Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah,
satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah. Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari
desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah
untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam
pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sekolah.

Pengembangan Kurikulum Sekolah mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk


menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri
atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional
pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta
didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b)
belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan
berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.

Pengembangan dan diberlakukannya Kurikulum 2013 di semua jenjang pendidikan


diikuti dengan perubahan pendekatan pembelajaran, implementasi pengembangan

Kurikulum Sekolah/K.2013 1
pembelajaran kurikulum 2013 tingkat Sekolah Dasar menggunakan pendekatan
pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik
integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
kompetensi dari berbagai matapelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian
tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan
dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema
merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar
secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada
peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.

Penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri ……………. Seiring dengan pemberlakuan


Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) satuan pendidikan diberikan opsi dalam
melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi peserta didik.
Tiga opsi kurikulum tersebut yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (yaitu Kurikulum
2013 yang disederhanakan oleh Kemendikbudristek), dan Kurikulum Merdeka. Ada tiga
pilihan implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri yang bisa diaplikasikan, yakni
Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi. Pilihan Mandiri Belajar
memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka
beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan
pendidikan yang sedang diterapkan. Sedangkan Mandiri Berubah memberikan
keleluasaan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka
dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan
SD, kelas I dan IV. Pilihan Mandiri Berbagi akan memberikan keleluasaan kepada satuan
pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri
berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan SD kelas 1 dan IV.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Penyelenggaraan pendidikan di SD


Negeri ................... menerapkan dua Kurikulum yaitu IKM Mandiri Berubah untuk kelas I
dan Kelas IV yang dituangkan dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)
sedangkan untuk Kelas II, III, V dan Kelas VI menggunakan Kurikulum Sekolah
(Kurikulum 2013). Kurikulum 2013 terintegrasi dalam cakupan pendidikan budaya
karakter bangsa dalam hal ini upaya lembaga pendidikan dalam menanamkan nilai, moral,
dan karakter bangsa yang dikembangkan dan dilaksanakan dalam skala yang ’manageable’
sesuai dengan kemampuan lembaga terkait dan dukungan kebijakan pemerintah. Adapun
nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,

Kurikulum Sekolah/K.2013 2
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan
lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh
kegiatan pendidikan sebagai budaya sekolah.

Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah menyesuaikan


dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian,
daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan
hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai
keberhasilan belajar mengajar sebagai ketetapan pelaksanaan kurikulum 2013 sekaligus
sebagai pedoman operasional SD Negeri ……………..untuk kelas II, III, V dan Kelas VI
dalam mencapai tujuan sekolah yang akan dicapai. Dalam dokumen ini dipaparkan tentang
Kurikulum secara keseluruhan mencakup :
1. Struktur Kurikulum
2. Muatan Kurikulum
3. Pendidikan Integrasi Budaya dan Karakter Bangsa
4. Pendidikan Inklusi
5. Pendidikan Kepramukaan
6. Beban belajar Peserta didik
7. Kalender Pendidikan
8. Silabus (dokumen dua Kurikulum)
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (dokumen dua Kurikulum)

B. Karakteristik Sekolah
SD Negeri.......................... berdiri pada tahun …….. merupakan salah satu SD Negeri di
Kecamatan ..................... Kabupaten Kuningan. Berada di lingkungan pedesaan, SD
Negeri .......................... terletak di ujung barat Kec. ....................., berbatasan dengan
Kec. ............ Jarak ke SD/MI terdekat sekitar…..km , menjadikan SD/ Negeri
…………………… satu-satunya lembaga pendidikan di tengah-tengah perkampungan
masyarakat dan terbuka bagi siswa dengan berbagai latar belakang.
Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif dapat
mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk sikap
belajar yang baik dari siswa. Lingkungan Sekolah/Madrasah dirancang sesuai dengan
tujuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dan laboratorium

Kurikulum Sekolah/K.2013 3
sosialisasi. Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk
memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan.
SD Negeri.......................... meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan dasar dalam
belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila siswa
berada dalam lingkungan belajar yang literat (literate environment). Untuk mewujudkan
hal ini, sekolah memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat
ditemukan siswa di dalam maupun di luar kelas. Lingkungan sekolah memiliki beragam
permainan tradisional, sarana olah raga dan tanaman mulai dari tanaman buah, hias, dan
apotek hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa. Tiga hal pentig yang
menjadi dasar ketercapaian pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan
SD Negeri ……………….. berada di lingkungan pedesaan dengan karakteristik yang
cenderung homogen dalam kehidupan sosial budaya kemasyarakatan, adat istiadat,
mata pencaharian. Hal ini menambah referensi Sekolah untuk siswa dalam mengenal
dan dan melestarikan akan budaya di lingkungan terdekatnya.
2) Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan
SD Negeri ……………….. memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang sebagian
besar masih berusia muda, ditunjang dengan tingkat pendidikan yang sesuai dengan
tugas yang diampu
3) Karakteristik Siswa
Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman belajar yang
tidak sama. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik, namun tidak sedikit
juga siswa yang masih perlu dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.
Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sebagian siswa memiliki minat di
bidang seni, olahraga, matematika dan sains. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka
dengan menyiapkan program pengembangan potensi dan minat mereka. Sekolah pun
menerima siswa berkebutuhan khusus setelah melalui analisis secara komprehensif
untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka. Sekolah merancang program khusus
agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Keberagaman siswa
memperkaya laboratorium sosialisasi di SD Negeri ……………….. Kondisi ini
diharapkan akan meningkatkan keterampilan bersosialisasi, toleransi, rasa syukur,
keterampilan emosi, komunikasi, dan memecahkan masalah yang mereka temui dalam
perjalanan belajar mereka sehari-hari. Sekolah memiliki kewajiban untuk
mengembangkan siswa secara seimbang. Dengan demikian, program yang dirancang

Kurikulum Sekolah/K.2013 4
memerhatikan empat ranah (sosial, emosional, intelektual, fisik) dengan ranah spiritual
sebagai payung besar.

C. Landasan Penyusunan Kurikulum


1. Landasan Filosofis
Secara filosfis Kurikulum Sekolah 2013 yang dikembangkan pada SD
Negeri ..............................dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kurikulum sekolah merupakan kerangka pembudayaan keberagamaan nasional dan
daerah sebagai ciri khas pendidikan sekolah;
b. Kurikulum sebagai komponen pendidikan yang dapat mewariskan budaya melalui
penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dalam bentuk mata pelajaran.
Karenya kurikulum memberikan rambu-rambu perencanaan dan pengaturan
pendidikan di sekolah dalam penguasaan disiplin ilmu, baik ilmu umum maupun
ilmu agama secara integratif;
c. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik;
d. Negara menjamin seluruh lapisan masyarakat untuk mendapat layanan pendidikan
dan pembelajaran yang berkualitas.
2. Landasan Yuridis Kurikulum
1) Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2) PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3) PP No 23 tahun 2014 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan;
4) Permendikbud No 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pada Dikdasmen;
5) Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada
Dikdasmen;
6) Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib;
7) Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
8) Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Dikdasmen;
9) Permendikbud No 195 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum 2013;

Kurikulum Sekolah/K.2013 5
10) Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun
2006 dan Kurikulum 2013;
11) Permendikbud N0 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Pada
Dikdasmen;
12) PP No 13Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Standar Nasional Pendidikan;
13) Permendikbud RI No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
14) Permendikbud No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
15) Permendikbud No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;
16) Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;
17) Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;
18) Perpres 87 Tahun 2017 tentang penguatan Pendidikan Berkarakter;
19) Permendikbud N0 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No 24 Tahun 2016 Tentang KI dan KD Pelajaran
Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
20) Peraturan Gubernur Lampung no. 35 tahun 2019 tentang implementasi pendidikan
anti korupsi;
21) Peraturan Bupati Kabupaten Tanggamus No. 54 tahun 2020 tentang
penyelenggaraan pendidikan anti korupsi di kabupaten tanggamus.
22) Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 56/m/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran;
23) Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 tahun 2022 Tentang Standar isi pada pendidikan anak usia dini,
jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah;
24) Peraturan menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah;

3. Landasan Sosiologis
Sekolah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab terhadap proses
belajar siswa, memiliki tujuan yang mulia dalam mengembangkan pendidikan anak –
anak Indonesia di lingkungannya. Sebagai bangsa Indonesia, pendidikan yang mereka
dapatkan berlandaskan pada agama dan nilai – nilai luhur yang dianut oleh bangsa
serta tidak melupakan akar budaya dalam perjalanan belajar mereka. Siswa Indonesia
Kurikulum Sekolah/K.2013 6
diharapkan menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, menghargai
kebhinekaan, mengedepankan berpikir positif dan kritis, serta mampu berkolaborasi.
Hal tersebut bertujuan untuk melahirkan generasi pelurus yang tangguh.

4. Landasan Pedagogis
Sekolah Dasar adalah suatu lembaga yang terdiri atas siswa yang memiliki
karakteristik unik. Siswa di kelas awal adalah anak-anak usia dini yang masih berpikir
konkret dan baru mengenal pendidikan formal. Transisi dari pendidikan sebelumnya
membutuhkan program yang disesuaikan dengan perkembangan usia. Siswa pada
tingkatan kelas yang lebih tinggi adalah siswa dengan usia transisi dari pendidikan usia
dini ke jenjang pendidikan yang membutuhkan pola berpikir yang lebih abstrak. Pada
jenjang ini keterampilan berpikir siswa dikembangkan melalui proses belajar yang
menantang sehingga kemampuan kognitifnya berkembang maksimal. Siswa di sekolah
dasar membutuhkan pengenalan pendidikan karakter. Proses penanaman pendidikan
karakter dilakukan melalui pembiasaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Belajar dari nilai-nilai baik yang mereka lihat di sekitar mereka menjadi sangat
penting. Sekolah dan rumah harus memberikan contoh baik sehingga siswa dapat
belajar langsung dan meneladaninya. Proses belajar ini menjadi fondasi yang sangat
penting dan menjadi bekal menuju jenjang pendidikan selanjutnya. Pengalaman belajar
yang beragam dan kontekstual akan membantu siswa memahami konsep yang
diberikan. Belajar bagi siswa harus menyenangkan, bermakna, sekaligus menantang.
Kesempatan untuk bereksplorasi membantu siswa menumbuhkan rasa ingin tahu.
Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan dukungan dari semua
pihak. Manajemen sekolah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan siswa,
serta dukungan positif dari orang tua akan membantu setiap anak memaksimalkan
potensinya.

