Disusun Oleh:
AHMAD HIDAYAT
NDH : 03
Disusun Oleh :
Nama Peserta : Ahmad Hidayat
NIP : 197207072000031010
NDH : 03
Unit Kerja : Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Jabatan : Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang
Mentor Coach,
DISAHKAN :
Jakarta, Nopember 2022
Narasumber :
1. Peserta Pelatihan
Kami yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Ahmad Hidayat, SKM, M.Epid
Jabatan : Kepala Kantor
Instansi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang
Adalah peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XIII Tahun
2022 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta, Kementerian Kesehatan RI.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Implementasi Proyek Perubahan yang
berjudul : “Strategi Percepatan Layanan Pemeriksaan Kekarantinaan Kapal melalui
penggunaan Teknologi Komunikasi dan Digital” dapat diselesaikan dengan baik. Proyek
perubahan ini merupakan implementasi dari berbagai mata pelatihan yang ada di
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II yang diselenggarakan oleh Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Jakarta bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara.
Proper si Metal v
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna dari
laporan implementasi proyek perubahan ini, untuk itu masukan, saran, serta kritik yang
membangun sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini. Semoga proyek perubahan
ini membawa manfaat bagi Negara, masyarakat, diri pribadi dan organisasi serta pihak
lain yang terkait.
Ahmad Hidayat
Proper si Metal vi
DAFTAR ISI
Judul ……………………………………………………………………………………… i
Lembar Persetujuan ……………………………………………………………………. ii
Lembar Pengesahan …………………………………………………………………… iii
Surat Pernyataan Keberlanjutan Proper ……………………………………………… iv
Kata Pengantar ………………………………………………………………………….. v
Daftar Isi …………………………………………………………………………………. vii
Daftar Gambar ………………………………………………………………………….. xi
Daftar Tabel …………………………………………………………………………….. xiii
Daftar Lampiran ………………………………………………………………………… xiv
Bab I PENDAHULUAN
1.1. Deskripsi …………………………………………………………………………… 1
1.2. Latar Belakang ……………………………………………………………………. 3
1.3. Gagasan Perubahan …………………………………………………………….. 6
1.4. Kondisi Saat ini …………………………………………………………………… 6
1.5. Kondisi yang Diharapkan ………………………………………………………… 7
1.6. Tujuan dan Manfaat untuk Organisasi Adaptif ………………………………… 8
1.6.1. Tujuan ……………………………………………………………………………. 8
A. Tujuan Jangka Pendek ……………………………………………………... 8
B. Tujuan Jangka Menengah …………………………………………………. 8
C. Tujuan Jangka Panjang …………………………………………………….. 9
1.6.2. Manfaat …………………………………………………………………………... 9
A. Bagi Kementerian Kesehatan ……………………………………………… 9
B. Bagi Organisasi ……………………………………………………………… 9
C. Bagi Stakeholders dan Pengguna Layanan ………………………........... 10
D. Bagi Masyarakat Umum ……………………………………………………. 10
Bab II RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
2.1. Ruang Lingkup Proyek Perubahan …………………………………………….. 11
2.2. Output dan Outcome …………………………………………………………….. 11
2.2.1. Output Jangka Pendek ………………………………………………………… 11
2.2.2. Output Jangka Menengah …………………………………………………….. 11
2.2.3. Output Jangka Panjang ……………………………………………………….. 12
2.2.4. Outcome ………………………………………………………………………… 12
2.3. Kerangka Berpikir ………………………………………………………………… 12
2.4. Tahapan Perubahan Rencana Strategis ……………………………………… 14
2.4.1. Jangka Pendek …………………………………………………………………. 14
Proper si Metal ix
4.2. Lesson Learnt …………………………………………………………………….. 62
4.3. Rekomendasi ……………………………………………………………………… 62
4.4. Rencana Tindak Lanjut ………………………………………………………….. 63
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….. 64
Lampiran-lampiran ……………………………………………………………………… 66
Proper si Metal x
DAFTAR GAMBAR
Proper si Metal xi
Gambar 3.13. Hasil Penyusunan Draft / Rancangan Peraturan Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Penyerahan Kepada
Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan ………………. 40
Gambar 3.14. Kegiatan Diskusi dan Sosialisasi Rancangan Perdirjen tentang Tata
Cara Pemeriksaan Kekarantinaan Kapal di Kantor Kesehatan
Pelabuhan ……………………………………………………………. 40
Gambar 3.15. Perubahan Stake Holder Eksternal Rancangan Proyek Perubahan pada
saat Implementasi Proyek Perubahan ……………………………. 42
Gambar 3.16. Kondisi Kuadran Stakeholders setelah Dilakukan Implementasi Proyek
Perubahan …………………………………………………………… 45
Gambar 3.17. Upaya Pemerintah dalam Menurunkan Biaya Logistik di Pelabuhan
Sejalan dengan Upaya Implementasi Proyek Perubahan untuk
Meningkatkan Benefit bagi Pengguna Layanan dan Masyarakat Umum
…………………………………………………………………………… 49
Gambar 3.18. Rencana Pembiayaan untuk Mendukung Implemetasi Proyek
Perubahan yang telah Dianggarkan dalam RKAKL Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Padang Tahun 2023 ………………………….. 51
Gambar 3.19. Surat Pernyataan Dukungan dari Kepala KSOP, Kepala Disnav, GM PT.
Pelindo, ISAA, dan Keagenan selaku Stakeholders di Pelabuhan . 51
Gambar 3.20. Bentuk Pernyataan Dukungan melalui Foto dari Stakeholder …… 52
Gambar 3.21. Mekanisme Pengawasan terhadap Petugas Pemeriksa Dilakukan
Secara Bertingkat untuk Menjamin Integritas dan Standar Pelayanan
…………………………………………………………………………… 57
Gambar 3.22. Berbagai Kesempatan yang Digunakan dalam Kegiatan Advokasi baik
secara Langsung, pada Saat Melakukan Kegiatan Bersama, maupun
Saat Kegiatan Sosialisasi secara Formal ………………………….. 57
Gambar 3.23 Mekanisme Evaluasi yang Dilaksanakan Secara Internal Melalui
Evaluasi Rutin dan Eksternal melalui Kegiatan Coffee Morning dengan
Lintas Sektor di Pelabuhan …………………………………………. 58
Tabel 2.1. Uraian Kegiatan dalam Pencapaian Tahapan Perubahan yang akan
Dilakukan pada Proyek Perubahan ………………………………………. 13
Tabel 2.2. Strategi Promosi dan Komunikasi yang Dilakukan kepada Stake Holder
sesuai Kuadran ……………………………………………………………. 24
Tabel 2.3. Masalah yang Mungkin Terjadi dan Antisipasi yang Dilakukan pada saat
Pelaksanaan Kegiatan Promosi dan Komunikasi …………………….. 25
Tabel 2.4. Rincian Rencana Kebutuhan Biaya untuk Pelaksanaan Kegiatan Proyek
Perubahan ………………………………………………………………… 26
1.1. DESKRIPSI
Pemeriksaan kedatangan kapal baik dari dalam dan luar negeri yang
dilaksanakan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan yang sebelumnya
dilaksanakan seluruhnya secara langsung melalui pemeriksaan fisik yang dilakukan di
zona karantina, menjadi pemeriksaan secara selektif berdasarkan tingkat risiko
kesehatan dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan digital baik melalui radio,
telepon seluler, aplikasi percakapan, surat elektronik, dan atau kamera berbasis internet.
Proper siMetal - 1
Pengelolaan pelabuhan yang ada di Indonesia, sebagian besar dilakukan oleh
PT. Pelabuhan Indonesia/Pelindo (Persero), berperan dalam memberikan pelayanan
kapal untuk sandar, labuh, bongkar muat, serta pemanduan kapal dari area luar
pelabuhan ke dalam area pelabuhan dan dermaga. Beberapa pelabuhan ada juga yang
dikelola oleh Unit Pengelola Pelabuhan Kementerian Perhubungan maupun dikelola
oleh pihak swasta. Demikian juga jika ada kapal yang memerlukan pemeriksaan atau
tindakan kekarantinaan yang harus dilakukan di zona karantina, maka Pandu yang
merupakan salah satu unsur organisasi Pelindo, akan memandu kapal tersebut untuk
berlabuh di zona karantina tersebut.
Kegiatan komunikasi antara pelabuhan dan kapal serta penentuan alur yang
akan dilewati oleh kapal dilakukan oleh Distrik Navigasi yang merupakan salah satu Unit
Pelaksaana Teknis dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan. Termasuk di dalamnya, pelayanan kenavigasian, pemantauan alur dan
perlintasan, serta telekomunikasi pelayaran. Kegiatan komunikasi di bidang pelayaran,
termasuk pelabuhan, dalam hal perijinannya harus mendapatkan rekomendasi dari
Distrik Navigasi setempat sebelum diajukan ke Kementerian Komunikasi dan
Informatika.
Inovasi sebagai nilai tambah dalam proyek perubahan ini adalah terwujudnya
aturan tentang tata cara pemeriksaan kekarantinaan kapal yang lebih efisien, efektif dan
Proper siMetal - 2
bermanfaat. Dengan adanya perubahan strategi pemeriksaan kekarantinaan kapal ini
diharapkan akan membawa perubahan pelayanan yang lebih aman, cepat, tepat,
mengurangi biaya operasional pemeriksaan, menurunkan risiko kesehatan dan
keselamatan bagi petugas, meningkatkan integritas organisasi yang pada akhirnya akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi Kantor Kesehatan
Pelabuhan.
Proper siMetal - 3
dalam negerinya sendiri sehingga menjadi ancaman bagi negara-negara yang selama
ini mengandalkan kebutuhannya melalui mekanisme impor seperti Indonesia. Untuk itu
diperlukan suatu transformasi kesehatan secara menyeluruh agar sistem kesehatan kita
mampu untuk mengantisipasi dan menanggulangi kejadian dan dampak pandemi di
kemudian hari.
