Anda di halaman 1dari 52

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................. i


BAB 1. Pendahuluan .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................................................1
1.2 Tujuan ..................................................................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup .....................................................................................................................................2
BAB 2. Metodologi Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Biologis .................. 3
2.1 Pengambilan Sampel Biologis........................................................................................................3
2.1.1 Pengambilan Sampel Biologis sesuai Kelompok Sasaran ......................................................6
2.1.2 Alur Langkah Kerja STBP 2023 .................................................................................................8
2.1.3 Tahapan Kerja Pengambilan Sampel Biologis di Lapangan .................................................10
2.1.4 Prosedur Pengambilan Sampel..............................................................................................13
2.1.5 Kejadian Simpang (adverse event) .........................................................................................20
2.1.6 Tahapan Kerja Cara Pengemasan Dan Pengiriman Sampel Di Lapangan ............................22
2.1.7 Penanganan Limbah...............................................................................................................24
2.2 Pemeriksaan Sampel Biologis ......................................................................................................25
2.3 Petunjuk Teknis Pengepakan Sampel dan Pengiriman Spesimen ...............................................36
2.4 Penerimaan Sampel ....................................................................................................................41
2.5 Pedoman Pengisian Formulir Hasil Pemeriksaan.........................................................................41
2.6 Pemantapan Mutu Kegiatan........................................................................................................41
LAMPIRAN ........................................................................................................... 43
LAMPIRAN 1 Form BIO-1 : FORMULIR HARIAN PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA DAN USAP
VAGINA/DUBUR ......................................................................................................................................44
LAMPIRAN 2 Form BIO-2: FORMULIR PENGIRIMAN & PENERIMAAN SAMPEL DARAH VENA, USAP
VAGINA/DUBUR, DAN PAKET RESPONDEN .............................................................................................45
LAMPIRAN 3 Form LAB-1A : FORMULIR PENGIRIMAN SAMPEL USAP VAGINA/DUBUR (PCR) ...............46
LAMPIRAN 4 Form LAB-1B : FORMULIR PENGIRIMAN SAMPEL SERUM POSITIF ....................................47
LAMPIRAN 5 Form LAB 2A, 2B, dan 2C : FORMULIR HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM .................48
LAMPIRAN 6. Daftar Laboratorium Pemeriksa STBP 2023 ......................................................................49

i
BAB 1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Epidemi Human Immuno-deficiency Virus (HIV) secara global masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang serius. Secara umum wilayah Indonesia masih berkisar 0,32%,
namun pada beberapa kelompok populasi berisiko tinggi telah terlihat peningkatan prevalensi
yang signifikan dan stabil sejak tahun 1990-an, terutama pada kelompok Wanita Penjaja Seks
(WPS), Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), dan Waria (Pemodelan Epidemi HIV, 2015).
Pelaksanaan Surveilans HIV generasi kedua di Indonesia telah dimulai dengan
pelaksanaan Sero Surveilans HIV tahun 1988 dan Surveilans Perilaku mulai dilaksanakan
tahun 1996. Sistem surveilans generasi kedua mengalami evolusi, yaitu dengan
mengintegrasikan surveilans biologis pada surveilans perilaku, kemudian dikenalkan konsep
populasi sentinel, sehingga diharapkan adanya hasil yang lebih representatif atau mewakili
sub-populasi berisiko yang ada. Rencana pengembangan surveilans akan diperluas dengan
surveilans insiden HIV, pengembangan surveilans pediatrik dan dewasa dengan HIV terutama
memonitor trend akses terhadap ARV, menilai kepatuhan pengobatan, dan penurunan angka
kematian akibat AIDS.
Seperti kita ketahui untuk lebih memahami dinamika epidemi dan faktor-faktor utama
yang mengubahnya terutama tingkat penularan HIV, tahun 2006 mulai dilaksanakan
Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP). Dengan tersedianya data tersebut kita
mendapatkan gambaran yang lengkap tentang besaran masalah yang ada, faktor-faktor
penyebab, pengetahuan dan seberapa jauh respon yang telah ada dan diketahui oleh
masyarakat. Oleh karena itu untuk dapat memberikan gambaran epidemi yang terjadi pada
Kelompok Populasi Paling Berisiko dalam terjadinya epidemi HIV di Indonesia, maka perlu
dilakukan Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) yang berkesinambungan. STBP
mulai dilaksanakan pada tahun 2009, 2011, 2013, 2015 di 2 kelompok lokasi yang berbeda, dan
2018 pada 59 kabupaten/kota di Indonesia.
STBP Tahun 2023 dirancang untuk dapat menangkap angka prevalensi nasional HIV
sama seperti STBP 2023 serta dilakukan pada kabupaten/kota yang sama seperti STBP 2023
untuk melihat kecenderungan dan prevalensi nasional. Jumlah sampel responden yang ikut
serta hampir mirip dengan STBP sebelumnya. Selain itu, STBP ini juga akan memeriksa
Hepatitis B dan C, di semua kabupaten/kota tidak seperti pada STBP 2023 yang hanya
melakukan pemeriksaan di DKI dan Jawa Barat. Kita ketahui bersama bahwa Hepatitis B, C,
HIV dan IMS, mempunyai beberapa kesamaan dalam cara penularan, dan cara pencegahan,
sehingga kelompok populasi berisikonya pun terdapat irisan antara Hepatitis B, C, HIV dan
IMS.
Keberhasilan upaya pencegahan infeksi HIV bergantung pada perubahan perilaku
berisiko, dari risiko tinggi ke risiko yang lebih rendah. Survei ini akan memadukan data
pemeriksaan biologis dengan informasi mengenai perubahan perilaku berisiko mencakup
peningkatan penggunaan kondom dan pengurangan jumlah pasangan seksual di antara
mereka yang aktif secara seksual, penurunan pemakaian bergantian alat suntik pada

Pedoman Biologis STBP 2023 1


kelompok pemakai narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya (Napza Suntik), peningkatan
akses terapi rumatan methadon, dan penundaan hubungan seksual pertama kali pada
kalangan remaja.
Kelompok Populasi Paling Berisiko yang akan dicakup dalam STBP tahun 2023 ini adalah
WPS, Pelanggan WPS, Penasun, Waria, dan LSL.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan STBP Pada Populasi Berisiko Tinggi ini adalah:
i. Menentukan kecenderungan prevalensi HIV, Sifilis, Gonore, Klamidia, dan
Hepatitis B dan C di antara Populasi Risiko Tinggi baik di tingkat nasional
maupun beberapa kabupaten/kota di Indonesia,
ii. Menentukan kecenderungan tingkat pengetahuan dan persepsi tentang
penularan dan pencegahan HIV, IMS, Hepatitis B dan C pada populasi berisiko
tinggi baik di tingkat nasional maupun beberapa kabupaten/kota di Indonesia,
iii. Menentukan kecenderungan tingkat perilaku berisiko tertular/menularkan HIV
di antara populasi berisiko tinggi baik di tingkat nasional maupun beberapa
kabupaten/kota di Indonesia,
iv. Mengukur cakupan intervensi pengendalian HIV dan Infeksi Menular Seksual
(IMS) serta dampaknya pada kelompok sasaran program-program Kementrian
Kesehatan RI, dan
v. Mendukung dalam penentuan kebijakan program pengendalian HIV dan IMS di
di Indonesia.

1.3 Ruang Lingkup


Buku ini berisi tentang acuan dan tata laksana organisasi lapangan kegiatan STBP
2023. Sasaran pembaca adalah:
• Kementerian Kesehatan RI
• Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
• Pengelola program HIV dan Hepatitis
• LSM
• Aktivis HIV dan Hepatitis
• Akademisi
Secara khusus pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan STBP 2023

Pedoman Biologis STBP 2023 2


BAB 2. Metodologi Pengambilan dan Pemeriksaan
Sampel Biologis

Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Biologis dalam kaitannya dengan


Surveilans generasi kedua ini dimana terdiri dari 2 jenis pemeriksaan biologis,
yaitu :

1. STHP : Survei Terpadu HIV dan Perilaku


Pada survei ini pengambilan sampel dan pemeriksaan biologis yang
dilakukan adalah Darah Vena untuk dilakukan pemeriksaan Sifilis, anti-HIV,
Hepatitis B dan C dengan metoda Rapid Test.
2. STBP : Survei Terpadu Biologis dan Perilaku
Pada survei ini pengambilan sampel dan pemeriksaan biologis yang
dilakukan adalah Darah Vena untuk dilakukan pemeriksaan HIV, Sifilis,
Hepatitis B dan Hepatitis C dengan Rapid Test dan juga dilakukan
pengambilan sampel Usap vagina untuk perempuan dan dubur untuk
Waria/LSL untuk pemeriksaan PCR Chlamydia Trachomatis or Neisseria
Gonorrhoea.
Untuk Pengambilan sampel dilakukan oleh petugas medis terlatih langsung
di lapangan/ lokasi survei, untuk Pemeriksaan Biologis dilakukan di
Laboratorium Kesehatan Daerah yang ditunjuk untuk Pemeriksaan Sifilis, anti-
HIV, Hepatitis B dan C sedangkan untuk Pemeriksaan Chlamydia trachomatis dan
Neisseria gonorrhoea, dengan teknik PCR di lakukan di Laboratorium Rujukan
Nasional Professor Sri Oemijati Jakarta, dan pemeriksaan Lanjutan Viral Load
HCV dan HIV dilakukan di BBTKLPP Jakarta.

