Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
2023
KATA PENGANTAR
*FAKTA* :
Surat mulai digunakan di belahan dunia sejak 2000 SM, dahulu ada
seluruh masyarakat yang lain dari berbagai belahan dunia. Pada saat itulah
Berdasarkan catatan sejarah, kegiatan surat menyurat di Indonesia telah dimulai sejak zaman
kerajaan Majapahit dan Tarumanegara. Kantor pos pertama di Indonesia berdiri di Batavia
(sekarang Jakarta) pada tanggal 26 Agustus 1746 atas ide Gubernur Jenderal G.W Baron van
Imhoff.
*KONSEP* :
modern seperti telepon, internet, faksimile, dan sebagainya. Surat memiliki kelebihan
dibandingkan alat
komunikasi yang lebih modern. Selain lebih rinci dan lebih lengkap isi pesannya,
surat juga sebagai alat penyampaian pesan, sebagai alat pengingat dan arsip serta
sebagai bukti hitam di atas putih. Dengan adanya surat sebagai bukti hitam di atas
Pengelolaan surat yaitu suatu proses atau kegiatan dalam suatu organisasi dalam pencapaian
tujuan dengan menggunakan sumber daya yang ada dimulai dari kegiatan penerimaan,
pencatatan, penyimpanan, peminjaman, penyusutan sampai dengan kegiatan pemusnahan
surat.
Tujuan pengelolaan surat agar surat dapat sampai kepada pihak yang berkepentigan dengan
cepat, tepat, aman serta dengan biaya yang sekecil mungkin.
*PROSEDUR* :
a). Penerimaan
Surat pertama kali diterima atau diambil dari kurir yang mengantar surat
b). Penyortiran
Penyortiran dapat dilakukan berdasarkan atas golongan surat biasa, rutin dan
c). Pencatatan
ataupun jumlah lampiran yang harus diterima maka langkah berikutnya adalah
melakukan pencatatan.
Mengagendakan surat masuk adalah kegiatan mencatat surat masuk dan surat
keluar kedalam buku agenda (buku harian). Setiap surat yang masuk dicatat
Surat-surat yang perlu diproses lebih lanjut, harus diarahkan dan diteruskan
agenda.
bersangkutan.
buku pengarahan.
g). Penggandaan
Penyimpanan berkas atau arsip surat dari pimpinan dilakukan oleh unit
instansi tersebut.
sebagai berikut :
Konsep surat disebut juga dengan istilah draft. Konsep surat disusun dan dibuat
b. Pengetikan
Apabila konsep surat telah mendapat persetujuan dan memperoleh kode atau nomor
surat, diserahkan kepada unit pengolah. Kemudian kepala unit pengolah harus tekun
dan teliti dalam memeriksa hasil pengetikan konsep surat tersebut hingga konsep
surat tersebut menjadi bentuk surat yang sesuai dengan ketentuan yang ada, setelah
Konsep yang telah disetujui pimpinan kemudian diketik dalam bentuk akhir pada
d. Penandatanganan
Surat itu kemudian disampaikan kepada pimpinan, atau pejabat yang berewenang
untuk menandatangani.
e. Pencatatan
2) Surat dinas resmi ini lebih dulu dicatat dalam agenda oleh petugas yang disebut
agendaris.
3) Surat dinas telah selesai dicatat dalam buku agenda, kemudian surat tersebut siap
untuk dikirim.
f. Pengiriman surat
Pengiriman surat dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu dikirim secara
g. Penyimpanan surat
Lembar utama dikirim ke alamat yang dituju, sedangkan lembar kedua disimpan
5.1 Kesimpulan
ketidakteraturan pencatatan surat masuk dan keluar yang merupakan salah satu penyebab
ketidaklancaran kegiatan proses
surat menyurat 2. Sistem Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar Terkomputerisasi adalah
sebagai sarana informasi untuk staf tata usaha bagian persuratan agar dapat
mempermudah dalam pengelolaan surat.
3. Dengan adanya Sistem Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar Terkomputerisasi
Untuk staf tata usaha bagian persuratan di SMPN 1 Tegalombo pembuatan laporan surat
masuk dan surat keluar bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.
Dana untuk pembiayaan seminar juga sepenuhnya dapat berasal dari para peserta
yang membayar untuk mengikuti seminar. Panitia harus memperhitungkan dengan sangat
hati-hati dan cermat dalam memperkirakan jumlah dan kemampuan calon peserta seminar
dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
Dengan cara ini, Pemberi Tugas tidak perlu menyiapkan dana, namun penuh risiko,
karena tingkat kegagalannya cukup besar dan panitia harus siap menanggung kerugian
kalau jumlah peserta memenuhu target.
