Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

RSUD Dr.H.BOB BAZAR,SKM


JL. LETTU ROHANI NO. 14 B, KALIANDA TELP. (0727) 322159, 322160
FAX. (0727) 322801
K A L I A N D A-35513

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM


NOMOR: 821/715/MDGs/VI.04/2020

TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL DAN NEONATAL
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. BOB BAZAR, SKM

DIREKTUR RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD Dr.


H. Bob Bazar, SKM, maka diperlukan penyelenggaraan
Kebijakan Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatus;
b. Bahwa agar pelayanan penyelenggaraan Kebijakan Pelayanan
Kesehatan Maternal Dan Neonatus dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Direktur RSUD H. Bob Bazar,
SKM sebagai landasan bagi penyelenggaraan Kebijakan
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatus;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM;
Mengingat : 1. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor
100, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3495);
2. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak;
3. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara RI tahun 2004
Nomor 116, Tmbahan Lembaran Negara RI Nomor 4431);
4. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional,
diatur Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/Menkes/Per/XI/2007 tentang Izin Praktek dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 604/
Menkes/ SK/ VII/ 2008 tentang Pedoman Pelayanan Maternal
Perinatal pada Rumah Sakit Umum Kelas B, C dan kelas D;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1051/ Menkes/ SK/ XI/ 2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) 24 Jam di Rumah Sakit;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52
Tahun 2017 Tentang Eliminasi Penularan Human
Immunodeficiency Virus, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke
anak;

M E M U T U S K AN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL DAN
NEONATAL DI RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM.
Kesatu : Memberlakukan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM, sebagaimana terlampir
dalam keputusan ini.
Kedua : Memberlakukan Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency (PONEK) 24 jam di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.
Memberlakukan Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal
Ketiga : dengan Penyakit Menular (HIV/AIDS, Sifilis, Hepatitis dan TB) di
RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

Keempat : Kebijakan Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatus ini


dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
pelayanan pasien di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.
Kelima : Kebijakan Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatus ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ketentuan Direktur
RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.
Keenam : Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam surat
keputusan ini akan diatur kemudian.
Ketujuh : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Kedelapan : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Kalianda
Pada tanggal : 13 Januari 2020
RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Direktur

Dr. Media Apriliana, MKM


Nip. 19660414 200212 2 00
Lampiran 1
Keputusan Direktur Rumah Sakit
Nomor : 821/715/MDGs/VI.04/2020
Tanggal : 13 Januari 2020

KEBIJAKAN TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL DAN NEONATAL
DI RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM

1. Rumah Sakit menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal


secara komprehensif dan terintegrasi selama 24 jam.

2. Pelayanan PONEK RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM menerima rujukan yang tidak
mampu ditangani oleh petugas kesehatan di tingkat pelayanan primer (dokter,
bidan, perawat).

3. Petugas pelayanan PONEK dilakukan pelatihan dan pendidikan tenaga kesehatan


sehingga mampu melakukan tindakan sesuai dengan standar dan kewenangannya
untuk menyelesaikan kasus darurat.

4. Pelayanan PONEK di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM meliputi pelayanan :


a. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis dan Resti.
b. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal dengan Penyakit menular dengan
HIV/ AIDS, Sifilis, Hepatitis dan TB.
c. Pelayanan Perawatan Rawat Gabung Ibu dan Bayi.
d. Pelayanan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dan Pemberian ASI Ekslusif.
e. Pelayanan Metode Kanguru.
f. Pelayanan Rujukan PONEK.

5. Upaya pelayanan PONEK dilakukan dengan hal–hal sebagai berikut :


a. Stabilisasi di PONEK IGD dan persiapan untuk pengobatan definitive.
b. Penanganan kasus gawat darurat oleh Tim PONEK RS di ruang tindakan.
c. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi dan seksio sesaria.
d. Perawatan intensif ibu dan bayi.
e. Pelayanan antenatal resiko antenatal resiko tinggi.

6. Pelayanan PONEK dilakukan evaluasi kinerja dalam rangka menurunkan Angka


Kematian Ibu dan Bayi dan meningkatkan Angka Kesehatan Ibu dan Bayi.