Proper siMetal - 4
ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung pemanfaatan teknologi digital dalam
rangka pelayanan pemeriksaan kesehatan alat angkut dalam misi menuju World Class
Health Services, disamping itu juga mendukung penguatan arsitektur global untuk
mewujudkan ketahanan kesehatan terutama dari masuk dan keluarnya penyakit yang
dapat berdampak terjadinya kedaruratan kesehatan secara global dengan upaya cegah
tangkal penyakit melalui pengawasan dan pemeriksaan alat angkut, orang dan barang.
Salah satu upaya untuk melakukan cegah tangkal penyakit yang dilaksanakan di
pintu masuk adalah pemeriksaan alat angkut, orang dan barang yang masuk melalui
jalur laut. Kegiatan yang dilakukan setiap saat di pintu masuk ini disamping untuk
menjaga kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit yang datang dari luar negeri
atau luar daerah, juga untuk menjamin keberlangsungan mobilitas masyarakat dan
perekonomian melalui jalur transportasi laut. Selama ini jalur transportasi laut
merupakan jalur favorit untuk pengiriman logistik karena sangat menguntungkan dari sisi
keekonomian. Transportasi laut juga dapat melakukan mobilitas orang dan barang
dalam jumlah yang sangat besar melebihi moda transportasi lainnya, sehingga jalur ini
sangat penting dan dapat menjadi ancaman jika tidak dilakukan pengawasan dengan
baik.
Proper siMetal - 5
Kegiatan pemeriksaan alat angkut, orang dan barang yang dilaksanakan di KKP
dalam upaya cegah tangkal penyakit tidak terlepas dari kendala yang terjadi di lapangan.
Beberapa kasus yang terjadi seperti kasus kecelakaan yang menelan korban jiwa
petugas yang terjadi di KKP Banjarmasin dan KKP Samarinda, kasus meninggalnya
petugas akibat tertular penyakit pada saat melaksanakan pekerjaan, pelanggaran
terhadap etika dan integritas yang dilakukan oleh petugas, keterbatasan sarana
prasarana penunjang kegiatan pemeriksaan, keterbatasan sumber daya manusia dan
anggaran, serta banyak permasalahan lain yang harus dievaluasi dan dibenahi secara
terus menerus dan berkesinambungan demi mewujudkan pelayanan yang lebih baik di
masa mendatang kepada masyarakat pada umumnya.
Proper siMetal - 6
biayanya semakin meningkat. Hal ini tentu berpengaruh pada harga barang di
masyarakat atau terganggunya kontrak yang telah dibuat dengan pihak pembeli.
Proper siMetal - 7
c. Menurunnya risiko kecelakaan dan kejadian penyakit akibat kerja di kalangan
petugas pelaksana pemeriksaan.
1.6.1. Tujuan
Proper siMetal - 8
C. Tujuan jangka Panjang (Bulan Oktober 2023 – Desember 2024)
1. Terlaksananya sosialisasi peraturan dirjen tentang tata cara pemeriksaan
kekarantinaan kapal dengan menggunakan teknologi komunikasi dan digital
untuk seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan dan pemangku kepentingan di
pelabuhan.
2. Terlaksananya kegiatan pemeriksaan kekarantinaan kapal dengan metode
baru sesuai peraturan dirjen.
3. Terlaksananya kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan di seluruh Kantor
Kesehatan Pelabuhan yang menjadi masukan kepada pimpinan untuk
perbaikan sistemnya.
1.6.2. Manfaat
B. Bagi Organisasi
1. Membantu membangun integritas organisasi dengan meminimalisir kontak
langsung dengan pengguna layanan.
2. Memperbaiki kualitas layanan dari sisi efektifitas, efisiensi, pembiayaan dan
kecepatan layanan.
3. Meningkatkan citra organisasi dan kepercayaan masyarakat terhadap
organisasi.
4. Mengatasi kendala dan gangguan yang diakibatkan oleh situasi alam dan non
alam yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kapal.
Proper siMetal - 9
5. Mengurangi tingkat risiko bagi petugas terhadap kecelakaan dan risiko tertular
penyakit pada saat melakukan pekerjaan.
6. Meningkatkan cakupan layanan dan kegiatan organisasi dari hasil efisiensi
sumber daya dan sarana prasarana yang dimiliki.
Proper siMetal - 10
BAB II
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
Output jangka pendek yang ingin dihasilkan dari proyek perubahan tentang
percepatan layanan pemeriksaan kekarantinaan kapal ini adalah:
a. Terbentuknya tim efektif.
b. Terlaksananya kegiatan koordinasi antara Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan
lintas sektor dan lintas program terkait.
c. Terwujudnya petunjuk pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kapal dalam karantina
dalam bentuk rancangan / peraturan Direktur Jenderal Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit.
d. Terbentuknya rancangan peraturan dirjen tentang tata cara pemeriksaan
kekarantinaan kapal.
e. Adanya dukungan dari seluruh pemangku kepentingan untuk gagasan perubahan
yang disusun.
Output jangka menengah yang ingin dihasilkan dari proyek perubahan tentang
percepatan layanan pemeriksaan kekarantinaan kapal ini adalah:
a. Adanya forum diskusi internal Kantor Kesehatan Pelabuhan secara nasional untuk
memberikan masukan terhadap hasil rancangan peraturan dirjen terkait gagasan
perubahan.
Proper siMetal - 11
b. Terwujudnya tim penyusun peraturan dirjen berkaitan dengan gagasan perubahan
tersebut di tingkat pusat.
c. Dukungan di tingkat pusat untuk rancangan peraturan dirjen terkait gagasan
perubahan semakin besar.
d. Terbentuknya rancangan perdirjen yang siap untuk dilanjutkan ke tahapan
berikutnya berupa pengesahan.
Output jangka panjang yang ingin dihasilkan dari proyek perubahan tentang
percepatan layanan pemeriksaan kekarantinaan kapal ini adalah:
a. Kegiatan sosialisasi peraturan dirjen untuk seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan
dan pemangku kepentingan di pelabuhan dapat dilaksanakan.
b. Kegiatan pemeriksaan kekarantinaan kapal dengan metode baru sesuai peraturan
dirjen dapat diterapkan di seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan.
c. Pelaksanaan kegiatan di seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan dilakukan evaluasi
secara berkala.
2.2.4. Outcome
Kerangka berpikir (frame work) proyek perubahan ini dibuat dalam bentuk gambar
atau bagan yang saling terhubung sehingga mudah untuk memahami maksud yang
dibuat dalam proyek perubahan ini dalam suatu alur pemikiran yang sistematis untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Proper siMetal - 12
KERANGKA BERPIKIR (FRAMEWORK)
STRATEGI PERCEPATAN LAYANAN PEMERIKSAAN KEKARANTINAAN KAPAL
MELALUI PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN DIGITAL
GAP:
Pemeriksaan kekarantinaan kapal
masih dilakukan secara manual,
belum memanfaatkan sarana
teknologi dan analisa faktor risiko
penyakit
OUTPUT:
1. Tim Efektif
2. Koordinasi LS/LP
3. Juklak / Prosedur Teknis Pemeriksaan Kapal OUTCOME:
4. Draft Perdirjen
Perbaikan sistem layanan
5. Dukungan Stake Holder pemeriksaan kedatangan
6. Forum Diskusi Internal KKP dan keberangkatan kapal
7. Tim Penyusun Perdirjen dalam karantina
8. Dukungan di Tingkat Pusat
9. Perdirjen yang telah disahkan
10. Sosialisasi Perdirjen
11. Pelaksanaan Kegiatan sesuai Perdirjen
12. Monitoring dan Evaluasi
Proper siMetal - 13
2.4. TAHAPAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
Proper siMetal - 14
c. Pelaksanaan Perdirjen P2P tentang Pemeriksaan Kapal dalam Karantina secara
serentak dan menyeluruh;
d. Evaluasi terhadap pelaksanaan Perdirjen P2P tentang Pemeriksaan Kapal dalam
Karantina.
Secara grafis, tahapan pencapaian tujuan perubahan dapat dilihat sebagai berikut:
Proper siMetal - 15
Tabel 2.1. : Uraian Kegiatan dalam Pencapaian Tahapan Perubahan yang akan
Dilakukan pada Proyek Perubahan
Proper siMetal - 16
Jangka Tahapan Kegiatan Waktu Ouput Kegiatan Penanggung
Waktu Pelaksanaan jawab
Draft Final
Finalisasi Draft Perdirjen Juni s/d Sesditjen
Perdirjen P2P dan
hasil Ujicoba Agustus 2023 P2P
dokumentasi
September Perdirjen, Sesditjen
Pengesahan Perdirjen
2023 Dokumentasi P2P
Oktober s/d
Pertemuan sosialisasi Notulensi rapat, Sesditjen
J Nopember
Sosialisasi dengan KKP se-Indonesia dokumentasi P2P
A 2023
peraturan dirjen Pertemuan sosialisasi
N untuk seluruh KKP Desember Notulensi rapat, Sesditjen
dengan LS/LP di
G dan pemangku 2023 dokumentasi P2P
Pelabuhan
K kepentingan di
Pertemuan sosialisasi
A pelabuhan Notulensi rapat, Sesditjen
dengan pengguna layanan Januari 2024
dokumentasi P2P
di pelabuhan
P Penerapan metoda
A Pemantauan dan
pemeriksaan
N pelaporan penerapan Pebruari s/d Laporan,
kekarantinaan kapal Direktur SKK
J metode pemeriksaan Oktober 2024 Dokumentasi
sesuai Perdirjen
sesuai Perdirjen yang baru
A baru
N Melakukan monitoring dan Nopember s/d Laporan hasil
Monitoring dan
G evaluasi penerapan Desember monev dan Direktur SKK
evaluasi
Perdirjen Baru 2024 dokumentasi
COACH
Margaretha Yuliani,
SKM, MM.
