Anda di halaman 1dari 7

KONSEP KEPEMILIKAN DALAM ISLAM

Oleh: Herianto1

Abstrak

Islam memandang bahwa kepemilikan harta merupakan naluri alamiah seorang manusia.
Dengan kepemilikan, akan merangsang upaya-upaya individu untuk berkegiatan ekonomi untuk
memperoleh harta. Dalam konsep Islam Allah swt adalah pemilik tunggal apa-apa yang ada di
langit dan di bumi dan tidak ada sekutu bagi Nya. Lantas Allah memberikan atau menitipkan
kekuasaan bumi pada manusia, agar manusia mengelola dan memakmurkannya. Kepemilikan di
dalam Islam dapat diklasifikasikan berdasarkan unsur-unsurnya, meliputi kepemilikan
pribadi/privat, kepemilikan umum, dan kepemilikan negara. Juga diklasifikasikan berdasarkan
hak guna pada jenis kepemilikan. Ada kepemilikan yang dapat digunakan manfaatnya dan dapat
dimuamalahkan, ada pula kepemilikan yang hanya dapat digunakan manfaatnya tetapi tidak
dapat dimuamalahkan. Seorang muslim boleh saja mengakumulasi harta sebanyak-banyaknya,
namun jika sudah sampai batas minimal yang telah ditetapkan syariat wajib hukumnya untuk
mendistribusikan hartanya sesuai ketentuan syariat.

Kata Kunci: Kepemilikan, Harta.

A. LATAR BELAKANG1 Pengakuan hak milik oleh seseorang tidak


berarti bahwa yang bersangkutan bebas
Konsep yang penting dalam pereko- sesuka hati menggunakannya dengan cara
nomian adalah konsep kepemilikan. yang disukai. Misalnya seseorang berhak
Kepemilikan menjadi posisi penting dari atas kepemilikan anggota/organ tubuhnya,
teori ekonomi mikro baik dalam sistem akan tetapi hak tersebut hanyalah bersifat
ekonomi Islam maupun kapitalis sebab hak/kepemilikan untuk mendayagunakan
pembahasan dalam bidang kepemilikan ini saja. Maka dalam Islam tidak boleh
tidak hanya berkaitan dengan aspek seseorang memperdagangkan organ tu-
ekonomi belaka tetapi juga aspek sosial dan buhnya walaupun organ tubuh merupakan
politik sehingga menjadi perhatian bagi kepemilikannya.2
aliran pemikir ekonomi Islam dan Meskipun Islam memberikan hak
konvensional sampai saat ini. kepemilikan, bukan berarti Islam tidak
Islam memandang bahwa kepemilikan memberikan aturan dalam akumulasi
harta merupakan naluri alamiah seorang kekayaan. Islam menganjurkan agar pemilik
manusia, oleh karena itu menekan atau harta mendistribusikan hartanya kepada
bahkan meniadakan hak kepemilikan masyarakat lain yang tidak mampu dan
merupakan suatu hal yang tidak lazim. Islam membutuhkan. Bahkan perintah distribusi
tidak memandang bahwa kepemilikan harta harta wajib hukumnya untuk disalurkan jika
itu adalah sesuatu yang berbahaya, karena akumulasi harta sudah sampai pada batas
kepemilikan pribadi akan merangsang dan waktu yang ditentukan syariat. Hal
upaya-upaya individu untuk berkegiatan tersebut yaitu salah satu rukun Islam dari
ekonomi untuk memperoleh harta. Hal itu rukun Islam yang lima yang disebut zakat.
juga merupakan konsekuensi logis dan Pada saat ini realita yang nampak adalah
sesuai dengan semangat keadilan di telah terjadi ketidakadilan dalam penguasa-
masyarakat, akan sangat tidak adil jika ada an atau kepemilikan harta kekayaan baik
yang bekerja keras tetapi mendapatkan sama individu, umum dan negara. Hal ini
dengan orang yang bekerja biasa-biasa saja. mengakibatkan timbulnya monopoli
Akan tetapi perlu ditekankan bahwa
kepemilikan itu tidak bersifat mutlak. 2
Afzalur Rahman, Quranic Sciences, diterjemahkan
oleh Taufiqurrahman, Ensiklopedi Ilmu al-Qur’an: Rujukan
1
Penulis adalah dosen Fikih Muamalah di Sekolah Tinggi Ilmu Terlengkap Isyarat-Isyarat Ilmiah, (Bandung: Mizania 2007)
Syari’ah (STIS) Hidayatullah Balikpapan Hal. 217
20 JURNAL ILMU-ILMU HUKUM DAN SYARIAH, Volume 8, Nomor 1, Juni 2017

