Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

ORIENTASI PEWAWANCARA, PENGAMBIL SPESIMEN DAN PENGAWAS


SURVEI TERPADU BIOLOGIS DAN PERILAKU (STBP)
DI KOTA KUPANG, TAHUN 2023.

A. LATAR BELAKANG
Epidemi Human Immunodeficiency Virus (HIV) secara global masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang serius. Secara umum wilayah prevalensi HIV
Indonesia masih berkisar 0,32%, namun pada beberapa kelompok populasi berisiko
tinggi telah terlihat peningkatan prevalensi yang signifikan dan stabil sejak tahun 1990-
an, terutama pada kelompok Wanita Penjajah Seks (WPS), Lelaki Seks dengan Lelaki
(LSL), dan Waria.
Pelaksanaan Surveilans HIV generasi kedua di Indonesia telah dimulai dengan   
pelaksanaan Zero Surveilans HIV tahun 1988 dan Surveilans Perilaku mulai
dilaksanakan tahun 1996. Sistem surveilans generasi kedua mengalami evolusi, yaitu
mengintegrasikan surveilans biologis pada surveilans perilaku yang memperkenalkan
konsep populasi sentinel. Diharapkan adanya hasil yang lebih representatif atau mewakili
sub-populasi berisiko yang ada. Rencana pengembangan surveilans akan diperluas
dengan surveilans insiden HIV, pengembangan surveilans pediatrik dan dewasa dengan
HIV untuk memonitor trend akses terhadap ARV, menilai kepatuhan pengobatan, dan
penurunan angka kematian akibat AIDS.
Untuk memahami dinamika epidemi, faktor-faktor utama serta tingkat penularan
HIV, tahun 2006 dilaksanakan Survei Terpadu HIV dan Perilaku (STHP). Data hasil
survei memberikan gambaran yang lengkap tentang besaran masalah yang ada, faktor-
faktor penyebab, pengetahuan dan seberapa jauh respon yang telah ada dan diketahui
oleh masyarakat. Oleh karena itu untuk dapat memberikan gambaran epidemi yang
terjadi pada Kelompok Populasi Paling Berisiko dalam terjadinya epidemi HIV di
Indonesia, maka perlu dilakukan Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) yang
berkesinambungan. STBP mulai dilaksanakan pada tahun 2009, 2011, 2013, 2015 di 2
kelompok lokasi yang berbeda, dan 2018 pada 59 kabupaten/kota di Indonesia.
STBP Tahun 2022 dirancang untuk dapat mengetahui angka prevalensi nasional
HIV sama seperti STBP 2018, STBP dilakukan di kabupaten/kota yang sama seperti
STBP 2018 yang bertujuan untuk melihat kecenderungan dan prevalensi nasional.
Jumlah sampel responden hampir mirip dengan STBP sebelumnya. Selain itu, pada
STBP tahun ini akan dilakukan pengambilan sampel biologis HIV, Sifilis, Hepatitis B,
dan C, di semua kabupaten/kota. Berbeda pada STBP 2018 yang hanya melakukan
pemeriksaan di DKI dan Jawa Barat. Hepatitis B, C, HIV, dan IMS, mempunyai
beberapa kesamaan dalam cara penularan, dan cara pencegahan, sehingga kelompok
populasi berisikonya pun terdapat irisan antara Hepatitis B, C, HIV, dan IMS.
Keberhasilan upaya pencegahan infeksi HIV bergantung pada perubahan perilaku
berisiko, dari risiko tinggi ke risiko yang lebih rendah. Survei ini akan memadukan data
pemeriksaan biologis dengan informasi mengenai perubahan perilaku berisiko
mencakup; peningkatan penggunaan kondom dan pengurangan jumlah pasangan seksual
di antara mereka yang aktif secara seksual, penurunan pemakaian bergantian alat suntik
pada kelompok pemakai narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya (Napza Suntik),
peningkatan akses terapi rumatan methadon, dan penundaan hubungan seksual pertama
kali pada kalangan remaja. Kelompok Populasi Paling Berisiko yang akan dicakup
dalam STBP tahun 2023 ini adalah WPS, Pelanggan WPS, Penasun, Waria, dan LSL.
STBP ini adalah kegiatan nasional yang dilaksanakan di 23 provinsi 58
kabupaten/kota. Provinsi NTT dan Kota Kupang khususnya termasuk provinsi yang
terpilih untuk dilakukan STBP. Kelompok populasi paling beresiko STBP di Kota
Kupang adalah WPS berjumlah 274 orang dan pelanggan/klien berjumlah 400 orang
dengan total 674 responden.
Sesuai hasil pemetaan dan estimasi populasi kunci yang dilakukan pada bulan
Juli – Oktober 2022 dan kunjungan Technical Assistance Consultant yang ditunjuk oleh
Global Fund pada tanggal 19 – 26 Desember 2022, Tim STBP pusat membuat
penyesuaian dan penetapan jumlah sampel target pengumpulan data STBP per proviinsi
per sasaran populasi 2023. Oleh sebab itu, perlu di lakukan kegiatan Pelatihan Untuk
Pewawancara, Pengambil Spesimen dan Pengawas Survei Terpadu Biologis dan Perilaku
(STBP) di Kota Kupang Tahun 2023.

