat selesai memandikan sekujur tubuh.

Adapun tata cara mandi yang sah dan diterima (minimal) tidak
didahului wadhu. Kedua cara itu sah.

Tidaklah wajib bagi wanita untuk menguraikan kepang


rambutnya saat mandi, berdasarkan hadits Ummu Salamah di
shahih Muslim ia berkata, Saya bertanya, wahai Rasulullah
sesungguhnya saya adalah wanita yang kepang rambut saya
tebal, apakah saya menguraikannya untuk mandi junub dan
haid, beliau menjawab, "Tidak. Cukuplah bagimu untuk
menuangkan air ke atas kepalamu tiga kali tuangan".

Tata Cara Tayammum


Cara melaksanakan tayamum adalah:
Berniat
Membaca bismillah
Memukulkan tangannya ke tanah (permukaan bumi) satu
kali pukulan
Politeknik Negeri Bengkalis 273
Pendidikan Agama Islam

Menyapu mukanya
Menyapukan tangan kirinya ke telapak tangan kanan
serta menyapu kedua punggung telapak tangannya

Berdasarkan hadits Amar bin Yasir Radhiyallahu 'anhu,
















"Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam memukulkan
tangannya ke bumi satu kali kemudian menyapukan tangan kiri
ke telapak tangan kanan dan kedua punggung kedua
tangannya serta wajahnya." [HR. Bukhari, Muslim 844]

Politeknik Negeri Bengkalis 274


Pendidikan Agama Islam

Politeknik Negeri Bengkalis 275


Pendidikan Agama Islam

Rukun Shalat adalah setiap bagian sholat yang apabila


ketinggalan salah satunya dengan sengaja atau karena lupa
maka sholatnya batal (tidak sah).
1. Berdiri bagi yang mampu, bila tidak mampu berdiri maka
dengan duduk, bila tidak mampu duduk maka dengan
berbaring secara miring atau terlentang.
2. Takbiratul Ihram ketika memulai sholat
3. Membaca Al Fatihah
4. Ruku
5. I'tidal
6. Sujud
7. Bangun dari sujud
8. Duduk diantara dua sujud
9. Tuma'ninah dalam setiap rukun
10. Tasyahud Akhir
11. Duduk Tasyahud Akhir
12. Shalawat atas Nabi pada Tasyahud Akhir
13. Tertib pada setiap rukun
14. Salam

Hal yang wajib dalam shalat adalah bagian sholat yang


apabila ketinggalan salah satunya dengan sengaja maka
sholatnya batal (tidak sah), tapi kalau tidak sengaja atau lupa
maka orang yang sholat diharuskan melakukan sujud sahwi.
1. Semua takbir selain takbiratul ihram
2. Melafazhkan : SUBHAANA RABBIYAL A'ZHIIM pada saat
ruku'
3. Melafazhkan : SAMI'ALLAHULIMAN HAMIDAH bagi Imam
dan pada saat sholat sendiri
4. Melafazhkan : RABBANAA WALAKAL HAMDU bagi Imam,
makmum dan pada saat sholat sendiri
5. Melafazhkan : SUBHANAA RABBIYAL A'LA pada saat sujud
6. Melafazhkan : RABIGHFIRLII pada saat duduk diantara dua
sujud

Politeknik Negeri Bengkalis 276


Pendidikan Agama Islam

7. Tasyahud awal
8. Duduk Tasyahud awal

Hal yang sunnah dalam shalat adalah bagian sholat yang


tidak termasuk dalam rukun maupun wajib, tidak membatalkan
solat baik ditinggalkan secara sengaja maupun lupa.
1. Mengangkat kedua tangan ketika takbir.
2. Membaca do'a istiftah/iftitah
3. Membaca ta'awudz ketika memulai qiro'ah (bacaan)
4. Membaca surat dari Al-Qur'an setelah membaca Al-
Fatihah pada dua rakaat yang awal
5. Meletakkan dua tangan pada lutut selama rukuk
6. Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri selama
berdiri
7. Mengarahkan pandangan mata ke tempat sujud selama
sholat kecuali waktu tasyahud.

Hal yang membatalkan shalat


1. Berbicara ketika shalat
2. Tertawa
3. Makan dan minum
4. Berjalan terlalu banyak tanpa ada keperluan
5. Tersingkapnya aurat
6. Memalingkan badan dari kiblat
7. Menambah rukuk, sujud, berdiri atau duduk secara
sengaja
8. Mendahului imam dengan sengaja

Hal yang makruh dalam shalat


1. Memejamkan dua mata
2. Menoleh tanpa keperluan
3. Meletakkan lengan dilantai ketika sujud
4. Banyak melakukan gerakan yang sia-sia, misal: main-
main dengan jam (melihat jam, mengakurkan jam,

Politeknik Negeri Bengkalis 277


Pendidikan Agama Islam

memperbaiki tali jam, membersihkan jam dll),


mempermainkan baju, atau lainya

Evaluasi
Pilihlah jawaban yang benar!

1. Apabila hendak berwudhu, hendaknya dia berniat...


a. diucapkan b. dalam hati
c. dalam hati dan diucapkan d. semua salah
e. semua benar

2. Setelah mencuci muka tiga kali kemudian mencuci lengan


sampai...
a. pergelangan tangan b. bahu
c. siku d. pertengahan
tangan
e. semua salah

3. Mengusap telinga sebanyak...


a. dua kali b. tiga kali
c. empat kali d. lima kali
e. semua salah

4. Terakhir adalah mencuci kaki sampai...


a. pergelangan kaki b. lutut
c. paha d. mata kaki
e. selangkangan

5. Tayammum dilakukan dengan.....memakai debu/tanah kering.


a. mengusap wajah dan telapak tangan b. mengusap wajah
dan kaki

Politeknik Negeri Bengkalis 278


Pendidikan Agama Islam

c. mengusap wajah dan kepala d. seperti anggota


wudhu
e. tidak ada yang benar

6. Diantara rukun shalat kecuali....


a. berdiri jika mampu b. serius
c. takbiratul ihram d. membaca Al-
Fatihah
e. ruku

7. Ini juga termasuk rukun shalat, kecuali


a. Itidal b. sujud yang lama
c. bangun dari sujud d. duduk antara dua
sujud
e. salam

8. Rukun shalat apabila ditinggalkan atau lupa, maka shalatnya


menjadi...
a. kurang b. tetap sah
c. tidak sah d. diulangi
e. c dan d benar

9. Yang termasuk yang wajib dalam shalat adalah....


a. takbiratul ihram b. tertib
c. tasyahud awal d. sujud
e. semua benar

10. Di bawah ini adalah hal yang membatalkan shalat,


kecuali...
a. berbicara ketika shalat b. tersenyum
c. tertawa d. makan dan minum
e. mendahului imam

Politeknik Negeri Bengkalis 279


Pendidikan Agama Islam

Kunci Jawaban.
1. b 6. b
2. c 7. b
3. e 8. e
4. d 9. c
5. a 10.

Politeknik Negeri Bengkalis 280


Pendidikan Agama Islam

MODUL 13

Pengantar
Shalat adalah tiangnya agama yang merupakan rukun Islam
yang kedua. Shalat adalah satu-satunya ibadah yang jika orang
meninggalkannya mendapatkan ancaman kekufuran dari Nabi
Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Shalat juga merupa
salah satu wasiat terakhir dari Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam sebelum beliau menghembuskan nafas terakhirnya yang
mulia.

Namun disayangkan, sebagian besar umat Islam kurang


memerhatikan rukun Islam yang kedua ini. Mereka seakan-akan
tidak peduli apakah shalat yang mereka lakukan sudah sesuai
dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam atau
belum? Mereka hanya mencukupkan diri dengan tata cara
shalat yang diperoleh dari orangtua, atau dari buku tuntunan
shalat yang tidak disertai referensi apapun.

Padahal, Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam telah


memerintahkan umatnya untuk shalat mengikuti shalat beliau
dalam segala hal. Dan shalat akan berguna untuk mencegah
dari perbuatan keji dan munkar jika dilaksanakan dengan cara
yang benar.

Untuk itulah, maka sangatlah penting untuk mempelajari tata


cara shalat yang benar, sesuai dengan dalil-dalil yang shahih
dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam.

Kompentensi Dasar
1. Mengetahui gerakan-gerakan shalat yang benar
2. Mengetahui bacaan-bacaan shalat yang benar
3. Mengetahui dzikir setelah shalat yang benar

Politeknik Negeri Bengkalis 281


Pendidikan Agama Islam

Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Mempraktekkan gerakan shalat dengan benar.
2. Menghafal bacaan shalat dengan benar.
3. Menghafal dzikir setelah shalat dengan benar.
4. Menyebutkan ruang lingkup percaya kepada Taqdir dengan
benar

Materi Pembelajaran
Tata cara shalat sesuai tuntunan Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam
a. Gerakan-gerakan shalat
b. Bacaan-bacaan shalat
c. Dzikir setelah shalat

Referensi
Al-Jibrin, Abdullah, 2010, Sifat Shalah,
Al-Albany, Muhammad Nashiruddin, 2003, Shifat Shalat Nabi,
Maktabah Islamy, Riyadh
www.muslim.or.id
www.manhaj.or.id
http://kaahil.wordpress.com/
http://islamhouse.com

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum
(ceramah) dan praktek. Dengan waktu 150 menit, langkah-
langkah yang dilakukan sebagai berikut:

Kegiatan pembelajaran yang digunakan adalah Kuliah Umum


(ceramah) dan praktek. Dengan waktu 150 menit, langkah-
langkah yang dilakukan sebagai berikut:

Politeknik Negeri Bengkalis 282


Pendidikan Agama Islam

a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu]


minggu sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk
membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan
debat.

b. Kegiatan praktek dilakukan di masjid atau musholla terdekat,


dengan memisahkan antara kelompok mahasiswa dan
mahasiswi.

c. Sebelum praktek dimulai dosen menyajikan global materi


kuliah yang akan dipraktekkan kepada mahasiswa dalam
bentuk ceramah [waktu 20-30 menit].

d. Praktek dilaksanakan orang per orang, dengan mengoreksi


segala kesalahan yang dilakukan, dan diminta untuk
mengulangi sampai tidak ada kesalahan sama sekali.

e. Setelah praktek selesai, mahasiswa diminta untuk


menyebutkan tata cara wudhu, tayammum dan mandi janabah
secara verbal.

f. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan


perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.

Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta
mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui
seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi
tersebut dapat tercapai.

b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test


dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan
Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan
dosen.

Politeknik Negeri Bengkalis 283


Pendidikan Agama Islam

Politeknik Negeri Bengkalis 284


Pendidikan Agama Islam

Materi Pembelajaran
BAB XIII
TATA CARA SHALAT LENGKAP

A. Menghadap Kiblat
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam dalam melaksanakan
sholat fardhu dan sunnah menghadap kiblat. Beliau pun
memerintahakannya demikian dalam sabdanya kepada orang
yang tidak benar sholatnya, Bila engkau berdiri untuk
melakukan sholat maka sempurnakanlah wudhumu, kemudian

Politeknik Negeri Bengkalis 285


Pendidikan Agama Islam

menghadaplah kiblat, lalu bertakbirlah (HR. Bukhari dan


Muslim).

