Anda di halaman 1dari 6

Perancangan Kebijakan Persediaan Bahan Baku

Untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan Pada PT


DAHANA Berdasarkan Pendekatan Analisis ABC-
XYZ Menggunakan Metode Periodic Review
1st Adya Ersyad Yasyfi Arianto 2nd Dr. Nova Indah Saragih, S.T., M.T. 3rd Yodi Ardiansyah
Prodi S1 Teknik Industri Prodi S1 Teknik Industri Prodi S1 Teknik Industri
Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Fakultas Rekayasa Industri, Universitas
Telkom Telkom Telkom
Bandung, Indonesia Bandung, Indonesia Bandung, Indonesia
bule@telkomuniversity.ac.id bu nova@telkomuniversity.ac.id pa yodi@telkomuniversity.ac.id

Abstrak— Rumah Sakit Unggul Karsa Medika merupakan perawat, bidan dan tenaga usaha lainnya.
Rumah Sakit swasta yang berada dalam naungan Yayasan
Perguruan Tinggi Kristen Maranatha (YPTKM). Rumah Sakit
Unggul Karsa Medika dijadikan sebagai wahana Pendidikan,
Data Biaya Simpan dan Persediaan
pelayanan, penelitian, dan pengembangan tenaga profesi dokter, Rp40,000,000
perawat, bidan dan tenaga usaha lainnya. RS Unggul Karsa medika Rp35,000,000
memili sebuah Instalasi Farmasi Rawat Inap yang memiliki obat Rp30,000,000
khususnya antibiotik yang penanganannya dengan pola permintaan Rp25,000,000
terdistribusi normal. Data permintaan tersebut diklasifikasikan Rp20,000,000
menggunakan ABC-VED analisis yang akan menghasilkan tiga Rp15,000,000
kategori yaitu Kategori I, Kategori II, dan Kategori III. Hasil Rp10,000,000
klasifikasi yang tergolong Kategori I akan dihitung menggunakan Rp5,000,000
metode Continuous Review (s, S), selanjutnya untuk Kategori II Rp0
dan Kategori III akan dihitung dengan metode Continuous Review te w fie
r
at
e el
tra l lo si ar ag
(s,Q) . Hasil perhitungan menggunakan metode Continuous ni ye ul l ay
m be Em ho D
Review (s, S) dan Continuous Review (s, S) akan menjadi hasil iu tu rc ee
t
kebijakan persediaan usulan yang akan diperhitungkan kembali on ck Pe Sh
m ho um n
menggunakan analisis sensitivitas untuk mengetahui pengaruh dari Am
S di ylo
perubahan variabel-variabel yang terkait dengan perhitungan total So N
biaya persediaan.
Series1 Series2
Kata Kunci : Continuous Review (s, S), Continuous Review (s,
Q), over stock, inventory control. Gambar 1 Data Biaya Simpan dan Persediaan

I. PENDAHULUAN Diperlihatkan jumlah biaya bahan baku pada PT DAHANA


Persediaan adalah suatu sumber daya yang menganggur dalam memenuhi permintaan tidak memiliki perencanaan
yang keberadaannya menunggu proses lebih lanjut dan dapat yang pasti sehingga menimbulkan jumlah biaya yang lebih
digunakan untuk permintaan masa mendatang banyak dari di butuhkan terutama pada bahan baku. PT
(Bahagia,2006). Persediaan merupakan suatu aktivitas yang DAHANA belum memiliki system pengklasifikasian bahan
meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud baku yang ditangani di PT DAHANA. Hal tersebut
untuk dijual dalam suatu periode tertentu atau persediaan mengakibatkan perusahaan tidak memiliki prioritas
bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu pengadaan barang di Gudang, sehingga prioritas untuk
proses produksi. Adanya persediaan sesuai dengan definisi keseluruhan bahan baku menjadi sama. System
tersebut menunjukan bahwa persediaan ialah suatu produk pengklasifikasian dapat berpengaruh besar terhadap jumlah
yang disediaakan oleh sebuah penyelenggara atau petugas pengadaan bahan baku, terutama material yang di butuhkan.
logistik untuk digunakan jika terdapat permintaan di masa Pengaturan persediaan bahan baku pada suatu perusahaan
mendatang. Objek tugas akhir ini berfokus pada farmasi sangat dibutuhkan untuk memenuhi pesanan dalam jumlah
Rumah Sakit Unggul Karsa Medika (RSUKM). Rumah dan waktu yang tepat sehingga biaya total persediaan dapat
Sakit Unggul Karsa Medika merupakan Rumah Sakit swasta dikurangi dengan adanya periode pesan dan kuantitas
yang berada dalam naungan Yayasan Perguruan Tinggi pemesanan yang optimal (djunaidi, 2005). Pemesanan dalam
Kristen Maranatha (YPTKM). Rumah Sakit Unggul Karsa jumlah yang tepat dan waktu yang tepat akan mengurangi
Medika dijadikan sebagai wahana Pendidikan, pelayanan, terjadinya kelebihan persediaan sehingga perusahaan dapat
penelitian, dan pengembangan tenaga profesi dokter, melakukan pengelolaan persediaan dengan baik.
III. METODE
A. Sistematika Perancangan
Sistematika pemecahan masalah menjelaskan langkah
yang dilakukan pada proses pemecahan masalah.
Sistematika pemecahan masalah ditunjukan pada gambar
merupakan tahapan dalam penelitian ini.

