Anda di halaman 1dari 63

BUKU PANDUAN

PENGAJUAN DUPAK

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BIDANG PEMBINAAN KETENAGAAN
Alamat : Jalan Pembangunan Sambas
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa

Bidang Pembinaan Ketenagaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Sambas dengan dukungan berbagai pihak telah berhasil

menyusun Panduan Pengajuan DUPAK. Kegiatan Penyusunan Panduan

Pengajuan DUPAK ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan

kegiatan Bimtek Penyusunan DUPAK Guru Kabupaten Sambas yang

akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

Panduan Pengajuan DUPAK memberikan acuan kepada seluruh

peserta dan panitia agar pelaksanaan kegiatan ini lebih terarah sehingga

pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik.

Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan

panduan ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi

serta sumbangan pemikirannya. Semoga panduan ini dapat memberikan

manfaat positif bagi kegiatan Bimtek Panduan Pengajuan DUPAK dalam

rangka meningkatkan Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga

Kependidikan di Kabupaten Sambas khususnya.

Sambas, April 2019

Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan

Uray Iskandar, S.Pd, M.Pd


NIP. 19661111 199003 1006

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................ ii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ....................................................................................... 4
C. Manfaat ................................................................................................. 5

BAB II DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU .............. 6


A. Pengertian Angka Kredit ...................................................................... 6
B. Jenjang Jabatan Guru, Pangkat / Golongan.......................................... 6
C. Periode Pengajuan................................................................................ 8
D. Unsur Utama dan Penunjang Tugas Guru............................................. 9

BAB III PUBLIKASI ILMIAH GURU........................................................10


A. Publikasi Ilmiah Guru Dalam Angka Kredit.......................................... 10
B. Jenis-jenis Publikasi Ilmiah................................................................13
BAB IV KARYA INOVATIF ...................................................................31
A. Karya Inovatif pada Kegiatan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan ...................................................................31
B. Menemukan/Menciptakan Karya Seni .................................................34
C. Membuat/Memodifikasi Alat Pelajaran/Peraga dan Alat Praktikum .....39
D. Mengikuti Pengembangan Penyusunan Standar, Pedoman, Soal,
dan Sejenisnya .................................................................................42
BAB IV PENUTUP ...................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................45

3
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Guru

Lampiran II : Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas


Pembelajaran/Bimbingan dan Tugas Tertentu

Lampiran III : Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Lampiran IV : Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang

Tugas Guru

Lampiran V : Rincian Kegiatan Guru dan Angka Kreditnya

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan

tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun

Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan

bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan

nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi

masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat

persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Bidang Pembinaan Ketenagaan mempunyai tugas penyiapan

bahan dan perumusan kebijakan teknis fasilitasi, koordinasi serta

pembinaan teknis di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan

Anak Usia Dini dan pendidikan non formal, Sekolah Dasar dan Sekolah

Menengah Pertama. Adapun fungsi bidang pembinaan ketenagaan adalah

menangani pendidik dan tenaga kependidikan Anak Usia Dini dan

Pendidikan Non Formal, Sekolah Dasar serta Sekolah Menengah Pertama

dalam hal : penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan

kebijakan, penyusunan bahan kebijakan, penyusunan bahan rencana

kebutuhan, penyusunan bahan pembinaan, penyusunan bahan

rekomendasi, penyusunan bahan fasilitasi, pelaksanaan pembinaan,

5
bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas serta

pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Guru diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan

nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,

memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian. Agar

tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan

sesuai dengan aturan yang berlaku, maka mutlak diperlukan penilaian

sasaran kerja pegawai terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban guru

dalam melaksanakan pembelajaran/ pembimbingan, dan/atau tugas-tugas

tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah. Penilaian ini dilakukan

untuk menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di

semua jenjang pendidikan.

Selain itu juga dilakukan penilaian terhadap hasil pelaksanaan

kegiatan pengembangan diri, pengembangan publikasi ilmiah, dan/atau

karya inovatif kemudian hasil penilaian kinerja guru dikonversikan menjadi

angka kredit yang diperlukan untuk kenaikan jabatan fungsional guru

sebagaimana ditetapkan dalam Permenneg PAN dan RB Nomor 16

Tahun 2009. Melalui penetapan angka kredit yang obyektif, transparan,

dan akuntabel terhadap unsur-unsur tersebut akan dapat mencerminkan

korelasi yang signifikan antara kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru

dengan peningkatan profesionalitasnya.

6
Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi, diperlukan suatu

sistem pembinaan dan pengembangan terhadap profesi guru secara

terprogram dan berkelanjutan. Melalui kegiatan pengembangan

keprofesian berkelanjutan guna mendukung Pengembangan Profesi Guru

Pembelajar (PPGP) merupakan satu diantara kegiatan yang dirancang

untuk mewujudkan terbentuknya guru yang profesional.

Namun lain halnya ketika guru ingin mendapatkan angka kredit

yang diperoleh untuk setiap jenis kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan maka akan menjadi suatu permasalahan yang sangat

besar. Diantara permasalahan yang dihadapi adalah : pertama dari guru,

yaitu sebagian besar guru sulit naik pangkat, penelitian yang dilakukan

didominasi penelitian tindakan kelas, kurangnya informasi bahwa setiap

tahun wajib mengirimkan daftar usul penetapan angka kredit. Selanjutnya

ada dugaan peneltian tindakan kelas merupakan karya jiplakan atau

dibuatkan orang lain dengan asumsi ingin naik pangkat tanpa harus

membuat karya tulis ilmiah.

Kedua dari sekolah, yaitu: pegusulan DUPAK banyak yang tidak

diketahui oleh kepala sekolah dan bahkan tidak menggunakan surat

pengantar dari sekolah.

Ketiga dari kelembagaan, yaitu: belum optimalnya jadwal kegiatan

pengajuan DUPAK oleh guru, penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai di

Sekretariat serta pengajuan DUPAK ke Badan Pengembangan

Kepegawaian Sumber Daya Manusia. Ketidakoptimalan pengelolaan dan

7
pelayanan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit guru tersebut juga belum

dilakukan secara transparan, sehingga banyak keluhan yang berasal dari

guru tentang hal tersebut. Berikutnya tidak konsistennya waktu melakukan

penilaian oleh Tim Penilai. Selanjutnya masih ada beberapa orang guru

yang mengajukan DUPAK namun tidak pernah mendapatkan informasi

apakah DUPAK- nya itu memiliki nilai yang cukup dan akan tidak di proses

karena kekurangan bahan yang menjadi persyaratan bahan usul kenaikan

pangkat.

Kelemahan-kelemahan di atas apabila tidak diadakan perubahan

akan membuat guru-guru semakin sulit untuk naik pangkat, karena di

indikasikan ada praktik yang tidak diinginkan baik dari segi penyusunan

maupun ketika dalam proses penilaian serta penyerahan surat keputusan

kenaikan pangkat.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007

tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008

tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.

8
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan

Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010

tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.

8. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala

Badan Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor

03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kreditnya.

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010

tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru

dan Angka Kreditnya.

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2017

tentang Perubahan atas PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru.

C. Manfaat

1. Buku Panduan Pengajuan DUPAK guru ini disusun untuk

memperluas pemahaman semua pihak terkait tentang prinsip,

proses, dan prosedur pelaksanaan pengajuan angka kredit,

sebagai suatu sistem penilaian kinerja yang berbasis bukti.

2. Sebagai panduan guru untuk melakukan pengembangan terhadap

profesi guru.