kepemilikan harta kekayaan yang bertumpu dengan jalan yang halal, maka harta itu
pada satu golongan sehingga harta kekayaan menjadi miliknya. Kepemilikan tersebut
tidak tersebar secara merata di masyarakat. bebas dimanfaatkan dan dilakukan apa saja
Roda perekonomian dan bisnis di oleh pemilik harta, kecuali jika terdapat
Indonesia sampai saat ini masih 90 % penghalang yang telah ditetapkan oleh
dikuasai oleh orang-orang maupun syariat.4
kelompok-kelompok keturunan dan penda-
tang dari China Tionghoa.3 Itu artinya, 237 C. KONSEP DASAR KEPEMILIKAN DALAM
juta rakyat Indonesia hanya menguasai 10 % ISLAM
dari perekonomian di bangsanya sendiri.
Menanggapi kenyataan tersebut, eko- “Kepunyaan Allah lah kerajaan di langit
nomi Islam diharapkan dapat menyelesaikan dan di bumi dan apa yang ada di
permasalahan tersebut dan sekaligus menja- dalamnya, dan Dia maha kuasa atas
di sistem perekonomian suatu negara. Islam segala sesuatu” (Qs. al-Ma’idah: 120).
sebagai sistem hidup (way of life) dan
merupakan agama yang universal sebab Ayat di atas merupakan landasan dasar
memuat segala aspek kehidupan baik yang tentang kepemilikan dalam Islam. Ayat
terkait dengan aspek ekonomi, sosial, politik diatas menunjukkan bahwa Allah adalah
dan budaya. pemilik tunggal apa-apa yang ada di langit
Seiring dengan perkembangan kajian dan di bumi dan tidak ada sekutu bagi Nya.
tentang ekonomi Islam dan kebutuhan solusi Lantas Allah memberikan atau menitipkan
krisis ekonomi yang ada saat ini mendorong kekuasaan bumi pada manusia, agar manusia
terbentuknya suatu ilmu ekonomi berbasis mengelola dan memakmurkannya.
keislaman yang terfokus untuk mempelajari Di dalam ayat al-Qur'an banyak kita
masalah-masalah ekonomi rakyat yang temukan bahwa harta disandarkan kepemi-
diilhami oleh nilai-nilai Islam. Dalam likan hakikinya kepada Allah swt. Kemudian
makalah ini penulis mencoba untuk Allah swt telah memberikan wewenang-Nya
menjelaskan konsep kepemilikan dalam kepada manusia untuk menguasai harta
Islam klasifikasi kepemilikan dalam Islam. tersebut dengan cara yang telah ditetapkan.
Jika manusia mendapatkan maupun mengu-
B. DEFINISI KEPEMILIKAN asai hartanya dengan mengabaikan keten-
tuan dari Allah swt maka la tidak berhak
Secara bahasa kepemilikan artinya memilikinya. Bisa jadi harta tersebut
Penguasaan manusia atas harta secara merupakan rezekinya tetapi bukan miliknya
otoritas. Sedangkan secara istilah kepemi- karena didapatkan dengan cara yang tidak
likan adalah hubungan antara harta dan sah secara agama.
manusia yang ditetapkan syariat sebagai Hal inilah yang membedakan konsep
kekhususan baginya, sehingga dia boleh kepemilikan dalam Islam dengan konsep
melakukan apa saja dengan harta tersebut kepemilikan aturan lain. Islam menyalakan
selama tidak ada larangan/penghalang dari bahwa substansi dan cara mendapatkan
melakukannya. harta harus sesuai yang ditentukan oleh Sang
Kepemilikan juga bermakna kekhususan Pemilik Hakiki harta. Misalnya dalam Islam
kepunyaan terhadap sesuatu yang mengha- seseorang dilarang untuk memiliki minuman
langi orang lain untuk melakukan suatu hal keras meskipun dibelinya dengan uang
dari sesuatu tersebut. Serta memung- sendiri. Islam juga tidak mengakui harta
kinkannya untuk melakukan apapun terha- yang didapat dengan korupsi.5
dap sesuatu tersebut selama tidak ada
pengecualian dari syariat. D. SEBAB-SEBAB KEPEMILIKAN
Apabila seseorang memperoleh harta