D. Tujuan Penyusunan Kurikulum

Kurikulum ini disusun sebagai pedoman bagi komunitas sekolah dalam menyelenggarakan
kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik sekolah, tujuan pendidikan nasional,
dan prinsip-prinsip pendidikan dengan diperkuat dengan Implementasi Kurikulum
Merdeka yang dirancang sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi krisis belajar yang
telahterjadi selama pandemi yang ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik.
Perpadauan kurikulum disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

Kurikulum Sekolah/K.2013 7
pada masa pemulihan pasca pandemi untuk mencapai tujuan pendidikan dengan
mempertimbangkan antara lain:
1. Guru sebagai pekerja profesional yang memiliki kewenangan untuk bekerja secara
otonom, berlandaskan ilmu pendidikan. Sehingga, kurikulum antar sekolah bisa dan
seharusnya berbeda, sesuai dengan karakteristik murid dan kondisi sekolah, dengan
tetap mengacu pada kerangka kurikulum yang sama;
2. Sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum
yang sesuai kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah. dengan melaksanakan
kebijakan opsi kurikulum sebagai proses perubahan kurikulum nasional harapannya
dapat terjadi secara lancar dan bertahap.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen
Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Pengembangan kurikulum mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan
penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan
komite sekolah/madrasah. Penyusunan kurikulum untuk pendidikan khusus dikoordinasi
dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum sekolah adalah sebagai berikut:


1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik.

Kurikulum Sekolah/K.2013 8
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

Kurikulum Sekolah/K.2013 9
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi dan Misi Sekolah

1. Visi
SD NEGERI 1 ..................... :
“ ………………………………………………………………………………… “

Indikator Visi Sekolah :


1. …………………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………………
3. …………..dst
2. Misi
“ ………………………………………………………………………………….. “

Indikator Misi Sekolah:


1. …………………………………………………………………….......................
2. …………………………………………………………………….......................
3. ……dst

B. Tujuan Sekolah

a. Tujuan umum Pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
b. Tujuan khusus SD Negeri …………………….. sebagai inplementasi Visi, misi dan
tujuan pendidikan Nasional adalah:
1. ………………………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………………………….
3. ……………….dst.

Kurikulum Sekolah/K.2013 10
C. Sasaran Program

Kepala Sekolah dan Guru dengan persetujuan Komite Sekolah menetapkan sasaran
program, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Sasaran
program dimaksudkan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.

SASARAN PROGRAM SD NEGERI 1 …………………..

SASARAN PROGRAM 1 SASARAN PROGRAM 4 SASARAN PROGRAM 8


TAHUN TAHUN TAHUN
(2023--2024) ( 2023--2027) ( 2023--2030)
(Program Jangka Pendek) (Program Jangka (Program Jangka Panjang)
Menengah)
1. Kehadiran Peserta didik, 1. Kehadiran Peserta 1. Kehadiran Peserta
Guru dan Karyawan lebih didik, Guru dan Karyawan didik, Guru dan Karyawan
dari 95%. lebih dari 98%. lebih dari 100 %.
2. Target pencapaian rata- 2. Target pencapaian 2. Target pencapaian rata-
rata Nilai Ujian Akhir 6,5 rata-rata US/M lulusan 7,0 rata US/M lulusan 7,5
3. 10 % lulusan dapat 3. 20 % lulusan dapat 3. 50 % lulusan dapat
diterima di SMP/MTs diterima di SMP/MTs diterima di SMP/MTs Negeri
Negeri Negeri
4. Memiliki ekstra kurikuler 4. Extra kurikuler 4. Ekstrakurikuler
unggulan (Pramuka & unggulan dapat menjuarai unggulan dapat meraih
Olahraga) tingkat Kabupaten dan prestasi tingkat nasional
provinsi
5. 15 % Peserta didik 5. 30 % Peserta didik 5. 50 % Peserta didik
mampu mengembangkan mampu mengembangkan mampu mengembangkan
Praktek Ibadah dalam Praktek Ibadah dalam Praktek Ibadah dalam
Kehidupan dimasyarakat Kehidupan dimasyarakat Kehidupan dimasyarakat

Sasaran program tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan strategi pelaksanaan yang


wajib dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah sebagai berikut:
a) Mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan karyawan secara berkelanjutan;
b) Mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu;
c) Mengadakan tadarusan menjelang pelajaran dimulai, kegiatan peringatan hari besar Islam;
d) Menjalin komunikasi yang baik dengan Dinas pendidikan Kabupaten tanggamus melalui
Kantor Satuan Pelaksana Layanan Pendidikan Kecamatan;
e) Kerjasama dengan Instansi terkait yang mendukung peningkatan sarana prasarana sekolah
dan peningkatan mutu sekolah;
f) Pengadaan dan pemanfaatan alat peraga pembelajaran;
g) Membentuk kelompok belajar;
h) Pengadaan buku penunjang dan fasilitas belajar; Mengintensifkan komunikasi dan kerjasama
dengan orang tua melalui komite;
i) Pelaporan kepada orang tua secara berkala;

Kurikulum Sekolah/K.2013 11
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. MUATAN NASIONAL
1. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SD merupakan pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran,
beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran pada setiap SD
(Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah). Struktur kurikulum meliputi
substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam
tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. SD Negeri 1 ……………pada tahun
pelajaran 2023/2024 menerapkan Kurikulum 2013 pada pada kelas II, III, V dan
Kelas VI.

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam


bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata
pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur
kurikulum merupakan pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan
untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran
per semester adapun struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan
beban belajar.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Pendidikan Anti


Korupsi Dan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 46 Tahun 2020 Tentang Mata
Pelajaran Pendidikan Antikorupsi Sebagai Muatan Lokal Wajib Pada Sekolah.
Berdasarkan hal tersebut pada tahun pelajaran 2023/2024 SD Negeri ………mem
berlakukan mata pelajaran Pendidikan Anti Korupsi (PAK) pada kelas I sampai
dengan kelas VI.

Kurikulum Sekolah/K.2013 12
STRUKTUR KURIKULUM 2013
SD NEGERI ……………TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Jumlah Jam Pelajaran Tiap Kelas


No. Komponen
I II III IV V VI
Kelompok A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 5 5
3. Bahasa Indonesia 9 10 7 7
4. Matematika 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - 3 3
Kelompok B (UMUM)
1. Seni Budaya & Prakarya 2 2 2 2
2. Pend. Jasmani, OR dan Kesehatan 4 4 4 4
3. Muatan Lokal
a. Bahasa dan Aksara Lampung 2 2 2 2
b. Pendidikan Anti Korupsi - - - 1
c. Bahasa Inggris 2 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran A & B per Minggu 34 36 38 39

Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas II, dan III di atas dapat diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan
seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Di kelas V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki
Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA
dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam
berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari
semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.

Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah dan
Pendidikan Anti Korupsi. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di
dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD Negeri
……………. antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, Seni Tari, dan
Bahasa Inggris.

Kurikulum Sekolah/K.2013 13
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran
Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan
dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada
satuan pendidikan tersebut.

2. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum 2013 SD Negeri …………………….. meliputi sejumlah mata


pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan
pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal
serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan
diberikan diluar tatap muka. Muatan Kurikulum 2013 mengembangkan sejumlah mata
pelajaran yang kelelusaan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar yang dituangkan dalam sebuah Tema dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran tematik integratif. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam
dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses
pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut
makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara
parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada
peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.

a. Mata Pelajaran dan Tema Kurikulum 2013


Mata pelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) dikelompokkan atas:
a. mata pelajaran umum Kelompok A; dan
b. mata pelajaran umum Kelompok B.
Mata pelajaran umum Kelompok A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai
dasar dan penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Mata pelajaran umum Kelompok B sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan

Kurikulum Sekolah/K.2013 14
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta
didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Muatan dan acuan
pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok A dikembangkan oleh Pemerintah.
Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok B dikembangkan
oleh Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal oleh pemerintah daerah
dan/atau satuan pendidikan. Mata pelajaran umum Kelompok A terdiri atas:
a) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;
b) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
c) Bahasa Indonesia;
d) Matematika;
e) Ilmu Pengetahuan Alam; dan
f) Ilmu Pengetahuan Sosial.
Mata pelajaran umum Kelompok B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
terdiri atas:
a) Seni Budaya dan Prakarya; dan
b) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Mata pelajaran umum Kelompok B dapat ditambah dengan mata pelajaran muatan
lokal yang berdiri sendiri.

DAFTAR TEMA KELAS I, II, DAN III

KELAS I KELAS II KELAS III


1. Diriku 1. Hidup rukun 1. Perkembangbiakan
hewan dan tumbuhan

2. Kegemaranku 2. Bermain di 2. Perkembangan


lingkunganku teknologi
3. Kegiatanku 3. Tugasku sehari-hari 3. Perubahan di alam
4. Keluargaku 4. Aku dan sekolahku 4. Peduli lingkungan
5. Pengalamanku 5. Hidup bersih dan sehat 5. Permainan tradisional
6. Lingkungan bersih, 6. Air, bumi, dan matahari 6. Indahnya persahabatan
sehat, dan asri

7. Benda, hewan, dan 7. Merawat hewan dan 7. Energi dan


tanaman di sekitarku tumbuhan perubahannya

Kurikulum Sekolah/K.2013 15
KELAS I KELAS II KELAS III
8. Peristiwa alam 8. Keselamatan di rumah 8. Bumi dan alam semesta
dan perjalanan

DAFTAR TEMA KELAS IV, V, DAN VI

KELAS IV KELAS V KELAS VI


1. Indahnya kebersamaan 1. Benda-benda di 1. Selamatkan makhluk
lingkungan sekitar hidup
2. Selalu berhemat energi 2. Peristiwa dalam 2. Persatuan dalam
kehidupan perbedaan
3. Peduli terhadap 3. Kerukunan dalam 3. Tokoh dan penemu
lingkungan hidup bermasyarakat
4. Berbagai pekerjaan 4. Sehat itu penting 4. Globalisasi
5. Pahlawanku 5. Bangga sebagai bangsa 5. Wirausaha
indonesia
6. Indahnya negeriku 6. Organ tubuh manusia 6. Kesehatan masyarakat
dan hewan
7. Cita-citaku 7. Sejarah peradaban 7. Organisasi di sekitarku
indonesia
8. Tempat tinggalku 8. Ekosistem 8. Bumiku
9. Makananku sehat dan 9. Lingkungan sahabat kita 9. Menjelajah angkasa luar
bergizi

Selain mata pelajaran wajib SD Negeri ………………………. menerapkan mata


pelajaran muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain
dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.

Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata
pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan
pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk
setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa
dalam satua tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran
muatan lokal. Muatan lokal yang dilaksanakan di SD Negeri …………………

Kurikulum Sekolah/K.2013 16
terintegrasi pada mata pelajaran umum Kelompok B sebagai mata pelajaran muatan
lokal yang berdiri sendiri, yaitu Bahasa Daerah Lampung dan Bahasa Inggris.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan integrasi muatan lokal dalam pembelajaran


diikuti oleh pengembangan potensi diri siswa melalui program pengembangan diri yang
kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier
peserta didik serta kegiatan keparamukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah
remaja.

Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada peningkatan


kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik, yang
bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan
secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran, dalam hal ini kegiatan
wajib yang di laksanakan sebagai pengembangan diri di SD
Negeri .................................. adalah Ektrakurikuler Kepramukaan sebagai
implementasai pelaksanaan Kurikulum 2013.

b. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada
kelas yang berbeda dapat dijaga. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

Kurikulum Sekolah/K.2013 17
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

B. MUATAN LOKAL
Muatan lokal yang diterapkan di SD Negeri .................................. adalah Bahasa daerah
lampung hal ini mengacu pada Perda No. 2 Tahun 2008 Tentang Pelestarian budaya
daerah melalui pendidikan Muatan lokal dalam Kurikulum Sekolah Bagian VIII Pasal 17
“Pengembangan Muatan Lokal dengan mempertimbangkan peningkatan Iman dan
Takwa, Potensi, Kecerdasan dan Minat.”, Peraturan Gubernur Lampung Nomor 39 tahun
2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa dan Aksara Lampung Sebagai Muatan Lokal
Wajib Pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Merujuk pada Peraturan Bupati Kabupaten Tanggamus No. 54 tahun 2020 tentang
penyelenggaraan pendidikan anti korupsi di kabupaten tanggamus. Pada tahun pelajaran
2023/2024 Muatan lokal wajib yang dilaksanakan di SD Negeri
……………………..adalah Pendidikan Anti Korupsi. Selanjutkan untuk menanamkan
kompetensi siswa dalam kemampuan berbahasa yang memiliki peran sentral dalam
perkembangan intelektual, sosial dan emisional peserta didik dan merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Untuk mencapai kemampuan
tersebut maka SD Negeri .................................. menetapkan Bahasa Inggris sebagai
bagian dari muatan lokal sekolah yang diintegrasikan pada mata pelajaran umum
Kelompok B sebagai mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.
1. Bahasa dan Aksara Lampung

Bahasa Lampung adalah bahasa Lampung yang disesuaikan dengan variasi


keadatannya yang digunakan sehari-hari sebagai sarana komunikasi dan interaksi
antar anggota masyarakat dari suku-suku atau kelompok-kelompok etnis didaerah-
daerah dalam wilayah Provinsi Lampung. Aksara Lampung adalah aksara Lampung
(ka-ga-nga) yaitu sistem ortografi hasil masyarakat daerah yang meliputi aksara dan
sistem pengaksaraan untuk melambangkan bahasa. Mata Pelajaran Bahasa dan
Aksara Lampung adalah materi pelajaran yang memuat Bahasa, Aksara, Sastra dan
Budaya Daerah yang ada di Lampung. Mata Pelajaran Bahasa dan Aksara

Kurikulum Sekolah/K.2013 18
Lampungsebagai muatan lokal wajib pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah bertujuan untuk:
a) Memantapkan keberadaan dan kesinambungan penggunaan bahasa dan aksara
Lampung , sehingga menjadi faktor pendukung bagi tumbuhnya jati diri dan
kebanggaan daerah;

b) Memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa dan Aksara Lampung;


c) Melindungi, mengembangkan, memberdayakan dan memanfaatkan bahasadan
aksara Lampung sebagai unsur utama kebudayaan daerah; dan
d) Meningkatkan mutu penggunaan potensi bahasa dan aksara Lampung melalui
pembelajaran pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
2. Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan antikorupsi diawali dengan memastikan bahwa kurikulum
mengakomodasi nilai-nilai antikorupsi. Sehubungan dengan ini, sebagai jantung
pendidikan, kurikulum memiliki dua kekuatan, yaitu:
1. Pertama, ketepatan memilih substansi atau lingkup pengetahuan yang akan
dibelajarkan. Kebenaran substansi tidak disangsikan, urgent (penting) untuk
dipelajari, benar-benar bermanfaat, relevan dengan kebutuhan peserta didik
dan kehidupan, serta memancing minat peserta didik untuk mempelajari lebih
lanjut secara mandiri.
2. Kedua, pengelolaan kurikulum melalui pembelajaran yang efektif yang
didukung oleh sistem penilaian yang mengarah pada pencapaian kompetensi
(valid) dan realiable (dapat dipercaya, ajeg, konsisten, andal dan stabil).
Pengelolaan kurikulum diawali dengan penyusunan perencanaan
pembelajaran yang benar-benar dapat dijadikan sebagai acuan dan
pengendalian proses pembelajaran. Perencanaan tersebut memperhitungkan
kelayakan dan keterlaksanaanya, disesuaikan dengan kondisi yang ada,
mempertimbangkan perbedaan potensi dan kecepatan serta gaya belajar
peserta didik, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-
hari siswa, tanggap terhadap berbagai perubahan situasi yang terjadi tiba-tiba,
dan memberikan berbagai alternatif pengalaman belajar.

Kedua kekuatan itulah yang menjamin ketercapaian tujuan pembelajaran.


Tanpa pengelolaan yang tepat, substansi yang hebat akan kehilangan makna.

Kurikulum Sekolah/K.2013 19
Demikian pula sebaliknya, kekeliruan dalam memilih substansi
mengakibatkan pembelajaran menjadi sia-sia. Agar substansi kurikulum dapat
dikelola dengan baik, maka guru sebagai pendamping siswa harus benar-
benar memahami kedua aspek tersebut. Supaya kurikulum memudahkan
semua guru untuk melakukan pembelajaran, maka semua kebijakan
pemerintah tentang kurikulum harus mudah dipahami, mudah dijabarkan,
mudah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi yang ada di
sekitarnya (flexible), mudah dikelola oleh guru (manageable), terukur
ketercapaiannya (measurable), terlihat tahapan perkembangannya
(observable) dan dapat diprediksi hasilnya (predictable).
3. Bahasa Inggris
Bahasa ingris merupakan sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal
Sekolah yang dikembangkan di SD Negeri Negeri .................................. .
Bahasa inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.
Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.

Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan


berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan
dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu
mendengarkan, berbicara , membaca dan menulis. Keempat keterampilan inlah
yang digunakan ntuk menggapai atau menciptakan wacana dalam kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu mata pelajaran bahasa inggris diarahkan untuk
mengembangkan keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan
berwacana dalam bahasa inggris pada tingkat literasi tertentu.

Tingkat literasi mencakup performative, functional, informational, dan


epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca,, orang mampu
membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara dengan symbol-simbol yang
digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau
petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu menakses pengetahuan
dengan kemampuan berbahasa,, sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu
mengucapkan pengetahuan kedalam bahasa sasaran (wills, 1987).

Kurikulum Sekolah/K.2013 20
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu ditetapkan standar kompetensi bahasa
inggris bagi SD/MI yang menyelesaikan mata pelajaran bahasa ingris sebagai
muatan lokal. Kompetensi lulusan SD/MI tersebut selayaknya merupakan
kemampuan yang bermanfaat dalam rangka menyiapkan lulusan untuk belajar
bahasa inggris ditingkat SMP/MTs. Kemampuan yang dimaksud adalah
kemampuan berinteraksi dalam bahasa inggris untuk menunjang kegiatan kelas
dan sekolah.

Pendidikan bahasa inggris di SD/MI dimaksudkan untuk mengembangkan


kemampuan berbahasa yang digunakan untuk menyertai tingkatan atau language
accompanying action, bahasa inggris digunakan untuk interaksi dan bersifat
“here and now”. Topik pembicaraannya berkisar pada hal-yang yang ada pada
konteks situasi. Untuk mencapai kompetensi ini, peserta perlu dipajangkan dan
dibiasakan dengan berbagai ragam pasangan bersanding (adjacency pairs) yang
merupakan dasar menuju kemampuan berinteraksi yang lebih kompleks. Mata
pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara
terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam
konteks sekolah
2) memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
4. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan,bakat,dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling


yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan
pengembangan karir peserta didik. Penilaian pengembangan diri dilakukan
secara kualitatiftidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Tahapan kegiatan
Pengembangan Diri dilakukan dengan cara:

Kurikulum Sekolah/K.2013 21
1. Identifikasi
a. Daya dukung dan potensi.
b. Bakat dan minat peserta didik.
2. Pemetaan
a. Jenis layanan pengembangan diri.
b. Petugas yang melayani.
c. Peserta didik yang dilayani
3. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan
Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan,
Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian,
dan Sumber Belajar).
a. Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b. Monitoring Pelaksanan
c. Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
d. Analisis hasil penilaian (berbasis data, valid, transparan dan akuntable)
PelaporanUmum dalam format raport rincian dalam buku laporan
pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti:
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi
beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, terdiri
atas:
a. Pramuka
b. Unit Kesehatan Sekolah
c. Seni Tari
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan
berbangsa dan bernegara pembentukan karakter peserta didik dilakukan
melalui:
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di
sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin
di SD Negeri 1 Airbakoman adalah sebagai berikut:
1) Sholat berjamaah

Kurikulum Sekolah/K.2013 22
2) Upacara bendera setiap hari senin
3) Berdoa sebelum dan sesudah belajar
4) Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendek
dalam Al Qur’an
5) Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas.
6) Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
7) Membaca buku di perpustakaan.
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat
kelas maupun tingkat sekolah.
8 (delapan) Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
1) Pekan Kreatifitas dan olahraga
2) Peringatan Hari Besar Nasional
3) Karyawisata, darmawisata, study tour
4) Pekan Olahraga antar kelas
5) Bina Olimpiade MIPA
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.
1) Membiasakan memberi salam.
2) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
3) Membiasakan antri.
4) Membiasakan membantu teman yang kena musibah.
5) Berdiskusi dengan baik dan benar.
6) Kerja bakti.
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain
kepada peserta didiknya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca

Kurikulum Sekolah/K.2013 23
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja peserta didik yang baik.
4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
d. Upacara
5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri
Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di SD Negeri
1 Airbakoman adalah keterampilan dalam melaksanakan kegiatan ulangan
dengan komputer atau handphone melalui WA Group.

