Anda di halaman 1dari 73

KEPUTUSANMENTERIKESEHATANREPUBLI

KINDONESIA
NOMORHK.01.07/MENKES/165/2023
TENTANG
STANDARAKREDITASI
PUSATKESEHATANMASYARAKAT

BAB I
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
PUSKESMAS (KMP)
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................i
BAB IKEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)...........................................................1
Standar 1.1 : Perencanaan dan kemudahan akses bagi pengguna layanan...................................1
a. Kriteria 1.1.1..............................................................................................................1
b. Kriteria 1.1.2..............................................................................................................6
Standar 1.2 : Tata kelola organisasi...................................................................................................10
a. Kriteria 1.2.1............................................................................................................10
b. Kriteria 1.2.2............................................................................................................12
c. Kriteria 1.2.3............................................................................................................15
d. Kriteria 1.2.4............................................................................................................18
e. Kriteria 1.2.5............................................................................................................21
Standar 1.3 : Manajemen sumber daya manusia.............................................................................23
a. Kriteria 1.3.1............................................................................................................23
b. Kriteria 1.3.2............................................................................................................25
c. Kriteria 1.3.3............................................................................................................28
d. Kriteria 1.3.4............................................................................................................30
e. Kriteria 1.3.5............................................................................................................32
f. Kriteria1.3.6.............................................................................................................34
Standar 1.4 : Manajemen fasilitas dan keselamatan........................................................................37
a. Kriteria 1.4.1............................................................................................................37
b. Kriteria 1.4.2............................................................................................................41
c. Kriteria 1.4.3............................................................................................................44
d. Kriteria 1.4.4............................................................................................................46
e. Kriteria 1.4.5............................................................................................................48
f. Kriteria 1.4.6............................................................................................................50
g. Kriteria1.4.7.............................................................................................................52
h. Kriteria 1.4.8............................................................................................................53
Standar 1.5 : Manajemen keuangan..................................................................................................55
a. Kriteria 1.5.1............................................................................................................55
Standar 1.6 : Pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja...................................................56
a. Kriteria 1.6.1............................................................................................................56
b. Kriteria 1.6.2............................................................................................................60
c. Kriteria 1.6.3............................................................................................................62
Standar 1.7 : Pembinaan Puskesmas oleh dinas kesehatan daerah kabupaten...........................65
a. Kriteria 1.7.1............................................................................................................65

i
BAB I
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
(KMP)

Standar 1.1 : Perencanaan dan kemudahan akses bagi pengguna layanan.


Perencanaan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dilakukan secara terpadu yang
berbasis wilayah kerja Puskesmas bersama dengan lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta dalam pelaksanaan
kegiatan harus memperhatikan kemudahan akses pengguna layanan. Perencanaan
Puskesmas dan jenis-jenis pelayanan yang disediakan mempertimbangkan visi, misi,
tujuan, tata nilai, hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil analisis peluang
pengembangan pelayanan, hasil analisis risiko pelayanan, dan hasil analisis data kinerja
serta umpan balik dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. Puskesmas mudah
diakses oleh pengguna layanan untuk mendapat pelayanan sesuai kebutuhan,
mendapat informasi tentang pelayanan, dan untuk menyampaikan umpan balik serta
mendapatkan dukungan dari lintas program dan lintas sektor.
a. Kriteria 1.1.1

Puskesmas wajib menyediakan jenis-jenis pelayanan yangditetapkan berdasarkan


visi, misi, tujuan, tata nilai, hasilanalisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil
analisispeluang pengembangan pelayanan, hasil analisis risikopelayanan, hasil
analisis data kinerja, dan ketentuan peraturanperundang-undangan yang dituangkan
dalam perencanaan.
1) Pokok Pikiran:
a) Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis daerah bidang kesehatan yang
bersifat fungsional dan unit layanan yang bekerja profesional harus memiliki
visi, misi, tujuan dan tata nilai sesuai ketentuan yang berlaku yang sejalan
dengan visi, misi presiden dan pemerintah daerah.
b) Puskesmas wajib menyediakan pelayanan sesuaidengan visi, misi, tujuan, tata
nilai, hasil analisiskebutuhan dan harapan masyarakat, hasil analisis
peluang pengembangan pelayanan, hasil analisis risikopelayanan, hasilanalisis
data kinerja, dan ketentuanperaturan perundang-undangan.
c) Untuk mendapatkan hasil analisis kebutuhan danharapan masyarakat perlu
dilakukan analisis situasidata kinerja Puskesmas dan data status
kesehatanmasyarakat di wilayah kerja termasuk hasilpelaksanaan PIS-PKyang
disusun secara terpadu yangberbasis wilayah kerja Puskesmas.
d) Jenis data kinerja Puskesmas dan data statuskesehatan masyarakat di wilayah
kerja serta tahapananalisis merujuk pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentangmanajemen Puskesmas dan
sistem informasiPuskesmas.

1
GS - 2023
e) Kebutuhan dan harapan masyarakat perihalpelayanan kesehatan tidak sama
antara daerah satudengan daerah lain. Prioritas masalah kesehatan
dapatberbeda antardaerah. Oleh karena itu, perlu dilakukanidentifikasi dan
analisis peluang pengembanganpelayanan Puskesmas serta perbaikan mutu
dankinerja.
f) Dalam penyelenggaraan pelayanan, baik UKM, UKP,laboratorium, dan
kefarmasian, risiko yang pernahterjadi maupun berpotensi terjadi perlu
diidentifikasi,dianalisis, dan dikelola agar pelayanan yang
disediakan aman bagi masyarakat, petugas, danlingkungan.
g) Hasil analisis risiko pelayanan harus dipertimbangkan dalam proses
perencanaan, sehingga upaya pencegahan dan mitigasi risiko sudah
direncanakan sejak awal serta disediakan sumber daya yang memadai untuk
pencegahan dan mitigasi risiko tersebut.
h) Hasil identifikasi dan analisis untuk menetapkan jenis pelayanan dan
penyusunan perencanaan Puskesmas terdiri atas: a) hasil identifikasi dan
analisis kebutuhandan harapan masyarakat, b) hasil identifikasi dan analisis
peluang pengembanganpelayanan, dan c) hasil identifikasi dan analisis
risikopelayanan, baik KMP, UKM, maupun UKP,laboratorium, dan kefarmasian,
termasuk risiko terkaitbangunan, prasarana, dan peralatan Puskesmas.
i) Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatandengan baik dan
berkesinambungan dalam mencapaitujuannya, Puskesmas harus menyusun
rencanakegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yangselanjutnya akan dirinci
lagi ke dalam rencanatahunan Puskesmas yang berupa rencana
usulankegiatan (RUK) dan rencana pelaksanaan kegiatan(RPK) sesuai siklus
perencanaan anggaran daerah.
j) Perencanaan Puskesmas dilakukan secara terpadu,baik KMP, upaya kesehatan
masyarakat (UKM), upayakesehatan perseorangan (UKP), laboratorium,
dankefarmasian, serta disusun bersama dengan sektorterkait dan masyarakat.
k) Rencana usulan kegiatan (RUK) disusun secaraterintegrasi oleh tim
manajemen Puskesmas yang akandibahas dalam musrenbang desa dan
musrenbangkecamatan untuk kemudian diusulkan ke dinaskesehatan daerah
kabupaten/kota.
l) Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)tahunan dilakukan
berdasarkan: (1) alokasi anggaransesuai dokumen pelaksanaan anggaran
(DPA) yangdisetujui oleh dinas kesehatan daerah kabupaten/kota;
(2) RUK yang diusulkan, dan (3) situasi pada saatpenyusunan RPK tahunan.
m) RPK tahunan dirinci menjadi RPK bulanan bersamatarget pencapaiannya dan
direncanakan kegiatanpengawasan dan pengendaliannya.
n) Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan bulanandilakukan berdasarkan
hasil perbaikan prosespelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil
pencapaianterhadap indikator kinerja yang ditetapkan.
o) Rencana, baik rencana lima tahunan dan RPKdimungkinkan untuk
diubah/disesuaikan dengankebutuhan saat itu apabila dalam hasil analisis

2
GS - 2023
pengawasan dan pengendalian kegiatan dijumpaikondisi tertentu, termasuk
perubahan kebijakansesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
p) Revisi terhadap rencana harus dilakukan denganalasan yang tepat sebagai
upaya pencapaianyangoptimal dari kinerja Puskesmas.
q) Untuk Puskesmas Badan Layanan Umum Daerah(BLUD), penyusunan rencana
lima tahunan danrencana tahunan harus sesuai dengan ketentuanperaturan
perundang-undangan terkait BLUD.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.1.1
1. Ditetapkan visi, misi, R SK tentang Penetapan Visi, Misi, 10 TL
tujuan, dan tata Tujuan, dan Tata Nilai Puskesmas. 5 TS
nilaiPuskesmas yang Catatan: 0 TT
menjadi acuan Jika kebijakan daerah menyatakan
dalampenyelenggaraan bahwa penetapan visi dan misi
Puskesmas mulai dari hanya oleh kepala daerah, maka
perencanaan, pelaksanaan kepala Puskesmas hanya
kegiatan hingga evaluasi menetapkan tujuan dan tata nilai
kinerja Puskesmas
2. Ditetapkan jenis-jenis R SK tentang Penetapan JenisJenis 10 TL
pelayanan yang disediakan Pelayanan Puskesmas. 5 TS
berdasarkan hasil D Hasil identifikasi dan analisis yang 0 TT
identifikasi dan analisis mendasari penetapan jenis-jenis
sesuai dengan ketentuan pelayanan, hususnya untuk jenis
yang berlaku. pelayanan yang bersifat
pengembangan, baik UKM maupun
UKP.
W Kepala Puskesmas dan KTU:
penggalian informasi terkait proses
identifikasi dan analisis yang
mendasari penetapan jenis-jenis
pelayanan
5. Rencana lima tahunan R Rencana lima tahunan Puskesmas. 10 TL
Puskesmas disusun D Bukti pertemuan penyusunan 5 TS
dengan melibatkan lintas rencana lima tahunan bersama lintas 0 TT
program dan lintas sektor program dan lintas sektor: minimal
berdasarkan pada rencana daftar hadir dan notula yang disertai
strategis dinas kesehatan dengan foto kegiatan.
daerah kabupaten/kota
Catatan:
berlaku untuk rencana lima tahunan

3
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.1.1
yang disusun dalam 2 tahun terakhir
dari saat survei akreditasi
dilaksanakan.
W Kepala Puskesmas, KTU dan tim
manajemen Puskesmas: penggalian
informasi terkait proses penyusunan
rencana lima tahunan.
7. Rencana usulan kegiatan R 1. Rencana usulan kegiatan (RUK) 10 TL
(RUK) disusun dengan tahun n (dan n+1 disesuaikan 5 TS
melibatkan lintas program dengan saat dilangsungkannya 0 TT
survei akreditasi).
dan lintas sektor
2. Rencana lima tahunanPuskesmas.
berdasarkan rencana lima
tahunan Puskesmas, hasil D 1. Hasil analisis kebutuhan dan
analisis kebutuhan dan harapan masyarakat.
harapan masyarakat, dan 2. Hasil analisis data kinerja.
hasil analisis data kinerja. 3. Bukti pertemuan penyusunan RUK
bersama lintas program dan lintas
sektor, minimal
melampirkandaftar hadir dan
notula yangdisertai dengan foto
kegiatan.
W Kepala Puskesmas, KTU dan tim
manajemen Puskesmas:
 Penggalian informasi terkait
proses penyusunan RUK.
10. Rencana pelaksanaan R Rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) 10 TL
kegiatan (RPK) tahunan tahunan tahun n. 5 TS
Puskesmas disusun D Bukti pertemuan penyusunan RPK 0 TT
bersama lintas program bersama lintas program, minimal
melampirkan daftar hadir dan notula
sesuai dengan alokasi
yang diserta dengan foto kegiatan.
anggaran yang ditetapkan W Kepala Puskesmas, KTU dan tim
oleh dinaskesehatan manajemen Puskesmas:
daerah kabupaten/kota .  Penggalian informasi terkait
proses penyusunan RPK tahunan.
13. Rencana pelaksanaan R Rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) 10 TL
kegiatan bulanan disusun bulanan. 5 TS
sesuai dengan rencana D 1. Hasil pemantauan dan capaian 0 TT
kinerja bulanan.
pelaksanaan kegiatan
2. Bukti pertemuan penyusunan RPK
tahunanserta hasil
bulanan, minimal melampirkan
pemantauan dan capaian daftar hadir dan notula yang
kinerja bulanan diserta dengan foto kegiatan.

4
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.1.1
W Kepala Puskesmas, KTU dan tim
manajemen Puskesmas: penggalian
informasi terkait proses penyusunan
RPK bulanan.
16. Apabila ada perubahan R Rencana lima tahunan dan/atau 10 TL
kebijakan pemerintah Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) 5 TS
dan/atau pemerintah revisi. 0 TT
D Bukti penyusunan revisi
daerah, dilakukan revisi
perencanaan, minimal melampirkan
perencanaan sesuai
daftar hadir dan notula yang diserta
kebijakan yang ditetapkan dengan foto kegiatan.
W Kepala Puskesmas, KTU dan tim
manajemen Puskesmas: penggalian
informasi terkait proses revisi
perencanaan.

