Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
Bahtiar Viky Firmansyah 20037141033
Afifatus Sholehah 20037141001
Ahmad Maulana Haqiqi 20037141002
Alvi Yuliantita 20037141003
Annisa Pradini A.I 20037141004
Muhammad Khoirul Umam 20037141043
I. Analisis Situasi
1.1 Peserta diskusi : Pasien dan Keluarga
1.2 Ruangan Diskusi : Ruang Mawar
1.3 Pemberi Materi : Mahasiswa D III Keperawatan Universitas Bondowoso
II. Tujuan
2.1 Tujuan Umum :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang cholelithiasis (batu empedu), diharapkan
pasien dan keluarga pasien serta masyarakat dapat memahami konsep dan penalaksanaan
penyakit batu empedu
2.2 Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang penyakit batu empedu, diharapkan peserta
dapat:
a. Pengertian cholelithiasis (batu empedu)
b. Penyebab cholelithiasis (batu empedu)
c. Tanda dan gejala cholelithiasis (batu empedu)
d. Pencegahan cholelithiasis (batu empedu)
III. Materi
3.1 Pengertian
3.2 Penyebab
3.3 Tanda dan gejala
3.4 Pencegahan
2. penyebab
Batu di dalam kandung empedu Sebagian besar batu tersusun dari pigmen-pigmen
empedu dan kolesterol, selain itu juga tersusun oleh bilirubin, kalsium dan protein.
kebanyakan batu empedu terbentuk dari kolesterol. Kolesterol cair biasa hadir di kandung
empedu dan saluran empedu dalam kondisi normal. Namun, kolesterol cair tersebut dapat
menjadi jenuh bila terlalu banyak kolesterol atau terlalu sendikit asam empedu. Hal itu
memungkinkan kolesterol mengkristal dan menggumpal menjadi batu empedu.
Macam-macam batu yang terbentuk antara lain :
a. Batu empedu kolesterol, terjadi karena kenaikan sekresi kolesterol dan penurunan
produksiempedu Faktorlan yang berperan dalam pembentukan batu :
1. Infeksi kandung empedu
2. Usia yang bertambah
3. Obesitas
4. Wanita
5. Kurang makan sayur
6. Obta-obatan untuk menurunkan kadar serum kolesterol
b. Batu pigmen emepedu, ada dua macam :
1. Batu pigmen hitam: terbentuk di dalam kandung empedu dan disertai hemolysis kronik
atau sirosis hati tanpa infeksi.
2. Batu pigmen coklat: bentuk lebih besar, berlapis lapis ditemukan disepanjang saluran
empedu, disertai dengan bendungan dan infeksi.
c. Batu saluran empedu
Sering dihubungkan dengan divertikula duodenum didaerah vateri. Ada dugaan bahwa
kelainan anatomi atau pengisian divertikula oleh makanan akan menyebabkan obstruksi
intermitten duktus koledukus dan bendungan ini memudahkan timbulnya infeksi dan
pembentukan batu.
3. Akibat
Batu empedu meningkatkan risiko infeksi. Bila itu terjadi, gejala khas infeksi berupa
demam tinggi akan muncul, yang mungkin disertai penyakit kuning. Infeksi dapat terjadi di
kandung empedu (kolesistitis), saluran empedu (kolangitis), darah (sepsis), atau pankreas
(pankreatitis).
4. Tanda dan Gejala
a. tanda Gejala akut :
1. Epigastrium kanan terasa nyeri dan spasme
2. Usaha inspirasi dalam waktu diraba pada kuadran kanan atas
3. Kandung empedu membesar dan nyeri
4. Ikterus ringan
b. Tanda gejala kronis :
1. Biasanya tak tampak gambaran pada abdomen
2. Kadang terdapat nyeri di kuadran kanan atas.
5. Cara pencegahan
a. Menjaga berat badan ideal
b. Mengkonsumi makanan yang banyak mengandung serat
c. Menghindari makanan berbentuk tinggi
d. Banyak minum air putih
e. Olahraga teratur
f. Komplikasi
g. Perdarahan
h. Kerusakan hati
i. Gangguan gastrointestinal.