Dalam perjalanannya Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam


biasanya melakukan sholat sunnah diatas kendarannya (unta).
Beliau juga melakukan witir di atas kendaraannya dan
mengadap kemana saja kendaraannya menghadap (timur
maupun barat). Alloh berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 115
(artinya) Maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah
Alloh.

Dalam riwayat Bukhari dan Ahmad disebutkan bahwa apabila


hendak melakukan sholat fardhu, Rasulullah Shallallahu 'alayhi
wa Sallam turun dari tunggangannya lalu menghadap kiblat.

B. Berdiri (Gambar 1)
Dalam sholat fardhu dan sunnah Rasulullah Shallallahu 'alayhi
wa Sallam melakukannya sambil berdiri sesuai dengan perintah
Alloh SWT dalam QS Al-Baqarah ayat 238 (artinya) Berdirilah
untuk Alloh (dalam sholatmu) dengan khusyu.

Dalam sebuah riwayat Tirmidzi dan Ahmad disebutkan bahwa


Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam melakukan sholat
menjelang datang ajalnya sambil duduk. Dalam kesempatan
lain Beliau melakukan sholat sambil duduk, yaitu ketika dalam
keadaan sakit. Sedangkan orang-orang dibelakangnya
mengikutinya sambil berdiri. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alayhi
wa Sallam memberikan isyarat agar mereka duduk, maka
merekapun duduk. Setelah selesei sholat Beliau bersabda
Kalian tadi hampir saja melakukan apa yang telah dilakukan
oleh bangsa Romawi dan Persia, dimana mereka berdiri di
depan rajanya sedangkan rajanya duduk. Maka janganlah
kalian melakukannya. Sesungguhnya keberadaan imam adalah
agar diikuti. Bila ia ruku, maka rukulah; bila berdiri maka

Politeknik Negeri Bengkalis 286


Pendidikan Agama Islam

berdirilah; dan jika sholat sambil duduk maka duduklah


bersama-sama. (HR. Muslim).

Sholat orang sakit sambil duduk, seperti sabda Beliau


Shalatlah sambil berdiri. Bila tidak bisa, sambil duduk. Bila
tidak bisa sambil terlentang. (HR. Bukhari, Abu Daud &
Ahmad).

Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda Sholatlah di atas


tanah bila engkau bisa. Bila tidak cukuplah dengan isyarat, dan
hendaknya isyarat sujudnya lebih rendah dari rukumu. (HR.
Thabrani, Bazzar dan Baihaqi).

Dalam hadits riwayat Bukhari dan Ahmad, Rasulullah


Shallallahu 'alayhi wa Sallam berdiri di dekat pembatas. Jarak
antara beliau dan pembatas sekitar 3 hasta. Menurut Bukhari
dan Muslim, jarak antara tempat sujudnya dan tembok cukup
untuk dilalui seekor kambing. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam bersabda, Janganlah engkau sholat kecuali dengan
pembatas, dan janganlah engkau membiarkan seseorang lewat
di depanmu dikala sholat. Jika dia memaksakan kehendaknya
lewat di depanmu, bunuhlah dia karena sesungguhnya ia
bersama dengan setan. (HR. Ibnu Khuzaimah)

Apabila beliau sholat di tempat terbuka, tidak ada sesuatu


sebagai pembatas (didepan tempat sholat), maka beliau
menancapkan tombak didepannya. Lalu beliau melakukan
sholat menghadap pembatas itu, sedangkan orang-orang
bermakmum dibelakangnya. Hal ini sebagaimana dikatakan
Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah. Beliau bersabda, Apabila
seseorang diantara kalian meletakkan tiang sepanjang pelana
di depannya, maka sholatlah menghadapnya dan hendaknya
tidak menghiraukan orang yang lewat dibelakang tiang itu.
(HR Muslim dan Abu Daud).

Politeknik Negeri Bengkalis 287


Pendidikan Agama Islam

Ibnu Khuzaimah, Thabrani dan Hakim meriwayatkan bahwa


Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam tidak pernah
membiarkan sesuatu yang melewati antara dirinya dan
pembatasnya. Pernah Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam
sholat lalu lewat didepannya seekor kambing. Maka Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam mendahuluinya maju kedepan
sampai perutnya menempel di dinding (sehingga kambing itu
melewati belakang Beliau).

Suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam sholat


wajib, Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam menggenggam
tangannya. Usai sholat mereka bertanya Wahai Rasulullah,
adakah sesuatu yang baru dalam sholat? Beliau menjawab
Tidak, hanya saja setan hendak lewat di depanku. Lalu aku
cekik sampai lidahnya terasa dingin di tanganku. Demi Alloh,
seandainya saudaraku, Nabi Sulaiman tidak mendahuluiku,
maka aku akan ikat setan itu pada sebuah tiang masjid
sehingga dapat dilihat anak-anak kecil penduduk Madinah. (HR
Ahmad, Daruquthni dan Thabrani).

Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda Apabila


seseorang melakukkan sholat menghadap sesuatu sebagai
pembatas dari orang lain, maka apabila seseorang melampaui
batas didepannya itu maka hendaknya mendorong sekuatnya
atau semampunya (dalam riwayat lain disebutkan : hendaknya
menghalanginya dua kali). Jika ia tetap menerobos maka
bunuhlah ia. Sesungguhnya dia adalah setan. (HR Bukhari dan
Muslim)

Beliau bersabda, Apabila orang yang lewat di depan orang


yang sholat itu mengetahui dosanya, niscaya dia akan lebih
baik berdiri 40 (empat puluh) tahun daripada berlalu didepan
orang yang sholat. (HR Bukhari dan Muslim).

Politeknik Negeri Bengkalis 288


Pendidikan Agama Islam

Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda Shalat


seseorang menjadi putus apabila tidak dibatasi dengan
semacam pelana didepannya lalu dilewati oleh wanita haid
(balig), keledai dan anjing hitam Abu Dzar berkata Wahai
Rasulullah, apakah bedanya anjing hitam dan anjing berwarna
merah? Beliau menjawab Anjing hitam adalah setan. (HR
Muslim, Abu Daud & Khuzaimah).

Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam melarang orang


melakukan sholat menghadap kubur dengan sabdanya,
Janganlah kalian sholat menghadap kubur dan janganlah
duduk diatasnya. (HR Muslim, Abu Daud & Ibnu Khuzimah).

C. Niat
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda
Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung dari niatnya,
dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan balasan sesuai
dengan niatnya. (HR Bukhari & Muslim)

Dan tidaklah disebutkan dari Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam


dan tidak pula dari salah seorang sahabatnya bahwa niat itu
dilafadzkan.

Abu Dawud bertanya kepada Imam Ahmad. Dia berkata,


"Apakah orang sholat mengatakan sesuatu sebelum dia
takbir?" Imam Ahmad menjawab, "Tidak." (Masaail al Imam
Ahmad hal 31 dan Majmuu' al Fataawaa XXII/28).

As-Suyuthi berkata, "Yang termasuk perbuatan bid'ah adalah


was-was (selalu ragu) sewaktu berniat sholat. Hal itu tidak
pernah diperbuat oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maupun
para shahabat beliau. Mereka dulu tidak pernah melafadzkan
niat sholat sedikitpun selain hanya lafadz takbir."

Politeknik Negeri Bengkalis 289


Pendidikan Agama Islam

Asy-Syafi'i berkata, "Was-was dalam niat sholat dan dalam


thaharah termasuk kebodohan terhadap syariat atau
membingungkan akal." (Lihat al-Amr bi al Itbaa' wa al Nahy 'an
al Ibtidaa').

D. Takbir
Dalam hadits riwayat Muslim dan Ibnu Majah, disebutkan bahwa
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam membuka sholatnya
dengan ucapan Allohu Akbar (Alloh Mahabesar). Beliaupun
memerintahkan demikian kepada orang yang tidak benar dalam
sholatnya, sebagaimana sabda beliau Shallallahu 'alayhi wa
Sallam Tidaklah sholat seseorang itu menjadi sempurna
sampai ia berwudhu dengan benar, lalu berkata Allohu
Akbar(HR Thabrani)

Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam juga bersabda Kunci


sholat adalah suci, tahrimnya (pengharamannya) adalah takbir
dan tahlilnya (penghalalannya) adalah salam. (HR Abu Daud,
Tirmidzi & Hakim).

Dalam hadits riwayat Ahmad dan Hakim disebutkan bahwa


Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam mengangkat suaranya
dalam takbir sehingga terdengar oleh orang-orang yang
makmum dibelakangnya. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam bersabda Apabila imam mengucapkan Allohu Akbar,
maka katakanlah Allohu Akbar (HR Ahmad dan Baihaqi).

E. Mengangkat Tangan (Gambar 2)


Terkadang Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam mengangkat
kedua tangannya sambil mengucapkan takbir (HR Bukhari &
Abu Daud), dan terkadang mengangkatnya setelah takbir (HR
Bukhari & Nasai), dan terkadang (mengangkat tangan) setelah
ucapan takbir(HR Bukhari & Nasai). Beliau Shallallahu 'alayhi

Politeknik Negeri Bengkalis 290


Pendidikan Agama Islam

wa Sallam mengangkat kedua tangannya dengan jari terbuka


rapat (tidak renggang dan tidak menggenggam) (HR Abu Daud,
Ibnu Khuzaimah, Tamam & Hakim dan disahkan olehnya serta
disetujui oleh Dzahabi). Dan Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam mengangkatnya sampai sejajar dengan kedua bahunya
dan terkadang sampai kedua telinganya (HR Bukhari & Abu
Daud).

F. Meletakkan Tangan Kanan Diatas Tangan Kiri


(Bersedekap Gambar 3, 4)
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam meletakkan tangan
kanannya diatas tangan kirinya(HR Muslim dan Abu Daud).
Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda Sesungguhnya
para Nabi memerintahkan kepada kita agar mempercepat saat
berbuka dan mengakhirkan waktu sahur dan agar meletakkan
tangan kanan diatas tangan kiri kita dalam sholat. (HR Ibnu
Hibban dan Dhiya).

G. Meletakkan Kedua Tangan (Bersedekap) di Dada


Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam meletakkan tangan kanan
diatas punggung tangan kirinya, pergelangan dan lengan (HR
Abu Daud, NasaI dan Ibnu Khuzimah dengan sanad yang benar
dan disahkan oleh Ibnu Hibban), dan memerintahkan demikain
kepada sahabat-sahabatnya (HR Malik, Bukhari dan Abu
Uwanah). Terkadang Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam
mengenggam lengan kirinya dengan jari-jari tangan kanannya
(HR NasaI dan Daruquthni dengan sanadnya yang shahih).
Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam meletakkan keduanya
diatas dada (HR Abu Daud dan Ibnu Khuzaimah).

H. Khusyu dan Memandang Tempat Sujud


Dalam hadits riwayat Baihaqi dan Muslim disebutkan bahwa
Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam dalam sholat menundukkan
kepalanya dan pandangannya tertuju ke tanah. Rasulullah

Politeknik Negeri Bengkalis 291


Pendidikan Agama Islam

melarang mengangkat pandangannya ke langit sebagaimana


tercantum dalam hadits riwayat Bukhari dan Abu Daud.
Larangan itu dipertegas dengan sabdanya, Hendaknya orang-
orang menghentikan mengarahkan pandangannnya ke langit
pada waktu sholat atau tidak dapat kembali lagi kepada
mereka (dalam riwayat lain disebutkan : atau mata-mata
mereka tercolok). (HR Bukhari, Muslim & Siraj).