5
GS - 2023
b. Kriteria 1.1.2

Masyarakat sebagai penerima manfaat layanan lintas program dan lintas sektor
mendapatkan kemudahan akses informasi tentang hak dan kewajiban pasien, jenis-
jenis pelayanan, dan kegiatan-kegiatan Puskesmas serta akses terhadap pelayanan
dan akses penyampaian umpan balik.
1) Pokok Pikiran:
a) Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama(FKTP) wajib
menyediakan pelayanan kesehatan sesuaidengan ketentuan peraturan
perundang-undangandengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
masyarakat
b) Puskesmas harus mudah diakses oleh masyarakat,baik informasi, pelaksana
maupun pelayanan, ketikamasyarakat membutuhkan pelayanan
preventif,promotif, kuratif, dan/atau rehabilitatif sesuai dengankemampuan
Puskesmas.
c) Puskesmas harus melakukan identifikasi danmenyampaikan informasi
tentanghak dan kewajibanpasien sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, jenis-jenis pelayanan yang dilengkapidengan jadwal
pelaksanaannya kepadapasien/pengguna layanan. Pasien juga
diberikaninformasi tentang kewajiban mereka untukmemberikan informasi
yang akurat kepada petugasdan menghormati hak-hak petugas. Yang
dimaksuddengan pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperolehpelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secaralangsung maupun tidak langsung di fasilitaspelayanan
kesehatan.
d) Dalam memberikan asuhan, petugas harusmenghormati hak-hak pasien yang
telah ditetapkan.Oleh karena itu, seluruh petugas diberikan sosialisasitentang
regulasi dan perannya dalam implementasipemenuhan hak dan kewajiban
pasien untukberpartisipasi dalam proses asuhannya.
e) Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas danjaringannya perlu diketahui
oleh masyarakat sebagaipengguna layanan, lintas program dan sektor
terkaituntuk meningkatkan kerja sama dan saling memberidukungan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatandan upaya lain yang terkait dengan
kesehatan danuntuk mengupayakan pembangunan berwawasankesehatan.
Yang dimaksud dengan pengguna layananadalah individu yang menerima
manfaat layanan, baiklayanan kesehatan perseorangan maupun
layanankesehatan masyarakat.
f) Untuk memudahkan penyampaian informasi kepadamasyarakat dalam upaya
memudahkan aksesterhadap pelayanan, dapat digunakan berbagai
strategikomunikasi, antara lain dengan menggunakan bahasayang sederhana
dan mudah dimengerti, memanfaatkanteknologi informasi yang dikenal oleh
masyarakat, danmemperhatikan tata nilai budaya yang ada.Penyampaian
informasi dapat dilakukan melaluiberbagai media yang dikenal oleh

6
GS - 2023
masyarakat, sepertipapan pengumuman, penanda arah, media cetak,telepon,
short message service (sms), media elektronik,media sosial, atau internet.
g) Mekanisme untuk menerima umpan balik terkaitkemudahan akses dan usulan
perbaikan terhadappelayanan dari pengguna layanan
diperlukanuntukperbaikan sistem pelayanan dan penyelenggaraanupaya
Puskesmas.
h) Tersedia mekanisme untuk menyelesaikanaduan/keluhan pengguna layanan
yangterdokumentasi dengan aturan yang telah ditetapkandan dapat diakses
oleh publik.
i) Kepuasan pengguna layanan adalah hasil pendapatdan penilaian pengguna
layanan terhadap kinerjapelayanan yang diberikan oleh Puskesmas,
sedangkankepuasan pasien adalah hasil pendapat dan penilaianpasien
terhadap kinerja pelayanan yang diberikan olehPuskesmas. Kepuasan
pengguna layanan/pasien dapatdicapai apabila pelayanan yang diberikan
sesuai ataumelampaui harapan pengguna layanan/pasien. Untukitu, perlu
dilakukan penilaian kepuasan penggunalayanan/pasien secara berkala serta
ditindaklanjuti.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.1.2
1. Ditetapkan kebijakan R SK tentang Penetapan Hak dan 10 TL
tentang hak dan kewajiban Kewajiban Pasien. 5 TS
pasien. 0 TT
2. Dilakukan sosialisasi R SK tentang Media Komunikasi dan 10 TL
tentang hak dan kewajiban Koordinasi 5 TS
pasien serta jenis-jenis D 1. Bukti sosialisasi hak dan 0 TT
pelayanan yang disediakan kewajiban pasien.
oleh Puskesmas kepada 2. Bukti sosialisasi jenis-jenis
pelayanan Puskesmas, sesuai
pengguna layanan dan
dengan media komunikasi yang
kepada petugas dengan
ditetapkan.
menggunakan strategi O Pengamatan surveior terhadap:
komunikasi yang 1. Media informasi tentang hak dan
ditetapkan Puskesmas. kewajiban pasien.
2. Media informasi tentang
jenisjenis pelayanan Puskesmas.

W 1. PJ UKP:
 Penggalian informasi terkait
proses sosialisasi hak dan
kewajiban pasien.
2. KTU, PJ UKM dan PJ UKP:
 Penggalian informasi terkait
proses sosialisasi jenis-jenis

7
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.1.2
pelayanan Puskesmas.
6. Dilakukan evaluasi dan D 1. Bukti evaluasi kepatuhan petugas 10 TL
tindak lanjut kepatuhan dalam implementasi hak dan 5 TS
petugas dalam kewajiban pasien serta rencana 0 TT
tindak lanjutnya.
implementasi pemenuhan
2. Bukti evaluasi hasil sosialisasi
hak dan kewajiban pasien,
jenis-jenis pelayanan Puskesmas
dan hasil sosialisasi jenis- serta rencana tindak lanjutnya.
jenispelayanan yang 3. Bukti hasil tindak lanjut.
disediakan oleh Puskesmas O Pengamatan surveior terhadap
kepada pengguna layanan. kepatuhan petugas
dalamimplementasi pemenuhan hak
dan kewajiban pasien.
W 1. PJ UKP:
 Penggalian informasi terkait
evaluasi kepatuhan petugas
dalam implementasi hak dan
kewajiban pasien dan tindak
lanjutnya.
2. KTU, PJ UKM dan PJ UKP:
 Penggalian informasi terkait
proses evaluasi hasil
sosialisasi jenis-jenis
pelayanan Puskesmas serta
tindak lanjutnya
4. Dilakukan upaya untuk R 1. SK tentang Pengelolaan Umpan 10 TL
memperoleh umpan Balik dari Pengguna Layanan. 5 TS
balik pengguna layanan 2. SOP Pengelolaan Umpan Balik 0 TT
dari Pengguna Layanan.
dan pengukuran
3. SOP Pengukuran Kepuasan
kepuasan pasien serta
Pasien.
penanganan 4. SOP Penanganan Aduan/Keluhan
aduan/keluhan dari dari Pengguna Layanan
pengguna layanan D 1. Bukti umpan balikpengguna
maupun tindak layanan yang diperoleh secara
lanjutnya yang berkala tindak lanjutnya.
2. Bukti pengukuran kepuasan
didokumentasikan
pasien (termasuk dapat
sesuai dengan aturan
menggunakan pengukuran INM
yang telahditetapkan Kepuasan Pasien) dan tindak
dan dapat diakses oleh lanjutnya.
publik 3. Bukti penanganan aduan/keluhan
dari pengguna layanan dan tindak
lanjutnya.

8
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.1.2
O Pengamatan surveior terhadap
bentuk dan proses upaya
memperoleh umpan balik pengguna
layanan, pengukuran kepuasan
pasien serta penanganan
aduan/keluhan dari pengguna
layanan dan tindak lanjutnya.
Surveior mengamati apakah hasil
pengelolaan dan tindak lanjuthal-hal
tersebut dapat diakses oleh publik.
W PJ Mutu dan petugas yang ditunjuk:
 Penggalian informasi terkait
proses memperoleh umpan balik
pengguna layanan, pengukuran
kepuasan pasien serta
penanganan aduan/keluhan dari
pengguna layanan dan tindak
lanjutnya.

9
GS - 2023
Standar 1.2 : Tata kelola organisasi.
Tata kelola organisasi Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Tata kelola organisasi Puskesmas meliputi struktur organisasi,pengendalian

dokumen,pengelolaan jaringan pelayanan dan jejaring, serta manajemen data dan


informasi.
a. Kriteria 1.2.1

Struktur organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas, wewenang, tanggung jawab,

tata hubungan kerja, dan persyaratan jabatan.

1) Pokok Pikiran:
a) Agar dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi organisasi, perlu disusun
struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
b) Untuk tiap jabatan yang ada dalam struktur organisasi yang telah ditetapkan
perlu ada kejelasan tugas, wewenang, tanggung jawab, dan persyaratan
jabatan.
c) Perlu dilakukan pengaturan terhadap tata hubungan kerja di dalam struktur
organisasi yang ditetapkan.
d) Pengisian jabatan dalam struktur organisasi tersebut dilaksanakan
berdasarkan persyaratan jabatan oleh kepala Puskesmas dengan menetapkan
penanggung jawab masing-masing upaya.
e) Efektivitas struktur dan pengisian jabatan perlu dikaji ulang secara periodik
oleh Puskesmas untuk menyempurnakan struktur yang ada dan efektivitas
organisasi agar sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan.
f) Puskesmas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya harus mengikuti
kode etik perilaku (code of conduct) yang berlaku untuk seluruh pegawai
yang bekerja di Puskesmas dan ditetapkan oleh kepala Puskesmas. Kode etik
perilaku yang ditetapkan mencerminkan visi, misi, tujuan, dan tata nilai
Puskesmas serta budaya keselamatan. Kode etik perilaku harus
disosialisasikan kepada seluruhpegawai Puskesmas. Evaluasi terhadap
pelaksanaan kode etik perilaku dilakukan sekurang-kurangnya setahun sekali.
Evaluasi dapat dilakukan dengan metode penilaian kinerja, termasuk penilaian
perilaku pegawai yang didasarkan baik perilaku yang sesuai dengan tata nilai
maupun perilaku yang sesuai dengan kode etik. Hasil evaluasi tersebut
ditindaklanjuti dengan langkah-langkah agar pelaksanaan kode etik perilaku
pegawai semakin optimal.
g) Sebagai wujud akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan
diPuskesmas,perluditetapkankebijakan dan prosedur pendelegasian
wewenang dari kepala Puskesmas kepada penanggung jawab upaya, dari
penanggung jawabupayakepadakoordinator pelayanan, dan dari koordinator

10
GS - 2023
pelayanan kepada pelaksana kegiatan kepada pelaksana kegiatan apabila
meninggalkantugasatauterdapatkekosongan pengisian jabatan yang
ditetapkanolehkepala Puskesmas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Pendelegasian wewenang yang dimaksud adalah pendelegasian
manajerial.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.2.1
1. Kepala Puskesmas R SK tentang Penetapan Penanggung 10 TL
menetapkan penanggung Jawab dan Koordinator Pelayanan. 5 TS
jawab dan koordinator 0 TT
pelayanan Puskesmas
sesuai struktur organisasi
yang ditetapkan.
2. Ditetapkan kode etik R SK tentang Penetapan Kode Etik 10 TL
perilaku yang berlaku Perilaku Pegawai 5 TS
untuk seluruh pegawai Puskesmas.Catatan: tata nilai dan 0 TT
budaya keselamatan dapat menjadi
yang bekerja di Puskesmas
bagian dari kode etik perilaku.
serta dilakukan evaluasi
D 1. Hasil evaluasi pelaksanaan kode
terhadap pelaksanaannya etik perilaku pegawai.
dan dilakukan tindak Catatan:
lanjutnya. Terintegrasi dengan penilaian
kinerja pegawai.
2. Tindak lanjut hasil evaluasi
pelaksanaan kode etik perilaku.
W Kepala Puskesmas, KTU dan para PJ:
 Penggalian informasi terkait
proses dan hasil evaluasi
pelaksanaan kode etik perilaku
pegawai serta tindak lanjutnya.

5. Terdapat kebijakan dan R 1. SK tentang Pendelegasian 10 TL


prosedur yang jelas dalam Wewenang Manajerial. 5 TS
pendelegasian wewenang Catatan: 0 TT
SK Pendelegasian Wewenang
manajerial dari kepala
Manajerial dapat terintegrasi
Puskesmas kepada
dengan SK Pendelegasian
penanggung jawab upaya, Wewenang Klinis.
dari penanggung 2. SOP tentang Pendelegasian
jawabupayakepadakoordin Wewenang Manajerial.
ator pelayanan, dan dari D Surat pendelegasian wewenang
koordinator pelayanan manajerial, jika ada pendelegasian
kepada pelaksana kegiatan. wewenang manajerial.

11
GS - 2023
12
GS - 2023
b. Kriteria 1.2.2
Kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan terkait

pelaksanaankegiatan, disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan serta didasarkan

pada ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk pengendalian dokumen

bukti pelaksanaan kegiatan.

1) Pokok Pikiran:
a) Dalam menyusun kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka
acuan didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan/atau berbasis bukti ilmiah terkini.
b) Berbasis bukti ilmiah terkini dapat dibuktikan dengan mengacu pada referensi
yang ter-update.
c) Untuk menyusun, mendokumentasikan, dan mengendalikan seluruh dokumen
yang ada di Puskesmas perlu disusun pedoman tata naskah Puskesmas.
d) Pedoman tata naskah Puskesmas berfungsi sebagai acuan dalam penyusunan
dokumen, meliputi:
(1) dokumen regulasi (kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka
acuan);
(2) dokumen eksternal; dan
(3) dokumen bukti rekaman pelaksanaan kegiatan.
e) Pedoman tata naskah Puskesmas mengatur,antara lain:
(1) penyusunan, tinjauan, dan pengesahan dokumen regulasi internal oleh
kepala Puskesmas;
(2) proses tinjauan dokumen regulasi internal dilakukan secara berkala dan
selanjutnya dilakukan pengesahan oleh kepala Puskesmas;
(3) pengendaliandokumendilakukan untuk
memastikandokumenregulasiinternal termuktahir yang tersedia di unit-
unit pelayanan;
(4) perubahan dokumen harus diidentifikasi, salah satunya melalui riwayat
perubahan dalam dokumen regulasi internal;
(5) pemeliharaan dokumen meliputi penataan dan penyimpanan sesuai
dengan pengkodean dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
untuk memastikan identitas dan keterbacaan dokumen;
(6) pengelolaan dokumen eksternal meliputi pencatatan, penataan, dan
penyimpanan sesuai dengan pengkodean dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan;
(7) pengaturan masa penyimpanan (retensi) dokumen yang kedaluwarsa
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan tetap
menjamin agar dokumen tersebut tidak disalahgunakan; dan
(8) penyediaan alur penyusunan dan pendistribusian dokumen sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

13
GS - 2023
f) Penyusunan pedoman tata naskah Puskesmas dapat merujuk pada kebijakan
masing-masing daerah dan/atau sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan terkait tata naskah dinas.
g) Seluruh pegawai harus menggunakan kebijakan, pedoman/ panduan,
kerangka acuan, dan prosedur yang telah
ditetapkanuntukpelaksanaankegiatan baik KMP, UKM, UKP, laboratorium, dan
kefarmasian.
h) Penyusunan kebijakan, pedoman/panduan, kerangka acuan, dan prosedur
masing-masing pelayanan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-
undangan dan/atau pedoman yang dikeluarkan oleh organisasi profesi
terkait.
i) Masing-masing pelayanan kesehatan perseorangan harus menyusun
prosedur pelayanan kesehatan perseorangan yang mengacu pada
Pedoman Pelayanan Kedokteran dan Panduan Praktik Klinis.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.2.2
1. Ditetapkan pedoman tata R Pedoman Tata Naskah Puskesmas 10 TL
naskah Puskesmas (R). 5 TS
0 TT
2. Ditetapkan kebijakan, R 1. SK, pedoman/panduan, SOP, 10 TL
pedoman/panduan, kerangka acuan kegiatan KMP. 5 TS
prosedur, dan kerangka 2. SK, pedoman/panduan, SOP, 0 TT
kerangka acuan kegiatan
acuan untuk KMP,
penyelenggaraan UKM.
penyelenggaraan UKM serta
3. SK, pedoman/panduan, SOP,
penyelenggaraan UKP, kerangka acuan kegiatan
laboratorium, dan penyelenggaraan UKP,
kefarmasian yang kefarmasian dan laboratorium.
didasarkan padaketentuan W KTU dan penanggung jawab upaya:
peraturan perundang-  Penggalian informasi terkait
undangan dan/atau berbasis proses penyusunan dokumen
bukti ilmiah terkini regulasi.
4. Dilakukan pengendalian, R 1. SOP tentang Pengendalian 10 TL
penataan, dan distribusi Dokumen. 5 TS
dokumen sesuai dengan 2. SOP tentang Penataan Dokumen 0 TT
3. SOP tentang Distribusi
prosedur yang telah
Dokumen.
ditetapkan
Catatan:
yang dimaksud dengan dokumen
adalah dokumen internal dan
dokumen eksternal.
D Bukti pengendalian dan distribusi

14
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.2.2
dokumen: bukti penomoran
regulasi internal, rekapitulasi
distribusi dokumen, bukti distribusi
dokumen.
O Pengamatan surveior terhadap
pengendalian, penataan,
dandistribusi dokumen.
W KTU dan petugas yang ditunjuk
untuk pengendalian dokumen:
 Penggalian informasi terkait
proses pengendalian, penataan,
dan distribusi dokumen.

15
GS - 2023
c. Kriteria 1.2.3

Jaringan pelayanan dan jejaring di wilayah kerja Puskesmas dikelola dan

dioptimalkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat.