5. Pendidikan Kepramukaan
Secara konseptual dan programatik, Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler
Wajib dapat digambarkan sebagai berikut:

Fokus normatif Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib dalam


Kurikulum 2013, berada pada irisan konseptual-normatif dari mandat Undang-Undang
No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan Undang-undang No. 12
tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka. Secara substantif-pedagogis, irisan tersebut
menunjukkan bahwa filosofi dan tujuan Pendidikan Nasional memiliki koherensi dengan
tujuan Gerakan Pramuka, dalam hal bahwa keduanya mengusung komitmen kuat
terhadap penumbuh-kembangan sikap spiritual, sikap sosial, dan keterampilan/kecakapan
sebagai insan dan warga negara Indonesia dalam konteks nilai dan moral Pancasila.
Secara programatik penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dalam konteks
implementasi Kurikulum 2013 dikembangkan Desain Induk Pendidikan Kepramukaan
sebagai Ekstrakurikuler Wajib sebagai berikut:

Kurikulum Sekolah/K.2013 24
Desain Induk Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib dalam konteks
Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan capaian
pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam bingkai KI-1, KI-2, dan ranah
keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten dan koheren dengan sikap
dan kecakapan Kepramukaan. Dengan demikian terjadi proses saling interaktif dan saling
menguatkan (mutually interactive and reinforcing.) Secara programatik, Ektrakurikuler
Wajib Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan dalam Model sebagai berikut:

No. Nama Model Sifat Pegorganisasian


Kegiatan
1. Model Blok Wajib, setahun sekali,  Kolaboratif
berlaku bagi seluruh  Bersifat intramural
peserta didik, atau ekstramural
terjadwal, penilaian (di luar dan/atau
umum didalam lingkungan
satuan pendidikan)
2. Model Wajib, rutin, terjadwal,  Pembina Pramuka
Aktualisasi berlaku untuk seluruh  Bersifat intramural
peserta didik dalam (dalam lingkungan
setiap kelas, satuan pendidikan)
penjadwalan, dan
penilaian formal
3. Reguler di Sukarela, berbasis Sepenuhnya dikelola
Gugus Depan minat oleh Gugus Depan
Pramuka pada satuan
pendidikan.

Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai berikut.


1. Model Blok memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Diikuti oleh seluruh siswa.
b. Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
c. Untuk kelas I diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

Kurikulum Sekolah/K.2013 25
d. Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam
e. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.
f. Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina
Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina
(Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).
2. Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Diikuti oleh seluruh siswa.
b. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
c. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.
3. Model Reguler.
 Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di dalam
Gugus Depan.
 Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.

a. Pola, Rincian Kegiatan, Metoda, dan Teknik Penerapan

1. Pola dan Rincian Kegiatan Pendidikan Kepramukaan


a. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan adalah sebagai berikut.
1) Upacara pembukaan dan penutupan :
 Perindukan Siaga
 Pasukan Penggalang
 Ambalan Penegak
2) Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill)
 Simpul dan Ikatan (Pioneering)
 Mendaki Gunung (Mountenering)
 Peta dan Kompas (Orientering)
 Berkemah (Camping)
 Wirausaha
 Belanegara
 Teknologi
 Komunikasi
Catatan: Disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing

b. Prosedur Pelaksanaan

Kurikulum Sekolah/K.2013 26
1. Prosedur Pelaksanaan Model Blok Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan
sebagai
Ekstrakurikuler Wajib.
a. Peserta Didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok didampingi
oleh seorang Pembina Pramuka dan atau Pembantu Pembina.
b. Pembina Pramuka melaksanakan Kegiatan Orientasi Pendidikan
Kepramukaan.
c. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan Pembina Pramuka membantu
pelaksanaan kegiatan Orientasi Pendidikan Kepra-mukaan.
2. Prosedur Pelaksanaan Model Aktualisasi Kurikulum 2013 Pendidikan
Kepramukaan
sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
a. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi muatan-muatan
pembelajaran yang dapat diaktualisasikan di dalam kegiatan Kepramukaan.
b. Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan-muatan pembelajaran kepada
Pembina Pramuka untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan Kepramukaan.
c. Penilaian
1. Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
b. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta
didik.
c. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
d. Nilai yang diperoleh pada kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik.
e. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat
bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai baik.
2. Teknik Penilaian
a. Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, dan
penilaian
antarpeserta didik.
b. Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi
keterampilannya.

Kurikulum Sekolah/K.2013 27
3. Media Penilaian:
a. Jurnal/buku harian.
b. Portofolio.
4. Proses penilaian:
a. Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di dalam
proses pembelajaran.
b. Proses penilaian Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
menitikberatkan pada ranah nilai sikap. Keterampilan kepramukaan
merupakan pendukung terhadap penilaian pendidikan kepramukaan itu
sendiri.
c. Proses penilaian sikap dilaksanakan dengan metode observasi.
d. Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan dengan
Kompetensi Dasar dari masing-masing Tema dan Matapelajaran sebagai
penguatan yang bermuatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum
2013.
e. Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru Matapelajaran,
pemangku kepentingan dan/atau Pembina Pramuka.
f. Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru Kelas/Guru Matapelajaran selaku
Pembina Pramuka.

6. Program Pemberantasan Buta Aksara Al-Quran dan Tahfidzh Al-Qur’an Juz Ke-30

Program pemberantasan buta aksara Al Qurán dimasukkan dalam kurikulum sekolah atas
dasar program kerja 55 aksi ASIK Bupati Kabupaten Tanggamus. Maka melalui surat
edaran Kepala dinas pendidikan kabupaten Tanggamus nomor 420/491/18/03/2019
program tersebut direalisasikan dalam bentuk silabus Program Pemberantasan Buta Aksara
Al-Quran dan Tahfizh Al-Quran Juz Ke-30 dalam bentuk ekstrakurikuler yang wajib
dilaksanakan sekolah masing-masing. Silabus Program Pemberantasan Buta Aksara Al-
Quran dan Tahfizh Al-Quran Juz Ke-30 sebagai berikut :

A. SILABUS PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA AL-QURAN

Kelas/Semester : I /1

Kurikulum Sekolah/K.2013 28
Membaca dan melafalkan Iqro jilid I dengan makhroj yang benar,serta menghafal 3
surat terakhir dari Al-Qur’an dengan sistem mendengar.

 Standar Kompetensi :
Membaca Iqrojilid Idengan makhroj yang benar dan mampu menghafal 3 surat terakhir
dari Al-Qur’an serta belajar mengamalkan isi kandungan Al Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari.

 Aspek Al Qur’an
KOMPETENSI
HASIL BELAJAR INDIKATOR MATERI POKOK
DASAR
Mampu  Siswa hafal  Membaca  KitabIqrojilid 1
membaca huruf Hijaiyah Iqrojilid  Al-Qur’an surat:
berirama dengan sesuai makhroj 1dengan  An-Naas,
makhraj dan dan sifat- makhroj dan  Al-Falaq,
tajwid sifatnya. tajwid yang  Al-Ikhlas,
yang baik dan  Siswa hafal baik dan benar.
benarsuratAn- surat :  Hafal surat :
Naas, Al-Falaq,  An-Naas An-Nas, Al-
Al-  Al-Falaq FalaqdanAl -
Ikhlas  Al-Ikhlas Ikhlas.

Kelas/Semester : I /2
Membaca Iqro jilid I dengan makhroj yang benar dan mampu menghafal 3 surat
terakhir dari Al-Qur’an serta belajar mengamalkan isi kandungan Al Qur’an dalam
kehidupan sehari-hari.
 Standar Kompetensi:
 Hafal Al-Qur’an surat (Al-lahab, An-nashr,dan Al-Kafirun)
 Gemar mengulang hafalan juz 30 (Al-lahab, An-nashr, danAl-Kafirun )
 Mampu membaca berirama dengan makhraj dan tajwid yang baik dan benar
surat ( Al-lahab, An-nashr, dan Al-Kafirun )
 Aspek Al Qur’an

KOMPETENSI HASIL MATERI


INDIKATOR
DASAR BELAJAR POKOK

Kurikulum Sekolah/K.2013 29
Mampu membaca Siswa dapat :  Membaca  Iqrojilid 1
berirama dengan  MembacaIqroj Iqrojilid  Surat :
makhraj dan tajwid ilid denganmakhroj  Al-Lahab
yang baik dan 1 dan tajwid yang  An-Nashr
benarsuratAl- denganlancar baik dan benar.  Al-Kafirun
Lahab,  Hafalsurat :  Hafal surat :
An-Nashrdan Al-  Al-Lahab  Al-Lahab
Kafirun  An-Nashr  An-Nashr
 Al-Kafirun  Al-Kafirun

Kelas/Semester : II /1
MembacaIqrojilid IIdengan makhroj yang benar dan mampu menghafal 3 surat pendek
dari Al-Qur’an serta belajar mengamalkan isi kandungan Al Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari.
 Standar Kompetensi:
 Hafal Al-Qur’an surat (Al-kautsar, Al-maun, dan Al-quraisy)
 Gemar mengulang hafalan juz 30 (Al-kautsar, Al-maun, dan Al-quraisy)
 Mampu membaca berirama dengan makhraj dan tajwid yang baik dan benar
suratAl-kautsar, Al-maun, dan Al-quraisy
 Aspek Al Qur’an
KOMPETENSI HASIL MATERI
INDIKATOR
DASAR BELAJAR POKOK
Mampu membaca Siswa dapat :  Menghafalsurat :  Surat :
berirama dengan  Membaca  Al-kautsar  Al-
makhraj dan Iqro jilid 2  Al-ma’un kautsar
tajwid yang baik denganbenar  Al-quraisy  Al-ma’un
dan  Hafal surat :  Mendemonstrasikan  Al-
benarsuratAlkautsar  Al-kautsar bacaansurat : quraisy
,  Al-ma’un  Al-kautsar
Al-maun,  Al-quraisy  Al-ma’un
dan Al-quraisy   Al-quraisy

Kelas/Semester : II /2
MembacaIqrojilid IIdengan makhroj yang benar dan mampu menghafal 3 surat pendek
dari Al-Qur’an serta belajar mengamalkan isi kandungan Al Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari.
 Standar Kompetensi:
 Hafal Al-Qur’an surat (Al-fiil, Al-humazah, dan Al-shr)
 Gemar mengulang hafalan juz 30 (Al-fiil, Al-humazah, dan Al-shr)

Kurikulum Sekolah/K.2013 30
 Mampu membaca berirama dengan makhraj dan tajwid yang baik dan
benarsuratAl-fiil, Al-humazah, dan Al-shr.
 Aspek Al Qur’an
KOMPETENSI HASIL MATERI
INDIKATOR
DASAR BELAJAR POKOK
Mampu membaca Siswa dapat :   Menghafal surat  Iqro jilid 2
berirama dengan  Membaca : Quran
makhraj dan Iqro jilid 2  Al-fiil  Surat :
tajwid yang baik dengan benar  Al-humazah  Al-fiil
dan dan lancar  Al-ashr  Al-
benarsuratAlfiil  hafalsurat :  Mendemonstrasika humazah
Al-humazah  Al-fiil n hafalan dengan  Al-ashr
Al-ashr  Al- baiksurat :
humazah  Al-fiil
 Al-ashr  Al-humazah
 Al-ashr
Kelas/Semester : III / 1
Membaca Iqro jilid III dengan makhroj yang benar dan mampu menghafal 3 surat
pendek dari Al-Qur’an serta belajar mengamalkan isi kandungan Al Qur’an dalam
kehidupan sehari-hari.