3. Sebagai acuan guru dalam mengusulkan kenaikan pangkat ke

jenjang yang lebih tinggi

9
BAB II

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU

A. Pengertian Angka Kredit

Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau

akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru

dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.

B. Jenjang Jabatan Guru, Pangkat / Golongan

Guru sebagai tenaga pendidik merupakan pemimpin pendidikan

dan sangat menentukan dalam proses pembelajaran dikelas. Peran

kepemimpinan tersebut akan tercermin dari bagaimana guru

melaksanakan peran dan tugasnya. Kinerja guru pada dasarnya

merupakan kinerja yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan

tugasnya sebagai pendidik.

Jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai

ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan

kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri

Sipil.

Jabatan fungsional guru adalah jabatan tingkat keahlian termasuk

dalam rumpun pendidikan tingkat taman kanak-kanak, dasar, lanjutan, dan

10
sekolah khusus. Jenis guru berdasarkan sifat, tugas, dan kegiatannya

meliputi: guru kelas, guru mata pelajaran dan guru bimbingan dan konseling.

Tabel 2.1
Jenjang Jabatan, Pangkat, Golongan Ruang dan Angka Kredit

Berdasarkan tabel diatas untuk menentukan jumlah angka kredit

yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru harus

berdasarkan ketentuan paling sedikit 90% angka kredit berasal dari unsur

utama dan paling banyak 10% angka kredit berasal dari unsur penunjang.

Hal ini yang kadang-kadang tidak diketahui oleh guru dalam mengajukan

pangkat, sehingga ketika mengajukan masih ada yang kurang dari angka

kredit yang dibutuhkan untuk pangkat atau golongan ruang.

11
Tabel 2.2
Jumlah Angka Kredit Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

C. Periode Pengajuan.

Untuk periode pengajuan DUPAK selambat-lambatnya bulan Juli

untuk guru yang akan naik pangkat/jabatan pada periode Oktober.

Selambat-lambatnya bulan Januari untuk guru yang akan naik

pangkat/jabatan pada periode April. Pengajuan DUPAK yang diterima oleh

pejabat yang berwenang setelah bulan Juli dan Januari dinilai pada

persidangan berikutnya. Masa penilaian berikutnya dihitung mulai tanggal

1 setelah semester terakhir kinerja guru dinilai. Pengusulan usulan

penetapan angka kredit wajib setiap tahun (DUPAK tahunan) dan apabila

tidak mengusulkan sesuai ketentuan maka hasil kinerja hanya dinilai 3

tahun terakhir. Dupak diusulkan setelah berakhirnya PKG.

12
D. Unsur Utama dan Penunjang Tugas Guru

1. Unsur Utama

a. Pendidikan :

- Pendidikan Sekolah dan mendapat ijazah/gelar.

- Diklat prajabatan dan memperoleh STTPP atau sertifikat.

b. Pembelajaran/ Bimbingan & Tugas Tertentu :

- Melaksanakan proses pembelajaran

- Melaksanakan proses pembimbingan

- Melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah

c. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan :

- Melaksanakan pengembangan diri (diklat dan kegiatan kolektif

untuk peningkatan kompetensi)

- Melaksanakan publikasi ilmiah

- Melaksanakan karya inovatif

2. Unsur Penunjang

a. Perolehan gelar/ijazah diluar bidang yg diampunya

b. Melaksanakan kegiatan yg mendukung tugas guru

c. Perolehan penghargaan/tanda jasa

13
BAB III

PUBLIKASI ILMIAH GURU

A. Publikasi Ilmiah Guru Dalam Angka Kredit

Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan

kedudukan yang sangat penting dalam mencapai Visi Kemdikbud 2025

yaitu menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif. Oleh karena

itu, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat

sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen.

Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi, diperlukan suatu

sistem pembinaan dan pengembangan terhadap profesi guru secara

terprogram dan berkelanjutan melalui kegiatan pengembangan

keprofesian berkelanjutan yang merupakan salah satu kegiatan yang

dirancang untuk mewujudkan terbentuknya guru yang profesional.

Jumlah publikasi ilmiah/karya inovatif yang dibutuhkan oleh guru

dalam memenuhi kenaikan pangkatnya ke jabatan yang lebih tinggi

adalah sebagai berikut :

14
Tabel 3.1
Jumlah Angka Kredit Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif yang dibutuhkan

Jumlah
A.K.Subunsur Jenis Publikasi
Publikasi
Ilmiah/Karya
Dari Jabatan Ke Jabatan Ilmiah dan/
atau Karya
Inovatif yang
Inovatif yang Wajib Ada
dibutuhkan
Guru Pertama Guru Pertama - -
golongan ruang golongan ruang
III/a III/b
Guru Pertama Guru Muda 4 (empat) Bebas pada
golongan ruang golongan ruang jenis karya
III/b III/c publikasi ilmiah
& karya inovatif
Guru Muda Guru Muda 6 (enam) Bebas pada
golongan ruang golongan jenis karya
III/c ruangIII/d publikasi ilmiah
& karya inovatif
Guru Muda Guru Madya 8 (delapan) Minimal
golongan golongan terdapat satu
ruangIII/d ruangIV/a laporan hasil
penelitian
Guru Madya Guru Madya 12 (duabelas) Minimal
golongan ruang golongan ruang terdapat satu
IV/a IV/b laporan hasil
penelitian dan
satu Artikel
yang dimuat di
jurnal yang ber-
ISSN
Guru Madya Guru Madya 12 (duabelas) Minimal
golongan golongan terdapat satu
ruangIV/b ruangIV/c laporan hasil
penelitian dan
satu artikel yang
dimuat di jurnal
yang ber-ISSN
Guru Madya Guru Utama 14 Minimal
golongan golongan (empatbelas) terdapat satu
ruangIV/c ruangIV/d laporan hasil
penelitian dan
satu artikel yang
dimuat di jurnal

15
yang ber-ISSN
dan satu buku
pelajaran atau
buku pendidikan
yang ber-ISBN.
Guru Utama Guru Utama 20 (duapuluh) Minimal
golongan ruang golongan ruang terdapat satu
IV/d IV/e laporan hasil
peneli-tian dan
satu artikel yang
dimuat di jurnal
yang ber ISSN
dan satu buku
pelajaran atau
buku pendidikan
yang ber-ISBN.

Jenis publikasi ilmiah untuk setiap jenjang jabatan yang harus

dipenuhi oleh guru yang akan mengajukan kenaikan pangkat/jabatan

guru. Apabila guru mengikuti pertemuan ilmiah atau diminta untuk

memberikan presentasi, baik sebagai pemrasaran atau pembahas materi

pada pertemuan ilmiah, guru harus membuat prasaran ilmiah.

Prasaran ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah berbentuk makalah

yang berisi ringkasan laporan hasil penelitian, gagasan, ulasan, atau

tinjauan ilmiah. Publikasi ilmiah juga harus memenuhi persyaratan

“APIK”, yaitu sebagai berikut :

1. Asli, laporan yang dibuat benar-benar merupakan karya asli

penyusunnya, bukan merupakan plagiat/jiplakan, atau disusun dengan

niat dan prosedur yang tidak jujur.

2. Perlu, hal yang dilaporkan atau gagasan yang dituliskan, harus sesuatu

yang diperlukan dan mempunyai manfaat dalam menunjang

16
pengembangan profesi guru yang bersangkutan. Manfaat tersebut

diutamakan untuk memperbaiki mutu pembelajaran di satuan

pendidikan guru bersangkutan.

3. Ilmiah, laporan disajikan dengan memakai kerangka isi dan mempunyai

kebenaran yang sesuai dengan kaidah kebenaran ilmiah dan mengikuti

kerangka isi yang telah ditetapkan.