PROJECT LEADER
Ahmad Hidayat
MENTOR
dr. Yudhi Pramono,
MARS
Proper siMetal - 17
2.5.2. TUGAS DAN FUNGSI
A. Mentor
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Sebagai atasan langsung untuk memberikan kesepakatan dan persetujuan
atas proposal proyek perubahan yang diajukan oleh peserta;
2) Bertindak sebagai pembimbing peserta dengan sikap profesional;
3) Memberikan dukungan penuh kepada peserta pelatihan dalam mempersiapkan
rancangan proyek perubahan yang akan dilakukan;
4) Memberikan bimbingan serta arahan kepada peserta dalam merumuskan atau
mengidentifikasi permasalahan krusial organisasi dan isu stratejik nasional
yang memerlukan terapi melalui proyek perubahan;
5) Memberikan bimbingan dalam mengatasi kendala yang muncul selama proses
implementasi berlangsung;
6) Membantu peserta dalam memetakan agenda proyek yang akan dilaksanakan
dan rencana jadual pertemuan yang akan dilaksanakan;
7) Menjelaskan kontrak penyelesaian tugas kepada peserta pelatihan;
8) Memantau setiap perkembangan proyek perubahan dengan meminta progress
report setiap minggunya;
9) Memantau capaian peserta sesuai tahapan perubahan rencana strategis yang
telah ditetapkan oleh peserta;
10) Memberikan dukungan kepada peserta dalam mendayagunakan seluruh
potensi sumber daya yang diperlukan dalam melakukan implementasi proyek
perubahan;
11) Memberikan inspirasi bagi peserta pelatihan dalam melakukan inovasi-inovasi/
pemecahan permasalahan yang diperlukan.
B. Coach
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Memberikan motivasi dan tantangan-tantangan kepada peserta dalam aspek
substansi perubahan yang akan dilakukan;
2) Memantau kegiatan peserta selama agenda aktualisasi kepemimpinan melalui
media teknologi informasi yang telah disiapkan oleh penyelenggara dengan
metode e-learning atau dengan media lain yang dapat digunakan oleh coach
dan peserta;
Proper siMetal - 18
3) Melakukan koordinasi dengan mentor untuk membantu peserta apabila peserta
mengalami permasalahan selama agenda aktualisasi kepemimpinan;
4) Memberikan masukan kepada peserta terkait usulan proyek perubahan yang
sedang dirumuskan pada agenda aktualisasi kepempinan;
5) Memberikan feedback terhadap laporan perkembangan implementasi proyek
perubahan yang disampaikan peserta bimbingan minimal seminggu sekali;
6) Mengembangkan insturmen monitoring dan perekaman terhadap
perkembangan yang dilaporkan oleh peserta bimbingan;
7) Mengkomunikasikan proses, kemajuan dan hasil coachingkepada
penyelenggara PKN Tk. II
8) Menjadi konselor pada saat peserta mengalami kebuntuan dan kurang
motivasi.
C. Project Leader
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Mempersiapkan/merencanakan (dokumen/instrument/waktu) yang diperlukan
dengan baik sebelum pertemuan dengan mentor;
2) Mengambil inisiatif dalam dialog dengan mentor dan coach;
3) Menggalang komunikasi dan kesepakatan dengan stakeholder terkait (internal
dan eksternal);
4) Membuat laporan terkait Rancangan Proyek Perubahan dikumpulkan ke
penyelenggara 1 hari sebelum Seminar Rancangan Proyek Perubahan
dilakukan. Dokumen rancangan proyek perubahan dapat diberikan langsung
atau melalui email penyelenggara;
5) Melakukan eksekusi keseluruhan tahapan yang telah dirancang dengan
menggunakan sumber daya yang dimiliki;
6) Secara aktif melakukan diskusi bertanya atau melaporkan perkembangan
implementasi proyek perubahan kepada coach minimal satu minggu sekali dan
mendiskusikan progress penyusunan proyek perubahan sesuai waktu yang
ditentukan;
7) Merujuk pada tahapan perubahan rencana strategis yang telah ditargetkan
dalam pelaksanaan proyek perubahan sebagai dasar pencapaian target
perubahan;
8) Mengumpulkan dokumen kegiatan yang dapat dijadikan bukti dalam evaluasi
dan untuk bahan pelengkap laporan kegiatan;
Proper siMetal - 19
9) Menggerakkan seluruh elemen stakeholder terkait (internal dan eksternal)
dalam mendukung keseluruhan tahapan implementasi perubahan;
10) Mengembangkan instrument monitoring dan melakukan perekaman terhadap
setiap progress yang dihasilkan dalam proses implementasi proyek perubahan;
11) Menyusun laporan proyek perubahan secara utuh mulai dari rancangan proyek
perubahan sampai dengan hasil/capaian dari implementasi proyek perubahan.
Deskripsi dan analisis terhadap critical succees factor dan strategi mengatasi
kendala-kendala yang muncul selama tahapan ini merupakan bagian penting
yang harus tercakup dalam laporan ini;
12) Menyerahkan laporan implementasi proyek perubahan kepada penyelenggara
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk.II sesuai jadwal yang telah ditetapkan (1
hari sebelum seminar hasil Implementasi Proyek Perubahan).
Proper siMetal - 20
F. Tim Efektif – 3 : Marketing dan Evaluasi
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Membantu melakukan sosialisasi rancangan gagasan perubahan kepada lintas
sektor, lintas program, unsur pusat, masyarakat pelabuhan serta organisasi lain
terkait.
2) Membantu melakukan konsolidasi dengan organisasi/instansi lain terkait
Rancangan Gagasan Perubahan;
3) Mengkoordinasikan gagasan perubahan dengan instansi terkait;
4) Mengumpulkan masukan dan usulan berdasarkan hasil diskusi dengan lintas
sektor dan unsur terkait lainnya.
5) Membantu leader melakukan evaluasi setiap langkah kegiatan penyusunan
Rancangan Gagasan Perubahan;
6) Menyusun perbaikan Rancangan Gagasan Perubahan berdasarkan hasil
evaluasi.
2.6.1. Customer
Yang menjadi customer dalam proyek perubahan ini adalah pemangku
kepentingan (stake holder), pengguna layanan pemeriksaan kekarantinaan kapal dan
mitra jejaring kerja di pelabuhan. Adapun stake holder terkait dengan proyek perubahan
ini diantaranya:
a. Direktur Jenderal P2P sebagai Penentu dan Pembuat Kebijakan
b. Sekretaris Ditjen P2P sebagai Pemberi Arahan, mengkoordinir tim penyusunan
perdirjen dan fasilitator pertemuan dengan KKP se-Indonesia
c. Direktur Surveilans dan Karkes sebagai pemberi Arahan teknis, dan fasilitator
pertemuan dengan KKP se-Indonesia
d. Kepala Biro Hukum sebagai pemberi Arahan,
e. Kepala KSOP Padang sebagai mitra dan penerima manfaat.
f. Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Padang sebagai mitra dan penerima
manfaat.
g. Kepala Kantor Imigrasi TPI Padang sebagai mitra dan penerima manfaat.
h. Kepala Kantor Distrik Navigasi Padang sebagai mitra dan penerima manfaat.
i. Kepala Balai Karantina Pertanian Padang sebagai mitra dan penerima manfaat.
Proper siMetal - 21
j. Kepala Balai Karantina Ikan Padang sebagai mitra dan penerima manfaat.
k. Direktur Utama RSUP M. Jamil Padang sebagai mitra dan penerima manfaat.
l. GM Pelindo Cabang Teluk Bayur sebagai mitra dan penerima manfaat.
m. Ketua INSA dan ISAA sebagai mitra dan penerima manfaat.
n. Pimpinan Perusahaan Keagenan Kapal sebagai mitra dan penerima manfaat.
o. Kepala Cabang PT. ASDP Sumatera Barat sebagai mitra dan penerima manfaat.
p. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat sebagai mitra dan penerima
manfaat.
q. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat sebagai mitra dan penerima
manfaat.
r. Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang sebagai mitra dan penerima manfaat.
s. Pimpinan BUS (Badan Usaha Swasta) Pest Control sebagai mitra dan penerima
manfaat.
t. Kapolresta Padang sebagai mitra dan penerima manfaat.
u. Komandan Pangkalan Utama TNI AL Padang sebagai mitra dan penerima
manfaat.
A. Latents
Tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam program, tetapi
memiliki pengaruh besar untuk mempengaruhi keberhasilan proyek : Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera
Barat, Dinas Kesehatan Kota Padang, RSUP M. Jamil Padang.
B. Promoters
Memiliki kepentingan besar dan juga pengaruh besar sehingga dapat
membantu keberhasilan proyek perubahan atau menggagalkannya : Direktur
Jenderal P2P, Sekretaris Ditjen P2P, dan Direktur Surkarkes, KSOP Padang, GM
Pelindo Padang, Kantor Distrik Navigasi Padang.
C. Apathetics
Kurang memiliki kepentingan khusus maupun pengaruh yang bermakna,
bahkan mungkin tidak mengetahui adanya program: Polresta Padang, Pangkalan
Utama TNI AL Padang, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), Badan Usaha
Swasta (BUS).
Proper siMetal - 22
D. Defenders
Memiliki kepentingan, dapat menyuarakan dukungannya dalam komunitas
tetapi pengaruhnya kecil untuk mempengaruhi proyek perubahan: Perusahaan
Keagenan Kapal, INSA, ISAA, Kantor Pelayanan Bea Cukai, dan Kantor Imigrasi TPI
Padang, Balai Karantina Pertanian Padang, Balai Karantina Ikan Padang.
LATENS PROMOTERS
APHATETICS DEFENDERS
INTEREST
Proper siMetal - 23
2.6.3. Promotion
Tabel 2.2. : Strategi Promosi dan Komunikasi yang Dilakukan kepada Stake Holder
sesuai Kuadran
Proper siMetal - 24
Pada saat pelaksanaan kegiatan promosi dan komunikasi yang dilakukan
terhadap stake holder, kemungkinan penulis akan menghadapi masalah yang
diidentifikasi dan akan dilakukan ansisipasi sebagai mana tabel di bawah ini:
Tabel 2.3. : Masalah yang Mungkin Terjadi dan Antisipasi yang Dilakukan pada saat
Pelaksanaan Kegiatan Promosi dan Komunikasi
NO MASALAH ANTISIPASI
2.6.4. Product
Produk yang dihasilkan dari proyek perubahan ini adalah metoda baru dalam
melakukan kegiatan pemeriksaan kekarantinaan kapal dengan memanfaatkan
teknologi komunikasi dan digital.
