Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN

ADDISON DISEASE

KELOMPOK 8
DEFINISI
Penyakit Addison adalah kelainan yang
disebabkan oleh ketidakmampuan kelenjar
adrenalis (korteks adrenalis) memproduksi EPIDEMIOLOGI
hormon glukokortikoid (kortisol), pada
Penyakit Addison adalah penyakit yang
beberapa kasus didapatkan
ketidakmampuan memproduksi jarang dan dapat terjadi pada pria maupun
wanita. Onset penyakit ini dapat terjadi
mineralokortikoid (aldosteron) yang cukup
pada semua usia. Frekuensi penyakit
bagi tubuh. Oleh karenanya penyakit
Addison pada populasi manusia
Addison ini disebut juga dengan chronic diperkirakan 1 dari 100.000.
adrenal insufficiency atau hypocortisolism.
Berdasarkan seks Rasio laki-perempuan
adalah 1:1.5-3.5. Berdasarkan umur
Addison penyakit dapat terjadi pada orang
dari segala usia, namun paling sering
terjadi pada orang berusia 30-50 tahun
ETIOLOGI

Ketidakmampuan memproduksi hormon


kortisol yang adekuat disebut juga
insufisiensi adrenal terjadi karena beberapa KLASIFIKASI
hal. Keadaan tersebut disebabkan oleh
gangguan di kelenjar itu sendiri
(insufisiensi adrenal primer) atau gangguan
sekresi hormon ACTH oleh kelenjar Kegagalan Adrenal Primer
hipofisis (insufisiensi adrenal sekunder). Jarang terjadi, kerusakan ini terjadi akibat sistem
autoimun.
Kegagalan Adrenal Sekunder
Sering terjadi, terapi steroid jangka panjang
menekan kadar ACTH yang menyebabkan atrofi
korteks adrenal- stress fisik atau penghentian
terapi steroid yang terlslu cepat kemudian akan
memicu terjadinya kegagalan adrenal.
Addisonian Crisis
Jika Addisons disease tidak diobati, krisis
addisonian dapat terjadi karena stress fisik, seperti
cidera, infeksi atau penyakit.
PATOFISIOLOGI
Hipofungsi adrenokortikal menghasilkan penurunan level mineralokortikoid (aldosteron),
glukokortikoid (cortisol), dan androgen. Penurunan aldosteron menyebabkan kebanyakan
cairan dan ketidakseimbangan elektrolit.Secara normal, aldosteron mendorong penyerapan
Sodium (Na+) dan mengeluarkan potassium (K+). Penurunan aldosteron menyebabkan
peningkatan ekskresi sodium, sehingga hasil dari rantai dari peristiwa tersebut antara lain:
ekskresi air meningkat, volume ekstraseluler menjadi habis (dehidrasi), hipotensi, penurunan
kardiak output, dan jantung menjadi mengecil sebagai hasil berkurangnya beban kerja.
Akhirnya, hipotensi menjadi memberat dan aktivitas kardiovaskular melemah, mengawali
kolaps sirkulasi, shock, dan kematian. Meskipun tubuh mengeluarkan sodium berlebih, dan
menyebabkan penurunan natrium, mempertahankan kelebihan potassium dan menyebabkan
peningkatan kalium. Level potassium lebih dari 7 mEq/L hasil pada aritmia, memungkinkan
terjadinya kardiak arrest.
Manifestasi Klinis
Gejala yang muncul biasanya berhubungan dengan kelelahan, kelemahan, anoreksia, nausea,
nyeri abdomen, gastroenteritis, diare dan labilitas mood. Pada orang dewasa dengan penyakit
addison dapat dijumpai penurunan berat badan 1 15 kg.
Nausea, Vomitus, dan nyeri abdomen difus dijumpai sekitar 90% dari pasien dan biasanya
merupakan inpending dari krisis addison. Diare kurang umum daripada nausea, vomitus dan
nyeri abdomen dan terjadi pada sekitar 20% pasien. Jika dijumpai diare, biasanya akan
disertai dengan komplikasi dehidrasi dan harus segera dihidrasikan.
Gejala flu berulang telah dilaporkan dalam beberapa kasus.
Gangguan mood termasuk depresi, iritabilitas, dan konsentrasi menurun. Diagnosis mungkin
tertunda karena depresi komorbid atau penyakit kejiwaan lainnya (Gardner DG et all 2007).
Temuan fisik termasuk hiperpigmentasi pada kulit dan membran mukosa, berkurangnya
rambut pubis dan aksila pada wanita, vitiligo, dehidrasi, dan hipotensi. Membran mukosa oral
hiperpigmentasi merupakan patognomonik untuk penyakit ini (Liotta EA et all 2010).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Uji ACTH
Plasma ACTH
Serum Elektrolit
Analisa Gas Darah
Sinar X
CT Scan
Gambaran EKG
Pemeriksaan Urine
PATHWAYS

ASUHAN KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai