DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS KUTA I
Alamat : Jalan Raya Kuta 117,Kuta-Badung Telp .(0361)751311
Website: dikes.badungkab.go.id/puskesmaskutasatu
e-mail : upt.puskesmaskuta1@gmail.com
KEPUTUSAN
TENTANG
NO PROGRAM TARGET
PROMOSI KESEHATAN
5 kader Per
1. Cakupan orientasi kader
Desa
2 Kelp per
2. Cakupan Penyuluhan Kelompok
desa
seratus persen
seratus persen
Jumlah Desa yang memanfaatkan dana desa untuk UKBM disuatu wilayah pada
kurun waktu tertentu di bagi jumlahseluruh desa di suatu wilayah pada kurun watu
yang sama dikali sertaus persen
B KESEHATAN LINGKUNGAN
di kali 100%
62
7. Jumlah Desa yang melaksanakan STBM Desa/Kelura
han
a. Kesehatan Ibu
1. Cakupan K1 97%
2. Cakupan K4 100%
1) Kunjungan antenatal adalah jumlah ibu hamil yang
8) tes laboratorium;
Faktor risiko yang ditemukan pada masa hamil, bersalin,nifas sedini mungkin yang
dilakukan oleh tenaga keschatanuntuk mengatasi kejadian resiko tinggi dibagi
seluruh sasaranibu hamil resti di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yangsama
kematian ibu dan perineonatal (≥28 minggu s.d 28 hari) berdasarkan domisili
b. Kesehatan Anak
yang sama
Pelayanan kesehatan pada bayi minimal 4 kali yaitu satu kali padaumur 29 hari-2
bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali padaumur 6-8 bulan, dan 1 kali pada
umur 9-11 bulan. PelayananKesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi
dasar (BCG,DPT/HB/HiB1-3, Polio 1-4, Campak), pemantauan
pertumbuhanminimal 8 kali, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh
Kembang(SDIDTK) 4 kali, pemberian vitamin A pada bayi umur 6-11
bulan,penyuluhan pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI(MP
ASI) dibagi seluruh sasaran bayi surviving infant di suatuwilayah kerja dalam 1
tahun yang sama
5. Cakupan Pelayanan Kesehatan anak Balita 100%
dan anak balita (12 bulan-59 bulan 29 hari) yang dilakukan 100%
Jumlah kematian Postneonatal (29 hari-11 bulan 29 hari) dan anakbalita (12 bulan
59 bulan 29 hari) yang dilakukan pelaporan danpelacakan dibagi jumlah kematian
Postneonatal (29 hari-11 bulan29 hari) dan anak balita (12 bulan -59 bulan 29 hari)
berdasarkandomisili
c. Program Reproduksi
Pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salahsatu cara/alat
kontrasepsi dan/atau pasangan usia subur yangmenggunakan kembali salah
cara/alat kontrasepsi, termasuk pascakeguguran, sesudah melahirkan, atau pasca
istirahat dibagi jumlahsasaran PUS di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang
sama
Cakupan PUS peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakaialokon dan
masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini untukmenjarangkan kehamilan atau
mengakhiri kesuburan dibagi jumlahsasaran PUS di suatu wilayah kerja dalam 1
tahun yang sama
peserta kb aktif
1Posyandu
4. Jumlah Posyandu Remaja di Puskesmas
remaja/desa
Puskesmas yang melaksanakan skrining anemia pada remaja puteri dibagi jumlah
puskesmas
D PROGRAM GIZI
Ibu hamil dengan kadar Hemoglobin (Hb) kurang dari 11,0 g/dl
Jumlah ibu hanil dengan resiko kurang energi kronik (KEK)yang di tandai dengan
ukuran lingkar lengan atas(LILA)kurang dari 23,5 cm dibagi jumlah seluruh ibu
hamilyang diukur lingkar lengan atas (LILA) di suatu wilayah kerjakurun waktu
dalam 1 tahun yang sama
3. Persentase Ibu hamil konsumsi tablet tambah darah ( TTD)
Jumlah ibu hamil dengan resiko kurang energi kronik (KEK) yang di tandai dengan
ukuran lingkar lengan atas (LILA)kurang
dari 23,5 cm mendapat tambahan asupan gizi (baik pabrikan maupun berbasis
pangan local) selama 90 hari
Jumlah ibu nifas mendapat vitamin A disuatu wilayah kerja dalam kurun waktu
tertentu dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 thun yang
sama
7. Cakupan bayi baru lahir mendapat inisiasi menyusu dini (IMD) 66%
proses menyusu yang dimulai segera setelah lahir dengan cara kontak kulit ke kulit