1) Pokok Pikiran:
a) Puskesmas perlu mengidentifikasi jaringanpelayanan dan
jejaringyangadadiwilayahkerjaPuskesmas untuk optimalisasi koordinasi
dan/ataurujukandi bidang upaya kesehatan.
b) Yang dimaksud jaringan pelayanan dan jejaring Puskesmas adalah
sebagaimana yang diatur dalam peraturan yang mengatur tentang
Puskesmas.
c) Kepala Puskesmas dan penanggung jawab upaya/kegiatan Puskesmas
mempunyai kewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap jaringan
pelayanan dan jejaring yang ada di wilayah kerja Puskesmas agar jaringan
pelayanan dan jejaring tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap
penyelenggaraan UKM, UKP, laboratorium, dan kefarmasian yang mudah
diakses oleh masyarakat.
d) Program pembinaan meliputi aspek KMP, UKM, UKP, laboratorium, dan
kefarmasian, termasuk pembinaan ketenagaan, sarana prasarana, dan
pembiayaan dalam upaya pemberian pelayanan yang bermutu.
e) Indikator kinerja pembinaan jaringan dan jejaring Puskesmas ditetapkan oleh
kepala Puskesmas. Indikator tersebut digunakan untuk menilai sejauh mana
cakupan dan keberhasilan pelaksanaan program pembinaan tersebut.

16
GS - 2023
2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.2.3
1. Ditetapkan indikator kinerja pembinaan jaringan R SK tentang 10 TL
pelayanan dan jejaring Puskesmas Indikator Kinerja
5 TS
Pembinaan
Jaringan Pelayanan 0 TT
dan Jejaring
Puskesmas.

2. Dilakukanidentifikasijaringanpelayanandanjejarin D Daftar identifikasi 10 TL


g di wilayah kerja Puskesmasuntukoptimalisasi jaringan pelayanan
5 TS
koordinasidan/ataurujukandibidangupaya dan jejaring
Puskesmas. 0 TT
kesehatan.

3. Disusun dan dilaksanakan program pembinaan R Kerangka acuan 10 TL


terhadap jaringan pelayanan dan jejaring kegiatan
5 TS
Puskesmas dalam rangka mencapai indikator pembinaan
terhadap jaringan 0 TT
kinerja pembinaan dengan jadwal dan
pelayanan dan
penanggung jawab yang jelas.
jejaring Puskesmas.

D 1. Jadwal
pembinaan
jaringan
pelayanan dan
jejaring
Puskesmas.
2. Laporan
pelaksanaan
pembinaan
terhadap
jaringan
pelayanan dan
jejaring
Puskesmas.
Catatan:
data dukung
bukti
pelaksanaan
pembinaan
disesuaikan
dengan jenis
kegiatan yang
dilakukan,
misalnya
pembinaan
dalam bentuk

17
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.2.3
pertemuan
minimal berupa
daftar hadir dan
notula yang
diserta dengan
foto kegiatan.

W PJ Jaringan
Pelayanan dan
Jejaring
Puskesmas:
 Penggalian
informasi
terkait program,
pelaksanaan,
evaluasi, dan
tindak lanjutnya
terhadap
pembinaan
jaringan
pelayanan dan
jejaring
Puskesmas.

6. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap D 1. Hasil evaluasi 10 TL


pencapaian indikator kinerja pembinaan jaringan terhadap
5 TS
pelayanan dan jejaring Puskesmas (D). indikator kinerja
pembinaan 0 TT
jaringan
pelayanan dan
jejaring
Puskesmas.
2. Bukti hasil
tindak lanjut.

18
GS - 2023
d. Kriteria 1.2.4

Puskesmas menjamin ketersediaan data dan informasi melalui penyelenggaraan

sistem informasi Puskesmas.


1) Pokok Pikiran:
a) Dalam upaya meningkatkan status kesehatandi wilayah kerjanya, Puskesmas

menyediakan data dan informasi sebagai bahan pengambilankeputusan

sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maupun pengambilan keputusan pada

tingkat kebijakandi dinas kesehatan daerah kabupaten/kota termasuk

penyampaian informasi kepada masyarakat dan pihak terkait.

b) Ketersediaan data dan informasi akanmemudahkan tim mutu, para


penanggung jawab upaya, koordinator pelayanan, dan masing-masing
pelaksanakegiatan, baik UKM maupun UKP, laboratorium,dan kefarmasian,
dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi
keberhasilan upaya kegiatan peningkatan mutudankeselamatan pengguna
layanan.
c) Penyelenggaraan sistem informasi Puskesmas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
d) Data dan informasi tersebut meliputi minimal data dasar dan data program
serta data dan informasi lain yang ditetapkan oleh dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota, dinas kesehatan daerah provinsi, dan Kementerian
Kesehatan.
e) Data dasar terdiri atas identitas Puskesmas, wilayah
kerjaPuskesmas,sumberdayaPuskesmas,dan sasaran program Puskesmas.
Kemudian, data program meliputi data UKM esensial, UKM pengembangan,
UKP, dan program lainnya, yakni manajemen Puskesmas,
pelayanankefarmasian,pelayanankeperawatan kesehatan masyarakat,
pelayanan laboratorium, dan kunjungan keluarga pada kegiatan PIS-PK.
f) Pengumpulan, penyimpanan, analisis dan pelaporan data yang masuk ke
dalam sistem informasi dilakukan sesuai dengan periodisasi yang telah
ditentukan.
g) Distribusi informasi, baik secara internal maupun eksternal dilakukan sesuai
denganketentuan, termasuk akses data dan informasi harus
mempertimbangkan aspek kerahasiaan informasi dan kepentingan bagi
pengguna data sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
h) Sistem informasi Puskesmas dapat diselenggarakan secara elektronik
dan/atau secara nonelektronik, serta perlu
dilakukanpengawasan/pemantauandan evaluasi secara periodik.

19
GS - 2023
2) Elemen Penilaian
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.2.4
1. Dilaksanakan R 1. SK tentang Pengumpulan, 10 TL
pengumpulan, Penyimpanan, dan Analisis Data 5 TS
penyimpanan, analisis serta Pelaporan dan Distribusi 0 TT
data, dan pelaporan serta Informasi.
distribusi informasi sesuai 2. SOP tentang Pengumpulan dan
dengan ketentuan Penyimpanan Laporan.
peraturan perundang- 3. SOP tentang Analisis Data.
undangan terkait sistem 4. SOP tentang Pelaporan dan
informasi Puskesmas Distribusi Informasi.
Catatan:
Jika menggunakan sistem
informasi, maka SOP poin 2 dan
poin 4 menyesuaikan.
D 1. Bukti pengumpulan dan
penyimpanan laporan.
2. Bukti analisis data.
3. Bukti pelaporan dan distribusi
informasi.
Catatan:
Jika menggunakan sistem
informasi, maka bukti
pelaksanaan poin 1 dan poin 3
menyesuaikan.
W KTU, para PJ, para Koordinator
Pelayanan dan Pelaksana Kegiatan:
penggalian informasi terkait proses
pengumpulan, penyimpanan, dan
analisis data serta pelaporan dan
distribusi informasi.
4. Dilakukan evaluasi dan D 1. Bukti evaluasi penyelenggaraan 10 TL
tindak lanjut terhadap Sistem Informasi Puskesmas. 5 TS
penyelenggaraan sistem 2. Bukti hasil tindak lanjut. 0 TT
informasi Puskesmas W KTU dan petugas Sistem Informasi
secara periodic Puskesmas: penggalian informasi
terkait proses dan hasil evaluasi
serta tindak lanjut penyelenggaraan
Sistem Informasi Puskesmas.
6. Terdapat informasi D Bukti pencapaian kinerja Puskesmas 10 TL
pencapaian kinerja sesuai dengan sistem informasi yang 5 TS
Puskesmas melalui sistem digunakan.

20
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.2.4
informasi Puskesmas O Pengamatan surveior terhadap 0 TT
penyajian informasi pencapaian
kinerja Puskesmas.

21
GS - 2023
e. Kriteria 1.2.5

Penyelenggaraan pelayanan UKM dan UKP dilaksanakan dengan pertimbangan etik

dalam pengambilan keputusan pelayanan.

1) Pokok Pikiran:
a) Puskesmas menghadapi banyak tantangan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang aman dan berkualitas. Kemajuan dalam bidang teknologi
kedokteran, sumber daya yang terbatas, dan harapan pasien yang terus
meningkat sejalan dengan makin meningkatnya pendidikan masyarakat
sertadilema etik dan kontroversi yang sering terjadi telah menjadi hal yang
dapat dihadapi oleh Puskesmas.
b) Demikian pula, bila keputusan mengenai pelayanan menimbulkan pertanyaan,
konflik, atau dilema bagi Puskesmas dan pasien, keluarga atau pembuat
keputusan, dan lainnya. Dilema ini dapat timbul dari masalah akses, etik,
pengobatan atau pemulangan pasien, dan sebagainya.
c) PimpinanPuskesmasmenetapkan cara-cara pengelolaan dan mencari
solusiterhadapdilema tersebut. Puskesmas mengidentifikasi siapa yang perlu
dilibatkan dalam proses serta bagaimana pasien dan keluarganya
berpartisipasi dalam penyelesaian dilema etik.
d) Etik ialah suatu norma atau nilai (value) mengenai sikap batin dan perilaku
manusia. Olehsebabitu, masih bersifat abstrak, belum tertulis. Jika sudah
tertulis, disebut kode etik.
e) Dilema etik merupakan situasi yang dihadapi oleh seseorang yang
mengharuskan dibuatnya keputusan mengenai perilaku yang patut. Contoh,
seseorang tidak bersedia diimunisasi karena alasan keyakinan, seseorang
tidak bersedia bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) karena
alasan keyakinan, pertimbangan menagih atau tidak menagih biaya
perawatan kepada pasien-pasien yang tidak mampu, tagihan biaya perawatan
dianggap lebih besar olehpasien, tidak melakukan pemeriksaan
kehamilan/nifas karena alasan kepercayaan/budaya setempat.
f) Jika diperlukan, kepala Puskesmas dapat membentuk dan menetapkan tim
etik dengan keanggotaan terdiri atas perwakilan
pelayananUKM,pelayananUKP, mutu dan administrasi manajemen.
g) Dukungan kepala dan/atau pegawai Puskesmas dalam penyelesaian dilema
etik yang terjadi dapat berupa advokasi kepada tokoh masyarakat/tokoh
agama, pembinaan, berkoordinasi dengan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota dan pihak terkait lainnya serta bentuk dukungan lainnya.

22
GS - 2023
2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.2.5
1. Puskesmas mempunyai R SOP tentang Pelaporan dan 10 TL
prosedur pelaporan dan Penyelesaian Dilema Etik. 5 TS
penyelesaian bila terjadi 0 TT
dilema etik
dalampelayanan UKP dan
pelayanan UKM.
2. Dilaksanakan pelaporan D Bukti pelaporan dilema etik. 10 TL
apabila terjadi dilema etik W Kepala Puskesmas: penggalian 5 TS
dalam pelayanan UKP dan informasi terkait dilema etik yang 0 TT
pelayanan UKM. pernah terjadi dan pelaksanaan
pelaporannya.
4. Terdapat bukti bahwa D Bukti dukungan kepala dan/atau 10 TL
pimpinan dan/atau pegawai Puskesmas dalam 5 TS
pegawai Puskesmas penanganan/penyelesaian dilema 0 TT
mendukung penyelesaian etik.
dilemaetik dalam W Kepala Puskesmas:
pelayanan UKP dan  Penggalian informasi terkait
pelayanan UKM dan telah proses penanganan terhadap
dilaksanakan sesuai dilema etik yang pernah terjadi
regulasi. dan bentuk dukungan kepala
dan/atau pegawai Puskesmas
dalam penanganan/
penyelesaiannya.

23
GS - 2023
Standar 1.3 : Manajemen sumber daya manusia.

Manajemen sumber daya manusia Puskesmas dilakukansesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.

Ketenagaan Puskesmas harus dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


undangan.

a. Kriteria 1.3.1
Tersedia sumber daya manusia (SDM) dengan jenis, jumlah, dan kompetensi sesuai

kebutuhan pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1) Pokok Pikiran:
a) Untuk memenuhi kebutuhan SDM di Puskesmas berdasarkan jumlah, jenis,
dan kompetensi, perlu dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja
berdasarkan peraturan tentang perencanaankebutuhan pegawai dan dapat
mempertimbangkan rekomendasi dari organisasi profesi sebagai dasar
pengajuan kebutuhan tenaga Puskesmas ke dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota dan/atau pengadaan sendiri bagi Puskesmas BLUD.
b) Penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c) Analisis jabatan yangdimaksuddiPuskesmas merujuk pada jabatan sesuai
dengan struktur organisasi Puskesmas, jabatan fungsional, dan jabatan
pelaksana di Puskesmas.
d) Pemenuhan SDM tersebut dimaksudkan untuk memberikan pelayanan sesuai
kebutuhan dan harapan pengguna layanan dan masyarakat.
e) Puskesmas berupaya agar pegawainya memiliki pendidikan, keterampilan,
kompetensi, pengalaman, orientasi dan pelatihan yang relevan dan terkini.
f) Puskesmas memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan agar
pegawai dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diperlukan.
g) Puskesmas menetapkan mekanisme yang menjamin pegawai memiliki
pendidikan, keterampilan, kompetensi, pengalaman, orientasi dan pelatihan
yang relevan dan terkini.
h) Agar mutu pelayanan kesehatan yangberorientasi pada keselamatan pasien
dan masyarakatdi Puskesmas lebih terjamin dan terlindungi, perlu dipastikan
bahwa setiap pelayanan kesehatan dilakukan oleh dokter, dokter gigi, dan
tenaga kesehatan lain yang kompeten melalui proses kredensial. Pengusulan
kredensial dan/atau rekredensial tenaga kesehatan serta tindak lanjutnya,
termasuk penetapan penugasan klinis mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

24
GS - 2023
2) ElemenPenilaian:

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.3.1
1. Dilakukan analisis jabatan D 1. Bukti analisis jabatan. 10 TL
dan analisis beban kerja 2. Bukti analisis beban kerja. 5 TS
sesuai kebutuhan 3. Bukti pelaksanaan analisis , 0 TT
minimal daftar hadir dan notula
pelayanan dan ketentuan
yang diserta dengan foto
peraturan perundang-
kegiatan.
undangan. W Kepala Puskesmas dan KTU:
 Penggalian informasi terkait
proses analisis jabatan dan
analisis beban kerja

3. Disusun peta jabatan, D Dokumen peta jabatan, uraian 10 TL


uraian jabatan dan jabatan, dan dokumen kebutuhan 5 TS
kebutuhan tenaga tenaga. 0 TT
berdasar hasil W Kepala Puskesmas dan KTU:
analisisjabatandanhasil  Penggalian informasi terkait
analisis beban kerja. proses penyusunan peta jabatan
dan uraian jabatan serta
kebutuhan tenaga.
5. Dilakukan upaya untuk D Bukti upaya pemenuhan tenaga. 10 TL
pemenuhan kebutuhan W Kepala Puskesmas dan KTU: 5 TS
tenaga baik dari jenis,  Penggalian informasi terkait 0 TT
jumlah maupun proses pemenuhan tenaga dan
kompetensi sesuai dengan hasilnya.
peta jabatan dan hasil
analisis beban kerja.
7. Terdapat bukti Puskesmas D 1. Surat permohonan kredensial 10 TL
mengusulkan kredensial dan/atau rekredensial. 5 TS
dan/atau rekredensial 2. Surat penugasan klinis yang 0 TT
merujuk pada penetapan
tenaga kesehatan kepada
kewenangan klinis dari tim
tim kredensial dinas
kredensial dinas kesehatan
kesehatan daerah kabupaten/kota
daerahkabupaten/kota dan 3. Bukti tindak lanjut terhadap hasil
dilakukan tindak lanjut kredensial dan/atau rekredensial
terhadap hasil kredensial (sesuai petunjuk teknis kredensial
dan/atau rekredensial tenaga kesehatan di puskesmas).

sesuai ketentuan yang W Kepala Puskesmas:


berlaku.  Penggalian informasi terkait
proses, hasil, dan tindak lanjut
kredensial dan/atau rekredensial
tenaga kesehatan.

