Anda di halaman 1dari 4

No.

Nama elemen/kriteria Interpretasi


elemen/kriteri
a
7.1.1 Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan Inspeksi keselamatan kerja adalah standar
cara kerja dilaksanakan secara teratur. pemeriksaan dan pencegahan terhadap semua
faktor yang memiliki potensi membahayakan
keamanan dan keselamatan jiwa saat bekerja.
Tujuannya inspeksi yaitu untuk menemukan
berbagai sumber bahaya yang dapat
merugikan dan segera menemukan solusi
untuk mengendalikan sumber bahaya tersebut.
Hasil dari inspeksi harus direkam dan
didokumentasikan sebagai bentuk laporan
pertanggungjawaban perusahaan atau
lingkungan kerja terhadap keamanan dan
keselamatan karyawan dan pegawai yang
berada di dalamnya
7.2.1 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja Pengukuran kinerja K3 dapat berupa
dilaksanakan secara teratur dan hasilnya pengukuran kualitatif maupun pengukuran
didokumentasikan, dipelihara dan digunakan kuantitatif kinerja K3 di tempat kerja.
untuk penilaian dan pengendalian risiko.
Perusahaan mendelegasikan tugas
pemantauan dan pengukuran kinerja K3
kepada Ahli K3 Umum Perusahaan atau
Sekretaris Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja termasuk anggota-anggota di
bawah kewenangan Ahli K3 Umum
Perusahaan.

Hasil dari pemantauan dan pengukuran


kinerja K3 dianalisa dan digunakan untuk
mengidentifikasi tingkat keberhasilan kinerja
K3 ataupun kebutuhan perlunya tindakan
perbaikan ataupun tindakan-tindakan
peningkatan kinerja K3 lainnya

7.2.2 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja Faktor fisik yang harus diperhatikan dalam
meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan lingkungan kerja yitu iklim kerja,kebisingan,
psikologi pencahayaan, getaran, gelombang mikro, sinar
UV, medan magnet.
Factor kimia. Pengendalian bahan kimia
berbahaya dengan cara :
1. Penyediaan lembar data keselamatan
bahan
2. Penunjukkan petugas K3 kimia dan
ahli K3 kimia
Factor biologi adalah factor yang harus diukur
dan dikendalikan. Yg termasuk factor biologi
yaitu : virus, bakteri, jamur dan parasite
Factor ergonomi yaitu penyesuaian tugas
pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia
untuk menurunkan stress yang akan dihadapi
Psikologi sama dengan kesehatan mental.
Artinya ahli K3 harus memantau potensi
pikiran, perasaan dan perilaku yg mungkin
terjadi sebagai akibat dari tempat kerja.
7.2.3 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja Pengukuran lingkungan kerja harus dilakukan
dilakukan oleh petugas atau pihak yang oleh profesional di petugas K3 lingkungan
berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau kerja. Berdasarkan Permenaker Nomor 5
luar perusahaan. Tahun 2018. Dalam pelaksanaannya
pengukuran bisa dilakukan oleh pihak internal
serta eksternal
7.4.1 Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja UU 13 th 2003 pasal 87, kewajiban
yang bekerja pada tempat kerja yang mengandung menerapkan manajemen keselamatan dan
potensi bahaya tinggi sesuai dengan peraturan kesehatan kerja dan kesehatan kerja (SMK3)
perundang-undangan. di perusahaan.
7.4.3 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan Pengurus diwajibkanmemeriksa kesehatan
oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai semua tenaga kerja yang berada di bawah
peraturan perundangundangan. pimpinannya secara berkala pada dokter yg
ditunjuk oleh pengusaha. Dokter yang
melakukan peeriksaan adalah dokter hiperkes
yang sudah melakukan pelatihan AK3
7.4.4 Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
kerja sesuai peraturan perundang-undangan. Transmigrasi nomor 03 tahun 1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja

7.4.5 Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga


kerja dibuat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
8.3.1 Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur
pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja
9.1.1 Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi
bahaya dan menilai risiko yang berhubungan
dengan penanganan secara manual dan mekanis
9.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko
dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan
berwenang
9.2.1 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan
disimpan dan dipindahkan dengan cara yang aman
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
9.2.3 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan
dibuang dengan cara yang aman sesuai dengan
peraturan perundangundangan
9.3.1 Perusahaan telah mendokumentasikan dan
menerapkan prosedur mengenai penyimpanan,
penanganan dan pemindahan BKB sesuai dengan
persyaratan peraturan perundang-undangan,
standar dan pedoman teknis yang relevan
9.3.3 Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan
pemberian label secara jelas pada bahan kimia
berbahaya
9.3.4 Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan
persyaratan peraturan perundangundangan
dan/atau standar yang relevan
12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan pengurus
berperan serta dalam pelatihan yang mencakup
penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip-
prinsip serta pelaksanaan K3
12.2.2 Manajer dan pengawas/penyelia menerima
pelatihan yang sesuai dengan peran dan tanggung
jawab mereka
12.3.3 Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan Ini adalah kewajiban pengusaha (pengurus)
penyegaran kepada semua tenaga kerja. terhadap penerapan K3 menurut UU No. 1
tahun 1970
12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin ISO 45001 Lisensi atau kualifikasi didapatkan
kepatuhan terhadap persyaratan lisensi atau jika perusahaan jika melakukan audit. Audit
kualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan dilakukan oleh lembaga sertifikasi yang
untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan ditunjuk KAN/UKAS
pekerjaan atau mengoperasikan peralatan.

Anda mungkin juga menyukai