Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MERANGKUM

MODUL 6 : PENCIPTAAN KARYA MUSIK ANAK SD

MODUL 7 : PENCIPTAAN TARI ANAK SD

MODUL 8 : PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA ANAK SD

Pendidikan Seni di SD
OLEH :
NAMA : LASMIANSI
NIM : 838279669

UNIVERITAS TERBUKA
UPBJJ UT KENDARI
MODUL 6

PENCIPTAAN KARYA MUSIK ANAK SD

 KEGIATAN BELAJAR 1
Penciptaan Nyanyian Untuk Anak SD

A. Karakteristik Lagu Anak


1. Melodi
Melodi untuk lagu-lagi anak SD tidaklah seperti untuk orang dewasa. Melodi
untuk orang dewasa memiliki jangkauan nada (ambitus) yang lebih luas
disbanding dengan jangkauan suara anak-anak SD.
2. Ritme
a. Pembuatan tema lagu
b. Pengembangan tema lagu (sebagai melodi)
c. Repetisi (pengulangan)
d. Sekuens (pengulangan pada tingkat yang berbeda)
e. Augmentasi (pembesaran)
f. Diminusi (pengecilan interval)
g. Inversi (pembalikan)
h. Penentuan teks lagu

 KEGIATAN BELAJAR 2
Penciptaan Iringan Lagu Anak SD

1. Pembuatan Pola Ritmik


1. Karakteristik bunyi dan register masing-masing instrumen
2. Tingkat kesulitan teknik permainan instrumen tersebut
3. Hasil perpaduan bunyi sebagian atau keseluruhan instrumen yang digunakan
4. Instrumen natural dan transpose
2. Pengembangan Pola Ritmik
Cara mengembangkannya dapat dilakukan dengan cara menambah atau
memperkecil nilai not pada masing-masing ketukan per birama.
3. Pemilihan Instrumen
1. Ketukan berat dimainkan oleh instrumen besar atau beregister rendah
2. Ketukan ringan dimainkan oleh instrumen kecil atau beregister tinggi
3. Sinkop dapat dimainkan oleh instrumen kecil dan / atau besar.
MODUL 7

PENCIPTAAN TARI ANAK SD

 KEGIATAN BELAJAR 1
Proses Penciptaan Tari
Kerja studio : keja studio atau biasa disebut kerja mandiri adalah tahapan ketika anda
sebagai piñata tari melakukan eksplorasi, improvisasi, evaluasi, dan forming sampai
pada penyusunan gerak-gerak yang kemudian menjadi suatu bentuk tari yang utuh.
Kerja kelompok : kerja kelompok merupakan kerja yang sifatnya koordinatif dengan
aspek-aspek estetis yang lain.

1. Eksplorasi
Eksplorasi adalah tahap awal anda sebagai seorang yang akan menyusun tari
dalam proses penyusunan karya tari.
2. Improvisasi
Improvisasi memberi kesempatan lebih luas dalam melakukan imajinasi,
pemilihan, dan penciptaan dibandingkan dengan eksplorasi.
3. Evaluasi
Melakukan evaluasi atau pemilihan gerak-gerak yang sesuai dengan ide
garapannya. Pemilihan gerak juga didasrkan pad aide dasar yang meliputi tema,
kriteria, watak gerak, dan gerak-gerak yang menjadi ciri dari ide dasarnya.
4. Forming (pembentukan gerak/komposisi)
Salah satu dari pengalaman berkreasi tari adalah menyusun gerak tari. Proses
ini disebut composing atau forming (membuat komposisi).

 KEGIATAN BELAJAR 2
Konsep Garapan Tari

A. Judul Karya Tari (nama tari)


Garapan karya tari diberi judul yang sesuai dengan tema atau ceritera yang
dipilih (bentuk dramatari maupun bentuk tari tunggal, pasangan atau kelompok).