Kalau peserta seminar harus membayar mengikuti seminar, maka harus di-manage
dengan baik, berapa biaya mengikuti seminar yang harus mereka bayar, tata cara
pembayaran, tempat pembayaran (via bank atau langsung di tempat seminar).
Pencarian calon sponsor dapat dilakukan sendiri oleh panitia seminar atau diserahkan
kepada event organizer yang memang bergerak dalam bidang tersebut.
Sponsorship dapat juga berupa keikutsertaan para sponsor dalam Buku Panduan
Seminar, Spanduk, Backdrop, Umbul-umbul, dan Banner, Sponsor Konsumsi/Katering,
Sponsor Olahraga (misalnya golf), Publikasi, Souvenir dan benda-benda cendera mata
lainnya. Para sponsor juga dapat memberikan sesuatu langsung kepada para peserta
seminar, misalnya buku, majalah, surat kabar atau hasil produk sponsor, dan semuai ini
harus sepengetahuan dan pesetujuan panitia seminar.
Sumber dana untuk penyelengaraan seminar juga dapat dari berbagai sumber
sebagaimana disebutkan di atas. Banyak seminar yang didanai dari biaya internal dan
ditambah dari peserta yang membayar, atau dana internal dari berbagai sponsor, atau dari
peserta dan sponsor atau malah dari ketiga sumber tersebut.
3) Biaya-Biaya
Biaya-biaya yang diperlukandalam penyelenggaraan sebuah seminar, umumnya
meliputi tiga pos pengeluaran, yaitu biaya operasional, biaya perlengkapan dan sewa, serta
pembayaran honorarium.
a) Biaya Operasional
Biaya operasuonal dikeluarkab untuk keperluan berbagai kegiatan yang sifatnya
operasional sejak dari waktu perencanaan, pelaksanaan samapi dengan pembubaran Panitia
Seminar seperti biaya-biaya rapat panitia, biaya survei, perizinan, kontrak, biaya
panitia/sekretariat (transportasi, akomodasi, konsumsi), dan sebagainya.
b) Biaya Perlengkapan dan Sewa-Sewa
Pembelian bahan, perlengkapan, dan sewa-sewa, merupakan yang dikeluarkan panitia
untuk keperluan berikut.
a. Kelengkapan Seminar
Yang meliputi anata lain, seminar kit, papan nama, name tag, sertifikat, formulir-
formulir pendaftaran, publikasi dan dokumentasi.
b. Pembelian Peralatan Pendukung Seminar
Misalnya pembelian alat tulis kantor dan peralatan lain yang dibutuhkan sebagai
dukungan penyelenggaran seminar.
c. Biaya Konsumsi
Utamanya adalah untuk kebutuhan konsumsi para peserta selama seminar
berlangsung seperti minuman, makanan ringan, makan siang atau makan malam.
d. Sewa-sewa
Seperti pembayaran sewa gedung atau ruang seminar, sewa kendaraan, sewa
komputer, printer, scanner.
e. Pembayaran Honorarium
Pembayaran honorarium adalah untuk para pemakalah moderator, pembawa acara,
notulis, pembuatan naskah makalh pengganti uang transpor wartawan, dan petugas- petugas
tertentu dan tentu saja honorarium atau uang lelah anggota panitia.
Besarnya honorarium telah ditetapkan sebelumnya, dan disesuaikan dengan kriteria
yang telah disepakati bersama oleh panitia.
4) Untung Rugi
Pada prinsipnya, dalam penyelengaraan sbuah seminar tidak dikenal istilah untung
rugi secara finansial, sebab tujuan yang akan dicapai adalah keuntungan yang bersifat
immateriil, yang tidak dapat dinilai dalam bentuk uang atau materi.
Biasanya dna penyelengaraan seminar sudah dianggarkan oleh Pemberi Tuigas dalam pos
tersendiri, sehingga tidak ada istilah “rugi” seperti sebuah kegiatan bisnis, dan kalaupun
pengeluaran melebihi dan budget (anggaran) yang telah ditetapkan itu merupakan risiko
bagi Pemberi Tugas untuk menutupnya.
Dari ruang lingkupnya seminar dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu:
1. Seminar Lokal
Pengertian seminar lokal dikemukakan oleh Yuzal, dkk (2013:34) berikut ini:
Seminar lokal merupakan seminar yang dilaksanakan oleh suatu lembaga atau departemen
yang pesertanya berasal dan dalam lingkungan lembaga atau departemen itu sendiri atau juga
dapat mengikutsertakan peserta dari daerah yang masih berada di bawah lembaga atau
departemen yang bersangkutan.
