Anda di halaman 1dari 12

MODUL PEMBELAJARAN A

MANAJEMEN KONSTRUKSI DAN RAB

1. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
1. Nama Penyusun : Kusmunawaroh, S.Pd.
2. Institusi : SMK Negeri 4 Semarang
3. Tahun : 2022
4. Jenjang : SMK
5. Kelas /Prog. Keahlian : XI / DPIB
6. Alokasi Waktu : 3 x 4 JP = 12 Jam Pelajaran

B. Kompetensi Awal
1. Siswa mampu mengumpulkan data/informasi dari berbagai sember (buku,
lingkungan, web site).
2. Siswa mampu menganalisis dan mengambil keputusan dari informasi/data yang
didapatkan.
3. Siswa mampu membuat presentasi dan menyajikannya.

C. Profil Pelajar Pancasila.


1. Peserta didik bernalar kritis dan mandiri dalam proses pengumpulan informasi.
2. Peserta didik bernalar kritis dan berani dalam mengambil keputusan.
3. Peserta didik kreatif dalam mempresentasikan informasi yang diperoleh.

D. Sarana Prasarana
Buku sumber referensi, berbagai web site sebagai sumber informasi, LCD.

E. Target Peserta Didik


1. Peserta didik yang tanpa kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar akan mendapatkan pendampingan khusus.

F. Model Pembelajaran Yang Digunakan


Problem based Learning dan Project Base Learning secara individu dan atau
kelompok.

2. KOMPONEN ISI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami jenis proyek konstruksi
2. Memahmi pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
3. Memahami tahapan proyek konstruksi
B. Pemahaman Bermakna
1. Manusia melakukan observasi untuk mendapatkan data-data yang objektif dan
akurat.
2. Dari hasil observasi mampu menafsirkan dan menginterprestasikan suatu data dan
informasi.

C. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang kamu ketahui tentang proyek konstruksi?
2. Apa saja ciri-ciri proyek konstruksi?
3. Apa saja tahapan sebuah proyek konstruksi?

D. Persiapan Pembelajaran
1. Menyiapkan bahan dan materi pelajaran.
2. Menyiapkan LCD.
3. Mengecek kelengkapan alat dan bahan terkait protokol kesehatan.

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (4 Jp x 45 menit = 180 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk 30 menit
memulai pembelajaran.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
3. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru
terkait aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
4. Guru melakukan asesmen diagnostic untuk pemetaan
5. Peserta didik dan guru membahas hasil asesmen
diagnostic.
6. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik yang
disampaikan guru.
Kegiatan Inti Mengamati 135 menit
1. Peserta didik menyimak pemaparan guru tentang
Mengorientasikan jenis-jenis pekerjaan konstruksi.
peserta didik pada 2. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang jenis
masalah proyek konstruksi dari berbagai sumber.
3. Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang
informasi yang dikumpulkan.
Mengorganisasikan Mengorganisasi
peserta didik untuk 1. Peserta didik membentuk kelompok 4 – 5 orang
belajar setiap kelompok.
2. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas dalam
mengumpulkan informasi pendukung.
3. Guru memberikan tugas untuk mengidentifikasi
syarat, hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat
dalam proyek konstruksi.
Mengolah informasi
1. Kelompok menyampaikan pendapat di depan kelas
mengenai hasil diskusi kelompoknya tentang sejarah,
klasifikasi, dan bagian-bagian jalan.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
2. Peserta didik yang lain mengkonfirmasi kebenaran
dari materi yang didiskusikan.
3. Guru melakukan penguatan terkait hasil presentasi
peserta didik

Mengkomunikasikan
1. Peserta didik menyampaikan gagasan atau pendapat
di depan kelas mengenai hasil diskusi tentang
sejarah, klasifikasi, dan bagian-bagian jalan.
Penyaji mencatat masukan dan gagasan hasil
diskusi.

Kegiatan Penutup 1. Peserta didik mengajukan pertanyaan konfirmasi jika 15 menit


ada hal yang belum dipahami terkait materi yang
dibahas.

