IMMUNODEFICIENCY VIRUS-ACQUIRED
IMMUNODEFICIENCY SYNDROM)
MAKALAH
oleh:
Kelompok 11
MAKALAH
oleh:
Musrifah NIM 142310101088
Rini Sulistyowati NIM 142310101092
Ika Adelia Susanti NIM 142310101093
2
KATA PENGANTAR
Jember, November
2016
3
4
DAFTAR ISI
5
2.8 Pemeriksaan Penunjang HIV-AIDS...............................................
16
2.9 Penatalaksanaan Medis HIV-AIDS................................................
17
2.10......................................................................................................C
ara Pencegahan Terjadinya HIV-AIDS..........................................
22
BAB 3. PATHWAY HIV-AIDS..................................................................
27
BAB 4. ASUHAN KEPERAWATAN
4.1 Pengakajian.....................................................................................
29
4.2 Diagnosa Keperawatan...................................................................
33
4.3 Intervensi Keperawatan..................................................................
34
4.4 Implementasi Keperawatan.............................................................
42
4.5 Evaluasi...........................................................................................
46
BAB 5. Penutup
5.1Kesimpulan .....................................................................................
........................................................................................................... 49
5.2 Saran ..............................................................................................
........................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan dan tindakan keperawatan pada
pasien dengan HIV/AIDS.
1.3.2 Tujuan Khusus
1 Mengetahui konsep dasar dari HIV/AIDS (definisi, etiologi,
epidemiologi, tanda dan gejala, komplikasi, prognosis, patofisiologi,
pengobatan, penatalaksanaan medis, dan pencegahan).
2 Mengetahui asuhan keperawatan pasien dengan HIV/AIDS
(Pengkajian, Diagnosa, Intervensi, Implementasi, Evaluasi).
Gambar 2.2 Penderita HIV kasus baru dan kematian akibat AIDS di Dunia
Hambatan Isolasi
Sosial
Suhu
Respon
Infeksi Oportunistik tubuh
mediator
Hipertermi
meningkat
inflamasi
Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
Tubuh
BAB 4. ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
Tn. A (28 tahun) bekerja sebagai wiraswasta, baru menikah dua tahun lalu
namun belum memiliki keturunan, Tn. A dirawat diruang Mawar dan mengeluh
karena sesak nafas dan diare sebulan yang tak kunjung sembuh meskipun sudah
berobat ke dokter. Tn.A terlihat cemas dan mengatakan bahwa diare yang
dialaminya 3 hari ini semakin parah dan mengalami diare cair kurang-lebih 15
kali dalam sehari dan berat badan turun 8 Kg dalam satu bulan, Tn.A tampak
sangat kurus, sariawan pada mulut tidak sembuh selama satu bulan lebih
meskipun sudah diberi obat oleh dokter, Tn.A merasa tidak nafsu makan akhir-
akhir ini. Hasil foto thoraxnya ditemukan pneumonia pada paru sinistra dan
dekstra serta efusi pleura pada bagian kanan, hasil laboratorium sebagai berikut:
Hb 11 gr/dL, leukosit 20.000, trombosit 160.000, LED 30 mm, Na 8 mmol/L, K
2,8 mmol/L, protein 3,5. Hasil pemeriksaan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
120x/menit, RR 28x/menit, suhu 39,02 C, konjungtiva anemis, sclera ikterik,
terdapat bunyi ronchi pada paru kanan dan kiri, bunyi wheezing pada paru kanan.
Diagnose dokter setelah dilihat dari data subyektif dan data obyektif dengan data
penunjang hasil lab darah dan Rapid tes yaitu HIV-AIDS.