B. Sumber Garapan
1.) Auditif : sumber garapan auditif adalah sumber yang diperoleh dari hal-hal
yang didengar, misalnya dongeng dari ibu, criteria dari radio atau kaset
(wayang, lagenda, sejarah, kisah hidup seseorang, kisah kepahlawanan,
perjuangan atau semacamnya)
2.) Kinestetik : sumber garapan yang berasal dari gerak. Gerak tersebut dapat
diperoleh dari melihat pertunjukan tari, gerak sehari-hari, gerak binatang,
atau gerak apa saja yang rangsang awalnya berasal dari gerak yang pernah
dilihat, baik melihat pertunjukan langsung maupun media elekronik (TV,
video, VCD)
3.) Idea : sumber garapan dapat juga bermula dari ide yang berasal dari semua
aspek kehidupan sekitar kita, lingkungan alam, satwa atau fauna. Ide juga
dapat berangkat dari mimpi, angan-anagan, ataupun gagasan hati dan pikiran
4.) Tertulus : sumber garapan ini merupan rangsang awal yang berasal dari
sumber tertulis, misalnya buku criteria, komik criteria babad, biografi, cerpen,
puisi, manuskrip, dan sumber lain dalam bentuk tulisan.

C. Tipe Tari
1) Dramatari
Dramatari tari adalah suatu karya tari yang mengungkapkan suatu ceritera
yang didalamnya terdapat beberapa tokoh yang kehadirannya memiliki arti,
punya peranan yang bersifat kausal atau sebab akibat, seperti dramatari
dengan ceritera malin kundang, Ramayana, kartini atau pangeran hassanuddin.
2) Dramatik
Karya tari dengan tipe dramatik adalah karya tari yang mengandung unsure
ceritera meskipun didalamnya tidak menggambarkan tokoh-tokoh tertentu.
3) Komik
Suatu garapan tari yang bersifat komikal.Misalnya tari karya Didi Nini
Thowok berjudul “Dwi Muka”,tari Golek Kayu, ataw bentuk tari jenaka lain
yang ada di daerah asal anda.
4) Abstrak
Suatu garapan tari yang pengungkapannya tidak diekspreikan secara
jelas.karya-karya tari tersebut biasanya karya kontemporer atau karya tari non
tradisional.

D. Mode Penyajian
Mode penyajian adalah semacam gaya penyajian dalamsebuah pertujukan tari.
1) Simbolik
Simbolik maksudnya bahwa garapan tersebut pengungkapannya
diekspresikan dengan simbol-simbol, baik dalam gerak, kostum maupun pola
lantai.
2) Representasional
Karya tari tersebut diungkapkan secara jelas, baik cerita dan tokohnya
diungkapkan secara jelas, sehingga penonton mudah memahami.

E. Konsep Gerak
Di dalam penggarapan gerak, pasti aka nada transisi yaitu perpindahan dari pola
lantai (posisi) satu ke pola lantai berikutnya. Usahakan transisi ini dilakukan secara
halus, artinya jangan menggunakan gerak transisi semata-mata untuk bergerak
menuju posisi berikutnya.

F. Konsep iringan/Musik
1) Yaitu hamper ama dengan konsep gerak, maka konsep gerak iringan/musik
juga dapat berpijak dan mengembangankan musik daerah tertentu sesuai
dengan garapan geraknya.
2) Music tari dapat juga dibuat dengan cara editing yaitu garapan tari tersebut
tidak menggunakan music iringan yang sengaja dibuat dengan menggunakan
instrumen music lengkap untuk kepentingan tersebut, tetapi menggunakan
music-musik yang sudah ada dalam bentuk rekaman pita kaset.
3) Ada tari yang tidak menggunakan alat musik mau pun editing, tetapi
menggunakan music internal yaitu music yang suaranya dihasilkan dari
anggota badan manusia, misalnya suara penari, tepukan tangan, tepukan
tangan dip aha, jentikan ibu jari dan jari tengah, seruan atau teriakan penari.
4) Dapat juga tari tersebut diiringi dengan syair-syair lagu yang dinyanyikan oleh
penari atau kelompok vokalis.
5) Iringan tari juga dapat dihasilkan dari kreativitas anda memanfaatkan benda-
benda yang ada disekeliling anda.