B. TUJUAN
Tujuan Umum:
Meningkatkan pengetahuan teori dan ketrampilan petugas dalam melakukan
kegiatan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) di Kota Kupang Tahun 2023.
Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti pelaithan ini, peserta mampu:
A. Kelas Perilaku STBP
1. Menjelaskan kegiatan surveilans mengacu pada metodologi yang ada
2. Memahami organisasi Pelaksanaan
3. Memahami kuesioner STBP
4. Melakukan pengumpulan data menggunakan instrument digital
5. Melaksanakan management data sesuai perannya
6. Menjalankan kendali mutu sesuai dengan perannya

B. Kelas Petugas Biologis STBP


1. Menjelaskan kegiatan surveilans mengacu pada metodologi yang ada
2. Memahami organisasi Pelaksanaan
3. Melakukan pengambilan spesimen Biologis (darah & Swab)
4. Melakukan pengiriman spesimen (PCR CTNG dan VL HCV)
5. Melakukan Pemeriksaan HIV, Sifilis, Hepatitis B dan Hepatitis C
6. Melaksanakan management data sesuai perannya
7. Menjalankan kendali mutu sesuai dengan perannya

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Pelatihan STBP Untuk Pewawancara, Pengambil Spesimen dan Pengawas Survei
Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) di Kota Kupang dilaksanakan tanggal 13 s/d 16
Juni Tahun 2023.

D. Peserta
Peserta pelatihan STBP 2022 terdiri atas peserta peserta provinsi dan Kota Kupang
berjumlah 18 orang yang terdiri atas:
1. Kepala Seksi P2PM Dinkes Dukcapil Prov NTT : 1 orang
2. Pengawas : 1 orang
3. Pewawancara : 7 orang
4. Petugas Laboratorium : 2 orang
5. Petugas Administrasi Logistik : 2 orang
6. Pengelola Program HIV Dinkes Dukcapil Prov. NTT : 1 orang
7. Pengelola Program Hepatitis Dinkes Dukcapil Prov. NTT : 1 orang
8. Kepala Bidang P2P/ Kasie P2PM Dinkes Kota Kupang : 1 orang
9. Pengelola Program HIV Dinkes Kota Kupang : 1 orang
10. Staf GF Komponen AIDS Dinkes Dukcapil Prov. NTT : 1
orang
E. NARASUMBER/ FASILITATOR
1. Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi
NTT
2. Korlap STBP (Wilhelmina Remit, SKM)
3. Fasilitator Kelas Biologis /laboratorium (Magdalena D. Seran S.Si.,MKes)
4. Fasilitator Kelas Perilaku (Evy Linda Tata, SKM)

F. PEMBIAYAAN KEGIATAN
Kegiatan ini dibiayai dari anggaran GF ATM komponen AIDS BL 1001 , Dinas
Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT.

I. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai rencana kegiatan Survei Terpadu
Biologis dan Perilaku (STBP) di Kota Kupang Tahun 2023

Kepala Bidang P2P

Ir. Erlina R. Salmun,M.Kes


Pembina Tk. I
NIP. 19670919 199703 2 003

Anda mungkin juga menyukai