Anda di halaman 1dari 8

KONSEP HARTA DAN PENGELOLAANNYA DALAM AL-QUR’AN

MUHAMMAD ADIL

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Adilajha55@gmail.com

Abstrak

Konsep harta dan pengelolaannya dalam Al-Qur’an adalah pembahasan yang sangat berperan
penting dalam konteks ekonomi islam. Dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa prinsip dan aturan yang
berkaitan dengan pengelolaan harta. Salah satunya adalah kewajiban bagi orang Muslim yang
memiliki kekayaan untuk memberikan sebagian dari harta mereka kepada orang-orang yang berhak
atasnya, seperti fakir miskin, orang-orang yang membutuhkan, dan lainnya. Dengan demikian, Al-
Qur'an memberikan arahan yang jelas tentang apa itu harta dan bagaimana menjaganya. Menurut
ajaran Islam, harta benda harus dikelola dengan cara yang bijaksana, adil, dan menguntungkan baik
seseorang maupun masyarakat secara keseluruhan. Di antara prinsip-prinsip ini adalah kewajiban
untuk membayar zakat, mengeluarkan infak, mengatur waris dan wasiat, menghindari tindakan
korupsi, dan memastikan bahwa kekayaan didistribusikan dengan adil.
Kata kunci : Al-Qur’an, Harta, Pengelolaannya,

Abstract

The concept of wealth and its management in the Qur'an is a discussion that plays a very
important role in the context of Islamic economics. In the Qur'an, there are several principles and
rules relating to wealth management. One of them is the obligation for Muslims who have wealth to
give part of their wealth to people who are entitled to it, such as the poor, needy people, and others.
Thus, the Qur'an provides clear directions about what wealth is and how to protect it. According to
Islamic teachings, property must be managed in a way that is wise, fair, and benefits both the person
and society as a whole. Among these principles are the obligation to pay zakat, issue infaq, regulate
inheritance and wills, avoid acts of corruption, and ensure that wealth is distributed fairly.
Keywords : Al-Qur’an, Wealth, Management,