Dalam hadits lain disebutkan Apabila kalian melakukan sholat


maka hendaknya janganlah menolah-noleh karena Alloh akan
menghadapkan wajahNya kepada wajah hambanya ketika
sholat selama ia tidak menolah-noleh. (HR Tirmidzi dan Hakim)

Dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Abu Yala


disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam
melarang 3 perkara dalam sholat. Yaitu sholat dengan cepat
seperti ayam yang mematuk, duduk diatas tumit seperti
duduknya anjing, dan menolah-noleh seperti musang. Beliau
Shallallahu 'alayhi wa Sallam juga bersabda Sholatlah seperti
halnya sholat orang yang akan meninggal, yaitu seakan-akan
engkau melihat Alloh. Jika engkau tidak melihat-Nya maka
sesungguhnya Dia melihatmu. (HR Thabrani, Ibnu Majah &
Ahmad).

Beliau telah sholat dengan baju yang terbuat dari wol yang
bergambar, lalu Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam
melihat sepintas gambar-gambar itu. Usai sholat Beliau
Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda Bawalah bajuku ini
kepada Abu Jahm dan bawalah kepadaku kain yang kasar Abu
Jahm. Karena bajuku ini telah mengalihkan perhatian sholatku
tadi. (dalam riwayat lain dikatakan : Sesungguhnya aku telah
melihat gambarnya saat sholat dan hampir saja aku tergoda).
(HR Bukhari, Muslim & Malik).

Politeknik Negeri Bengkalis 292


Pendidikan Agama Islam

Aisyah mempunyai kain bergambar untuk tirai, Rasulullah


Shallallahu 'alayhi wa Sallam sholat menghadapnya. Lalu
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda Jauhkanlah
kain itu, sesungguhnya gambarnya mengganggu sholatku. (HR
Bukhari & Muslim).

Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda Tidak sempurna


sholatnya orang yang telah terhidang makannya, serta ketika
menahan keluarnya angin dan buang air. (HR Bukhari &
Muslim).

I. Bacaan Shalat
I. A. Doa Istiftah
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Doa istiftah yang
dibaca oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bermacam-
macam. Dalam doa istiftah tersebut beliau shallallahu 'alaihi
wasallam mengucapkan pujian, sanjungan dan kalimat
keagungan untuk Allah. Beliau pernah memerintahkan hal ini
kepada orang yang salah melakukan sholatnya dengan
sabdanya, "Tidak sempurna sholat seseorang sebelum ia
bertakbir, mengucapkan pujian, mengucapkan kalimat
keagungan (doa istiftah), dan membaca ayat-ayat al Quran
yang dihafalnya" (HR. Abu Dawud dan Hakim, disahkan oleh
Hakim, disetujui oleh Adz-Dzahabi).

Adapun bacaan doa istiftah yang diajarkan oleh Nabi shallallahu


'alaihi wasallam diantaranya adalah,









.


Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan-kesalahanku,
sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya
Allah, bersihkanlah aku dan kesalahan- kesalahanku,
Politeknik Negeri Bengkalis 293
Pendidikan Agama Islam

sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah,


cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air dan
]air es. [HR. Al-Bukhari 1/181 dan Muslim 1/419.









.
Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu, Maha Berkah akan
nama-Mu, Maha Tinggi kekayaan dan kebesaranMu, tiada Ilah
yang berhak disembah selain Engkau. [HR. Empat penyusun
kitab Sunan, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 1/77 dan Shahih Ibnu
]Majah 1/135.




.


.






.




.
Aku menghadap kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi,
dengan memegang agama yang lurus dan aku tidak tergolong
orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalat, ibadah dan
hidup serta matiku adalah untuk Allah. Tuhan seru sekalian
alam, tiada sekutu bagiNya, dan karena itu, aku diperintah dan
aku termasuk orang-orang muslim. Ya Allah, Engkau adalah
Raja, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau,
engkau Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku menganiaya
diriku, aku mengakui dosaku (yang telah kulakukan). Oleh

Politeknik Negeri Bengkalis 294


Pendidikan Agama Islam

karena itu ampunilah seluruh dosaku, sesungguhnya tidak akan


ada yang mengampuni dosa-dosa, kecuali Engkau. Tunjukkan
aku pada akhlak yang terbaik, tidak akan menunjukkan
kepadanya kecuali Engkau. Hindarkan aku dari akhlak yang
jahat, tidak akan ada yang bisa menjauhkan aku daripadanya,
kecuali Engkau. Aku penuhi panggilanMu dengan kegembiraan,
seluruh kebaikan di kedua tanganMu, kejelekan tidak
dinisbahkan kepadaMu. Aku hidup dengan pertolongan dan
rahmatMu, dan kepadaMu (aku kembali). Maha Suci Engkau
dan Maha Tinggi. Aku minta ampun dan bertaubat kepadaMu.
[HR. Muslim 1/534]
I.B. Taawudz
Membaca doa ta'awwudz adalah disunnahkan dalam setiap
raka'at, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
"Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta
perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk." (An
Nahl : 98). Dan pendapat ini adalah yang paling shahih dalam
madzhab Syafi'i dan diperkuat oleh Ibnu Hazm.74

Nabi biasa membaca ta'awwudz yang berbunyi,









"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk"

Atau mengucapkan:












"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, dari
semburannya (yang menyebabkan gila), dari kesombongannya,
dan dari hembusannya (yang menyebabkan kerusakan
akhlaq)." (Hadits diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Dawud, Ibnu
Majah, Daraquthni, Hakim dan dishahkan olehnya serta oleh
Ibnu Hibban dan Dzahabi).

74 Tamaamul Minnah, hal 172-177, Al-Majmuu II/323

Politeknik Negeri Bengkalis 295


Pendidikan Agama Islam

Atau mengucapkan:






"Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui dari setan yang terkutuk..." (Hadits diriwayatkan
oleh Al Imam Abu Dawud dan Tirmidzi dengan sanad hasan).

I. C. Fatihah
Membaca Al Fatihah merupakan salah satu dari sekian banyak
rukun sholat, jadi kalau dalam sholat tidak membaca Al-Fatihah
maka tidak sah sholatnya berdasarkan perkataan Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, "Tidak dianggap sholat (tidak sah
sholatnya) bagi yang tidak membaca Al Fatihah" (Hadits Shahih
dikeluarkan oleh Al- Jama'ah: yakni Al Imam Al Bukhari, Muslim,
Abu Dawud, At Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah).

Jika seseorangsholat sendirian (munfarid) maka wajib untuk


membaca Al Fatihah, begitu pun pada sholat jama'ah ketika
imam membacanya secara sirr (tidak diperdengarkan) yakni
pada sholat Zhuhur, 'Ashr, satu roka'at terakhir sholat Mahgrib
dan dua roka'at terakhir sholat 'Isyak, maka para makmum
wajib membaca surat Al-Fatihah tersebut secara sendiri-sendiri
secara sirr (tidak dikeraskan).

Bagaimana kalau imam membaca secara keras (jahr)? Seperti


shalat Maghrib, Isya, Shubuh.

Tentang ini Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa pernah


Rasulullah melarang makmum membaca surat dibelakang
imam kecuali surat Al-Fatihah, "Betulkah kalian tadi membaca
(surat) dibelakang imam kalian?" Kami menjawab: "Ya, tapi
dengan cepat wahai Rasulallah." Berkata Rasul, "Kalian tidak
boleh melakukannya lagi kecuali membaca Al-Fatihah, karena
tidak ada sholat bagi yang tidak membacanya." (Hadits

Politeknik Negeri Bengkalis 296


Pendidikan Agama Islam

dikeluarkan oleh Al Imam Al Bukhori, Abu Dawud, dan Ahmad,


dihasankan oleh At Tirmidzi dan Ad-Daraquthni)

Selanjutnya beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam melarang


makmum membaca surat apapun ketika imam membacanya
dengan jahr (diperdengarkan) baik itu Al-Fatihah maupun surat
lainnya. Hal ini selaras dengan keterangan dari Imam Malik dan
Ahmad bin Hanbal tentang wajibnya makmum diam bila imam
membaca dengan jahr/keras, Berdasarkan arahan Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam, Dijadikan imam itu hanya untuk
diikuti. Oleh karena itu apabila imam takbir, maka bertakbirlah
kalian, dan apabila imam membaca, maka hendaklah kalian
diam (sambil memperhatikan bacaan imam itu)" (Hadits
Shahih dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud no. 603 &
604. Ibnu Majah no. 846, An Nasai. Imam Muslim berkata:
Hadits ini menurut pandanganku Shahih).

"Barangsiapa sholat mengikuti imam (bermakmum), maka


bacaan imam telah menjadi bacaannya juga." (Hadits
dikeluarkan oleh Imam Ibnu Abi Syaibah, Ad Daraquthni, Ibnu
Majah, Thahawi dan Ahmad lihat kitab Irwaul Ghalil oleh Syaikh
Al- Albani).

Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alayhi


wa Sallam sesudah mendirikan sholat yang beliau keraskan
bacaanya dalam sholat itu, beliau bertanya: "Apakah ada
seseorang diantara kamu yang membaca bersamaku tadi?"
Maka seorang laki-laki menjawab, "Ya ada, wahai Rasulullah."
Kemudian beliau berkata, "Sungguh aku katakan, Mengapakah
(bacaan)ku ditentang dengan Al Quran (juga)." Berkata Abu
Hurairah, kemudian berhentilah orang-orang dari membaca
bersama Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam pada setiap
shalat yang Rasulullah keraskan bacaannya, ketika mereka
sudah mendengar (larangan) itu. (Hadits dikeluarkan oleh Abu

Politeknik Negeri Bengkalis 297


Pendidikan Agama Islam

Dawud, At Tirmidzi, An-Nasai dan Malik. Abu Hatim Ar Razi


menshahihkannya, Imam Tirmidzi mengatakan hadits ini
hasan).

Hadits-hadits tersebut merupakan dalil yang tegas dan kuat


tentang wajib diamnya makmum apabila mendengar bacaan
imam, baik Al-Fatihahnya maupun surat yang lain. Selain itu
juga berdasarkan firman Allah Ta'ala, "Dan apabila dibacakan
Al-Quran hendaklah kamu dengarkan ia dan diamlah sambil
memperhatikan (bacaannya), agar kamu diberi rahmat." (QS.
Al-A'raaf [7]: 204).

Ayat ini asalnya berbentuk umum yakni dimana saja kita


mendengar bacaan Al Quran, baik di dalam sholat maupun di
luar sholat wajib diam mendengarkannya walaupun sebab
turunnya berkenaan tentang sholat. Tetapi keumuman ayat ini
telah menjadi khusus dan tertentu (wajibnya) hanya untuk
sholat, sebagaimana telah diterangkan oleh Ibnu Abbas,
Mujahid, Sa'id bin Jubair, Adh-Dhohak, Qotadah, Ibarahim An
Nakhai, Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dan lain-lain.75

Cara Membaca Al Fatihah


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat Al-Fatihah
pada setiap roka'at. Membacanya dengan berhenti pada setiap
akhir ayat (waqof), tidak menyambung satu ayat dengan ayat
berikutnya (washol) berdasarkan riwayat Abu Dawud dan 'Amr
Ad Dani, dishahihkan Hakim, disetujui Adz Dzahabi.