Gambar 2 Fishbone Diagram Akar Permasalahan

Saat ini, PT DAHANA belum memiiki dasar yang jelas


dalam hal penangangan kebijakan persediaan. Pemesanan
bahan baku dilakukan apabila jumlah persediaan bahan baku
di Gudang sudah sedikt atau hamper habis tanpa
memperhitugkan jumlah bahan baku yang di pesan dan
komponen-komponen biaya yang akan memengaruhi total
biaya.

II. KAJIAN TEORI


A. Persediaan
sumber daya menganggur (idle resource) yang
menunggu dan siap untuk diproses lebih lanjut.
Pemrosesan lebih lanjut ini dapat berupa kegiatan
produksi dalam sistem manufaktur, kegiatan pemasaran
Gambar 3 Sistematika Perancangan
dalam sistem distribusi, ataupun kegiatan konsumsi yang
sering dijumpai dalam sistem rumah tangga, perkantoran
B. Batasan dan Asumsi Penelitian
dan sebagainya (Bahagia, 2006).
Penelitian ini juga didasari dan diperkuat oleh beberapa
B. Metode Pengendalian Persediaan Probabilistik
batasan serta asumsi, antara lain:
Mencakup Metode Persediaan Contonous Review
1. Data yang diberikan ada beberapa yang di rahasiakan
System yang mengendalikan tingkat persediaan secara
oleh perusahaan
terus menerus. Sistem ini melakukan pemesanan
2. Jangakauan antara penulis dan perusahaan yang
persediaan ketika tingkat persediaan mencapai titik
membuat susah untuk komunikasi
reorder point atau di bawahnya dan Metode Periodic
3. Akses untuk masuk ke dalam Gudang PT DAHANA
Review System yang mengendalikan tingkat persediaan
harus memiliki izin yang begitu sulit agar mendapatkan
dengan berdasarkan interval waktu (T). Sistem ini
data sesuai permasalahan yang ada.
melakukan pemesanan dengan jumlah pemesanan (Q)
4. Penelitian hanya di tujukam ke beberapa permasalahan
yang bervariasi dengan periode pemesanan yang tetap.
yang penulis angkat ke bagian tugas akhir
C. Integrasi Analisis ABC-XYZ
5. Data yang diberikan mungkin sulit sesuai dengan
Untuk menentukan kebijakan persediaan melalui hasil
permasalahan yang ada
klasifikasi, menurut (Bulinski, Waszkiewicz &
6. Dari permasalahan yang di bahas memang yang sedang
Buraczewki, 2013) ABC-XYZ yang menghasilkan 9
terjadi di PT DAHANA
kelas dikategorikam lagi menjadi 2 kategori utama.
Kategori pertama teridir dari kelas AX,AY,AZ, BZ dan
CZ. Sedangan kategori kedua berisi kelas BX, BY, CX
dan CY. Kaetgori 1 harus di pesan berdasarkan informasi
tingkat stok karena mengandung produk bernilai tinggi
dan beberapa produk dengan permintaan berfluktasi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
tinggi. Periodic inspection dengan pembelian regular
harus diterapkan untuk kategori 2 karena mengandung A. Analisis Perbandingan Biaya Kategori (R,s,S) dan (R,
produk bernilai sedang hingga rendah dan permintaan S)
yang kurang berfluktuasi.
Gambar 6 Perbandingan Biaya Kekurangan Kategori
Gambar 4 Perbandingan Biaya Simpan Kategori (R,s,S) (R,s,S)