PENDAHULUAN
Dalam Al-Qur'an, harta dijelaskan pemborosan serta konsumsi yang
sebagai anugerah dari Allah kepada umat berlebihan.
manusia. Meskipun demikian, kepemilikan Al-Qur'an juga mendorong umat
harta disertai dengan tanggung jawab dan Muslim untuk berbagi kekayaan mereka
kewajiban untuk mengelolanya dengan melalui zakat, infak, sedekah, dan bantuan
bijaksana. Al-Qur'an menyoroti sosial lainnya, dengan tujuan mencapai
pentingnya menggunakan harta dengan pemerataan pendapatan dan membantu
penuh kebijaksanaan, menghindari yang membutuhkan. Nilai-nilai pemberian
perilaku berlebihan, dan mengajurkan dan kepedulian sosial ditekankan secara
umat Muslim untuk menghindari kuat dalam ajaran Al-Qur'an. Manajemen
harta menjadi fokus utama dalam Al- diberkahi adalah cara memperolehnya
Qur'an, dengan anjuran untuk mengelola yang baik dan halal, penggunaannya yang
harta dengan penuh tanggung jawab, baik dan halal, serta penyalurannya yang
menghindari penipuan, korupsi, riba, dan baik dan halal. Harta yang diberkahi
praktik-praktik merugikan dalam tersebut akan membawa kebahagiaan bagi
pengelolaan keuangan. Al-Qur'an pemiliknya, baik secara materi maupun
menegaskan pentingnya integritas dan spiritual.1
kejujuran dalam urusan keuangan dan LANDASAN TEORI
bisnis. Konsep harta dan pengelolaannya Al-Qur'an memberikan tuntunan
dalam Al-Qur'an juga terkait erat dengan mengenai konsep harta dan
prinsip-prinsip ekonomi Islam yang lebih pengelolaannya. Al-Qur'an menekankan
luas, seperti keadilan sosial, distribusi pentingnya memadukan antara pengakuan
yang adil, dan keberlanjutan ekonomi. terhadap kepemilikan sosial dan
Al-Qur'an memberikan panduan kepemilikan pribadi, serta memberikan
komprehensif tentang bagaimana umat kebebasan untuk memiliki harta dengan
Muslim seharusnya memandang, memiliki, tetap memperhatikan keseimbangan.
dan mengelola harta mereka sesuai dengan Dalam Al-Qur'an, harta disebut sebanyak
nilai-nilai Islam. 86 kali pada 76 ayat dalam 38 surat, yang
Memahami secara mendalam menunjukkan pentingnya harta dalam
konsep harta dan pengelolaannya dalam ajaran Islam. Selain itu, Al-Qur'an juga
Al-Qur'an penting untuk membentuk pola memberikan aturan-aturan terkait harta,
pikir dan perilaku sesuai dengan ajaran seperti pembagian jenis-jenis harta dan
agama. Dengan menerapkan prinsip- perlindungan terhadap harta benda
prinsip ini, umat Muslim diharapkan seseorang.2
mampu menciptakan masyarakat yang Dengan demikian, Al-Qur'an
adil, sejahtera, dan ekonomi yang memberikan pedoman yang jelas
berkelanjutan. mengenai konsep harta dan
Pemberian Allah kepada manusia pengelolaannya dalam Islam.
berupa harta dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kesejahteraan individu,
keluarga, masyarakat, negara, dan bahkan 1
Dewi Maharani, Verina Ayustrialni, and
seluruh penduduk dunia. Kesejahteraan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, ‘Konsep
Harta Dan Kepemilikan Dalam Perspektif Islam’,
diartikan sebagai hidup dengan harta yang Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9.01 (2023), 30–35.
2
Toha Andiko, ‘Konsep Harta Dan Pengelolaannya
diberkahi. Salah satu tanda harta yang Dalam Alquran’, Al-Intaj, 2.1 (2016), 57–70.
METODELOGI fikih mendefinisikan harta sebagai
Dalam melakukan penelitian peneliti sesuatu yang diinginkan oleh naluri