25
GS - 2023
b. Kriteria 1.3.2

Setiap pegawai Puskesmas mempunyai uraian tugas yang menjadi dasar dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan maupun penilaian kinerja pegawai.
1) Pokok Pikiran:
a) Kepala Puskesmas menetapkan uraian tugas setiap pegawai sebagai acuan
dalam melaksanakan kegiatan pelayanan. Setiap pegawai wajib memahami
uraian tugas masing-masing agar dapat menjalankan pekerjaan sesuai dengan
tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang diembannya.
b) Uraian tugas pegawai berisi tugas pokok dan tugas tambahan serta wewenang
dan tanggung jawab yang ditetapkan oleh kepala Puskesmas.Uraiantugas
kepala Puskesmas dan kepala tata usaha ditetapkan oleh kepala dinas
kesehatan daerah kabupatan/kota sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
c) Kepala Puskesmas dalam menetapkan tugas pokok memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
(1) Jenis-jenis pelayanan yang disediakan di Puskesmas;
(2) Jenis-jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya di Puskesmas; dan
(3) Surat keputusan pengangkatan sebagai jabatan fungsional sesuai
tingkatannya yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
d) Bagi pegawai non-ASN, tugas pokok adalah tugas yang sesuai dengan surat
keputusan pengangkatan sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas
berdasarkan standar kompetensi lulusan.
e) Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada pegawai untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan.
f) Penilaian kinerja pegawai dilakukan untuk melihat capaian sasaran kerja baik
ASN maupun non-ASN, mengurangi variasi pelayanan, dan meningkatkan
kepuasan pengguna layanan.
g) Indikator penilaian kinerja setiap pegawai Puskesmas disusun dan ditetapkan
berdasarkan hal-hal sebagai berikut.
(1) uraian tugas yang menjadi tanggungjawabnya, baik uraian tugas pokok
maupun tugas tambahan;
(2) tata nilai yang disepakati;
(3) kode etik perilaku; dan
(4) kompetensi pegawai.
h) Perlu ditetapkan kebijakan, prosedur dan indikator penilaian kinerja yang
berdasarkan uraian tugas, tata nilai yang disepakati, dan kode etik perilaku
serta mengacu pada ketentuan peraturan perundang- undangan.
i) Indikator penilaian kinerja untuk uraian tugas pokok bagi pegawai ASN dan
non-ASN dapat menggunakan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
j) Dalam upaya peningkatan kompetensi dari tenaga kesehatan yang
memberikan asuhan klinis, perludirencanakan, dan diberi
kesempatanbagitenaga klinis melalui pendidikan dan/atau pelatihan.

26
GS - 2023
k) Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti untuk perbaikan kinerja masing-masing
pegawai.
l) Kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh kesejahteraan (well being)
dantingkatkepuasannya,misalnya kepuasan terhadap kepemimpinan
organisasi, beban kerja, tim kerja, lingkungan kerja, kompensasi dan lain-lain.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penilaian
tingkatkepuasanpegawaiminimalsetahun sekali. Hasil analisis terhadap tingkat
kepuasan pegawai digunakan untuk melakukan upaya perbaikan.

2) ElemenPenilaian:

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.3.2
1. Ada penetapan R SK tentang Penetapan Uraian Tugas 10 TL
uraiantugasyangberisitugaspo Pegawai. 5 TS
kok dan tugas tambahan 0 TT
untuk setiap pegawai
2. Ditetapkan indikator penilaian R SK tentang Penetapan Indikator 10 TL
kinerja pegawai Penilaian Kinerja Pegawai. 5 TS
0 TT
3. Dilakukan penilaian kinerja R SOP tentang Penilaian Kinerja 10 TL
pegawai minimal setahun Pegawai. 5 TS
sekali dan tindak lanjutnya D Hasil penilaian kinerja pegawai. 2. 0 TT
untuk upaya perbaikan sesuai Bukti tindak lanjut terhadap hasil
dengan mekanisme yang penilaian kinerja pegawai.
telah ditetapkan W KTU:
 Penggalian informasi terkait
proses pelaksanaan, hasil dan
tindak lanjut penilaian kinerja
pegawai.
6. Ditetapkan indikator dan R 1. SK tentang Penetapan Indikator 10 TL
mekanisme survei kepuasan Kepuasan Pegawai. 5 TS
pegawai terhadap 2. SOP tentang Survei Kepuasan 0 TT
Pegawai.
penyelenggaraan KMP, UKM,
UKP, laboratorium, dan
kefarmasian serta kinerja
pelayanan Puskesmas

7. Dilakukan pengumpulan data, R Kerangka acuan kegiatan survei 10 TL


analisis dan upaya perbaikan kepuasan pegawai. 5 TS

27
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.3.2
dalam rangka meningkatkan D 1. Jadwal pelaksanaan survei 0 TT
kepuasan pegawai sesuai kepuasan pegawai
kerangka acuan 2. Instrumen survei kepuasan
pegawai.
3. Bukti pengumpulan data dan
analisis hasil survei kepuasan
pegawai.
4. Bukti upaya perbaikan.
W KTU:
 Penggalian informasi terkait
proses pengumpulan data,
analisis hasil survei kepuasan
pegawai, dan
upayaperbaikannya.

28
GS - 2023
c. Kriteria 1.3.3
Setiappegawaimendapatkankesempatanuntukmengembangkanilmudanketerampilan

yang diperlukan.

1) Pokok Pikiran:
a) Dalam upaya peningkatan kompetensi semua pegawai yang ada, Puskesmas
perlu merencanakandan memberi kesempatan bagi seluruh pegawai yang
ada di Puskesmas untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan/
atau pelatihan.Selainitu, peningkatan kompetensi pegawai dapat
dilakukandengan cara mengikuti workshop/lokakarya, seminar,
simposium,danonthejobtraining(OJT),baiksecara daring maupun luring.
b) Puskesmas melakukan analisis kesenjangan kompetensi untuk memetakan
kebutuhan peningkatan kompetensi pegawai.
c) Hasil analisis kesenjangan kompetensi dijadikan sebagai dasar dalam
mengajukan peningkatan kompetensi para pegawai sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
d) Puskesmas memfasilitasi pemenuhan kompetensi pegawai karena adanya
kesenjangan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan sebagai bentuk
dukungan dari manajemen bagi semua tenaga Puskesmas.
e) Puskesmas melakukan pendokumentasian hasil peningkatan kompetensi
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.3.3
1. Tersedia informasi D Bukti informasi peluang peningkatan 10 TL
mengenai peluang untuk kompetensi pegawai. 5 TS
meningkatkan kompetensi 0 TT
bagi semua tenaga yang
ada di Puskesmas
2. Ada dukungan dari R RUK yang mencantumkan kegiatan 10 TL
manajemen peningkatan kompetensi pegawai. 5 TS
bagisemuatenaga yang W Kepala Puskesmas, KTU: 0 TT
ada di Puskesmas untuk  Penggalian informasi terkait
memanfaatkan peluang bentuk dukungan dalam
tersebut (R, W). peningkatan kompetensi
pegawai
4. Jika ada tenaga yang R SOP tentang Penerapan Hasil 10 TL
mengikuti peningkatan Peningkatan Kompetensi Pegawai 5 TS
kompetensi, dilakukan D 1. Bukti pelaksanaan kegiatan 0 TT
evaluasi penerapan peningkatan kompetensi yang
terhadap hasil peningkatan dilakukan oleh pegawai.
2. Hasil evaluasi terhadap hasil

29
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.3.3
kompetensi tersebut di peningkatan kompetensi yang
tempat kerja (R, D, W). diikuti pegawai
W KTU dan pegawai yang mengikuti
peningkatan kompetensi:
 Penggalian informasi terkait
proses dan hasil evaluasi
terhadap hasil peningkatan
kompetensi yang diikuti pegawai.

30
GS - 2023
d. Kriteria 1.3.4
Setiap pegawai mempunyai dokumen kepegawaian yang lengkap dan mutakhir.

1) Pokok Pikiran:
a) Puskesmas wajib menyediakan dokumen kepegawaian, baik dalam bentuk
cetakmaupundalambentuk digital, untuk tiap pegawai yang bekerja di
Puskesmas sebagai bukti bahwa pegawai yang bekerja memenuhipersyaratan
yang ditetapkan dan dilakukan upaya pengembangan untuk memenuhi
persyaratan tersebut. Dokumen kepegawaian tersebut dikelola sesuai dengan
mekanisme yang ditetapkan yang dapat menjamin kelengkapan dan
kemutakhirannya.
b) Tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus mempunyai surat tanda
registrasi (STR),danatau surat izin praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c) Dokumen kepegawaian tiap pegawai berisi antara lain:
(1) bukti pendidikan (ijazah),
(2) bukti surat tanda registrasi (STR) yang masih berlaku,
(3) bukti surat izin praktik (SIP) yang masih berlaku,
(4) uraian tugas pegawai dan/atau rincian wewenang klinis tenaga kesehatan,
(5) bukti sertifikat pelatihan,
(6) bukti pengalaman kerja jika dipersyaratkan,
(7) hasil penilaian kinerja pegawai,
(8) bukti kebutuhan pengembangan/pelatihan,
(9) bukti evaluasi penerapan hasil pelatihan, dan
(10) bukti pelaksanaan orientasi.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.3.4
1. Ditetapkandantersediaisidokume R 1. SK tentang Kelengkapan Isi 10 TL
n kepegawaian yang lengkap dan Dokumen Kepegawaian. 5 TS
mutakhir untuk tiap pegawai 2. SOP tentang Pengumpulan 0 TT
yang bekerja di Pukesmas, serta Dokumen Kepegawaian.
terpelihara sesuai dengan D Dokumen kepegawaian tiap
prosedur yang telah ditetapkan pegawai.
Catatan:
Dokumen kepegawaian dapat
dalam bentuk cetak dan/atau
digital.
O Pengamatan surveior terhadap
dokumen kepegawaian tiap
pegawai serta kesesuaian
kelengkapan dan kemutakhiran
isinya.
W KTU:

31
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.3.4
 Penggalian informasi terkait
proses pengumpulan dan
pengelolaan dokumen
kepegawaian.
5. Dilakukan evaluasi dan tindak D 1. Bukti evaluasi terhadap 10 TL
lanjut secara periodik terhadap kelengkapan dan 5 TS
kelengkapan dan pemutakhiran pemutakhiran data 0 TT
dokumen kepegawaian kepegawaian.
2. Bukti tindak lanjut terhadap
hasil evaluasi kelengkapan
dan pemutakhiran data
kepegawaian.
W KTU:
 Penggalian informasi terkait
proses dan hasil evaluasi
kelengkapan dan
pemutakhiran data
kepegawaian serta tindak
lanjutnya.

32
GS - 2023
e. Kriteria 1.3.5
Pegawai baru dan pegawai alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan

mampu melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

1) Pokok Pikiran:
a) Setiap pegawai baru dan pegawai alih tugas baik yang diposisikan sebagai
pimpinan Puskesmas, penanggungjawab upaya Puskesmas, koordinator
pelayanan, maupun pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi.
b) Khusus Puskesmas yang menerima mahasiswa dengan tujuan magang maka
pelaksanaan orientasi dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Puskesmas dan
kurikulum dari institusi pendidikan.
c) Orientasi dilakukan agar pegawai baru danpegawai alih tugas memahami
tugas, peran,dantanggung jawab yang akan diemban.
d) Puskesmas menyusun kerangka acuan pelaksanaan orientasi sebagai dasar
dalam melakukan kegiatan orientasi umum dan orientasi khusus.
e) Kegiatan orientasi umum dilaksanakanuntuk mengenal secara garis besar visi,
misi, tata nilai, kode etik perilaku, tugas pokok dan fungsi serta struktur
organisasiPuskesmas,program mutu dan keselamatan pasien, serta program
pencegahan dan pengendalian infeksi. Kegiatan orientasi umum yang
ditujukan terutama kepada pegawai baruinijuga dapat ditambah dengan
penjelasan topik lainnya yang dipandang perlu oleh Puskesmas.
f) Kegiatan orientasi khusus difokuskan pada orientasi di tempat tugas yang
menjadi tanggung jawab dari pegawai yang bersangkutan dan tanggung
jawab spesifik sesuai dengan penugasan pegawai tersebut.
g) Pada kegiatan orientasi khusus ini, pegawai baru dan pegawai alih tugas juga
diberikan penjelasanterkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan,
bagaimana melakukan tugas denganamansesuaidengan Panduan Praktik
Klinis, panduan asuhan lainnya, dan pedoman program lainnya.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.3.5
1. Orientasi R Kerangka acuan kegiatan orientasi 10 TL
pegawaidilaksanakansesuaikeran pegawai. 5 TS
gka acuan yang disusun D Bukti pelaksanaan kegiatan 0 TT
orientasi pegawai.
W KTU dan pegawai yang mengikuti
orientasi:
 Penggalian informasi terkait
proses pelaksanaan kegiatan
orientasi pegawai baru dan
pegawai alih tugas.

33
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.3.5
4. Dilakukan evaluasi dan tindak D 1. Bukti evaluasi pelaksanaan 10 TL
lanjut terhadap pelaksanaan kegiatan orientasi pegawai. 5 TS
orientasi pegawai 2. Bukti tindak lanjut terhadap 0 TT
hasil evaluasi pelaksanaan
kegiatan orientasi pegawai.
W KTU:
 Penggalian informasi terkait
hasil evaluasi pelaksanaan
kegiatan orientasi pegawai
baru dan pegawai alih tugas
serta tindak lanjutnya.

34
GS - 2023
f. Kriteria1.3.6

Puskesmas menyelenggarakan pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).