3
Saiful Adidharta, 4
http://www.kompasiana.com/syaifud_adidharta_2/etnis- Wahbah Zuhaili, al-Fiqhul Islam wa Adillatuhu,
china-tionghoa-masih-nomor-satu-kuasai-bisnis-dan- (Damaskus: Darul Fikr, n.d.), cet. Ke-4, Hal. 5/4545
5
ekonomi-indonesia_552985f2f17e61b07ed623ac, diakses Didin Hafidhuddin, Agar Harta Berkah dan
pada Sabtu 26 Januari 2017 Bertambah, (Jakarta: Gema Insani, 2008) Cet. 1, hal. 20
KONSEP KEPEMILIKAN DALAM ISLAM 21

1. Memperoleh dan Menguasai Yang padanya air atau membangun bangunan,


Mubah. kemudian merpati bersarang padanya.
Maka jika ia menyiapkannya untuk
Sesuatu yang mubah adalah harta tujuan tersebut, maka ia memiliki apa
yang tidak masuk pada kepemilikan yang yang masuk padanya dan jika tidak
dihormati dan tidak ada halangan syariat (hanya menyimpan dan membangun
untuk memilikinya, seperti air pada saja) maka ia tidak memilikinya. Hal ini
sumber mata air, rumput pada tempat sesuai dengan kaidah,
tumbuhnya, pohon di padang pasir yang
tidak dimiliki, hewan buruan baik laut ‫األمور بمقاصدها‬
maupun darat dan lain sebagainya.
Setiap orang berhak menguasai dari yang “Urusan itu tergantung maksud-
mubah ini sesuai dengan kemampuannya maksudnya”
dan apa yang telah dikuasainya dengan Adapun bentuk menguasai yang
niat memiliki maka ia telah memilikinya. mubah ada empat bentuk (al-Fiqh al-
Kepemilikan yang mubah tentang Islam, 6:4564)
cara memperoleh dan menguasainya a. Menghidupkan tanah yang mati:
tergantung dengan dua syarat: yaitu reklamasi tanah liar/kosong.
Pertama, tidak Ada Orang Lain yang Mawat (Tanah Mati) itu adalah apa
Mendahuluinya. Kalau ada seseorang yang tidak dimiliki dari tanah-tanah
yang mengumpulkan air hujan dalam dan tidak ada yang meman-
sebuah bejana dan meninggalkannya faatkannya dan di luar sebuah
maka yang lain tidak berhak mengam- negara. Tidak termasuk tanah mati:
bilnya karena telah keluar dari hukum yang dimiliki seseorang dan ada di
mubah dengan dikuasai oleh pihak dalam negara atau di luarnya.
pertama dan menjadi miliknya begitu Menghidupkan tanah mati itu
juga ketika seseorang mengambil kayu di memberikan faedah kepemilikan
daratan lalu meninggalkannya maka berdasarkan sabda Rasulullah saw,
yang lain tidak boleh mengambilnya.
Dalam kaidah dikatakan: ‫من أحيا أرضا ميتة فهي له‬
‫من سبق إلى مباح فقد ملكه‬
“Barang siapa menghidupkan
tanah yang mati maka itu baginya”
“Siapa mendahului kepada yang
mubah maka sungguh ia telah Baik menghidupkannya dengan izin
memilikinya” hakim maupun tidak menurut
Kedua, berniat memiliki. Kalau yang jumhur fukaha.
mubah itu ada pada kekuasaan b. Berburu. Berburu adalah memiliki
seseorang, namun tidak ada niat sesuatu yang mubah yang tidak
memilikinya maka ia tidak memilikinya. dimiliki oleh seorang pun. Berburu
Kalaulah pemburu membentangkan ja- itu halal kecuali kalau sedang ihram
lanya lalu terperangkap padanya hewan pada waktu haji ataupun umrah atau
buruan. Maka jika ia membentangkannya di tanah Mekah dan Madinah.
untuk dikeringkan maka ia tidak memi- Firman-Nya dalam QS. al-Maidah: 45-
liki apa yang masuk pada jala, bagi setiap 65
orang yang melihat boleh mengambil dan ‫ا لكم‬## #‫ه متاع‬## #‫ر وطعام‬## # ‫يد البح‬## #‫ل لكم ص‬## # ‫أح‬
memilikinya, namun jika ia memben-
tangkannya untuk berburu, maka apa ‫ا دمتم‬## # ‫بر م‬## # ‫يد ال‬## # ‫رم عليكم ص‬## #‫ وح‬،‫يارة‬## # ‫وللس‬
yang terjebak padanya adalah yang ‫حرما‬
dikuasai dan dimiliki olehnya, kemudian
yang lain tidak boleh mengambilnya. c. Menguasai rerumputan dan pohon
Begitu juga ketika seseorang Rerumputan itu tidak dimiliki
menyimpan bejana lalu berkumpul walaupun tumbuh di tanah yang
22 JURNAL ILMU-ILMU HUKUM DAN SYARIAH, Volume 8, Nomor 1, Juni 2017

