Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP): PENDIDIKAN KESEHATAN

ST ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI) DI RUANG ICU


RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG

oleh:

Kelompok 4

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP): PENDIDIKAN KESEHATAN
ST ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI) DI RUANG ICU
RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG

disusun guna memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners


Stase Medikal

oleh

Anisa fiatul kharimah 182311101020


Mufreda yuliana indriani 182311101038
Puspita wati. S 182311101040
Fitri Muna Rahayu 182311101185

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik/materi : Pendidikan Kesehatan Tentang ST Elevasi Miokard Infark


(STEMI)
Sasaran : Pasien dan keluarganya
Waktu : 10.00-10.30 WIB (1x30 menit)
Hari/Tgl : Jumat, 28 Desember 2018
Tempat : Ruang ICU RSUD dr. Haryoto Lumajang

A. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, pasien dan keluarga pasien dapat
menerapkan pengetahuannya tentang ST Elevasi Miokard Infark (STEMI).
B. Kompetensi dasar
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan, pasien dapat menyebutkan
pengertian, faktor penyebab, penatalaksanaan dirumah dan komplikasi ST Elevasi
Miokard Infark (STEMI).
C. Pokok Bahasan
Hipertensi
D. Sub Pokok Bahasan
1) Menyebutkan pengertian ST Elevasi Miokard Infark (STEMI).
2) Menyebutkan faktor penyebab ST Elevasi Miokard Infark (STEMI).
3) Menyebutkan penatalaksanaan ST Elevasi Miokard Infark (STEMI).
4) Menyebutkan cara pencegahan ST Elevasi Miokard Infark (STEMI).
E. Waktu
1 x 30 menit
F. Bahan / Alat yang digunakan
a. Leaflet
G. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : ceramah dan diskusi
b. Landasan Teori : Konstruktivisme
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Membuat keputusan nilai personal
3. Mengidentifikasi pilihan tindakan
4. Memberi komentar
5. Menetapkan tindak lanjut
H. Setting Tempat

Keterangan:

= Pemateri

= Peserta penyuluhan

H. Persiapan
Penyuluh mencari referensi (buku, jurnal, hasil penelitian, artikel, dan lain-lain)
tentang ST Elevasi Miokard Infark (STEMI).
I. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN
PESERTA
1 2 menit Pembukaan Mendengarkan
a) membuka kegiatan dengan pembukaan yang
mengucapkan salam disampaikan oleh
b) Memperkenalkan diri moderator.
c) Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang
akan diberikan
e) Menyampaikan kontrak waktu
2 15 menit Pelaksanaan Mendengarkan dan
Penyampaian materi oleh pemateri: memberikan umpan
a) Menggali pengetahuan balik tehadap materi
peserta tentang ST Elevasi Miokard yang disampaikan.
Infark (STEMI).
b) Menjelaskan tentang
pengertian ST Elevasi Miokard
Infark (STEMI).
c) Menjelaskan tentang faktor
penyebab ST Elevasi Miokard
Infark (STEMI).
d) Menjelaskan tentang
penatalaksanaan ST Elevasi
Miokard Infark (STEMI).
f) Menjelaskan tentang cara
pencegahan ST Elevasi Miokard
Infark (STEMI).
3 10 menit Tanya jawab Mengajukan pertanyaan
Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya tentang
materi yang kurang dipahami
3 5 menit Evaluasi Menjawab pertanyaan
Menanyakan kembali kepada
peserta tentang materi yang telah
diberikan dan reinforcement kepada
peserta yang dapat menjawab
pertanyaan
4 3 menit Penutup Mendengarkan dengan
a) Mempersilahkan fasilitator dari seksama dan menjawab
pembimbing klinik dan/atau salam
pembimbing akademik untuk
menambahkan ataupun menjelaskan
kembali jawaban pertanyaan peserta
yang belum terjawab.
b) Menjelaskan kesimpulan dari
materi penyuluhan
c) Ucapan terima kasih
d) Salam penutup

J. Evaluasi
1. Pasien mampu menyebutkan pengertian ST Elevasi Miokard Infark (STEMI).
2. Pasien mampu menyebutkan faktor penyebab ST Elevasi Miokard Infark
(STEMI).
3. Pasien mampu menyebutkan penatalaksanaan ST Elevasi Miokard Infark
(STEMI).
4. Pasien mampu menyebutkan komplikasi ST Elevasi Miokard Infark
(STEMI).
K. Referensi
JNC-7. 2003. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. JAMA 289: 2560-
2571

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang


Kemenkes RI

Rahajeng dan Tuminah. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di


Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian
Kesehatan Departemen Kesehatan RI

L. Lampiran
1) Materi
2) Berita Acara
3) Daftar Hadir
Lampiran 1

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450

MATERI HIPERTENSI

1.1 Definisi

ST Elevasi Miokardial Infark (STEMI) merupakan suatu kondisi


yang mengakibatkan kematian sel miosit jantung karena iskemia yang
berkepanjangan akibat okulasi koroner jantung (Black & Hawk, 2005).
STEMI adalah rusaknya bagian otot jantung secara permanen akibat
insufisiensi aliran darah koroner akibat proses degeneratif maupun
akibat banyak faktor dengan ditandai keluhan nyeri dada, peningkatan
enzim jantung dan pada pemeriksaan EKG. STEMI adalah cermin dari
pembuluh darah koroner tertentu yang tersumbat total sehingga aliran
darahnya benar-benar terhenti yang mengakibatkan otot jantung yang
dipendarahi tidak mendapatkan nutrisi oksigen dan akhirnya
mengalami kematian.
STEMI merupakan salah satu bentuk sindroma koroner akut
(SKA) yang merupakan satu subset akut dari penyakit jantung koroner
(PJK). SKA tersebut akan menyebabkan perubahan gambaran EKG dari
bentuk normalnya.
Gambar 1. Gambar Normal EKG dan jantung STEMI