G. Konsep Tata Teknik Pentas


1. tempat petunjukan yang akan digunakan jenis proscenium, atau arena pentas
(lapangan atau pendopo)
2. Dekor atau backdrop atau latar belakang panggung dapat berwarna hitam,
putih, abu-abu. Untuk tata panggungnya apakah panggung menggunakan
setting, misalnya trap, tiruan gapura, dan sebagainya
3. Property misalnya penggunaan kris, tongkat, kain, busur, saputangan, dan
sebagainya
4. Tata lampu menggunakan penerangan listrik, patromak, atau obor. Untuk
dramatari lampu disesuaikan dengan adegan atau ceriteranya.

 KEGIATAN BELAJAR 3
Sumber Tema

A. Tema ceritera
1) Binatang. Pilihlah tema dari jenis-jenis binatang yang menarik dan sesuai untuk
dilakukan anak setingkat SD
2) Alam. Alam sekitar dapat menjadi tema dalam menyusun karya tari, misalnya
pepohonan, bunga, matahari, dan rembulan.
3) Kegiatan sehari-hari. Kehidupan masyarakat dapat diangkat menjadi tema
ceritera.
4) Suasana hati. Emosi atau suasana hati dapat pula menjadi sumber tema.

B. Tema Gerak
1) Gerak kaki
a) Langkah gerak kaki pelan, agak cepat, cepat
b) Langkah gerak kaki rendah, sedang, tinggi
c) Langkah gerak lurus, silang, melingkar
d) Langkah jalan biasa, lari, meloncat, merendah.
2) Gerak tangan. Mencari kreasi dengan gerak tangan dengan segala kemungkinan
yang tetap mengacu pada tema ceritera yang dipilih.
3) Gerak badan/torso. Semua eksplorasi gerak badan diarahkan pada tema yang
dipilih.
4) Gerak kepala. Biasanya mengikuti gerak anggota badan lainnya dengan
mempertimbangankansegi artistik dan juga maknawi.

 KEGIATAN BELAJAR 4
Menyusun Karya Tari

1) Langkah 1 : setelah melalui tahap eksplorasi sampai dengan forming dan susunan
gerak yang dibuat sudah menjadi satu bentuk tari utuh, maka anda memperagakan
di depan tutor (dilakukan tampa iringan)
2) Langkah 2 : setelah dilakukan revisi gerak anda memperagaka lagi hasi karya tari
tersebut.
3) Langkah 3 : setelah tari tampak bentuknya, mulailah anda memilih/meracang musik
yang akan digunakan.
a) Editing : gunakan beberapa musik dalam rekaman kaset yang sudah ada, lalu
lakukan pemilihan dan editing.
b) Mengisi gerakan : anda memilih music dalam pita kaset yang sudah ada, lalu
mengisinya dengan tari hasil karyanya.
c) Internal : gunakan teman-teman anda untuk menyanyi mengiringi tarinya.
d) Musik alternatif : buatlah iringan tari dengan memanfaatkan benda yang dapat
menghasilkan suara.
4) Langkah 4 : anda merancang rias dan busana (kostum) yang akan digunakan dalam
karya tari tersebut.
MODUL 8

PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA ANAK SD

 KEGIATAN BELAJAR 1
Mencipta Karya Seni Rupa Dwimatra

A. Uraian
Karya seni rupa dwimatra atau dua dimensi adalah jenis karya seni rupa yang
ditandai dengan ukuran (dimensi) luas, yaitu panjang dan lebar, oleh karenanya
bentuk karya ini berupa bidang datar.
1. Menggambar
1) Menggambar alam benda
2) Menggambar model
3) Menggambar binatang
4) Menggambar ilustrasi
Gambar tematik adalah gambar yang mempunyai tema dan cerita yang
penuh.
a) Ilustrasi komik (gambar komik)
b) Ilustrasi vignette
c) Ilustrasi grafis
d) Ilustrasi karikatur merupakan gambar sindiran terhadap peritiwa kini
(yang sedang ngetop) saat itu.
e) Ilustrasi kartun (cartoon), merupakan gambar sindiran yang bernuansa
kelucuan.
5) Menggambar pemandangan
6) Menggambar teknik merupakan sebutan menggambar dengan bantuan
peralatan mistar.
7) Menggambar ornamen atau hias
a) Ornamen primitive merupakan ornamen geometris, karena mendapat
inspirasi dari bentuk-bentuk bumi.
b) Ornamen tradisional merupakan ornamen hasil peninggalan dari suku
atau bangsa yang telah melembaga membentuk kelompok masyarakat.
c) Ornamen modern yaitu ornamen yang menggunakan dasar
penciptaannya tidak mengikuti pola tradisi (simbolik) melainkan
berdasarkan atas rasional kemanfaatannya.