antara bayi dengan ibunya dan berlangsung minimal 1 (satu) jam
ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin
Jumlah bayi umur 6-11 bulan yang mendapat kapsul vitaminA yang berwarna biru
dengan kandungan vitamin A sebesar
Jumlah Balita gizi kurang berdasarkan indek BB/PB atauBB/TB dengan nilai Z-
Score < -2 SD sampai dengan -3 SDyang mendapat tambahan asupan gizi (baik
pabrikan maupunberbasis pangan local) dibagi jumlah seluruh balita dengannilai
Z-Score <-2 SD sampai dengan -3 SD di suatu wilayahkerja dalam kurun waktu 1
tahun yang sama
Jumlah balita usia 0-59 bulan yang memiliki tanda klinis giziburuk dan atau
indeks Berat Badan menurut Panjang Badan
(BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)dengan nilai z-score
kurang dari -3 SD atau Lila 11,5 cm padabalita usia 6 - 59 bulan yang dirawat
inap maupun dirawatjalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat
sesuaidengan tata laksana gizi buruk dibagi jumlah seluruh balitagizi buruk usia 0-
59 bulan di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
Jumlah anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yangditimbang berat badannya
dibagi jumlah seluruh anak yangberusia 0 bulan sampai 59 bulan di suatu wilayah
kerjadalam kurun 1 tahun yang sama
15. Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D') 87%
balita tidak ditimbang bulan lalu dan balita baru dikali 100%
(TB/U)
4,9%
Jumlah balita usia 0-59 bulan dengan PB atau TB menurut umurnya ≤ 2SD
berdasarkan indeks PB/U atau TB/U dibagi balita yang diukur Panjang/tinggi
badannya di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
18. Persentase wasting (Berat badan kurang dan berat badan sangat kurang) pada
Balita (BB/U)
1,55%
19. Cakupan remaja putri mendapat tablet tambahan darah (TTD ) 58%
Jumlah remaja putri siswi SMP dan SMA sederajatyangmendapat tablet tambah
darah sesuai standar dibagi jumlahsiswi SMP dan SMA sederajat yang dikali
100%. Sekolah danmadrasah jenjang SMP dan SMA atau sederajat
mencakupmilik pemerintah maupun swasta,termasuk sekolah khusus.
Jumlah anak usia 6-23 bulan dengan status gizi baik dantidak menderita penyakit
yang memerlukan diet khusus yang:a. Sehari sebelumnya mengonsumsi minimal 5
dari 8 kelompok makanan (ASI; sereal,akar dan umbi; kacang-kacangan; susu dan
produk olahannya; daging, ikan; telur;buah dan sayur sumber vitamin A; buah
atau sayur lainnya)
b. Frekuensi minimal 3 kali sehari (kecuali 2 kali sehari untuk perkenalan MP-ASI
pada bayi usia 6 bulan) dibagi jumlah seluruh anak usia 6-23 bulan dengan status
gizi baik dan tidak menderita penyakit yang memerlukan diet khusus yang
dilakukan recall 24 jam di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
A. TUBERKULOSIS
1. Treatment Coverage (TC) 90%
Jumlah kasus TBC yang diobati pada kurun waktu tertentu dan mengetahui status
HIV-nya dibagi jumlah kasus TBC yang diobati dikali 100%
100%
B.DEMAM BERDARAH
Pddk
Jumlah kasus DBD baru yang terdeteksi oleh faskes sesuai kreteria WHO (klinis
dan laboratorium) disuatu wilayah dalam kurun waktu 1 tahun.
Cara menghitung: Jumlah kasus DBD di bagi Jumlah Penduduk pada wilayah
tersebut pada waktu yang sama di kali 100.000
Cara menghitung : Jumlah Container yang tidak terdapat jentik di bagi jumlah
container yang di periksa kali 100%
Jumlah desa yang telah membentuk Gerakan satu rumah satu jumantik yaitu
melibatkan setaip keluarga dalam pemeriksaan pemantauan dan pemberantasan
jentik nyamuk untuk pengendalian penyakit DBD
Cara menghitung : Jumlah Desa yang sudah GIRJ di Bagi jumlah Desa yang ada
dikalikan 100%
C.MALARIA
Kasus dengan gejala klinis malaria (demam tinggi disertai mengigigil) dengan
pemeriksaan sediaan darah dilaboratorium disuatu wilayah dalam kurun waktu
setahun
Cara menghitung : Jumlah kasus positif malaria (dengan pemeriksaan sediaan
darah) di bagi dengan jumlah penduduk dalam wilayah kerja di kalikan 1000.
