Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Erika Sanjaya

Kelas : Hukum A

NIM : 01051200006

TUGAS MANDIRI

MATA KULIAH HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

27 SEPTEMBER 2022

1. Jelaskan menurut pemahaman Saudara, apa yang dimaksud dengan digital


piracy, berikut contoh-contoh yang relevan!
Digital piracy adalah pengunduhan suatu hak cipta secara illegal atau tanpa
adanya suatu izin. Dalam hal ini, seorang pelaku tidak menganggap bahwa
pembajakan digital ini sebagai suatu masalah. Kemudahan di dalam suatu internet
dalam membajak memunculkan perhatian terhadap etika. Sadar atau tidak sadar
bahwa perilaku pembajakan merupakan sebuah pelanggaran terhadap suatu hak
cipta.
Contoh : mengunduh suatu buku atau artikel jurnal elektronik yang tertera di
dalam sebuah website yang dikhususkan untuk membajak. Dalam hal ini pun juga
berlaku untuk hak cipta lainnya yakni seperti musik, film, software, dan lain
sebagainya.

2. Jelaskan pula pandangan dan saran Saudara, apa yang seharusnya dilakukan
oleh Indonesia dalam menyikapi praktik digital piracy ini!
Saudara disarankan untuk menggunakan Teori Sistem Hukum Lawrence M.
Friedman untuk menjelaskan pandangan Saudara secara terstruktur, jelas dan
sistematis!
Apabila dilihat dan dicermati dari isi pasal per pasal di undang – undang hak
cipta sudah mengakodomir seluruh hak dari karya yang diciptakan oleh pencipta.
Namun, apabila awasi serta dirasakan secara realita diperlukan adanya eksekusi
lanjutan serta dukungan dari berbagai pihak demi terlaksana nya undang – undang
yang telah disusun. Maka pengaturan yang telah dibuat tidak hanya untuk menakut –
nakuti melainkan bentuk nyata. Dalam hal ini hal yang dapat dilakukan ialah :
Pertama, Kominfo, tugas serta fungsi utama terkait dengan cara perumusan kebijakan
nasional, kemudian pelaksanaan kebijakan tersebut hingga teknis pelaksanaan
bidang komunikasi dan Informatika yang tersedia di Indonesia.
Kedua, Direktorat Jenderal HKI (DJKI) ialah sebuah unit organisasi Eselon I di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Dalam
hal ini, bertugas sebagai regulator, administrator dan penegak hukum dalam
perlindungan HKI, sebagai peran aktif terhadap masyarakat dalam melindungi hak
cipta di Indonesia. Dalam hal publikasi, DJKI memberikan sosialisasi tata cara
publikasi terhadap masyarakat. Informasi dapat berupa berita guna mendapatkan
kepercayaan masyarakat kepada DJKI dan memberikan edukasi pemberian informasi
yang layak untuk publikasi di masyarakat. DJKI diharuskan membangun kesadaran
hak cipta kepada masyarakat dengan memberikan informasi, memberikan edukasi,
menyebarkan serta meningkatkan citra yang baik di suatu masyarakat.
Ketiga, yaitu organisasi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai organisasi
ranah publik yang independen dan bebas dari kepentingan apapun, dalam hal ini KPI
memiliki tugas dalam memberikan ketegasan pengelolaan sistem penyiaran. KPI
sebagai organisasi penyiaran mempunyai tugas yang berbeda dari organisasi
perfilman lainnya, berkaitan dengan segala bentuk penyiaran film. Namun, secara
praktik, seringkali KPI dikaitkan dengan Lembaga Sensor Film (LSF) di Indonesia.
Berbeda dari kedua Lembaga tersebut yakni KPI ialah Lembaga negara yang memiliki
sifat secara independen yang terdapat di pusat serta di daerah, dan Lembaga Sensor
Film ialah Lembaga yang bertugas menetapkan status edar berbagai macam film di
Indonesia. KPI termasuk salah satu Lembaga pengawas masyarakat yang menunjang
program sekaligus kegiatan dari hal teknis hingga administrasi dalam penyiaran
perfilman di Indonesia. Apabila dihubungkan dengan teori tentang kelembagaan
negara, KPI termasuk Lembaga negara penunjang yang menjalankan fungsi eksekutif
(pelaksana administratif).
Keempat, yaitu organisasi Video Coalition of Indonesia (VCI) dalam
penerapannya akan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemenkominfo) sebagai bentuk bantuan mengidentifikasi situs pembajakan film
serta aplikasi illegal. Baik kementerian dan organisasi yang tergabung dalam konsep
ini akan saling melakukan kerja sama. Tugas dari masing – masing organisasi tetap
memiliki kesesuaian dengan kebijakan setiap organisasi, namun dalam hal ini