4.1 Pengkajian
I. Identitas Pasien
a. Nama Lengkap : Tn. A
b. Umur : 28 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
f. Alamat : xxxxxx
g. Nomor Registrasi : 21112016
h. Diagnosa Medis : HIV-AIDS
Suhu tubuh
meningkat
Hipertermi
4. Ds: Diare Ketidakseimbangan
Klien mengatakan nutrisi kurang dari
bahwa diare yang BB menurun kebutuhan tubuh
dialaminya sudah 3
hari ini semakin parah Ketidakseimbangan
dan mengalami diare nutrisi kurang dari
cair kurang-lebih 15 kebutuhan tubuh
kali dalam sehari
Do:
a Berat badan turun 8 Kg
dalam satu bulan
b Tn.A tampak sangat kurus,
sariawan pada mulut tidak
sembuh selama satu bulan
5. Ds: - Penurunan derajat Ansietas
Do: kesehatan
a Klien terlihat cemas
b nadi 120x/menit
Perubahan persepsi
c RR 28x/menit
terhadap penyakit
Ansietas
Nutrition Monitoring
12. Memantau BB pasien dalam batas normal
13. Memonitor adanya penurunan berat badan
14. Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
15. Memonitor interaksi anak atau orangtua selama makan
16. Memonitor lingkungan selama makan
17. Menjadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
18. Memonitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
19. Memonitor turgor kulit
20. Memonitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
21. Memonitor mual dan muntah
22. Memonitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
23. Memonitor makanan kesukaan
24. Memonitor pertumbuhan dan perkembangan
25. Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
26. Memonitor kalori dan intake nuntrisi
27. Mencatat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas
oral.
28. Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
4.5 Evaluasi
N TANGGAL/JAM DIAGNOSA EVALUASI SUMATIF NAMA DAN PARAF
O
21 Nopember Ketidakefektifan bersihan S: Pasien mengatakan lendir masih ada namun tidak Ika
1. 2016, pukul 15.00 jalan nafas berhubungan kental seperti sebelumnya.
WIB dengan penumpukan
sekret O: sekret tidak kental, pasien tampak sudah dapat
mengeluarkan sekret secara mandiri, sekret berwarna
kekuning-kuningan, jumlah secret setelah dilakukan
tindakan berkurang.
P: Lanjutkan intervensi
2. 21 Nopember Kekurangan volume S : pasien mengatakan masih merasa lemas dan rasa Ika
2016, pukul 15.15 cairan berhubungan haus mulai berkurang
WIB dengan kehilangan cairan
aktif O : pasien tampak masih lemas, turgor kulit buruk,
elastisitas kulit berkurang, kulit pucat.
P : Lanjutkan intervensi
3. 21 Nopember Hipertermi berhubungan S: pasien mengatakan panas pada badannya mulai Musrifah
2016, pukul 15.30 dengan proses inflamasi menghilang
WIB
O: suhu 38,4C
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan retrovirus bersifat
limfotropik khas yang menginfeksi sel-sel dari sistem kekebalan tubuh,
menghancurkan atau merusak sel darah putih spesifik yang disebut limfosit T-
helper atau limfosit pembawa faktor T4 (CD4). HIV dapat menyebabkan
infeksi oportunistik yang berat. Terapi menurut WHO (2006) yaitu Terapi
Antiretroviral (ARV). Pemberian ARV tidak serta merta segera diberikan begitu
saja pada penderita yang dicurigai, tetapi perlu menempuh langkah-langkah yang
arif dan bijaksana, serta mempertimbangkan berbagai faktor, dokter telah
memberikan penjelasan tentang manfaat, efek samping, resistensi dan tata cara
penggunaan ARV, kesanggupan dan kepatuhan penderita mengkonsumsi obat
dalam waktu yang tidak terbatas, serta saat yang tepat untuk memulai terapi ARV
(Nasronudin, 2007).
5.2 Saran
1. Untuk perawat
Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan dan tindakan keperawatan
kepada pasien dengan HIV harus berhati-hati dan sesuai dengan SOP agar
keamanan pasien dan keamanan perawat terjaga. Selain masalah fisiologis
pada pasien, perawat juga harus mampu melakukan asuhan keperawatan
terhadap masalah psikologis dan social dari pasien.