Total biaya pernyimpanan yang di usulkan untuk kategori 1 Total biaya kekurangan yang di usulkan untuk kategori 1
lebih kecil dari biaya penahanan aktual. Setiap cuku cadang lebih tinggi dari pada biaya kekurangan aktual. Dalam
memiliki tingkat persediaan maksimum yang berbeda kondisi aktual persediaan yang berlebihan membuat
berdasarkan permintaan dan standar deviasi permintaan. Perusahaan mampu memenuhi permintaan yang datang dari
Selain itu, setiap suku cadang memiliki waktu peninjauan supplier. Dalam kondisi usulan, ada kemungkinan
atau interval pengisian ulang sendiri. Rumus untuk kekurangan yang mengakibatkan jumlah kekurangan yang
menentukan total holdingcost adalah menahan waktu biaya diharapkan.
persediaan maksimum dikurangi dengan permintaan dalam
leadtime dan setengah dari permintaan dalam interval
peninjaun atau h (S – DL – DT/2). berarti jika waktu interval
peninjauan meningkat, jumlah stok rata-rata yang ada akan
berkurang sehingga total biaya penyimpanan berkurang.
Holding cost reduction mencapai 22%.

Gambar 7 Perbandingan Total Biaya Persediaan Kategori


(R,s,S)

Total biaya persediaan untuk kategori 1 kurang dari total


Gambar 5 Perbandingan Biaya Pesan Kategori (R,s,S) biaya persediaan aktual. Penurunan besar ini disebabkan
oleh komponen biaya persediaan seperti biayan pesanan dan
Biaya pesan yang diusulkan dalam kategori 1 kurang dari biaya penyimpanan mengalami penurunan kondisi yang
biaya pesanan aktual. Pengurangan besar ini disebabkan diusulkan. Hanya kekurangan biaya yang lebih tinggi dari
oleh interval peninjauan optimal atau interval pengisian kondisi sebenarnya. Penurunan mencapai 56%.
ulang (R) telah ditentukan. Seperti yang terlihat pada bab
sebelumnya rumus total biaya pesanan yang diharapkan
adlaah biaya pesanan di bagi dengan waktu interval atau
A/T. ini berarti interval waktu peninjauan yanglebih tinggi.
Menghasilkan lebih sedikit total biaya pesanan. Dalam
kondisi yang diusulkan, setiap bahan baku memiliki waktu
peninjauan interval yangberbeda tergantung pada
permintaannya. Pengurangan total biaya pesanan mencapai
89%.

Gambar 8 Perbandingan Biaya Simpan Kategori (R, S)


total biaya penyimpanan yang di usulkan untuk kategori 2
lebih kecil dari biaya penyimpanan aktual.ini disebabkan
oleh jumlah tingkat persediaan maksimum (S) telah
ditentukan. Setiap bahan baku memiliki tingkat persediaan
maksimum yang berbeda berdasarkan permintaan dan
standar deviasi permintaan. Selain itu, setiap bahan baku
memiliki waktu interval review atau pengisian sendiri.
Rumus untuk menentukan total holding cost adalah
menahan waktu biaya persediaan maksimum dikurangan
dengan permintaan dalam leadtime dan setengah dari
permintaan dalam interval peninjauan atau h (S – DL –
DT/2). Ini berarti jika waktu interval review peninjauan
meningkat, jumlah stok rata-rata yang ada akan berkurang
sehingga total biaya pesanan akan berkurang. Penurunan Gambar 11 Perbandingan Total Baiaya Persediaan
biaya sebesar 10% Kategori (R, S)

Total biaya persediaan pada kategori 2 menggunakan


perhitungan periodic review (R, S). biaya total persediaan
mengalami kenaikan sebesar -20% dibandingkan dengan
kondisi eksisting.