2.1 Pengambilan Sampel Biologis


No Target Darah Usap Pemeriksaan Keterangan
Group
1 WPS Vena Vagina Sifilis (RPR & TP Rapid), Sampel Usap vagina dan
anti-HIV, Hepatitis B & C, usap dubur di Kirim ke
CT dan NG Laboratorium Rujukan
Nasional untuk kemudian
2 WARIA Vena Anus Sifilis RPR & TP Rapid, dilakukan pemeriksaan
anti-HIV, Hepatitis B & C, CT/NG dengan metoda PCR
CT dan NG

Pedoman Biologis STBP 2023 3


No Target Darah Usap Pemeriksaan Keterangan
Group
3 LSL Vena Anus Sifilis TP Rapid, anti-HIV,
Hepatitis B & C, CT dan
NG
4 PENASUN Vena - Sifilis (RPR & TP Rapid),
anti-HIV, Hepatitis B & C

5 PELANGGAN Vena - Sifilis (RPR & TP Rapid),


WPS anti-HIV, Hepatitis B & C

Tabel 2.1 Pengambilan & Pemeriksaan sampel Biologis Sesuai Target Group

Pengambilan sampel biologis harus dilakukan oleh tenaga medis


(Perawat/Petugas Laboratorium) yang biasa melakukan pengambilan darah vena.
Dalam 1 tim biasanya terdiri dari 2-4 pewawancara dengan 1 petugas pengambil
sampel biologis, tergantung dari jenis kelompok sasaran. Berikut adalah tabel
jumlah sampel masing – masing target group.

Target Responden STBP 2023


Provinsi Kode Kabupaten/Kota Perilaku dan HIV-Sifilis- Hep B-Hep C
Total
LSL Penasun Waria WPS Pelanggan
Nanggroe Aceh
Darussalam 1101 Simeulue 136 64 72
Nanggroe Aceh
Darussalam 1105 Aceh Timur 89 89
Nanggroe Aceh
Darussalam 1108 Aceh Besar 64 64
Sumatera Utara 1275 Kota Medan 64 64
Kota Pematang
Sumatera Utara 1273 Siantar 149 149
Sumatera Barat 1371 Kota Padang 302 238 64
Sumatera Selatan 1601 Ogan Komering Ulu 331 221 110
Sumatera Selatan 1671 Kota Palembang 438 222 216
Sumatera Selatan 1672 Kota Prabumulih 196 196
Lampung 1871 Kota Bandar Lampung 679 275 64 182 158
Kep. Bangka
Belitung 1971 Kota Pangkal Pinang 597 273 324
Kep. Riau 2171 Kota Batam 1014 260 64 290 400
Kep. Riau 2172 Kota Tanjung Pinang 64 64
DKI Jakarta 3171 Jakarta Selatan 1015 329 286 400
DKI Jakarta 3172 Jakarta Timur 261 261
DKI Jakarta 3174 Jakarta Barat 1016 216 400 400
DKI Jakarta 3175 Jakarta Utara 980 248 400 332
Jawa Barat 3201 Bogor 576 191 167 218
Jawa Barat 3202 Sukabumi 125 125

Pedoman Biologis STBP 2023 4


Target Responden STBP 2023
Provinsi Kode Kabupaten/Kota Perilaku dan HIV-Sifilis- Hep B-Hep C
Total
LSL Penasun Waria WPS Pelanggan
Jawa Barat 3214 Purwakarta 76 76
Jawa Barat 3216 Bekasi 646 123 123 400
Jawa Barat 3217 Bandung Barat 100 100
Jawa Barat 3271 Kota Bogor 378 378
Jawa Barat 3272 Kota Sukabumi 731 143 188 400
Jawa Barat 3273 Kota Bandung 951 343 230 143 235
Jawa Barat 3275 Kota Bekasi 902 204 376 322
Jawa Barat 3276 Kota Depok 1413 351 160 102 400 400
Jawa Tengah 3302 Banyumas 76 76
Jawa Tengah 3372 Kota Surakarta 282 282
Jawa Tengah 3373 Kota Salatiga 149 149
Jawa Tengah 3375 Kota Pekalongan 652 252 400
Jawa Tengah 3376 Kota Tegal 200 200
DI Yogyakarta 3471 Kota Yogyakarta 1013 295 108 210 400
Jawa Timur 3510 Banyuwangi 329 113 216
Jawa Timur 3528 Pamekasan 64 64
Jawa Timur 3529 Sumenep 489 144 169 176
Jawa Timur 3572 Kota Blitar 103 103
Jawa Timur 3574 Kota Probolinggo 75 75
Jawa Timur 3576 Kota Mojokerto 64 64
Jawa Timur 3577 Kota Madiun 321 184 137
Jawa Timur 3578 Kota Surabaya 1361 324 277 135 225 400
Banten 3603 Tangerang 167 167
Banten 3672 Kota Cilegon 149 149
Kota Tangerang
Banten 3674 Selatan 313 231 82
Bali 5103 Badung 304 240 64
Bali 5104 Gianyar 228 164 64
Bali 5108 Buleleng 325 325
Bali 5171 Kota Denpasar 1055 360 295 400
Nusa Tenggara
Barat 5271 Kota Mataram 267 267
Nusa Tenggara
Timur 5371 Kota Kupang 674 274 400
Kalimantan Barat 6171 Kota Pontianak 367 78 289
Kalimantan
Timur 6471 Kota Balikpapan 382 202 180
Sulawesi Utara 7171 Kota Manado 779 388 198 193
Sulawesi Selatan 7371 Kota Makassar 1182 329 250 203 400
Maluku Tenggara
Maluku 8101 Barat 163 64 99
Maluku 8171 Kota Ambon 258 64 194

Pedoman Biologis STBP 2023 5


Target Responden STBP 2023
Provinsi Kode Kabupaten/Kota Perilaku dan HIV-Sifilis- Hep B-Hep C
Total
LSL Penasun Waria WPS Pelanggan
Papua 9412 Mimika 323 134 189
Papua 9471 Kota Jayapura 712 312 400
TOTAL 26119 6959 2468 2277 7278 7137

STBP: Survei Terpadu Biologis & Perilaku Pemeriksaan Biologis: Sifilis, anti-HIV,
Hepatitis B & C serta Pemeriksaan PCR CT & NG
STHP: Survei Terpadu HIV & Perilaku Pemeriksaan Biologis: Sifilis, anti-HIV, Hepatitis
B dan Hepatitis C

2.1.1 Pengambilan Sampel Biologis sesuai Kelompok Sasaran


1. WPS

WPS

Darah Vena Usap Vagina

HIV, Sifilis PCR


dan Hepatitis B & C (CT dan NG)

2. LSL

LSL

Darah Vena Usap Dubur

HIV, Sifilis PCR (CT dan NG)


dan Hepatitis B & C

Pedoman Biologis STBP 2023 6


3. Penasun

Penasun

Darah Vena

HIV, Sifilis dan


Hepatitis B & C

4. Pelanggan WPS

Pelanggan

Darah Vena

HIV, Sifilis
dan Hepatitis B & C

5. Waria

Waria

Darah Vena Usap Dubur

HIV, Sifilis PCR (CT dan NG)


dan Hepatitis B & C

Pedoman Biologis STBP 2023 7


2.1.2 Alur Langkah Kerja STBP 2023

2.1.2.1 Alur Pelaksanaan Pengambilan Data STBP di Lapangan

Responden

Kesediaan mengikuti survei (Informed Consent)

YA
TIDAK

(1) Pengambilan Sampel Biologis (Darah / Usap)

Catat untuk menilai


(2) Lanjutkan dengan wawancara perilaku respon rate

Cek kelengkapan kuisioner & sampel biologis

Selesai
Ucapkan terima kasih dan berikan kartu keikutsertaan survei
untuk layanan lanjutan bila diperlukan

Pengambilan sampel biologis (darah/apus) dengan Wawancara Perilaku


dapat dilakukan sesuai dengan situasi kondisi, pada pelaksanaannya poin 1
atau 2 bisa saling bergantian.

Pedoman Biologis STBP 2023 8


2.1.2.2 Langkah Kerja STBP Untuk USAP DUBUR (LSL & WARIA) dan VAGINA
(WPS)

Responden yang bersedia diambil darahnya, setelah selesai diwawancarai diberi 1 kit pengambilan
sampel

Petugas pencacah/pengawas mengantar responden ke petugas biologis

Petugas biologis meminta kit yang dibawa responden dan mengecek kesesuaian nomor dan
kelengkapan kit (Ikuti tahapan pengambilan sampel)

Petugas biologis menjelaskan kepada responden bahwa mereka akan diambil sampel darah vena
dan sampel usap vagina untuk WPS atau usap duburuntuk Waria dan LSL

Petugas Biologis melakukan pengambilan sampel darah vena

Jelaskan cara mengambil sampel Usap vagina/dubur kepada responden, kemudian petugas
melakukan pengambilan sampel usap vagina/dubur

Masukkan cotton applicator ke dalam medium PCR, kocok-kocok selama 15 detik, tekan cotton
pada dinding tabung dan patahkan bgn atas tangkai Usapnya

Masukkan tabung ke dalam rak tabung

Masukkan sampel ke dalam cool box container

Serahkan Kepada Pengawas

Kirim sampel ke Laboratorium Yang Ditunjuk (apabila jarak pengiriman < 4 jam), bila > 4 jam sampel disimpan di
puskesmas/layanan kesehatan terdekat lokasi survey dengan suhu 2-8 ◦C dan pengiriman dilakukan tiap 5 hari