4. Konsisten, isi laporan harus sesuai dengan tugas pokok guru. Isi

laporan harus berada pada bidang tugas guru yang bersangkutan, dan

mempermasalahkan tentang tugas pembelajaran yang sesuai dengan

tugasnya di sekolah ( Pembinaan dan Pengembangan Profesi Buku 4

Kemendikbud 2016)

Presentasi pada forum ilmiah adalah kegiatan penyampaian

gagasan ilmiah sebagai salah satu bentuk publikasi ilmiah (Pembinaan

dan Pengembangan Profesi Buku 4 Kemendikbud 2016 : 27).

B. Jenis-jenis Publikasi Ilmiah

1. Presentasi pada forum ilmiah

a. Menjadi pemrasaran/narasumber pada seminar atau lokakarya

ilmiah.

b. Menjadi pemrasaran/narasumber pada koloqium atau diskusi ilmiah.

Keikutsertaan guru dalam presentasi ilmiah harus dibuktikan dengan:

- Makalah yang sudah disajikan pada pertemuan ilmiah dan telah

disahkan oleh kepala sekolah

17
- Surat keterangan dari panitia seminar atau sertifikat/ piagam dari

panitia pertemuan ilmiah.

Makalah yang disajikan harus merupakan tulisan ilmiah yang berisi

ringkasan laporan hasil penelitian, gagasan, ulasan, atau tinjauan ilmiah.

Untuk memperoleh angka kredit isi makalah harus relevan dengan

bidang pendidikan formal, seperti masalah pembelajaran, tugas pokok

guru pada satuan pendidikannya sesuai dengan tugas guru yang

bersangkutan. Isi makalah di luar bidang tersebut tidak dapat diberikan

angka kredit. Angka kredit pemrasaran/narasumber pada forum ilmiah

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2
Angka Kredit Pemrasaran/Narasumber pada Forum Ilmiah
No Jenis Kegiatan dalam Forum Ilmiah Angka Kredit
1 Pemrasaran/narasumber pada seminar atau 0,2
lokakarya ilmiah
2 Pemrasaran/narasumber pada koloqium atau 0,2
diskusi ilmiah

2. Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian berupa karya tulis yang didasarkan pada

hasil penelitian yang dilakukan guru pada bidang pendidikan sesuai

dengan tugas pokoknya. Laporan penelitian dapat berupa penelitian

tindakan kelas, penelitian eksperimen, penelitian deskriptif, penelitian

perbandingan, penelitian korelasi, dan sebagainya.

Jenis karya tulis berupa laporan hasil penelitian mencakup hal-hal

sebagai berikut.

18
a. Laporan hasil penelitian yang diterbitkan/ dipublikasikan dalam

bentuk buku ber-ISBN dan telah mendapat pengakuan BSNP.

b. Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah

diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah yang

diedarkan secara nasional dan/atau terakreditasi.

c. Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah

diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat

provinsi.

d. Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah

diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat

kabupaten.

e. Laporan hasil penelitian berupa makalah yang telah diseminarkan di

sekolah dan disimpan di perpustakaan.

Kegiatan guru dalam publikasi ilmiah berupa hasil penelitian ilmu

bidang pendidikan formal harus dibuktikan dengan bukti fisik sebagai

berikut :

a. Buku asli atau fotokopi yang menunjukkan keterangan nama

penerbit, tahun terbitan, serta nomor ISBN. Jika buku tersebut telah

diedarkan secara nasional, harus disertakan pernyataan dari

penerbit yang menerangkan bahwa buku tersebut telah beredar

secara nasional. Jika buku tersebut telah lulus penilaian dari Badan

Standar Nasional Pendidikan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, maka harus ada keterangan yang jelas tentang

19
persetujuan atau pengesahan dari BSNP tersebut, yang umumnya

berupa tanda persetujuan/ pengesahan dari BSNP tersebut, yang

tercetak di sampul buku.

b. Majalah/jurnal ilmiah asli yang menunjukkan adanya nomor ISSN,

tanggal terbitan, susunan dewan redaksi dan editor. Jika jurnal

tersebut dinyatakan telah terakreditasi, harus disertai dengan

keterangan akreditasi untuk tingkat nasional. Jika dinyatakan jurnal

tersebut diterbitkan di tingkat provinsi atau kabupaten/kota harus

disertai keterangan yang jelas tentang tingkat penerbitan jurnal

tersebut.

c. Jika satu artikel ilmiah yang sama (sangat mirip) dimuat di beberapa

majalah/jurnal ilmiah, maka angka kredit untuk artikel tersebut hanya

diberikan pada salah satu majalah/jurnal ilmiah dan dipilih angka

kredit yang terbesar.

d. Laporan hasil penelitian yang dilengkapi dengan berita acara yang

membuktikan bahwa hasil penelitian tersebut telah diseminarkan di

sekolahnya dengan ketentuan sebagai berikut :

(1) Seminar dilaksanakan di sekolah/madrasah/ KKG/ MGMP

wilayah/atau tempat lain sesuai dengan yang dipersyaratkan,

yaitu dihadiri minimal 15 orang guru dari 3 sekolah setingkat.

Syarat tersebut tidak berlaku untuk sekolah di daerah terpencil/

khusus/Sekolah Indonesia Luar Negeri. Bukti kegiatan seminar

20
ini tidak berlaku untuk angka kredit pengembangan diri dan

presentasi forum ilmiah.

(2) Berita acara berisi keterangan waktu, tempat, peserta, notulen

seminar, dan dilengkapi dengan daftar hadir peserta dan

ditandatangani oleh ketua panitia seminar dan kepala

sekolah/madrasah yang ditempati seminar atau ketua

KKG/MGMP wilayah.

(3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan minimal 2 (dua) siklus,


satu siklus minimal dua kali pertemuan.

Semua bukti fisik di atas memerlukan keaslian dari kepala sekolah;

dan surat keterangan dari kepala sekolah yang menyatakan bahwa copy

dari buku/jurnal/makalah tersebut telah disimpan di perpustakaan sekolah

sebagai referensi.

Laporan hasil penelitian tindakan kelas, berisi laporan hasil

penelitian yang dilakukan guru pada bidang pendidikan yang telah

dilaksanakan guru di sekolahnya dan berupa Tindakan Kelas. Laporan

hasil penelitian tindakan kelas umumnya dipublikasikan dalam bentuk

laporan hasil penelitian yang diseminarkan di sekolahnya dan disimpan di

perpustakaan.

Adapun yang dapat di jadikan sebagai struktur laporan hasil

penelitian tindakan setidaknya seperti di bawah ini :

21
a. Bagian Awal yang terdiri dari: halaman judul; lembaran persetujuan;

kata pengantar; daftar isi, daftar label, daftar gambar dan lampiran,

serta abstrak atau ringkasan.

b. Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:


1) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang

Masalah, Perumusan Masalah Tujuan dan Kemanfaatan Hasil

Penelitian;

2) Bab Kajian Teori/ Tinjauan Pustaka;

3) Bab Metode Penelitian;

4) Bab Hasil-hasil Penelitian; serta

5) Bab Simpulan dan Saran-Saran.

c. Bagian Penunjang sajian daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang

selengkap-lengkapnya (seperti instrumen yang digunakan, contoh hasil

kerja peserta didik, contoh isian instrumen, foto-foto kegiatan, surat ijin

penelitian, rencana pembelajaran (RPP), daftar hadir pada saat

pertemuan penelitian, dan dokumen pelaksanaan penelitian lain yang

menunjang keaslian penelitian tersebut termasuk ).