dimiliki, ia itu boleh untuk semua akan diwariskan kepada ahli warisnya.
manusia, mereka boleh mengam- Hal itu merupakan salah satu jalan
bilnya dan tidak ada bagi pemilik adanya kepemilikan.
tanah untuk melarang mereka, dan Hal ini juga menegaskan bahwa
ini pendapat yang kuat menurut kepemilikan harta yang di miliki oleh
Mazhab yang empat berdasarkan manusia ada terbatas, kepemilikan
keumuman hadits: tersebut hanya ketika dia masih hidup di
dunia.
‫ الماء والكأل والنار‬:‫الناس شركاء في ثالثة‬
“Kaum muslimin berserikat dalam 4. Berkembang Biak
tiga perkara yaitu air, rumput liar
dan energi api.” (HR. Ahmad). Dalam kaidah:

Pohon rimba/belukar termasuk ‫إن ما يتولد أو ما ينشأ من المملوك مملوك‬


harta yang diperbolehkan jika ada “Apa yang dilahirkan dari sesuatu
pada tanah yang tidak miliki, setiap atau yang berkembang dari sesuatu dari
orang berhak menguasainya dan yang dimiliki maka itu juga adalah yang
mengambil apa yang dibutuhkan dimiliki”
darinya dan tak ada seorangpun yang Pemilik asal lebih utama dengan
boleh melarangnya. Akan tetapi cabang-cabangnya dari pada yang
negara boleh membatasi yang mubah lainnya, baik itu yang dihasilkan dengan
dengan melarang memotong pohon sebab kepemilikan maupun kerjanya
demi menjaga kemaslahatan umum atau dihasilkan secara alami tanpa
dan melestarikan kekayaan pohon bekerja.
yang bermanfaat. Buah dari pohon, anak binatang, bulu
Adapun jika ada pada tanah yang domba dan susunya dan lain sebagainya
dimiliki, maka ia tidak menjadi harta semuanya dimiliki oleh pemilik asal.
yang mubah akan tetapi menjadi Apabila sesuatu itu dilahirkan dari
milik pemilik tanah, tidak ada bagi sesuatu yang berserikat maka yang
seorang untuk mengambilnya dilahirkan itu menjadi berserikat antara
sedikitpun karena bumi itu dimak- dua pemilik dengan nisbah bagian
sudkan untuk pohon-pohonnya se- mereka pada asalnya. Demikian pula
dangkan rerumputan tidak. ternak yang dihasilkan dari yang
d. Menguasai barang tambang dan dighasab menempati asas ini, anak
harta terpendam (al-Fiqh al-Islami, binatang yang dighasab dan buah kurma
6:4569) yang dighasab adalah milik yang
dighasab bukan yang menggashab.
2. Bekerja

Bekerja merupakan salah satu jalan 5. Akad


untuk mendapatkan/memiliki harta.
Banyak macam pekerjaan, sebagai Akad-akad adalah penyebab terbesar
seorang guru, dokter, pegawai, buruh, kepemilikan dan yang paling banyak
arsitek, dan lainnya, apapun peker- terjadi dan yang paling penting
jaannya selama diatas jalan yang kondisinya baik dalam pandangan sipil
disyariatkan maka hasil dari peker- maupun timbangan hukum karena
jaannya menjadi miliknya. dengannya tampak pencapaiannya dan
aktivitas manusia dalam dua bidang:
3. Waris ekonomi dan hukum.6

Ketika seseorang meninggal tidak


akan membawa harta benda yang 6
Atep Hendang Waluya, http://koneksi-
dimiliki selama hidupnya, harta tersebut indonesia.org/2014/fiqih-kepemilikan-harta/, diakses pada
Selasa 22 Agustus 2017
KONSEP KEPEMILIKAN DALAM ISLAM 23