Petugas Laboratorium melakukan:


1. Menempelkan 1 label ke dalam lembar hasil pemeriksaan (LAB 2A)
2. Menempelkan 1 label ke dalam lembar pengiriman sampel PCR CT & NG (LAB 1A)
3. Memutar sampel darah
4. Melakukan pemeriksaan HIV, Sifilis, Hepatitis B dan Hepatitis C
5. Mencatat semua hasil pada lembar hasil pemeriksaan dan mengisi pada pencatatan elektronik
6. Memindahkan sisa serum ke dalam tabung plastik 2 ml, dan simpan di dalam frezer (-20˚C).
7. Pisahkan tabung dengan hasil Positif untuk dikirimkan ke Lab Pusat Rujukan PCR di Jakarta.
8. Menempelkan 1 label ke dalam lembar pengiriman sampel Positif (LAB 1B)
9. Masukkan tabung sampel untuk pemeriksaan PCR dalam refrigerator dan serum positif ke dalam freezer sebelum
dikirim ke Laboratorium Oemijati
10. Melakukan packing dan memastikan keamanan sampel CT/NG dan serum (dikirim lab Pusat) saat pengiriman pada
box

Kirim lewat layanan satu hari sampai


1. Semua tabung sampel PCR dan Serum Positif lengkap dengan datanya ke: Lab Oemijati cq. Bapak Kambang Sariadji
2. Formulir hasil pemeriksaan dikirim ke: Tim STBP PUSAT Tim Kerja HPHP c.q Adhelia Merinda

Konfirmasi Pengiriman Sampel dan Formulir hasil pemeriksaan dikirim


ke:
Tim STBP PUSAT, Adhelia Merinda No.HP 08111705665

Pedoman Biologis STBP 2023 9


2.1.2.3 Alur Langkah Kerja STBP Untuk DARAH VENA (SEMUA RESPONDEN)

Responden yang bersedia diambil darahnya, setelah selesai diwawancarai diberi 1 kit pengambilan sampel

Petugas pencacah/pengawas mengantar responden ke petugas biologis

Petugas biologis meminta kit yang dibawa responden dan mengecek kesesuaian nomor dan kelengkapan kit (Ikuti
tahapan pengambilan sampel)

Masukkan tabung ke dalam rak tabung

Masukkan sampel ke dalam cool box container

Serahkan Kepada Pengawas

Kirim sampel ke Laboratorium Yang Ditunjuk (apabila jarak pengiriman < 4 jam), bila > 4 jam sampel disimpan di
puskesmas/layanan kesehatan terdekat lokasi survey dengan suhu 2-8 ◦C dan pengiriman dilakukan tiap 5 hari

Petugas Laboratorium melakukan:


1. Menempelkan 1 label ke dalam lembar hasil pemeriksaan (LAB 2A)
2. Memutar sampel darah
3. Melakukan pemeriksaan HIV, Sifilis, Hepatitis B dan Hepatitis C
4. Mencatat semua hasil pada lembar hasil pemeriksaan dan mengisi pada pencatatan elektronik
5. Memindahkan sisa serum ke dalam tabung plastik 2 ml, dan simpan di dalam frezer (-20˚C).
6. Pisahkan tabung dengan hasil Positif untuk dikirimkan ke Lab Pusat Rujukan PCR di Jakarta.
7. Menempelkan 1 label ke dalam lembar pengiriman sampel Positif (LAB-1B)
8. Masukkan tabung sampel serum Positif ke dalam freezer sebelum dikirim ke Laboratorium Oemijati
9. Melakukan packing dan memastikan keamanan sampel CT/NG (dikirim lab Pusat) saat pengiriman pada box

Kirim lewat layanan satu hari sampai


1. Semua tabung sampel serum Positif lengkap dengan datanya ke: Lab Oemijati cq. Bapak Kambang Sariadji
2. Formulir hasil pemeriksaan dikirim ke: Tim STBP PUSAT Tim Kerja HPHP c.q Adelia Merinda

Konfirmasi Pengiriman Sampel dan Formulir hasil pemeriksaan dikirim ke:


Tim STBP PUSAT, Adhelia Merinda No.HP 08111705665

2.1.3 Tahapan Kerja Pengambilan Sampel Biologis di Lapangan

1. Persiapkan alat yang perlu dibawa sebelum kelapangan


1) Tourniquet
2) Automatic Holder Vacutainer
3) Jas Laboratorium

Pedoman Biologis STBP 2023 10


4) Face Shield
5) Rak tabung
6) Cool Box sample darah, PCR
7) Ice pack
8) Safety Box
9) Biohazard Plastic Bag
10) Kantong plastik sampah non medis
11) Paket Vena sesuai target
12) Paket Vena Cadangan
13) Spuit Needle (untuk cadangan)

2. Setiap responden menerima satu paket pengambilan sampel yang sudah


di beri label 8 digit nomor, dengan keterangan sbb :
2. digit pertama menunjukkan provinsi
2. digit kedua menunjukkan kabupaten
1. digit ketiga menunjukkan target group, yaitu :
1- LSL
2- Pengguna Jarum Suntik
3 - Waria
4 – WPS
5– Pelanggan WPS
3 digit keempat menunjukkan nomor responden

Contoh barcode
3. Setelah menerima paket pengambilan sampel, periksa kelengkapannya
sesuai dengan kelompok respondennya
Perlengkapan Kelompok dengan Usap Vagina dan Anus
a.1 Perlengkapan paket vena yang terdiri dari :
1. Flashback needle (1 buah)
2. Tabung Vacutainer tutup merah (beri label) (1 buah)
3. Tabung serum 1,8 ml bertutup ulir (beri label) (1 buah)
4. band-aid (1 buah)
5. kapas alcohol (1 buah)
6. Kasa steril (2 buah)
7. Pipet Pasteur 1 mL (1 buah)

Pedoman Biologis STBP 2023 11


8. Sarung tangan (1 pasang)
a.2 Perlengkapan pengambilan Usap vagina / dubur
1. Kapas lidi (1 buah)
2. tabung swab PCR (beri label) (1 buah)
3. sarung tangan (1 pasang)
Perlengkapan Kelompok dengan Darah Vena
b.1 Perlengkapan pengambilan darah vena yang terdiri dari:
1. Flashback needle (1 buah)
2. Tabung Vacutainer tutup merah (beri label) (1 buah)
3. Tabung serum 1,8 ml bertutup ulir (beri label) (1 buah)
4. band-aid (1 buah)
5. kapas alcohol (1 buah)
6. Kasa steril (2 buah)
7. Pipet Pasteur 1 mL (1 buah)
8. Sarung tangan (1 pasang)
4. Masing – masing paket juga dilengkapi 20 label terpisah yang digunakan
sbb. Untuk semua target group label digunakan untuk :
1. 1 buah label ditempelkan pada informed consent
2. 1 buah label ditempelkan pada kartu keikutsertaan survei
(untuk mendapatkan layanan IMS & HIV tanpa membayar)
3. 1 buah label di tempelkan di laporan harian pengambilan sampel
biologis (Form BIO-1)
4. 1 buah label ditempelkan pada tabung vacutainer

perhatikan cara penempelan stiker barcode (lakukan prosedur


yang sama untuk semua tabung)
5. 1 buah label ditempelkan pada tabung tutup ulir/cryotube

Pedoman Biologis STBP 2023 12


6. 1 buah label ditempelkan pada tabung swab PCR (untuk CT/NG)
7. 1 buah label di tempelkan di Pengiriman Sampel Harian (Form
BIO-2)
8. 1 buah label ditempelkan pada lembar hasil pemeriksaan
laboratorium (Form LAB 2A)
9. 1 buah label ditempelkan pada lembar pengiriman sample PCR
(Form LAB 1A)
10. Sisa label masukkan kembali kedalam kit untuk diserahkan
petugas laboratorium.
5. Persiapkan semua alat untuk pengambilan sampel
6. Kemudian panggil responden sesuai dengan nomor urut pada informed
consent
7. Perkenalkan diri dan jelaskan prosedur pengambilan sampel dan
petunjuk pengambilan sample sesuai dengan kelompok responden.
8. Mintakan paket vena yang telah dibawa oleh responden dan lakukan
pelabelan nomor responden pada tabung vacutainer
9. Lakukan prosedur pengambilan sample sesuai dengan kelompok
responden
10. Berikan kartu keikutsertaan survei yang telah diberi label nomor ke
responden
11. Tawarkan rujukan ke klinik
12. Antarkan responden kepada pengawas
13. Lengkapi administrasi dengan pengawas
14. Catat pada formulir BIO-1
2.1.4 Prosedur Pengambilan Sampel
a. Alat dan bahan :
1. Paket pengambilan darah vena yang terdiri dari (Flashback needle,
Tabung Vacutainer tutup merah, Tabung serum 1,8 ml bertutup ulir, band-
aid, kapas alcohol, Kasa steril, Pipet Pasteur 1 ml, Sarung tangan)

Pedoman Biologis STBP 2023 13


2. Tourniquet
3. Automatic Holder vacutainer
4. Paket Pengambilan Swab Vagina/rektal (1 tabung Swab PCR dan 1 buah
kapas lidi )
5. Rak tabung
6. Safety Box
7. Biohazard Plastic Bag
8. Kantong plastik sampah non medis
9. Jas Lab
10. Face Shield
11. Sarung tangan
12. Masker
b. Persiapan sebelum pengambilan sampel
1. Pengambil darah memastikan nomor responden dalam informed consent dan
dalam paket vena sama
2. Tempelkan nomor responden dalam paket vena ke tabung vacutainer dan
pastikan responden mengetahui
3. Ulangi langkah nomor 2 pada pengambilan sampel usap vagina/dubur.
4. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan dan segera lakukan pengambilan
sampel
c. Petunjuk Untuk Responden Dalam Pengambilan usap Vagina
1. Buka celana/pakaian bagian bawah dan pakaian dalam
2. Buka kapas lidi dari bungkusnya
3. Responden tidur dengan posisi terlentang dan kedua kaki ditekuk
4. Dengan 2 jari tangan kiri buka bibir vagina bagian luar
5. Relax dan masukan kapas lidi ke dalam vagina (usahakan tidak menyentuh
bibir vagina)
6. Dorong perlahan-lahan kapas lidi sampai 5 cm (3/4nya) masuk
kedalam vagina atau sampai tidak bisa didorong lagi.
7. Putar kapas lidi sebanyak 30 detik.