Laporan PTK belum diseminarkan, disarankan untuk segera

melakukan seminar minimal di sekolah/KKG/MGMP dengan mengundang

minimal 3 sekolah di sekitarnya dengan jumlah peserta seminar minimal

15 orang (kecuali untuk daerah 3T) dan memenuhi segala kelengkapan

kegiatan seminar diantaranya surat keterangan dari kepala sekolah yang

ditempati seminar/panitia seminar/Ketua KKG/MGMP, berita acara

22
seminar, daftar hadir, notulen seminar dan persyaratan lain sesuai dengan

aturan.

Tentunya dalam hal ini yang perlu juga kita perhatikan adalah

besaran angka kredit untuk publikasi karya tulis hasil penelitian pada

bidang pendidikan di sekolah adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3
Angka Kredit Untuk Publikasi Karya Tulis Hasil Penelitian

Angka
No Kegiatan
Kredit
1 Berupa buku yang diterbitkan ber-ISBN dan diedarkan secara 4
nasional atau ada pengakuan dari BSNP
2 Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat 3
nasional yang terakreditasi
3 Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat 2
provinsi
4 Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat 1
kabupaten/kota
5 Berupa laporan hasil penelitian dan telah diseminarkan 4

3. Makalah Berupa Tinjauan Ilmiah Gagasan atau Pengalaman

Terbaik (Best Practice) di Bidang Pendidikan Formal dan

Pembelajaran

Makalah tinjauan ilmiah adalah karya tulis guru yang berisi

ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah

pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di satuan pendidikannya.

Best Practice adalah karya tulis guru yang berisi pengalaman terbaik

dalam proses pembelajaran. Kegiatan guru dalam publikasi ilmiah yang

berupa makalah tinjauan ilmiah/best practice di bidang pendidikan formal

harus dibuktikan dengan:

23
a. Makalah asli atau fotokopi dengan surat pernyataan tentang keaslian

dari kepala sekolah yang disertai tanda tangan kepala sekolah dan

cap sekolah bersangkutan.

b. Surat keterangan dari pengelola perpustakaan sekolah yang

menyatakan bahwa arsip dari buku/jurnal/makalah tersebut telah

disimpan di perpustakaan sekolahnya.

Adapun besaran angka kredit makalah tinjauan ilmiah /best practice

dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan

pendidikan adalah sebesar 2.

Tabel 3.4
Angka Kredit Makalah Tinjauan Ilmiah /Best Practice Dalam Bidang Pendidikan

Angka
No Kegiatan
Kredit
1 Artikel gagasan ilmiah/best practice dalam bidang 2
pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikan dimuat di jurnal tingkat nasional dan/atau
terakreditasi
2 Artikel gagasan ilmiah/best practice dalam bidang 1,5
pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikan di muat di jurnal tingkat nasional tidak
terakreditasi atau tingkat provinsi terakreditasi
3 Artikel gagasan ilmiah/best practice dalam bidang 1
pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikan dimuat di jurnal tingkat provinsi tidak
terakreditasi atau tingkat lokal (kabupaten)

4. Tulisan Ilmiah Populer

Tulisan Ilmiah Populer adalah tulisan ilmiah yang dipublikasikan di

media massa (koran, majalah, atau sejenisnya). Tulisan ilmiah populer

dalam kaitan dengan upaya pengembangan profesi guru merupakan

24
tulisan yang lebih banyak mengandung isi pengetahuan, berupa ide, atau

gagasan pengalaman penulis yang menyangkut bidang pendidikan.

Kerangka isi tulisan ilmiah populer disesuaikan dengan persyaratan

atau kelaziman dari media massa yang akan mempublikasikan tulisan

tersebut. Bukti fisik yang dinilai berupa guntingan (kliping) tulisan dari

media massa yang memuat karya ilmiah penulis, dengan pengesahan dari

kepala sekolah/madrasah. Pada guntingan media massa tersebut harus

jelas nama media massa serta tanggal terbitnya. Jika berupa fotokopi,

harus ada surat pernyataan dari kepala sekolah yang menyataan keaslian

karya ilmiah populer yang dimuat di media massa tersebut.

Besaran angka kredit tulisan ilmiah populer seperti pada tabel

dibawah ini :

Tabel 3.5
Angka Kredit Tulisan Ilmiah Populer

No Angka
Kegiatan
Kredit
1 Artikel ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan 2
pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di media
massa tingkat nasional
2 Artikel ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan 1,5
pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di media
massa tingkat provinsi

5. Artikel Gagasan Ilmiah/ Best Practice dalam Bidang Pendidikan

Artikel gagasan ilmiah/best practice dalam bidang pendidikan

adalah tulisan yang berisi gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang

pendidikan formal dan pembelajaran di satuan pendidikan yang dimuat di

jurnal ilmiah.

25
Artikel gagasan ilmiah/best practice di bidang pendidikan pada

umumnya mengikuti aturan dari jurnal yang akan memuat artikel gagasan

ilmiah tersebut. Artikel gagasan ilmiah/best practice sekurang-kurangnya

berisi sebagai berikut.

a. Pendahuluan, yang menguraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan, dan manfaat.

b. Kajian teori, yang menguraikan tentang teori-teori yang relevan.

c. Pembahasan, yang mengemukakan tentang gagasan/ ide penulis

dalam upaya memecahkan masalah yang berkaitan dengan bidang

pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Pembahasan tersebut

didukung oleh teori dan data yang relevan.

d. Kesimpulan.

Kegiatan guru yang menghasilkan artikel gagasan ilmiah/best

practice dalam bidang pendidikan yang dipublikasikan harus dibuktikan

dengan bukti fisik sebagai berikut;

a. Jurnal ilmiah asli yang menunjukkan adanya nomor ISSN, tanggal

terbitan, susunan dewan redaksi dan editor. Jika jurnal tersebut

dinyatakan telah terakreditasi, harus disertai dengan keterangan

akreditasi untuk tingkat nasional. Jika dinyatakan jurnal tersebut

diterbitkan di tingkat provinsi atau kabupaten harus disertai

keterangan yang jelas tentang tingkat penerbitan jurnal tersebut.

b. Jika 1 (satu) artikel gagasan ilmiah/best practice yang sama dimuat

di beberapa majalah/jurnal ilmiah, maka yang dapat dinilai hanya 1

26
(satu) dan dipilih artikel yang berpeluang mendapatkan angka

kreditnya terbesar. Semua bukti fisik di atas memerlukan surat

pernyataan keaslian dari kepala sekolah yang disertai tanda tangan

kepala sekolah dan cap sekolah bersangkutan.

Besaran angka kredit artikel gagasan ilmiah/best practice dalam

bidang pendidikan ditunjukkan seperti berikut:

Tabel 3.6
Angka Kredit Artikel Gagasan Ilmiah/Best Practice

No Kegiatan Angka
Kredit
1 Artikel gagasan ilmiah/best practice dalam bidang
pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan
2
pendidikan dimuat di jurnal tingkat nasional dan/atau
terakreditasi.
2 Artikel gagasan ilmiah/best practice dalam bidang
pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan
1,5
pendidikan di muat di jurnal tingkat nasional tidak
terakreditasi atau tingkat provinsi terakreditasi.
3 Artikel gagasan ilmiah/best practice dalam bidang
pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan
1
pendidikan dimuat di jurnal tingkat provinsi tidak
terakreditasi atau tingkat lokal (kabupaten).

