Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Addison Diseasedocx PDF Free
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Addison Diseasedocx PDF Free
ADDISON DISEASE
MAKALAH
oleh
Kelompok 8
MAKALAH
oleh
Kerusakan Kerusakan
Komplikasi dari penyakit seperti TB
Putuitari kelenjer adrenal
Kasus
Ny.A datang bersama suaminya yaitu Tn.A ke RS Citra Husada berusia 35
tahun, datang dengan keadaan lemah. Klien mengatakan bahwa 2 hari tidak
enak makan dan merasa mual muntah dan terdapat nyeri pada abdomen saat
di tekan. Selain itu klien juga mengatakan bahwa dari kemaren sering keluar
masuk kamar mandi sekitar 5 kali dalam sehari. Klien mengatakan bahwa
tidak mampu untuk melakukan aktivitas apapun sehingga hanya berbaring
di tempat tidur. Klien juga telihat sangat kurus dan menurut keluarga klien
mengalami penurunan berat badan sebanyak 10 kg. Dari pemeriksaan fisik,
bentuk dada simetris tidak terdapat cuping hidung,tidak tampak ictus cordis,
bising usus meningkat, terdapat hiperpigmentasi pada kulit dan kulit terlihat
kering dan bibir kering, TD : 90/70 mmHg, pada pemeriksaan ACTH
dikategorikan insufisiensi adrenal primer, pada serum elektrolit menurun
dan terdapat peningkatan potassium dan kalsium, ADH meningkat, pada
pemeriksaan urin terdapat diuresis dan klien oliguria. Klien tampak
cyanosis. Pada AGD terdapat asidosis metabolic. Klien pernah menderita
tuberkulosis namun dari keluarganya maupun keluarga suaminya belum
pernah yang mengalami penyakit tersebut. Dx medis : Addison Disease.
3.1 Pengkajian
a. Identitas Klien
Berdasarkan umur Addison penyakit dapat terjadi pada orang dari
segala usia, namun paling sering terjadi pada orang berusia 30-50 tahun.
Berdasarkan seks Rasio laki-laki dan perempuan adalah 1 : 1,5-3,5
b. Riwayat Kesehatan
1) Diagnosa Medik : Addison Disease
2) Keluhan Utama
Klien mengatakan bahwa 2 hari tidak enak makan dan merasa mual
muntah dan terdapat nyeri pada abdomen saat di tekan. Selain itu
klien juga mengatakan bahwa dari kemarin sering keluar masuk
kamar mandi sekitar 5 kali dalam sehari. Klien mengatakan bahwa
tidak mampu untuk melakukan aktivitas apapun sehingga hanya
berbaring di tempat tidur.
6) Riwayat Psikososial
Ny. A terlihat bingung, apatis dan letargi pada saat datang ke rumah
sakit. Keluarga juga mengatakan bahwa Ny. A tidak bisa
berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.
c. Pengkajian Keperawatan
1) Aktivitas/istirahat
Gejala:
a) Lelah, nyeri/kelemahan pada otot (terjadi perburukan setiap hari)
b) Tidak mampu beraktivitas atau bekerja
Tanda:
a) Peningkatan denyut jantung/denyut nadi aktivitas yang minimal.
b) Penurunan kekuatan dan rentang gerak sendi.
c) Depresi, gangguan kosentrasi, penurunan inisiatif/ide.
d) Latergi.
2) Sirkulasi
Tanda:
a) Hipotensi termasuk hipotensi postural.
b) Takikardia, disritmia, suara jantung melemah.
c) Nadi perifer melemah.
d) Pengisisan kapiler memanjang.
e) Ekstermitas dingin, sianosis, dan pucat. Membran mukosa hitam
keabu-abuan (peningkatan pigmentasi).
3) Integritas ego
Gejala:
a) Adanya riwayat faktor stres yang baru dialami, termasuk sakit
fisik/pembedahan, perubahan gaya hidup.
b) Ketidakmampuan menghadapi stres.
Tanda: Ansietas, peka rangsang, depresi, emosi tidak stabil.
4) Eleminasi
Gejala:
a) Diare sampai dengan adanya kontipasi
b) Kram abdomen.
c) Perubahan frekuensi dan karateristik urine.
Tanda: Diuresis yang diikuti dengan oliguria.
5) Makanan/cairan
Gejala:
a) Anoreksia berat (gejala utama), mual/muntah
b) Kekurangan zat garam
c) Berat badan menurun dengan cepat.
Tanda: Turgor kulit jelek, membran mukosa kering.
6) Neurosensori
Gejala:
a) Pusing, sinkope (pingsan sejenak), gemetar.
b) Sakit kepala yang berlangsung lama yang diikuti oleh diaforesis,
kelemahan otot.
c) Penurunan toleransi terhadap keadaan dingin atau stres.
Kesemutan/baal/lemah.
Tanda:
a) Disorentasi terhadap waktu, tempat, dan ruang (karna kadar natrium
rendah), latergi, kelemahan mental, peka rangsang, cemas, koma
(dalam keadaan krisis)
b) Parastesia, paralisis (gangguan fungsi motorik akibat lesi), astenia
(pada keadaan krisis).
c) Rasa kecap/penciuman berlebihan, ketajaman pendengaran
meningkat.
7) Nyeri/kenyamanan
Gejala:
a) Nyeri otot, kaku perut, nyeri kepala.
b) Nyeri tulang belakang, abdomen, ekstermitas (pada keadaan krisis).
8) Pernapasan
Gejala: Dipsnea
Tanda: Kecepatan pernapasan meningkat, takipnea, suara napas, krakel,
ronki (pada keadaan infeksi)
9) Keamanan
Gejala: Tidak toleran terhadap panas, cuaca (udara) panas.
Tanda:
a) Hiperpigmentasi kulit (coklat, kehitaman karena kena sinar matahari
atau hitam seperti perunggu) yang menyeluruh atau berbintik-bintik.
b) Peningkatan suhu, demam yang diikuti dengan hipotermia (keadaan
krisis).
c) Otot menjadi kururs
d) Gangguan tidak mampu berjalan.
10) Seksualitas
Gejala:
a) Adanya riwayat menopouse dini, amenorea.
b) Hilangnya tanda-tanda seks sekunder (misal: berkurangnya rambut-
rambut pada tubuh terutama pada wanita.
c) Hilangnya libido.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Lemah
2) Tanda-Tanda Vital
Suhu : 36,8 ºC
Nadi : Takikardi 110x/menit
TD : 90/70 mmHg
RR : Takipnea 24x/menit
3) Kepala dan Wajah
Wajah pucat, tulang kepala normal, terdapat nyeri kepala karena
hipotensi
4) Mata
Simestris, konjungtiva merah muda, tidak terdapat lesi dan benjolan,
selera putih
5) Telinga
Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
6) Hidung
Tidak ada lesi, bentuknya simetris, tidak ada gangguan penciuman
7) Mulut
Mukosa mulut kering, lidah terlihat pucat, tidak ada lesi pada gusi
8) Leher
I : tidak ada massa, tidak ada pembesaran vena jugularis
P :tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada nyeri tekan
9) Dada / Thorak
Pemeriksaan paru :
I : Bentuk dada simetris, pergerakan dada cepat, adanya kontraksi
otot bantu nafas(dipsneu), terdapat pergerakan cuping hidung
P : Terdapat pergesekan dada tinggi
P : Resonan
A : Terdapat suara ronkhi, krekels pada keadaan infeksi
Pemeriksaan Jantung :
I : Ictus Cordis tidak tampak
P : Ictus Cordis teraba pada ICS 5-6 mid clavikula line sinistra
P : Redup
A : Suara jantung melemah
10) Abdomen
I : Bentuk simetris
A : Bising usus meningkat
P : Nyeri tekan karena ada kram abdomen
P : Timpani
11) Genatalia dan Sekitar Anus
Terdapat Hemoroid
12) Ekstremitas
Pasien tampak lemah, terdapat nyeri, penurunan tonus otot,
penurunan rentang gerak, kelemahan otot, atrofi otot
13) Kulit dan Kuku
I : kulit kering, telapak tangan dan kaki pucat
P : tidak ada nyeri tekan, turgor kering
14) Status dan neurologis
Gemetar, kesemutan, disorientasi waktu, letargi, kelelahan mental,
cemas, peka rangsangan
e. Terapi
1) Infus NaCl 0,9% 2000 cc/ 24 jam
2) Ceftriaxone 2x1 gram , IV
3) Dexamethasone 2 x1 amp, IV
4) Ranitidine 3x1 amp, IV
5) Novalgin 3x1 amp, IV
6) Neurobion 1x1 Amp, IM
7) Paracetamol 3 x 500 mg
f. Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium
2 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan a. Catat adanya kulit yang dingin a. Gejala hipoglikemia dengan
nutrisi kurang dari keperawatan selama 3x24 jam atau basah, perubahan tingkat timbulnya tanda tersebut
kebutuhan tubuh kebutuhan nutrisi klien kesadaran, nadi yang cepat, dan mungkin perlu
berhubungan dengan kembali adekuat. nyeri kepala, dan pemberian glukosa dan
hipoglikemia Kriteria Hasil : sempoyongan. pemberian tambahan
a. Adanya peningkatan BB b. Berikan lingkungan yang glukokortikoid.