8. Kemudian tarik kapas lidi perlahan-lahan dan usahakan tidak menyentuh

Pedoman Biologis STBP 2023 14


dinding vagina.

9. Masukkan kapas lidi kedalam tabung swab PCR untuk CTNG.


10. Kemudian patahkan ujung swab
11. Tutup tabung swab PCR dengan rapat.

d. Petunjuk Untuk Responden Dalam Pengambilan usap Dubur


1. Buka celana/pakaian bagian bawah dan pakaian dalam
2. Buka kapas lidi yang diberikan, pasien posisi menungging,tangan kiri
petugas menarik pantat bagian kiri agar lubang dubur terbuka
3. Relax dan masukan kapas lidi perlahan-lahan kemudian dorong perlahan-
lahan sampai dengan 3-5 cm kapas lidi masuk
4. Putar kapas lidi selama 10 detik
5. Kemudian tarik kapas lidi perlahan-lahan

Pedoman Biologis STBP 2023 15


6. Masukkan kapas lidi kedalam tabung swab PCR untuk CTNG.
7. Kemudian patahkan ujung swab.
8. Tutup tabung swab PCR dengan rapat.

e. Petunjuk Pengambilan Darah Vena untuk pemeriksaan HIV, Hepatitis dan T.


Pallidum / Sifilis
Tahapan pengambilan darah vena adalah sebagai berikut :
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan untuk pengambilan darah vena dan serta
menggunakan alat pelindung diri (APD).

Disposable gown N95 mask Face shield

Sarung tangan Googles

Pedoman Biologis STBP 2023 16


2. Petugas memastikan kode stiker barcode sama dengan yang yang tercantum
pada kuesioner dan formulir keikutsertaan STBP.
3. Petugas menyiapkan tempat untuk pembuangan limbah medis (Sharp safety
container) yang akan digunakan untuk membuang jarum bekas pakai dan
kantong plastik biohazard untuk sampah medis seperti alcohol swab bekas
pakai.

Sharp safety container Biohazard bag

4. Menyiapkan tourniquet (pembendung darah), needle vacutainer holder dan


paket pengambilan darah vena.

Tourniquet Vacutainer needle holder

Vacutainer needle Vacutainer EDTA 3 mL

Pedoman Biologis STBP 2023 17


5. Petugas mencuci tangan sebelum pengambilan darah dengan menggunakan
sabun dan air bersih mengalir, keringkan dengan kertas tissue sekali pakai dan
kemudian memakai APD meliputi sarung tangan, masker bedah/masker N95,
face shield dan jas laboratorium.

6. Responden diminta duduk dengan posisi tegak dan usahakan posisi responden
senyaman mungkin, kemudian letakkan salah satu tangan responden di atas
meja atau bangku berlengan dan diluruskan, pilih lengan yang banyak
melakukan aktivitas atau lengan dengan pembuluh vena teraba/ kelihatan.
Selanjutnya pasang tourniquet kira-kira 5 cm (atau 4-5 jari) di atas vena cubiti
atau di atas lipatan siku (jangan terlalu kencang).

7. Responden diminta untuk mengepalkan jari tangannya agar pembuluh vena


menjadi tampak/ menonjol. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan
posisi vena (vena yang teraba akan seperti pipa kecil, elastis dan memiliki
dinding tebal).

Pedoman Biologis STBP 2023 18


8. Dilakukan desinfeksi sekitar area vena cubita (bagian yang akan diambil) dengan
menggunakan alcohol swab 70% dengan cara memutar dari dalam ke luar, dan
tunggu hingga kering untuk menghindari adanya kontaminasi. Darah diambil
sebanyak 1 buah tabung vacuntainer.

9. Tempatkan keempat jari memegang bagian bawah (sebagai penyangga) dan ibu
jari berada di atas syringe, dan penusukan dilakukan dengan sudut 30 derajat
pada vena untuk kedalaman tidak ditentukan tetapi sebaiknya jangan terlalu
dalam, darah akan keluar dengan sendirinya sampai tabung vacutainer terisi
penuh.

10. Setelah selesai pengambilan darah tarik needle perlahan dan tempelkan plester
pada area di bekas suntikan. Berikan sedikit tekanan dan posisi lengan tetap
lurus. Buang Jarum dalam kotak limbah medis (Sharp safety container).

11. Setelah selesai pengambilan darah dan sampel usap vagina/dubur, catat
langsung pada formulir BIO-1.

Pedoman Biologis STBP 2023 19


2.1.5 Kejadian Simpang (adverse event)
Meskipun sangat jarang, kejadian simpang (adverse event) mungkin terjadi pada
responden saat pengambilan darah vena, dan yang umum antara lain:
1. Hematoma (memar di lokasi pengambilan darah)
2. Reaksi vasovagal (refleks sistem saraf involunter yang menimbulkan
perlambatan denyut jantung dan penurunan tekanan darah sementara)
3. Sinkop (kehilangan kesadaran yang timbul belakangan)
4. Perdarahan dari arteri
5. Kerusakan saraf di sekitar lokasi pengambilan darah

Catatan:
Keberadaan tenaga kesehatan pendamping sangat diperlukan untuk
mengantisipasi kejadian tersebut di atas. Penanganan kejadian simpang bukan
merupakan tupoksi pewawancara.

Pedoman Biologis STBP 2023 20


Penanganan Kejadian Simpang
Secara umum, kejadian simpang (adverse event) bukan merupakan keadaan yang
mengancam nyawa.
• Penanganan pada Hematoma
Hematoma biasanya terjadi akibat teknik pengambilan darah yang kurang tepat,
penusukan vena dua kali dan penekanan lengan yang kurang memadai.
1. Hentikan pengambilan darah dan lepaskan tourniquet.
2. Berikan penekanan yang cukup kuat pada bagian yang memar dengan
perban atau kasa dan minta responden untuk bebas menggerakkan
lengannya, tetapi lengan yang terkena jangan langsung digunakan untuk
mengangkat beban berat.

• Penanganan pada Reaksi Vasovagal


Keadaan ini timbul cepat sebelum atau saat prosedur pengambilan darah dan
biasanya cepat membaik atau pulih sendiri

Reaksi Vasovagal Ringan (tanpa kehilangan kesadaran)


Keadaan ini timbul cepat sebelum atau pada saat biasanya cepat membaik dan
pulih sendiri, responden tampak pucat dan lemas.
1. Hentikan pengambilan darah dan baringkan responden
2. Longgarkan pakaian/aksesoris yang ketat pada tubuh responden
3. Cek tekanan darah dan denyut nadi responden
4. Berikan minuman kepada responden.

Penanganan pada Reaksi Vasovagal Berat (dengan kehilangan kesadaran)


Pada keadaan ini, responden tidak sadarkan diri, tekanan darah menurun dan
denyut jantung melambat. Reaksi vasovagal berat dapat terkait dengan syok
neurogenik. Syok neurogenik dapat timbul dari reaksi vasovagal yang
berlebihan, dan memerlukan perawatan intensif
1. Hentikan prosedur pengambilan darah dan minta bantuan tenaga
kesehatan
2. Letakkan responden pada posisi pemulihan (kepala menghadap ke samping
dan dagu terangkat) dan pastikan bahwa jalan napas responden tidak
mengalami penyumbatan.
3. Cek tekanan darah dan denyut nadi responden
4. Jika responden sudah sadar, berikan minuman hangat.
5. Bila pernapasan dan/atau denyut nadi tidak dirasakan (dapat menandakan
syok neurogenik), lakukan resusitasi jantung paru, yaitu penekanan dada
responden beberapa kali per menit yang diselingi dengan pemberian napas
buatan. Cek kembali pernapasan dan denyut nadi. Jika keadaan tidak
membaik, rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk perawatan intensif.
Hal yang perlu diperhatikan adalah reaksi vasovagal sangat jarang ditemui,
biasanya ringan, dapat pulih cepat dan tidak perlu panik ketika menghadapinya.

Pedoman Biologis STBP 2023 21


• Penanganan pada Sinkop
Keadaan ini timbul setelah pengambilan darah dilakukan dan gejalanya
serupa pada reaksi vasovagal ringan. dapat dicegah dengan cara
memberikan minuman hangat kepada responden, dan membaringkannya.
Pada saat pengambilan darah, pengalihan perhatian berupa rangsang bunyi
atau visual serta minimalisasi stres dapat menghindari keadaan ini. Sinkop
biasanya cepat pulih.