Pertemuan 2 (4 Jp x 45 menit = 180 menit)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk 30 menit
memulai pembelajaran.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
3. Peserta didik membuat kesepakatan dengan guru
terkait aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
4. Guru melakukan asesmen diagnostic untuk pemetaan
5. Peserta didik dan guru membahas hasil asesmen
diagnostic.
6. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik yang
disampaikan guru.
Kegiatan Inti Mengamati 135 menit
1. Peserta didik menyimak pemaparan guru tentang
Mengorientasikan jenis-jenis pekerjaan konstruksi.
peserta didik pada 2. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang jenis
masalah proyek konstruksi dari berbagai sumber.
3. Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang
informasi yang dikumpulkan.
Mengorganisasikan Mengorganisasi
peserta didik untuk 1. Peserta didik membentuk kelompok 4 – 5 orang
belajar setiap kelompok.
2. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas dalam
mengumpulkan informasi pendukung.
3. Guru memberikan projek pengamatan tahapan
proyek konstruksi di lingkungan rumah masing-
masing. (sesuai lembar kerja siswa)
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik mengajukan pertanyaan konfirmasi jika 15 menit
ada hal yang belum difahami terkait materi yang
dibahas.
Pertemuan 3 (4 Jp x 45 menit = 180 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk 15 menit
memulai pembelajaran.
2. Guru melakukan asesmen diagnostic sederhana.
Kegiatan Inti Membimbing 150 menit
1. Peserta didik melakukan penyelidikan untuk
Membimbing mendapatkan informasi dari sumber yang ada.
penyelidikan 2. Peserta didik menyusun bahan presentasi tentang
kelompok tahapan pekerjaan konstruksi.
Menyajikan hasil Mengolah informasi
diskusi kelompok 1. Kelompok menyampaikan pendapat di depan kelas
mengenai hasil diskusi kelompoknya tentang sejarah,
klasifikasi, dan bagian-bagian jalan.
2. Peserta didik yang lain mengkonfirmasi kebenaran
dari materi yang didiskusikan.
3. Guru melakukan penguatan terkait hasil presentasi
peserta didik

Mengkomunikasikan
1. Peserta didik menyampaikan gagasan atau pendapat
di depan kelas mengenai hasil diskusi tentang
tahapan pekerjaan konstruksi.
2. Penyaji mencatat masukan dan gagasan hasil
diskusi.
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik mengajukan pertanyaan konfirmasi jika 15 menit
ada hal yang belum difahami terkait materi yang
dibahas.
2. Guru menyampaikan persiapan yang harus dilakukan
pada pertemuan selanjutnya.

F. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
a) Diperoleh dari Tim GSM tentang peta bakat siswa.
b) Observasi tentang kesiapan sarana pembelajaran yang dimiliki siswa
c) Observasi tentang kesehatan siswa, bernalar kritis, dan kreatif dalam
mencari dan mengelola data/informasi.

2. Asesmen Formatif
a) Sikap dan keaktifan dalam mengikuti pembelajaran.
b) Pertanyaan lisan.
c) Dokumen dan hasil presentasi.

3. Asesmen Sumatif
a) Soal pilihan ganda
b) Projek
G. Pengayaan dan Remedial
1. Peserta didik yang telah kompeten diberi pengayaan
2. Peserta didik yang belum kompeten diberi remedial.

H. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Siswa menyampaikan umpan balik kepada guru, dalam bentuk lisan maupun
tulisan agar pembelajaran menjadi lebih baik.

3. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA SISWA


PENGAMATAN TAHAPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

A. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah agar peserta didik:
1. Mampu mengumpulkan data tentang jenis pekerjaan konstruksi .
2. Memiliki kemampuan menganalisa karakteristik proyek konstruksi.
3. Memiliki keterampilan dalam mempresentasikan tahapan pekerjaan konstruksi.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
1. Kamera digital / perangkat lain yang sejenis
2. Alat tulis
3. PC / Laptop
C. Langkah-langkah
1. Siapkan kamera digital dan alat tulis.
2. Ambil gambar / foto proyek konstruksi di lingkungan anda dan anda berada di
dalam foto tersebut.
3. Catat kondisi lingkungan di proyek tersebut.
4. Catat tahapan pelaksanaan pekerjaan yang diamati.
5. Susunlah laporan kegiatan dan jelaskan tahapanpelaksanaan pekerjaan tersebut
sesuai dengan kriteria yang telah anda pelajari.
6. Presentasikan secara kelompok.
D. Foto proyek konstruksi (Contoh)
E. Laporan
Tahapan pelaksanaan proyek konstruksi jalan beton
1. Ukuran lebar jalan 4 meter
2. Tebal plat beton 20 cm
3. Tebal lantai kerja ±10 cm
4. Pemasangan lapisan plastik di atas lantai kerja untuk mengantisipasi kebocoran air
semen
5. Pemasangan tulangan pokok di sepanjang badan jalan dengan ukuran Ø16-15
6. Pemasangan tulangan bagi dengan ukuran Ø10-20
7. Pengecoran badan jalan dengan beton jadi (readymix concrete)
8. Pemeliharaan plat
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Ringkasan materi (terlampir), laman web site yang sesuai, buku Manajemen
Konstruksi dan RAB, lingkungan rumah dan sekolah.

C. Glosarium

D. Daftar Pustaka

E. BAHAN BACAAN
JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan
alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan.
Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan dari berbagai
sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai
suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa
pembangunan/perbaikan sarana fasilitas (gedung, jalan, jembatan, bendungan dan
sebagainya) atau bisa juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan. Dari pengertian di
atas, maka proyek merupakan kegiatan yang bersifat sementara (waktu terbatas), tidak
berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya
terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Pengertian proyek dalam pembahasan ini bidatasi dalam arti proyek konstruksi, yaitu proyek
yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan). Dari pengertian dan batasan di
atas, maka dapat dijabarkan beberapa karakteristik proyek sebagai berikut.
1. Waktu proyek terbatas, artinya jangka waktu, waktu mulai (awal proyek dan waktu
finish (akhir proyek) sudah tertentu.
2. Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan produk
rutin/berulang (Pabrikasi).
3. Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan pola di awal
sedikit, berkembang makin banyak, menurun dan berhenti.
4. Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan
dan pelaksanaan).
5. Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula.
6. Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah ditetapkan,
tidak dapat sembarang tempat.
7. Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan, alat,
tenaga dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus memenuhi
prosedur persyaratan tersebut.

Jenis-jenis pekerjaan konstruksi


1.Kontruksi jalan dan jembatan
Pekerjaan pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan jalan dan jembatan leading
sectornya berada pada Kementrian Pekerjaan Umum dan Ditjen Bina Marga.
Untuk di provinsi, kabupaten/kota berada pada Dinas Pekerjaan Umum setempat. Tujuan
dari pekerjaan pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan jalan dan jembatan adalah
untuk menghubungkan satu daerah ke daerah lain dan untuk memperlancar arus
transportasi darat agar perpindahan orang, barang dan jasa dari suatu daerah ke
daerah lain dapat lebih lancar sehingga akan tercipta keseimbangan dan
pertumbuhan/perkembangan ekonomi di daerah yang terhubung jalur transportasi tersebut.
2.Konstruksi Gedung
Gedung merupakan suatu jenis penyediaan infrastruktur yang juga b a n y a k m e n y i t a
belanja pemerintah. Hampir setiap tahun, setiap kementrian,
lembaga dan instansi di pusat maupun daerah melakukan pembangunan gedung,
baik untuk kebutuhan instansi itu sendiri maupun u n t u k k e p e n t i n g a n m a s y a r a k a t ,
m i s a l n y a p e m b a n g u n a n r u m a h s a k i t ataupun sekolah. Leading sector untuk jenis
penyediaan jenis infrastruktur i n i a d a l a h K e m e n t r i a n P e k e r j a a n U m u m D i t j e n
C i p t a K a r y a . U n t u k d i provinsi, kabupaten/kota dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum setempat.
3. Konstruksi Jaringan Irigasi dan Bendungan
Pembangunan infrastruktur berupa jaringan irigasi, waduk, dan
bendungan dilakukan untuk penyediaan infrastruktur bidang pengairan.  Tujuan
utamanya adalah untuk membantu peningkatan produksi pertanian, perlindungan
sumber daya air baku, perlindungan terhadap bahaya banjir, dan penyediaan
energi terbarukan melalui pembangkit listrik tenaga air. L e a d i n g s e c t o r untuk
infrastruktur jenis ini ada pada Kementrian Pekerjaan Umum Ditjen Sumber
Daya Air. Untuk provinsi, kabupaten/kota dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum setempat.
Jenis Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia
dan kemajuan teknologi. Bidang-bidang kehidupan manusia yang makin beragam menuntut
industri jasa konstruksi, membangun proyek-proyek konstruksi sesuai dengan keragaman
bidang tersebut. Proyek konstruksi untuk bangunan pabrik tentu berbeda dengan bangunan
gedung untuk sekolah. Proyek konstruksi bendungan, terowongan, jalan, jembatan dan
proyek teknik sipil lainnya membutuhkan spesifikasi, keahlian dan teknologi tertentu, yang
tentu berbeda dengan proyek perumahan/pemukiman (Real Estate). Memang agak sulit
mengkategorikan jenis-jenis proyek dalam kategori-kategori /jenis yang rinci dan tegas,
namun secara umum (garis besar) klasifikasi/jenis proyek konstruksi dapat dibagi menjadi:
1. Proyek konstruksi bangunan gedung (Building Construction)
Proyek konstruksi bangunan gedung mencakup bangunan gedung perkantoran, sekolah,
pertokoan, rumah sakit, rumah tinggal dan sebagainya. Dari segi biaya dan teknologi terdiri
dari yang berskala rendah, menengah, dan tinggi. Biasanya perencanaan untuk proyek
bangunan gedung lebih lengkap dan detail. Untuk proyek-proyek pemerintah (di Indonesia)
proyek bangunan gedung ini dibawah pengawasan/pengelolaan DPU sub Dinas Cipta Karya.
2. Proyek bangunan perumahan/pemukiman (Residential Construction/ Real
Estate)
Di sini proyek pembangunan perumahan/pemukiman (real estate) dibedakan dengan proyek
bangunan gedung secara rinci yang didasarkan pada klase pembangunannya serempak
dengan penyerahan prasarana-prasarana penunjangnya, jadi memerlukan perencanaan
infrastruktur dari perumahan tersebut (jaringan transfusi, jaringan air, dan fasilitas lainnya).
Proyek pembangunan pemukiman ini dari rumah yang sangat sederhana sampai rumah
mewah, dan rumah susun. Di Indonesia pengawasan di bawah Sub Dinas Cipta Karya.
3. Proyek konstruksi teknik sipil/proyek Konstruksi rekayasa berat (Heavy
Engineering Construction) umumnya proyek yang masuk jenis ini adalah proyek-proyek
yang bersifat infrastruktur seperti proyek bendungan, proyek jalan raya, jembatan,
terowongan, jalan kereta api, pelabuhan, dan lain-lain. Jenis proyek ini umumnya berskala
besar dan membutuhkan teknologi tinggi.
4. Proyek konstruksi industri (Industrial Construction)
Proyek konstruksi yang termasuk dalam jenis ini biasanya proyek industri yang
membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus seperti untuk kilang minyak, industri
berat/industri dasar, pertambangan, nuklir dan sebagainya. Perencanaan dan
pelaksanaannya membutuhkan ketelitian dan keahlian/ teknologi yang spesifik.

Tahapan Proyek Konstruksi


Secara garis besar tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi:
1. tahap perencanaan (planning)
2. tahap perancangan (design)
3. tahap pengadaan/pelelangan
4. tahap pelaksanaan (construction)
Masing-masing tahap proyek di atas dibagi lagi dalam beberapa kegiatan yang lebih detail.
1. Tahapan Perencanaan (Planning)
Merupakan penetapan garis-garis besar rencana proyek, mencakup: recruitment konsultan
(MK, perencana) untuk menterjemahkan kebutuhan pemilik, pembuatan TOR, survey,
feasibility studies/studi kelayakan proyek, pemilihan design, schematic design, program dan
budget, financing. Disini merupakan tahap pengelolaan ( briefing), studi, evaluasi dan
program yang mencakup hal-hal teknis ekonomis, lingkungan, dll.
Hasil dari tahap ini adalah:
 laporan survey
 studi kelayakan
 program dan budget
 TOR (Term Of Reference)
 master plan
2. Tahap Perancangan (Design)
Tahap Perancangan terdiri dari:
a. Prelimenery Design (Pra Rancangan)
yang mencakup kriteria desain, skematik desain, proses diagram blok plan, rencana tapak,
potongan, denah, gambar situasi/site plan tata ruang, estimasi cost.
b. Design Development (Pengembangan Rancangan)
Merupakan tahap pengembangan dari pra rancangan yang sudah dibuat dan perhitungan-
perhitungan yang lebih detail, mencakup:
1) perhitungan-perhitungan detail (struktural maupun non struktural) secara terperinci.
2) gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur, mekanikal, dsb.)
3) outline specification (garis besar)
4) estimasi cost untuk konstruksi secara terperinci.
c. Disain akhir dan penyiapan dokumen pelaksanaan ( final design & construction document).
Merupakan tahap akhir dari perencanaan dan persiapan untuk tahap pelelangan, mencakup:
1) gambar-gambar detail, untuk seluruh bagian pekerjaan
2) detail spesifikasi
3) bill of quantity (daftar volume)
4) estimasi biaya konstruksi (secara terperinci)
5) syarat-syarat umum administrsi dan peraturan umum (dokumen lelang)

3. Tahap Pengadaan/Pelelangan

Tahap pengadaan atau pelelangan dilakukan untuk:

a. Pengadaan konsultan
1. Konsultan Perencana (MK) setelah gagasan awal/TOR ada
2. Konsultan Pengawas setelah dokumen lelang ada
b. Pengadaan kontraktor setelah dokumen lelang ada

4. Tahap Pelaksanaan (construction)


Merupakan pelaksanaan pembangunan konstruksi fisik yang telah dirancang pada tahap
design. Pada tahap ini, setelah kontrak ditandatangani, SPK dikeluarkan, maka pekerjaan
pelaksanaan dilakukan. Pekerjaan pelaksanaan mencakup:
a. Rencana kerja (time schedule)
b. Pembagian waktu secara terperinci
c. Rencana lapangan (site plan/instalation) rencana peletakan material, alat, bangunan-
bangunan pendukung lainnya.
d. Organisasi lapangan
e. Pengadaan bahan/material
f. Pengadaan atau mobilisasi alat
g. Pengadaan atau mobilisasi tenaga/pekerja
h. Pekerjaan persiapan (stake Out)

secara skematis tahapan/proses proyek konstruksi dapat dijabarkan sebagai berikut:


Tahapan proyek konstruksi

Anda mungkin juga menyukai