Ditetapkan di: Kalianda


Pada tanggal : 13 Januari 2020
RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Direktur

Dr. Media Apriliana, MKM


Nip. 19660414 200212 2 002
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit
Nomor : 821/712/MDGs/VI.04/2020
Tanggal : 13 Januari 2020

KEBIJAKAN TENTANG
PENYELENGGARAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DAN ASI EKSKLUSIF
DI RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM

1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilakukan di kamar bersalin/ kamar operasi dengan
segera setelah bayi lahir kemudian diberikan ASI Eksklusif.
2. Inisiasi Menyusu Dini dilakukan pada persalinan normal pervaginam, atau seksio
sesaria dengan kondisi ibu dan bayi memungkinkan untuk Inisiasi Menyusu Dini
(IMD).
3. Inisiasi Menyusu Dini dilaksanakan selama 30 sampai dengan 60 menit.
4. Inisiasi Menyusu Dini dilakukan dengan bantuan bidan atau perawat terlatih.

Ditetapkan di: Kalianda


Pada tanggal: 13 Januari 2020
RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Direktur

Dr. Media Apriliana, MKM


Nip. 19660414 200212 2 002
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit
Nomor : 821/711/MDGs/VI.04/2020
Tanggal : 13 Januari 2020

KEBIJAKAN TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI
DI RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM

1. Kegiatan Rawat Gabung di mulai sejak ibu bersalin di kamar bersalin dilakukan IMD
dan di bangsal perawatan pasca persalinan.
2. Kegiatan Rawat Gabung penuh bersama ibu dilakukan pada semua bayi kecuali bayi
yang beresiko dan mempunyai kelainan yang tidak memungkinkan untuk menyusu
pada ibunya.
3. Kegiatan Rawat Gabung penuh bersama ibu dilakukan dengan syarat sebagai
berikut:
a. Lahir spontan, baik presentasi kepala atau bokong.
b. Bila lahir dengan tindakan, maka rawat gabung dilakukan setelah bayi cukup
sehat, refleks menghisap baik, tidak ada tanda infeksi.
c. Bayi yang lahir dengan section sesaria dengan anastesi umum, maka rawat
gabung dilakukan segera setelah ibu dan bayi sadar penuh.
d. Bayi tetap disusukan meskipun ibu masih mendapat infuse.
e. Bayi tidak asfiksia setelah 5 menit pertama (nilai APGAR Score minimal 7).
f. Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
g. Berat lahir lebih dari 2000 gram.
h. Tidak terdapat tanda–tanda infeksi intra partum.
i. Bayi dan ibu sehat.
4. Kegiatan Rawat Gabung penuh bersama ibu tidak boleh dikerjakan pada :
a. Bayi yang sangat premature.
b. Bayi berat lahir kurang dari 2000 gram.
c. Bayi dengan sepsis.
d. Bayi dengan gangguan nafas.
e. Bayi dengan cacat bawaan berat, misalnya: hidrosefalus, meningokel, anensefali,
atresia ani, labio palato scisis, dll).
f. Ibu dengan infeksi berat, misalnya KP, sepsis dan sebagainya.
g. Kriteria–kriteria masih ditentukan juga oleh beberapa aspek pertimbangan klinis
misalnya bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram meskipun keadaan
lain–lainnya dalam batas normal, perawatan Rawat Gabungnya harus dengan
pengawasan yang sangat ketat.
5. Keputusan apakah bayi akan di Rawat Gabung atau dirawat pisah ditentukan oleh
dokter Anak bersama dokter Obgyn

Ditetapkan di: Kalianda


Pada tanggal: 13 Januari 2020
RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Direktur

Dr. Media Apriliana, MKM


Nip. 19660414 200212 2 002
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit
Nomor : 821/713/MDGs/VI.04/2020

Tanggal : 13 Januari 2020

KEBIJAKAN TENTANG
PENYELENGGARAAN PERAWATAN METODE KANGGURU PADA BBLR
DI RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM

1. Perawatan Metode Kangguru dilakukan pada bayi berat lahir rendah (BBLR) yang
berat lahirnya kurang dari 2500 gram.
2. Perawatan Metode Kangguru dilakukan tidak untuk bayi yang sakit berat (sepsis,
gangguan nafas).
3. Bayi dengan penyakit berat atau perlu perawatan khusus bisa menunggu hingga
pulih sebelum dilakukan PMK secara penuh.
4. PMK dengan jangka waktu pendek (intermiten) dapat dimulai ketika bayi masih
perlu perawatan medis seperti infuse pemberian 02 konsentrasi rendah.
5. Untuk PMK secara terus menerus (kontinyu) kondisi neonatus harus stabil, bayi
dapat bernafas spontan tanpa bantuan oksigen. Kemampuan minum bukan
merupakan syarat utama karena PMK dapat segera di mulai meskipun bayi masih
menggunakan pipa lambung.
6. Lama dan Jangka Waktu Perawatan Metode Kangguru dimulai secara bertahap
dengan transisi secara hati-hati dari perawatan konvensional ke PMK secara terus
menerus. Saat bayi masih dalam perawatan di rumah sakit, ibu saat berkunjung
dapat melakukan PMK diawali minimal 1 jam kemudian dilanjutkan selama 3 jam
setiap berkunjung sampai dengan bayi boleh KRS, dan dilanjutkan di rumah sampai
dengan bayi berat badan 2500 gram.
7. Pemantauan Bayi Dalam Perawatan Metode Kangguru yaitu pengukuran suhu aksila
dilakukan tiap 6 jam sampai stabil selama 3 hari
8. Pemulangan dan Perawatan Bayi dengan Perawatan Metode Kangguru dapat
diijinkan pulang jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Kesehatan umum bayi baik dan tidak ada penyakit seperti apnea atau infeksi
b. Bayi dapat minum dengan baik, dimana sebagian besar minumnya adalah ASI
c. Berat badan bayi naik (sedikitnya 15 gram/ hari paling sedikit 3 hari berturut-
turut)
d. Suhu tubuh bayi stabil dalam posisi PMK selama 3 hari berturut–turut
e. Ibu yakin bisa merawat bayinya dan dapat datang secara teratur untuk follow up

Ditetapkan di: Kalianda


Pada tanggal: 13 Januari 2020
RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Direktur

Dr. Media Apriliana, MKM


Nip. 19660414 200212 2 002
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit
Nomor : 821/710/MDGs/VI.04/2020
Tanggal : 13 Januari 2020

KEBIJAKAN TENTANG
PELAYANAN RUJUKAN KASUS MATERNAL DAN NEONATAL
DI RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM.

1. Sistim rujukan adalah sistim jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan


terjadinya pelimpahan tanggung jawab atas problem yang timbul baik secara
vertikal maupun horizontal kepada yang lebih mampu.
2. Rujukan medis terdiri dari rujukan pasien dan rujukan laboratorium.
3. Rujukan pasien dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan (dalam hal ini pelayanan
maternal dan neonatal) yang kurang mampu kepada unit pelayanan kesehatan yang
lebih mampu dan sebaliknya unit pelayanan kesehatan yang lebih mampu akan
mengembalikan pasien ke unit yang mengirim untuk pengawasan/ melanjutkan hal
diperlukan.
4. Keluarga yang akan dirujuk diberikan penjelasan yang cukup bahwa tindakan yang
dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.
5. Rujukan harus di buat oleh seorang yang mempunyai kompetensi dan wewenang
untuk merujuk, mengetahui kompetensi sasaran/ tujuan rujukan dan mengetahui
kondisi serta kebutuhan objek yang dirujuk.
6. Untuk menjamin keadaan umum pasien agar tetap dalam kondisi stabil selama
perjalanan menuju ketempat rujukan maka:
a. Sarana transportasi yang digunakan harus dilengkapi alat resusitasi, cairan
infuse, oksigen dan dapat menjamin pasien sampai ke tempat rujukan tepat
waktu.
b. Pasien didampingi oleh tenaga kesehatan yang mahir tindakan kegawat
daruratan.
c. Sarana transportasi/ petugas kesehatan pendamping memiliki system
komunikasi.
7. Rujukan pasien/ specimen ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dan
atau lengkap hanya dapat dilakukan apabila:
a. Dari hasil pemeriksaan medis, sudah terindikasi bahwa keadaan pasien tidak
dapat diatasi.
b. Pasien memerlukan pelayanan medis spesialis dan sub spesialis yang tidak
tersedia di fasilitas pelayanan semula.
c. Pasien memerlukan pelayanan penunjang medis yang lebih lengkap yang tidak
tersedia di fasilitas pelayanan semula.
d. Pasien atau keluarganya menyadari bahwa rujukan dilaksanakan karena alasan
medis.
e. Rujukan dilaksanakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat yang diketahui
mempunyai tenaga dan sarana yang dibutuhkan menurut kebutuhan medis atau
penunjang medis sesuai dengan rujukan wilayahnya.
f. Rujukan tanpa alasan medis dapat dilakukan apabila suatu rumah sakit kelebihan
pasien (jumlah tempat tidur tidak mencukupi).
g. Rujukan sebagaimana dimaksud huruf (f) dirujuk ke Rumah Sakit yang setara
atau sesuai dengan jaringan pelayanannya.
8. Rumah Sakit dilarang merujuk dan menentukan tujuan atas dasar kompensasi/
imbalan dari fasilitas pelayanan kesehatan.