• Penanganan pada Perdarahan Arteri


Biasanya timbul akibat tertusuknya arteri secara tidak sengaja yang ditandai
dengan muncratan darah berwarna merah terang sesuai dengan irama
denyut nadi.
1. Hentikan pengambilan darah dan lepaskan tourniquet.
2. Berikan penekanan dengan perban atau kasa steril di tempat perdarahan
minimal 15 menit atau hingga perdarahan berhenti. Cek denyut nadi
respondeneri radialis (pembuluh nadi yang berdenyut dekat pangkal
tangan).
3. Minta bantuan tenaga kesehatan atau rujuk ke fasilitas kesehatan untuk
penanganan lebih lanjut jika perdarahan memburuk.
• Penanganan pada Kerusakan Saraf
Keadaan ini biasanya dirasakan sebagai rasa kesemutan, nyeri atau baal.
Kerusakan saraf di sekitar lokasi pengambilan darah terjadi akibat tusukan
jarum atau penekanan hematoma dan cepat membaik tanpa penanganan
khusus.

Catatan :
Pengambilan darah vena pada responden dilakukan maksimal 2 kali tusukan pada
lokasi yang sama.

2.1.6 Tahapan Kerja Cara Pengemasan Dan Pengiriman Sampel Di Lapangan


a. Laboratorium Kesehatan berada di Kab/Kota Lapangan (jarak
perjalanan < 4jam)
Usap Vagina dan Dubur
1. Cocokkan sample Usap dengan daftar sampelnya (Formulir BIO-2)

Pedoman Biologis STBP 2023 22


2. Masukkan tabung swab PCR ke dalam rak tabung tempatkan kedalam
cool box
3. Beri ice pack
4. Pengawas mengirimkan sample ke Laboratorium Kesehatan yang
ditunjuk pada hari yang sama.

Darah Vena
1. Cocokkan sample darah dengan daftar sampelnya (Formulir BIO-2)
2. Masukkan tabung darah kedalam rak tabung tempatkan kedalam cool
box
3. Jangan sampai tabung darah menempel dengan es
4. Pengawas mengirimkan sample ke Laboratorium Kesehatan yang
ditunjuk pada hari yang sama
Catatan : seluruh sisa label dimasukkan ke dalam plastic dan dikirimkan ke
laboratorium bersama dengan sampel. Satu plastic berisi satu nomor label/stiker.

b. Laboratorium Kesehatan berada di luar Kab/Kota Lapangan (jarak


perjalanan lebih dari 4 jam melalui darat)
Usap Vagina dan Dubur
1. Cocokkan sample Usap dengan daftar sampelnya (Formulir BIO-2)
2. Masukkan tabung swab PCR ke dalam rak tabung tempatkan kedalam
cool box
3. Beri ice pack
4. Petugas pengambil darah membawa dan menyimpan sampel ke
laboratorium terdekat
5. Pengawas akan mengirimkan sampel ke Laboratorium Kesehatan yang
ditunjuk menggunakan styroform dan ice pack gel

Darah Vena
1. Cocokkan sample darah dengan daftar sampelnya (Formulir BIO-2)

Pedoman Biologis STBP 2023 23


2. Masukkan tabung darah kedalam rak tabung tempatkan kedalam cool
box
3. Jangan sampai tabung darah menempel dengan es
4. Petugas pengambil darah bertanggung jawab memisahkan sampel
menjadi serum dan lakukan penyimpanan di laboratorium terdekat
apabila tidak dikirimkan di hari yang sama.
5. Pengawas akan mengirimkan sample ke Laboratorium Kesehatan yang
ditunjuk menggunakan styroform dan ice pack gel

*Pengiriman sampel dapat dilakukan setelah selesai pengambilan


sampel, maksimal sampel disimpan di Puskesmas adalah 5 hari pada
suhu 2-8˚C.

2.1.7 Penanganan Limbah


Dasar hukum :
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2022 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 18 Tahun 2020
Tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis
Wilayah.
Penanganan limbah merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalisir
terjadinya kontaminasi pekerja dan lingkungan saat pelaksanaan kegiatan
pengambilan darah. Limbah bila tidak dikelola secara benar akan sangat
berbahaya, baik bagi petugas sarana pelayanan kesehatan itu sendiri maupun bagi
masyarakat umum. Disamping itu, pengelolaan limbah medis yang tidak dilakukan
dengan benar juga berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Diharapkan
nantinya dapat diterapkan dengan baik di lapangan.

Persiapan alat dan bahan


1. Sarung tangan
2. Masker wajah
3. Tissue paper

Pedoman Biologis STBP 2023 24


4. Alkohol swab
5. Biohazard bag
6. Sharp safety container.

Proses Penanganan Limbah


Hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan limbah adalah :
1. Meja yang digunakan sebagai tempat pengambilan spesimen dibersihkan
terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol 70% dengan cara
disemprotkan ke bagian atas meja, dibiarkan kering sendiri atau dikeringkan
secara searah atau memutar dengan menggunakan tissue lalu di buang ke
dalam plastik khusus Biohazard bag.
2. Dilakukan pemisahan untuk limbah padat medis dan non medis
a. Limbah padat medis seperti jarum suntik, jarum lancet, microcuvettes
yang digunakan untuk mengambil spesimen agar dimasukkan ke dalam
kotak pembuangan khusus (Sharp safety container)

b. Limbah padat selain benda tajam dimasukkan ke dalam kantong plastik


Biohazard.

3. Untuk pemusnahan limbah, pewawancara berkoordinasi dengan


Penanggung Jawab kab/Kota dan Nakes setempat. Prosedur disesuaikan
dengan keadaan setempat.

2.2 Pemeriksaan Sampel Biologis


2.2.1 Alur Pemeriksaan Laboratorium Sesuai Dengan Jenis Sampel

Pedoman Biologis STBP 2023 25


Darah Usap (vagina atau dubur)

Lakukan pemisahan serum Beri tanggal pengambilan sampel

Kumpulkan serum simpan di


Urutkan sampel dengan list
refrigerator
Kirim ke Laboratorium yang
Kirim ke Laboratorium yang ditunjuk
ditunjuk bersama dengan serum
Lakukan Pemeriksaan HIV, Sifilis,
Lakukan pengiriman ke Lab
HBsAg dan anti HCV Rujukan di Jakarta oleh
Laboratorium Rujukan serologis
Semua sampel Positif/Reaktif
dipisahkan dan dikirim ke Lab
Rujukan di Jakarta

2.2.2 Prosedur Pengolahan Sampel Sesuai Dengan Jenis Sampel


a. Prosedur Spesimen PCR Apus Vagina/Anus Untuk Pemeriksaan N.
Gonorhoeae Dan C. Trachomatis
1. Periksa label identitas pada tabung plastik PCR
2. Simpan tabung dalam keadaan tertutup
3. Simpan pada suhu 2-8ºC dalam keadaan tegak lurus
4. Lakukan pengiriman setelah semua sampel terkumpul dari masing
– masing populasi.
b. Pemisahan Spesimen Serum Untuk Pemeriksaan Sifilis Dan HIV Serologi,
Hepatitis B dan C
1. Lakukan pemisahan serum setelah pengambilan darah, apabila darah
tidak langsung diproses, darah dapat disimpan di suhu kamar (25˚C)
atau suhu 2-80C maksimal 6 jam setelah pengambilan darah.
2. Cryotube diberi stiker dengan nomor ID responden sama dengan nomor
yang tertera pada tabung vacuntainer. (posisi stiker sesuai gambar)

3. Centrifuge diletakkan di meja yang rata dan tidak goyah atau pada
permukaan lantai yang datar dan tidak bergelombang.
4. Centrifuge dihubungkan dengan aliran listrik (220 V)

Pedoman Biologis STBP 2023 26


5. Tabung vacutainer berisi spesimen darah dimasukkan ke dalam
centrifuge dan diletakkan dalam posisi seimbang.

6. Kecepatan
Centrifugedan waktu putaran centrifuge diatur pada 3000
Konfigurasi rpm atau 1288
centrifuge
G (skala 8) selama 10 menit.
Penting: Dilarang untuk membuka tutup centrifuge selama alat bekerja.
7. Setelah selesai, keluarkan tabung vacutainer dari dalam centrifuge
dengan hati-hati.
8. Pindahkan serum dari tabung vacutainer ke dalam cryotube yang sudah
diberi stiker sesuai ID responden, sehingga cryotube berisikan ± 1,8 ml
serum.

Proses pemisahan serum


9. Rekatkan parafilm pada bagian tutup cryotube hingga menutupi
perbatasan antara tutup dengan badan cryotube, kemudian masukkan
cryotube kedalam box secara berurutan sesuai dengan formulir BIO-2.