 Standar Kompetensi:
 Hafal Al-Qur’an surat (At-takatsur, Al-qoriah, dan Al-aadiyat)
 Gemar mengulang hafalan juz 30 (At-takatsur, Al-qoriah, dan Al-aadiyat)
 Mampu membaca berirama dengan makhraj dan tajwid yang baik dan benar
suratAt-takatsur, Al-qoriah, dan Al-aadiyat

 Aspek Al Qur’an

KOMPETENSI
HASIL BELAJAR INDIKATOR MATERI POKOK
DASAR
Mampu Siswa dapat :  Membaca  Surat :
membaca  Hafal : dengan benar  At-takatsur
berirama dengan  At-takatsur Iqro jilid 3  Al-kori’ah
makhraj dan  Al-kori’ah  Hafalsurat  Al-‘adiyat
tajwid yang  Al-‘adiyat  At-takatsur
baik dan  Mengulang  Al-kori’ah
benarsurat : Materi hafalan  Al-‘adiyat
At-takatsur,  kelas 2.
Al-kori’ah,
Al-‘adiyat.

Kurikulum Sekolah/K.2013 31
Kelas/Semester : III /2
MembacaIqrojilid IIIdengan makhroj yang benar dan mampu menghafal 3 surat pendek
dari Al-Qur’an serta belajar mengamalkan isi kandungan Al Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari.
 Standar Kompetensi:
 Hafal Al-Qur’an surat (Al-zalzalah, Al-bayinah, dan Al-qodar )
 Gemar mengulang hafalan juz 30 (Al-zalzalah, Al-bayinah, dan Al-qodar)
 Mampu membaca berirama dengan makhraj dan tajwid yang baik dan
benarsuratAl-zalzalah, Al-bayinah, dan Al-qodar

 Aspek Al Qur’an
KOMPETENSI MATERI
HASIL BELAJAR INDIKATOR
DASAR POKOK
Mampu membaca Siswa dapat :  Membacadengan  Surat :
Berirama dengan  Membaca Iqro benar dan lancar  Al;-
makhraj dan jilid 3 Iqro jilid 3 zalzalah
tajwid yang baik denganbenardan  Hafalsurat:  Al-bayinah
dan lancar  Al-zalzalah  Al-qodar
benarsuratAlzalza  Hafal surat :  Al-bayinah
lah  Al-zalzalah  Al-qodar
Al-bayinah  Al-bayinah
Al-qodar  Al-qodar

Kelas/Semester : IV /1
Membaca Iqrojilid IVdengan makhroj yang benar dan mampu menghafal 3 surat
pendek dari Al-Qur’an serta belajar mengamalkan isi kandungan Al Qur’an
dalam kehidupan sehari-hari.
 Standar Kompetensi:
 Hafal Al-Qur’an surat ( Al-alaq, At-tiin, danAlamNasyroh )
 Gemar mengulang hafalan juz 30 (Al-alaq, At-tiin, danAlamNasyroh)
 Mampu membaca berirama dengan makhraj dan tajwid yang baik dan benar
suratAl-alaq, At-tiin, danAlamNasyroh.

Kurikulum Sekolah/K.2013 32
 Aspek Al Qur’an
KOMPETENSI MATERI
HASIL BELAJAR INDIKATOR
DASAR POKOK
Mampu Siswa dapat :  Membaca  Iqro jilid 4
membaca  Membaca Iqrojilid 4 dengan  Surat
Berirama  Iqrojilid 4 benar  Al-alaq
dengan makhraj  dengan benar  Hafal surat :  At-tiin
dan tajwid yang  Hafal surat :  Al-alaq  Alam
baik dan benar  Al-alaq  At-tiin Nasyr
surat Alalaq,  At-tiin  AlamNasyroh
At-tiin, dan  Alam
Alam Nasyroh
Nasyroh

Kelas/Semester : IV / 2
Membaca I qro jilid IV dengan makhroj yang benar dan mampu menghafal 3 surat
pendek dari Al-Qur’an serta belajar mengamalkan isi kandungan Al Qur’an dalam
kehidupan sehari-hari.
 Standar Kompetensi:
 Hafal Al-Qur’an surat ( Ad-duha Al-lail dan Asy-syams )
 Gemar mengulang hafalan juz 30 (Ad-duha Al-lail dan Asy-syams)
 Mampu membaca berirama dengan makhraj dan tajwid yang baik dan benar
surat Ad-duha Al-lail dan Asy-syams
 Aspek Al Qur’an
KOMPETENSI MATERI
HASIL BELAJAR INDIKATOR
DASAR POKOK
Mampu Siswa dapat :  MembacaIqrojilid  Iqro jilid 4
membaca  MembacaIqrojilid 4 dengan  Quran
Berirama 4 dengan benar benardan lancar Surat :
dengan dan lancar  Hafalsurat :  Ad-duha
makhraj dan  Hafal surat :  Ad-duha  Al-lail
tajwid yang baik  Ad-duha  Al-lail  Asy-
dan  Al-lail  Asy-syam syams
benar suratAd-  Asy-syams
duha Allail dan
Asysyams

Kelas/Semester : V / 1
MembacaIqrojilid Vdengan makhroj yang benar dan mampu menghafal 3 surat pendek
dari Al-Qur’an serta belajar mengamalkan isi kandungan Al Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari.
 Standar Kompetensi:
 Hafal Al-Qur’an surat ( Al-balad, Al-fajr, dan Al-ghoosiyah )
Kurikulum Sekolah/K.2013 33
 Gemar mengulang hafalan juz 30 (Al-balad, Al-fajr, dan Al-ghoosiyah)
 Mampu membaca berirama dengan makhraj dan tajwid yang baik dan benar
suratAl-balad, Al-fajr, dan Al-ghoosiyah

 Aspek Al Qur’an

KOMPETENSI HASIL MATERI


INDIKATOR
DASAR BELAJAR POKOK
Mampu membaca Siswa dapat :  Membaca Iqro  Iqrojilid 5
berirama dengan  MembacaIqrojil jilid 5 Dengan  Surat:
makhraj dan id 5 dengan benar dan lancar  Albalad
tajwid yang baik benar dan  Hafal surat :  Al-fajr
dannbenar surat lancar  Al-balad  Alghoosi
Albalad,  Hafal surat :  Al-fajr yah
Al-fajrdan  Al-balad  Al-ghoosiyah
Al-ghoosiyah.  Al-fajr
 Al-ghoosiyah
Kelas/Semester : V / 2
MembacaIqrojilid Vdengan makhroj yang benar dan mampu menghafal 3 surat pendek
dari Al-Qur’an serta belajar mengamalkan isi kandungan Al Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari.
 Standar Kompetensi:
 Hafal Al-Qur’an surat ( Al-a’la, At-taariq, dan Al-buruuj )
 Gemar mengulang hafalan juz 30 (Al-a’la, At-taariq, dan Al-buruuj)
 Mampu membaca berirama dengan makhraj dan tajwid yang baik dan
benarsurat( Al-a’la, At-taariq, dan Al-buruuj )

 Aspek Al Qur’an
KOMPETENS
MATERI
I HASIL BELAJAR INDIKATOR
POKOK
DASAR
Mampu Siswa dapat  MembacaIqrojili  Iqro jilid 5
membaca  MembacaIqrojili d 5 dengan benar  Quran Surat:
berirama d 5 dengan benar dan lancar  Al-a’la
dengan dan lancar  Hafal surat :  At-taariq
makhraj dan  Hafal surat :  Al-a’la  Alburuuj
tajwid yang  Al-a’la  At-taariq
baik dan  At-taariq  Al-buruuj
benar surat  Al-buruuj

Kurikulum Sekolah/K.2013 34
Ala’laa,
Attaariqdan
Alburuuj.

Kelas/Semester : VI / 1
MembacaIqrojilid VIdengan makhroj yang benar dan mampu menghafal 3 surat pendek
dari Al-Qur’an serta belajar mengamalkan isi kandungan Al Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari.
 Standar Kompetensi:
 Hafal Al-Qur’an surat ( Al-insyiqaaq, Al-mutaffifin, dan Al-infitaar )
 Gemar mengulang hafalan juz 30 ( Al-insyiqaaq, Al-mutaffifin, dan Al-infitaar )
 Mampu membaca berirama dengan makhraj dan tajwid yang baik dan benar
surat ( Al-insyiqaaq, Al-mutaffifin, dan Al-infitaar )

 Aspek Al Qur’an

KOMPETENSI HASIL
INDIKATOR MATERI POKOK
DASAR BELAJAR
Mampu membaca Siswa dapat :  Membaca Iqro  Iqro jilid 6
berirama dengan  Membaca Iqro jilid 6 dengan  Quran surat :
makhraj dan jilid 6 dengan benar dan  Alinsyiqaaq,
tajwid yang baik benar dan lancar  Almutaffifin
dan lancar  Hafal surat :  Al-infitaar
benarsuratAlinsyiqa  Hafal surat :  Al-insyiqaaq,
aq,  Al-  Al-mutaffifin,
Almutaffifin, insyiqaaq,  Al-infitaar
dan Alinfitaar  Al-
mutaffifin,
 Al-infitaar

Kelas/Semester : VI / 2
Membaca Iqro jilid VI dengan makhroj yang benar dan mampu menghafal 4 surat
pendek dari Al-Qur’an serta belajar mengamalkan isi kandungan Al Qur’an dalam
kehidupan sehari-hari.
 Standar Kompetensi:
 Hafal Al-Qur’an surat ( At-takwir, ‘Abasa, An-naaziat, dan An-naba’ )
 Gemar mengulang hafalan juz 30 (At-takwir, ‘Abasa, An-naaziat, dan An-naba’ )
 Mampu membaca berirama dengan makhraj dan tajwid yang baik dan benarsurat

Kurikulum Sekolah/K.2013 35
 (At-takwir, ‘Abasa, An-naaziat, dan An-naba’ )
 Aspek Al Qur’an

KOMPETENSI HASIL MATERI


INDIKATOR
DASAR BELAJAR POKOK
Mampu Siswa dapat :  Membaca Iqro  Iqro jilid 6
membaca  Membaca Iqro jilid 6 dengan  Quran surat :
berirama dengan jilid 6 dengan benar dan  At-takwir
makhraj dan benar dan lancer  ‘Abasa
tajwid yang baik lancar  Hafal surat :  An-naaziat
dan  Hafal surat :  At-takwir  An-naba’
benarsuratAttakwir,  At-takwir  ‘Abasa
dan  ‘Abasa  An-naaziat
‘Abasa  Mengulang  An-naba’
materi
Hafalan
sebelumnya
secara baik,
benar dan
lancar

B. Arah Pengembangan Silabus Tahfidz al-qur’an


Metode Menghafal dan Sistem Hifdzil Qur’an yang diterapkan adalah sebagi berikut :
1. Mempelajari makhroj huruf dan sifat-sifatnya dengan praktek bukan dengan teori.
2. Tidak memindah pelajaran sebelum yang dipelajari benar-benar bisa.
3. Mempraktekkan makhroj huruf dan sifat-sifatnya serta tajwidnya dalam surat-surat
pendek dari Al-Qur’an.
4. Membaca dengan teliti, huruf demi huruf diulang minimal 3 kali.
5. Mulai menghafal dengan teliti, ayat demi ayat hingga lancar dengan diulang-ulang
tidak ada yang salah hingga 3 kali.
6. Setelah dianggap cukup beberapa kali dan ayat tidak ada yang salah lalu
melanjutkan ayat berikutnya dengan cara yang sama.
7. Setelah hafal 1 (satu) surat maka diulang sampai lancar kemudianmdisimak hingga
tidak ada salah, maka diulang sampai lancar kemudian disimak hingga tidak ada
salah.
8. Setelah peserta didik mampu menghafal 3 (tiga) surat maka diulang semua hingga
lancar kemudian disimak dengan kesalahan maksimal 3
9. Setelah peserta didik mampu menghafal 6 (enam) surat maka diulang sampai lancar
kemudian disimak dengan kesalahan maksimal 6.setiap 1(satu) semester kemudian
diulang sampai lancar kemudian disimak.
Kurikulum Sekolah/K.2013 36
10. Rangkaian ini kemudian diulang seperti semula untuk surat-surat berikutnya.