Kominfo akan mengikutsertakan para organisasi lainnya dengan tujuan Bersama –
sama mengantisipasi adanya domain streaming illegal yang beredar dengan
pembagian tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi nya masing – masing. Dalam
pelaksanaan antara organisasi satu dengan yang lainnya saling bekerja sama dengan
pihak Kementerian Kominfo sebagai koordinator organisasi yang tersedia.
Menurut Teori Sistem Hukum Lawrence M. Friedman, beliau mengatakan
bahwa efektif serta berhasil tidak nya suatu penegakan hukum tergantung dengan 3
(tiga) unsur hukum, yaitu sebagai berikut dibawah ini :
A. Struktur hukum (structure of law)
à Struktur hukum yakni kerangka bentuk yang permanen dari sistem
hukum yang menjaga proses tetap berada di dalam batas – batas nya.
struktur terdiri atas : jumlah serta ukuran pengadilan, jurisdiksi nya (jenis
perkara yang diperiksa serta hukum acara yang digunakan), termasuk
dalam struktur ini juga mengenai penataan badan legislatif.
à Kewenangan Lembaga penegak hukum diberikan jaminan oleh undang
– undang. Sehingga dalam menyelenggarakan tugas serta tanggung jawab
nya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah serta berbagai macam
pengaruh lainnya. Hukum tidak dapat berjalan atau tegak apabila tidak
terdapat aparat penegak hukum yang kredibilitas, kompeten serta
independen. Seberapa bagus nya suatu peraturan perundang – undangan
apabila tidak didukung dengan aparat penegak hukum yang baik maka
keadilan hanya Hasrat saja.
à Lemah nya mentalitas aparat penegak hukum menyebabkan
penegakkan hukum tidak berjalan sebagaimana mesti nya. Banyak faktor
yang mempengaruhi lemah nya mentalitas aparat penegak hukum
diantara nya ialah lemah nya pemahaman agama, ekonomi, proses
rekruitmen yang tidak transparan dan berbagai macam hal lainnya.
à Sehingga dapat dipertegas bahwa faktor penegak hukum memegang
peran penting dalam menjalankan suatu fungsi hukum. Jika peraturan
sudah baik, tetapi kualitas penegak hukum rendah maka akan terjadi nya
suatu masalah. Demikian juga, apabila peraturannya buruk sedangkan
kualitas penegak hukum baik, kemungkinan muncul nya suatu masalah
masih terbuka.
B. Substansi hukum (substance of law)
à Substansi hukum dapat dinyatakan sebagai norma, aturan serta
perilaku nyata manusia yang berada pada sistem tersebut. Di dalam
substansi hukum terdapat suatu istilah “produk” yakni suatu keputusan
yang baru disusun serta baru dibuat yang mana disini ditekankan pada
suatu hukum akan dibuat apabila melalui peristiwa terlebih dahulu.
à Seperti tertulis dalam KUHP yakni Pasal 1 “Tidak ada suatu perbuatan
pidana yang dapat dihukum apabila tidak terdapat aturan yang mengatur
nya”. Sistem ini sangat memberikan pengaruh terhadap sistem hukum di
Indonesia. Peluang besar bagi seorang pelanggar hukum untuk lari dari
sebuah sanksi dari tindakan yang menyalahkan hukum tersebut sendiri.
à Sudah banyak kasus yang terjadi di Indonesia, yang disebabkan oleh
lemah nya sistem yang sehingga para pelanggar hukum itu seolah
meremehkan hukum yang tersedia. Substansi hukum juga mencakup
hukum yang hidup (living law), bukan hanya aturan yang ada dalam Kitab
Undang – Undang (law books).
C. Budaya hukum (legal culture)
à Budaya hukum ini pun diartikan sebagai suasana pikiran sosial serta
kekuatan sosial yang menentukan bagaimana hukum digunakan,
dihindarkan ataupun disalahgunakan. Selanjutnya dalam hal ini, Friedman
menafsirkan budaya hukum sebagai sikap – sikap serta nilai – nilai yang
terdapat nya suatu hubungan dengan hukum serta sistem hukum, berikut
sikap – sikap serta nilai – nilai yang memberikan pengaruh baik positif
ataupun negatif terhadap tingkah laku yang berkaitan dengan hukum.
à Demikian juga kesenangan atau ketidaksenangan untuk berperkara
ialah bagian dari budaya hukum. Oleh karena itu, apa yang disebut dengan
budaya hukum tersebut tidak lain dari keseluruhan faktor yang
menentukan bagaimana sistem hukum memperoleh tempat nya yang logis
dalam kerangka budaya milik masyarakat umum.
à Maka secara singkat dapat dinyatakan bahwa yang disebut budaya
hukum ialah keseluruhan sikap dari warga masyarakat serta sistem nilai
yang terdapat dalam masyarakat yang akan menentukan bagaimana
seharusnya hukum tersebut berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai