1. Kuartil.
Kuartil didefinisikan sebagai nilai batas dari sekumpulan data yang dibagi menjadi empat bagian yang sama dari
data yang telah diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Masing-masing bagian diberi nama kuartil
pertama (Q1 ), kuartil kedua ( Q2 ), dan kuartil ketiga ( Q3 ).
X1 Q1 Q2 Q3 Xn
Contoh:
Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data berikut:
1. 2, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 8, 9
2. 3, 3, 5, 7, 8, 8, 9
Jawab:
1. Untuk menentukan nilai kiartil data harus diurutkan dahulu
Banyak datum (n) = 10
1 (10+1)
=data ke 2 , 75
Q1 = data ke - 4 sehingga
Q1 = data ke-2 + 0,75 ( data ke 3 – data ke 2)
Q1 = 2 + 0,75 ( 3 – 2 )
Q1 = 2 + 0,75
Q1 = 2,75
2(10+1 )
=data ke 5,5
Q2 = data ke- 4 sehingga
Q2 = data ke- 5 + 0,5( data ke 6 – data ke-5)
Q2 = 5 + 0,5 (6 – 5 )
Q2 = 5 + 0,5
Q2 = 5,5
3 (10+1)
data ke 8 ,25
Q3 = data ke- 4 sehingga
Q3 = data ke-8 + 0,25 (data ke-9 – data ke-8)
Q3 = 8 + 0,25( 8 – 8)
Q3 = 8
Disamping menggunakan ketentuan letak seperti pada data tunggal, maka nilai kuartilnya ditentukan dengan rumus :
1
n−Fi
Qi = Li + 4 .C
fi
1 1
n (40 )
Jawab: Q1 = data ke- 4 = data ke 4 = data ke -10 sehingga Q1 terletak pada interval ke-3 yaitu 138 - 146
( 10−8 )
Q1 = 137,5 + .9
10
= 137,5 + 1,8
= 139,3
( 20−18 )
Q2 = 146,5 + .9
13
= 146,5 + 1,38
= 147,88
( 30−18 )
Q3 = 146,5 + .9
13
1. Desil
Desil adalah sekumpulan data yang dibagi menjadi 10 bagian yang sama dari data yang telah diurutkan dari yang
terkecil hingga yang terbesar.
i( n+1)
Letak Di = data ke-
10
Contoh:
Tentukanlah nilai dari D5 dari data: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Jawab:
5(8+1)
Letak D5 = data ke-
10
= data ke- 4,5
D5
= data ke-4 + 0,5 (data ke-5 – data ke-4)
= 5 + 0,5 (6 – 5)
= 5,5
b. Desil Data Kelompok
Desil data kelompok ditentukan dengan rumus:
( )
i
n−Fi
Di = Li + 10
.C
fi
Contoh :
Jawab.
( )
8
n−F 8
D8 = L8 + 10
.C
f8
32−31
D8 = 155,5 + .9
4
D8 = 155,5 + 2,25
D8 = 157,75
3. Persentil
Persentil adalah nilai batas dari sekumpulan data yang dibagi menjadi seratus bagian yang sama dari data yang
telah diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar.
i(n+1)
Letak Pi = data ke
100
Contoh :
Tentukan P75 dari tabel distribusi frekuensi berikut:
Jawab.
75(90+1)
Letak P75 = data ke = 68,25
100
Letak data ke 68,25 adalah data yang terletak pada frekuensi kumulatif 75. Jadi nilai P75 adalah 7
( )
i
n−Fi
Pi = Li + 100
.C
fi
( )
80
n−F 80
Jawab : P80 = L80 + 100
.C
f 80
( )
80
40−31
P80 = 155,5 + 100
.9
4
P80 = 155,5 + (
32−31
4
.9 )
P80 = 155,5 + 2,25
P80 = 157,75
Ukuran Penyebaran.
a. Jangkauan
Jangkauan adalah selisih antara nilai maksimum dengan minimum.
Contoh :
Tentukan Range data berikut :
1. 4, 5, 9, 3, 6, 5, 7
2.
Interval Kelas Frekuensi (f)
120 – 128 3
129 – 137 5
138 – 146 10
147 – 155 13
156 – 164 4
165 - 173 3
174 – 182 2
JUMLAH 40
Jawab :
1. R=7–3=4
2. R = 182 – 120 = 62
b. Simpangan rata-rata
Simpangan rata-rata adalah suatu simpangan nilai untuk observasi terhadap rata-rata.