6. Buku Pelajaran

Buku teks pelajaran adalah buku berisi buku pengetahuan untuk

bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi peserta

didik pada suatu jenjang pendidikan tertentu atau sebagai bahan

pegangan mengajar guru, baik sebagai buku utama maupun sebagai buku

pelengkap. Buku pelajaran dapat ditulis guru secara individu atau

berkelompok dengan kerangka isi.

27
Kegiatan guru yang menghasilkan buku pelajaran dibuktikan

dengan buku asli atau fotokopi yang secara jelas menunjukkan nama

penulis, nama penerbit, tahun diterbitkan, dan keterangan lain seperti

persetujuan dari BSNP, nomor ISBN. Jika buku tersebut berupa fotokopi,

diperlukan surat pernyataan keaslian dari kepala Sekolah disertai tanda

tangan kepala Sekolah dan cap sekolah bersangkutan.

Tabel 3.7
Besaran Angka Kredit Buku Teks Pelajaran
.
No Kegiatan Angka Kredit
1 Buku teks pelajaran yang lolos penilaian oleh
6
BSNP
2 Buku teks pelajaran yang dicetak oleh penerbit dan
3
ber ISBN
3 Buku teks pelajaran yang dicetak oleh penerbit
1
tetapi belum ber –ISBN.

7. Modul/ Diktat

Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara

tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat

menyerap sendiri materi tersebut.

Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang

studi yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/memperkaya materi

matapelajaran/ bidang studi yang disampaikan olehguru dalam proses

kegiatan belajar mengajar.

Modul atau diktat tersebut harus secara jelas menunjukkan nama

mata pelajaran atau materi pokok tertentu yang menjadi isi utamanya,

tahun/semester diterbitkan, serta penjelasan kelas dari peserta didik yang

28
akan menggunakan modul atau diktat tersebut dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Modul dan diktat yang digunakan di tingkat provinsi memerlukan

pengesahan dari kepala dinas pendidikan provinsi.

b. Modul dan diktat yang digunakan di tingkat kabupaten memerlukan

pengesahan dari kepala dinas pendidikan kabupaten.

c. Modul dan diktat yang digunakan di sekolah harus disahkan oleh

kepala sekolah.

Materi pelajaran pada suatu modul, disusun dan disajikan

sedemikian rupa agar peserta didik secara mandiri dapat memahami

materi yang disajikan. Modul umumnya terdiri dari:

(1) petunjuk untuk siswa


(2) isi materi bahasan (uraian dan contoh)
(3) lembar kerja siswa
(4) evaluasi
(5) kunci jawaban evaluasi
(6) pegangan tutor/guru (jika ada).

Ciri lain dari modul adalah dalam satu modul terdapat beberapa

kegiatan belajar yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan

di setiap akhir kegiatan belajar terdapat umpan balik dan tindak lanjut.

Umumnya satu modul menyajikan satu topik materi bahasan yang

merupakan satu unit program pembelajaran tertentu.

Sebagai bagian dari modul, buku materi bahasan mempunyai

kerangka isi yang tidak berbeda dengan buku pelajaran. Ciri khas modul

adalah tersedianya berbagai petunjuk yang lengkap dan rinci, agar

29
peserta didik mampu menggunakan modul dalam pembelajaran secara

mandiri.

Karena diktat adalah buku pelajaran yang masih mempunyai

keterbatasan, baik dalam jangkauan penggunaannya maupun cakupan

isinya, kerangka isi diktat yang baik seharusnya tidak berbeda dengan

buku pelajaran, namun karena masih digunakan di kalangan sendiri

(terbatas), beberapa bagian isi seringkali ditiadakan.

Kegiatan guru yang menghasilkan modul atau diktat harus

dibuktikan dengan modul/diktat asli atau fotokopi dengan disertai surat

keterangan yang menyatakan bahwa modul/diktat tersebut digunakan di

tingkat provinsi atau kabupaten atau sekolah setempat dengan

pengesahan dari dinas pendidikan provinsi atau dinas pendidikan

kabupaten dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) Modul dan diktat yang digunakan di tingkat provinsi memerlukan


pengesahan dari kepala dinas pendidikan provinsi.

(2) Modul dan diktat yang digunakan di tingkat kabupaten memerlukan


pengesahan dari kepala dinas pendidikan kabupaten.

(3) Modul dan diktat yang digunakan di sekolah harus disahkan oleh
kepala sekolah.
Tabel 3.8
Besaran Agka Kredit Membuat Modul dan Diktat

No Kegiatan Angka Kredit


1 Modul dan diktat yang digunakan di tingkat
1,5
provinsi.
2 Modul dan diktat yang digunakan di tingkat
1
kabupaten
3 Modul dan diktat yang digunakan di sekolah 0,5

30
8. Buku Dalam Bidang Pendidikan

Buku dalam bidang pendidikan merupakan buku yang berisi

pengetahuan terkait dengan bidang kependidikan. Berisi pengetahuan

yang terkait dengan bidang kependidikan. Buku dalam bidang pendidikan

tidak hanya pada peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu dan tidak

hanya membantu peserta didik dalam memahami mata pelajaran tertentu,

atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik pegangan utama

maupun pelengkap namun dimaksudkan juga untuk memberikan informasi

pengetahuan dalam bidang kependidikan.

Kegiatan guru yang menghasilkan buku bidang pendidikan harus

dibuktikan dengan buku asli atau fotokopi yang secara jelas menunjukkan

nama penulis, nama penerbit, tahun diterbitkan, serta keterangan lain

yang diperlukan seperti nomor ISBN, dan lain-lain. Jika buku tersebut

berupa fotokopi, maka diperlukan pernyataan keaslian dari kepala sekolah

yang disertai tanda tangan kepala sekolah dan cap sekolah bersangkutan.

Tabel 3.9
Besaran Agka Kredit Membuat Modul dan Diktat

No Kegiatan Angka Kredit


1 Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak
3
oleh penerbit dan ber-ISBN
2 Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak
1,5
oleh penerbit tetapi belum ber-ISBN

31
9. Karya Terjemahan

Karya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari

penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan dari

bahasa asing atau bahasa daerah ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya

dari Bahasa Indonesia ke bahasa asing atau bahasa daerah yang akan

digunakan untuk membantu proses pembelajaran.

Buku terjemahan tersebut harus dilengkapi dengan surat

pernyataan dari kepala sekolah yang menjelaskan perlunya karya

terjemahan tersebut untuk menunjang proses pembelajaran disertai tanda

tangan kepala sekolah dan cap sekolah bersangkutan.

Kerangka isi karya terjemahan mengikuti kerangka isi dari buku

yang diterjemahkan. Bukti fisik yang dinilai bagi guru yang melakukan

kegiatan terjemahan adalah karya terjemahan asli atau fotokopi yang

secara jelas menunjukkan nama buku yang diterjemahkan, nama penulis

karya terjemahan, serta daftar isi buku yang diterjemahkan.

Tabel 3.10

Angka Kredit Karya Terjemahan Untuk Setiap Karya Yang Di hasilkan.

No Kegiatan Angka Kredit


1 Buku hasil karya terjemahan 1

10. Buku Pedoman Guru

Buku Pedoman Guru adalah buku tulisan guru yang berisi rencana

kerja tahunan guru terdiri dari:

a. Rencana kerja pengembangan pembelajaran bagi peserta didik;

32
b. Rencana pengembangan profesi bagi guru pembelajar.

Isi kedua rencana kerja tersebut paling tidak meliputi upaya dalam

meningkatkan/ memperbaiki kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi proses pembelajaran bagi peserta didik dan pengembangan

profesi bagi guru pembelajar.