Pedoman Biologis STBP 2023 27


10. Centrifuge dimatikan dengan cara mencabut kabel power setelah selesai
digunakan.
11. Bersihkan bagian luar dan tempat tabung dalam centrifuge
menggunakan alkohol 70% untuk menghindari terjadinya kontaminasi
pada pekerja.
Penting: gunakan APD dalam proses pembersihan
12. Serum sebaiknya langsung diperiksa pada hari yang sama, namun jika
tidak dapat dikirim pada hari yang sama maka spesimen disimpan di
freezer -20/-40OC maksimal 2 hari setelah pengambilan darah.
13. Kerjakan pemeriksaan HIV dan sifilis dengan reagen Dual SD Bioline
HIV/Syphilis sesegera mungkin (ikuti prosedur kerja pemeriksaan Dual
sifilis)
14. Jika hasil dual sifilis positif untuk HIV, maka lakukan tes RDT HIV 2
dengan reagen Diagnostar HIV ½ dan jika hasil sifilis positif, maka
lanjutkan dengan mengerjakan RPR titer
15. Kerjakan pemeriksaan Hepatitis B dengan reagensia Intec HBsAg dan
Hepatitis C dengan Focus Anti HCV (ikuti prosedur kerja Hepatitis)
16. Tuliskan hasil pada formulir hasil dan lembar hasil pemeriksaan sesuai
dengan label identitas. Formulir LAB-2A

Pedoman Biologis STBP 2023 28


17. Jika sudah mendapatkan hasil, sampel positif dikirimkan ke
Laboratorium Oemijati dan sisa sampel simpan pada suhu -20 hingga
batas waktu yang ditentukan oleh kegiatan STBP ini.

2.2.3 Prosedur Pemeriksaan Sesuai Dengan Jenis Sampel

1. HIV dan 2. HBsAg 3. Anti HCV 4. PCR


Sifilis (RDT) (RDT) CTNG
HIV Sifilis Bila
“REAKTIF” Bila “REAKTIF” Kirim
Bila Bila “REAKTIF” catat hasil pisahkan sampel sampel
“REAKTIF” lanjutkan ke RPR untuk dikirim ke ke
lanjut ke Titer Jakarta Jakarta
Reagen 2
Reagen 2 Reagen 2
"REAKTIF "NON
" REAKTIF"
Lanjut ke Ulangi
Reagen 3 Reagen 1
Reagen 3 Reagen 3 "NON
"REAKTIF" REAKTIF" Reagen 1 Reagen 1
" NON Kirim ke Jakarta
"REAKTIF" untuk Pemeriksaan
REAKTIF INKONKLUSIF REAKTIF"
VL HCV
NON REAKTIF INKONKLUSIF

Gambar 2.2.3 Alur Pemeriksaan Biologis


PERSIAPAN:
• Biarkan reagensia pada suhu kamar 30 menit sebelum digunakan
• Petugas ikuti prosedur tetap petugas laboratorium
• Penanganan limbah ikuti prosedur tetap Pengelolaan Limbah
• Ikuti prosedur tetap kewaspadaan standar.
• Prosedur Pemeriksaan HIV, Sifilis, HBsAg dan Anti HCV, mengikuti
prosedur dalam kit (berikut hanya contoh)

Pedoman Biologis STBP 2023 29


a. Pemeriksaan HIV dan Sifilis * (prosedur harap disesuaikan dengan nama
reagensia)

Metoda : Rapid Test


Reagensia : SD Bioline HIV/Syphilis Duo*
Bahan Pemeriksaan : Serum
Peralatan : Adjustable Mikropipet ukuran 20 µl
Langkah Kerja :
1) Biarkan reagen pada suhu kamar
2) Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada membrane
3) Gunakan dropper atau Mikropipet ukuran 20 – 200 µl
4) Ambil serum dengan menggunakan Mikropipet sebanyak ±20 µl lalu teteskan
ke lubang sampel
5) Tunggu dan biarkan menyerap
6) Lalu teteskan 4 tetes buffer (± 100 µl)
7) Baca Hasil dalam waktu (10– 20) menit (jangan melebihi 20 menit)
8) Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
9) Interpretasi Hasil

b. Pemeriksaan Anti-HIV RDT 2 / RDT 3 * (harap sesuaikan prosedur


pemeriksaan sesuai dengan reagensia yang digunakan)
Jika didapat hasil pada duo HIV Syphilis positif untuk hasil HIV maka selanjutnya
dilakukan tes R2 dengan cara kerja dan interpretasi hasil sebagai berikut :
Cara Kerja Pemeriksaan
Metoda : Rapid Test
Reagensia : Diagnostar HIV ½*
Bahan Pemeriksaan : Serum
Peralatan : Adjustable Mikropipet ukuran 20 µl
Langkah Kerja :
1) Bawa semua material dan spesimen kedalam temperatur ruangan,
letakkan pada tempat yang datar dan tandai dengan ID pasien

Pedoman Biologis STBP 2023 30


2) Keluarkan cassette dari dalam pembungkusnya
3) Dengan menggunakan pipet disposible yang disediakan, ambil sebanyak
±20 µl sampel dan masukkan kedalam lubang sample pada cassette
4) Setelah sample terserap segera teteskan 1 tetes (35 µl) diluent kedalam
lubang sample
5) Baca hasil dalam 5-15 menit. Jangan membaca hasil setelah 15 menit
6) Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
7) Interpretasi Hasil
Non Reaktif Reaktif Invalid

Note : C = Kontrol 1 = HIV-1 ; 2= HIV-2

8) Penentuan Hasil Pemeriksaan Anti-HIV mengacu pada strategi berikut :

Strategi III Diagnosis

R1
+
R2

R1 + R2+ R1+ R2-


Reaktif
Ulangi R1
R1 + R2+ R3+
R1 + R2+ R3- R1 - R1 +
Reaktif
Inkonklusif Non Reaktif Inkonklusif

Pemeriksaan Hasil
Nomor Hasil Pemeriksaan Hasil Akhir
Ulang Pemeriksaan
Sampel
Duo HIV Syphilis (hasil HIV) Reagen 2 Reagen 1 Reagen 3
1 Non Reaktif X X X Non Reaktif
2 Reaktif Reaktif X Reaktif Reaktif
3 Reaktif Non Reaktif Reaktif X Inkonklusif
4 Reaktif Non Reaktif Non Reaktif X Non Reaktif

Pedoman Biologis STBP 2023 31


c. Pemeriksaan RPR titer
Jika didapatkan hasil sifilis pada RST Duo HIV Syphilis nya Non Reaktif maka
laporkan hasil Negatif, namun jika hasil didapat Reaktif, maka lakukan pemeriksaan
lanjutan dengan RPR titer.
Peralatan
1. Rotator
2. Centrifuge
3. Mikropipet adjustable 5-50 µl
4. Pipet tip kuning
5. Sarung tangan
6. Kit reagen (pipet, stirrer/pengaduk, dispenser dan jarum antigen, test
card, kontrol
7. negatif, dan kontrol positif)
Reagen:
1. RPR kit
2. NaCL 0,9%
3. Hypochlorit 0,05%
Bahan Pemeriksaan: Serum (tidak boleh lisis dan terkontaminasi bakteri).
Prosedur pemeriksaan (sesuai kit insert reagen yang digunakan): Contoh
serial dilution:
1. Sertakan kontrol positif dan kontrol negatif
2. Teteskan 1 tetes (0,05 ml) serum ke dalam lingkaran pertama dengan
menggunakan pipet automatic/pipet dalam kit.
3. Pipet ke dalam lingkaran no. 2 sampai dengan no. 10 pada kartu
pemeriksaan RPR, masing-masing 1 tetes NaCl 0.9% dengan mikropipet
0,05 ml (jangan dicampur).
4. Teteskan 0,05 ml serum pada lingkaran kedua.
5. Campurkan dengan cara menghisap dan mengeluarkannya sebanyak 8x
(perhatikan: jangan sampai terbentuk gelembung).

Pedoman Biologis STBP 2023 32


6. Kemudian pipet 0,05 ml campuran pada lingkaran kedua, lalu pindahkan
dan campurkan pada lingkaran ketiga dengan cara menghisap dan
mengeluarkannya seperti sebelumnya.
7. Lakukan seterusnya sampai dengan lingkaran kelima, lalu buang 0,05 ml
campuran pada lingkaran kelima.
8. Ratakan dengan batang pengaduk (stirrer), mulai dari pengenceran tertinggi
(1/512).
9. Kocok antigen secara perlahan, kemudian teteskan 1 tetes antigen tersebut
(dengan menggunakan botol dispenser dan jarum yang disediakan dari kit
reagen) ke atas masing-masing lingkaran sampel yang sudah diencerkan
dengan posisi vertikal (tidak perlu mengocok antigen dengan sampel).
10. Letakkan di atas rotator, kemudian putar rotator selama ±8 menit dengan
kecepatan 100 rpm.
11. Baca hasilnya, lalu tuliskan pada Formulir Laboratorium STBP (LAB-2A).

GAMBAR 1 PEMBACAAN HASIL PEMERIKSAAN RPR DAN RPR TITER

12. Penentuan Hasil Pemeriksaan Sifilis


Nomor Hasil Pemeriksaan Hasil Akhir
Sampel Duo HIV Syphilis (hasil HIV) RPR Titer
1 Non Reaktif X Non Reaktif
2 Reaktif 1/128 Reaktif 1/128
3 Reaktif Non Reaktif Reaktif

Pedoman Biologis STBP 2023 33


d. Pemeriksaan Hepatitis B (HBsAg)
Pemeriksaan HBsAg dilakukan sesuai petunjuk yang terdapat di dalam kit insert reagen yang
akan digunakan.
Metode : Rapid tes diagnosis
Bahan pemeriksaan : Wholeblood/serum/plasma
Peralatan: mikropipet, timer, sarung tangan sekali pakai, jarum tip sekali pakai
Prosedur pemeriksaan pada RDT HBsAg dengan menggunakan HBsAg Virocheck.