Gambar 9 Perbandingan Biaya Pesan Kategori (R, S)

Total biaya pesan yang diusulkan untuk kategori lebih 2 Gambar 12 Perbandingan Total Biaya Keseluruhan
tinggi. Dari hasil perhitungan metode periodic review (R,S) ,
biaya pesan menagalami kenaikan sebesar -145% Total biaya persediaan keseluruhan yang diusulkan kurang
dibandingkan dengan kondisi eksisting. dari total biaya persediaan aktual. Hal ini disebabkan oleh
usulan total biaya untuk kategori 1 yang menggunakan
periodic review (R,s,S) dan usulan total biaya untuk
kategori 2 yang periodic review (R, S) mengalami
penurunan yang besar. Kedua hasil penurunan total biaya
persediaan sebesar 56% dan -20%. Oleh karena itu secara
keseluruhan total biaya persediaan mengalami penuruan
yang mencapai 7%.

B. Analisis Service Level

Pada sistem persediaan, service level merupakan tingkat


ketersediaan stok produk untuk memenuhi permintaan
pelanggan. Service level berkaitan dengan kemampuan
Gambar 10 Perbandingan Biaya Kekurangan Kategori (R, Perusahaan dalam mengelola persediaan untuk dapat
S) memenuhi permintaan dengan tepat waktu. Pada penelitian
ini, untuk mengetahui perbandingan service level antara
Total biaya kekurangan diusulkan untuk kategori 2 lebih kondisi eksisting dengan kondisi usulan dapat dilihat pada
tinggi dari pada biaya kekurangan aktual. Dalam kondisi diagram berikut.
aktual, persediaan yang berlebihan membuat Perusahaan
selalu mampu memenuhi permintaan yang datang dari
pelanggan. Dalam kondisi yang diusulkan, ada
kemungkinan kekurangan yang mengakibatkan jumlah
kekurangan yang diharapkan.
Presentase
Total Biaya Different
Biaya simpan
-25% Rp 95.129.465.447 -17%
-20% Rp 99.018.573.862 -14%
-15% Rp 102.907.682.271 -10%
-10% Rp 106.796.790.691 -7%
-5% Rp 114.575.007.522 0%
0% Rp 114.575.007.522 0%
5% Rp 118.464.115.940 3%
10% Rp 122.353.224.354 7%
15% Rp 126.242.332.772 10%
20% Rp 130.131.441.189 14%
25% Rp 134.020.549.599 17%
C. Analisis Sensitivitas
Biaya simpan juga mempengaruhi total biaya persediaan. Ini
mempengaruhi secara linier, jika biaya penahanan
Tabel 1 Sensitivitas Terhadap Biaya Pesan
meningkatkan total biaya persediaan menurun dan jika
meningkat total biaya persediaan meningkat. Seperti
Presentase yangterlihat pada tabel, 5% perubahan biaya simpan
Total Biaya Different
Biaya pesan meningkat dan menurut menghasilkan 3% perubahan total
-25% Rp 106.740.737.034 -7% biaya persediaan.
-20% Rp 108.307.591.129 -5%
Tabel 3 Sensitivitas Terhadap Kekurangan Biaya
-15% Rp 109.874.445.229 -4%
-10% Rp 111.441.299.324 -3% Presentase
Kekurangan Total Biaya Different
-5% Rp 113.008.153.421 -1% Biaya
0% Rp 114.575.007.522 0% -25% Rp 98.511.991.873 -14%
5% Rp 116.141.861.620 1% -20% Rp 101.724.595.004 -11%
10% Rp 117.708.715.714 3% -15% Rp 104.937.198.129 -8%
-10% Rp 108.149.801.263 -6%
15% Rp 119.275.569.817 4%
-5% Rp 111.362.404.393 -3%
20% Rp 120.842.423.911 5%
0% Rp 114.575.007.522 0%
25% Rp 122.409.278.011 7% 5% Rp 117.787.610.651 3%
10% Rp 121.000.213.785 6%
15% Rp 124.212.816.912 8%
Sebagai salah satu komponen biaya persediaan, perubahan 20% Rp 127.425.420.043 11%
biaya pesanan mempengaruhi total biaya persediaan. Ini
25% Rp 130.638.023.169 14%
memberi pengaruh secara linier. Jika biaya pesanan
meningkat, total biaya juga meningkat dan jika berkurang
total biaya persediaan berkurang. 5% perubahan biaya Perubahan biaya kekurangan juga mempengaruhi total biaya
pesanan meningkatkan atau mengurangi hasil 1% perubahan persediaan.Seperti yang terlihat pada tabel 3, 5% perubahan
total biaya. biaya kekurangan meningkat atau menurun menghasilkan
3% perubahan total biaya persediaan. Kekurangan biaya
Tabel 2 Sensitivitas Terhadap Biaya Penyimpanan
mempengaruhi secara linier, jika biaya kekurangan
meningkatkan total biaya persediaan akan meningkat.