E. BATAS KEPEMILIKAN Kedua, al-Milk al-Manfaah adalah


termasuk dalam jenis konsep kepe-
Kepemilikan harta kekayaan pada milikan yang tidak sempurna, artinya
manusia terbatas pada kepemilikan bahwa kepemilikannya itu hanya
kemanfaatannya selama masih hidup di merasakan manfaatnya saja se-
dunia, dan bukan kepemilikan secara mutlak. dangkan kepemilikan materi, benda
Saat seseorang meninggal, kepemilikan atau barangnya bukan hak miliknya.
tersebut berakhir dan harus didistribusikan Ciri-ciri al-milk al-naqish:
kepada ahli warisnya, sesuai ketentuan a. Boleh dibatasi oleh tempat,
syariah.7 waktu dan sifatnya
b. Kepemilikan itu tidak boleh
F. MACAM-MACAM KEPEMILIKAN diwariskan.
DALAM ISLAM8 c. Orang yang memanfaatkan
itu tidak boleh sewenang-
wenang dan jika melanggar
1. Al-Milk at-Tamm
maka dia akan dikenakan
Al-Milk at-Tamm atau Kepemilikan
ganti rugi.
sempurna adalah kepemilikan seseorang
d. Orang yang memanfaatkan
terhadap barang dan juga manfaatnya
harta itu wajib mengeluarkan
sekaligus. Ciri-ciri Al-Milk at-Tamm:
biaya pemeliharaan untuk
 Sejak awal pemilikan terhadap
harta tersebut
materi dan terhadap manfaat harta
e. Orang yang memanfaatkan
itu bersifat sempurna
harta itu berkewajiban untuk
 Pemilikan tidak didahului oleh
mengembalikan harta itu
sesuatu yang dimiliki sebelumnya,
apabila diminta kembali oleh
artinya materi dan manfaatnya sudah
pemiliknya
ada pemilikan benda itu
 Pemilik tidak dibatasi waktu G. UNSUR-UNSUR KEPEMILIKAN DALAM
 Pemilikannya tidak boleh digugurkan ISLAM
 Apabila hak milik itu kepunyaan
bersama maka masing-masing orang 1. Kepemilikan Umum (Public
dianggap bebas mempergunakan Property)
miliknya itu sebagaimana milik Kepemilikan umum adalah izin Syari’
mereka masing-masing kepada suatu komunitas masyarakat
2. Al-Milk an-Naqish untuk sama-sama memanfaatkan suatu
Al Milk An Naqish adalah terma- barang atau harta. Benda-benda yang
suk konsep kepemilikan yang tidak termasuk ke dalam kategori kepemilikan
sempurna, artinya bahwa hanya umum adalah benda-benda yang telah
melibatkan aspek pengurusan dan dinyatakan oleh Syariat memang diper-
penyeliaan . Al Milk An Naqish terbagi untukkan untuk suatu komunitas
menjadi dua: masyarakat.
Pertama, adalah al-Milk Al-‘Ain
yang merupakan salah satu 2. Kepemilikan Individu (Private
kepemilikan harta yang tidak Property)
sempurna. Karena konsep kepemi-
likan ini hanya berdasarkan pemi- Kepemilikan Individu (private
likan materi, benda atau barangnya property) adalah harta yang dimiliki oleh
saja sedangkan manfaat dari materi, seseorang yang ia dapatkan dengan cara
benda atau barangnya itu tidak yang sah menurut Islam dan hak manfaat
dirasakan oleh pemiliknya. atas harta tersebut hanya dapat digu-
nakan oleh individu tersebut saat masih
7
hidup sesuai syariah
Sri Nurhayati, Akuntansi Syariah di Indonesia,
(Jakarta: Salemba, n.d.) Hal. 67
8
Wahbah Zuhaili, al-Fikhul… Hal. 6/4549 3. Kepemilikan Negara (State Property)
24 JURNAL ILMU-ILMU HUKUM DAN SYARIAH, Volume 8, Nomor 1, Juni 2017

harus berperan dalam berbagai lapangan


Kepemilikan Negara adalah harta produktif yang akhirnya akan tersalur
yang merupakan hak seluruh kaum dalam berbagai lapangan usaha secara
muslim, sementara pengelolaannya distributif yang dapat menampung dan
menjadi wewenang Negara. Negara menjalankan produktivitas dan efek-
membutuhkan hak milik untuk memper- tivitas ekonomi dan menghindari terja-
oleh pendapatan, sumber penghasilan dinya penimbunan harta.
dan kekuasaan untuk melaksanakan
kewajiban-kewajibannya.9 I. KESIMPULAN