C. BEBAN BELAJAR
Beban belajar yang yang ditetapkan pada SD Negeri 1 Airbakoman adalah beban
belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah
sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk
setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan.
Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran pada SD Negeri ............................. adalah 35 menit. Beban belajar
merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu,
satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu.
a) Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
b) Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.
c) Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran.
d) Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak
40 minggu.

Kurikulum Sekolah/K.2013 37
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri dari
waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta
didik pada SD/MI/SDLB maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari
mata pelajaran yang bersangkutan. Sistem kredit semester adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban
belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Beban
belajar setiap mata pelajaran pada sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan
kredit semester (sks). Beban belajar kegiatan tatap muka pada SD Negeri ........... adalah
sebagai berikut :

Waktu Waktu
Satu jam Jumlah jam Minggu
pembelajaran pembelajaran
Kelas pemb. tatap pemb. Per Efektif per
pertahun Kelas (Per-
muka/ menit minggu tahun ajaran
(perjam) menit)

I 35 30 38 1140 39.900

II 35 32 38 1216 41.230

III 35 34 38 1292 42.560

IV 35 36 38 1368 47.880

V 35 36 38 1368 47.880

VI 35 36 38 1368 47.880

D. KETUNTASAN BELAJAR
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar
dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan
belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada
tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks
kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran,
dan tingkat satuan pendidikan. Hal ini merujuk pada Permendikbud nomor 53 Tahun
2015 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik dan satuan pendidikan Dasar bagi
sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013.

Ketuntasan belajar siswa ditetapkan menggunakan dasar penetapan Kriteria


Ketuntasan Minimal (KKM) dengan memperhatikan 3 kriteria yaitu :
1) Kompleksitas indikator (Kesulitan & Kerumitan)
2) Daya dukung (sarana/prasarana, kemampuan guru, lingkungan, dan biaya)
Kurikulum Sekolah/K.2013 38
3) Intake siswa (masukan kemampuan siswa)
Dengan 3 kriteria tersebut melalui musyawarah dan pembahasan serta perhitungan yang
dilakukan oleh Forum Kerja Guru dalam hal ini Guru Kelas, Guru Pendidikan
Agama Islam dan Guru Pendjaskes. Dengan menganalisis Indikator, Kompetensi Dasar
dan Standar Kompetensi maka ditetepkan Ketuntasan Minimal (KKM) SD
Negeri .......................................... adalah sebagai berikut :

PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)


KELAS SD NEGERI .....................................
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas 2 (Dua)

KRITERIA KETUNTASAN
MINIMAL
NO MATA PELAJARAN
SEMESTER 1 SEMESTER 2
(GASAL) (GENAP)
1 A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 00 00
2. Pendidikan Kewarganegaraan 00 00
3. Bahasa Indonesia 00 00
4. Matematika 00 00
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Keterampilan 00 00
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 00 00
Kesehatan
2 B. Muatan Lokal
1. Bahasa Lampung 00 00
2. Bahasa Inggris 00 00
3 C. Pengembangan Diri 00 00

2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas 3 (Tiga)

KRITERIA KETUNTASAN
MINIMAL
NO MATA PELAJARAN
SEMESTER 1 SEMESTER 2
(GASAL) (GENAP)
1 A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 00 00
2. Pendidikan Kewarganegaraan 00 00
3. Bahasa Indonesia 00 00
4. Matematika 00 00
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
Kurikulum Sekolah/K.2013 39
7. Seni Budaya dan Keterampilan 00 00
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 00 00
Kesehatan
2 B. Muatan Lokal
1. Bahasa Lampung 00 00
2. Bahasa Inggris 00 00
3 C. Pengembangan Diri 00 00

3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas V (Lima)

KRITERIA KETUNTASAN
MINIMAL
NO MATA PELAJARAN
SEMESTER 1 SEMESTER 2
(GASAL) (GENAP)
1 A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 00 00
2. Pendidikan Kewarganegaraan 00 00
3. Bahasa Indonesia 00 00
4. Matematika 00 00
5. Ilmu Pengetahuan Alam 00 00
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 00 00
7. Seni Budaya dan Keterampilan 00 00
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 00 00
Kesehatan
2 B. Muatan Lokal
1. Bahasa Lampung 00 00
2. Bahasa Inggris 00 00
3 C. Pengembangan Diri 00 00

4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas VI (Enam)

KRITERIA KETUNTASAN
MINIMAL
NO MATA PELAJARAN
SEMESTER 1 SEMESTER 2
(GASAL) (GENAP)
1 A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 00 00
2. Pendidikan Kewarganegaraan 00 00
3. Bahasa Indonesia 00 00
4. Matematika 00 00
5. Ilmu Pengetahuan Alam 00 00
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 00 00
7. Seni Budaya dan Keterampilan 00 00
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 00 00
Kesehatan
2 B. Muatan Lokal
1. Bahasa Lampung 00 00
Kurikulum Sekolah/K.2013 40
2. Pendidikan Anti Korupsi 00 00
3. Bahasa Inggris 00 00
3 C. Pengembangan Diri Baik Baik

Setelah KKM setiap muatan/mata pelajaran ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat
ditetapkan dengan memilih KKM yang terendah dari seluruh KKM muatan/mata
pelajaran. Berdasarkan hasil analisis menentukan satu KKM untuk seluruh mata
pelajaran dari setiap kelas diperoleh bahwa nilai KKM terendah pada semester ganjil
adalah ….. dan semester genap …... Untuk menentukan Rentang predikat di SD Negeri
………………………… menggunakan satu ukuran yang sama.

PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)


SD NEGERI .............. TAHUN PELAJARAN 2023/2024

No KKM Satuan Pendidikan (KKM Terendah


dari Seluruh Mata Pelajaran pada Kelas II,
Mata Pelajaran
III, V dan VI
Semester 1 (Ganjil) Semester 2 (Genap)
1 A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 00 00
2. Pendidikan 00 00
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 00 00
4. Matematika 00 00
5. Ilmu Pengetahuan Alam 00 00
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 00 00
7. Seni Budaya dan 00 00
Keterampilan
8. Pendidikan Jasmani, 00 00
Olahraga dan Kesehatan
2. B. Muatan Lokal
1. Bahasa Lampung 00 00
2. Pendidikan Anti Korupsi 00 00
3. Bahasa Inggris 00 00
3 C. Pengembangan Diri Baik Baik
Nilai KKM Satuan Pendidikan
*)Petunjuk : Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD) Tahun 2016 Halaman 45-47

RENTANG KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)


SD NEGERI ................. TAHUN PELAJARAN 2023/2024

No Semester KKM Satuan Panjang Interval


Pendidikan
1 Semester 1 (Ganjil) 00 0/0 = 00,0
Sangat Baik A 00<A≤00
Baik B 00<B≤00
Cukup C 00<C≤00

Kurikulum Sekolah/K.2013 41
Perlu Bimbingan D D<00

2 Semester 2 (Genap) 00 0/0 = 00,0


Sangat Baik A 00<A≤00
Baik B 00<B≤00
Cukup C 00<C≤00
Perlu Bimbingan D D<00

*)Petunjuk : Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD) Tahun 2016 Halaman 45-47
Penetapan KKM ini dievaluasi dan dianalisis kembali setiap tahun ajaran baru dengan
tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap kriteria
ketuntasan minimal pada masing-masing mata pelajaran, selanjutnya akan dijadikan
dasar untuk menetapkan KKM pada tahun pelajaran berikutnya, untuk menuju kriteria
ketuntasan ideal 75 untuk setiap mata pelajaran.

Dalam rangka pencapaian KKM SD Negeri ……………………menggunakan prinsip


mastery learning (ketuntasan belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang
belum maupun sudah mencapai ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai KKM
harus mengikuti kegiatan remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai
KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
1. Program Remedial (Perbaikan)
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial.
f. Nilai remedial dapat melampaui KKM.

2. Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

Kurikulum Sekolah/K.2013 42
Selain beban belajar dalam bentuk tatap muka ( pertemuan di kelas ) yang disajikan
dalam bentuk tabel, beban belajar diberikan juga dalam bentuk tugas terstruktur dan
tugas mandiri tidak terstruktur dan porsi waktu.
Contoh :
o Tugas terstruktur disajikan dalam bentuk antara lain :
o pengerjaan soal/ latihan dirumah ( PR )
o penugasan proyek secara berkelompok
o membuat hasil karya produk dan lain-lain

Tugas mandiri tidak terstruktur diberikan sebagai pengayaan dalam bentuk antara lain:
1) membuat ringkasan buku / cerita pendek
2) mengumpulkan/mengkliping berita tentang suatu topik aktual
3) mengikuti kegiatan di masyarakat dan melaporkan secara tertulis
Porsi waktu untuk tugas-tugas tersebut maksimum 40 % dari jumlah waktu tatap muka
pada mata pelajaran yanag bersangkutan.

3. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


A. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran, dengan Kriteria
sebagai berikut :

1. Kriteria kenaikan kelas

a. Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR, nilai
tes tengah semester dan nilai tes akhir semester dijumlahkan untuk mencari
nilai rata-rata setiap siswa dalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SD Negeri ...............................

b. Memiliki rapor di kelasnya masing-masing.