sesuai tujuan. nyaman untuk makan misalnya b. Lingkungan yang nyaman
b. BB ideal sesuai TB : (TB- bebas dari bau tidak sedap, dapat meningkatkan nafsu
100)-10%(TB-100). tidak terlalu ramai, udara yang makan dan memperbaiki
c. Mampu mengidentifikasi tidak nyaman. intake makanan.
kebutuhan nutrisi.
d. Tidak ada tanda-tanda mal c. Berikan informasi tentang c. Perencanaan menu yang
nutrisi. menu pilihan. disukai dapat merangsang
e. Tidak terjadi penurunan d. Pertahankan status puasa nafsu makan dan
BB yang berarti sesuai indikasi. meningkatkan intake
f. TTV dalam batas normal ( e. Lakukan pemeriksaan makanan.
Nadi: 80-100x/menit, TD: terhadap kadar gula darah d. Mengistirahatkan
120/80 mmHg, Suhu: 36- sesuai indikasi. gastrointestinal, mengurangi
370C, dan RR: 16- f. Kolaborasi dengan rasa tidak enak dan
24x/menit). memberikan glukosa IV dan kehilangan cairan dan
obat-obatan sesuai indikasi. elektrolit berhubungan
dengan muntah.
e. Mengkaji kadar gula darah
dan kebutuhan terapi, jika
menurun sebaiknya
pemberian glukokortikoid
dikaji kembali
f. Memperbaiki hipoglikemia,
dan memberikan asupan
energy untuk fungsi seluler.
3 Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan asuhan a. Tentukan penyebab kelemahan a. Pasien biasanya telah
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 klien dan kaji tingkat mengalami penurunan
penurunan produksi jam, klien dapat beraktivitas kemampuan klien untuk tenaga, kelelahan otot
energi metabolisme, secara normal. beraktivitas. menjadi terus memburuk
perubahan kimia tubuh, Kriteria Hasil : b. Pantau TTV sebelum, selama, setiap hari.
ketidakseimbangan a. Saturasi oksigen dalam dan setelah aktivitas ; hentikan b. Kolapsnya sirkulasi dapat
cairan elektrolit dan batas normal saat aktivitas jika tanda–tanda vital terjadi sebagai akibat sterss
kelemahan otot. beraktivitas. tidak dalam rentang normal aktivitas jika curah jantung
b. Mampu menyeimbangkan bagi klien atau jika ada tanda– terus meningkat.
aktivitas dan istirahat. tanda bahwa aktivitas tidak c. Memastikan sumber -
c. Menunjukkan dapat ditoleransi. sumber energy yang
peningkatan tenaga dan c. Pantau asupan nutrisi. adekuat.
kemampuan. d. Rencanakan aktivitas bersama d. Mengurangi kelelahan dan
d. Berpartisipasi dalam pasien dan keluarga yang mencegah ketegangan pada
aktivitas. meningkatkan kemandirian jantung.
e. TTV dalam batas normal dan ketahanan. e. Untuk melatih otot-otot
(N: 80-100x/mnt, TD: e. Bantu klien untuk mengubah pada klien dan menghindari
120/80mmHg, S: 36-370C, posisi secara berkala, adanya ulkus.
RR 16-24 x/menit).
bersandar, duduk, berdiri, dan
ambulasi sesuai toleransi.
4 Gangguan citra tubuh Pasien mampu a. Beri kesempatan pasien untuk a. Membina hubungan dan
berhubungan dengan mengungkapkan penerimaan mengungkapkn perasaan peningkatan keterbukaan
hiperpigmentasi terhadap keadaan diri sendiri tentang keadaannya, dengan pasien, membentuk
diungkapkan secara verbal. tunjukkan perhatian, bersikap dalam mengevaluasi berapa
Ditandai dengan : tidak menghakimi banyak masalah yang dapat
Pasien menunjukkan b. Dorong pasien untuk membuat diubah oleh pasien.
kemampuan adaptasi terhadap daftar bantuan orang terdekat. b. Pasien tidak merasa
perubahan yang ditandai c. Dorong pasien untuk membuat sendirian dan merasa
pasien berpartisipasi aktif pilihan dan berpartisipasi berguna dalam berhubungan
dalam bekerja/ bermain/ dalam perawatan diri. dengan orang lain.
berhubungan dengan orang d. Sarankan pasien untuk c. Data membantu
lain. menggunakan ketrampilan meningkatan tingkat
management stres, misal: kepercayaan diri,
teknik relaksasi, visualisasi memperbaiki harga diri dan
dan bimbingan imajinasi. meningkatkan perasaan
terhadap pengendalian diri.
e. Sarankan untuk mengunjungi d. Meminimalkan perasaan
seseorang yang penyakitkan stres, frustasi, meningkatkn
telah terkontrol. kemampuan koping dan
f. Tindakan kolaborasi dengan: kemampuan untuk
rujuk ke pelayanan sosial, mengendalikan diri.
konseling dan kelompok e. Dapat menolong pasien
pendukung sesuai kebutuhan untuk melihat hasil dari
pengobatan yang telah
dilakukan.
f. Pendekatan komprehensif
dapat membantu memenuhi
kebutuhan pasien untuk
memelihara tingkah laku.
5 Disfungsi seksual b.d Pasien dapat menerima a. Bantu pasien untuk a. Mengungkapkan
penurunan perubahan struktur tubuh mengekspresikan perubahan permasalahan
libido/perubahan struktur terutama pada fungsi seksual fungsi tubuh termaksud organ b. Memberikan solusi atas
tubuh yang ditandai seksual. masalah klien.
dengan perubahan dalam yang dialaminya dengan b. Diskusikan beberapa pilihan c. Menambah pengetahuan
mencapai kepuasaan kreteria hasil : agar dicapai kenyamanan tentang penurunan fungsi
seksual Mengekspresikan (seperti posisi dalam seksual
kenyamanan melakukan hubungan seksual,
Mengekspresikan dan juga kapan dilakukannya
kepercayaan diri hubungan seksual, juga
suasana yang diinginkan
dalam hubungan)
c. Berikan pendidikan kesehatan
tentang penurunan fungsi
seksual.
3.4 Implementasi Keperawatan
TGL/Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi TTD
Kekurangan Volume Cairan a. Mempertahankan catatan intake dan output yang Kelompok 8
berhubungan dengan akurat.
ketidakseimbangan input dan b. Memonitor status hidrasi.
output c. Memonitor TTV.
d. Memonitor masukan makanan atau cairan.
e. Berkolaborasi dengan dokter dan ahli gizi.
f. Mendorong keluarga untuk membantu pasien
makan.
g. Hipovolemia management.
h. Memonitor status cairan.
i. Memonitor tingkat HB dan HT.
j. Memonitor berat badan.
k. Mendorong pasien untuk menambah intake oral.
l. Memberian cairan IV.
m.Memonitor adanya tanda dan gejala kelebihan
volume cairan.
n. Memonitor adanya tanda gagal ginjal.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang a. Mencatat adanya kulit yang dingin atau basah, Kelompok 8
dari kebutuhan tubuh berhubungan perubahan tingkat kesadaran, nadi yang cepat,
dengan hipoglikemia nyeri kepala, dan sempoyongan.
b. Memberikan lingkungan yang nyaman untuk
makan misalnya bebas dari bau tidak sedap, tidak
terlalu ramai, udara yang tidak nyaman.
c. Memberikan informasi tentang menu pilihan.
d. Mempertahankan status puasa sesuai indikasi.
e. Melakukan pemeriksaan terhadap kadar gula darah
sesuai indikasi.
f. Kolaborasi dengan memberikan glukosa IV dan
obat-obatan sesuai indikasi.
Intoleransi aktifitas berhubungan a. Menentukan penyebab kelemahan klien dan Kelompok 8
dengan penurunan produksi energi mengkaji tingkat kemampuan klien untuk
metabolisme, perubahan kimia beraktivitas.
tubuh, ketidakseimbangan cairan b. Memantau TTV sebelum, selama, dan setelah
elektrolit dan kelemahan otot aktivitas ; hentikan aktivitas jika tanda–tanda vital
tidak dalam rentang normal bagi klien atau jika ada
tanda–tanda bahwa aktivitas tidak dapat
ditoleransi.
c. Memantau asupan nutrisi.
d. Merencanakan aktivitas bersama pasien dan
keluarga yang meningkatkan kemandirian dan
ketahanan.
e. Membantu klien untuk mengubah posisi secara
berkala, bersandar, duduk, berdiri, dan ambulasi
sesuai toleransi.
Gangguan Citra Tubuh a. Memberi kesempatan pasien untuk Kelompok 8
berhubungan dengan mengungkapkan perasaan tentang keadaannya,
hiperpigmentasi tunjukkan perhatian, bersikap tidak menghakimi
b. Mendorong pasien untuk membuat daftar bantuan
orang terdekat.
c. Mendorong pasien untuk membuat pilihan dan
berpartisipasi dalam perawatan diri.
d. Menyarankan pasien untuk menggunakan
ketrampilan management stres, misal: teknik
relaksasi, visualisasi dan bimbingan imajinasi.
e. Menyarankan untuk mengunjungi seseorang yang
penyakitkan telah terkontrol.
f. Tindakan kolaborasi dengan: rujuk ke pelayanan
sosial, konseling dan kelompok pendukung sesuai
kebutuhan
Disfungsi seksual b.d penurunan a. Membantu pasien untuk mengekspresikan Kelompok 8
libido/perubahan struktur tubuh perubahan fungsi tubuh termaksud organ seksual.
yang ditandai dengan perubahan b. Mendiskusikan beberapa pilihan agar dicapai
dalam mencapai kepuasaan kenyamanan (seperti posisi dalam melakukan
seksual hubungan seksual, dan juga kapan dilakukannya
hubungan seksual, juga suasana yang diinginkan
dalam hubungan)
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
penurunan fungsi seksual.
3.5 Evaluasi Keperawatan
No. Tanggal Evaluasi TTD
Dx
1 S : Klien mengatakan bahwa Kelompok 8
sudah tidak sering
merasakan haus
O : Turgor kulit elastis
Membran mukosa
baik/lembab
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
2 S : Klien mengatakan nafsu Kelompok 8
nafsu makan meningkat
O : Berat badan meningkat
Tidak ada tanda mal nutrisi
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
3 S : Klien mengatakan sudah Kelompok 8
dapat melakukan aktivitas
O : Klien tampak kuat
Saturasi Oksigen normal
TTV normal
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
4 S : Klien mengatakan bahwa Kelompok 8
sudah menerima jika kulitnya
mengalami perubahan
O : Klien tampak lebih percaya
diri terhadap perubahan yang
dialaminya
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
5 S : Klien mengatakan lebih Kelompok 8
percaya diri
O : klien sudah mengungkapkan
perasaan dan
mengekspresikan nyaman
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Behrman & Kliegman, 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: EGC
Harijanto, Robert. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Perawatan Pasien. Jakarta : EGC
http://www.lifeextension.com/protocols/metabolic-health/adrenal-disorders/page-
03 (diakses pada tanggal 28 Oktober 2016)
http://dokumen.tips/documents/addison-disease-558495108b06d.html(diakses
pada tanggal 28 Oktober 2016)