1. Simpan reagen pada suhu 1-4°C.


2. Perhatikan tanggal kedaluarsa, apabila sudah melewati gunakan reagen lain.
3. Perhatikan dan periksa pengering di reagen tersebut. Apabila warnanya hijau gunakan reagen
lain.

Warna kuning Warna hijau

4. Gunakan sarung tangan


5. Buka kemasan dan tuliskan kode ID pada alat tes tersebut.
6. Siapkan sampel darah berupa serum.
7. Gunakan mikropipet untuk meneteskan serum sebanyak 100μl.
8. Teteskan serum pada lubang/wadah sampel.

Pedoman Biologis STBP 2023 34


9. Baca hasil dalam waktu 15-20 menit setelah sampel diteteskan. Jangan baca hasil lebih dari
20 menit karena pembacaan sampel lebih dari 20 menit memberikan hasil yang salah.

10. Catat hasil pada Formulir LAB 2A


11. Interpretasi hasil:
Reaktif Non Reaktif Invalid

Muncul garis pada area Muncul garis pada area Tidak muncul garis pada
kontrol (C) dan Tes (T) kontrol (C) tapi tidak pada area kontrol (C)
garis Tes (T)

e. Pemeriksaan Hepatitis C
Pemeriksaan Anti HCV dilakukan sesuai petunjuk yang terdapat di dalam kit insert reagen yang
akan digunakan.
Metoda : Rapid Test
Reagensia : Startes HCV

Bahan Pemeriksaan : Serum


Peralatan : Adjustable Mikropipet ukuran 10 µl
Prosedur Sampel Serum
1) Biarkan reagen pada suhu kamar
2) Buka kemasan dan tuliskan kode ID pada alat tes tersebut.
3) Siapkan sampel darah berupa serum.

Pedoman Biologis STBP 2023 35


4) Gunakan mikropipet untuk meneteskan serum sebanyak 10μl.

5) Teteskan serum pada lubang/wadah sampel.


6) Tambahkan 3 tetes diluent buffer kedalam lubang sampel.

7) Baca hasil dalam waktu 15-20 menit setelah sampel diteteskan. Jangan baca hasil lebih dari 20
menit karena pembacaan sampel lebih dari 20 menit memberikan hasil yang salah.
8) Catat hasil pada Formulir LAB 2A
9) Interpretasi hasil:
Reaktif Non Reaktif Invalid

Muncul garis pada area Muncul garis pada area Tidak muncul garis pada
kontrol (C) dan Tes (T) kontrol (C) tapi tidak pada area kontrol (C)
garis Tes (T)

2.3 Petunjuk Teknis Pengepakan Sampel dan Pengiriman Spesimen

Alur kerja pengepakan dan pengiriman spesimen terdiri dari :


● Proses persiapan
● Proses pengepakan
● Proses pengiriman

Proses Persiapan
Proses persiapan sebelum dilakukan pengiriman meliputi :
1. Pembekuan icepack
Sebelum digunakan, icepack harus diisi dengan air dan dibekukan dalam Freezer -20 oC atau
lemari es domestik di bagian freezer. Karena kemampuan membekukan setiap lemari
pendingin berbeda-beda tergantung pada kualitas lemari pendingin, kestabilan aliran listrik,

Pedoman Biologis STBP 2023 36


maupun intensitas buka-tutup lemari pendingin, maka diharuskan melakukan pemrosesan
pembekuan pada hari pertama di pengumpulan data. Proses pembekuan minimal 3 x 24 jam.

Icepack

2. Pemeriksaan Nomor ID Responden dan Kelengkapan Formulir pengiriman


● Pengecekan kondisi fisik pengemasan spesimen
Cek tutup cryotube pada sampel serum apakah sudah tertutup dengan rapat dan
dilapisi dengan parafilm. Spesimen dipastikan agar tidak tumpah. (LAB – 1B)
Cek tabung PCR apakah sudah tertutup rapat dan tersusun sesuai dengan daftar
pengiriman sampel PCR CTNG (LAB – 1A)
● Pengecekan Formulir:
Nomor kode specimen dan Jumlah spesimen harus sesuai dengan yang tertulis pada
Formulir pengiriman.
3 Penyusunan Sampel Positif sebelum dikirim kedalam rak cryotube diberi tanda stabilo sesuai warna
dengan ketentuan sbb :
3.2.1.1.1 HCV Positif (Kuning)
3.2.1.1.2 HIV Positif (Biru)
3.2.1.1.3 Sifilis Positif (Hijau)
3.2.1.1.4 HBsAg Positif (Merah Muda)
Cryotube disusun dalam rak dan diberi tanda diatas rak dengan tulisan dan diberi warna sesuai
ketentuan diatas

HCV Positif HIV Positif Sifilis Positif HBsAg Positif

Proses Pengepakan
Tahap Kerja Proses Pengepakan meliputi :
Pengepakan Formulir
Alat dan bahan
a. Kantong plastik untuk menyimpan formulir
b. Sisa stiker responden
c. Lakban
Tahapan Pengepakan :
Formulir rujukan dan sisa stiker responden dimasukkan ke dalam plastik agar tidak rusak oleh

Pedoman Biologis STBP 2023 37


suhu dingin atau air dari icepack.

Pengepakan formulir

Pengepakan Serum & Sampel PCR


1) Persiapan Alat dan Bahan
a. Wadah/kontainer sekunder lain yang memadai
b. Ice pack beku 10 buah
c. Lakban
d. Spidol permanen
2) Prosedur Kerja
Sampel yang dikirimkan adalah semua sampel PCR dan semua sampel positif yang disusun
sesuai dengan hasil pemeriksaannya.

Langkah-langkah pengepakan spesimen plasma adalah sebagai berikut:


a. Petugas melakukan koordinasi dengan dinas Kesehatan dan Lab Rujukan Nasional Prof
Sri Oemijati sebelum pengiriman sampel.
Penting: Koordinasi harus sebaiknya dilakukan sehari sebelum dilakukan
pengambilan spesimen.
b. Petugas laboratorium menyiapkan perlengkapan pengepakan dan pengiriman. Ice
pack harus sudah dibekukan minimal 3x24 jam sebelumnya.
c. Petugas laboratorium puskesmas memastikan cryotube yang berisi plasma tertutup
rapat, cryotube telah dilapisi dengan parafilm.
d. Petugas laboratorium puskesmas menyusun cryotube di dalam styrofoam box yang
telah dilengkapi dengan ice pack atau tambahkan menggunakan kontainer sekunder
(yang dimodifikasi) untuk membuat specimen tetap berdiri misalkan botol minuman,
toples atau lainnya.
Penting: plasma setiap klien dibuat duplo

Pengepakan spesimen serum & PCR CTNG

Pedoman Biologis STBP 2023 38


Lakukan hal yang sama untuk sampel PCR CTNG.
e. Letakkan 2 ice pack beku pada bagian dasar styrofoam box, kemudian masukan plastik
klip berisi cryotube (wadah pengiriman sekunder) ke dalam styrofoam box (wadah
pengiriman tersier).

f. Tempatkan 10 ice pack di sekeliling sisi styrofoam box sehingga keempat sisi wadah
terpapar dingin.

g. Setelah seluruh spesimen disusun di tengah styrofoam box, letakkan 2 buah ice pack pada
bagian atas kemudian tutup styrofoam box.

h. Tutup styrofoam box dan rekatkan dengan lakban.

Pedoman Biologis STBP 2023 39


i. Tempelkan alamat laboratorium tujuan pada salah satu sisi luar styrofoam box

j. Proses pengepakan dilakukan pada hari yang sama dengan hari pengiriman oleh kurir.
Penting: mengadakan perjanjian antara pengirim, pembawa, penerima spesimen dan
mengkonfirmasikan laboratorium penerima, koordinasi juga dilakukan bila spesimen telah
dikirim.
k. Pengiriman dilakukan dalam waktu 1 x 24 jam, Untuk penyimpanan sementara simpan
pada suhu 2-8OC.
l. Setelah dikirim, petugas laboratorium menelpon Bapak Kambang S (0812-9024-7531)
untuk memberitahukan bahwa sample sudah dikirim, beritahu no resi pengiriman dan
nama jasa pengirim.
m. Transportasi berperan terhadap kualitas spesimen sampai ke laboratorium pemeriksa.
Spesimen serum dan PCR CTNG HARUS dalam keadaan dingin.

Alamat Pengiriman spesimen ke Laboratorium Penyakit Infeksi Prof Sri Oemijati:

SPESIMEN STBP 2023

Dari : Laboratorium ………………………………………


Alamat : …………………………………………………………
…………………………………………………………………….
Telp/HP ………………………………………………………….
Kepada : Nama : Novi Amalia, S.Si
Laboratorium Pusat Penyakit Infeksi Prof. Sri Oemijati
(Komplek Perkantoran dan Pergudangan Kemenkes)
Alamat : Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan & Sumber Daya Kesehatan
Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat 10560
Telp. 021-4261088 pswt 309 & 510
Hp. 0812 9024 7531

Pedoman Biologis STBP 2023 40


2.4 Penerimaan Sampel
1) Setelah dikirim, petugas laboratorium menelpon Bapak Kambang S untuk
memberitahukan bahwa sample sudah dikirim
2) Bila sample diterima kurang dari Jam 12 Tim STBP 2023 Jakarta akan langsung
mengecek kesesuaian nomor sample pada tabung dengan daftar sample yang
dikirim
3) Sample tabung PCR langsung dilakukan pemeriksaan
4) Bila sample diterima lewat dari jam 2 siang, tabung PCR disimpan 2 - 8º C. Keesokan
harinya Litbangkes akan melakukan pemeriksaan terhadap sample PCR

2.5 Pedoman Pengisian Formulir Hasil Pemeriksaan


Setiap harinya sebelum melakukan pemeriksaan petugas laboratorium harus :
1) Mengecek ulang kesesuaian sampel yang diterima dengan daftar BIO-2
2) Mengisi hasil pemeriksaan di form hasil (LAB -2A) untuk laporan setiap habis bekerja
3) Mengentri hasil pemeriksaan kedalam file excel yang sudah disediakan sesuai dengan
target group.
4) Ada petugas yang memverifikasi hasil pemeriksaan sebelum dikirimkan ke Kemenkes
Pusat
5) Setiap lab mendapatkan token untuk masuk ke dalam link.
6) Melakukan upload hasil pemeriksaan setiap melakukan hasil pemeriksaan.
7) Adapun tautan linknya adalah sbb:
a. Upload hasil tes hiv/sif/hep:
https://stbphiv2022.org/survey/index.php/853659?lang=idhttps://stbphiv202
2.org/survey/index.php/853659?lang=id
b. Upload hasil tes CTNG:
https://stbphiv2022.org/survey/index.php/155962?lang=id
c. Upload hasil tes VL HCV:
https://stbphiv2022.org/survey/index.php/431776?lang=id
8) Petugas dilarang menambahkan dan mengurangi kolom untuk Formulir LAB 2A, 2B
dan 2C.
9) Pengisian hasil dilanjutkan untuk semua spesimen yang diterima.

2.6 Pemantapan Mutu Kegiatan


Pemantapan Mutu Kegiatan hasil pemeriksaan biologis dimulai dari awal
kegiatan dimana semua petugas pemeriksa serta pengambil sampel mendapatkan

Pedoman Biologis STBP 2023 41


pelatihan sebelum melakukan tugasnya. Dengan pelatihan yang terstandar maka
sampel darah, usap vagina dan usap dubur yang dikumpulkan dan pemeriksaan yang
dilakukan dapat terjamin kualitasnya, sedangkan pada tahap proses untuk menjamin
kualitas data yang dikumpulkan,dilakukan supervisi saat pengambilan data pertama
kali, saat kegiatan survey berlangsung dan mendekati akhir survey. Saat supervisi, bila
ditemukan ketidaksesuaian maka langsung diberikan bimbingan teknis di tempat.
• Pemantauan Mutu Sebelum Pemeriksaan
1. Semua Laboratorium Pemeriksa sudah mengikuti PME HIV, Sifilis, HBsAg dan
Hepatitis C
2. Pengecekan reagensia yang akan digunakan dengan sampel positif dan sampel
negatif.
3. Petugas mendapatkan pelatihan sebelum kegiatan.
• Pemantauan Mutu Saat Pemeriksaan
1. Mengikutsertakan internal control setiap kali bekerja.
2. Supervisi kegiatan saat implementasi STBP
3. Cross check dan verifikasi dari orang kedua
• Pemantauan Mutu Setelah Kegiatan
1. Verifikasi hasil hardcopy dan elektronik.
2. Pengecekan hasil pemeriksaan.

Pedoman Biologis STBP 2023 42


LAMPIRAN
1. Form BIO-1 : FORMULIR HARIAN PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA DAN USAP
VAGINA/DUBUR
2. Form BIO-2: FORMULIR PENGIRIMAN & PENERIMAAN SAMPEL DARAH VENA, USAP
VAGINA/DUBUR, DAN PAKET RESPONDEN
3. Form LAB-1A : FORMULIR PENGIRIMAN SAMPEL USAP VAGINA/DUBUR (PCR)
4. Form LAB-1B : FORMULIR PENGIRIMAN SAMPEL SERUM POSITIF
5. Form LAB 2A, 2B dan 2C.
6. Daftar Laboratorium Pemeriksa STBP 2023

Pedoman Biologis STBP 2023 43


LAMPIRAN 1 Form BIO-1 : FORMULIR HARIAN PENGAMBILAN SAMPEL DARAH
VENA DAN USAP VAGINA/DUBUR

Pedoman Biologis STBP 2023 44


LAMPIRAN 2 Form BIO-2: FORMULIR PENGIRIMAN & PENERIMAAN SAMPEL
DARAH VENA, USAP VAGINA/DUBUR, DAN PAKET RESPONDEN

Pedoman Biologis STBP 2023 45


LAMPIRAN 3 Form LAB-1A : FORMULIR PENGIRIMAN SAMPEL USAP
VAGINA/DUBUR (PCR)

Pedoman Biologis STBP 2023 46


LAMPIRAN 4 Form LAB-1B : FORMULIR PENGIRIMAN SAMPEL SERUM POSITIF

Pedoman Biologis STBP 2023 47


LAMPIRAN 5 Form LAB 2A, 2B, dan 2C : FORMULIR HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

Pedoman Biologis STBP 2023 48


LAMPIRAN 6. Daftar Laboratorium Pemeriksa STBP 2023
No. Provinsi KK Laboratorium untuk Nama No HP
STBP 2023

1 NAD Simeulue Labkes dan Pengujian Dede Riswandi 085260027008


Alkes Aceh
Aceh Timur
Aceh Besar
2 Sumatera Utara Kota Medan UPT Laboratorium dr. Asfarida 082167301672
Kota Pematang Kesehatan Daerah
Provinsi Sumatera Utara
Siantar
3 Sumatera Barat Kota Padang UPTD Laboratorium chairina 081275217622
Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat
4 Sumatera Selatan Ogan Komering Ulu Balai Besar Laboratorium Ummi Kaltsum 082183411528
Kota Palembang Kesehatan Palembang
Kota Prabumulih
5 Lampung Kota Bandar Lampung UPTD Balai Reny Handayani 081274171608
Laboratorium
Kesehatan Provinsi
Lampung (Labkesda)
6 Kep. Bangka Belitung Kota Pangkal Pinang UPTD Balai Laboratorium Damayori Evelyn, 081367783258
Kesehatan Provinsi Kep. S. Si
Babel
7 Kep. Riau Kota Batam Ida Neni
BBTKLPP Batam 81280048184
Kota Tanjung Pinang Haryanti, S.Si
8 DKI Jakarta Jakarta Selatan Laboratorium dr. Tito 082245981791
Jakarta Timur Kesehatan Daerah
Jakarta Barat Provinsi DKI Jakarta
Jakarta Utara
9 Jawa Barat Bogor Laboratorium Kesehatan dr. Cut 08122334674
Sukabumi Provinsi Jawa Barat Alamanda
Purwakarta
Bekasi
Bandung Barat
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Bekasi
Kota Depok
10 Jawa Tengah Banyumas Balai Laboratorium Endah - 0812-2908-208
Kota Surakarta Kesehatan PAK Provinsi Koordinator Lab
Jawa Tengah Patologi Klinik
Kota Salatiga
Kota Pekalongan
Kota Tegal

Pedoman Biologis STBP 2023 49


No. Provinsi KK Laboratorium untuk Nama No HP
STBP 2023

11 DI Yogyakarta Kota Yogyakarta Balai Laboratorium Siti Sholikhah 081578151521


Kesehatan dan Kalibrasi
Provinsi DIY
12 Jawa Timur Banyuwangi Balai Besar Laboratorium Wiwik Dwi Irawati 085755666671
Pamekasan Kesehatan Surabaya
Sumenep
Kota Blitar
Kota Probolinggo
Kota Mojokerto
Kota Madiun
Kota Surabaya
13 Banten Tangerang Laboratorium Kesehatan Werry 081321135160
Kota Cilegon Daerah Kota Tangerang Mariska,S.Si
Selatan
Kota Tangerang
Selatan
14 Bali Badung UPTD Balai dr. Ni Made 081338582755
Gianyar Laboratorium Rindra
Buleleng Kesehatan Provinsi Bali Hermawathi,
Kota Denpasar SpPK
15 Nusa Tenggara Barat Kota Mataram Balai Laboratorium Yanti (Ka TU) 081907032424
Kesehatan Penguji dan
Kalibrasi Provinsi NTB
16 Nusa Tenggara Timur Kota Kupang UPTD Laboratorium Magdalena 081339429242
Kesehatan Daerah seran
Provinsi NTT
17 Kalimantan Barat Kota Pontianak UPT Laboratorium Syarif 081347724500
Kesehatan Prov Kalbar Samsurizal
18 Kalimantan Timur Kota Balikpapan UPTD Labkesda Provinsi Agus joko 08115580806
Kalimantan Timur praptomo
(Samarinda)
19 Sulawesi Utara Kota Manado Balai Laboratorium Dr. Irrine 085298088573
Kesehatan Daerah Rompas,SpPK
Provinsi Sulawesi Utara
20 Sulawesi Selatan Kota Makassar Balai Besar Laboratorium Rofika 081343589755
Kesehatan Makassar
21 Maluku Maluku Tenggara RSUD dr. P.P Magretti Marselinus 085298207145
Barat Saumlaki Fabumase
Kota Ambon Balai Laboratorium Yusti Husna 085244881187
Kesehatan dan Kalibrasi Selan, S.Tr.Kes
Alat Kesehatan Provinsi
Maluku
22 Papua Mimika Balai Laboratorium Yayu Wahyuni 082399591571
Kota Jayapura Kesehatan Daerah Papua

Pedoman Biologis STBP 2023 50

Anda mungkin juga menyukai