2. Untuk masyarakat
Masyarakat dihimbau agar tetap waspada pada penyakit HIV, senantiasa
menjaga kesehatan dan menghindari faktor-faktor yang dapat
menyebabkan terinfeksi virus HIV. Masyarakat tidak perlu resah akan
banyaknya masalah kesehatan yaitu HIV karena HIV tidak akan menular
jika kita dapat menghindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan infeksi
dari HIV tersebut. Masyarakat juga harus memberikan dukungan kepada
orang-orang yang terkena HIV karena mereka membutuhkan dorongan
dari orang sekitar selama hidupnya, bukan mengisolasi dan mengucilkan di
lingkungan tempat tinggal dan di masyarakat.
4.6
DAFTAR PUSTAKA
Besral, dkk. 2004. Potensi Penyebaran HIV Dari Pengguna NAPZA Suntik ke
Masyarakat Umum. Departemen Biostatika dan Kependudukan, FKM
UI. http://journal.ui.ac.id/health/article/download/313/309 (Diakses pada
16 januari 2014, pukul 15.00 wib).
Brooks Gf et all. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Ali Bahasa. Mudihardi E.
Kuntaman. Wasito EB et al. Jakarta: Salemba Medika.
Bulechek, G. M. Et all. 2004. Nursing Intervetions Classification (NIC). USA :
Mosby.
CDC, 1993. Revised Classification System for HIV Infection and Expanded
Surveillance Case Definition for AIDS Among Adolescents and Adults,
MMWR Morb Mortal Weekly Report; 41(51); 961-962.
Christine L. Mudge-Grout, 1992, Immunologic Disorders, Mosby Year Book, St.
Louis.
Doengoes, Marilynn, dkk, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan ; Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, edisi 3, alih
bahasa : I Made Kariasa dan Ni Made S, EGC, Jakarta
Duarsa, Wirya. 2003. Penyakit Menular seksual Edisi Kedua. Jakarta: FKUI.
Fajar, Elizabeth. 2013. Hubungan Antara Stadium Klinis, Viral Load dan Jumlah
CD4 Pada Pasien Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired
Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Undip.ac.id. Online.
http://eprints.undip.ac.id/43845/3/ELIZABETH_FAJAR_P.P_G2A00916
3_bab_2_KTI.pdf (diakses pada tanggal 22 Nopember 2016)
Grimes, E.D, Grimes, R.M, and Hamelik, M, 1991, Infectious Diseases, Mosby
Year Book, Toronto.
Hermawati, Pian. 2011. Hubungan Persepsi ODHA Terhadap Stigma HIV/AIDS
Masyarakat dengan Interaksi Sosial ODHA. 34
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Dirjen Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan. Laporan Triwulan 1.
Kumar, Vina, Cotran, et al. 2007. Buku Ajar Patologi Anatomi Edisi 7 Vol. 2.
Jakarta : EGC pp 367-378
Menteri Kesehatan. 2011. Pedoman Nasional Tata laksana Klinis Infeksi HIV dan
Terapi Antiretroviral Pada Orang Dewasa. Kemenkes RI Dirjen P2PL.
Murtiastutik D. 2008, HIV & AIDS In : Buku Ajar Infeksi Menular Seksual.
Surabaya : Airlangga University Press,pp. 211-231
Nursalam & Kurniawati. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi.
Jakarta: Salemba Medika.
Nasronudin. 2007. HIV & AIDS: Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis dan
Sosial. Surabaya: Airlangga University Press.
Putri, Nurul Chairunisa Utami. 2010. AIDS dan Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan. Jakarta Timur : Universitas Islam As-Syafiiyah.
http://roelcup.files.wordpress.com/2010/06/20-aids.pdf (Diakses pada 16
januari 2014, pukul 15.00 wib)
Siregar, Fazidah A. 2004. Pengenalan dan Pencegahan AIDS. Fakultas kesehatan
masyarakat USU. http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-fazidah4.pdf
Siregar, R. S. 2008. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dalam Atlas
Berwarna Saripati Penyakit Kulit, E/2
Smeltzer, Suzanne C.2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Ed 8. Vol 3. Jakarta:EGC
UNAIDS,WHO (2008) AIDS Epidemic Update. (Diakses pada tanggal 19
November 2016), URL : http://www.who.int