2. Penentuan kenaikan kelas

a. Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat
Dewan guru dengan mempertimbangkan penguasaan KKM,
sikap/penilaian/budi pekerti dan kehadiran siswa yang bersangkutan.

b. Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program


pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.

Kurikulum Sekolah/K.2013 43
c. Tidak terdapat nilai dibawah KKM maksimal 3 (tiga) Mata pelajaran yang
meliputi :
1. Pendidikan Agama Islam
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
d. Memiliki nilai maksimal Baik untuk aspek kepribadian pada semeter yang
diikuti.

B. Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) Memperoleh nilai minimal Baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
3) Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan Lulus Ujian Sekolah (US)

E. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP


1) Kurikulum untuk SD Negeri ………………, memasukkan pendidikan kecakapan hidup,
yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau
kecakapan vokasional.
2) Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua
mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
3) Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonforma

F. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL


1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain,
yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

Kurikulum Sekolah/K.2013 44
2) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua
mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan non formal.

H. LITERASI DAN NUMERASI


Literasi Sekolah dalam konteks GLS yang diterapkan di SD Negeri ………………………
adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas
melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau
berbicara. Sedangkan Numerasi adalah kemampuan yang dibutuhkan agar seseorang dapat
menghitung dengan baik, baik itu menghitung dalam pelajaran, menghitung uang,
mengukur tinggi dan berat badan. Adapun tujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1) Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem
literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
2) Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
3) Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar
warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
4) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan
mewadahi berbagai strategi membaca.

Adapun Tes literasi dan numerasi yang dilaksanakan setiap tahun dalam bentuk kegiatan
Asesmen Nasional  bertujuan mengukur kemampuan peserta dalam memahami sebuah
bacaan, menganalisis bacaan, berpikir logis, serta menyimpulkan sebuah pertanyaan dari
informasi yang didapatkan.

Kurikulum Sekolah/K.2013 45
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/sekolah mengacu
kepada Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/sekolah,
kebutuhan perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan
sebagai berikut:
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah
ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai
dengan keadaan dan kebutuhannya.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Kurikulum Sekolah/K.2013 46
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari lbur sekolah/sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
5. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan
hari libur khusus.
6. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan
untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
7. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran efektif.
8. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
9. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
Kalender Pendidikan SD Negeri ………………….. disusun dengan berpedoman kepada
KALENDER PENDIDIKAN
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
SD NEGERIProvinsi Lampung Nomor : 800/1025b/V.01/DP.1C/2022
……………………………..
TAHUN
tentang Hari Efektif, Hari Efektif PELAJARAN
Fakultatif, 2023/2024
dan Hari Libur Bagi Satuan Pendidikan di
Provinsi Lampung Tahun 2021/2022 maupun Kalender Pendidikan Lingkup Wilayah Dinas
Pendidikan Kabupaten yang disesuaikan dengan program sekolah.

Kurikulum Sekolah/K.2013 47
IKHTISAR HARI-HARI EFEKTIF DAN HARI LIBUR SEKOLAH
SD NEGERI ................................................
TAHUN PELAJARAN 2032/2024

1. Analisis Hari Efektif


Analisis Hari Efektif Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024

HARI
SELASA
Semester

JUMAT
KAMIS

SABTU
Bulan Jml
SENIN

RABU

Juli 2023 0 0 0 0 0 0 0
Agustus 2023 0 0 0 0 0 0 0
September 2023 0 0 0 0 0 0 0
Ganjil

Oktober 2023 0 0 0 0 0 0 0
Nopember 2023 0 0 0 0 0 0 0
Desember 2023 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0
Kegiatan UAS Semester
6 hari pada bulan Desember 2023
Ganjil

Analisis Hari Efektif Semester Genap Tahun Pelajaran 2023/2024

Bulan HARI Jml


S

Kurikulum Sekolah/K.2013 48
SELASA

JUMAT
KAMIS

SABTU
emester

SENIN

RABU
Januari 2024 0 0 0 0 0 0 0
Februari 2024 0 0 0 0 0 0 0
Maret 2024 0 0 0 0 0 0 0

Genap
April 2024 0 0 0 0 0 0 0
Mei 2024 0 0 0 0 0 0 0
Juni 2024 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0
Kegiatan UAS Semester
6 hari pada bulan Juni 2024
Genap

2. Analisis Agenda Kegiatan Tahun Pelajaran 2023/2024

HARI
SELASA
Semester

JUMAT
KAMIS

SABTU

Bulan Jml Tanggal Kegiatan


SENIN

RABU

0 0 0 0 0 0
Juli 2023 0 0

Agustus 2023
Ganjil

September 2023
Oktober 2023
Nopember 2023
Desember 2023
Januari 2024
Februari 2024
Genap

Maret 2024
April 2024
Mei 2024
Juni 2024

Kurikulum Sekolah/K.2013 49
B. Permulaan Tahun Pelajaran

Permulaan Tahun Pelajaran baru dilakukan beberapa kegiatan sebagai identifikasi dan
pengenalan lingkungan sekolah dan identifikasi siswa sebagai berikut :
1) Kelas I melaksanakan Tes Awal (Kemampuan Awal Inteks Siswa) dan pengenalan
lingkungan sekolah selama 2 Minggu.
2) Kelas II-VI Menghitung Rata-rata Nilai Rapor sebagai acuan penetapan KKM
3) Kelas I – VI Melaksanakan penerapan sistem blok kegiatan Pramuka

C. Waktu Belajar

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua), adapun kegiatan pembelajaran selama 6 (enam)
hari dengan waktu belajar pada pagi hari, adapun penetapan waktu kegiatan belajar
mengajar di tuangkan dalam Jadwal Pelajaran.

D. Kegiatan Tengah Semester

Kegiatan tengah semester direncanakan selama 7 (tujuh) hari. Kegiatan tengah semester
akan diisi oleh peserta didik melalui Program pengembangan Diri untuk mengadakan
Klasmeting bidang kebersihan kelas, Olahraga dan Seni antar kelas khususnya pada kelas
tinggi yaitu kelas IV sampai kelas VI.
E. Libur Sekolah

Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses kegiatan belajar mengajar disekolah.
Dalam menetapkan hari libur Sekolah memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut ini :
1. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan secara nasional
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan hari libur
umum/Nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan.

Kurikulum Sekolah/K.2013 50
BAB V
PENUTUP

Dokumen kurikulum disusun berdasarkan kebutuhun sekolah dengan merujuk kepada Visi,
Misi dan Tujuan Madrasah dengan harapan bahwa tujuan dan visi sekolah tersebut dapat
terwujud dalam kurun waktu yang ditentukan. Dalam implementasinya, dokumen kurikulum
ini sangat membutuhkan dukungan berbagai pihak yang terlibat, oleh karena itu diharapkan
semua pihak yang terlibat di dalam implementasinya dapat bekerja sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya serta pembagian tugas yang telah ditentukan di SD Negeri …………………..
Kecamatan ……………………..Kabupaten Tanggamus.

Implementasi dan pelaksanaan kurikulum sekolah diharapkan dapat memotivasi guru untuk
melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen kurikulum maupun pelaksanaannya.
Sehingga memungkinkan terkumpulnya secara bertahap analisis berupa kekurangan,
pemasalahan dan revieu dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus
pelaksana kurikulum. Yang kemudian didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi
masukan berharga bagi penyempurnaan kurikulum pada tahun berikutnya. Selain itu, berbagai
hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman, keterampilan, sikap dan perilaku) dapat
menjadi bahan evaluasi guna mengetahui sejauh mana visi yang telah dirumuskan dapat
dicapai atau didekati guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut.

Kurikulum Sekolah/K.2013 51
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru, kepala sekolah,
dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi perwujudan dari apa yang
telah direncanakan.

LAMPIRAN –LAMPIRAN

Kurikulum Sekolah/K.2013 52
KOP SURAT

KEPUTUSANKEPALA SD NEGERI …………………..


NOMOR : ……………………………

TENTANG
KURIKULUM SEKOLAH 2013 DAN KOSP
SD NEGERI ………………… TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Menimbang : a. Bahwa Dalam Rangka Melaksanakan Permendikbud No. 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
b. Implementasi kurikulum dan pembelajaran dalam masa pemulihan pasca
pendemi covid-19 dengan penerapan kurikulum 2013 secara utuh dan
Penerapan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dengan opsi
Mandiri Berubah.
c. Berdasarkan butir a dan b diatas dan untuk menjamin terpeliharanya dan demi
kelancaran Kurikulum Sekolah perlu diatur dan ditetapkan dalam Surat
Keputusan Kepala Sekolah.
Memperhatikan : 1. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Perpres 87 Tahun 2017 tentang penguatan Pendidikan Berkarakter;
4. Permendikbud RI No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
5. Permendikbud No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
6. Permendikbud No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;
7. Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;
8. Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;
9. Permendikbud N0 37 Tahun 2018 tentang KI dan KD.
10. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 56/m/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran;
11. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik

Kurikulum Sekolah/K.2013 53
Indonesia Nomor 7 tahun 2022 Tentang Standar isi pada pendidikan anak
usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah;
12. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
033/H/KR/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan
Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomo 088/H/KR/2022 Tentang
Capaian pembelajaran pada pendidikan anak usia dini, Jenjang pendidikan
dasar, dan jenjang pendidikan menengah Pada kurikulum merdeka;
13. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
kementerian Pendidikan, Kebudyaan, Riset dan Teknologi Nomor
008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Usia Dini
Jenjang Pendidikan dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka;
14. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
kementerian Pendidikan, Kebudyaan, Riset dan Teknologi Nomor 009/
H/KR/2022 Tentang Dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar
pancasila Pada kurikulum merdeka;

15. Peraturan menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik


Indonesia Nomor 5 tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah;
16. Peraturan Gubernur Lampung no. 35 tahun 2019 tentang implementasi
pendidikan anti korupsi;
17. Peraturan Bupati Kabupaten Tanggamus No. 54 tahun 2020 tentang
penyelenggaraan pendidikan anti korupsi di kabupaten tanggamus.
18. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
kementerian Pendidikan, Kebudyaan, Riset dan Teknologi Nomor 022/
H/KR/2023 Tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum
Merdeka Pada Tahun Pelajaran 2023/2024.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : Menerbitkan,Mengesahkan dan Memberlakukan Kurikulum Sekolah
2013 untuk kelas II, III, V dan Kelas VI dan Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan (KOSP) dengan opsi Mandiri Berubah. Pada kelas 1
dan Kelas IV SD Negeri ........................ untuk Tahun Pelajaran
2023/2024.
Kedua : Kurikulum Sekolah 2013 dan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan (KOSP) dengan opsi Mandiri Berubah SD
Negeri . .............................. termuat dalam Dokumen I.
Ketiga : Upaya perbaikan dalam rangka penyempurnaan Kurikulum Sekolah
2013 dan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dengan
opsi Mandiri Berubah Negeri ......................... dilakukan secara terus
menerus yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, kondisi
pembangunan nasional, serta kemajuan ilmu pembangunan dan
teknologi.
Keempat : Semua biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini,
dibebankan pada anggaran yang sesuai.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir sesuai
dengan Tahun Pelajaran 2023/2024.