melakukan pendekatan deskriptif yaitu manusia dan dapat disimpan untuk
dengan cara menganalisa konsep harta dan jangka waktu tertentu atau sesuatu
pengelolaannya dalam al-qur’an. yang dapat dikuasai, disimpan, dan
HASIL DAN PEMBAHASAN dimanfaatkan.
1. Pengertian Harta Menurut Hasbi ash-Shiddieqy,
Harta dalam bahasa Arab disebut harta dapat diidentifikasi berdasarkan
al-mal yang berasal dari kata maala- kategori-kategori berikut:
yamiilu-mailan, yang berarti
1. Harta (mal) merujuk pada
condong,cenderung dan miring. Secara
segala yang bukan manusia
etimologi harta adalah segala sesuatu yang ditetapkan untuk
yang menyenangkan manusia dan kepentingan manusia dan dapat
dijaga pada suatu tempat;
mereka pelihara, baik dalam bentuk
2. Sesuatu yang bisa dimiliki oleh
materi maupun dalam manfaat. setiap individu, baik secara
Sedangkan arti harta secara kolektif oleh seluruh umat
manusia maupun sebagian dari
terminologi adalah: “sesuatu yang
mereka;
digandrungi tabiat manusia dan 3. Sesuatu yang sah untuk
memungkinkan untuk disimpan hingga diperjualbelikan;
dibutuhkan”.3 Menurut mayoritas 4. Sesuatu yang dapat dimiliki,
memiliki nilai (harga), dapat
ulama, harta adalah suatu entitas yang
memberikan manfaat, dan
memiliki nilai, diwajibkan untuk dapat disimpan;
menggantinya jika rusak, dan 5. Sesuatu yang berwujud,
sehingga yang tidak berwujud,
diperbolehkan oleh syari’at untuk
meskipun dapat memberikan
digunakan pada situasi yang tidak manfaat, tidak dianggap
mendesak. Oleh karena itu, sesuatu sebagai harta;
6. Sesuatu yang dapat disimpan
yang tidak memiliki nilai di mata
baik dalam jangka waktu lama
manusia atau tidak diizinkan oleh atau sebentar, dan dapat
hukum syara’ tidak dapat dianggap diambil manfaatnya saat
sebagai harta. Mayoritas ulama juga dibutuhkan.
Dalam evolusi berikutnya,
tidak mengharuskan keberadaan materi
kehidupan manusia yang terus
fisik sebagai syarat harta. Para ahli
berkembang dan kompleks sejalan dengan
3
Riska Ariana, ‘Penafsiran Rasa Bersyukur’, perubahan waktu membuat konsep harta,
Ekonomi Syariah, 5.1 (2016), 1–23.
baik secara teoritis maupun aplikatif, yang mengumpulkan harta dan
menjadi lebih rumit. Dalam menilai aspek menghitung-hitung; dia mengira bahwa
kemaslahatan, konsep harta menjadi hartanya itu dapat mengkekalkannya;
semakin rumit dan memerlukan sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia
kebijaksanaan serta waktu yang cukup benar-benar akan dilemparkan ke
lama untuk dipahami secara menyeluruh. dalam Huthamah”.
Hal ini menjadi lebih kompleks terutama 3. Berbangga-bangga dengan
ketika dihadapkan pada isu pluralitas hartanya.
sosial-budaya, yang merupakan faktor Allah berfirman “Ketahuilah,
yang tidak boleh diabaikan dalam setiap bahwa sesungguhnya kehidupan dunia
proses ijtihad.4 ini hanyalah permainan dan suatu yang
Terdapat beberapa karakter manusia melalaikan, perhiasan dan
berkenaan dengan kebutuhan dan sikapnya bermegahmegah antara kamu serta
terhadap harta yaitu: berbanggabanggaan tentang banyaknya
1. Manusia yang sangat cinta harta dan anak, seperti hujan yang
terhadap harta. tanamtanamannya mengagumkan para
Manusia jenis ini adalah manusia petani; kemudian tanaman itu menjadi
yang benar-benar mencintai hartanya kering dan kamu lihat warnanya
melebihi cintanya pada yang lain kuning kemudian menjadi hancur. Dan