1) Pokok Pikiran:
a) Pegawai yang bekerja di Puskesmas mempunyai risiko terpapar infeksi yang
dapat menimbulkan penyakit akibat kerja, terjadinya kecelakaankerjaterkait
dengan pekerjaan yang dilakukan dalampelayanan baik langsung
maupuntidaklangsung.Olehkarena itu pegawai mempunyai hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dan perlindungan terhadap kesehatannya.
b) Program pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu dilakukan sesuai
ketentuan yang ditetapkanoleh kepala Puskesmas. Demikian juga dengan
pemberian imunisasi bagi pegawai yang sesuai dengan hasil identifikasi
risiko penyakit infeksi dan program perlindungan pegawai dari penularan
penyakit infeksi perlu dilakukan dan dilaporkan jika terjadi paparan. Tindak
lanjut pelayanan kesehatandankonseling perlu disusun dan diterapkan.
c) Program K3 juga meliputi promosi kesehatan dan kesejahteraan (well being)
pegawai (misalnya: manajemen stres, pola hidup sehat, monitoring beban
kerja, keseimbangan kehidupan, dan kepuasan kerja) serta pencegahan
penyakit akibat kerja.
d) Pegawai juga berhak untukmendapatpelindungan atas tindak kekerasan
yang dilakukan oleh pengguna layanan,keluarga pengguna layanan,
maupun oleh sesama pegawai. Program pelindungan pegawai terhadap
kekerasan fisik, termasuk proses pelaporan, tindak lanjut pelayanan
kesehatan,dankonseling, perlu disusun dan diterapkan.
e) Untuk menerapkan program kesehatan dan keselamatan kerja pegawai,
semua staf harus memahami cara mereka melaporkan, cara mereka dirawat,
dan cara mereka menerima konseling dantindak lanjut akibat cedera,
seperti tertusuk jarum (suntik), terpapar penyakit menular, memahami
identifikasi risiko dan kondisi yang berbahaya di tempat kerja serta masalah-
masalah penerapan kesehatan dan keselamatan lainnya. Program tersebut
juga menyediakan pemeriksaan kesehatan pada awal bekerja, imunisasi dan
pemeriksaan preventif secara berkala, pengobatan untukkondisi-
kondisiumum yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti cedera
punggung, atau cedera yang lebih mendesak.
f) Puskesmas melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pelaporan
pelaksanaan program K3 bagi pegawai. Pelaksanaan tindak lanjut K3 dapat
terintegrasi dengan kegiatan pelayanan kesehatan lainnya yang saling
berkaitan.
g) Dalam menyelenggarakan programK3,kepala Puskesmasmenunjuk petugas
yang bertanggung jawabterhadapprogramK3yangdalam tata
hubungankerjanyaberadadibawah penanggung jawab mutu. Jika
Puskesmas tidak memiliki SDM yang memadai, petugas yang bertanggung
jawab terhadap program K3 dapat dirangkap oleh petugas yang

35
GS - 2023
bertanggung jawab terhadap program lain, seperti manajemen
fasilitasdankeselamatan(MFK), pencegahandanpengendalianinfeksi(PPI),
keselamatan pasien (KP), dan lainnya.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.3.6
1. Ditetapkan petugas yang R 1. SK tentang penetapan 10 TL
bertanggung jawab koordinator atau tim K3 yang 5 TS
terhadap program K3 dan terintegrasi dengan SK 0 TT
Penanggung Jawab dan
program K3 Puskesmas
Koordinator Pelayanan pada
serta dilakukan evaluasi
Kriteria 1.2.1.
terhadap pelaksanaan 2. SK tentang penetapan program
program K3. K3 yang terintegrasi dengan SK
Jenis Pelayanan pada Kriteria
1.1.1.
D 1. Dokumen program K3.
2. Bukti evaluasi program K3.
W Koordinator atau Tim K3:
 Penggalian informasi terkait
pelaksanaan program-program
K3 dan hasil evaluasinya.
4. Dilakukan pemeriksaan R RUK dan RPK yang mencantumkan 10 TL
kesehatan secara berkala kegiatan pemeriksaan kesehatan 5 TS
terhadap pegawai untuk berkala bagi pegawai. 0 TT
menjaga kesehatan D Bukti hasil pemeriksaan berkala
pegawai sesuai dengan kesehatan pegawai.

program W Koordinator atau Tim K3:


 Penggalian informasi terkait
yangtelahditetapkanoleh
proses pelaksanaan pemeriksaan
kepala Puskesmas.
berkala kesehatan pegawai.
7. Ada program dan R RUK dan RPK yang mencantumkan 10 TL
pelaksanaan imunisasi bagi kegiatan imunisasi bagi pegwai 5 TS
pegawai sesuai dengan D 1. Dokumen analisis tingkat risiko 0 TT
tingkat risiko dalam pelayanan.
2. Bukti pelaksanaan imunisasi bagi
pelayanan.
pegawai.
W Koordinator atau Tim K3: penggalian
informasi terkait proses pelaksanaan
imunisasi bagi pegawai.
10. Apabila ada pegawai yang D 1. Bukti pelaksanaan konseling 10 TL
terpapar penyakit infeksi, terhadap pegawai. 5 TS
kekerasan, atau cedera 2. Bukti tindak lanjut hasil konseling 0 TT
terhadap pegawai.
akibat kerja, dilakukan
W Koordinator atau Tim K3:
konseling dan tindak
 Penggalian informasi terkait

36
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.3.6
lanjutnya. proses pelaksanaan konseling
bagi pegawai dan tindak
lanjutnya.

37
GS - 2023
Standar 1.4 : Manajemen fasilitas dan keselamatan.

Manajemen sarana (bangunan), prasarana, peralatan, keselamatan dan keamanan


lingkunganPuskesmasdilaksanakansesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sarana(bangunan),prasarana, peralatan, keselamatan dan keamanan lingkungan dikelola


dalam Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan dan dikaji dengan memperhatikan manajemen risiko.

a. Kriteria 1.4.1
Disusun dan diterapkan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang

meliputi manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas, manajemen bahan


berbahaya beracun (B3) dan limbah B3, manajemen kedaruratan dan bencana,
manajemen pengamanankebakaran,manajemenalat kesehatan, manajemen
sistem utilitas, dan pendidikan MFK.

1) Pokok Pikiran:
a) Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat mempunyai kewajiban untuk mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bangunan,
prasarana, peralatan dan menyediakan lingkungan yang aman bagi pengguna
layanan, pengunjung, petugas,danmasyarakattermasuk pasien dengan
keterbatasan fisikdiberikanakses untuk memperoleh pelayanan.
b) Pemenuhan kemudahan dan keamanan akses bagi orang dengan
keterbatasan fisik, misalnya penyediaan ramp, kursi roda, hand rail, dan lain-
lain harus dilakukan.
c) Puskesmas perlu menyusun dan menerapkan program manajemen
fasilitas dan keselamatan (MFK) untuk menyediakan lingkungan yang
aman bagi pengguna layanan, pengunjung, petugas dan masyarakat.
d) Program MFK perlu disusun setiap tahundan diterapkan. Program MFK
meliputi hal-hal sebagai berikut:
(1) Manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas.
Keselamatanfasilitasadalahsuatukeadaan tertentupada bangunan,
halaman,prasarana, peralatan yang tidak menimbulkan bahaya atau
risikobagipenggunalayanan,pengunjung, petugas dan masyarakat.
Keamananfasilitas adalah perlindungan terhadapkehilangan, pengrusakan
dan kerusakan, atau penggunaan akses oleh mereka yang tidak
berwenang.
(2) Manajemen bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3.
Bahan berbahaya harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya harus
dibuang secara aman. Manajemen B3 dan limbah B3 meliputi:
(a) Penetapanjenisdanarea/lokasi penyimpanan B3 harus sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;

38
GS - 2023
(b) Pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan B3 harus sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
(c) Sistem pelabelan B3 harus sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
(d) Sistem pendokumentasian dan perizinan B3
harussesuaiketentuanperaturan perundang-undangan;
(e) Penanganan tumpahan danpaparanB3 harussesuaiketentuanperaturan
perundang-undangan;
(f) Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan/atau
paparan harus sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
(g) Pembuangan limbah B3 yang memadai harus sesuai peraturan
perundang-undangan; dan
(h) Penggunaan alat pelindung diri (APD) harus sesuai ketentuan
peraturan perundang- undangan.
(3) Manajemen kedaruratan dan bencana. Manajemen kedaruratan dan
bencana adalah tanggap terhadap wabah, bencana dan keadaan
kegawatdaruratan akibat bencana. Manajemen kedaruratan dan bencana
direncanakan dan efektif.
Manajemen kedaruratan dan bencana perlu disusun dalam upaya
menanggapi kejadian bencana, baik internal maupun eksternal yang
meliputi:
(a) identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin
terjadi menggunakan Hazard Vulnerability Assessment (HVA),
(b) menentukan peran Puskesmasdalam kejadian bencana
(c) strategi komunikasi jika terjadi bencana,
(d) manajemen sumber daya,
(e) penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
(f) identifikasi peran dan tanggung jawab tiap pegawai serta manajemen
konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana, dan
(g) peran Puskesmas dalam tim terkoordinasi dengan sumber daya
masyarakat yang tersedia.
(4) Puskesmas juga perlu merencanakan dan menerapkan suatu kesiapan
menghadapi bencana yang disimulasikan setiap tahun yang meliputi huruf
b) sampai dengan f) dari manajemen kedaruratan dan bencana.
(a) Manajemen pengamanan kebakaran.
(b) Manajemen pengamanan kebakaran berarti Puskesmas wajib
melindungi properti dan penghuni dari kebakaran dan asap.
(c) Manajemen pengamanan kebakaran secara umum meliputi
pencegahan terjadinya kebakaran dengan melakukan identifikasi area
berisiko bahaya kebakaran dan ledakan, penyimpanan dan
pengelolaan bahan-bahan yang mudah terbakar, penyediaan proteksi
kebakaran aktif dan pasif. Secara khusus, manajemen pengamanan
kebakaran akan berisi:

39
GS - 2023
(d) frekuensi inspeksi, pengujian, dan pemeliharaan sistem proteksi dan
penanggulangan kebakaran secara periodik sesuai peraturan yang
berlaku,
(e) jalur evakuasi yang aman dari api, asap dan bebas hambatan,
(f) proses pengujian sistem proteksi dan penanggulangan kebakaran
dilakukan selama kurun waktu 12 bulan, dan
(g) edukasi kepada staf terkait sistem proteksi dan cara evakuasi
pengguna layanan yang efektif pada situasi kebakaran.
(5) Manajemen alat kesehatan.
Manajemenalatkesehataninibergunauntukmengurangirisikoke
tidaktersediaandankegagalanfungsialatkesehatan.Alatkesehat
anharusdipilih,dipelihara,dandigunakansesuaidenganketentua
n.
(6) Manajemen sistem utilitas.
Manajemen sistem utilitas meliputi sistem listrik, sistem air,
sistemgasmedik,dansistem pendukung lainnya,sepertigenerator(genset),
sertaperpipaanair.Sistemutilitasdipelihara untuk meminimalkan risiko
kegagalan pengoperasian dan harusdipastikantersedia selama 7 hari 24
jam.
(7) Pendidikan MFK.
e) Untuk menyediakan lingkungan yang aman
bagipenggunalayanan,pengunjung,petugasdanmasyarakat
dilakukan identifikasi dan pembuatan petaterhadapareaberisiko.
f) Pengkajian dan penanganan risiko secara proaktif terkait keamanan dan
keselamatan fasilitas, B3 dan limbah B3, kedaruratan dan bencana, kebakaran,
alat kesehatan, sistem utilitas, dan pendidikan MFK dituangkan dalam daftar
risiko (risk register) yang terintegrasi dengan daftar risiko (risk register) dalam
program manajemen risiko.
g) Rencana tersebut dikaji, diperbaharui dan didokumentasikan dengan
merefleksikan keadaan- keadaan terkini dalam lingkungan Puskesmas.
h) Untuk menjalankan program MFKmakadiperlukan tim dan/atau
penanggung jawab yang ditunjuk oleh kepala Puskesmas.
i) Program MFK perlu dievaluasi minimal per triwulan untuk
memastikanbahwaPuskesmastelah melakukan upaya penyediaan lingkungan
yang aman bagi pengguna layanan, pengunjung, petugas, dan masyarakat
sesuai dengan rencana.

40
GS - 2023
2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.1
1. Terdapat petugas yang R 1. SK penetapan penanggung 10 TL
bertanggung jawab dalam jawab MFK yang terintegrasi 5 TS
MFK serta tersedia dengan SK penanggung jawab 0 TT
pada kriteria 1.2.1
program MFK
2. SK penetapan program MFK
yangditetapkansetiap
yang terintegrasi dengan SK
tahun berdasarkan Jenis-Jenis Pelayanan pada
identifikasi risiko Kriteria 1.1.1
2. Puskesmas menyediakan O Pengamatan surveior terhadap 10 TL
akses yang mudah dan pengaturan ruang yang aman 5 TS
aman bagi pengguna apakah mengakomodasi Pengguna 0 TT
layanan dengan layanan yang dengan keterbatasan
keterbatasan fisik fisik seperti menyediakan hendrel
pegangan tangan pada kamar
mandi, jalur kursi roda dll
W PJ mutu, koordinator MFK dan
pasien:
 Penggalian informasi tentang
akses layananyang mudah dan
aman bagi pengguna yang
keterbatasan fisik
4. Dilakukan identifikasi D Bukti identifikasi terhadap area 10 TL
terhadap area-area beresiko pada keselamatan dan 5 TS
berisiko keamanan fasilitas 0 TT
W PJ mutu, koordinator MFK
 Penggalian informasi terkait
dasar penetapan area beresiko
pada keselamatan dan keamanan
fasilitas
6. Disusun daftar risiko (risk D Daftar risiko (risk register) program 10 TL
register) yang mencakup MFK. 5 TS
seluruh lingkup program Catatan: 0 TT
MFK terintegrasi dengan daftar risiko
pada program manajemen risiko.
7. Dilakukan evaluasi dan D 1. Bukti evaluasi dari pelaksanaan 10 TL
tindak lanjut per triwulan program MFK 5 TS
terhadap pelaksanaan 2. Bukti hasil tindak lanjut dari 0 TT
pelaksanaan evaluasi program
program MFK
MFK .
Catatan:
Pemenuhan huruf d) meliputi
angka (1) sampai dengan angka

41
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.1
(7) sesuai pada pokok pikiran
b. Kriteria 1.4.2
Puskesmas merencanakan dan melaksanakan manajemen keselamatan dan
keamanan fasilitas.

