Anda di halaman 1dari 2

Al-Qur`an sebagai sumber hukum utama dan pertama dalam islam menyatakan bahwa Allah adalah pemilik

sepenuhnya segala sesuatu. Dia adalah pencipta alam semesta, namun bukan untuk kepentingannya sendiri.
Manusia diberi hak milik secara individu, setiap pribadi berhak memiliki, menikmati dan memindah
tangankan kekayaan, tetapi mereka mempunyai kewajiban moral menyedekahkan hartanya untuk yang
berhak.
Hak milik dalam bahasa adalah memiliki sesuatu dan sanggup bertindak secara bebas terhadapnya.
Sedangkan istilah adalah suatu ikhtisas yang menghalangi yang lain, menurut syariat, yang membenarkan
pemilik ikhtisas itu bertindak terhadap barang miliknya sehendaknya, kecuali ada penghalang. Penghalang
maksudnya adalah sesuatu yang mencegah orang yang bukan pemilik sesuatu barang atau mempergunakan
atau memanfaatkan dan bertindak tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemiliknya.
Sifat hak milik: Pemilikan pribadi dalam pandangan Islam tidaklah bersifat atau absolut (bebas tanpa
kendali dan batas). Sebab didalam berbagai ketentuan hukum dijumpai beberapa batasan dan kendali yang
tidak boleh dikesampingkan oleh seorang muslim dalam pengelolaan dan pemanfaatan harta benda
miliknya. Untuk itu, dapat disebutkan prinsip dasarnya sebagai berikut:
• Pada hakikatnya individu hanyalah wakil masyarakat
• Harta benda tidak boleh hanya ditangan pribadi (sekelompok) anggota masyarakat

Harta benda tidak boleh hanya berada di tangan pribadi (sekelompok) anggota masyarakat. Prinsip ini
dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan dan kesetabilan dalam masyarakat. Sekiranya harta benda itu
hanya berada di tangan pribadi (monopoli kelompok) tertentu, anugerah Allah swt tersebut hanya berada di
tangan segelintir orang. Kepemilikan hanya bisa ada dengan wewenang dari pembuat syariat, yang diserahi
mengurus urusan-urusab masyarakat. Pada hakikatnya, pembuat syariat itulah yang memberikan harta milik
kepada manusia dengan pengaturannya melalui syariat.
Hak milik dalam pandangan islam dapat dibedakan kepada:
a. Milik yang sempurna yaitu hak milik yang sempurna, sebab kepemilikannya meliputi penguasaan
terhadap bendanya (zatnya) dan manfaatnya (hasil) benda secara keseluruhan. Dengan kata lain, si pemilik
menguasai benda secara dan manfaatnya secara sekaligus.
Milik yang kurang sempurna. Disebut milik yang kurang sempurna karena kepemilikan tersebut hanya
meliputi bendanya saja, atau manfaatnya saja.
Sebab orang mempunyai hak miliknya menurut hukum Islam, dapat diperoleh melalui cara:
• Milik benda yang boleh dimiliki
• Akad
• Pewarisan
• Beranak pinak

Pandangan Islam mengenai harta dan kegiatan ekonomi:


• Pemilik mutlak terhadap segala sesuatu yang berada di muka bumi, termasuk harta benda
adalah Allah SWT. Kepemilikan untuk manusia hanya bersifat relatif, sebatas melaksanakan amanah
mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan ketentuannya. Dalam hal ini harta yang dimiliki oleh manusia
hanyalah sebagai titipan dari Allah SWT yang harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan bersama.
• Status harta yang dimiliki manusia adalah:
• Harta sebagai amanah dari Allah SWT, manusia hanya pemegang amanah karena
memang manusia tidak mampu mengadakan benda dari tiada. Harta sebagai perluasan hidup yang
memungkinkan manusia bisa menikmatinya dengan baik dan tidak berlebih-lebihan. Harta sebagai ujian
keimanan, manusia mau menginfaqkan atau tidak harta tersebut membawa manusia pada kehinaan atau
lupa akan nikmat Allah SWT.

Karakteristik harta dalam Islam:


• Ilahiyah
• Titik berangkat kita dalam kepemilikan maupun pengembangan harta kita adalah Allah.
Tujuan adalah mencari ridha Allah dan cara caranya juga tidak pertentangan dengan syariatnya. Kegiatan
produksi, konsumsi, penukaran dan distribudi diikatkan pada prinsip Ilahiyah dan tujuan Ilahi.
• Akhlaq
• Kesatuan antara kegiatan ekonomi dengan akhlak ini semakin jelas pada setiap langkah.
Akhlak adalah bingkai bagi setiap aktivitas ekonomi.
• Kemanusia
• Ekonomi islam adalah ekonomi. Ekonomi yang memungkinkan manusia memenuhi
kebutuhan hidup, baik yang bersifat kebendaan maupun kejiwaan. Manusia merupakan tujuan antara,
kegiatan ekonomi dalam Islam, sekaligus merupakan sarana dan pelakunya dengan memanfaatkan ilmu
yang telah diajarkan oleh Allah kepadanya dan anugera serta kemampuan yang diberikannya.
• jadi konsep dari kepemilikan harta kekayaan tersebut memiliki hak, dan harta yang
ditetapkan syara`, dimana manusia memiliki kewenangan khusus untuk melakukan transaksi terhadap harta
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai