Anda di halaman 1dari 1

23 mei 2022.

Aku masih coba bersyukur, walau memang ini terasa sanggat berat. Taukah engakau baru kmaren ku
dengar ortu ku berkata dengan lantang “kerjalah di kebun sawit!!” “gaji tinggi” kata ibuku, yang
kutahu kadang dia hanya asal bacot saja. Tak pernah rasanya dalam hidupku aku di tuntun dari awal.
Tak pernah mereka merecoki aku di saat tahun2 awal dewasa ku. Lantas mengapa baru sekarang
mereka gaduh. Bukanya telur ayam saja tak terjadi dalam semalam, mengapa mereka merasa bisa
merubah wataku hanya dalam satu pukulan teguran. Oh ayah oh ibu andai kau tau aku sangat
menghormati kalian. Tapi kuping kalian yang dibungkam dan tak mau mendengar saja isi kepalaku,
itu yang sanggat ku benci. Kalian selalu berkata yang terbaik, tapi taukauh kau bawah yng terbaik
buka dari satu arah melainkan dua arah yang saling berikatan. Dengarkanlah pendapat dari anak mu,
biar kau tau cara untuk merespon dan untuk bisa menyamakan kehendak.

27 mei 2022

Masih sama aku baru tau nanti mahar ku bisa 50 juta tapi dengan bawa rumah dan mobil juga oke
masih bisa ku sanggupi dan ku akali, tapi kalau tidak ada mobil dan rumah maka mahar bisa 80 juta
atau membengkak jadi 85 plus emas dengan berat min 10 gram.

Tapi aku masih ragu dengan dia, tingkat ego yang tinggi itu yang bikin aku sering mengalahkan
perasaan ku. Lama2 juga kalau aku sabar terus mungkin aku jadi lelaki yang terlalu mudah di kontrol
dan aku tidak suka itu

Yang kedua dia lelet dan bahkan gak bisa memange hal yang penting untuk dirinya. Bukan cepat
nyiapin berkas magang dia malah sibuk foto2 jepret dan upload ke ig, sungguh tidak bisa
memperotitaskan apa yang penting

18 september 2022

Aku coba mengikhlaskan dia, berapa kali aku nuntut penjelasaan tapi sampai saat ini pun dia tidak
mau menjelaskan tentang cowok tersebut ke aku. Dia da wa untuk gak mendm dan melibatkan
cowok itu dalam hubungan kami, sekarang aku tanya yang duluan bikin story dan menguplod ke ig
itu siapa (itulah yang membuat akhirnya ini cowok masuk dalam hubungan kami)

Aku bersyukur mendapatkan yunita dia wanit no 2 di hatiku setelah ibu dan kakak tentunya. Ini
merepotkan satu sisi aku merindukan kalimat sayang dari ia. Tapi cukup mungkin di note ini juga dia
kehilangan rasa dengan ku. Itu adalah hukuman yang aku terima tapi sungguh aku mencintainya dia
perempuan yang aku percaya untuk jadi ibu dari anakku. Mungkin ini buntut dari makin banyaknya
kerjaan yang di punya sekarang dari kegiatan kampus dan segala macamnya

Aku menulis ini jam 0.28 pagi sungguh sampai sekarang aku tidak bisa tidur memikirkan dia cintaku
padanya melebih rasa kesal ku terhadap nya

Anda mungkin juga menyukai