Kurikulum Sekolah/K.2013 54
Ditetapkan di : ………………………..
Pada Tanggal : ……………………..
Kepala Sekolah

……………………………….
NIP.

Tembusan:
1. Koordinator SPLP Dinas Pendidikan Kecamatan ………………..
2. Arsip.

Lampiran1 : Keputusan Kepala SDN ……………………


Nomor : …………………………………….
Tanggal : ……………………

TIM PENGEMBANG DAN PENYUSUN


REVIEW KURIKULUM SD NEGERI ..................................
KECAMATAN PULAUPANGGUNG KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

JABATAN
NO NAMA
DINAS PANITIA

1 Kepala Sekolah Ketua


2 Guru Kelas VI Sekretaris/ anggota
3 Guru Kelas I Bendahara/anggota
4 Pengawas TK/SD Nara Sumber
5 Ka SPLP Nara Sumber
6 Guru Kelas I anggota
7 Guru Kelas II anggota
8 Guru Kelas III anggota
9 Guru Kelas III anggota
10 Guru Kelas IV anggota
11 Guru Kelas IV anggota
12 Guru Kelas V anggota
13 Guru Kelas V anggota
14 Guru Kelas VI anggota
15 Guru PAI anggota
16 Guru PAI anggota
17 Guru Pendjaskes anggota
18 Guru Pendjaskes anggota

Kurikulum Sekolah/K.2013 55
19 Guru Muatan Lokal anggota
20 Ketua Komite anggota

.......................,..................
Kepala SD Negeri ...................,

...........................................
NIP

BERITA ACARA
PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM SD NEGERI ..................
KECAMATAN TANGGAMUS
KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN .............................

Pada hari ini ............. tanggal ...... bulan Juni tahun ................. di
ruangan kantor SDN 1 .................Kecamatan Tanggamus Kabupaten
Tanggamus pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB
yang dihadiri oleh Nara Sumber, (Tokoh pendidikan) Pengawas SD / MI,
Kepala Sekolah, guru –guru dan Komite sekolah mengadakan
musyawarah Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan (KOSP) SD Negeri 1 .............. Kecamatan Tanggamus
Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran ..................... dengan hasil
sebagai berikut:

NAMA-NAMA TIM PENGEMBANG KURIKULUM SDN 1 .............


KECAMATAN TANGGAMUS KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN ....................

Ketua ( Kepala Sekolah) : ............................


Bendahara ( Guru ) : ............................
Sekretaris ( Guru ) : .............................
Tokoh Pendidikan/Nara Sumber : 1. ......................
2. ....................

Wakil Masyarakat / Komite : ......................


Anggota / guru-guru :
1. ……………………..
2. …………………….
3. …………………….

Kurikulum Sekolah/K.2013 56
4. …………………….
5. …………………….
6. …………………..
7. ……………………….
8. …………………………..

……………..,…………
Kepala SDN ………………..

………………………
NIP. ……………..

DAFTAR HADIR
PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SDN 1 …………. KECAMATAN …………….
KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN PELAJARAN ....................

N NAMA JABATAN TANDA KETERA


O TANGAN NGAN

1. …………………………. Ka. SPLP Dinas 1. Tokoh


Pendidikan 2. Pendidikan
2. ………………………….. Pengawas SD / MI 3. Tokoh
4. Pendidikan
3. ......................... Ketua Komite 5.
4. ……………………….. Kepala Sekolah 6.
5. ………………………… Guru 7.
6. ……………………………… Guru 8.
7. …………………………… Guru 9.
8. ………………………………. Guru 10.
9. ………………………….. Guru 11.
10. ……………………………. Guru 12.
11. ……………………………… Guru 13.
12. …………………………… Guru 14.
13. ……………………………….. Guru 15.
14. …………………………. Guru 16.
15. ……………………. TU/OPS
16.
Kurikulum Sekolah/K.2013 57
………………………. Guru

……….,………………………
Kepala SDN 1 …….

……………………….
NIP. …………………

BERITA ACARA
PENYUSUNAN KURIKULUM SDN 1 ………………….
KECAMATAN …………………..
KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN ………………….

Pada hari …………… tanggal ………………. bulan Juni tahun ................... di


ruangan kantor SDN 1 …………… Kecamatan ……………….. Kabupaten
Tanggamus pada pukul 08.30 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB
kami Tim pengembang kurikulum melakukan kegiatan pengembangan
Kurikulum Operasionl Satuan Pendidikan (KOSP) SDN 1 ..............
Kecamatan ................ Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran ..............

Demikian Berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai mana
mestinya.

Kurikulum Sekolah/K.2013 58
………………..,………………
Kepala SDN …………..

………………….
NIP.

DAFTAR HADIR
PENYUSUNAN KURIKULUM SDN .............
KECAMATAN ..................
KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN ………………..

N NAMA JABATAN TANDA KETERA


O TANGA NGAN
N

1. …………………………. Ka. SPLP Dinas 1. Tokoh


Pendidikan 2. Pendidikan
2. ………………………….. Pengawas SD / MI 3. Tokoh
4. Pendidikan
3. ......................... Ketua Komite 5.
4. ……………………….. Kepala Sekolah 6.
5. ………………………… Guru 7.
6. ……………………………… Guru 8.
7. …………………………… Guru 9.
8. ………………………………. Guru 10.
9. ………………………….. Guru 11.
10. ……………………………. Guru 12.
11. ……………………………… Guru 13.
12. …………………………… Guru 14.
13. ……………………………….. Guru 15.
14. …………………………. Guru 16.
15. ……………………. TU/OPS
16.
Kurikulum Sekolah/K.2013 59
………………………. Guru

…………,…………
Kepala SDN ………….

…………………….
NIP. ………………..

BERITA ACARA
KEGIATAN REVIU DAN REVISI KURIKULUM
SDN 1 ………….KECAMATAN …………………
KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN …………….

Pada hari …………… tanggal ………………. bulan Juni tahun ………………….. di


ruangan kantor SDN 1 ………………. Kecamatan ……………… Kabupaten
Tanggamus pada pukul 08.30 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB
yang dihadiri oleh Tim pengembang kurikulum.

Adapun hasil reviu dan revisi adalah sebagai berikut :


1. Merevisi kurikulum SDN ............. Tahun pelajaran ..................

2. Menyempurnakan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun


Pelajaran ............... menjadi Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan (KOSP) Tahun Pelajaran ........................

3. Jumlah jam perminggu kelas I s/d kelas VI diubah menjadi sebagai


berikut :

a. Kelas I : ..... jam

b. Kelas II : ..... Jam

Kurikulum Sekolah/K.2013 60
c. Kelas III : ...... Jam

d. Kelas IV : .... jam

e. Kelas V : ........ Jam

f.. Kelas VI : ...... Jam

Jumlah : ...... Jam


……………..,…………….
Kepala SDN …………

…………………..
NIP. …..

DAFTAR HADIR
DAFTAR HADIR KEGIATAN REVIU DAN REVISI
PENYEMPURNAAN KURIKULUM
SDN ............. KECAMATAN ......................
KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN PELAJARAN ...................

N NAMA JABATAN TANDA KETERA


O TANGA NGAN
N

1. …………………………. Ka. SPLP Dinas 1. Tokoh


Pendidikan 2. Pendidikan
2. ………………………….. Pengawas SD / MI 3. Tokoh
4. Pendidikan
3. ......................... Ketua Komite 5.
4. ……………………….. Kepala Sekolah 6.
5. ………………………… Guru 7.
6. ……………………………… Guru 8.
7. …………………………… Guru 9.
8. ………………………………. Guru 10.
9. ………………………….. Guru 11.
10. ……………………………. Guru 12.
11. ……………………………… Guru 13.
12. …………………………… Guru 14.

Kurikulum Sekolah/K.2013 61
13. ……………………………….. Guru 15.
14. …………………………. Guru 16.
15. ……………………. TU/OPS
16. ………………………. Guru

…………,…………
Kepala SDN ………….

…………………….
NIP. ………………..

BERITA ACARA
FINALISASI, PEMANTAPAN DAN PENILAIAN
PENYUSUNAN KURIKULUM SDN .................
KECAMATAN ...................BARAT KABUPATEN TANGGAMUS
PROPINSI LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN ......................

Pada hari kamis tanggal ……………… bulan Juni tahun .............. di


ruangan kantor SDN ................... Kecamatan ........................
Kabupaten Tanggamus pada pukul 08.30 WIB sampai dengan pukul
12.00 WIB, kami Tim pengembang kurikulum telah melaksanakan
Finalisasi, pemantapan dan penilaian Kurikulum SDN ..............
Kecamatan ................. Kabupaten Tanggamus dengan hasil sebagai
berikut :

“ KURIKULUM INI MEMENUHI STANDAR DAN NILAI BAIK

SERTA DAPAT DIGUNAKAN PADA TAHUN PELAJARAN

................... MULAI HARI SENIN TANGGAL ….. JULI ........ ”

Kurikulum Sekolah/K.2013 62
Demikian Berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai mana
mestinya.

…………………….,……………..
Kepala SDN …….

…………………………
NIP.

DAFTAR HADIR
KEGIATAN FINALISASI, PEMANTAPAN DAN PENILAIAN
PENYUSUNAN KURIKULUM SDN .......................
KECAMATAN ............. KABUPATEN TANGGAMUS
PROPINSI LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN ..........................

N NAMA JABATAN TANDA KETERA


O TANGA NGAN
N

1. …………………………. Ka. SPLP Dinas 1. Tokoh


Pendidikan 2. Pendidikan
2. ………………………….. Pengawas SD / MI 3. Tokoh
4. Pendidikan
3. ......................... Ketua Komite 5.
4. ……………………….. Kepala Sekolah 6.
5. ………………………… Guru 7.
6. ……………………………… Guru 8.
7. …………………………… Guru 9.
8. ………………………………. Guru 10.
9. ………………………….. Guru 11.
10.
Kurikulum Sekolah/K.2013 63
11. ……………………………. Guru 12.
12. ……………………………… Guru 13.
13. …………………………… Guru 14.
14. ……………………………….. Guru 15.
15. …………………………. Guru 16.
16. ……………………. TU/OPS
………………………. Guru

…………,…………
Kepala SDN ………….

…………………….
NIP. ………………..

Kurikulum Sekolah/K.2013 64

Anda mungkin juga menyukai