bahkan terhadap Allah SWT yang di akhirat (nanti) ada azab yang keras
menciptakannya. Mengenai hal ini dan ampunan dari Allah serta
Allah SWT telah berfirman “dan kamu keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia
mencintai harta benda dengan ini tidak lain hanyalah kesenangan
kecintaan yang berlebihan. Manusia yang menipu”.(Al-Hadid, 20).
jenis ini mencintai hartanya diluar 4. Sikap kikir terhadap harta
batas kewajaran, dan cenderung Allah berfirman “Sekali-kali
berlaku tidak rasional. janganlah orangorang yang bakhil
2. Suka mengumpulkan kemudian dengan harta yang Allah berikan
menghitung-hitungnya. kepada mereka dari karuniaNya
Allah berfirman “Kecelakaanlah menyangka, bahwa kebakhilan itu baik
bagi setiap pengumpat lagi pencela; bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan
itu adalah buruk bagi mereka. Harta
4
Ahmad Junaedi, ‘Konsep Harta Dan Kepemilikan yang mereka bakhilkan itu akan
Dalam Prespektif Islam Ekonomi’, 9.01 (2019), 7–
8. dikalungkan kelak di lehernya di hari
kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah zakat, sedekah, dan hibah. Zakat,
segala warisan (yang ada) di langit dan sebagai salah satu contoh,
di bumi. Dan Allah mengetahui apa merupakan ibadah yang diwajibkan
5
yang kamu kerjakan. kepada individu yang telah
2. Fungsi Harta mencapai kekayaan tertentu sesuai
Salah satu aspek yang dapat ditarik dengan syarat-syarat yang telah
dari berbagai ayat yang memuat istilah "al- ditetapkan. Salah satu ayat Alquran
mal" adalah mengenai peran atau fungsi yang relevan dengan hal ini adalah:
ْ ْ ْْ َ ْ َ َ ْ ُ َ ُ ُ ُّ َ ُ ْ َ َّ ْ َ ْ َ
harta tersebut. Jika kita merujuk kepada ‫ش رق َوال َمغ ِر رب‬ ِ ‫ليس ال رِب أن تولوا وجوهكم رقبل الم‬
َ َ ْ ْ ْ ‫َ َ َٰ َّ ْ َّ َ ْ َ َ ه‬
pemberi harta, yaitu Allah, dapat dipahami ‫اَّلل َوال َي ْو رم اْل رخ ِر َوال َمَل رئك رة‬
‫آمن رب ر‬ ‫ول ركن ال رِب من‬
ِّ ُ ََٰ َ َ َ ْ َ َ َ‫َ َّ ِّ ن‬ َ ْ َ
bahwa Allah memberikan harta kepada ‫اب والن ربيي وآت المال عَل حب ره‬ ‫وال ركت ر‬
manusia dengan tujuan tertentu, salah “Bukanlah menghadapkan
satunya sebagai bekal dalam menjalani wajahmu ke arah Timur dan Barat
kehidupan. Tanpa keberadaan harta, itu suatu kebajikan, akan tetapi
manusia akan mengalami kesulitan dalam sesungguhna kebajikan itu ialah
memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari, beriman kepada Allah, hari
serta akan sulit untuk meningkatkan kemudian, malaikat-malaikat,
ibadah kepada Allah dan berbakti kepada kitab-kitab, nabi-nabi dan
sesama manusia. Oleh karena itu, memberikan harta yang
fungsiharta, sebagaimana dijelaskan dalam dicintainya. (Q.S. Al-Baqarah [2]:
berbagai ayat Alquran, dapat dikategorikan 177).6
secara rinci sebagai berikut: b. Salah satu bentuk perhiasan hidup
a. Salah satu untuk bekal ibadah Harta juga berperan sebagai
Harta merupakan salah satu bentuk elemen dekoratif dalam kehidupan
modal bagi manusia untuk manusia. Fungsi ini pada dasarnya
melalukan segala perbuatan yang melibatkan pilihan-pilihan yang
bernilai positif (ibadah). Dalam harus diambil oleh individu apakah
konteks Islam, ada praktik ibadah akan memberikan prioritas lebih
yang melibatkan penggunaan harta tinggi pada harta atau lebih
dalam pelaksanaannya. Beberapa mengutamakan perbuatan baik.
contoh ibadah tersebut mencakup Alquran, bagaimanapun,

5
memberikan petunjuk agar manusia
Muhammad Irwan, ‘Kebutuhan Dan Pengelolaan
Harta Dalam Maqashid Syariah’, Elastisitas -
Jurnal Ekonomi Pembangunan, 3.2 (2021), 160–74
6
<https://doi.org/10.29303/e-jep.v3i2.47>. Al-quran Surah Al baqarah: 2 ayat 177
lebih mengedepankan perbuatan yang berjihad di jalan Allah dengan harta
baik, sebagaimana dicontohkan mereka dan jiwanya. Allah melebihkan
dalam Surah Al-Kahfi [18]: 46: orang-orang yang berjihad dengan harta
ُ ْ ْ ُّ ْ َُ َ ُ ْ ُ ‫ْٱل َم‬
‫ال َوٱل َبنون ِزينة ٱل َح َي َٰو رة ٱلدن َيا ۖ َوٱل َب َٰ رق َي َٰ ت‬ dan jiwanya atas orang-orang yang duduk
ً َ َ َ َ َ َ ُ
‫ٱلص َٰ رل َح َٰ ت خ ْ ٌب رعند َ ِّربك ث َو ًابا َوخ ْ ٌب أ َمَل‬
َّ
satu derajat. Kepada masing-masing
“Harta dan anak-anak adalah mereka Allah menjanjikan pahala yang
perhiasan kehidupan dunia tetapi baik (surga) dan Allah melebihkan orang-
amalan-amalan yang kekal lagi orang yang berjihad atas orang yang duduk
saleh adalah lebih baik pahalanya dengan pahala yang besar” 8
di sisi Tuhanmu serta lebih baik Pengelolaan harta yang telah
7
untuk menjadi harapan” dianugerahkan oleh Allah untuk dimiliki
3. Pengelolaan Harta seharusnya mematuhi norma dan
Kekayaan yang diperoleh oleh ketentuan islam. Keluarga Islam
manusia melalui berbagai usaha harus diharapkan menyadari bahwa kekayaan
dikelola dan diatur dengan cermat. merupakan kebutuhan pokok yang harus
Merawat harta merupakan tanggung jawab dikelola secara efektif guna meraih
setiap individu karena dianggap sebagai manfaat dan kebahagiaan sejati. Menurut
kebutuhan esensial yang dapat Masqood (2003), terdapat beberapa prinsip
memberikan manfaat, dan hal ini dapatm yang dapat diimplementasikan terkait
embawa manusia menuju kebahagiaan di dengan manajemen harta atau kekayaan,
dunia maupun di akhirat (falah) Salah satu yaitu:
ayat yang mendorong pemanfaatan harta 1. Memenuhi sepenuhnya kebutuhan
kepada jihad di jalan Allah adalah terdapat dasar keluarga;
dalam surat al-Nisa’ [4]: 95 2. Barang-barang yang dihasilkan
َ َّ‫ن‬ ُ ُْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َْ َ ْ َ َ
‫الّض ِر‬ ‫ول‬ ‫ن‬
‫َل يست ِوي الق راعدون رمن المؤ رم رني غب أ ر ي‬ seharusnya memberikan
ُ ‫ون نف َسبيل ا هَّلل ب َأ ْم َواله ْم َو َأ ْن ُفسه ْم ۚ َف َّض َل ه‬
‫اَّلل‬
َ ُ َ ُْ َ
‫ر ر‬ ‫ر ر رر‬ ‫ر ر‬ ‫اهد ر ي‬‫والمج ر‬ kenyamanan dalam kehidupan
‫َ ََ َ ً َ ُا‬ َْ ََ ْ ُ َْ َ ْ َ ْ َ َ َ ُْ
‫اه ردين ربأمو رال رهم وأنف رس رهم عَل الق راع ردين درجة ۚ وكَل‬ ‫المج ر‬ keluarga;
‫ين‬ َ ‫ين َع ََل ْال َقاعد‬ َ ‫اَّلل ْال ُم َجاهد‬
ُ ‫َ َ َ ه ُ ْ ُ ْ نَ َٰ ۚ َ َ َّ َ ه‬
‫وعد اَّلل الحسن ۚ وفضل‬
‫ر ر‬ ‫ر ر‬ 3. Barang-barang yang diperoleh
ً ‫أ ْج ًرا َعظ‬ َ
‫يما‬ ‫ر‬ dianggap sebagai karunia Allah
Artinya : SWT kepada manusik arena
“Tidaklah sama antara mu’min yang barang-barang tersebut
duduk (yang tidak turut berperang) yang
tidak mempunyai uzur dengan orang-orang
7 8
Al-quran surah Al-Kahfi :18 Ayat 46 Al-quran surah An-Nisa’: 4 Ayat 95
memberikan manfaat dan tidak kekayaan pribadi memiliki bagian
menimbulkan risiko; yang terkait dengan orang lain.
4. Mengalokasikan sejumlah besar Oleh karena itu, setiap Muslim
harta untuk pendidikan anak-anak, yang memiliki kekayaan yang
agar mereka dapat memberikan cukup diwajibkan untuk membayar
kontribusi lebih besar kepada zakat kepada mereka yang berhak
masyarakat dan melanjutkan tradisi menerimanya, sesuai dengan ajaran
pengelolaan kekayaan (harta) Alquran.
sesuai prinsip Islam; 3. Alquran secara serius mendorong
5. Memberikan pengeluaran tanpa penyebaran dan peredaran
terlibat dalam utang yang tidak kekayaan secara berkelanjutan
perlu.9 dalam masyarakat. Individu yang
KESIMPULAN memperoleh kekayaan melalui cara
1. Harta yang dimiliki oleh manusia yang benar, sesuai dengan petunjuk
wajib hukumnya dijaga dan Allah, diyakini akan meraih
dipelihara untuk mencapai keberuntungan baik di dunia
kemaslahatan dan kebahagiaan maupun di akhirat. Alquran juga
hidup di dunia dan akhirat (al- memberikan penghargaan yang
falah). Harta harus dan wajib tinggi terhadap hak kepemilikan
dijaga serta dipelihara karena akan yang sah, dengan menegaskan
menentukan harkat dan martabat bahwa transfer kekayaan tidak
manusia berkenaan dengan diperbolehkan tanpa persetujuan
kecenderungan terhadap harta. pemiliknya, dan transaksi harus
2. Secara hakiki, harta benda manusia dilakukan dengan cara yang saling
seharusnya dianggap sebagai menguntungkan dan sesuai dengan
kepunyaan bersama, di mana setiap prinsip-prinsip transaksi halal.
individu memiliki peluang untuk
mencari kekayaan. Tidak ada yang
memiliki hak untuk membatasi
peredaran kekayaan di dalam
masyarakat. Konsep ini
menegaskan bahwa setiap

9
Irwan.(2021) pages 160-174
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Junaedi, ‘Konsep Harta Dan Maqashid Syariah’, Elastisitas -
Kepemilikan Dalam Prespektif Jurnal Ekonomi Pembangunan, 3.2
Islam Ekonomi’, 9.01 (2019), 7–8 (2021), 160–74
Andiko, Toha, ‘Konsep Harta Dan <https://doi.org/10.29303/e-
Pengelolaannya Dalam Alquran’, jep.v3i2.47>
Al-Intaj, 2.1 (2016), 57–70 Maharani, Dewi, Verina Ayustrialni, and
Ariana, Riska, ‘Penafsiran Rasa Universitas Muhammadiyah
Bersyukur’, Ekonomi Syariah, 5.1 Banjarmasin, ‘Konsep Harta Dan
(2016), 1–23 Kepemilikan Dalam Perspektif
Irwan, Muhammad, ‘Kebutuhan Dan Islam’, Jurnal Ilmiah Ekonomi
Pengelolaan Harta Dalam Islam, 9.01 (2023), 30–35

Anda mungkin juga menyukai