Simpangan rata-rata ditentukan dengan rumus:
SR =
∑ f |x i−x|
i=1
n
Dengan : SR = Simpangan rata-rata
|| = harga mutlak ( semua nilai adalah positif )
xi = data ke-i
x = mean
N = banyaknya data
Contoh :
Tentukan Simpangan rata dari :
1. 4, 5, 6, 7, 8
Jawab:
4 +5+6+7 +8
1. x= =6
5
5923
Jawab : x= = 148,08
40
416,18
SR = =10,40
40
5. Ragam dan Simpangan baku
Ragam adalah jumlah kuadrat dari selisih nilai itu dengan nilai rata-rata dibagi dengan jumlah frekuensi.
Untuk data tunggal ragam ditentukan dengan rumus :
n
n
1
∑ ( x 1−x) 2
S = ∑ ( x i −x ) 2
2
n n
∑ f 1(x 1−x)2 1
S = ∑ f i ( x i−x )2
2
S2 =
i=1 atau n i =1
n
∑f 1
i=1
Simpangan baku atau standar deviasi adalah akar kuadrat dari ragam
Untuk data tunggal simpangan baku ditentukan dengan rumus :
√
n
S= ∑ ( x 1−x)2
i=1
n
Untuk data kelompok simpangan baku ditentukan dengan rumus :
√
n
∑ f 1( x 1− x)2
S = i=1
n
∑f 1
i=1
Dengan : S2 = ragam
S = simpangan baku
xi = data ke-i atau nilai titik tengah
fi = frekuensi ke-i
n = banyaknya data
Contoh :
Tentukan ragam dan simpangan baku dari data berikut :
1. 4, 5, 6, 7, 8
2. Interval Kelas Frekuensi (f)
120 – 128 3
129 – 137 5
138 – 146 10
147 – 155 13
156 – 164 4
165 - 173 3
174 – 182 2
JUMLAH 40
Jawab :
4 +5+6+7 +8
1. x= =6
5
2 2 2 2 2
( 4−6) +(5−6) +(6−6) +(7−6) +(8−6) 4+ 1+ 0+1+4 = 10 =2
S2 = =
5 5 5
S = √ 2=1,41
S = √ 58,19=7,63
6. Jangkauan Semi Interkuartil dan Jangkauan Persentil.
Contoh:
Tentukan hamparan dan simpangan kuartil dari data berikut :
1. 4, 5, 6, 7, 8, 9
2.
Jawab :
1. H = K3 - K1 = 8 – 5 = 3
1 1 1
SK = ( K3 - K1) = ( 3 ) = 1
2 2 2
2. H = K3 – K1 = 154,81 – 139,3 = 15,51
1 1
SK = ( K3 – K1 ) = ( 15,51 ) = 7,75
2 2
b. Jangkauan Persentil.
Jangkauan Persentil adalah selisih antara persentil terbesar dengan
Terkecil dan dirumuskan dengan :
RP = P99 – P1
Contoh :
Tentukan Jangkauan persentil dari tabel berikut :
Interval Kelas Frekuensi (f) Frekuensi
Kumulatif
120 – 128 3 3
129 – 137 5 8
138 – 146 10 18
147 – 155 13 31
156 – 164 4 35
165 - 173 3 38
174 - 182 2 40
JUMLAH 40
Jawab :
RP = P99 – P1 = 181,38 – 120,63 = 60,75
xi −x
Z =
S
Dengan : x1 = nilai data ke-i
x = mean
S = simpangan baku
Contoh:
Suatu kelompok data mempunyai nilai rata-rata 6,25 dan simpanan baku 1,25. Jika salah satu datanya bernilai 7,65.
Nyatakan nilai mentah tersebut dalam nilai standar.
Jawab:
xi −x 7,65−6,25
Z = = =1,12
S 1,25
1.Koefisien Variasi
Koefisien variasi adalah suatu perbandingan antara simpangan baku dengan nilai rata-ratanya yang dinyatakan
denan presentasenya.
Besar kecilnya koefisien variasi sanat berpengaruh terhadap baik tidaknya kumpulan suatu data. Jika koefisien
variasi semakin kecil, data semakin homogen dan sebaliknya jika koefisien variasi semakin besar, data semakin
heterogen.
Besarnya koefisien variasi dapat dihitung dengan rumus:
S
KV = x 100
x
Dengan : KV = koefisien variasi
S = simpangan baku
x = mean
Contoh :
Tentukan kofisien variasi dari tabel berikut :
2327,6848
S = = 58,192
40
58,192
KV = x 100 = 39
148,08