2. Melukis
Melukis mempunyai berbagai gaya dan aliran; gaya ditunjukan oleh teknik
dalam penampilannya misalnya, realis, dekoratif, dan naturalis.
a) Finger painting
b) Teknik tutup
c) Teknik gores
d) Teknik campur warna kering dan basah
e) Teknik gesek benang
f) Melipat atau folder print
g) Menempel

3. Menara (mencetak) hakikatnya adalah membuat gambar dengan secara tidak


langsung; yaitu memindahkan gambar melalui bantuan teknik, atau alat tera
atau klise (istilah percetakan).
a) Cetak timggi
b) Cetak sablon
c) Cetak klise hilang

 KEGIATAN BELAJAR 2
Mencipta Karya Seni Rupa Trimatra

1. Membentuk
a) Membuat lempengan benda liat kemudian dibentuk menjadi karya
b) Membuat bentuk global kemudian dibutir
c) Membuat pilin atau bentuk uliran tali kemudian dibentuk menjadi utuh.

2. Memahat Relief dan Ukir


Membuat karya rupa trimatra dapat memfaatkan teknik pahat, yaitu
membentuk dengan memahat. Medium yang dipahat antara lain: kayu, batu, atau
yang lain dapat dipahat. Kerja memahat merupakan kerja yang sulit karena proses
membentuk mulai dari global sampai dengan finishing harus sejaln. Dalam hal ini
desain hanya berfungsi sebagai gambaran umum ketika akan menciptakan atau
berproduksi.

3. Merakit dan Membangun


Teknik lain untuk membentuk karya rupa trimatra adalah merakit, yaitu
menyusun benda-benda yang sudah dibentuk terlebih dahulu maupun benda yang
belum dibentuk menjadi susunan dan arti baru dari benda.

4. Melipat dan Menempel


Teknik melipat dan menempel yang dimaksud dalam penciptaan karya
trimatra ini berbeda dengan teknik menempel pada melukis. Maksud teknik
melipat diperlukan untuk membentuk benda dasar, seperti kotak, kerucut maupun
silindris yang akan dikembangkan dengan teknik tempel bentuk ini hampir sama
dengan teknik kolase yang telah diuraikan.
 KEGIATAN BELAJAR 3
MENYUSUN TUGAS MENCIPTAKAN KARYA SENI RUPA UNTUK ANAK SD

A. Uraian
Anak berkesenian merupakan aktivitas naluriah, olek karenanya, jika anak
diminta menggambar benda-benda yang ada disekelilingnya oleh ibu guru yang dia
lakukan bukan merefleksi yang dia lihat melainkan apa yang dia ketahui dalam
ingatannya. Jika pada suatu ketika anak dipaksa menggambar maka yang terjadi
anak menjadi patah semangat dan tidak mau melanjutkan kegiatannya. Oleh
karenanya, seorang guru tidak dapat memaksa anak untuk melakukannya. Kegiatan
berkarya seperti menggambar mengikutkan pikiran, penalaran serta
pengembangan rasa yang bercampur dalam ikatan yang sulit dibedakan.
Pembelajaran seni kepada anak hendaknya memperhatikan beberapa aspek, di
antaranya: ungkapan jiwa (Psychological cathartic), pelatihan pembentukan
karakter anak (Practical and character forming), pengembangan intelektual dan
mengandung pendidikan, multi fungsi (Intellectual and educative), pendidikan
harkat kemanusiaan (Humanistic and educative), pembinaan rasa sosial dan
kebersamaan termasuk rasa sosial yang toleransif (Social and idealistic).

Anda mungkin juga menyukai