Lokasi infark miokard akut dapat diketahui berdasarkan


kerusakan pada lokasi gambaran EKG seperti yang tertera pada tabel
berikut:

Tabel 1. Lokasi infark miokard berdasarkan perubahan gambaran EKG


menurut Rokhaeni (2003)
No Lokasi Gambaran EKG
1 Anterior Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V1-V4/V5
2 Anteroseptal Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V1-V3
3 Anterolateral Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V1-
V6 dan I dan aVL
4 Lateral Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V5-
V6 dan inversi gelombang T/elevasi ST/gelombang Q d
i I dan aVI
5 Inferolateral Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di II, III, aVF,
dan V5-V6 (kadang-kadang I dan aVL)
6 Inferior Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di II, III, dan
aVF
7 Inferoseptal Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di II, III, aVF,
V1-V3
8 True Gelombang R tinggi di V1-
posterior V2 dengan segmen ST depresi di V1-
V3. Gelombang T tegak di V1-V2
9 RV infraction Elevasi segmen ST di precordial lead (V3R-V4R).
Biasanya ditemukan konjungsi pada infark inferior.
Keadaan ini hanya tampak dalam beberapa jam pertam
a infark

1.2 Faktor Penyebab

Penyakit STEMI dapat terjadi akibat stenosis sehingga


menyebabkan nekrosis sel jantung yang bersifat irreversible (Brown &
Edwars, 2005). Penyebab STEMI yang lain yaitu jika trombus arteri
koroner terjadi secara cepat pada lokasi injuri vascular, dimana injuri
ini dicetuskan oleh faktor seperti merokok, hipertensi, obesitas dan
hiperlipidemia.
a. Merokok
Merokok meningkatkan resiko terkena penyakit jantung kororner
sebesar 50%. Seorang perokok pasif mempunyai resiko terkena
infark miokard. Di Inggris, sekitar 300.000 kematian karena
penyakit kardiovaskuler berhubungan dengan rokok (Ramrakha,
2006). Menurut Ismail (2004), penggunaan tembakau berhubungan
dengan kejadian miokard infark akut prematur di daerah Asia
Selatan.
b. Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Peningkatan
tekanan darah sistemik meningkatkan resistensi vaskuler terhadap
pemompaan darah dari ventrikel kiri. Akibatnya kerja jantung
bertambah, sehingga ventrikel kiri hipertrofi untuk meningkatkan
kekuatan pompa. Bila proses aterosklerosis terjadi, maka
penyediaan oksigen untuk miokard berkurang. Tingginya kebutuhan
oksigen karena hipertrofi jaringan tidak sesuai dengan rendahnya
kadar oksigen yang tersedia (Brown, 2006).
c. Obesitas
Obesitas meningkatkan resiko terkena penyakit jantung koroner.
Sekitar 25-49% penyakit jantung koroner di negara berkembang
berhubungan dengan peningkatan indeks masa tubuh (IMT).
Overweight didefinisikan sebagai IMT > 25-30 kg/m2 dan obesitas
dengan IMT > 30 kg/m2. Obesitas sentral adalah obesitas dengan
kelebihan lemak berada di abdomen. Biasanya keadaan ini juga
berhubungan dengan kelainan metabolik seperti peninggian kadar
trigliserida, penurunan HDL, peningkatan tekanan darah, inflamasi
sistemik, resistensi insulin dan diabetes melitus tipe II (Ramrakha,
2006).
d. Hiperlipidemia
Abnormalitas kadar lipid serum yang merupakan faktor resiko
adalah hiperlipidemia. Hiperlipidemia adalah peningkatan kadar
kolesterol atau trigliserida serum di atas batas normal. The National
Cholesterol Education Program (NCEP) menemukan kolesterol LDL
sebagai faktor penyebab penyakit jantung koroner. The Coronary
Primary Prevention Trial (CPPT) memperlihatkan bahwa penurunan
kadar kolesterol juga menurunkan mortalitas akibat infark miokard
(Brown, 2006).

1.3 Penatalaksanaan

Tindakan yang harus dilakukan oleh anggota keluarga pasien adalah :


 Pengenalan gejala oleh pasien dan segera mencari pertolongan medis.
 Segera memanggil tim medis emergensi yang dapat melakukan tindakan
resusitasi.
 Transportasi pasien ke Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas ICCU/ICU
serta staf medis dokter dan perawat yang terlatih.

1.4 Cara Pencegahan

 Atur pola makan


 Hindari makanan yang menggandung banyak garam
 Hindari merokok dan asap rokok
 Olahraga yang teratur
Lampiran 2

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450

BERITA ACARA

Pada hari ini Jumat, tanggal 28 Desember 2018 jam 10.00 s/d 10.30 WIB bertempat
di Ruang ICU RSUD dr. Haryoto Lumajang telah dilaksanakan kegiatan
Pendidikan Kesehatan tentang ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) oleh
Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas
Jember. Kegiatan ini diikuti oleh orang (daftar hadir terlampir).

Jember, 28 Desember 2018

Kepala Ruang Perawatan ICU CI Ruang Perawatan ICU

Ns. Zainul Arifin, S.Kep Ns. Rismawati, S.Kep


NIP 19730106 199603 1 003 NIP 19790808 200604 2 022

Anda mungkin juga menyukai