Tabel 4 Sensitivitas Terhadap Permintaan


Presentase Total Biaya Different
permintaan
-25% Rp 236.660.495.055 107%
-20% Rp 212.243.397.546 85%
-15% Rp 187.826.300.040 64%
-10% Rp 163.409.202.534 43%
-5% Rp 138.992.105.029 21%
0% Rp 114.575.007.522 0%
5% Rp 90.157.910.015 -21%
10% Rp 65.740.812.512 -43%
15% Rp 41.323.715.002 -64%
20% Rp 16.906.617.490 -85%
25% -Rp 7.510.480.024 -107% perubahan biaya pesan hanyan menghasilkan 1% perubahan
total biaya persediaan meningkat atau menurun. Ini adalah
Perubahan permintaan juga mempengaruhi total biaya yang terendah dari parameter lainya.
persediaan. Berbeda dengan parameter lainya, itu
mempengaruhi tegak lurus.jikapermintaan meningkat, total V. KESIMPULAN
biaya akan berkurang dan sebaliknya. Seperti yang terlihat
pada tabel, perubahan permintaan 5% menghasilkan 21% Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil pengolahan data,
perubahan total biaya persediaan meningkat dan menurun. kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Persediaan yang masuk akal untuk mendukung
D. Sensitivitas Keseluruhan keputusan pembelian adalah ABC-XYZ. Suku
cadangnya diklasifikasikan berdasrkan konsumsi
biaya dan variabilitas permintaan
2. Kebijakan persediaan yang dapat digunakan untuk
mengurangi kelebihan stok disebabkan oleh
tingginya biaya persediaan yang dikeluarkan oleh
Perusahaan adalah peninjauan berkala (R,s,S) dan
peninjauan berkala (R,S) dengan menentukan
interval peninjauan atau pengisian ulang
yangoptimal, pemesanan ulang yang tepat titik dan
itngkat persediaan maksimum.
Gambar 13 Sensitivitas Keseluruhan
3. Hasil perhitungan total biaya persediaan yang
diusulkan sebesar Rp.114.575.007.522 sebesar 7%
Seperti yang terlihat pada gambar, total biaya persediaan
lebih rendah dari kondisi eksisting
paling sensitif terhadap parameter permintaan. Dalam 5%
Rp.122.597.286.688
perubahan permintaan. Itu mempengaruhi itu mempengaruhi
21% dari total biaya persediaan naik atau turun. Ini tertinggi
dari parameter lainya. Di sisi lain, total biaya persediaan REFERENSI
kurang sensitif tehradap parameter biaya pesan. Dalam 5%

[1] S. Arikunto, "Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik," PT Rineka Cipta, 2006.


[2] S. Assauri, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, 2008.
[3] S. Chopra and P. Meindl, Supply Chain Management: Strategy, Planning, and Operation (6th ed.), Boston: Pearson
Education, 2016.
[4] F. Rangkuti, Manajemen Persediaan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
[5] S. Sinulingga, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
[6] A. Ristono, Manajemen Persediaan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
[7] J. Bulinski, C. Waszkiewicz and P. Buraczewki, "Pemanfaatan Analisis ABC/XYZ dalam Perencanaan Stok," pp. 89-
96, 2013.
[8] M. Stojanovic and D. Regodik, "Pentingnya Metode ABC-XYZ Multikriteria Terintegrasi untuk Proses Manajemen
Inventaris," Acta Poltechnica Hungaria, 2017.

Anda mungkin juga menyukai