Jadi bunyinya: BISMILLAHIRRRAHMANNIRRAHIM kemudian


berhenti, ALHAMDULILLAHIRABBIL'ALAMIN kemudian berhenti,
ARRAHMANIRRAHIM...
Begitulah seterusnya sampai selesai ayat yang terakhir.

75 Tafsir Ibnu Katsir, II/280-281

Politeknik Negeri Bengkalis 298


Pendidikan Agama Islam

Terkadang beliau membaca, (MAALIKI YAUMIDDIIN) atau dengan


memendekkan bacaan 'maa' menjadi, (MALIKI YAUMIDDIIN),
Berdasarkan riwayat yang mutawatir dikeluarkan oleh Tamam
Ar Razi, Ibnu Abi Dawud, Abu Nu'aim, dan Al Hakim. Hakim
menshahihkannya, dan disetujui oleh Adz-Dzahabi.

Bagi seseorang yang belum hafal Al Fatihah terutama bagi yang


baru masuk Islam, tentu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah
memberikan solusinya. Nasehatnya untuk orang yang belum
hafal Al-Fatihah (tentunya dia tak berhak jadi Imam)
Ucapkanlah,
SUBHANALLAHI, WALHAMDULILLAHI, WA LAA ILAHA ILLALLAHU,
WALLAHU AKBAR, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA
BILLAHI
"Maha Suci Allah, Segala puji milik Allah, tiada Ilah (yang haq)
kecuali Allah, Allah Maha Besar, Tiada daya dan kekuatan
kecuali karena pertolongan Allah." (HR. Abu Dawud, Ibnu
Khuzaimah, Hakim, Thabrani dan Ibnu Hibban disahihkan oleh
Hakim dan disetujui oleh Ad-Dzahabi).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda, "Jika


kamu hafal suatu ayat Al-Quran maka bacalah ayat tersebut,
jika tidak maka bacalah Tahmid, Takbir dan Tahlil." (HR. Abu
Dawud dan Tirmidzi, Shahih Abi Dawud 807).

Membaca amin disunnahkan bagi imam sholat. Dari Abu


Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata, "Dulu Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam, jika selesai membaca surat
Ummul Kitab (Al Fatihah) mengeraskan suaranya dan membaca
aamin." (HR. Ibnu Hibban, Al-Hakim, Baihaqi, Daraquthni dan
Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albany dalam Silsilah As-
Shahihah)

Politeknik Negeri Bengkalis 299


Pendidikan Agama Islam

Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda, "Jika imam


membaca amiin maka hendaklah kalian juga membaca amiin."

Hal ini mengisyaratkan bahwa membaca amiin itu hukumnya


wajib bagi makmum. Pendapat ini dipertegas oleh Asy-
Syaukani. Namun hukum wajib itu tidak mutlak harus dilakukan
oleh makmum. Mereka baru diwajibkan membaca aamiin ketika
imam juga membacanya. Adapun bagi imam dan orang yang
sholat sendiri, maka hukumnya hanya sunnah.76.

"Bila imam selesai membaca ghoiril maghdhuubi 'alaihim


waladhdhooolliin, ucapkanlah amiin [karena malaikat juga
mengucapkan amiin dan imam pun mengucapkan amiin].
Dalam riwayat lain, "(apabila imam mengucapkan amiin,
hendaklah kalian mengucapkan amiin) barangsiapa ucapan
aminnya bersamaan dengan malaikat, dalam riwayat lain
disebutkan, Bila seseorang diantara kamu mengucapkan amin
dalam shalat bersamaan dengan malaikat dilangit
mengucapkannya), dosa-dosanya masa lalu diampuni." (Hadits
dikeluarkan oleh Al Imam Al Bukhari, Muslim, An Nasai dan Ad
Darimi)

Syaikh Al Albani mengomentari masalah ini, "Masalah ini harus


diperhatikan dengan serius dan tidak boleh diremehkan dengan
cara meninggalkannya. Termasuk kesempurnaan dalam
mengerjakan masalah ini adalah dengan membarengi bacaan
amin sang imam, dan tidak mendahuluinya.77

76 Nail Al-Author, II/262

77 Tamaamul Minnah, hal. 178.

Politeknik Negeri Bengkalis 300


Pendidikan Agama Islam

I. D. Membaca Surat Al-Quran


Membaca surat Al-Quran setelah membaca Al-Fatihah dalan
shalat hukumnya sunnah karena Rasulullah Shallallahu 'alayhi
wa Sallam membolehkan tidak membacanya. Membaca surat
Al-Quran ini dilakukan pada dua raka'at pertama. Banyak hadits
yang menceritakan perbuatan Nabi Shallallahu 'alayhi wa
Sallam tentang itu.

Pada sholat munfarid Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam


membaca surat-surat yang panjang kecuali dalam kondisi sakit
atau sibuk. Sedangkan kalau sebagai imam disesuaikan dengan
kondisi makmumnya (misalnya ada bayi yang menangis maka
bacaan diperpendek). Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam
bersabda, "Aku melakukan sholat dan aku ingin
memperpanjang bacaannya akan tetapi, tiba-tiba aku
mendengar suara tangis bayi sehingga aku memperpendek
sholatku karena aku tahu betapa gelisah ibunya karena tangis
bayi itu." (Muttafaq 'alaih)

Dalam satu sholat terkadang beliau membagi satu surat dalam


dua roka'at, kadang pula surat yang sama dibaca pada roka'at
pertama dan kedua.78 Terkadang beliau membolehkan
membaca dua surat atau lebih dalam satu roka'at.79

78 berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan Abu Ya'la,
juga hadits shahih yang dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Baihaqi
atau riwayat dari Ahmad, Ibnu Khuzaimah disahihkan oleh Al-Hakim
disetujui oleh Adz-Dzahabi.

79 Hadits dikeluarkan Bukhari dan dinyatakan oleh At-Tirmidzi


sebagai hadits shahih.

Politeknik Negeri Bengkalis 301


Pendidikan Agama Islam

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasanya membaca surat


dengan jumlah ayat yang berimbang antara roka'at pertama
dengan roka'at kedua. (HR. Bukhari Muslim)

Dalam sholat yang bacaannya dijahrkan, Nabi Shallallahu


'alayhi wa Sallam membaca dengan keras dan jelas. Tetapi
pada sholat dzuhur dan ashar juga pada sholat maghrib pada
roka'at ketiga ataupun dua roka'at terakhir sholat isya' Nabi
membacanya dengan lirih yang hanya bisa diketahui kalau Nabi
sedang membaca dari gerakan jenggotnya, tetapi terkadang
beliau memperdengarkan bacaannya kepada mereka tapi tidak
sekeras seperti ketika di-jahr-kan. (HR. Bukhari, Muslim dan Abu
Daud)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sering membaca suatu


surat dari awal sampai selesai selesai. Beliau Shallallahu 'alayhi
wa Sallam bersabda, "Berikanlah setiap surat haknya, yaitu
dalam setiap (roka'at) ruku' dan sujud." (HR. Ibnu Abi Syaibah,
Ahmad dan 'Abdul Ghani Al-Maqdisi)
Dalam riwayat lain disebutkan, "Untuk setiap satu surat
(dibaca) dalam satu roka'at." (HR. Ibnu Nashr dan At Thohawi)

Dijelaskan oleh Syaikh Al-Albany, "Seyogyanya kalian membaca


satu surat utuh dalam setiap satu roka'at sehingga roka'at
tersebut memperoleh haknya dengan sempurna." Perintah
dalam hadits tersebut bersifat sunnah bukan wajib.

Dalam membaca surat Al-Quran Rasulullah Shallallahu 'alayhi


wa Sallam melakukannya dengan tartil, tidak lambat juga tidak
cepatsebagaimana diperintahkan oleh Allahdan beliau
membaca satu per satu kalimat, sehingga satu surat
memerlukan waktu yang lebih panjang dibanding kalau dibaca
biasa (tanpa dilagukan). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
membaca surat Al Quran dengan suara yang bagus, maka

Politeknik Negeri Bengkalis 302


Pendidikan Agama Islam

beliau juga memerintahkan yang demikian itu,


"Perindahlah/hiasilah Al Quran dengan suara kalian [karena
suara yang bagus menambah keindahan Al Quran]." (HR.
Bukhari, Abu Daud, Ad-Darimi, Al-Hakim dan Tamam Ar-Razi)

"Bukanlah dari golongan kami orang yang tidak melagukan Al-


Quran." (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Hakim dan
disetujui oleh Adz-Dzahabi)

I. E. Ruku (Gambar 5)
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam setelah selesai
membaca surat dari Al Quran kemudian berhenti sejenak,
kemudian mengangkat kedua tangannya sambil bertakbir
seperti ketika takbiratul ihrom (setentang bahu atau daun
telinga) kemudian rukuk (merundukkan badan kedepan
dipatahkan pada pinggang, dengan punggung dan kepala lurus
sejajar lantai). Berdasarkan beberapa hadits, salah satunya dari
Abdullah bin Umar, ia berkata, "Aku melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berdiri dalam sholat
mengangkat kedua tangannya sampai setentang kedua
bahunya, hal itu dilakukan ketika bertakbir hendak rukuk dan
ketika mengangkat kepalanya (bangkit) dari ruku'." (HR.
Bukhari, Muslim dan Malik)

Beliau meletakkan telapak tangannya pada lututnya, demikian


beliau juga memerintahkan kepada para shahabatnya.
"Bahwasanya nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (ketika ruku')
meletakkan kedua tangannya pada kedua lututnya." (HR.
Bukhari dan Abu Daud)

Menekankan tangannya pada lututnya.


"Jika kamu ruku' maka letakkan kedua tanganmu pada kedua
lututmu dan bentangkanlah (luruskan) punggungmu serta

Politeknik Negeri Bengkalis 303


Pendidikan Agama Islam

tekankan tangan untuk ruku'." (HR. Imam Ahmad dan Abu


Daud)

Merenggangkan jari-jemarinya
"Beliau merenggangkan jari-jarinya." (Hadits dikeluarkan oleh
AlHakim dan dia menshahihkannya, Adz-Dzahabi dan At-
Thayalisi menyetujuinya)

Merenggangkan kedua sikunya dari lambungnya.


"Beliau bila ruku', meluruskan dan membentangkan
punggungnya sehingga bila air dituangkan di atas punggung
beliau, air tersebut tidak akan bergerak." (HR.Thabrani,
Abdullah bin Ahmad dan Ibnu Majah)

Antara kepala dan punggung lurus, kepala tidak mendongak


tidak pula menunduk tetapi tengah-tengah antara kedua
keadaan tersebut
"Beliau tidak mendongakkan kepalanya dan tidak pula
menundukkannya."(HR. Abu Daud dan Bukhari)

"Sholat seseorang sempurna sebelum dia melakukan ruku' dan


sujud dengan meluruskan punggungnya." (Hadits dikeluarkan
oleh Abu 'Awwanah, Abu Daud dan Sahmi dishahihkan oleh Ad-
Daraquthni)

Thumaninah/Bersikap Tenang
Beliau pernah melihat orang yang ruku' dengan tidak sempurna
dan sujud seperti burung mematuk, lalu berkata, "Kalau orang
ini mati dalam keadaan seperti itu, ia mati diluar agama
Muhammad [sholatnya seperti gagak mematuk makanan]
sebagaimana orang ruku' tidak sempurna dan sujudnya cepat
seperti burung lapar yang memakan satu, dua biji kurma yang
tidak mengenyangkan." (Hadits dikeluarkan oleh Abu Ya'la, Al-

Politeknik Negeri Bengkalis 304


Pendidikan Agama Islam

Ajiri, Baihaqi, Adh-Dhiya' dan Ibnu Asakir dengan sanad shahih,


dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah)

Memperlama Ruku'
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjadikan ruku', berdiri
setelah ruku' dan sujudnya juga duduk antara dua sujud hampir
sama lamanya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Yang Dibaca Ketika Ruku'


Do'a yang dibaca oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ada
beberapa macam, semuanya pernah dibaca oleh beliau jadi
kadang membaca ini kadang yang lain.




"Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung.(Dibaca tiga kali). [HR.
Para penyusun kitab Sunan dan Imam Ahmad, lihat Shahih At-
Tirmidzi 1/83.]

.






Maha Suci Engkau, ya Allah! Tuhanku, dan dengan pujiMu. Ya
Allah! Ampunilah dosaku. [HR. Al-Bukhari 1/99 dan Muslim
1/350.]

.



Engkau, Tuhan Yang Maha Suci (dari kekurangan dan hal yang
tidak layak bagi kebesaranMu), Maha Agung, Tuhan malaikat
dan Jibril. [HR. Muslim 1/353 dan Abu Daud 1/230]






.








Ya Allah, untukMu aku ruku. KepadaMu aku beriman,
kepadaMu aku menyerah. Pendengaranku, penglihatanku,
otakku, tulangku, sarafku dan apa yang berdiri di atas dua

Politeknik Negeri Bengkalis 305


Pendidikan Agama Islam

tapak kakiku, telah merunduk dengan khusyuk kepadaMu. [HR.


Muslim 1/534]

.





Maha Suci (Allah) Yang memiliki Keperkasaan, Kerajaan,
Kebesaran dan Keagungan. [HR. Abu Dawud 1/230, An-Nasai
dan Ahmad. Sanadnya hasan.]

Larangan dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bahwa


sewaktu ruku' kita tidak boleh membaca Al-Quran. Berdasarkan
hadits, "Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
melarang membaca Al Quran dalam ruku' dan sujud." (HR.
Muslim dan Abu 'Awwanah)

I. F. Itidal (Gambar 6)
Setelah ruku' dengan sempurna dan selesai membaca do'a,
maka kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal). Waktu bangkit
tersebut membaca (SAMI'ALLAAHU LIMAN HAMIDAH) disertai
dengan mengangkat kedua tangan sebagaimana waktu
takbiratul ihrom.
.








Semoga Allah mendengar pujian orang yang memujiNya. [HR.
Bukhari 2/282].

Hal ini berdasarkan keterangan beberapa hadits, diantaranya;


Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, "Aku melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berdiri dalam sholat
mengangkat kedua tangannya sampai setentag kedua
pundaknya, hal itu dilakukan ketika bertakbir mau rukuk dan
ketika mengangkat kepalanya (bangkit) dari ruku' sambil
mengucapkan SAMI'ALLAAHU LIMAN HAMIDAH" (HR. Bukhari,
Muslim dan Malik).

Politeknik Negeri Bengkalis 306


Pendidikan Agama Islam

Kemudian ketika sudah tegak dan selesai bacaan tersebut


disahut dengan bacaan:
.






Wahai Tuhan kami, bagiMu segala puji, aku memujiMu dengan
pujian yang banyak, yang baik dan penuh dengan berkah. [HR.
Bukhari /284.]

Kadang ditambah dengan bacaan,








.


.
.


(Aku memujiMu dengan) pujian sepenuh langit dan sepenuh
bumi, sepenuh apa yang di antara keduanya, sepenuh apa
yang Engkau kehendaki setelah itu. Wahai Tuhan yang layak
dipuji dan diagungkan, Yang paling berhak dikatakan oleh
seorang hamba dan kami seluruhnya adalah hambaMu. Ya Allah
tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Engkau berikan
dan tidak ada pula yang dapat memberi apa yang Engkau
halangi, tidak bermanfaat kekayaan bagi orang yang
memilikinya (kecuali iman dan amal shalihnya), hanya dariMu
kekayaan itu. [HR. Muslim 1/346.]

Adapun dalam tata cara i'tidal ulama berbeda pendapat


menjadi dua pendapat; Pertama mengatakan sedekap, dan
yang Kedua mengatakan tidak bersedekap tapi
melepaskannya. Kedua duanya boleh dan sama-sama ada
dalilnya. Bagi yang hendak mengerjakan pendapat yang
pertama tidak apa-apa dan bagi siapa yang mengerjakan sesuai
dengan pendapat kedua tidak mengapa. Wallahu Alam.

"Kemudian angkatlah kepalamu sampai engkau berdiri dengan


tegak [sehingga tiap- tiap ruas tulang belakangmu kembali
Politeknik Negeri Bengkalis 307
Pendidikan Agama Islam

pata tempatnya]." (dalam riwayat lain disebutkan: "Jika kamu


berdiri i'tidal, luruskanlah punggungmu dan tegakkanlah
kepalamu sampai ruas tulang punggungmu mapan ke
tempatnya)." (HR. Bukhari dan Muslim, Ad-Darimi, Al-Hakim,
dan As-Syafi'i)

Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam terkadang dikomentari oleh


shahabat, "Dia telah lupa" [karena saking lamanya berdiri]. (HR.
Bukhari, Muslim dan Ahmad)

I. G. Sujud (Gambar 7, 8)
Setelah itidal Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bertakbir
dan turun bersujud. Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam
memerintahkan yang demikian ini kepada orang yang tidak
benar sholatnya dalam sabdanya Tidaklah sempurna sholat
seseorang sampai ia mengucapkan Sami Allahu liman
hamidah sampai tegak berdiri. Kemudian mengucapkan takbir,
lalu bersujud sampai ruas tulang belakangnya kembali
sempuran. (HR Abu Daud & Hakim).

Dalam hadits riwayat Abu Yala dan Ibnu Khuzaimah disebutkan


bahwa jika hendak sujud, Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam
mengucapkan takbir (dan beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam
merenggangkan tangannya dari lambungnya), lalu bersujud.
Sedangkan dalam riwayat Nasai dan Daruquthni disebutkan
bahwa kadang Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam mengangkat
kedua tangannya bila hendak bersujud.

Turun Bersujud Dengan Mendahulukan Kedua Tangan (Gambar


7)
Rasulullah SAW meletakkan kedua tangannya di atas tanah
sebelum kedua lututnya. Beliaupun memerintahkan sahabatnya
melakukan hal demikian Apabila seseorang dari kalian hendak
bersujud, hendaknya tidak melakukannya seperti duduknya

Politeknik Negeri Bengkalis 308


Pendidikan Agama Islam

unta. Tetapi hendaknya meletakkan tangannya sebelum


meletakkan kedua lututnya. (HR. Abu Daud dan Nasai).

Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda, Sesungguhnya


kedua tangan turut bersujud sebagaimana sujudnya wajah.
Apabila seseorang dari kalian meletakkan wajahnya diatas
tanah, maka hendaklah meletakkan juga kedua tangannya.
Apabila mengangkat wajahnya maka hendaknya mengangkat
juga kedua tangannya. (HR. Ibnu Khuzaimah, Ahmad & Siraj).

Dalam bersujud beliau meletakkan telapak tangannya,


mengembangkannya (HR Abu Daud dan Hakim), serta
mengarahkannya ke arah kiblat (Ibnu Khuzaimah, Baihaqi dan
Hakim). Beliau meletakkan kedua tangannya sejajar dengan
kedua bahunya (HR Baihaqi dengan sanad yang sahih, dan
terkadang sejajar dengan kedua telinganya (HR Abu Daud dan
Tirmidzi). Dalam hadits riwayat Abu Daud dan Ahmad
disebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam menekan
hidung dan dahinya ke tanah. Beliau berkata kepada orang
yang sholatnya tidak benar Jika engkau bersujud maka
lakukanlah dengan menekan.

Dalam riwayat lain disebutkan Bila engkau bersujud, maka


lakukanlah dengan cara menekan wajah dan kedua tanganmu
sampai seluruh ruas tulangmu kembali ke tempatnya. (HR
Ibnu Khuzaimah.)

Beliau bersabda, Tidak sah sholat seseorang yang hidungnya


tidak menyentuh tanah sebagai mana halnya dahinya. (HR
Daruquthni, Thabrani dan Abu Naim).

Beliau menekan kedua lututnya dan ujung kedua telapak


kakinya. Menghadapkan ujung jarinya ke arah kiblat,

Politeknik Negeri Bengkalis 309


Pendidikan Agama Islam

merapatkan tumitnya dan menegakkan telapak kakinya.Beliau


pun menyuruh berbuat demikian.

Inilah tujuh anggota yang dipergunakan Nabi Shallallahu 'alayhi


wa Sallam untuk bersujud, yaitu dua telapak tangan, dua lutut,
dua kaki, dahi dan hidung. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam menjadikan dua anggota terakhir (dahi dan hidung)
menjadi satu dalam sujud. Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam
bersabda Aku perintahkan untuk bersujud, (dalam riwayat lain
disebutkan : Kami diperintahkan untuk bersujud dengan
menggunakan 7 anggota badan) yaitu dahi, (dan menunjuk
hidungnya dengan tangan) serta kedua tangan, (Dalam lafal
lain disebutkan : Dua telapak tangan, dua lutut, ujung kedua
telapak kaki, dan kami tidak boleh menyibak 80 baju dan
rambut). (HR Bukhari dan Muslim).

Beliau bersabda Apabila seorang hamba bersujud, hendaklah


menyertakan 7 anggota badan (wajah, kedua telapak tangan,
kedua lutut dan kedua telapak tangan). (HR Muslim, Abu
Uwanah dan Ibnu Hibban).

Dalam hadits riwayat Muslim, Abu Uwanah dan Ibnu Hibban


disebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam
berkomentar terhadap orang yang sholat sedangkan rambutnya
diikat dari belakang, Orang yang sholatnya seperti itu sama
halnya dengan orang yang sholat menggelung rambutnya.
80 Maksudnya adalah menyibak lengan baju dan rambut agar tidak
terurai ke bawah pada waktu ruku dan sujud sebagaimanan
disebutkan dalam kitab an-Nihayah. Larangan inii tidak hanya pada
waktu sholat. Bahkan apabila sebelum masuk sholat dia
melakukannya, maka menurut jumhur ulama tidak dibolehkan. Hal ini
diperkuat oleh larangan Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam pada
seorang laki-laki yang menyibak rambutnya saat sujud

Politeknik Negeri Bengkalis 310


Pendidikan Agama Islam

Beliau juga bersabda Yang demikain ini menjadi tempat duduk


setan. (HR Abu Daud dan Tirmidzi).

Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam tidak membentangkan


kedua lengannya (HR. Bukhari, Abu Daud),
akan tetapi beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam mengangkat
kedua lengannya, menjauhkan dari sisinya sehingga tampak
ketiak putihnya dari belakang (HR Bukhari & Muslim).
Apabila seekor anak domba menerobos di bawah lengannya,
tentu dengan mudah dapat melewatinya (HR Muslim, Abu
Uwanah dan Ibnu Hibban).

Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam melebarkan lengannya


sehingga seorang sahabatnya berkata Mungkin kami bisa
menerobos di bawah ketiaknya, saking lebarnya jarak antara
lengan dan lambungnya dalam bersujud. Demikian yang
diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah. Beliau Shallallahu
'alayhi wa Sallam memerintahkan melakukan hal itu dalam
sabdanya Apabila engkau bersujud, letakkanlah tanganmu dan
angkatlah kedua sikumu. (HR Muslim dan Abu Uwanah).

Bersujudlah kamu dengan lurus dan janganlah


membentangkan kedua lenganmu seperti membentangkannya
(dalam lafal lain disebutkan : Seperti membentangkan kakinya)
anjing. (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad).

Janganlah seseorang dari kalian membentangkan kedua


lengannya seperti anjing membentangkan kakinya. (HR Ahmad
dan Tirmidzi).

Janganlah kamu membentangkan kedua lenganmu (seperti


binatang). Tetapi tegakkanlah lengamu dan jauhkanlah dari
lambungmu. Karena bila engkau melakukan seperti itu maka

Politeknik Negeri Bengkalis 311


Pendidikan Agama Islam

setiap anggota badan ikut bersujud denganmu. (HR Ibnu


Khuzaimah dan Hakim)

Kewajiban Thumuninah Dalam Sujud


Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam selalu memerintahkan
agar menyempurnakan ruku dan sujud. Orang yang tidak
melakukannya diperumpamakan seperti orang yang lapar. Ia
memakan satu atau dua butir kurma yang tidak
mengenyangkan sama sekali. Beliau Shallallahu 'alayhi wa
Sallam bersabda Orang yang demikian itu adalah pencuri yang
paling buruk.
Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam menyatakan tidak sah
shalat orang yang ruku dan sujudnya tidak lurus, sebagaimana
yang telah diuraikan pada bab Ruku.

Politeknik Negeri Bengkalis 312


Pendidikan Agama Islam

Doa-doa Sujud





Maha Suci Tuhanku, Yang Maha Tinggi (dari segala kekurangan
dan hal yang tidak layak). Dibaca tiga kali [HR. Para penyusun
kitab Sunan dan Imam Ahmad. Lihat Shahih At-Tirmidzi 1/83.]

.






Maha Suci Engkau. Ya Allah, Tuhan kami, aku memujiMu. Ya
Allah, ampunilah dosaku. [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

.



Engkau Tuhan Yang Maha Suci, Maha Agung, Tuhan para
malaikat dan Jibril. [HR. Muslim 1/533]












.

Ya Allah, untukMulah aku bersujud, kepadaMulah aku beriman,
kepadaMu aku menyerahkan diri, wajahku bersujud kepada
Tuhan yang menciptakannya, yang membentuk rupanya, yang
membelah (memberikan) pendengarannya, penglihatannya,
Maha Suci Allah sebaik baik Pencipta. [HR. Muslim 1/534,
begitu juga imam hadits yang lain]

"Ketahuilah bahwa aku dilarang membaca Al Quran sewaktu


ruku' dan sujud" (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Muslim dan
Abu 'Awwanah(

I. H. Duduk di antara Dua Sujud (Gambar 9, 10)


Duduk ini dilakukan antara sujud yang pertama dan sujud yang
kedua, pada roka'at pertama sampai terakhir. Ada dua macam
tipe duduk antara dua sujud, Duduk Iftirasy (duduk dengan

Politeknik Negeri Bengkalis 313


Pendidikan Agama Islam

meletakkan pantat pada telapak kaki kiri dan kaki kanan


ditegakkan) dan Duduk Iq'a (duduk dengan menegakkan
kedua telapak kaki dan duduk diatas tumit).

Hal ini berdasar hadits sari Aisyah Radhiyallahu 'anha berkata,


"Dan Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam menghamparkan kaki
beliau yang kiri dan menegakkan kaki yang kanan, beliau
melarang dari duduknya syaithan." (Diriwayatkan oleh Ahmad
dan Muslim)

Syaikh Al Albani berkata, Duduknya syaithan adalah dua


telapak kaki ditegakkan kemudian duduk dilantai antara dua
kaki tersebut dengan dua tangan menekan dilantai.

Dari Rifa'ah bin Rafi', bersabda Rasul Shallallahu 'alayhi wa


Sallam, "Apabila engkau sujud maka tekankanlah dalam
sujudmu lalu kalau bangun duduklah di atas pahamu yang kiri."
(HR Ahmad dan Abu Dawud, lafadhz Abu Dawud)

Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam terkadang duduk iq'a, yakni


duduk dengan menegakkan telapak dan tumit kedua kakinya.
(HR. Muslim)

Waktu duduk antara dua sujud ini telapak kaki kanan


ditegakkan dan jarinya diarahkan ke kiblat:
Beliau menegakkan kaki kanannya (HR. Bukhari)
Menghadapkan jari-jemarinya ke kiblat (NR. An-Nasai)

Bacaannya
.


Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku, wahai Tuhanku, ampunilah
dosaku. [HR. Abu Dawud 1/231, Shahih Ibnu Majah 1/148]

Politeknik Negeri Bengkalis 314


Pendidikan Agama Islam












.
Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku,
tunjukkanlah aku (ke jalan yang benar), cukupkanlah aku,
selamatkan aku (tubuh sehat dan keluarga terhindar dari
musibah), berilah aku rezeki (yang halal) dan angkatlah
derajatku. [HR. Ashhabus Sunan, kecuali An-Nasai Shahih
Tirmidzi 1/90 dan Shahih Ibnu Majah 1/148.]

Dan tidak ada dalil ucapan WAFU 'ANNI

I. I. Menuju Rakaat Berikutnya (Gambar 11)


Pada masalah ini ada dua tempat/kondisi, yaitu :
1. Bangkit menuju raka'at kedua atau rakaat keempat.
2. Bangkit dari posisi duduk tasyahhud awal menuju roka'at
ketiga.

Pertama: Bangkit/bangun dari sujud untuk berdiri menuju


rakaat kedua atau keempat, didahului dengan duduk istirahat,
bangkit berdiri seraya bertakbir tanpa mengangkat kedua
tangan. Ketika bangkit dengan tangan bertumpu pada lantai.

Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertumpu pada


lantai ketika bangkit ke roka'at kedua. (Hadits dikeluarkan oleh
Bukhari)

Dari Malik bin Huwairits bahwasanya di melihat Nabi


Shallallahu 'alayhi wa Sallam sholat, maka bila pada raka'at
yang ganjil tidaklah beliau bangkit sampai duduk terlebih dulu
dengan lurus." (Hadits dikeluarkan oleh Al Bukhari, Abu Dawud
dan At- Tirmidzi)

Politeknik Negeri Bengkalis 315


Pendidikan Agama Islam

Kedua: Bangkit dari duduk tasyahhud awwal (dari roka'at


kedua) dengan mengangkat kedua tangan seraya bertakbir
seperti pada takbiratul ihram.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika bangkit dari duduknya
mengucapkan takbir, kemudian berdiri (Hadits dikeluarkan oleh
Abu Ya'la)

I. J. Tasyahhud (Gambar 12, 13, 14)


Tasyahhud awwal dan duduknya merupakan kewajiban dalam
sholat. Duduk tasyahhud awwal terdapat hanya pada sholat
yang jumlah roka'atnya sama dengan atau lebih dari dua (2),
pada sholat wajib dilakukan pada roka'at yang ke-2. Sedang
duduk tasyahhud ahir dilakukan pada roka'at yang terakhir.
Masing-masing dilakukan setelah sujud yang kedua.

Cara duduk tasyahhud awwal dan tasyahhud akhir.


Waktu tasyahhud awwal duduknya iftirasy (duduk diatas
telapak kaki kiri) sedang pada tasyahhud akhir duduknya
tawaruk (duduk dengan kaki kiri dihamparkan kesamping kanan
dan duduk diatas lantai). Pada masing-masing posisi kaki kanan
ditegakkan.

Dari Abi Humaid As-Sa'idiy tentang sifat sholat Nabi shallallahu


'alaihi wa sallam, dia berkata, "Maka apabila Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam duduk dalam dua roka'at
(tasyahhud awwal) beliau duduk diatas kaki kirinya dan bila
duduk dalam roka'at yang akhir (tasyahhud akhir) beliau
majukan kaki kirinya dan duduk di tempat duduknya (lantai
dll)." (HR Abu Dawud)

Letak tangan ketika duduk.


Untuk kedua cara duduk tersebut tangan kanan ditaruh di paha
kanan sambil berisyarat dan/atau menggerak-gerakkan jari

Politeknik Negeri Bengkalis 316


Pendidikan Agama Islam

telunjuk dan penglihatan ditujukan kepadanya, sedang tangan


kirinya ditaruh/terhampar di paha kiri

Dari Ibnu 'Umar berkata Rasulullahi Shallallahu 'alayhi wa


Sallam bila duduk di dalam shalat meletakkan dua tangannya
pada dua lututnya dan mengangkat telunjuk yang kanan lalu
berdoa dengannya sedang tangannya yang kiri diatas lututnya
yang kiri, beliau hamparkan padanya." (HR. Muslim dan Nasai).

Berisyarat dengan telunjuk digerakkan.


Selama melakukan duduk tasyahhud awwal maupun tasyahhud
akhir, berisyarat dengan telunjuk kanan, disunnahkan
menggerak-gerakkannya.

"Kemudian beliau duduk, maka beliau hamparkan kakinya yang


kiri dan menaruh tangannya yang kiri atas pahanya dan
lututnya yang kiri dan ujung sikunya diatas paha kanannya,
kemudian beliau menggenggam jari-jarinya dan membuat satu
lingkaran kemudian mengangkat jari beliau maka aku lihat
beliau menggerak- gerakkannya berdo'a dengannya." (HR.
Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasai).

Mengangkat jari telunjuk dari awal tasyahud hingga akhir


Madzhab kebanyakan orang-orang Syafiiyyah menyatakan
bahwa disunnahkan berisyarat dengan jari telunjuk kemudian
diangkat jari telunjuk tersebut ketika mencapai kata hamzah
dari kalimat Laa ilaaha illallah. Hal ini disebutkan oleh Imam An
Nawawy dalam Al-Majmu 3/434 dan dalam Minhaj Ath-Tholibin
hal.12. Dan hal yang sama disebutkan oleh Imam Ash-Shonany
dalam Subulus Salam 1/362 dan beliau tambahkan bahwa hal
tersebut berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al
Baihaqy.