Ditetapkan di: Kalianda


Pada tanggal: 13 Januari 2020
RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Direktur

Dr. Media Apriliana, MKM


Nip. 19660414 200212 2 002
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit
Nomor : 821/714/MDGs/VI.04/2020
Tanggal : 20 Februari 2020

KEBIJAKAN TENTANG
PELAKSANAAN RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI
DI RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM

1. Rumah Sakit melaksanakan 10 langkah perlindungan ibu dan bayi secara terpadu
dan paripurna dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan angka kematian
bayi di Indonesia.
2. Melaksanakan dan mengembangkan standar pelayanan perlindungan ibu dan
bayi secara terpadu dan paripurna.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian
terhadap ibu dan bayi.
4. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan
obstetric dan neonatal termasuk pelayanan kegawat daruratan (PONEK 24 JAM).
5. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu
dan bayi bagi sarana kesehatan lainnya.
6. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan Pembina Teknis dalam
melaksanakan IMD dan pemberian ASI eksklusif.
7. Meningkatkan fungsi rumah sakit dalam Perawatan Metode Kangguru (PMK)
pada BBLR.
8. Melakukan sistim monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Rumah Sakit
Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB).

Ditetapkan di: Kalianda


Pada tanggal: 13 Januari 2020
RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Direktur

Dr. Media Apriliana, MKM


Nip. 19660414 200212 2 002
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit
Nomor : 821/714/MDGs/VI.04/2020
Tanggal : 13 Januari 2020

KEBIJAKAN TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL DAN NEONATAL FIDIOLOGIS DAN
RESTI DI RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM

1. Pasien yang datang ke RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM dilakukan identifikasi dan
selanjutnya dilakukan pemeriksaan.
2. Hasil pemeriksaan dilanjutkan dengan tindak lanjut, baik di ruang Kebidanan dan
Penyakit Kandungan maupun Kamar Operasi.
3. Pelayanan keadaan gawat darurat pada kasus maternal dan neonatal dapat
dilakukan di unit- unit terkait dengan pelayanan Obstetri dan Neonatus (KIA/
Obgyn, IGD, Ruang Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Ruang Neonatus, dan
Kamar Operasi).
4. Apabila dalam pelaksanaan tindakan ada hal-hal yang diluar perhitungan maka
dapat segera diambil langkah–langkah berdasarkan kiat dan ilmu dalam bidang
tersebut.
5. Pada pasien Kebidanan dan Penyakit Kandungan yang datang ke Unit
pelaksanaan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif dapat
dilakukan pelayanan rawat inap atau rawat jalan.
6. Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis meliputi :
a. Pelayanan Kehamilan
b. Pelayanan Persalinan normal dan Persalinan dengan tindakan operatif
c. Pelayanan Nifas
7. Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis meliputi :
a. Asuhan Bayi Baru Lahir Normal
b. Inisiasi Menyusui Dini
c. Penggunaan ASI eksklusif
d. Imunisasi.
8. Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi meliputi :
a. Masa Antenatal
b. Masa Intranatal
c. Masa Postnatal
9. Pelayanan Kesehatan Neonatal Risiko Tinggi : Asuhan bayi baru lahir
10.Perawatan Khusus / High Care Unit dan Transfusi Darah
11.Pelayanan Penunjang Medik
a. Pelayanan Darah.
b. Perawatan Intermediate / Intensif
c. Radiologi, termasuk rontgen portable
d. USG Ibu
12.Ruang Menyusui dan tempat penyimpanan ASI perah baik dari ibunya sendiri.

Ditetapkan di : Kalianda
Pada tanggal : 13 Januari 2020
RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Direktur

Dr. Media Apriliana, MKM


Nip. 19660414 200212 2 002

Anda mungkin juga menyukai