Melalui rencana kerja tersebut, guru mempunyai pedoman untuk

pengembangan profesinya. Buku ini juga dapat dipakai kepala sekolah

dan/atau pengawas sekolah untuk mengevaluasi kinerja guru yang

bersangkutan. Buku pedoman guru disajikan dalam bentuk makalah,

diketik dan dibendel, dengan kerangka isi sebagai berikut :

1.) Bagian Awal

Bagian awal terdiri dari halaman judul yang menerangkan identitas

guru dan tahun kerja dari rencana kerja guru tersebut, lembaran

persetujuan dari kepala sekolah/ madrasah, kata pengantar, dan

daftar isi.

2.) Bagian Isi

Bagian isi pada umumnya terdiri dari beberapa bab yaitu: (1)

Pendahuluan, yang menjelaskan latar belakang, tujuan, manfaat

pembuatan Rencana Kerja Tahunan Guru, dan ringkasan target-

target capaian yangdiharapkan dicapai, (2) rencana kerja

pengembangan pembelajaran bagi peserta didik, dan rencana

pengembangan profesi bagi guru pembelajar, (3) penjelasan

ringkasan target-target yang diharapkan dapat dicapai. Rincian

33
rencana kerja, yang disajikan dalam satuan waktu bulanan untuk

selama setahun. Rencana kerja tersebut berupa rencana guru yang

bersangkutan dalam meningkatkan kompetensinya sebagai guru,

yakni kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional.

(4) Penutup, yang menjelaskan ringkasan rencana kegiatan dan

rencana target yang ingin dicapai.

3.) Bagian penunjang

Bagian penunjang memuat lampiran yang menunjang rencana kerja

tahunan tersebut, misalnya RPP, skenario kegiatan, dan lain-lain

Bukti fisik yang harus disertakan dalam pengajuan penilaian angka

kredit adalah berupa makalah rencana kerja (Pedoman Kerja Guru) yang

secara jelas menunjukkan nama penulis dan tahun rencana kerja tersebut

akan dilakukan. Makalah tersebut dilengkapi dengan pernyataan keaslian

dari kepala sekolah yang disertai tanda tangan kepala sekolah dan cap

sekolah bersangkutan.

Tabel 3.11
Besaran Angka Kredit untuk Buku Pedoman Guru

No Kegiatan Angka Kredit


1 Buku Pedoman Guru 1,5

34
BAB IV

KARYA INOVATIF

A. Karya Inovatif pada Kegiatan Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan

Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan atau

masyarakat, yang terdiri dari :

1. Menemukan teknologi tepatguna

2. Menemukan/ menciptakan karya seni

3. Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum

4. Mengikuti pengembangan/ penyusunan standar, pedoman, soal, dan

sejenisnya

Hubungan antara Karya Inovatif dengan tugas mengajar guru diatur

sebagai berikut :

a. Karya seni, dapat dilakukan oleh semua guru

b. Karya teknologi tepat guna berupa alat/mesin dan program

komputer, dapat dilakukan oleh semua guru

c. Karya teknologi tepat guna berupa pengembangan bidang

sains/teknologi (eksperimen), model pembelajaran/ bimbingan/

evaluasi/ manajemen/ olahraga, alat pelajaran/ peraga/ praktikum

harus sesuai dengan tugas mengajar guru

35
Karya inovatif terdapat dua kategori, yaitu kompleks dan

sederhana. Kategori kompleks dan sederhana pada karya teknologi tepat

guna ditinjau dari ruang lingkup penggunaan/ pemanfaatan/ durasi,

sedangkan alat praktikum dan alat pelajaran didasarkan atas

jumlah/durasi karya yang dihasilkan.

Kategori komplek dan sederhana pada karya seni ditinjau dari

jumlah karya yang dihasilkan dan karya tersebut sudah dipublikasikan

(dipamerkan/dipertunjukkan/diterbitkan) minimal pada tingkat kabupaten.

Teknologi tepat guna adalah karya hasil rancangan/

pengembangan/percobaan sains dan/atau teknologi yang dibuat atau

dihasilkan dengan menggunakan bahan, sistem, atau metodologi tertentu

dan dimanfaatkan untuk pendidikan atau masyarakat sehingga pendidikan

terbantu kelancarannya atau masyarakat terbantu kehidupannya.

Adapun yang termasuk jenis karya teknologi tepat guna berupa :

1) Hasil pengembangan metodologi/ evaluasi pembelajaran/

pembimbingan, pengembangan manajemen atau pengembangan olah

raga yang telah di videokan sesuai bidang tugas mengajar/

membimbing.

2) Hasil eksperimen sains/teknologi sesuai bidang tugas mengajar, yang

bermanfaat untuk pendidikan atau masyarakat.

3) Program aplikasi komputer, yang bermanfaat untuk sekolah,

pendidikan atau masyarakat, dapat dibuat oleh semua guru, tidak

bergantung bidang tugas mengajar/ membimbing.

36
4) Alat/mesin yang bermanfaat untuk sekolah, pendidikan atau

masyarakat, dapat dibuat oleh semua guru, tidak bergantung bidang

tugas mengajar/membimbing.

Adapun yang menjadi ciri karya teknologi tepat guna adalah :

a. Bermanfaat untuk pendidikan di sekolah atau bermanfaat untuk

menunjang kehidupan masyarakat.

b. Ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di

sekolah atau di lingkungan masyarakat tersebut.

c. Karya teknologi tepat guna yang digunakan untuk masyarakat harus

memiliki surat keterangan dari pihak berwenang minimal dari

kecamatan atau instansi tempat karya teknologi tepat guna digunakan.

Sedangkan bukti fisik kegiatan yang menunjukkan guru telah

menemukan karya teknologi tepat guna harus dibuktikan sebagai berikut:

1) Laporan hasil metodologi/evaluasi pembelajaran/ pembimbingan,

pengembangan manajemen, atau pengembangan olah raga dilengkapi

video atau film hasil pengembangan dalam compact disk atau flashdisk.

2) Laporan hasil eksperimen sains/teknologi dilengkapi dengan foto saat

melakukan penelitian dan bukti pendukung lainnya.

3) Laporan proses pembuatan dan penggunaan program aplikasi

komputer dilengkapi dengan softcopy program aplikasi komputer hasil

pengembangan dalam compact disk atau flashdisk.

4) Laporan proses pembuatan dan penggunaan alat/ mesin dilengkapi

dengan video/foto karya tersebut dan lain-lain yang dianggap perlu.

37
Semua laporan di atas harus dilengkapi dengan lembar

pengesahan dari kepala sekolah.

Tabel 4.1
Angka Kredit Karya Teknologi Tepat Guna (karya sains/ teknologi)

No Kategori Angka Kredit

1 Kompleks 4
2 Sederhana 2

Keterangan :
Kategori Kompleks:
1. Satu atau beberapa karya berupa hasil pengem-bangan model
metodologi/evaluasi pembelajaran/ manajemen/ olahraga yang telah
divideokan dengan durasi kumulatif minimal 60 menit.
2. Satu karya berupa hasil eksperimen sains/ teknologi dimanfaatkan di
masyarakat minimal di tingkat kelurahan.
3. Satu karya berupa program aplikasi komputer dan dimanfaatkan di
masyarakat minimal di tingkat kelurahan.
4. Satu karya berupa alat/mesin serba guna dimanfaatkan di masyarakat
minimal di tingkat kelurahan.