1) Pokok Pikiran:
a) Manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas dirancang untuk mencegah
terjadinya cedera pada pengguna layanan, pengunjung, petugas dan
masyarakat, seperti tertusukjarum,tertimpa bangunan atau gedung roboh,
dan tersengat listrik.
b) Manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas dengan menyediakan
lingkungan fisik yang aman bagi pasien, petugas, dan pengunjung, perlu
direncanakan untuk mencegah terjadinya kejadian kekerasan fisik maupun
cedera akibat lingkungan fisik yangtidak aman seperti penculikan bayi,
pencurian, dan kekerasan pada petugas.
c) Agar dapat berjalan dengan baik, maka manajemen keselamatan dan
keamanan fasilitas tersebut juga didukung dengan penyediaan anggaran,
penyediaan fasilitas untuk mendukung keamanan fasilitas seperti penyediaan
closed circuit television (CCTV), alarm, alat pemadam api ringan (APAR), jalur
evakuasi, titik kumpul, rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda-tanda
pintu darurat.
d) Area yang berisiko keamanan dankekerasanfisik perlu diindentifikasi dan
dibuatkan peta untuk pemantauan dan meminimalkanterjadinyainsiden dan
kekerasan fisik pada pengguna layanan, pengunjung, petugas, dan
masyarakat.
e) Pemberian tanda pengenal untuk pengunjung, petugas serta pekerja alih
daya merupakan upaya untuk menyediakan lingkungan yang aman.
f) Kode darurat yang diperlukan ditetapkan dan diterapkan, minimal:
(1) kode merah atau alarm untuk pemberitahuan darurat kebakaran,
(2) kode biru untuk pemberitahuan telah terjadi kegawatdaruratan medik.
g) Dilakukan inspeksi fasilitasuntukmenjamin keamanan dan keselamatan.
h) Apabila terdapat renovasi maka dipastikan tidak mengganggu pelayanan dan
mencegah penyebaran infeksi.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.2
1. Dilakukan R SOP identifikasi pengunjung, 10 TL
identifikasiterhadappengunjung,petu petugas dan pekerja alih daya 5 TS
gas dan pekerja alih daya O Pengamatan surveior terkait 0 TT
(outsourcing) identifikasi kepada

42
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.2
pengunjung, petugas dan
pekerja alih daya sesuai
dengan regulasi yang
W ditetapkan Puskesmas
Petugas, pengunjung dan
pekerja alih daya:
 Penggalian informasi
terkait pelaksanaan
identifikasi pengunjung,
petugas dan pekerja alih
daya
3. Dilakukan inspeksi fasilitas secara R SOP inspeksi fasilitas 10 TL
berkala yang meliputi bangunan, D Bukti hasil inspeksi fasilitas 5 TS
prasarana dan peralatan sesuai dengan regulasi yang 0 TT
ditetapkan di Puskesmas
O Pengamatan surveior terkait
hasil pemeliharaan fasilitas
termasuk penyediaan
mendukung keamanan dan
fasilitas seperti penyediaan
closed circuit television (CCTV),
alarm, alat pemadam api
ringan (APAR), jalur evakuasi,
titik kumpul, rambu-rambu
mengenai keselamatan dan
tanda-tanda pintu darurat.
W Koordinator MFK
 Penggalian informasi
terkait pelaksanaan
pemeliharaan fasilitas yang
ada di Puskesmas

7. Dilakukan simulasi terhadap kode D Bukti hasil simulasi terhadap 10 TL


darurat secara berkala kode darurat (kode merah dan 5 TS
kode biru) minimal 0 TT
melampirkan daftar hadir dan
foto2 kegiatan simulasi.
Catatan: khusus untuk simulasi
kode biru minimal berupa
pemberian Bantuan Hidup
Dasar (BHD).
O Pengamatan surveior terhadap

43
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.2
kode darurat yang ditetapkan
dan diterapkan di Puskesmas
W Petugas Puskesmas:
 Penggalian informasi
terkait dengan pelaksanaan
kode darurat yang di
tetapkan oleh Puskesmas

S Surveior meminta petugas


untuk melakukan simulasi
kode darurat (kode merah dan
kode biru) yang ditetapkan
oleh Puskesmas
11. Dilakukan pemantauan terhadap D Dokumen ICRA bangunan (jika 10 TL
pekerjaan konstruksi terkait ada renovasi bangunan) yang 5 TS
keamanan dan pencegahan dilakukan oleh Tim PPI bekerja 0 TT
penyebaran infeksi sama dengan Tim MFK serta
dengan multidisplin lainnya
O Pengamatan surveior
terhadap: Hasil pelaksanaan
ICRA bangunan (jika ada
renovasi bangunan)
W Koordinator PPI dan
Koordinator MFK:
 Penggalian informasi
terkait dengan penyusunan
ICRA bangunan (jika
dilakukan renovasi
bangunan

44
GS - 2023
c. Kriteria 1.4.3
Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan,danpenggunaan bahan berbahaya

beracun (B3), pengendalian dan pembuangan limbah B3 dilakukan berdasarkan

perencanaan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1) Pokok Pikiran:
a) Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu diidentifikasi dan
dikendalikan secara aman.
b) World Health Organization(WHO)telah mengidentifikasi bahan berbahaya dan
beracun serta limbahnya dengan kategori sebagai berikut: infeksius, patologis
dan anatomi, farmasi, bahan kimia, logam berat, kontainer bertekanan, benda
tajam, genotoksik/sitotoksik, dan radioaktif.
c) Puskesmas perlu menginventarisasi B3 yang meliputi lokasi, jenis, dan jumlah
B3 serta limbahnya yang disimpan. Daftar inventaris ini selalu dimutakhirkan
sesuai dengan perubahan yang terjadi di tempat penyimpanan.
d) Pengelolaan limbah B3 sesuai standar, mencakup pemilahan, pewadahan dan
penyimpanan/tempat penampungan sementara, transportasi serta
pengolahan akhir.
e) Dalam pengelolaan limbah B3, Puskesmas dapat bekerja sama dengan pihak
ketiga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
f) Tersedia instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.3
1. Dilakukan inventarisasi B3 D Daftarinventarisasi B3 dan limbah B3 10 TL
dan limbah B3 5 TS
0 TT
2. Dilaksanakan manajemen R SOP Pengelolaan Limbah B3 di 10 TL
B3 dan limbah B3 Puskesmas 5 TS
D Bukti pelaksanaan program 0 TT
manajemen B3 dan limbah B3 yang
meliputi (huruf (a) sampai dengan
huruf (f) sesuai pada pokok pikiran
angka (2) kriteria 1.4.1)
W Petugas yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan B3 dan
limbah B3:
 Penggalian informasi terkait
proses pengelolaan B3 dan
limbah B3

45
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.3
5. Tersedia IPAL sesuai D Izin IPAL 10 TL
dengan ketentuan O Pengamatan surveior terhadap 5 TS
peraturan perundang- penyediaan IPAL sesuai dengan 0 TT
undangan surat izin
7. Apabila terdapat D Bukti dilakukan penanganan awal 10 TL
tumpahan dan/atau oleh petugas. 5 TS
paparan/pajanan B3 1. Bukti hasil pelaporan dan hasil 0 TT
dan/atau limbah B3, analisis dari penanganan
dilakukan penanganan paparan/pajanan B3 atau limbah
B3 sesuai dengan regulasi yang
awal, pelaporan, analisis,
telah ditetapkan Puskesmas.
dan tindak lanjutnya
2. Bukti tindak lanjut dari hasil
pelaporan dan analisis.

O Ketersedian spill kit untuk


penanganan tumpahan limbah B3
W Petugas kebersihan/ cleaning
service, koordinator PPI, petugas
kesling dan petugas ditempat
terjadinya
tumpahan:
 Penggalian informasi terkait
penanganan tumpahan B3

46
GS - 2023
d. Kriteria 1.4.4
Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi manajemen

kedaruratan dan bencana.

1) Pokok Pikiran:
a) Potensi terjadinya bencana di daerah berbeda, yaitu antara daerah yang satu
dan yang lain.
b) Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) ikut berperan
aktif dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bila terjadi bencana, baik
internal maupun eksternal.
c) Strategi untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan potensi
bencana yang mungkin terjadi berdasarkan hasil penilaian kerentanan bahaya
(HVA).
d) kesiapan menghadapi bencana disusun dan disimulasikan setiap tahun secara
internal atau melibatkan komunitas secara luas, terutama ditujukan untuk
menilai kesiapan system pada huruf (b) sampaidengan huruf (f) yang telah
diuraikan dalam pokok pikiran d) bagian 3) kriteria 1.4.1.
e) Setiap pegawai wajib mengikuti pelatihan/lokakarya dan simulasi
pelaksanaanmanajemenkedaruratan dan bencana yang diselenggarakan
minimal setahun sekali agar siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
f) Debriefing adalah sebuah reviu yang dilakukan setelah simulasi bersama
peserta simulasi dan observer yang bertujuan untuk menindaklanjuti hasil dari
simulasi.
g) Hasil dari kegiatan debriefing didokumentasikan.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.4
1. Dilakukanidentifikasirisikoterjadiny D Hasil indentifikasi resiko 10 TL
a bencana internal dan eksternal bencana di Puskesmas/ Hazard 5 TS
sesuai dengan letak geografis Vulnerability Assessment (HVA). 0 TT
Puskesmas dan akibatnya terhadap
pelayanan
2. Dilaksanakan manajemen D Bukti pelaksanaan program 10 TL
kedaruratandanbencana manajemen kedaruratan dan 5 TS
bencana yang meliputi huruf (a) 0 TT
sampai dengan huruf (g) sesuai
pada pokok pikiran angka 3)
pada kr iteria 1.4.1
W Petugas Puskesmas, pasien dan
pengunjung penggalian
informasi terhadap penerapan
manajemen kedaruratan dan

47
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.4
bencana
4. Dilakukan simulasi dan evaluasi D 1. Bukti pelaksanaan simulasi 10 TL
tahunan terhadap manajemen (minimal melampirkan 5 TS
kedaruratan dan bencana yang daftar hadir dan foto 0 TT
kegiatan simulasidan
telah disusun, dan dilanjutkan
laporan)
dengan debriefing setiap selesai
2. Bukti hasil evaluasi tahunan
simulasi. 3. Bukti pelaksanaan
debriefing setiap selesai
simulasi (minimal
melampirkan daftar hadir,
foto kegiatan dan laporan)
W Petugas Puskesmas :
 Penggalian informasi
kepada pelaksanaan
simulasi, evaluasi dan
debriefing setiap selesai
simulasi
6. Dilakukan perbaikan D 1. Bukti rencana perbaikan 10 TL
terhadapmanajemen kedaruratan program manajemen 5 TS
dan bencana sesuai hasil simulasi kedaruratan dan bencana 0 TT
sesuai hasil simulasi
dan evaluasi tahunan.
2. Bukti hasil evaluasi tahunan

48
GS - 2023
e. Kriteria 1.4.5
Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi

manajemen pengamanan kebakaran termasuk sarana evakuasi.

1) Pokok Pikiran:
a) Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas mempunyai risiko terhadap
terjadinya kebakaran. Manajemen pengamanan kebakaran perlu disusun
sebagai wujud kesiagaan Puskesmas terhadap terjadinya kebakaran.
Jikaterjadikebakaran, pengguna layanan, petugas, dan pengunjung harus
dievakuasi dan dijaga keselamatannya.
b) Yang dimaksud dengan sistem proteksi adalah penyediaan proteksi
kebakaran baik secara aktifmaupun pasif. Proteksi kebakaran secara aktif,
contohnya APAR, sprinkler, detektor panas, dan detektor asap, sedangkan
proteksi kebakaran secara pasif, contohnya: jalur evakuasi, pintu darurat,
tangga darurat, dan tempat titik kumpul aman.
c) Merokok di fasilitas pelayanan kesehatandapat menjadi sumber terjadinya
kebakaran. Puskesmas harus menetapkan larangan merokok di lingkungan
Puskesmas, baik bagi petugas, pengguna layanan, maupun pengunjung.
Larangan merokokwajib dipatuhi oleh petugas, pengguna layanan, dan
pengunjung. Pelaksanaan larangan ini harus dipantau.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.5
1. Dilakukan manajemen D Bukti pelaksanaan program 10 TL
pengamanan kebakaran manajemen pengamanan sesuai 5 TS
huruf (a) sampai dengan huruf (d) 0 TT
pada angka (4) sesuai pokok pikiran
kriteria 1.4.1
O Pengamatan surveior terhadap
penerapan pengamanan yang
ditetapkan oleh Puskesmas seperti
penerapan resiko kebakaran,
penyediaan proteksi kebakaran baik
aktif mau pasif, dan himbauan
dilarang merokok
W Petugas Puskesmas:
 Penggalian informasi terkait
dengan penerapan manajemen
risiko kebakaran
4. Dilakukan inspeksi, D 1. Bukti pelaksanaan dan hasil 10 TL
pengujian dan inspeksi/ pengujian. 5 TS
pemeliharaan terhadap 2. Bukti pemeliharaan alat deteksi 0 TT
dini jalur evakuasi, serta

49
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.5
alat deteksi dini, alarm, keberfungsian alat pemadam api
jalur evakuasi, serta O Pengamatan surveior terhadap alat
keberfungsian alat deteksi dini, jalur evakuasi, serta
pemadam api keberfungsian alat pemadam api
6. Dilakukan simulasi dan D 1. Bukti pelaksanaan simulasi 10 TL
evaluasi tahunan terhadap minimal menyertakan notula dan 5 TS
manajemen pengamanan fotofoto kegiatan simulasi 0 TT
2. Bukti evaluasi tahunan terhadap
kebakaran
program manajemen
pengamanan kebakaran
W Petugas Puskesmas, pengunjung:
 Penggalian informasi terhadap
sistem pengamanan kebakaran
S Petugas Puskesmas melakukan
simulasi pengamanan kebakaran

9. Ditetapkan kebijakan R SK tentang larangan merokok bagi 10 TL


larangan merokok bagi petugas, pengguna layanan, dan 5 TS
petugas, pengguna pengunjung di area Puskesmas 0 TT
layanan, dan pengunjung O Pengamatan terhadap penerapan
di area Puskesmas kebijakan larangan merokok di
Puskesmas
W Kepada petugas dan pengunjung :
 Penggalian informasi terkait
kebijakan larangan merokok

50
GS - 2023
f. Kriteria 1.4.6
Puskesmas menyusun dan melaksanakan pengelolaan program untuk memastikan

semua peralatan kesehatan berfungsi dan mencegah terjadinya ketidaktersediaan

dan kegagalanfungsi alat Kesehatan.

1) Pokok Pikiran:
a) Manajemen alat kesehatan ditujukan untuk:
(1) memastikan bahwa semua alat kesehatan tersedia dan dilakukan kegiatan
pemeliharaandan kalibrasi secara berkala agarsemuaalat kesehatan
berfungsi dengan baik;
(2) memastikan bahwa individu yang melakukan pengelolaan alat kesehatan
memiliki kualifikasi yang sesuai dan kompeten; dan
(3) memastikan operator yang mengoperasikan alat kesehatan tertentu telah
terlatih sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.
b) Penggunaan Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK) oleh
Puskesmas dilakukan untuk memastikan pemenuhan terhadap standar
sarana, prasarana, dan alat kesehatan.
c) Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan di Puskesmas harus diinput dalam
ASPAK dan divalidasi oleh dinas kesehatan daerah kabupaten/kota untuk
menjamin kebenarannya.
d) Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pelayanan, alat
kesehatan harus tersedia, berfungsi dengan baik, dan siap digunakan saat
diperlukan. Manajemen alat kesehatan yang dimaksud meliputi kegiatan
pemeriksaan dan kalibrasi secara berkala, sesuai dengan panduan produk
tiap alat kesehatan.
e) Pemeriksaan alat kesehatan yang dilakukan petugas meliputi: kondisi alat,
ada tidaknya kerusakan, kebersihan, status kalibrasi, dan fungsi alat.
f) Pelaksanaan kalibrasi dilakukan oleh pihak yang kompeten sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.6
1. Dilakukan inventarisasi alat D Bukti kesesuaian inventarisasi alkes 10 TL
kesehatan sesuai dengan dengan ASPAK. 5 TS
ASPAK 0 TT
2. Dilakukan pemenuhan D Bukti pemenuhan kompetensi staf 10 TL
kompetensi bagi staf dalam mengoperasikan alat 5 TS
dalam mengoperasikan kesehatan tertentu (contoh 0 TT
alat kesehatan tertentu pengajuan
pelatihanmengoperasionalkan alat
ke dinas kesehatan)
W Petugas yang bertanggungjawab

51
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.6
dalam mengoperasikan alat:
 Penggalian informasi tentang
mengoperasikan alat kesehatan
tertentu
4. Dilakukan pemeliharaan R SOP pemeliharaan alat Kesehatan 10 TL
dan kalibrasi terhadap alat D 1. Jadwal pemeliharaan alat 5 TS
kesehatan secara periodik 2. Bukti pemeliharaan alat 0 TT
kesehatan
3. Bukti kalibrasi alat kesehatan
Catatan:
Jika pelaksanaan kalibrasi
dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota,
maka Puskesmas cukup
menyerahkan surat
permohonanpengajuan kalibrasi
beserta notula pembahasan
tentang kalibrasi (notula
lokokarya bulanan dan/ atau
pertemuan tinjauan manajemen)
O Pengamatan surveior terhadap alat
kesehatan yang dilakukan
pemeliharaan dan kalibrasi
W Petugas yang bertanggung jawab
terhadap pemeliharaan dan kalibrasi
alat kesehatan:
 Penggalian informasi terkait
pemeliharaan dan kalibrasi alat
Kesehatan

52
GS - 2023
g. Kriteria 1.4.7
Puskesmas menyusun dan melaksanakan pengelolaan untuk memastikan semua

sistem utilitas berfungsi dan mencegah terjadinya ketidaktersediaan dan kegagalan

fungsisistem utilitas.