Politeknik Negeri Bengkalis 317


Pendidikan Agama Islam

Namun tidak ada keraguan bahwa yang disyariatkan dalam hal


ini adalah mengangkat jari telunjuk dari awal tasyahud hingga
akhir. Hal ini berdasarkan hadits-hadits shahih yang sangat
banyak jumlahnya, yang menjelaskan bahwa Nabi
Shallallahu'alaihi wasallam ketika duduk tasyahud beliau
menggenggam jari-jari beliau lalu membuat lingkaran kemudian
mengangkat telunjuknya, maka zhahir hadits ini menunjukkan
beliau mengangkat jari telunjuk dari awal tasyahud sampai
akhir.

Adapun bantahan terahadap madzhab orang-orang Syafiiyyah


maka jawabannya adalah sebagai berikut :
1. Hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqy itu adalah hadits
Khafaf bin Ima dan di dalam sanadnya ada seorang lelaki
yang tidak dikenal maka ini secara otomatis
menyebabkan hadits ini lemah.
2. Hal yang telah disebutkan bahwa zhahir hadits-hadits
yang shohih menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu'alaihi
wasallam mengangkat jari telunjuk dari awal hingga ahir
menyelisihi hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqy
tersebut sehingga ini semakin mempertegas lemahnya
riwayat Al-Baihaqy tersebut.
3. Orang-orang Syafiiyyah sendiri tidak sepakat tentang
sunnahnya mengangkat jari telunjuk ketika mencapai
huruf hamzah dari kalimat Laa Ilaaha Illallah, karena
Imam An-Nawawy dalam Al-Majmu 3/434 menukil dari Ar-
Rafiy (salah seorang Imam besar dikalangan Syafiiyyah)
yang menyatakan bahwa tempat mengangkat jari
telunjuk adalah pada seluruh tasyahud dari awal hingga
akhir.
4. Hal yang disebutkan oleh orang Syafiiyyah ini tidak
disebutkan di dalam madzhab para ulama yang lain. Ini
menunjukkan bahwa yang dipakai oleh para ulama adalah

Politeknik Negeri Bengkalis 318


Pendidikan Agama Islam

mengangkat jari telunjuk pada seluruh tasyahud dari awal


hingga akhir.

Kesimpulan
Jadi yang benar di dalam masalah ini adalah bahwa jari telunjuk
disyariatkan untuk diangkat dari awal tasyahud hingga akhir
dan tidak mengangkatnya nanti ketika mencapai huruf hamzah
dari kalimat Laa Ilaaha Illallah.

Membaca doa At-Tahiyyaat dan As-Sholawaat


Doa tahiyyat ini ada beberapa riwayat, untuk hendaklah dipilih
yang kuat dan lafadhznya belum ditambah-tambah. Salah satu
contoh riwayat yang baik adalah sebagai berikut:

Berkata Abdullah, Beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam berkata,


Sesungguhnya Allah itu As-salam maka apabila shalat
hendaklah kalian itu mengucapkan:


.






.





Segala penghormatan hanya milik Allah, juga segala
pengagungan dan kebaikan. Semoga kesejahteraan
terlimpahkan kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat dan
berkahNya. Kesejahteraan semoga terlimpahkan kepada kita
dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan yang hak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusanNya. [HR. Bukhari dalam
Fathul Baari 1/13 dan Muslim 1/301]

Politeknik Negeri Bengkalis 319


Pendidikan Agama Islam







.




Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya,
sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada
Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
dan Maha Agung. Berilah berkah kepada Muhammad dan
keluarganya (termasuk anak dan istri atau umatnya), sebagai-
mana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan
keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha
Agung. [HR. Bukhari]

Berdo'a berlindung dari empat (4) hal. Hal ini dilakukan pada
duduk tasyahhud akhir saja. ...Apabila kamu telah selesai
bertasyahhud akhir maka (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud
dan Ibnu Majah)

Agar tidak menyalahi riwayat ini maka dalam tasyahhud awwal


bacaannya berhenti sampai membaca sholawat pada Nabi
Shallallahu 'alayhi wa Sallam, sedang ta'awudz (berlindung dari
4 hal) ini dibaca hanya ketika tasyahhud akhir.








.




Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan
kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah
mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal. [HR. Bukhari
2/102 dan Muslim 1/412. Lafazh riwayat Muslim]





.




.

Politeknik Negeri Bengkalis 320


Pendidikan Agama Islam

Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa


kubur. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah Almasih Dajjal. Aku
berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati.
Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari
perbuatan dosa dan kerugian. [HR. Bukhari 1/202 dan Muslim
1/412]

Selanjutnya adalah berdoa dengan doa/permohonan lainnya.


kemudian (supaya) dia memilih doa yang dia
kagumi/senangi... (HR. Ahmad dan Bukhari)

I. K. Salam (Gambar 15)


Dengan menolehkan wajah ke kanan seraya mengucapkan doa
salam kemudian ke kiri. Dari 'Amir bin Sa'ad, dari bapaknya
berkata, Saya melihat Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam
memberi salam ke sebelah kanan dan sebelah kirinya hingga
terlihat putih pipinya. (HR. Ahmad, Muslim, Nasai, Ibnu Majah)

Dari 'Alqomah bin Wail, dari bapaknya, ia berkata, Aku shalat


bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka beliau
membaca salam ke sebelah kanan (menoleh ke kanan) "As-
Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh." Dan
kesebelah kiri "As-Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi." (HR. Abu
Daud)

Macam-macam Bacaan Salam


Kadang-kadang beliau membaca:
As-Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh As-
Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Atau:
As-Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh As-
Salamu'alaikum Wa Rahmatullah (HR. Abu Daud dan Ibnu
Khuzaimah)

Politeknik Negeri Bengkalis 321


Pendidikan Agama Islam

Atau:
As Salamu'alaikum Wa Rahmatullah As-Salamu'alaikum Wa
Rahmatullah (HR. Muslim)

Atau:
As-Salamu'alaikum WaRahmatullah - As-Salamu'alaikum (HR.
Ahmad dan Nasai)

Atau:
As-Salamu'alaikum dengan sedikit menoleh ke kanan tanpa
menoleh ke kiri (HR. Baihaqi dan Ath-Thabrani)

Gerak yang dilarang


Sering terlihat orang yang mengucapkan salam ketika menoleh
ke kanan dibarengai dengan gerakan telapak tangan dibuka
kemudian ketika menoleh ke kiri tangan kirinya di buka.
Gerakan tangan ini dilarang oleh Shallallahu 'alayhi wa Sallam.
"Mengapa kamu menggerakkan tangan kamu seperti gerakan
ekor kuda yang lari terbirit-birit dikejar binatang buas? Bila
seseorang diantara kamu mengucapkan salam, hendaklah ia
berpaling kepada temannya dan tidak perlu menggerakkan
tangannya." [Ketika mereka sholat lagi bersama Rasullullah,
mereka tidak melakukannya lagi].
(Pada riwayat lain disebutkan, "Seseorang diantara kamu cukup
meletakkan tangannya di atas pahanya, kemudian ia
mengucapkan salam dengan berpaling kepada saudaranya
yang di sebelah kanan dan saudaranya di sebelah kiri). (HR.
Muslim, Abu 'Awanah, Ibnu Khuzaimah dan At-Thabrani).

Diantara gerakkan bidah yang dilakukan saat salam adalah


gerakkan yang dilakukan oleh orang syiah dengan
menepukkan kedua tangannya di atas paha tiga kali, sebagai
pengganti salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri. Hal

Politeknik Negeri Bengkalis 322


Pendidikan Agama Islam

seperti ini dilakukan oleh syiah Iran dan sekitarnya. Maksud


dari gerakan itu adalah melaknat malaikat Jibril karena mereka
mengatakan Jibril telah salah menyampaikan wahyu.
Waliyaadzu billah...

Politeknik Negeri Bengkalis 323


Pendidikan Agama Islam

Gambar Penjelas

1 2 3

4 5 6

Politeknik Negeri Bengkalis 324


Pendidikan Agama Islam

7 8

9 10 11

Politeknik Negeri Bengkalis 325


Pendidikan Agama Islam

12 13 14

15 Shaf Shalat Berjamaah Posisi


Kaki

Politeknik Negeri Bengkalis 326


Pendidikan Agama Islam

J. Dzikir Setelah Shalat

)(






.


Aku minta ampun kepada Allah, (dibaca tiga kali). Lantas
membaca: Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu
keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik
Keagungan dan Kemuliaan. [HR. Muslim 1/414.]











.



Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya
kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak
ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada
yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna
kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan
amal shalihnya). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan. [HR.
Bukhari 1/255 dan Muslim 1/414.]



.

.
Tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujaan.
Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan
kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Tuhan
(yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah
kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan

Politeknik Negeri Bengkalis 327


Pendidikan Agama Islam

yang baik. Tiada Tuhan (yang hak disembah) kecuali Allah,


dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang
kafir benci. [HR. Muslim 1/415]

( 33)









.
Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah. Dan Allah Maha Besar.
(Tiga puluh tiga kali). Tidak ada Tuhan (yang hak disembah)
kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya.
BagiNya kerajaan. BagiNya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa
atas segala sesuatu. [Barangsiapa yang membaca kalimat
tersebut setiap selesai shalat, akan diampuni kesalahannya,
sekalipun seperti busa laut. HR. Muslim 1/418.]

Membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai


shalat (fardhu). [HR. Abu Daud 2/86, An-Nasai 3/68. Shahih At-
Tirmidzi 2/8. Ketiga surat dinamakan Al-Muawwidzaat, lihat
pula Fathul Baari 9/62.]

Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu).


[Barangsiapa membacanya setiap selesai shalat, tidak yang
menghalanginya masuk Surga selain mati. HR. Nasai dalam
Amalul Yaum wal Lailah 100 dan Ibnus Sinni 121, dinyatakan
Syaikh Al-Albani Shahih Al-Jami 5/329 dan Silsilah As-Shahihah,
2/697 no. 972.]










10) .
(
Tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha
Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan, bagi-Nya segala

Politeknik Negeri Bengkalis 328


Pendidikan Agama Islam

puja. Dia-lah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau


memberi roh janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan.
Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Dibaca sepuluh
kali setiap sesudah shalat Maghrib dan Subuh. [HR. Tirmidzi
5/515, Ahmad 4/227. Untuk di Zaadul Maaad 1/300]

.




Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rezeki yang halal dan amal yang diterima. (Dibaca
setelah salam shalat Subuh).[ Shahih Ibnu Majah 1/152 dan
Majmauz Zawaaid 10/111]

Dzikir Dengan Suara Pelan dan Tidak berjamaah81


Adapun adab berdzikir yang sesuai dengan sunnah adalah
sebagai berikut :
Pertama, dilakukan dengan suara lemah lembut/merendahkan
suara, karena Allah Taala berfirman,








()



Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan
merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak
mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah
kamu Termasuk orang-orang yang lalai. (QS. Al-Araaf [7]: 205)

Kedua, hendaknya dilakukan sendiri-sendiri, tidak beramai-


ramai dan tidak dipimpin oleh seseorang. Karena jika dzikir
dilakukan secara beramai-ramai atau dipimpin oleh seseorang
maka menyelisihi firman Allah Subhanahu wa Ta'ala di atas
pada surat Al Araaf ayat 205 yaitu pada kalimat dengan tidak

81 Dzikir Jamai, Muhammad bin Abdurrahman Al-Khumais, Darus


Sunnah Press, Jakarta, Cetakan Pertama, Desember 2004

Politeknik Negeri Bengkalis 329


Pendidikan Agama Islam

mengeraskan suara dan juga berdasarkan keumuman hadits


berikut,

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu


'alayhi wa Sallam bersabda, Tujuh orang yang dilindungi Allah
dalam naunganNya pada hari tidak ada naumgan selain
naunganNya yaitu : Imam (pemimpin) yang adildan
seseorang yang berdzikir kepada Allah di tempat yang sunyi
lalu matanya mencucurkan (air mata) (HR. Bukhari 1357,
Muslim 2427)

Syaikh Hamid At-Tuwaijiry dalam Kitabnya Inkaru At Takbir Al


Jamai wa Ghairihi berkata, Dalam Shahih Bukhari 1830 dan
Shahih Muslim 1704 dari Ashim Al Ahwal dari Abu Utsman dari
Abu Musa Radhiyallahu anhu berkata, Ketika Rasulullah
berjihad pada perang Khaibar , mereka (para sahabat)
menyerukan takbir seraya membaca, Allahu Akbar, Allahu
Akbar, Laa ilaha illallah dengan suara keras, Maka Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda, Tahanlah diri kalian,
sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli
maupun jauh, sesungguhnya kalian berdoa kepada Dzat yang
Maha mendengar yang dekat dan Dia selalu bersama kalian.
Jika Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam melarang orang
orang yang meneriakan takbir padahal mereka berada di tanah
lapang, maka perbuatan orang-orang yang bersahut-sahutan di
dalam Masjidil Haram lebih terlarang lagi, karena mereka telah
melakukan beberapa bidah, yaitu berdzikir dengan suara
keras, bersama-sama melagukannya sebagaimana yang
dilakukan paduan suara, mendendangkannya dan mengganggu
orang lain, yang semuanya ini tidak boleh dilakukan

Ketiga, jika menghitung bacaan dzikir maka hendaknya


menggunakan jari jari tangan kanan sebagaimana hadits
berikut :

Politeknik Negeri Bengkalis 330


Pendidikan Agama Islam

Abdullah bin Amr radhiyallaHu anHu berkata, Aku melihat


Rasulullah menghitung bacaan tasbih (dengan jari jari) tangan
kanannya (HR. Abu Dawud no. 1502, At Tirmidzi no. 3486,
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Kitab Shahiih At
Tirmidzi III/146 dan Shahiih Abu Dawud I/280)

Evaluasi
Pilihlah B jika pernyataan benar, dan S jika pernyataan
salah!

1. (B S)Ketika takbiratul ihram, jempol ditempelkan di ujung


telinga.

2. (B S) Ketika bersedekap, tangan kanan diletakkan di atas


tangan kiri di atas dada.

3. (B S) Disunnahkan membaca Al-Fatihah ayat per ayat.

4. (B S) Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam memulai


bacaan Al-Fatihah dalam shalat dengan
Bismillahirrahmanirrahim.

5. (B S) Membaca surat Al-Quran setelah Al-Fatihah adalah


sunnah.

6. (B S) Ketika ruku, telapak tangan memegang bawah


lutut dan punggung lurus, sehingga bisa menaruh air di
atasnya.

7. (B S) Diantara bacaan sujud yang benar adalah Subhaana


robbiyal azhiim

8. (B S) Ketika tasyahhud, pandangan menghadap kepada


telunjuk yang memberi isyarat.
Politeknik Negeri Bengkalis 331
Pendidikan Agama Islam

9. (B S) Disunnahkan untuk memperlama sujud terakhir


untuk berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
10. (B S) Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam melarang
untuk membuka telapak tangan ke kanan dan ke kiri sewaktu
salam

Kunci Jawaban
1. S 6. S
2. B 7. S
3. B 8. B
4. S 9. S
5. B 10. B

Politeknik Negeri Bengkalis 332


Pendidikan Agama Islam

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran Al-Karim

Kitab-kitab
1. Abduh, Muhammad, Muhammad Rasyid Ridha, Tafsiir Al-
Manaar (1986), Daar El-Hadarah, Cairo
2. Ad-Daruquthny, Ali ibn Umar (1966). Sunan Ad-Daruquthny,
Daar El-Marifah, Beirut.
3. Al-Asqalany, Ibnu Hajar (1379 H). Fath Al-Baary, Cet. 3, Daar
El-Marifah, Beirut.
4. Al-Atsiim, Sulayman ibn Muhammad, Al-Ibadah,
5. Al-Albany, Muhammad Nashiruddin, Ahkaam Al-Janaaiz, Al-
Maktab Al-Islamy, Damascus.
6. ------------------------------------------------- As-Silsilah Ad-Dhaifah,
Maktabah Al-Maaarif, Riyadh.
7. ------------------------------------------------ As-Silsilah As-Shahihah
1-9, Al-Maktab Al-Islamy, Damascus.
8. ------------------------------------------------ Shahih wa Dhaif Abu
Daud, Markaz Nour El-Islam li Abhaats Al-Quran wa As-
Sunnah, Alexandria.
9. ------------------------------------------------ Shahih wa Dhaif Al-Jami
As-Shaghir, Markaz Nour El-Islam li Abhaats Al-Quran wa As-
Sunnah, Alexandria
10. ------------------------------------------------ Shahih wa Dhaif An-
Nasai, Markaz Nour El-Islam li Abhaats Al-Quran wa As-
Sunnah, Alexandria.
11. ------------------------------------------------ Shahih wa Dhaif At-
Targhib wa At-Tarhib, Markaz Nour El-Islam li Abhaats Al-
Quran wa As-Sunnah, Alexandria.
12. ------------------------------------------------- Shahih wa Dhaif At-
Tirmidzi, Markaz Nour El-Islam li Abhaats Al-Quran wa As-
Sunnah, Alexandria.
Politeknik Negeri Bengkalis 333
Pendidikan Agama Islam

13. ------------------------------------------------ Shahih wa Dhaif An-


Nasai, Markaz Nour El-Islam li Abhaats Al-Quran wa As-
Sunnah, Alexandria.
14. ------------------------------------------------ (2004) Sifaat Shalat
An-Nabiy, Maktabah Al-Maaarif, Riyadh.
15. Al-Asyary, Abu Al-Hassan, Al-Ibanah an Ushuul Ad-
Diyaanah, Daar El-Anshar, Cairo.
16. Al-Baihaqy, Ahmad bin Al-Husain, Al-Asmaa wa As-Shifaat,
Cet. 1, Maktabah As-Suwaady, Jeddah.
17. Al-Bukhari, Muhammad ibn Ismail (1987). Al-Jaami As-
Shahiih, Daar Ibn Katsiir, El-Yamamah, Beirut.
18. Al-Fawzan, Shalih (2009), Kitab At-Tauhid, Trimurti, Gontor.
19. Al-Ifriqi, Muhammad ibn Makram ibn Manzhur, Lisaan Al-
Arab, Cet. 1, Daar Shaadir, Beirut.
20. Al-Jawziyyah. Ibnu Qayyim. At-Tafsir Al-Qayyim, tt.
21. Al-Jazaairy, Abu Bakr ibn Jabir (2006), Aysar At-Tafaasir,
Daar Bashirah, Thanta.
22. Al-Jibriin, Abdullah, Shifat As-Shalah (2010), As-Salam
Publisihing, Solo.
23. Al-Khumais, Muhammad ibn Abdurrahman, Dzikir JamaI
(2004), Darus Sunnah Press, Jakarta.
24. Al-Mubarkafury, Shafiyurrahman, Ar-Rahiiq Al-Makhtuum
(2006), Daar As-Shafwah, Cairo
25. Ad-Dzahaby, Muhammad ibn Ahmad, Al-Kabaair (1998).
Daar El-Turats,
26. An-Naisabury, Muslim ibn Hajjaj, Al-Jami As-Shahih, Daar
El-Jayl, Beirut.
27. An-Nasai, Ahmad ibn Syuaib (1420 H) Sunan An-Nasai,
Cet. 5, Daar Al-Marifah, Beirut.
28. An-Nawawy, Yahya ibn Syaraf (1392 H) Syarh Shahih
Muslim, Cet. 2, Daar Ihyaa At-Turats Al-Araby, Beirut.
29. Ar-Razi, Muhammad ibn Abu Bakr (1995). Mukhtar As-
Shahah, Maktabah Lubnan, Beirut.

Politeknik Negeri Bengkalis 334


Pendidikan Agama Islam

30. As-Sajistany, Abu Daud Sulayman, Sunan Abu Daud, Daar


El-Kitab, Beirut.
31. At-Tamimy, Muhammad ibn Abdil Wahhab, Al-Qawaaid Al-
Arba,
32. ------------------------------------------------------- Al-Ushul Ats-
Tsalatsah
33. ------------------------------------------------------- Kasyf As-
Syubuhaat
34. ------------------------------------------------------- Kitab At-Tauhid
35. At-Thahawy, Abu Jafar, Aqidah At-Thahawiyah,
36. At-Tirmidzy, Muhammad ibn Isa, Sunan At-Tirmidzy, Daar
Ihyaa At-Turats, Beirut.
37. Al-Utsaimin, Muhammad ibn Shalih, Aqidah Ahlussunnah
wal Jamaah,
38. ---------------------------------------------- Syarh Al-Ushul Ats-
Tsalatsah,
39. Al-Qazwiny, Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Daar El-Fikr,
Beirut.
40. Ibnu Hanbal, Ahmad (1420 H) Musnad Ahmad, Cet. 5,
Muassasah Risalah, Beirut.
41. Ibnu Katsir, Muhammad ibn Ismail, Al-Bidayah wa An-
Nihayah,
42. ---------------------------------------------(1999). Tafsir Al-Quran Al-
Azhim, Daar Thayyibah, Riyadh.
43. Ibnu Taimiyah, Taqiyudin Ahmad (1369 H) Iqtidha Shiraat
Al-Mustaqim, Cet. 2, Mathbaah Sunnah Muhammadiyah,
Cairo.
44. --------------------------------------------- (2005). Majmu Al-
Fataawa, (Cet. 3) Daar Al-Wafaa, Al-Manshoura.
45. Haqqy, Musthafa Syaikh Ibrahim, At-Taubah min Al-
Maaashy wa Adz-Dzunuub, Daar El-Hadharah.

Situs-situs

Politeknik Negeri Bengkalis 335


Pendidikan Agama Islam

1. www.ahlhadith.net
2. www.alrasul.com
3. www.dorar.net
4. www.islamhouse.com
5. www.islamqa.com
6. www.islamweb.com
7. www.kaahil.wordpress.com
8. www.ktibat.com
9. www.menhaj.net
10. www.muslim.or.id
11. www.saaid.net
12. www.shamela.ws
13. www.waqfeya.net

Politeknik Negeri Bengkalis 336

Anda mungkin juga menyukai