2.6.5. Place
Pelaksanaan proyek perubahan ini pada tahapan jangka pendek dilaksanakan di
Pelabuhan Teluk Bayur Kota padang, sedangkan untuk tahapan jangka panjang akan
dilaksanakan di seluruh pelabuhan yang merupakan wilayah kerja KKP yang ada di
Indonesia.
2.6.6. Price
Price atau pembiayaan yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan kegiatan
proyek perubahan ini bersumber dari DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Padang Tahun Anggaran 2022 dengan memanfaatkan kegiatan yang telah tersedia
atau dengan melakukan revisi POK/ROK dan rencana anggaran yang telah dimasukkan
ke dalam DIPA Tahun Anggaran 2023.
Selain itu juga, untuk kegiatan jangka menengah dan panjang, penulis juga
berkoordinasi dan mengusulkan rencana kegiatan melalui DIPA Sekretariat Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, terutama
untuk kegiatan yang menyangkut operasional Tim Penyusun Rancangan Peraturan
Dirjen di Tingkat Pusat.
Proper siMetal - 25
Rincian pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan proyek perubahan ini dapat
dilihat secara lebih terinci pada tabel berikut:
Tabel 2.4. : Rincian Rencana Kebutuhan Biaya untuk Pelaksanaan Kegiatan Proyek
Perubahan
NO KEGIATAN BIAYA (RP)
JANGKA PENDEK
1 ATK dan Fotocopy 1.000.000
2 Rapat atau pertemuan Tim Efektif 5.000.000
3 Bahan Habis Pakai Tim Efektif 500.000
4 Pertemuan dan Rapat 10.000.000
5 Konsultasi dan Koordinasi 20.000.000
JANGKA MENENGAH
1 Pertemuan dan rapat 100.000.000
2 Peralatan dan Mesin kebutuhan uji coba 100.000.000
3 Bahan Habis Pakai 20.000.000
JANGKA PANJANG
1 Pertemuan dan Rapat Sosialisasi 400.000.000
2 Evaluasi dan monitoring 50.000.000
Proper siMetal - 26
3. Memastikan perubahan sudah diterapkan secara aktif di lingkup unit kerjanya
secara berkala, dengan membuat unit kerja lebih siap dalam menghadapi
berbagai tantangan yang ada baik saat ini maupun kedepannya.
Proper siMetal - 27
BAB III
IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
Hal ini juga senada dengan arahan Presiden RI dalam rangka perbaikan
pelayanan publik. negara disebutkan hadir jika mampu menyelenggarakan pelayanan
publik yang prima, cepat, profesional, dan berkeadilan. Untuk mewujudkan pelayanan publik
yang prima memerlukan ikhtiar yang berkelanjutan, memerlukan transformasi sistem,
memerlukan tata kelola, membutuhkan perubahan mindset dan budaya kerja birokrasi kita
dari budaya senang dilayani menjadi budaya melayani. Kita harus mampu mengubah model
pelayanan birokrasi yang selama ini kaku, terjebak pada hal bersifat prosedural, dan bersifat
administratif menjadi pelayanan publik yang menekankan pada kecepatan, inovatif, serta
berorientasi pada hasil.
Capaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka proyek perubahan ini pada tujuan
jangka pendek adalah:
6. Terbentuknya tim efektif untuk membantu proses penyusunan proyek perubahan.
7. Terlaksananya koordinasi dan kolaborasi dengan pihak pusat, KKP lain, lintas
sektor dan lintas program di pelabuhan untuk membahas rancangan peraturan
dirjen mengenai pemeriksaan kekaratinaan kapal.
8. Tersusunnya rancangan peraturan dirjen tentang tata cara pemeriksaan
kekarantinaan kapal.
9. Terlaksananya diskusi dan sosialisasi draft perdirjen P2P tentang pemeriksaan
kekarantinaan kapal dengan lintas sektor;
Proper siMetal - 28
10.Terlaksananya strategi marketing 4P dan 1 C.
11.Tersedianya dukungan dari seluruh pemangku kepentingan untuk gagasan
perubahan yang disusun.
Gambar 3.1. Rapat Pertama Penjelasan Awal Rancangan Proyek Perubahan dan
Penyusunan Tim Efektif
Proper siMetal - 29
Hasil dari kegiatan rapat pertama ini adalah tersusunnya Tim Efektif yang membantu
penerapan Proyek Perubahan beserta undangan rapat sosialisasi Proyek Perubahan
bagi anggota Tim Efektif untuk menjelaskan gambaran umum kegiatan proyek
perubahan dan konsolidasi Tim .
Gambar 3.2. Surat Keputusan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang
tentang Pembentukan Tim Efektif Proyek Perubahan
Gambar 3.3. Kegiatan Rapat Sosialisasi Proyek Perubahan kepada Tim Efektif dan
Penyusunan Rencana Kerja masing-masing Kelompok Tim Efektif
Proper siMetal - 30
3.1.2. Koordinasi dan Kolaborasi dengan Pihak Pusat, Kantor Kesehatan
Pelabuhan Lain, dan Stake Holder di Lingkungan Pelabuhan
A. Koordinasi dan Kolaborasi dengan Pihak Pusat
Kegiatan koordinasi dan kolaborasi dengan pihak Pusat dilakukan dengan cara
menyampaikan rancangan awal pemikiran dan teknis pelaksanaan pemeriksaan
kekarantinaan kapal dengan menggunakan sarana komunikasi dan teknologi digital
yang dilakukan melalui diskusi dan meminta masukan yang dibutuhkan dalam
penyusunan pedoman teknis. Pelaksanaan diskusi dilakukan secara formal maupun
non formal dengan tatap muka dan juga melalui sarana komunikasi telepon dengan
pihak-pihak terkait seperti Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan, Tim
Kerja Kekarantinaan Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Organisasi Kesehatan, serta
beberapa orang yang dinilai dapat berkontribusi memberikan masukan terhadap
rancangan petunjuk teknis pemeriksaan kekarantinaan kapal.
Gambar 3.4. Kegiatan Koordinasi dan Kolaborasi yang Dilakukan dengan Sesditjen
P2P, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan, serta Ketua
Tim Kerja Hukum dan Organisasi Ditjen P2P
Hasil koordinasi dan kolaborasi yang dilakukan dengan pihak pusat ini berupa
masukan dan beberapa perbaikan diantaranya:
Proper siMetal - 31
1. Masukan dan saran dari Sekretaris Ditjen P2P berupa perbaikan beberapa
bagian dari rancangan petunjuk teknis, termasuk masukan untuk pembuatan
rancangan peraturan Dirjen untuk menaungi petunjuk teknis ini secara hukum
dan memberlakukannya secara nasional. Pembahasan lebih lanjut tentang
substansi petunjuk teknis ini disarankan dilakukan oleh Direktorat Surveilans
dan Kekarantinaan Kesehatan.
2. Masukan dan saran dari Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan
berupa penajaman substansi secara lebih teknis dan rencana melakukan uji
coba di beberapa Kantor Kesehatan Pelabuhan yang dinilai dapat mewakili
seluruh karakteristik kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan yang ada di
Indonesia.
3. Masukan dan saran dari Ketua Tim Kerja Hukum dan Organisasi Ditjen P2P
berupa redaksi tata naskah untuk penyusunan petunjuk teknis dan rancangan
peraturan Dirjen yang menjadi dasar hukum pelaksanaan petunjuk teknis ini.
Selain itu, kesediaan Tim Kerja Hukum dan Organisasi untuk membantu dalam
penyusunan rancangan peraturan Dirjen agar nantinya lebih mudah dalam
pengajuan menjadi Peraturan Dirjen.
Gambar 3.5. Kegiatan Koordinasi dan Kolaborasi yang Dilakukan dengan KKP Kelas
I Batam, KKP Kelas II Pekanbaru, KKP Kelas II Banda Aceh, dan KKP
Kelas III Sorong
Proper siMetal - 32
Masukan yang didapatkan dari kegiatan koordinasi dan kolaborasi yang dilakukan
dengan KKP lain ini diantaranya:
1. Untuk mempercepat proses penyusunan dan pelaksanaan strategi percepatan
pemeriksaan kekarantinaan kapal ini agar selaras dengan peraturan
perundangan diatasnya yang sedang berproses.
2. Upaya percepatan yang disusun dalam proyek perubahan ini diharapkan juga
mampu meningkatkan integritas petugas, efisiensi tenaga, biaya dan waktu
pemeriksaan yang dilakukan, disamping meminimalisir risiko kecelakan kerja
yang terjadi pada petugas pemeriksa.
3. Sebelum ditetapkan menjadi peraturan Dirjen, untuk dilakukan uji coba di
beberapa pelabuhan dalam rangka mencari masukan dan perbaikan sistem
yang disusun dalam proyek perubahan ini.
Gambar 3.6. Kegiatan Koordinasi dan Kolaborasi yang Dilakukan dengan KSOP
Teluk Bayur dan Pelindo Cabang Teluk Bayur
Masukan yang didapat pada saat melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan
pemangku kepentingan di pelabuhan diantaranya:
1. Pihak KSOP sangat antusias dalam dukungannya terhadap proyek perubahan
ini yang akan berdampak pada peningkatan layanan publik di pelabuhan dan
Proper siMetal - 33
sesuai dengan strategi nasional pencegahan korupsi di pelabuhan. Kegiatan ini
sebaiknya dilakukan uji coba atau diterapkan secara permanen setelah
mendapatkan ijin dari Dirjen atau setelah menjadi peraturan perundangan yang
telah disahkan sebagai payung hukum dalam pelaksanaan strategi ini.
2. Masukan dari Pelindo Cabang Teluk Bayur, dimana sangat mendukung rencana
kegiatan ini terkait dengan kemudahan dan percepatan layanan yang
berpengaruh terhadap waktu tunggu dan arus bongkar muat barang di
pelabuhan, kiranya prosedur-prosedur yang akan diterapkan dapat terhubung
dengan layanan terpadu yang telah ada seperti Inaportnet dan Vessel
Management System (VMS), untuk semakin mudahnya prosedur pemeriksaan
dan perijinan kapal.