1) Pokok Pikiran:
a) Sistem utilitas meliputi air, listrik, gas medik, dan sistem penunjang lainnya
seperti genset, panel listrik, perpipaan air, dan lainnya.
b) Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pengguna
layanan,dibutuhkanketersediaanlistrik, air, dan gas medik, serta sistem
penunjang lainnya, seperti genset, panel listrik, perpipaan air, ventilasi, sistem
jaringan dan teknologi informasi, sistem deteksi dini kebakaran yang sesuai
dengan kebutuhan Puskesmas. Manajemen sistem utilitas perlu disusun untuk
menjamin ketersediaan dan keamanan dalam menunjang kegiatan pelayanan
Puskesmas.
c) Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum.
d) Sumber air dan listrik cadanganperludisediakan untuk pengganti jika terjadi
kegagalan air dan/atau listrik.
e) Penggunaan gas medik dan vakum medik di fasiltas pelayanan kesehatan
dilakukan melalui:
(1) sistem gas medik,
(2) tabung gas medik, dan
(3) oksigen konsentrator portable.
f) Puskesmas harus menyediakan sumber air, listrik dan gas medik beserta
cadangannya selama 7 hari 24 jam.
g) Sistem air, listrik, gas medik, dan sistem penunjang lainnya, seperti genset,
perpipaan air, panel listrik, perlu diperiksa dan dipelihara untuk menjaga
ketersediaannya dalam mendukung kegiatan pelayanan.
h) Air bersih perlu dilakukan pemeriksaan seperti, uji kualitas air secara periodik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.7
1. Dilakukan inventarisasi D Daftar inventarisasi sistem utilitas 10 TL
sistem utilitas sesuai 5 TS
dengan ASPAK 0 TT
2. Dilaksanakan R SOP pelaksanaan manajemen sistem 10 TL
manajemen sistem utilitas dan sistem penunjang lainnya. 5 TS
utilitas dan sistem D Bukti pelaksanaan program manajemen 0 TT
penunjang lainnya utilitas dan sistem penunjang lainnya
4. Sumber air, listrik, O Pengamatan surveior terhadap 10 TL
dangasmedikbeserta ketersediaan sumber air, listrik, dan gas 5 TS
cadangannya tersedia medik beserta cadangannya tersedia 0 TT
selama 7 hari 24 jam selama 7 hari 24 jam untuk pelayanan di
untuk pelayanan di Puskesmas
Puskesmas

53
GS - 2023
h. Kriteria 1.4.8
Puskesmas menyusun dan melaksanakanpendidikan manajemen fasilitas dan

keselamatan (MFK) bagi petugas.

1) Pokok Pikiran:
a) Dalamrangkameningkatkanpemahaman, kemampuan, dan keterampilan
dalam pelaksanaan manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) perlu
dilakukan pendidikan petugas agar dapat menjalankan peran mereka dalam
menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan masyarakat.
b) Pendidikan petugas dapat berupa edukasi, pelatihan, dan in house
training/workshop/lokakarya.
c) Pendidikan petugas sebagaimana dimaksud tertuang dalam rencana
pendidikan manajamen fasilitas dan keselamatan.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.8

1. Ada rencana pendidikan R 1. Usulan peningkatan kompetensi 10 TL


manajemen fasilitas dan tenaga Puskesmas terkait MFK 5 TS
keselamatan bagi petugas yang teringrasi dengan Kriteria
0 TT
1.3.3

2. Dilakukan pemenuhan D Bukti pelaksanaan pemenuhan 10 TL


pendidikan manajemen program pendidikan manajemen 5 TS
fasilitas dan keselamatan fasilitas dan keselamatan bagi
0 TT
bagi petugas sesuai petugas
rencana
W Kepala Puskesmas, KTU, Petugas
yang mendapatkan pendidikan
manajemen fasilitas dan
keselamatan :

 Penggalian informasi terkait


pemenuhan program pendidikan
MFK bagi petugas

4. Dilakukan evaluasi dan D 1. Bukti evaluasi program 10 TL


tindak lanjut perbaikan pendidikan manajemen fasilitas 5 TS
pelaksanaan pemenuhan dan keselamatan bagi petugas
0 TT
pendidikan manajemen Puskesmas
fasilitas dan keselamatan 2. Bukti tindak lanjut perbaikan
bagi petugas berdasarkan hasil evaluasi

54
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.4.8

W Kepala Puskemas, KTU, petugas


yang mendapatkan pendidikan MFK:

 Penggalian informasi terkait


evaluasi dan tindaklanjut
program pendidikan manajemen
fasilitas dan keselamatan bagi
petugas Puskesmas

55
GS - 2023
Standar 1.5 : Manajemen keuangan.

Puskesmas melaksanakan manajemen keuangan.

a. Kriteria 1.5.1
Kepala Puskesmas dan penanggung jawab keuangan melaksanakan manajemen

keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1) Pokok Pikiran:
a) Anggaran yang tersedia di Puskesmas harus dikelola secara transparan,
akuntabel, efektif, dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen
keuangan.
b) Agar pengelolaan anggaran dapat dilakukan secara transparan, akuntabel,
efektif, dan efisien, maka perlu ditetapkan kebijakan dan prosedur
manajemen keuangan yang mengacu pada ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c) Puskesmas yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD harus
mengikuti ketentuan peraturan perundang- undangan dalam manajemen
keuangan BLUD.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.5.1
1. Ditetapkan kebijakan dan R 1. SK Penetapan Pengelola 10 TL
prosedur manajemen Keuangan. 5 TS
keuangan dalam pelaksanaan 2. SK Pengelolaan Keuangan. 0 TT
pelayanan Puskesmas serta 3. SOP Pengelolaan Keuangan.
petugas pengelola keuangan
Puskesmas dengan kejelasan
tugas, tanggung jawab, dan
wewenang
2. Dilaksanakan pengelolaan D Laporan keuangan bulanan/ 10 TL
keuangan sesuai dengan triwulanan/ semesteran/ tahunan. 5 TS
kebijakan dan prosedur O Pengamatan surveior terhadap 0 TT
manajemen keuangan yang kesesuaian pengelolaan
telah ditetapkan keuangan yang dilaksanakan
oleh pengelola keuangan dengan
SK dan SOP.
W 1. Pengelola Keuangan:
 Penggalian informasi terkait
proses pengelolaan
keuangan,
2. Kepala Puskesmas:
 penggalian informasi terkait
pelaksanaan pengelolaan
keuangan oleh pengelola

56
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.5.1
keuangan.

Standar 1.6 : Pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja.


a. Kriteria 1.6.1
Dilakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja dengan menggunakan

indikator kinerja yang ditetapkan sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan

dan kebijakan pemerintah.

1) Pokok Pikiran:
a) Pengawasan, pengendalian, dan penilaian terhadap kinerja Puskesmas
dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang jelas untuk
memudahkan dalam melakukan perbaikankinerjapenyelenggaraan pelayanan
dan perencanaan pada periode berikutnya.
b) Pengawasan, pengendalian, dan penilaian terhadap kinerja Puskesmas dapat
berupa pemantauan dan evaluasi, supervisi, lokakarya mini, audit internal, dan
pertemuan tinjauan manajemen.
c) Indikator kinerja adalah indikator untuk menilai cakupan kegiatan dan
manajemen Puskesmas.
d) Indikator kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan kegiatan perlu disusun,
dipantau, dan dianalisissecara periodik sebagai bahan untuk perbaikan kinerja
penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan pada periode berikutnya.
e) Indikator-indikator kinerja tersebut meliputi:
(1) indikator kinerja manajemen Puskesmas,
(2) indikator kinerja cakupan pelayanan UKM yang mengacu pada indikator
nasional seperti program prioritas nasional, indikator yang ditetapkan oleh
dinas kesehatan daerah provinsi dan indikator yang ditetapkan oleh dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota, dan
(3) indikator kinerja cakupan pelayanan UKP, laboratorium, dan kefarmasian.
f) Dalam menyusun indikator-indikator tersebut harus mengacu pada standar
pelayanan minimal kabupaten/kota, kebijakan/pedoman
dariKementerianKesehatan, kebijakan/pedomandari dinas kesehatan
daerah provinsidan kebijakan/pedoman dari dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota.
g) Dilakukan pengukuran dan analisis terhadap capaian indikator kinerja dengan
membandingkan terhadap target yang ditetapkan, capaian dari waktu ke
waktu, dan dengan melakukan kaji banding capaian kinerja Puskesmas yang
lain. Kaji banding tidak harus dilakukan dengan visitasi, tetapi juga dapat
dilakukan dengan metode lain, seperti memanfaatkan teknologi dan media
informasi.

57
GS - 2023
h) Hasil pengawasan, pengendalian, dan penilaian terhadap kinerja Puskesmas
diumpanbalikkan kepada lintas program dan lintas sektor untuk mendapatkan
masukan dalam perbaikan kinerja penyelenggaraan pelayanan dan
perencanaan tahunan dan perencanaan lima tahunan.

2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.6.1

1. Ditetapkan indikator R SK indikator kinerja Puskesmas sesuai 10 TL


kinerja Puskesmas sesuai dengan jenis-jenis pelayanan yang 5 TS
dengan jenis-jenis disediakan dan kebijakan pemerintah
0 TT
pelayanan yang pusat dan daerah
disediakan dan
kebijakan pemerintah
pusat dan daerah.

2. Dilakukan pengawasan, R 1. SK tentang pengawasan, 10 TL


pengendalian, dan pengendalian dan penilaian kinerja
5 TS
penilaian terhadap 2. SOP Pemantauan dan evaluasi
3. SOP Supervisi 0 TT
kinerja Puskesmas
4. SOP Lokakarya mini
secara periodik sesuai
5. SOP Audit internal
dengan kebijakan dan 6. SOP Pertemuan tinjauan
prosedur yang manajemen.
ditetapkan, dan hasilnya
diumpanbalikkan D Bukti pelaksanaan pengawasan,
kepada lintas program pengendalian, dan penilaian kinerja
dan lintas sektor. secara periodik sesuai dengan regulasi
yang ditetapkan, antara lain:

a) Bukti pelaksanaan pemantauan dan


evaluasi
b) Bukti pelaksanaan supervisi
c) Bukti pelaksanaan lokakarya mini,
d) Bukti audit internal,
e) Bukti pertemuan tinjauan
manajemen.

W Kepala Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan,


PJ Mutu:

 Penggalian informasi terkait


pelaksanaan pengawasan,
pengendalian, dan penilaian kinerja
secara periodik
5. Dilakukan evaluasi dan D 1. Bukti hasil evaluasi 10 TL

58
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.6.1

tindak lanjut terhadap 2. Bukti tindak lanjut terkait hasil 5 TS


hasil pengawasan, pengawasan, pengendalian, dan
0 TT
pengendalian, dan penilaian kinerja secara periodik,
3. Bukti hasil kaji banding dan
penilaian kinerja
tindaklanjut yang dilakukan
terhadap target yang
ditetapkan dan hasil kaji W Kepala Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan,

banding dengan PJ Mutu dan tim manajemen

Puskesmas lain. Puskesmas:

 Penggalian informasi tentang


pelaksanaan evaluasi dan tindak
lanjut terhadap hasil pengawasan,
pengendalian, dan penilaian kinerja
terhadap target yang ditetapkan dan
hasil kaji banding dengan
Puskesmas lain
7. Dilakukan analisis D Bukti hasil analisis terkait hasil 10 TL
terhadap hasil pengawasan, pengendalian, dan 5 TS
pengawasan, penilaian kinerja secara periodik untuk
0 TT
pengendalian, dan digunakan dalam perencanaan masing -
penilaian kinerja untuk masing pelayanan dan perencana an
digunakan dalam Puskesmas
perencanaan kegiatan
W Kepala Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan,
masing-masing upaya
PJ Mutu dan tim manajemen
Puskesmas, dan untuk
Puskesmas:
perencanaan Puskesmas.
 Penggalian informasi tentang
pelaksanaan analisis kegiatan
pengawasan, pengendalian dan
penilaian kinerja untuk perencanaan
kegiatan masing-masing pelayanan
dan perencanaan Puskesmas
berikutnya
9. Hasil pengawasan dan D Bukti perbaikan kinerja dari hasil 10 TL
pengendalian dalam pengawasan dan pengendalian yang 5 TS
bentuk perbaikan kinerja dituangkan ke dalam RPK 2. Bukti revisi
0 TT
disediakan dan perencanaan kegiatan bulanan (revisi
digunakan sebagai RPK bulanan)
dasaruntukmemperbaiki
W Kepala Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan,
kinerja pelaksanaan
PJ Mutu dan tim manajemen
kegiatan Puskesmas dan
Puskesmas:
revisi rencana
 Penggalian informasi terkait dengan
pelaksanaan kegiatan

59
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.6.1

bulanan. dasar perbaikan kinerja pelaksanaan


kegiatan dan revisi perencanaan
kegiatan bulanan berdasarkan hasil
pengawasan dan pengendalian.

11. Hasil pengawasan, D Dokumen PKP 10 TL


pengendalian, dan 5 TS
penilaian kinerja dibuat
0 TT
dalam bentuk laporan
penilaian kinerja
Puskesmas (PKP), serta
upaya perbaikan kinerja
dilaporkan kepada dinas
kesehatan daerah
kabupaten/kota.

60
GS - 2023
b. Kriteria 1.6.2
Lokakarya mini lintas program dan lokakarya mini lintas sektor dilakukan sesuai

dengan kebijakan dan prosedur.

1) Pokok Pikiran:
a) Proses maupun hasil pelaksanaan upaya Puskesmas perlu dikomunikasikan

oleh kepala Puskesmas dan penanggung jawab upaya kepada lintas program

dan lintas sektor terkait agar ada kesamaan persepsi untuk efektivitas

pelaksanaan upaya Puskesmas.

b) Komunikasi dan koordinasi Puskesmas melalui lokakarya mini bulanan lintas

program dan lokakarya mini triwulanan lintas sektor dilaksanakan sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan.

c) Lokakarya mini bulanan digunakan untuk (1) menyusun secara lebih terinci

kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 (satu) bulan mendatang,

khususnya dalam waktu, tempat, sasaran, pelaksana kegiatan, dukungan

(lintas program dan lintas sektor) yang diperlukan, serta metode dan

teknologi yang digunakan, (2) menggalang kerja sama dan keterpaduan serta

meningkatkan motivasi petugas.

d) Lokakarya mini triwulanan digunakan untuk (1) menetapkan secara konkret

dukungan lintas sektor yang akan dilakukan selama 3 (tiga) bulan mendatang,

melalui sinkronisasi/harmonisasi RPK antarsektor (antarinstansi) dan

kesatupaduan tujuan, (2) menggalang kerja sama, komitmen, dan koordinasi

lintas sektor dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan di tingkat

kecamatan, dan (3) meningkatkan motivasi dan rasa kebersamaan dalam

melaksanakan pembangunan masyarakat kecamatan.

Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.6.2
1. Dilakukan lokakarya mini D 1. Jadwal Lokmin bulanan dan 10 TL
bulanan dan triwulanan triwulanan 5 TS
secara konsisten dan 2. Notula Lokmin bulanan dan 0 TT
triwulanan yang disertai foto
periodik untuk
kegiatan
mengomunikasikan,
3. Undangan Lokmin bulanan dan
mengoordinasikan, dan triwulanan
mengintegrasikan upaya - 4. Daftar Hadir Lokmin bulanan dan
triwulanan

61
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.6.2
upaya Puskesmas W Kepala Puskesmas, KTU dan
penanggung jawab Upaya
Puskesmas:
 Penggalian informasi tentang
pelaksanaan Lokmin secara
priodik
3. Dilakukan pembahasan D Notula lokmin yang berisi 10 TL
permasalahan dan pembahasan permasalahan, 5 TS
hambatan dalam hambatan dalam pelaksanaan 0 TT
pelaksanaan kegiatan, kegiatan, dan rekomendasi tindak
serta rekomendasi tindak lanjut
lanjutdalam lokakarya mini W Kepala Puskesmas, KTU dan
bulanan dan triwulanan penanggung jawab Upaya
Puskesmas:
 Penggalian informasi tentang
pembahasan permasalahan dan
hambatan pelaksanaan kegiatan
5. Dilakukan tindak lanjut D Bukti tindak lanjut perbaikan 10 TL
terhadap rekomendasi pelaksana kegiatan berdasarkan 5 TS
lokakarya mini bulanan rekomendasi hasil lokmin bulanan 0 TT
dan triwulanan dalam dan triwulanan
bentuk perbaikan W Kepala Puskesmas, KTU dan
pelaksanaan kegiatan penanggung jawab Upaya
Puskesmas:
 Penggalian informasi tentang
tindak lanjut hasil rekomendasi
lokmin

62
GS - 2023
c. Kriteria 1.6.3
Kepala Puskesmas dan penanggung jawab melakukan pengawasan, pengendalian

kinerja, dan kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal dan pertemuan tinjauan

manajemen yang terencana sesuai dengan masalah kesehatan prioritas, masalah

kinerja, risiko, maupun rencana pengembangan pelayanan.

1) Pokok Pikiran:
a) Kinerja Puskesmas yang dilakukan perlu dipantau tingkat ketercapaian target
yang ditetapkan.
b) Audit internal merupakan salah satu mekanisme pengawasan dan
pengendalian yang dilakukan secara sistematis oleh tim audit internal yang
dibentuk oleh kepala Puskesmas.
c) Hasil temuan audit internal disampaikankepada kepala Puskesmas,
penanggung jawab mutu dan tim mutu Puskesmas, penanggungjawabupaya
Puskesmas, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan sebagai dasar
untuk melakukan perbaikan.
d) Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak
dapat diselesaikan sendiri oleh pimpinan dan pegawai Puskesmas,
permasalahan tersebut dapat dirujuk ke dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota untuk ditindaklanjuti.
e) Kepala Puskesmas danpenanggungjawabmutu secara periodik melakukan
pertemuan tinjauan manajemen untuk membahas umpan balik pelanggan,
keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil penilaian kinerja, perubahan
proses penyelenggaraan upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas, perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, dan membahas hasil
pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya, serta rekomendasi untuk
perbaikan.
f) Pertemuan tinjauan manajemen dipimpin oleh penanggung jawab mutu.

63
GS - 2023
2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.6.3
1. Kepala Puskesmas R SK tim audit Internal beserta uraian 10 TL
membentuk tim audit tugas dan tanggung jawab yang 5 TS
internal dengan uraian dapat terintegrasi dengan SK 0 TT
penanggungjawab upaya pelayanan
tugas, wewenang, dan
di Puskesmas pada kriteria 1.2.1
tanggung jawab yang jelas
2. Disusun rencana program R KAK audit internal 10 TL
audit internal tahunan D 1. Rencana audit internal (audit 5 TS
yang dilengkapi kerangka plan), 0 TT
acuan dan dilakukan 2. Bukti pelaksanaan audit internal,
kegiatan audit internal 3. Instrumen audit internal
sesuai dengan rencana Catatan:
yangtelah disusun Penyusunan rencana audit
sampai dengan pelaksanaan
audit, dilakukan secara priodik.
W PJ Mutu, Koordinator Audit Internal
dan auditor internal:
 Penggalian informasi tentang
pelaksanaan audit internal

5. Ada laporan dan umpan D Laporan hasil audit internal 2. Bukti 10 TL


balik hasil audit internal umpan balik hasil audit internal 5 TS
kepada kepala Puskesmas, kepada Kepala Puskesmas, tim mutu 0 TT
tim mutu, pihakyang Puskesmas, pihak yang diaudit dan
diaudit dan unit terkait unit terkait
W PJ Mutu, Koordinator Audit Internal
dan auditor internal :
 Penggalian informasi tentang
laporan dan umpan balik hasil
audit internal
7. Tindak lanjut dilakukan D Bukti pelaksanaan tindak lanjut dan 10 TL
terhadap temuan dan rekomendasi hasil audit internal 5 TS
rekomendasi dari hasil W PJ Mutu, Koordinator Audit Internal, 0 TT
audit internal, baik oleh auditor internal dan pihak yang
kepala Puskesmas, diaudit:
penanggung jawab  Penggalian informasi tentang
maupun pelaksana tindaklanjut hasil audit
9. Kepala Puskesmas D 1. Jadwal pertemuan tinjauan 10 TL
bersama dengan tim mutu manajemen 5 TS
merencanakan pertemuan 2. Undangan pertemuan tinjauan 0 TT
manajemen
tinjauan manajemen dan
3. Notula hasil pertemuan tinjauan
pertemuan tinjauan
manajemen yang disertai dengan
manajemen tersebut foto kegiatan
64
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.6.3
dilakukan dengan agenda 4. Daftar hadir peserta pertemuan
sebagaimana tercantum tinjauan manajemen
dalam pokok pikiran W Kepala Puskesmas, PJ Mutu, tim
mutu Puskesmas, dan petugas
Puskesmas :
 Penggalian informasi tentang
pelaksanaan pertemuan tinjauan
manajemen
11. Rekomendasi hasil D Bukti pelaksanaan tindak lanjut 10 TL
pertemuan tinjauan rekomendasi hasil pertemuan 5 TS
manajemen ditindaklanjuti tinjauan manajemen 0 TT
dan dievaluasi W Kepala Puskesmas, PJ Mutu, tim
mutu Puskesmas, dan petugas
Puskesmas :
 Penggalian informasi tentang
tindaklanjut rekomendasi
pertemuan tinjauan manajemen

65
GS - 2023
Standar 1.7 : Pembinaan Puskesmas oleh dinas kesehatan daerah kabupaten

Puskesmas harus mendapatkan pembinaan dan pengawasan dari dinas kesehatan

daerah kabupaten/kota mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan

evaluasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota berperan dalam upaya perbaikan kinerja

termasuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan Puskesmas.

a. Kriteria 1.7.1

Puskesmas harus mendapatkan pembinaan dan pengawasan terpadu dari dinas

kesehatan daerah kabupaten/kota dalam rangka perbaikan kinerja, termasuk

peningkatanmutu pelayanan di Puskesmas.

1) Pokok Pikiran:
a) Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sebagai Tim Pembina Cluster Binaan
(TPCB) yang dibentuk dengan mengacu pada ketentuan yang telah
ditetapkan melakukan pembinaankepadaPuskesmassebagai unit pelaksana
teknis.
b) Pencapaian tujuan pembangunan kesehatan daerah merupakan bagian dari
tugas, fungsi, dan tanggung jawab dinas kesehatan daerah kabupaten/kota.
c) Dalam rangkamenjalankantugas,fungsi,dan tanggung jawab, dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota melakukan bimbinganteknis, supervisi, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan serta peningkatan mutu pelayanankesehatandengan
metode seperti Point of Care Quality Improvement (POCQI), PDSA, dan
metode peningkatan mutu lainnya.
d) Pembinaan yang dilakukan oleh dinaskesehatan daerah kabupaten/kota
sebagai TPCB dalam hal penyelenggaraan Puskesmas mulai dari perencanaan,
pelaksanaan kegiatan hingga evaluasi kinerja Puskesmas.
e) Pembinaan oleh TPCB meliputi pembinaan dalam rangka pencapaian
target PIS PK, target Standar Pelayanan Minimal (SPM), Program
Prioritas Nasional (PPN), dan pemenuhan standar pelayanan.
f) Dalam melaksanakan tugasnya, TPCB mengacu pada pedoman, termasuk
pendampingan penyusunan perencanaan perbaikan strategis (PPS),
pemantauan pengukuran dan pelaporan INM serta pemantauan
pelaporan IKP.

66
GS - 2023
2) Elemen Penilaian

Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.7.1
1. Terdapat penetapan organisasi Puskesmas R SK Kepala Dinas 10 TL
sesuai dengan ketentuan peraturan Kesehatan tentang 5 TS
perundang-undangan. organisasi Puskesmas 0 TT
yang dilengkapi
dengan kejelasan
tugas, wewenang, dan
tanggung jawab serta
tata hubungan kerja
dan persyaratan
jabatan
2. Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota R SK TPCB beserta uraian 10 TL
menetapkan kebijakan dan jadwal tugas tim TPCB 5 TS
pembinaan terpadu Puskesmas secara D Jadwal program 0 TT
periodik pembinaan TPCB
W TPCB dinas kesehatan
Kab/Kota:
 Penggalian
informasi tentang
TPCB dan jadwal
pembinaan
5. Ada bukti bahwa dinas kesehatan daerah D 1. Hasil Self 10 TL
kabupaten/ kota melaksanakan pembinaan Assesment (SA) 5 TS
secara terpadu melalui TPCB sesuai Puskesmas 0 TT
2. Hasil analisis
ketentuan, kepada Puskesmas secara
berdasarkan SA
periodik, termasuk jika terdapat pembinaan
Puskesmas sebagai
teknis sesuai dengan pedoman bahan pembinaan
3. Surat Tugas TPCB
4. Dokumen
pelaporan hasil
pembinaan TPCB,
termasuk laporan
pembinaan teknis
bila anggota TPCB
ada yang
melakukan
pembinaan teknis
W TPCB dinas kesehatan
Kab/Kota:
 Penggalian
informasi tentang
pelaksanaan
pembinaan oleh
TPCB
67
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.7.1
7. Adabukti bahwa TPCB menindaklanjuti hasil D 1. Bukti penyampaian 10 TL
pelaksanaan lokakarya mini dan pertemuan laporan hasil 5 TS
tinjauan manajemen Puskesmas yang pembinaan oleh 0 TT
TPCB kepada
menjadi kewenangannya dalam rangka
Kepala Dinas
membantu menyelesaikan masalah
Kesehatan
kesehatan yang Kab/Kota, termasuk
tidakbisadiselesaikanditingkatPuskes laporan oleh tim
mas teknis jika ada
pembinaan teknis
berdasarkan hasil
pembinaan TPCB.
2. Bukti umpan balik
laporan hasil
pembinaan kepada
Puskesmas yang
disampaikan secara
resmi
W Tim TPCB dinas
kesehatan Kab/Kota:
 Penggalian
informasi tentang
laporan pembinaan
oleh TPCB kepada
Kepala Dinas
Kesehatan
Kab/Kota, termasuk
jika ada pembinaan
teknis serta umpan
balik hasil
pembinaan kepada
Puskesmas
9. Ada bukti bahwa TPCB melakukan R 1. RUK Puskesmas 10 TL
pendampingan penyusunan rencana usulan yang mengacu 5 TS
kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan pada rencana lima 0 TT
tahunan Puskesmas
Puskesmas, yang mengacu pada rencana
2. RPK Puskesmas
lima tahunan Puskesmas
D Bukti hasil
pendampingan
penyusunan rencana
usulan kegiatan
Puskesmas dan
rencana pelaksanaan
kegiatan minimal
melampirkan:
 Surat tugas TPCB
untuk
68
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.7.1
pendampingan
penyusunan RUK,
RPK Puskesmas
 Notula dengan
menyertakan foto
kegiatan
pendampingan
penyusunan RUK
dan RPK
 Daftar hadir
W TPCB Dinas Kesehatan
Kab/Kota, Kepala
Puskesmas, KTU dan
tim manajemen
Puskesmas:
 Penggalian
informasi tentang
pendampingan
penyusunan RUK
dan RPK Puskesmas
12. Ada bukti bahwa TPCB menindaklanjuti hasil D Bukti pelaksanaan 10 TL
pelaksanaan lokakarya mini dan pertemuan tindaklanjut hasil 5 TS
tinjauan manajemen Puskesmas yang lokmin dan pertemuan 0 TT
menjadi kewenangannya dalam rangka tinjauan manajemen
membantu menyelesaikan masalah Puskesmas oleh TPCB
kesehatan yang tidak bisa diselesaikan di yang disampaikan
tingkat Puskesmas secara resmi.
W TPCB dinas kesehatan
Kab/Kota, Kab/Kota,
Kepala Puskesmas, KTU
dan PJ Mutu :
 Penggalian
informasi tentang
tindaklanjut yang
dilakukan oleh
TPCB berdasarkan
hasil lokmin dan
pertemuan tinjauan
manajemen
Puskesmas
14. Ada bukti TPCB melakukan verifikasi dan D 1. Bukti verifikasi 10 TL
memberikan umpan balik hasil pemantauan evaluasi kinerja 5 TS
dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas 0 TT
2. Bukti umpan balik
Puskesmas secara berkala
pemantauan dan
evaluasi kinerja
69
GS - 2023
Elemen Penilaian
Telusur Skor
Kriteria 1.7.1
Puskesmas
W TPCB dinas kesehatan
Kab/Kota, Kepala
Puskesmas, KTU dan PJ
pelayanan :
 Penggalian
informasi tentang
pelaksanaan
verifikasi dan
umpan balik
evaluasi kinerja
Puskesmas
16. Puskesmas menerima dan menindaklanjuti D 1. Bukti Puskesmas 10 TL
umpan balik hasil pembinaan dan evaluasi menerima dan 5 TS
kinerja oleh TPCB menindaklanjuti 0 TT
hasil umpan balik
hasil pembinaan
2. Bukti Puskesmas
menerima dan
menindaklanjuti
hasil umpan balik
hasil evaluasi
kinerja
W Kepala Puskesmas, KTU
dan PJ pelayanan,
petugas Puskesmas :
 Penggalian
informasi tentang
pelaksanaan
tindaklanjut hasil
pembinaan dan
evaluasi kinerja
yang disampaikan
oleh TPCB dinas
kesehatan kab/kota.

Bab I (KMP) : 7 Standar, 26 Kriteria, 102 EP

7+4 (11), 3+3+4+3+3 (16), 4+5+3+2+2+4


(20)+5+4+4+4+4+3+3+3 (30),

(2)+6+3+6 (15),(8) = 102

70
GS - 2023

Anda mungkin juga menyukai