Seminar ini mempunyai cakupan yang kecil, baik jumlah peserta maupun materi yang
diseminarkan, dan biasanya dilaksanakan di kampus-kampus perguruan tinggi, dengan
pemakalah atau penceramah lokal serta peserta yang hanya terdiri dari para mahasiswa dari
perguruan itu sendiri.
2. Seminar Nasional
Pengertian seminar nasional dikemukakan oleh Yuzal, dkk (2013:34) berikut ini:
Seminar nasional cakupannya lebih luas dibandingkan dengan seminar lokal, pesertanya
berasal dari berbagai tempat atau daerah, pembicaranya juga dari kalangan tertentu yang
berskala nasional dengan materi yang tentunya lebih berbobot dan tempat
penyelenggaraannya biasanya dilakukan di hotel-hotel besar atau di balai sidang.
3. Seminar Internasional
Seminar ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari dalam maupun luar negeri,
membahas isu-isu yang terkait dengan masalah-masalah global, dengan pembicara tokoh-
tokoh penting dari alam negeri maupun manca negara (Yuzal, dkk, 2013:34).
Seminar bertaraf internasional yang pesertanya berasal dari negara-negara di kawasan
tertentu saja disebut seminar regional. Penyelenggaraan seminar Internasional agak sedikit
merepotkan dibandingkan dengan seminar nasional, karena harus menyediakan fasilitas-
fasilitas seminar yang tidak diperlukan dalam semminar nasional, seperti penerjemah dan
petugas-petugas yang bisa berbahasa asing. Masih dalam ruang lingkup seminar dikenal
adanya seminar terbatas yaitu seminar yang terbatas waktunya, terbatas pesertanya atau
terbatas tema atau topik.
4) Undangan
Sekretariat harus menyiapkan undangan seminar, dan memperhitungkan waktu
penyampaiannya kepada calon peserta seminar, jangan terlalu lama, dan jangan pula terlalu
dekat dengan waktu pelaksanaan seminar (Hari H).
Materi undangan berisi informasi tentang waktu dan tempat pelaksanaan seminar serta
pokok-pokok acara, dan untuk tempat seminar yang belum familiar dengan publik, ada
baiknya dibuatkan denah lokasi yang jelas.
Kalau calon peserta harus membayar untuk mengikuti seminar tersebut, dalam undangan
harus dijelaskan jumlah yang harus dibayar dan tata cara pembayarannya.
Dalam undangan seminar, juga disertakan secarik kertas kecil untuk diisi oleh calon peserta
guna memastikan kehadiran mereka.
5) Buku Panduan
Pada seminar-seminar yang berskala nasional maupun internasional, biasanya panitia
menerbitkan Buku Panduan Seminar yang memuat informasi-informasi yang dibutuhkan oleh
peserta seminar. Buku Panduan tersebut juga memuat berbagai informasi lain yang berguna
bagi peserta seminar, seperti jadwal penerbangan, kereta api, info tentang hotel, tempat-
tempat wisata dan belanja, rumah sakit.
Bahkan pada seminar-seminar yang berskala internasional, Buku Panduan dibuat lebih
dari satu bahasa yang juga memuat profil negara dan kota penyelenggara seminar, panduan
berbelanja bagi orang asing, contoh-contoh ucapan atau percakapan sehari-hari (misalnya
Terima Kasih, Selamat Pagi, dan sebagainya).
Pada Buku Panduan Seminar ini biasanya disediakan halaman-halaman khusus untuk
ucapan terima kasih panitia kepada pihak-pihak yang membantu terselenggaranya seminar,
termasuk ucapan terima kasih kepada para sponsor.
Karena buku panduan ini akan beredar ke banyak orang maka para sponsor berlomba-
lomba menjadikan buku ini sebagai media publikasi mereka untuk mengiklankan produk atau
perusahaannya.
Mengingat buku ini akan menjadi ladang bisnis dan dapat menjadi sumber dana bagi
pembiayaan seminar, maka sebaiknya panitia mengemas Buku Panduan ini sedemikan rupa,
sehingga mempunyai daya tarik untuk para pemasang iklan. Semakin banyak peserta
seminar, tentu semakin luas pula jangkauan promosinya, dan peluang ini harus dimanfaatkan
oleh panitia.
Penanganan Buku Panduan ini harus mendapat perhatian khusus dari Panitia, dalam hal
ini sekretariat sebagai dapurnya.