3. Institusi Kepanduan yang menangani pemanduan dan penundaan kapal sangat
mendukung upaya strategi percepatan ini. Masukan yang diberikan dari Pandu,
terkait dengan situasi pandemi yang sudah mulai membaik, maka kegiatan
pemanduan dan penundaan relatif tidak ada masalah. Akan lebih baik jika
sistem tersebut juga terintegrasi dengan Marine Operating System (MOS)
sehingga pertukaran informasi tentang pelayanan kepelabuhanan antar institusi
pemangku kepentingan di pelabuhan lebih mudah, lebih cepat dan lebih baik.
4. Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur yang juga merupakan instansi yang
berperan sangat penting dalam sistem layanan kepelabuhanan dan komunikasi
pelayaran menyampaikan kesediaannya membantu sistem komunikasi yang
akan dilakukan terhadap kapal dalam rangka percepatan layanan pemeriksaan
kekarantinaan kapal ini. Ijin komunikasi pelayaran yang membutuhkan
rekomendasi dari Distrik Navigasi akan dibantu sesuai prosedur yang berlaku.
Kantor Kesehatan Pelabuhan sebaiknya memiliki stasiun radio pantai sendiri
untuk dapat berkomunikasi dengan kapten kapal secara langsung.
5. Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Padang yang berada di Pelabuhan Perikanan Bungus menyampaikan
dukungannya terhadap proyek perubahan ini terutama dalam kaitannya dengan
rencana Pelabuhan Perikanan Bungus yang menjadi salah satu pelabuhan
tempat berlabuhnya kapal penangkap ikan internasional. Diharapkan strategi ini
juga mencakup layanan terhadap kapal ikan dan adanya kerja sama yang lebih
luas lagi terutama dalam kaitan pelayanan pemeriksaan kekarantinaan kapal-
kapal ikan yang masuk ke Pelabuhan Bungus.
6. Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat yang terkait dengan layanan kapal
ferry penyeberangan antar pulau dalam Provinsi memberi masukan untuk
Proper siMetal - 34
layanan ini juga melingkupi kapal-kapal yang menjadi tanggung jawab Dinas
Perhubungan atau Badan Pengelola Transportasi Darat. Percepatan layanan
juga dilakukan tanpa mengurangi kualitas layanan dan memperhatikan risiko
penyebaran penyakit.
D. Koordinasi dan Kolaborasi dengan Pengguna Layanan
Pengguna layanan yang ada di pelabuhan diwakili oleh Indonesian National
Shipowners Association (INSA) dan Indonesian Ship Agency Association (ISAA)
yang menjadi wadah bagi pihak keagenan dan pemilik kapal, yang tentunya sangat
berkepentingan dalam proyek perubahan ini. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
mengadakan pertemuan dengan pihak asosiasi dan difasilitasi oleh KSOP Kelas II
Teluk Bayur bertempat di Aula Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang .
Gambar 3.7. Kegiatan Koordinasi dan Kolaborasi yang Dilakukan dengan INSA, ISAA
dan perusahaan keagenan/pelayaran yang difasilitasi oleh KSOP Kelas
II Teluk Bayur
Proper siMetal - 35
Kegiatan yang dilakukan selama penyusunan oleh Tim Efektif – 2 berupa diskusi
secara berkelompok masing-masing substansi, perumusan oleh kelompok kerja Tim
Efektif – 2, diskusi dan konsultasi dengan Tim Kerja Kekarantinaan Kesehatan di
Pusat dan Kantor Kesehatan Pelabuhan lain melalui media komunikasi telepon /
whattsapp, yang dirangkum menjadi masukan untuk penyusunan petunjuk teknis.
Disamping itu, masukan dari petugas lapangan keagenan kapal, diskusi informal
dengan lintas sektor terkait juga dilakukan dalam rangka memperkaya referensi dan
harmonisasi dengan peraturan lainnya.
Proper siMetal - 36
B. Uji Coba Awal secara Internal di Lapangan
Setelah tersusunnya draft awal sebagaimana tujuan penyusunan proyek perubahan
ini, perlu dilakukan beberapa uji coba yang melibatkan petugas internal Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang. Uji coba ini terutama dimaksudkan untuk
mendapatkan data-data yang dibutuhkan terutama yang terkait dengan form isian
pemeriksaan, dokumen yang dikumpulkan dalam self assessment, serta dalam
penentuan kategori tingkat risiko.
Untuk memastikan petunjuk teknis pemeriksaan kekarantinaan kapal dapat
diterapkan dan menambah masukan bagi penyusunan selanjutnya, dilakukan uji
coba secara internal penerapan teknis pemeriksaan kekarantinaan kapal langsung
di lapangan, pada saat kegiatan pemeriksaan kedatangan kapal yang sehari-hari
dilaksanakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang. Kegiatan ini
dilaksanakan pada awal hingga pertengahan bulan Oktober 2022.
Proper siMetal - 37
Certificate of Pratique / COP. Setelah mendapatkan COP, isyarat karantina
diturunkan, selanjutnya kapal dapat melakukan aktifitas selanjutnya di pelabuhan.
Dalam uji coba ini, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang bekerja sama
dengan pihak keagenan kapal, petugas navigasi pelayaran, petugas pandu / pilot,
Pelindo, dan atas persetujuan Kepala KSOP Kelas II Teluk Bayur. Dari hasil
kegiatan uji coba yang dilakukan, kami mendapatkan beberapa masukan yang
sangat berarti bagi penyusunan draft petunjuk teknis dari pihak kapten kapal,
keagenan, dan stakeholder terkait di pelabuhan.
Selain di zona karantina atau saat kapal labuh di tengah laut, pemeriksaan kapal
juga dapat dilakukan di dermaga untuk kapal-kapal yang masuk kategori berisiko
sedang, sebelum kapal melakukan aktifitas di dermaga pelabuhan. Hal ini dilakukan
untuk mempercepat proses layanan pemeriksaan tanpa mengabaikan potensi risiko
terhadap kesehatan masyarakat, terutama untuk kapal-kapal yang berdasarkan
hasil self assessment tidak ada faktor risiko yang membahayakan kesehatan
masyarakat dan telah mendapatkan ijin sandar dari pihak pengelola pelabuhan
sehingga dapat mencegah terhambatnya arus logistik di pelabuhan.
Proper siMetal - 38
Prosedur pemeriksaan berikutnya adalah untuk kapal yang dinilai memiliki
tingkat risiko kesehatan yang rendah, dimana berdasarkan self assessment tidak
didapatkan faktor risiko yang membahayakan kesehatan masyarakat dan frekuensi
masuk ke pelabuhan tersebut sering. Pemeriksaan yang dilakukan sebatas pada
pemeriksaan dokumen hasil self assessment saja. Contoh yang sering pada kasus
ini adalah kapal kargo yang berulang masuk di pelabuhan tersebut atau kapal
penumpang, dimana pemeriksaan fisik alat angkut dan awak kapal tidak setiap kali
sandar di pelabuhan, hanya sewaktu-waktu jika dianggap perlu. Namun begitu,
pengawasan terhadap penumpang tetap dilakukan di pelabuhan.
Proper siMetal - 39
Gambar 3.13. Hasil Penyusunan Draft / Rancangan Peraturan Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Penyerahan Kepada
Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan
3.1.4. Diskusi Dan Sosialisasi Draft Perdirjen P2P Tentang Petunjuk Teknis
Pemeriksaan Kekarantinaan Kapal Dengan Lintas Sektor
Kegiatan selanjutnya yang dilaksanakan dalam rangka kegiatan proyek perubahan
ini adalah mengadakan forum diskusi dan sosialisasi draft Peraturan Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan
Kekarantinaan Kapal pada Kantor Kesehatan Pelabuhan yang dilaksanakan terhadap
lintas sektor pemangku kepentingan di Pelabuhan Teluk Bayur Padang untuk uji coba
pelaksanaan strategi percepatan pelayanan pemeriksaan kekarantinaan kapal secara
keseluruhan. Diskusi dan sosialisasi dilakukan dalam rangka mengenalkan tata cara
pemeriksaan kapal yang dimaksud dalam proyek perubahan dan memastikan kesiapan
stake holder dan pengguna layanan di pelabuhan siap untuk menjalankan uji coba.
Gambar 3.14. Kegiatan Diskusi dan Sosialisasi Rancangan Perdirjen tentang Tata
Cara Pemeriksaan Kekarantinaan Kapal di Kantor Kesehatan
Pelabuhan
Proper siMetal - 40
Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung persiapan uji coba eksternal
penerapan tata cara pemeriksaan kekarantinaan yang dimaksud dalam proyek
perubahan ini, mengurangi tingkat gesekan di lapangan antar pemangku kepentingan,
dan mempermudah pelaksanaan evaluasi kegiatan.
Proper siMetal - 41
RANCANGAN PROPER:
1. Direktur Jenderal P2P
2. Sekretaris Ditjen P2P IMPLEMENTASI PROPER :
3. Direktur SKK Ditjen P2P 1. Direktur Jenderal P2P
4. Kepala Biro Hukum 2. Sekretaris Ditjen P2P
5. Kepala KSOP Padang 3. Direktur SKK Ditjen P2P
6. Kepala KPPBC Padang 4. Kepala KSOP Padang
7. Kepala Kantor Imigrasi TPI Padang 5. Kepala KPPBC Padang
8. Kepala Distrik Navigasi Padang 6. Kepala Kantor Imigrasi TPI Padang
9. Kepala Balai Karantina Pertanian Padang 7. Kepala Distrik Navigasi Padang
10. Kepala BKIPM Padang 8. Kepala Balai Karantina Pertanian Padang
11. Direktur Utama RSUP M. Jamil 9. Kepala BKIPM Padang
12. GM Pelindo Cabang Teluk Bayur 10. Direktur Utama RSUP M. Jamil
13. GM PT. Pelni 11. GM Pelindo Cabang Teluk Bayur
14. Ketua INSA dan ISAA Sumbar 12. GM PT. Pelni
15. Pimpinan Perusahaan Keagenan Kapal 13. Ketua INSA dan ISAA Sumbar
16. Kepala Cabang PT. ASDP Sumbar 14. Pimpinan Perusahaan Keagenan Kapal
17. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi 15. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat Sumatera Barat
18. Kepala Dinas Perhubungan Prov. Sumbar 16. Kepala Dinas Perhubungan Prov. Sumbar
19. Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang 17. Kepala BPTD Wilayah Sumatera Barat
20. Pimpinan BUS (Badan Usaha Swasta) 18. Kapolda Sumatera Barat
Pest Control 19. Komandan Pangkalan Utama TNI AL
21. Kapolresta Padang Padang
22. Komandan Pangkalan Utama TNI AL
Padang
Gambar 3.15. Perubahan Stake Holder Eksternal Rancangan Proyek Perubahan pada
saat Implementasi Proyek Perubahan
Proper siMetal - 42
3. Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, yang pada RPP masuk menjadi stake
holder, sementara pada implementasinya dikeluarkan karena koordinasi dan
kolaborasi yang dilakukan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
yang membawahi seluruh wilayah yang menjadi wilayah kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Padang.