Cara menghitung : Jumlah kasus malaria positif yang sdh ditangani sesuai standar
dibagi jumlah kasus malaria yang ada di kalikan 100%
Jumlah balita diare yang dilayani sesuai standar dibagi jumlah penderita diare
balita yang ditemukan di Puskesmas dikali 100%
E. ISPA
2. Persentase kasus yang dilakukan Pemeriksaan dan Tatalaksana sesuai standar 80%
F.TYPOID
G. RABIES
100%
1. Persentase GHPR (Gigitan Hewan Penular Rabies) yang tertangani sesuai
Standar
Kasus GHPR yang telah dilakukan cuci luka dan atau diberikan VAR/SAR sesuai
indikasi gigiten HPR (Hewan Penular Rabies)
Cara Menghitung: Jumlah kasus GHPR yang ditangani sesuai standar di bagi
jumlah GHPR di kalikan 100%
penular rabies.
I. HIV AIDS
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan skrining HIV sesuai standar dibagi seluruh
sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu 1 tahun yang sama
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV pada populasi pekerja seks
mendapatkan skirining HIV sesuai standar dalamkurun waktu satu tahun dibagi
dengan jumlah orang denganrisiko terinfeksi HIV pada populasi pekerja seks di
kabupaten dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV pada populasi LSL mendapatkan
skirining HIV sesuai standar dalam kurun waktusatu tahun dibagi dengan jumlah
orang dengan risiko
terinfcksi HIV pada populasi LSL di kabupaten dalam kurun waktu satu tahun
yang sama dikali 100%
J. HEPATITIS
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan skrining Hepatitis B sesuai standar dibagi
seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu 1 tahun yang
sama
Jumlah bayi yang lahir dari ibu hepatitis B reaktif yang mendapatkan Vit. K,
HBO<24 jam, HBIG<24 jam dalam kurun waktu tertentu dibagi Jumlah bayi yang
lahir dari ibu Hepatitis B reaktif dikali 100%
3. Persentase bayi di Periksa Serologis HBsAg saat bayi berusia 9 -12 bulan 100%
Jumlah bayi yang diperiksa serologis HBsAg saat bayi berusia9-12 bulan dalam
kurun waktu tertentu dibagi Jumlah bayiyang lahir dari ibu Hebattis B reaktif
dikali 100%
K. KUSTA
1. Persentase Penemuan kasus dan Penderita Kusta yang mendapat pengobatan 100%
Jumlah pasien kusta yang memperoleh pengobatan dibagi jumlah kasus kusta
yang ditemukan dikali 100%
<5/100.000
2. New Case detection Rate (NCDR)
Pddk
Jumlah kasus baru kusta yang ditemukan dalam satu tahun dibagi jumlah
penduduk dikali 100.000
<1/10.000
3. Prevalensi Rate
Pddk
Jumlah penderita kusta terdaftar pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah
penduduk dikali 10.000
4. Proporsi Penderita Kusta baru dengan cacat tingkat II 5%
Jumlah kasus kusta baru dengan cacat tangka 2 pada tahun tertentu dibagi jumlah
penderita kusta baru yang ditemukan pada tahun yang sama dikali 100%
Jumlah kasus kusta baru yang RFT (RFT 6-9 bulan pengobatan untuk kasus kusta
PB dan RFT 12-18 bulan pengobatan untuk kasus kusta MB) dibagi jumlah
penderita kusta baru yang ditemukan pada tahun yang sama dikali 100%
L. IMUNISASI
Definisi Operasional:
Presentase Desa/Kelurahan yang cakupan imunisasi IDL bayinya ≥100% dalam
kurun waktu satu tahun
Cara Menghitung:
Jumlah Desa/kelurahan yang cakupan imunisasi IDL bayi nya ≥100% dibagi
jumlah seluruh Desa/kelurahan dalam kurun waktu satu tahun dikali 100%
Definisi Operasional:
Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasidasar lengkap meliputi 1
dosis Hepatitis B pada usia 0-7 hari,1 dosis BCG, 4 dosis Polio tetes (bOPV), 1
dosis Polio suntik(IPV), 3 dosis DPT-HB-Hib, serta 1 dosis Campak Rubela
(MR)di satu wilayah dalam kurun waktu 1 tahun
Cara Menghitung:
Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasarlengkap yang terdiri
dari: satu dosis Imunisasi Hepatitis B,satu dosis imunisasi BCG, empat dosis
imunisasi Polio oral,satu dosis imunisasi IPV, tiga dosis imunisasi DPT-HB-
Hib,dan satu dosis imunisasiCampak Rubella dalam kurun waktusatu tahun dibagi
95% jumlahbayi usia 0-11 bulan selamakurun waktu yang sama, dikali 100.