6) Kelengkapan Seminar
Kelengkapan-kelengkapan seminar sebagaimana tersebut di bawah ini harus
dipersiapkan oleh Sekretariat dengan baik, jangan sampai terjadi kekurangan pada saat
diperlukan, juga perlu diperhatikan mutu atau kualitas kelengkapan seminar tersebut.
a) Seminar Kit
Merupakan kelengkapan mutlak dalam penyelenggaraan sebuah seminar, biasanya
berbentuk tas tangan (hand bag) atau map yang telah diisi dengan bahan-bahan seminar
(makalah) dan dilengkapi pula dengan note book dan alat-alat tulis. Makin bergensi sebuah
seminar, maka seminar kit-nya jgua semakin bagus mutu dan kualitasnya.Belakangan ini,
banyak panitia seminar yang memberikan goody bag kepada sebagai kantong penyimpanan
seminarkit, yang ukurannya disesuaikan dengan keperluan, didesain cantik dan menarik.
b) Papan Nama
Papan nama ini diletakkan di atas meja Pemakalah, Moderator, Pembanding,
Pengamat, dan Notulis, juga pada meja Penerima Tamu dan meja panitia, kalau diperlukan di
meja peserta juga disediakan papan nama.
Tulisan pada papan nama tersebut harus dapat terbaca dengan jelas, untuk itu disarankan
menggunakan tulisan yang kontras dengan warna latar belakangnya.
c) Name Tag
Name Tag disediakan sebagai identitas untuk para peserta dan dipakai selama seminar
berlangsung, selain nama peserta juga biasanya dicantumkan foto peserta, nama perusahaan
atau instansi yang bersangkutan.
Selain untuk memudahkan komunikasi antarsesama peserta (bisa menyapa langsung karena
sudah melihat nama di name tag), panitia dengan cepat dapat mencari atau mengenali peserta
kalau sewaktu-waktu diperlukan. Name tag juga disediakan untuk anggota panitia, dengan
warna yang tentu berbeda dengan peserta seminar.
Ada dua jenis name tag, pertama yang dijepit atau menggunakan peniti, dan jenis yang kedua
adalah yang digantung, sekretariat harus memilih name tag yang berkualitas bagus, dan tidak
gampang copot atau jatuh selama dipakai peserta, dan tulisan nama serta perusahaan/instransi
peserta harus tertulis rapi dan dapat dibaca dengan baik.
Untuk kepraktisan, misalnya di antara peserta sudah saling kenal, maka ada panitia yang
memberikan name tag tanpa mencantumkan nama, cukup mencantumkan “PESERTA” atau
“PANITIA” saja.
d) Sertifikat
Panitia Seminar menyediakan sertifikat kepada para Peserta Seminar atas
keikutsertaan mereka, dan sertifikat juga diberikan kepada Keynote Speaker, para Pemakalah,
Pembanding, Moderator, dan Pengamat.
Selain sebagai tanda keikutsertaan dalam sebuah seminar, sertifikat juga merupakan tanda
kenang-kenangan bagi peserta, untuk itu perlu didesain sebaik mungkin dengan mutu kertas
dan cetakan yang prima, karena biasanya akan disimpan lama atau dibingkai oleh peserta
dan dipajang pada temapt yang pantas.
Pada sertifikat tercantum nama dan gelar peserta seminar serta instansi atau perusahaannya,
jadi diperlukan ketelitian dan kecepatan secretariat dalam penyiapan sertifikat dan penulisan
nama, sebab sertifikat akan disampaikan pada saat seminar akan berakhir.
Kata-kata dalam sertifikat bisa dibuat dalam bahasa Indonesia, tapi banyak pula panitia
seminar yang menggunakan bahasa asing untuk kata-kata dalam sertifikat yang mereka
keluarkan terutama seminar yang berskala internasional atau yang banyak diikuti oleh orang
asing sebagai peserta.
7) Hasil Seminar
Hasil seminar berupa konsep Rumusan Seminar yang telah dibuat oleh Tim Perumus
dan dibacakan pada saat sebelum penutupan seminar, harus segera dirapikan oleh sekretariat,
digandakan dan bersamaan dengan sertifikat, akan dibagikan kepada peserta.
Sekretariat juga wajib mengirimkan hasil rumusan seminar tersebut ke alamat peserta yang
kebetulan sudah meninggalkan ruang seminar sebelum ditutup secara resmi.
Secara resmi, Hasil Rumusan Seminar beserta Rekomendasi Tindak Lanjutnya akan dikirim
ke lembaga-lembaga dan instansi terkait sebagai pertanggungjawaban ilmiah atau keilmuan
dari lembaga penyelenggara seminar.
1. Kekurangan seminar
2. Kelebihan seminar
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Kamdhi J.S. 2003. Terampil Berargumen Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk
Tim Pustaka Phoenix. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia(Edisi Baru). Jakarta: PT Media
Pustaka Phoenik.
Trianto Agus. 2007. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk
SMP dan Mts kelas VIII Standar Isi 2006. Jakarta: Erlangga.
Yuzal, Indra dkk. 2013. Panduan Praktis Seminar. Jakarta: Rajawali Pers