4. Pimpinan Badan Usaha Swasta (BUS) Pest Control, yang pada RPP masuk
menjadi stake holder, sementara pada implementasinya dikeluarkan karena
belum ada BUS Pest Control yang mempunyai ijin beroperasi di pelabuhan yang
ada di Provinsi Sumatera Barat.
5. Kapolresta Padang, yang pada RPP masuk menjadi stake holder, sementara
pada implementasinya dikeluarkan karena koordinasi dan kolaborasi lebih tepat
dilakukan dengan Ditpolair Polda Sumatera Barat.
6. Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Sumatera Barat, yang
pada RPP tidak masuk menjadi stake holder, sementara pada implementasinya
dimasukkan karena pengelolaan pelabuhan dan kapal ferry penyeberangan
antar pulau berada dibawah koordinasi BPTD.
B. Kuadran Stakeholders
Pada rancangan proyek perubahan, stakeholders yang terlibat terbagi
menjadi 4 kuadran yaitu :
1. Latents
Terdiri dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Kepala Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Barat, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang,
Direktur Utama RSUP M. Jamil Padang.
2. Promoters
Terdiri dari Direktur Jenderal P2P, Sekretaris Ditjen P2P, dan Direktur SKK Ditjen
P2P, Kepala KSOP Padang, GM Pelindo Padang, Kepala Distrik Navigasi
Padang.
3. Apathetics
Yang terdiri dari Kapolresta Padang, Komandan Pangkalan Utama TNI AL
Padang, GM PT. ASDP, Badan Usaha Swasta (BUS) Pest Control, GM PT. Pelni
Cabang Sumatera Barat.
4. Defenders
Terdiri dari Perusahaan Keagenan Kapal, Ketua INSA, Ketua ISAA, Kepala
Kantor Pelayanan Bea Cukai, dan Kepala Kantor Imigrasi TPI Padang, Kepala
Proper siMetal - 43
Balai Karantina Pertanian Padang, Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengawasan
Mutu (BKIPM) Padang.
Pada saat implementasi proyek perubahan, melalui berbagai kajian dan
pendekatan yang dilakukan, stake holder yang berada pada kuadran latents dan
apathetics berubah menjadi promoters dan defenders, disamping beberapa stake
holder mengalami pengurangan dan pergantian sebagai berikut:
1. Latents
Tidak ada lagi stake holder yang berada di kuadran latents. Kepala Dinas
Kesehatan Kota Padang tidak lagi dimasukkan ke dalam stake holder.
2. Promoters
Terdiri dari Direktur Jenderal P2P, Sekretaris Ditjen P2P, dan Direktur SKK Ditjen
P2P, Kepala KSOP Padang, GM Pelindo Padang, Kepala Distrik Navigasi
Padang, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat, Kepala Badan
Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Sumatera Barat, Kepala Balai
Karantina Ikan dan Pengawasan Mutu (BKIPM) Padang, Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Direktur Utama RSUP M. Jamil Padang.
3. Apathetics
Kapolresta Padang dan Badan Usaha Swasta (BUS) Pest Control, sedangkan
Kepala Cabang PT. ASDP Sumatera Barat diganti menjadi Kepala Badan
Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Sumatera Barat dan didorong ke
arah kuadran Promoters, sehingga tidak ada lagi stake hoder yang berada di
kuadran apathetics.
4. Defenders
Terdiri dari Perusahaan Keagenan Kapal, Ketua INSA, Ketua ISAA, Kepala
Kantor Pelayanan Bea Cukai Padang, Kepala Kantor Imigrasi TPI Padang,
Kepala Balai Karantina Pertanian Padang, Komandan Pangkalan Utama TNI AL
Padang. Sedangkan Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengawasan Mutu
(BKIPM) Padang dipindahkan ke kuadran promoter karena institusi tersebut
bertindak sebagai koordinator di pelabuhan perikanan.
Dari penjelasan tersebut di atas, setelah dilakukan implementasi proyek perubahan,
kondisi kuadran stake holders yang ada dapat digambarkan sebagai berikut:
Proper siMetal - 44
PROMOTERS
LATENS
- Direktur Jenderal P2P
- Sekretaris Ditjen P2P
- Direktur SKK
- Kepala KSOP Padang
- GM Pelindo Padang
- Kepala Distrik Navigasi Padang
- Kepala Dishub Prov. Sumbar
- Kepala BPTD Wilayah Sumbar
- Kepala BKIPM Padang
INTEREST
3.2.2. Product
A. Gambaran Produk
Produk yang dihasilkan dari proyek perubahan ini dibagi menjadi 3 tahapan,
yaitu jangka pendek, menengah dan panjang. Untuk jangka pendek, produk yang
dihasilkan berupa Rancangan Peraturan Direktur Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Kekarantinaan Kapal
di Kantor Kesehatan Pelabuhan. Di dalam petunjuk teknis ini terjadi perubahan
dalam tata cara pemeriksaan kekarantinaan kapal dari tehnik yang selama ini
digunakan dengan melakukan pemeriksaan fisik secara langsung, menjadi
pemeriksaan fisik langsung secara selektif berdasarkan tingkatan risiko kesehatan
dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan digital. Dengan strategi
pemeriksaan ini diharapkan dapat mempercepat waktu layanan, efisiensi sumber
Proper siMetal - 45
daya, menjaga integritas pegawai serta secara umum mampu memperbaiki kualitas
layanan publik pada Kantor Kesehatan Pelabuhan.
B. Branding
Untuk menciptakan identitas produk dan layanan berbeda dari yang lain, perlu
dilakukan branding sebagai bentuk janji dan kepercayaan yang akan diterima
customer. Branding harus memenuhi unsur-unsur memorable, meaningful, likeable,
transferable, adaptable dan protectable.
Agar lebih mudah customer dalam mengingat strategi dalam proyek
perubahan ini, diberikan nama “siMetal” yang memiliki arti Strategi Pemeriksaan
Kapal dengan Memanfaatkan Teknologi Digital. Branding ini yang akan digunakan
sebagai alat komunikasi dengan customer.
3.2.3. Promotion
A. Pelaksana Promosi
Pelaksana prosmosi merupakan penyampai pesan yang ingin disampaikan
pada implementasi proyek perubahan ini dalam mencapai tujuan. Penyampaian
pesan oleh pelaksana promosi dilakukan oleh Project Leader dibantu oleh
Kelompok Kerja Tim Efektif – 3 yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
marketing dibantu oleh tim efektif yang lain.
B. Media Promosi
Media promosi merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada
customer. Media promosi dibuat dan dimanfaatkan untuk membantu pelaksanaan
promosi sebagai salah satu strategi marketing produk yang dihasilkan dari proyek
perubahan ini. Media penyampaian pesan dalam proyek perubahan ini berupa :
1. Rancangan Peraturan Dirjen P2P tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan
Kekarantinaan Kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Proper siMetal - 46
mendorong mereka menuju kuadran defenders. Dengan adanya standing banner
yang terpasang di area-area pelayanan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Padang diharapkan menjadi sarana sosialisasi dan advokasi secara terus
menerus terhadap stakeholders dimaksud.
3. Poster / Leaflet
Digunakan sebagai media promosi yang fleksibel dan dapat digunakan terhadap
semua stakeholders dan masyarakat umum.
C. Saluran Promosi
1. Event tertentu
Kegiatan promosi ini dilakukan dengan metoda rapat, pertemuan, dan
sosialisasi dimana terkumpul stakeholders dalam suatu kegiatan dan project
leader dibantu Tim efektif – 3 dapat menyampaikan pesan terkait proyek
perubahan ini. Kegiatan yang dilakukan berupa:
a. Pertemuan, rapat dan sosialisasi dengan stakeholders internal yang
dilaksakan di kantor.
b. Pertemuan, sosialisasi dan koordinasi yang dilakukan dengan stakeholders
eksternal yang dilakukan di dalam kantor maupun di luar kantor. Kegiatan
promosi dilakukan dalan setiap event, baik kegiatan yang khusus terkait
dengan proyek perubahan, atau kegiatan lain yang disisipkan promosi
tentang kegiatan proyek perubahan ini.
Tujuan dari kegiatan yang dilakukan pada event tertentu ini adalah untuk
mempromosikan kelebihan-kelebihan serta keuntungan yang didapat dari
pelaksanaan proyek perubahan ini agar mendapatkan dukungan dan
mendorong stakeholders ke arah kuadran yang lebih tinggi.
Proper siMetal - 47
b. Diskusi dan penyampaian gagasan kepada Kepala Dinas Perhubungan
Provinsi Sumatera Barat, Kepala BKIPM Padang, Kepala BPTD Wilayah
Sumatera Barat, dan GM Pelindo Teluk Bayur untuk mendapatkan
dukungan dalam pelaksanaan proyek perubahan.
c. Kegiatan pertemuan yang dikemas dalam acara coffee morning bersama
dengan seluruh stakeholders untuk menyampaikan ide dan gagasan terkait
dengan proyek perubahan.
3. Multi Media
Penggunaan sarana multimedia berupa poster, banner, videotron dan media
sosial dalam melakukan pemasaran gagasan proyek perubahan menyesuaikan
perkembangan teknologi informasi yang ada di masyarakat.