H. FUNGSI KEPEMILIKAN HARTA Dalam Islam, pada dasarnya segala


sesuatu yang ada di dunia merupakan milik
Hukum Islam memandang harta Allah swt, Dialah yang berhak mengatur dan
mempunyai nilai yang sangat strategis, menetapkan kepemilikan harta manusia,
karena harta merupakan alat dan sarana juga jenis-jenis harta yang bisa dimiliki. Oleh
untuk memperoleh berbagai manfaat dan karena itu manusia sebagai makhluk ciptaan-
mencapai kesejahteraan hidup manusia Nya hanya memiliki kepemilikan yang
sepanjang waktu. Hubungan manusia dengan sifatnya sementara serta tunduk terhadap
harta sangatlah erat. Demikian eratnya ketentuan dan pengaturan-Nya. Seorang
hubungan tersebut sehingga naluri manusia muslim boleh saja mengakumulasi harta
untuk memilikinya menjadi satu dengan sebanyak-banyaknya, jika sudah sampai
naluri mempertahankan hidup manusia itu batas minimal yang telah ditetapkan syariat
sendiri. Justru harta termasuk salah satu hal maka wajib hukumnya untuk mendis-
penting dalam kehidupan manusia, karena tribusikan hartanya sesuai ketentuan syariat,
harta termasuk unsur lima asas yang wajib yang disebut zakat.
dilindungi bagi setiap manusia (al- Kepemilikan di dalam Islam dapat dikla-
dharuriyyat al-khomsah) yaitu jiwa, akal, sifikasikan berdasarkan unsur-unsurnya,
agama, harta dan keturunan. meliputi kepemilikan pribadi/privat, kepe-
Dalam al-Qur’an terdapat 82 kata harta milikan umum, dan kepemilikan negara.
(al-mal, amwalukum, amwalahum, Juga diklasifikasikan berdasarkan hak guna
malukum). Dalam ayat-ayat harta itu pada jenis kepemilikan. Ada kepemilikan
menunjukkan harta benda itu meskipun yang dapat digunakan manfaatnya dan dapat
milik/dimiliki perseorangan tetapi berfungsi dimuamalahkan, ada pula kepemilikan yang
sosial yang harus: hanya dapat digunakan manfaatnya tetapi
a. Distributif tidak dapat dimuamalahkan.
Jangan sampai kepemilikan harta
terkonsentrasi di tangan aghniya‘. Harta
harus disalurkan kepada bidang
produktif, sehingga ada kerjasama antara
aghniya’. Dengan modalnya dia dapat
memberi lapangan kerja kepada go-
longan ekonomi lemah.
b. Berkembang10
Harta itu dirasakan oleh orang
banyak sehingga pemilik harta menjauhi
sifat tamak dan kikir, dan menggunakan
hartanya untuk kepentingan sosial se-
perti infak, zakat dan sedekah.
c. efektif
Efektif, yaitu harta sebagai modal
9
Didin Hafidhudhin, Agar Harta… Hal. 23
10
Muhammad Dzakfar, Etika Bisnis: Menangkap
Spirit Ajaran Langit dan Pesan Moral Ajaran Bumi, (Depok:
Penebar Swadaya), hal.117
KONSEP KEPEMILIKAN DALAM ISLAM 25

DAFTAR PUSTAKA

Zuhaili, Wahbah. al-Fiqhul Islam wa


Adillatuhu. Damaskus: Darul Fikr,
n.d., cet. Ke-4.

Hafidhuddin, Didin. Agar Harta Berkah dan


Bertambah. Jakarta: Gema Insani,
2008, Cet. 1.

Dzakfar, Muhammad. Etika Bisnis:


Menangkap Spirit Ajaran Langit dan
Pesan Moral Ajaran Bumi. Depok:
Penebar Swadaya.

Nurhayati, Sri. Akuntansi Syariah di


Indonesia. Jakarta: Salemba, n.d.

Rahman, Afzalur. Quranic Sciences,


diterjemahkan oleh Taufiqurrahman,
Ensiklopedi Ilmu al-Qur’an: Rujukan
Terlengkap Isyarat-Isyarat Ilmiah.
Bandung: Mizania 2007.

<http://www.kompasiana.com>

<http://koneksi-indonesia.org>

Anda mungkin juga menyukai