Kategori Sederhana:
1. Satu atau beberapa karya berupa hasil pengem-bangan model
metodologi/evaluasi pembelajaran/ manajemen/ olahraga yang telah
divideokan dengan durasi kumulatif minimal 30 menit.
2. Satu karya berupa hasil eksperimen sains/ teknologi dimanfaatkan di
tingkat sekolah.
3. Satu karya berupa program aplikasi komputer untuk pendidikan dan
dimanfaatkan di tingkat sekolah.
4. Satu karya berupa alat/mesin dimanfaatkan di tingkat sekolah.

B. Menemukan/Menciptakan Karya Seni

Menemukan/ menciptakan karya seni adalah proses perefleksian

nilai-nilai dan gagasan manusia yang di ekspresikan secara estetik dalam

berbagai bentuk seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang mampu

memberi makna transendental, baik spriritual maupun intelektual bagi

manusia dan kemanusiaan.

38
Karya seni adalah hasil budaya manusia yang merefleksikan nilai-

nilai dan gagasan manusia yang diekspresikan secara estetik dalam

berbagai medium seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang bersifat

transendental dan edukatif baik spiritual maupun intelektual bagi manusia

dan kemanusiaan secara individual maupun kolektif/masyarakat. Adapun

yang termasuk Jenis Karya Seni adalah :

1. Seni sastra, meliputi: cerpen, puisi, naskah drama/ teater/film.

2. Seni rupa, meliputi: kriya logam/kayu/keramik, lukisan, patung, dan

ukiran.

3. Desain komunikasi visual, meliputi: sampul buku, poster, brosur, baliho,

fotografi, animasi, film, company profile.

4. Seni musik/suara, meliputi : lagu, aransemen musik

5. Seni busana, meliputi : baju, celana, rok dan sejenisnya.

6. Seni pertunjukan, meliputi: teater, drama, tari, sendratari, dan ensamble

musik

Karya seni dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yakni :

a. Karya seni dengan bukti fisik yang dapat disertakan langsung tanpa

laporan penciptaan; meliputi: Seni Sastra yang terdiri dari novel,

kumpulan cerpen, kumpulan puisi, naskah drama/ teater/film.

b. Karya seni dengan bukti fisik yang dapat disertakan langsung dengan

menulis laporan penciptaan; meliputi: (1) seni rupa, seperti: benda-

benda souvenir, film animasi cerita; (2) seni desain grafis, seperti:

sampul buku, poster, brosur, fotografi; dan (3) seni musik rekaman.

39
c. Karya seni dengan bukti fisik yang tidak dapat disertakan langsung dan

harus menulis laporan penciptaan; meliputi: (1) seni rupa, seperti:

lukisan, patung, ukiran, keramik ukuran besar, baliho; (2) busana;dan

(3) seni pertunjukan, seperti: teater, tari, sendra tari, ensamble musik.

Setiap hasil karya harus memiliki bukti fisik diantaranya adalah :

1) Karya sastra novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, dan naskah

drama berupa buku asli yang diterbitkan ber ISBN oleh penerbit ber

editor sastra dan diedarkan di masyarakat. Naskah berbentuk kliping

(cerpen atau puisi) dari surat kabar/majalah sastra juga harus berupa

naskah asli (bukan fotokopi). Semua karya sastra itu harus dilampiri

surat pernyataan keaslian karya dan pengesahan oleh kepala sekolah.

2) Karya seni rupa berupa benda-benda souvenir, seni desain grafis (antar

lain : sampul buku, poster, brosur, fotografi), seni musik rekaman, film,

dan sebagainya, pengusulannya dilakukan mengirimkan ke tim penilai

berupa: (a) benda karya seni yang di nilaikan, (b) laporan deskripsi

proses kreatif penciptaan, (c) keterangan identitas pencipta disahkan

oleh kepala sekolah, (d) pernyataan kebenaran keaslian dan

kepemilikan karya seni serta belum pernah diusulkan untuk angka

kredit sebelumnya dari kepala sekolah, (e) surat keterangan telah

dipamerkan/ dipublikasikan/ diedarkan atau memenangkan lomba

minimal tingkat kabupaten dari panitia dan pihak yang berwenang

(dewan kesenian/asosiasi seni/dinas yang relevan).

40
3) Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat disertakan langsung

pengusulannya dilakukan dengan mengirimkan ke tim penilai berupa:

(a) foto-foto karya atau video dalam compact disk atau flash disk, (b)

laporan deskripsi proses kreatif penciptaan, (c) keterangan identitas

pencipta dan pernyataan kebenaran keaslian/ kepemilikan karya seni

serta belum pernah diusulkan untuk angka kredit sebelumnya dari

kepala sekolah/ madrasah, (d) surat keterangan telah dipamerkan/

dipublikasikan/diedarkan atau memenangkan lomba minimal tingkat

kabupaten dari panitia dan pihak yang berwenang (dewan kesenian/

asosiasi seni/ dinas yang relevan).

Tabel 4.2
Angka Kredit Karya Seni

No Kategori Angka Kredit

1 Kompleks 4
2 Sederhana 2

Keterangan :

Kategori Kompleks:
1) Seni sastra:
(a) Dua buah buku novel, naskah drama/film, atau buku cerita
bergambar yang diterbitkan, ber ISBN.
(b) Buku kumpulan cerpen minimal 10 cerpen, buku kumpulan puisi
minimal 40 puisi diterbitkan, ber ISBN,
(c) Satuan kliping minimal 10 cerpen atau kliping minimal 40 puisi yang
dimuat di media masa yang ber ISSN.

2) Desain komunikasi visual:


(a) Setiap judul film (cerita, dokumentasi, animasi), sinetron, wayang,
atau company profile berdurasi minimal 30 menit.
(b) Setiap minimal 6 baliho yang berbeda, dipasang di tempat umum.

41
(c) Setiap minimal 20 poster/pamflet/brosur seni yang berbeda, ukuran
kecil, dan dicetak berwarna.

3) Seni Musik :
(a) Setiap 6 judul lagu yang telah direkam oleh instansi/ perusahaan
rekaman profesional atau setiap 6 judul lagu yang telah
dipublikasikan.
(b) Setiap 10 naskah aransemen lagu yang telah diterbitkan dan ber-
ISBN.

4) Seni Busana:
Setiap 10 kreasi busana yang berbeda.

5) Seni rupa:
(a) Setiap 6 lukisan, patung, ukiran, atau keramik yang berbeda.
(b) Setiap 20 karya seni fotografi yang berbeda dan telah
dipublikasikan/dipamerkan.
(c) Setiap 10 jenis karya seni ukuran kecil yang berfungsi sebagai
souvenir.

6) Seni pertunjukan:
(a) Satu judul drama, teater, musik, tari modern/klasik atau sendratari
yang telah dipentaskan dengan durasi minimal 60 menit.
(b) Beberapa judul drama, teater, musik, tari modern/ klasik atau
sendratari yang telah dipentaskan dengan durasi komulasi minimal
60 menit.

Kategori Sederhana:
1) Seni sastra:
(a) Satu buah buku novel, naskah drama/film, atau buku cerita
bergambar (komik) yang diterbitkan,dan ber ISBN.
(b) Buku kumpulan cerpen minimal 5 cerpen atau buku kumpulan puisi
minimal 20 puisi diterbitkan, dan ber ISBN.
(c) Satuan kliping minimal 5 cerpen atau kliping minimal 20 puisi yang
dimuat di media masa l yang ber ISSN.

2) Desain komunikasi visual:


(a) Setiap judul film (cerita, dokumenter, animasi), sinetron, wayang,
atau company profile berdurasi minimal 15 menit.
(b) Setiap minimal 3 (tiga) baliho/poster seni yang berbeda, dan
dipasang di tempat umum.
(c) Setiap minimal 10 poster/pamflet/brosur seni yang berbeda, ukuran
kecil, dan dicetak berwarna.