3.2.4. Place
Pelaksanaan proyek perubahan ini menyesuaikan dengan tujuan setiap tahapan
milestone yang telah ditetapkan. Untuk tahapan milestone jangka pendek, berupa
ujicoba tata cara pemeriksaan kekarantinaan kapal dengan menggunakan teknologi
komunikasi dan digital dilakukan di pelabuhan yang menjadi wilayah kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang yaitu Pelabuhan Teluk Bayur, Pelabuhan Muara
dan Pelabuhan Perikanan Bungus.
Untuk tahap kedua, tahapan milestone jangka menengah, dimana implementasi
proyek perubahan ini akan diambil alih oleh pihak pusat yakni Direktorat Surveilans dan
Kekarantinaan Kesehatan dan Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, tempat pelaksanaan proyek perubahan ini adalah beberapa
Kantor Kesehatan Pelabuhan yang terpilih menjadi pilot project untuk pelaksanaan tata
cara pemeriksaan sesuai perdirjen. Sedangkan untuk milestone jangka panjangnya,
lokasi implementasi proyek perubahan ini adalah seluruh pelabuhan yang ada di
Indonesia.
3.2.5. Price
A. Benefit bagi Pengguna Layanan
Penggunaan strategi pemeriksaan kekarantinaan kapal dengan memanfaatkan
teknologi komunikasi dan informasi ini sangat membantu dari sisi kemudahan dan
kecepatan pelayanan kekarantinaan kapal. Kemudahan bagi kapal-kapal yang
memiliki risiko sedang dan tinggi untuk dilakukan pemeriksaan di dermaga akan
menghemat biaya dan waktu pelaksanaan pemeriksaan, dimana pihak pemilik atau
keagenan kapal tidak perlu mengeluarkan biaya untuk boat service yang membawa
petugas ke lokasi labuh kapal di tengah laut. Berkurangnya waktu untuk melakukan
Proper siMetal - 48
pemeriksaan kekarantinaan juga berpengaruh terhadap lamanya waktu port stay
dan cargo stay kapal sehingga kapal bisa lebih cepat melakukan aktifitas bongkar
muat dan mengurangi biaya operasional kapal yang cukup besar berupa bahan
bakar, jasa labuh tambat, gaji awak kapal dan lainnya saat menunggu waktu
pemeriksaan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan. Secara umum, hal ini
dapat berpengaruh terhadap penurunan biaya logistik di pelabuhan dan
meningkatkan kepercayaan user/pengguna jasa perkapalan.
Proper siMetal - 49
C. Pembiayaan Implementasi Proyek Perubahan
Untuk implementasi proyek perubahan dalam capaian jangka pendek,
kegiatan yang dilakukan membutuhkan dukungan waktu, tenaga dan biaya. Seluruh
anggota Tim Efektif meluangkan waktu dan tenaga disela-sela kesibukan dalam
tugas sehari-hari untuk membantu terlaksananya proyek perubahan ini. Demikian
juga dengan stakeholders yang terkait dalam pelaksanaan implementasi proyek
perubahan ini juga menyumbangkan pikiran dan waktunya dalam kegiatan
koordinasi, konsolidasi, diskusi dan juga saat melakukan ujicoba di lapangan.
Pembiayaan yang dibutuhkan dalam tahapan ujicoba ini terdiri dari dukungan
bahan pendukung administrasi berupa alat tulis kantor, penggandaan dan
pencetakan, biaya konsumsi rapat serta biaya perjalanan dinas dalam rangka
konsultasi dan koordinasi baik ke pusat maupun ke Kantor Kesehatan Pelabuhan
yang lain. Untuk kebutuhan bahan pendukung administrasi, semua menggunakan
bahan-bahan yang ada di kantor yang bersumber dari belanja keperluan sehari-hari
perkantoran. Kegiatan koordinasi dan konsultasi juga dilakukan terintegrasi dengan
kegiatan lain yang diselenggarakan oleh stakeholders. Dengan memanfaatkan
momentum kegiatan yang ada, terjadi efisiensi yang sangat signifikan dari rencana
pembiayaan yang berjumlah Rp. 36.500.000,- pada rancangan proyek perubahan
menjadi Rp. 900.000,- yang merupakan biaya pembelian konsumsi rapat dengan
stakeholder dalam rangka koordinasi dan sosialisasi proyek perubahan sebanyak 2
kali kegiatan yang diselenggarakan di kantor.
Untuk dukungan pembiayaan implementasi proyek perubahan jangka
menengah dan jangka panjang juga telah disiapkan anggaran pendukung dengan
memasukkan dalam rencana kegiatan (RKAK-KL) tahun 2023 berupa penyediaan
sarana prasarana, pelatihan, konsultasi dan koordinasi serta kesediaan pusat dalam
menyiapkan anggaran untuk pembahasan rancangan peraturan dirjen menjadi
perdirjen. Termasuk didalamnya adalah pembiayaan untuk kegiatan ujicoba di
beberapa Kantor Kesehatan Pelabuhan terpilih serta penerapan peraturan tersebut
dalam skala nasional yang tentunya membutuhkan banyak biaya untuk melakukan
koordinasi dan kolaborasi dengan stakeholders terkait di pelabuhan seluruh
Indonesia.
Dalam rangka mendukung upaya penerapan peraturan dirjen pada tujuan
jangka panjang, selain pemenuhan kelengkapan sarana dan prasarana, juga
penyiapan sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan tersebut. Persiapan
sumber daya manusia dilakukan melalui pelatihan, workshop, sosialisasi, on the job
training, maupun metoda lainnya untuk meningkatkan kapasitas petugas.
Proper siMetal - 50
Gambar 3.18. Rencana Pembiayaan untuk Mendukung Implemetasi Proyek
Perubahan yang telah Dianggarkan dalam RKAKL Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Padang Tahun 2023
Gambar 3.19. Surat Pernyataan Dukungan dari Kepala KSOP, Kepala Disnav, GM PT.
Pelindo, ISAA, dan Keagenan selaku Stakeholders di Pelabuhan
Proper siMetal - 51
Dukungan yang diberikan oleh Stakeholders pada implementasi proyek
perubahan ini sangat besar. Bentuk dukungan diwujudkan dalam bentuk partisipasi aktif
pada saat diskusi dan kolaborasi, surat pernyataan dukungan, foto-foto, video serta
fasilitasi pada saat dilakukan uji coba internal.
Implementasi Proyek Perubahan yang dinilai cukup berhasil hingga tahap ini
tidak terlepas dari kontribusi yang dihasilkan dari proses penerapan organisasi
pembelajaran (learning organization) sehingga mampu menjelaskan strategi
membangun organisasi pembelajaran dan mengidentifikasi kebutuhan pengembangan
dalam menjalankan tugas di organisasi. Organisasi pembelajaran bukan hanya dapat
diterapkan pada organisasi swasta yang berorientasi profit saja, melainkan juga dapat
diterapkan pada organisasi pemerintah yang merupakan organisasi sektor publik.
Proses pembelajaran yang dimulai dari project leader yang meneruskannya kepada tim
efektif proyek perubahan yang berinteraksi secara terus menerus dan dinamis
mengembangkan potensi diri dan kelompok untuk mencapai tujuan dan hasil yang telah
ditetapkan demi peningkatan kualitas pelayanan publik sebagaimana diharapkan
bersama.
Adapun yang didapat dari penerapan proses organisasi pembelajar pada proyek
perubahan ini berdasarkan lima unsur (the fifth dicipline) pembangun organisasi
pembelajar adalah sebagai berikut:
Proper siMetal - 52
kendala yang terjadi. Project Leader juga berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga
semangat dan creative tension yang ada diantara anggota tim efektif untuk tetap terjaga.
Upaya pembelajaran terus dilakukan melalui forum diskusi, konsultasi, dan koordinasi
dengan stakeholder demi menghasilkan output yang diharapkan. Sharing pengetahuan
diantara tim efektif yang terjadi selama penyusunan proyek perubahan ini menjadi
sarana pembelajaran yang efektif dan menjadi penyemangat seluruh anggota tim untuk
menyelesaikan tugas yang telah diamanatkan demi menghasilkan karya yang terbaik
serta bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kata-kata “tidak bisa”, “tidak mampu”, “belum pernah” menjadi ucapan yang
hampir semua anggota tim efektif katakan pada awal sosialisasi surat keputusan tentang
penunjukan tim efektif. Rasa kurang percaya diri menghinggapi hampir semua anggota
tim. Namun dalam proses perjalanannya, dengan semangat kebersamaan dan kemauan
untuk terus belajar, hal tersebut perlahan dapat diatasi. Kemauan untuk belajar,
menerima masukan dan kritik dari stakeholder yang turut terlibat menyumbangkan
pikiran dan tenaga dalam penyusunan proyek perubahan ini, serta rasa penasaran akan
pengetahuan dan ketrampilan baru yang belum pernah dilakukan selama ini menjadi
modal penting dalam membentuk mental model seluruh anggota tim efektif.
Demikian juga dengan stakeholder yang turut terlibat dalam kegiatan
implementasi proyek perubahan ini. Dengan optimisme yang tinggi demi terciptanya
sistem pelayanan publik yang lebih baik mampu menyingkirkan ego sektoral dan
bersama-sama terlibat aktif dalam diskusi yang diselenggarakan. Berbagai masukan
yang diberikan dapat memperkaya dan membantu proyek perubahan ini untuk dapat
diterapkan secara berkelanjutan.
Proper siMetal - 53
Kegiatan membangun visi bersama secara terus menerus dilakukan tim efektif
bersama dengan seluruh stakeholder terkait melalui sosialisasi dan konsolidasi yang
secara intens dilakukan pada setiap kesempatan. Masukan dan arahan dari pimpinan
selaku stakeholder juga menjadi tambahan ide dalam pengembangan proyek
perubahan. Pemahaman bersama seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan akan
manfaat yang sangat menguntungkan dari perubahan yang dilakukan juga sangat
membantu upaya berbagi visi yang dilakukan dalam implementasi proyek perubahan.
