Hepatitis E
Hepatitis E
1. **Kontaminasi Makanan atau Minuman:** Salah satu cara penularan yang paling umum
adalah melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja yang
mengandung virus hepatitis E. Terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk, penyediaan
air bersih yang tidak memadai, atau praktik-hygiene yang rendah, risiko penularan
meningkat.
2. **Kontak dengan Feses yang Terkontaminasi:** Melalui kontak dengan feses yang
terkontaminasi, seperti melalui praktik kebersihan yang buruk.
3. **Transmisi dari Hewan:** Beberapa kasus hepatitis E juga dikaitkan dengan transmisi
virus dari hewan tertentu, seperti babi, ke manusia. Ini sering terjadi pada daerah di mana
praktik pertanian dan konsumsi daging hewan mentah atau setengah matang umum.
- Demam.
- Kelelahan.
- Mual dan muntah.
- Nyeri perut.
- Urin berwarna gelap.
- Kotoran tinja berwarna terang.
- Kuning pada kulit dan mata (jaundice).
Biasanya, gejala hepatitis E akan mereda dalam beberapa minggu hingga bulan tanpa
pengobatan. Hepatitis E jarang menjadi infeksi kronis.
3. **Pemanasan Makanan:** Memasak makanan dengan suhu yang cukup tinggi dapat
membunuh virus hepatitis E. Hindari makanan mentah atau setengah matang, terutama
daging dan produk daging.
Penting untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan ini, terutama jika Anda tinggal di
daerah dengan risiko tinggi hepatitis E atau jika Anda berpergian ke daerah tersebut. Dengan
tindakan pencegahan yang tepat, Anda dapat menghindari infeksi hepatitis E.