3. Persentase imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 bulan 75%
Definisi Operasional:
Persentase anak usia 12-23 bulan yang sudahmendapatimunisasi dasar lengkap
meliputi: a. 1 dosisHepatitis B pada usia 0-7 hari, b. 1 dosis BCG, c. 4 dosis
Poliotetes (bOPV), d. 1 dosis Polio suntik (IPV), e. 3 dosis DPT-HB-Hib f. 1 dosis
Campak Rubela (MR) berdasarkan hasil survei
Cara Menghitung:
Jumlah anak usia 12-23 bulan yang sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap
berdasarkan hasil survei dibagi 95% jumlah anak usia 12-23 bulan pada tahun
survei dikali 100
Definisi Operasional:
Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar antigen baru,
meliputi imunisasi PCV dan imunisasirotavirus sesuai dosis jenis vaksin yang
digunakan dalamkurun waktu satu tahun
Cara Menghitung
Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasarPCV dosis terakhir
dalam kurun waktu satu tahun, ditambahjumlah bayi usia 0-11 bulan yang
mendapat imunisasi dasarrotavirus dosis terakhir dalam kurun waktu satu tahun,
dibagi 80% (jumlah seluruh bayi usia 0-11 bulan yang menjadi sasaran introduksi
imunisasi PCV dalam kurun waktu yang sama, ditambah jumlah seluruh bai usia
0-11 bulan yangmenjadi sasaran introduksi imunisasi rotavirus dalamkurun waktu
yang sama) dikali 100
5. Persentase anak usia 12-24bulan yang mendapat imunisasi lanjutan baduta 100%
Definisi Operasional:
Cara Menghitung:
90% jumlah anak usia 18-24 bulan dalam kurun waktu yang
sama,dikali 100
6. Persentase anak yang mendapatkan imunisasi lanjutan lengkap di usia sekolah
80%
dasar
Definisi Operasional:
Cara Menghitung
Jumlah anak usia kelas 6 SD yang mendapat imunisasilanjutan lengkap yaitu: satu
dosis imunisasi DT, satu dosisimunisasi MR, dua dosis Td dalam kurun waktu
satu tahundibagi jumlah anak usia kelas6 SD/MI/Sederajat selamakurun waktu
yang sama dikali 100
7. Persentase wanita usia subur yang memiliki status imunisasi T2+ 80%
Definisi Operasional :
TT2+ :Ibu hamil yang telah mempunyai status T2 sampaidengan T5. Persentase
ibu hamil yang sudah memiliki statusimunisasi T2+ di satu wilayah dalam kurun
waktu satu tahun
Cara Menghitung
Jumlah ibu hamil yang sudah memiliki status imunisasi T2+ (berdasarkan hasil
skrining maupun pemberian selama masakehamilan) dalam kurun waktu satu
tahun, dibagi jumlah ibuhamil selama kurun waktu yang sama, dikali 100
M. Surveilans
Jumlah KLB yang terjadi dalam 1 tahun dibagi Jml KLB terjadi
yang ditanggulangi<18 jam kali 100 %
waktu satu tahun meliputi pemeriksaan kesehatan jiwa danedukasi serta rujukan
jika diperlukan.
6. Persentase penduduk usia z 15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa 60%
yang mendapat mendapatkan sekrining.
1. Sesuai dengan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa Edisi III
(1981)
2. Nakes (UU No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan terlatih membuat
pencatatan dan pelaporan)
G Perkesmas
II UKM PENGEMBANGAN
Semua Hatra yang ada di wilayah kerja Puskesmas didata sesuai klasifikasinya
(Keterampilan, Ramuan, Kombinasi)
Pembinaan Penyehat Tradisional 50% dari jumlah Hatra yang ada (Hasi
Pendataan)
5. Pelayanan Asuhan Mandiri ( Akupresur ramuan dan fasilitas) luar gedun Gedung 100%
Jumlah puskesmas yang meningkatkan aktifitas fisik dibagi total puskesmas dikali
100
A UPAYA PENGOBATAN
satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama kali seratus
persen)
C KEFARMASIAN
Layanan Farmasi
Non Pneumonia
non spesifik
Myalgia