Penyusunan struktur tim efektif yang melibatkan seluruh bidang tugas yang ada
di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sangat membantu anggota tim untuk
belajar dan berbagi pengalaman individu untuk menjadi masukan bagi anggota tim yang
lain. Penggabungan anggota yang berbeda bidang tugas dan keahlian dalam kelompok
kerja tim efektif melatih setiap anggota tim untuk mampu bekerja sama antar individu
yang selama ini belum pernah terlibat dalam satu tim kegiatan. Demikian juga dengan
pembelajaran dalam melakukan kerja sama dengan lintas sektor, mampu
menghilangkan hambatan yang mungkin terjadi selama ini dalam pekerjaan sehari-hari.
Implementasi proyek perubahan yang dilakukan ini sangat membantu masing-
masing individu untuk belajar bekerja sama lintas bidang dalam kantor, lintas sektor,
lintas program, bahkan lintas organisasi yang memiliki tujuan yang berbeda untuk
dijadikan satu tujuan dalam memperbaiki sistem pelayanan publik yang dilakukan
dengan masing-masing kewenangannya.
System thinking merupakan suatu kerangka kerja untuk melihat sesuatu secara
menyeluruh beserta semua kompleksitas yang terjadi pada perkembangannya. Sistem
yang dijalankan selama penyusunan dan implementasi proyek perubahan ini mengajak
individu-individu yang terlibat berpikir secara menyeluruh, tidak hanya memikirkan apa
yang terjadi saat ini saja, melainkan mengajak untuk berpikir ke masa depan tentang
perkembangan kebutuhan dan keinginan masyarakat terhadap pelayanan
kekarantinaan kesehatan yang diharapkan, kerja sama lintas institusi, serta
perkembangan teknologi yang terjadi secara masif untuk dapat dimanfaatkan bagi
kepentingan dan tujuan bersama yang lebih besar.
Seluruh unsur disiplin pembelajaran yang ada saling terhubung untuk
membentuk suatu sistem yang dipahami dan disepakati bersama. Proses membangun
organisasi pembelajar yang merupakan penggabungan semua unsur dalam the fifth
Proper siMetal - 54
dicipline yang diterapkan dalam setiap tahapan proses proyek perubahan ini. Diawali
dari saling berbagi permasalahan yang ada di lingkungan kerja pelabuhan, mencetuskan
gagasan perubahan yang mungkin bisa mengatasi permasalahan yang dilanjutkan
dengan forum diskusi baik formal maupun informal antar organisasi yang terlibat dalam
penyelesaian masalah. Selanjutnya, proses pembentukan tim efektif untuk
mengorganisir kegiatan dalam pencapaian tujuan dan pembelajaran secara terus
menerus dilakukan untuk mewujudkan strategi percepatan pelayanan pemeriksaan
kekarantinaan kapal dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan perkembangan
teknologi digital demi tujuan bersama untuk mewujudkan pelayanan kepelabuhanan
yang lebih baik.
Proper siMetal - 55
No. Hambatan dan Kendala yang Terjadi Strategi dan Solusi Mengatasinya
3. Minimnya dukungan pembiayaan - Mengintegrasikan kegiatan penyusunan
dalam penyusunan rancangan dan rancangan dan implementasi proyek
implementasi proyek perubahan perubahan ke dalam kegiatan lain yang telah
direncanakan sehingga tidak memerlukan
anggaran khusus proyek perubahan.
- Memanfaatkan sarana komunikasi seperti
telepon, whattsapp, zoom meeting untuk
koordinasi, konsultasi, advokasi dan diskusi.
Proper siMetal - 56
Gambar 3.21. Mekanisme Pengawasan terhadap Petugas Pemeriksa Dilakukan
Secara Bertingkat untuk Menjamin Integritas dan Standar Pelayanan
Gambar 3.22. Berbagai Kesempatan yang Digunakan dalam Kegiatan Advokasi baik
secara Langsung, pada Saat Melakukan Kegiatan Bersama, maupun
Saat Kegiatan Sosialisasi secara Formal
Proper siMetal - 57
Untuk memastikan upaya perubahan berjalan sesuai dengan harapan, dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala yang dilakukan project leader dibantu oleh
tim efektif – 3 melalui rapat evaluasi berkala baik yang dilakukan khusus untuk
proyek perubahan, maupun evaluasi terintegrasi program organisasi secara
keseluruhan. Sedangakan upaya untuk memastikan gagasan telah berjalan
dikalangan stakeholders, evaluasi dilakukan dalam kegiatan coffee morning yang
dilaksanakan secara berkala dan bergantian penyelenggaraannya dikalangan lintas
sektor terkait di pelabuhan.
Proper siMetal - 58
terhadap stakeholders mampu membantu implementasi proyek perubahan ini dilakukan
dengan baik dan membawa manfaat dalam sistem pelayanan publik yang dilakukan oleh
Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Proper siMetal - 59
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Proper siMetal - 60
diterapkannya strategi percepatan pemeriksaan kekarantinaan kapal ini nantinya akan
mempermudah proses pelayanan kekarantinaan kesehatan dengan tanpa mengabaikan
proteksi kesehatan baik bagi awak kapal, petugas maupun masyarakat pada umumnya.
Kegiatan cegah tangkal penyakit sebagaimana tugas pokok dan fungsi Kantor
Kesehatan Pelabuhan tetap dijalankan dengan baik melalui pemanfaatan teknologi
komunikasi dan teknologi informasi digital sehingga dapat lebih efektif, efisien, akuntabel
dan membawa nilai manfaat yang jauh lebih besar.
3. Perubahan dari aspek regulasi perlu dilakukan dalam mendukung upaya perbaikan
sistem pelayanan publik di Kantor Kesehatan Pelabuhan, salah satunya regulasi yang
terkait dengan pemeriksaan kekarantinaan kapal. Perubahan ini menyangkut teknis
pemeriksaan, sumber daya, sarana dan prasarana serta segala aspek yang terkait
guna mendukung pencapaian tujuan pelayanan publik yang lebih baik.
Proper siMetal - 61
4.2. LESSON LEARNT
13. Upaya pengorganisasian yang dibuat melalui pembentukan tim efektif yang dimotori
oleh project leader dengan menganut prinsip-prinsip learning organization harus
dapat dikelola dengan baik demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sesuai
tahapan dalam milestone yang telah dibuat.
14. Peran dan dukungan stakeholders sangat menentukan sejak tahapan penyusunan
rancangan hingga tahapan implementasi proyek perubahan. Untuk itu kemampuan
penerapan strategi marketing sektor publik dalam rangka advokasi, sosialisasi,
koordinasi, konsolidasi dan konsultasi sangat diperlukan dalam memastikan
gagasan perubahan yang dibuat dapat diimplementasikan dengan baik secara
berkesinambungan.
15. Penyusunan proyek perubahan yang menjadi produk inovasi perlu diperhatikan
upaya keberlangsungannya. Pencapaian tujuan jangka panjang tetap menjadi
tujuan utama dalam implementasi proyek perubahan dengan memanfaatkan
kerjasama dan dukungan stakeholders, dukungan sarana dan prasarana,
pengelolaan organisasi dengan baik, serta kolaborasi dengan berbagai pihak demi
mencapai tujuan pelaksanaan Strategi Percepatan Layanan Pemeriksaan
Kekarantinaan Kapal melalui penggunaan Teknologi Komunikasi dan Digital dalam
rangka perbaikan pelayanan publik di Kantor Kesehatan Pelabuhan.
4.3. REKOMENDASI
Proper siMetal - 62
seluruh stakeholders terkait, baik dari segi regulasi, sarana prasarana serta pembiayaan
secara berkesinambungan demi tercapainya tujuan dan manfaat yang telah ditetapkan.
Perlu peran serta dan dukungan pimpinan dalam upaya keberlanjutan program sesuai
strategi transformasi kesehatan yang telah dicanangkan.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk perbaikan sistem demi
terwujudnya pelayanan publik yang lebih baik di Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Proper siMetal - 63
DAFTAR PUSTAKA
Proper siMetal - 64
konkret-kehadiran-negara-dalam-kehidupan-masyarakat/, diakses tanggal 8
September 2022 pk. 19.30 WIB.
Farchanny, 2019, “Integrasi Pemantauan dan Respon Kewaspadaan Dini Penyakit dan
Faktor Risiko”, Implementasi Proyek Perubahan, Lembaga Administrasi Negara
RI;
Rosidi Roeslan, 2021, “Penerapan Portable Chlorinator Strategi untuk Pengamanan
Kualitas Air Guna Mencegah Penyakit yang Ditularkan Melalui Air (Water Borne
Disease) di Indonesia”, Implementasi Proyek Perubahan, Lembaga Administrasi
Negara RI;
Proper siMetal - 65
Proper siMetal - 66
Formulir Pembimbingan Penyusunan Proyek Perubahan oleh COACH
Proper siMetal - 67
Proper siMetal - 68
Proper siMetal - 69
Proper siMetal - 70
Proper siMetal - 71
Proper siMetal - 72
Proper siMetal - 73
Proper siMetal - 74
Proper siMetal - 75
Proper siMetal - 76
Proper siMetal - 77
Proper siMetal - 78
Proper siMetal - 79
Proper siMetal - 80
Proper siMetal - 81
Proper siMetal - 82
Proper siMetal - 83
Proper siMetal - 84
Proper siMetal - 85
Proper siMetal - 86
Proper siMetal - 87
Proper siMetal - 88
Proper siMetal - 89
Proper siMetal - 90
Proper siMetal - 91
Proper siMetal - 92
Proper siMetal - 93
Proper siMetal - 94
Proper siMetal - 95
Proper siMetal - 96
Proper siMetal - 97
Proper siMetal - 98
Proper siMetal - 99
Proper siMetal - 100
Proper siMetal - 101
Proper siMetal - 102
Proper siMetal - 103
Proper siMetal - 104
Proper siMetal - 105
Proper siMetal - 106
Proper siMetal - 107
Proper siMetal - 108
Proper siMetal - 109
Proper siMetal - 110
Proper siMetal - 111
Proper siMetal - 112
Proper siMetal - 113