42
3) Seni Musik
(a) Setiap 3 judul lagu yang telah direkam oleh instansi/perusahaan
rekaman tertentu atau setiap 3 judul lagu yang telah dipublikasikan.
(b) Setiap 5 naskah aransemen lagu yang telah diterbitkan, dan ber-
ISBN.

4) Seni Busana:
Setiap 5 kreasi busana yang berbeda.

5) Seni rupa:
(a) Setiap 3 lukisan, patung, ukiran, atau keramik yang berbeda.
(b) Setiap 10 karya seni fotografi yang berbeda.
(c) Setiap 5 jenis karya seni ukuran kecil yang berfungsi sebagai
souvenir, diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat.

6) Seni pertunjukan:
(a) Satu judul drama, teater, musik, tari modern/klasik atau sendratari
yang telah dipentaskan dengan durasi minimal 30 menit.
(b) Beberapa judul drama, teater, musik, tari modern/ klasik atau
sendratari yang telah dipentaskan dengan durasi komulasi minimal
30 menit.

C. Membuat/Memodifikasi Alat Pelajaran/Peraga dan Alat Praktikum

1. Alat Pelajaran/ Peraga

Kegiatan ini meliputi membuat/memodifikasi alat pelajaran/ alat

peraga; dan membuat/memodifikasi alat praktikum. Alat pelajaran/peraga

adalah alat yang digunakan untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja

tertentu yang digunakan dalam proses pembelajaran atau bimbingan.

Alat pelajaran/peraga mempunyai ciri memperjelas konsep/

teori/cara kerja suatu alat dan ada unsur modifikasi/inovasi bila

sebelumnya sudah pernah ada di sekolah/madrasah tersebut. Jenis alat

pelajaran/peraga adalah :

a. Poster/gambar untuk pelajaran,


b. Alat permainan pendidikan,
c. Model benda/barang atau alat tertentu,

43
d. Benda potongan (cutaway object),
e. Video/animasi pembelajaran.
f. Alat bantu pelajaran (penjasorkes, seni, prakarya, IPA, teknik)

Adapun yang menjadi kriteria alat pelajaran peraga dapat berupa :

1) Berupa alat yang berfungsi untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja


tertentu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran/ bimbingan.
2) Pelaksanaan proses pembelajaran/bimbingan menjadi lebih jelas dan
lebih efektif.
3) Alat peraga yang dibuat harus sesuai dengan tugas mengajar/
membimbing guru yang bersangkutan.

Sedangkan bukti fisik yang harus guru tunjukkan untuk kegiatan

membuat alat pelajaran/ peraga dengan membuat :

a) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat

pelajaran/peraga yang dilengkapi dengan gambar/foto alat peraga

tersebut bila alat peraga tidak memungkinkan untuk dikirim.

b) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat

pelajaran/peraga yang dilengkapi dengan alat pelajaran/peraga yang

dibuat bila alat pelajaran/ peraga tersebut memungkinkan untuk

dikirim.

Laporan tersebut harus dilengkapi dengan lembar pengesahan dari

kepala sekolah bahwa alat peraga tersebut dipergunakan di sekolah.

Tabel 4.3
Angka Kredit Untuk Setiap Karya Alat Pelajaran/ Peraga

No Kategori Angka Kredit


1 Kompleks 2
2 Sederhana 1

44
Keterangan:
Kategori Kompleks:
- Setiap 4 poster/gambar
- Setiap 4 set alat permainan pendidikan
- Setiap 4 set model
- Setiap 4 alat bantu pelajaran
- Setiap 1 buah benda potongan (cutaway)
- Setiap video/animasi pembelajaran komputer berdurasi minimal 30 menit

Kategori Sederhana:
- Setiap 2 poster/gambar
- Setiap 2 set alat permainan pendidikan
- Setiap 2 set model
- Setiap 2 alat bantu pelajaran
- Setiap video/animasi pembelajaran komputer berdurasi minimal 15 menit

2. Membuat Alat Praktikum

Alat praktikum adalah alat yang digunakan untuk praktikum sains,

matematika, teknik, bahasa, ilmu sosial, humaniora, dan keilmuan lainnya.

Alat praktikum tersebut mempunyai ciri dapat digunakan untuk praktikum

di sekolah dan ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah

pernah ada di sekolah tersebut.

Jenis alat praktikum terdiri dari : alat praktikum sains (matematika,

fisika, kimia, biologi) dan alat praktikum teknik (mesin, listrik, sipil dll).

Adapun kriteria alat praktikum adalah sebagai berikut :

a. Berupa alat praktikum yang dipergunakan dalam pembelajaran

b. Pelaksanaan praktikum menjadi lebih mudah dan lebih efektif.

c. Alat praktikum yang dibuat harus sesuai dengan tugas mengajar guru

yang bersangkutan.

Sedangkan bukti fisik kegiatan yang menunjukkan bahwa guru

telah membuat/ memodifikasi alat praktikum harus dibuktikan dengan:

45
1) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat

praktikum yang dilengkapi dengan VCD atau gambar/foto alat

praktikum tersebut apabila alat praktikum tidak memungkinkan untuk

dikirim.

2) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat

praktikum yang dilengkapi dengan alat praktikum yang dibuat bila alat

praktikum tersebut memungkinkan untuk dikirim.

Laporan tersebut harus dilengkapi dengan lembar pengesahan dari

kepala sekolah bahwa alat praktikum tersebut dipergunakan di sekolah.

Tabel 4.4
Angka Kredit Untuk Setiap Karya Alat Praktikum

No Kategori Angka Kredit


1 Kompleks 4
2 Sederhana 2

Kategori Kompleks:
- Setiap 2(dua) set Alat praktikum sains
- Setiap 2(dua) set Alat praktikum teknik

Kategori Sederhana:
- Setiap 1(satu) set Alat praktikum sains
- Setiap 1(satu) set Alat praktikum teknik

D. Mengikuti Pengembangan Penyusunan Standar, Pedoman, Soal,

dan Sejenisnya

Kegiatan ini meliputi penyusunan standar/ pedoman/ soal yang

diselenggarakan oleh instansi tingkat nasional atau provinsi. Bukti fisik

bagi guru yang telah mengikuti penyusunan standar/pedoman/ soal dan

sejenisnya harus dibuktikan dengan:

46
1. Laporan kegiatan

2. Naskah standar soal/pedoman tingkat nasional/ provinsi;

3. Surat keterangan kepala sekolah/madrasah bahwa guru yang

bersangkutan aktif mengikuti kegiatan tersebut;

4. Surat keterangan panitia/penyelenggara penyusunan standar/ soal/

pedoman.

Besaran angka kredit dalam mengikuti Pengembangan

Penyusunan Standar, Pedoman, Soal, dan sejenisnya sebagai berikut :

a. Angka kredit diberikan setiap jenis kegiatan

b. Apabila dalam penyusunan standar/ soal/ pedoman tersebut

memerlukan beberapa kali kegiatan sehingga menghasilkan satu

produk tertentu, maka dinilai hanya satu kali kegiatan.

c. Kegiatan sejenis yang dilakukan pada tingkat kabupaten dapat

dinilai apabila setara atau memiliki bobot yang sama dengan

kegiatan sejenis di tingkat provinsi.

Tabel 4.5
Angka Kredit Untuk Setiap Karya Alat Praktikum

No Tingkat Angka Kredit


1 Nasional 1
2 Provinsi 1
Tingkat Nasional:
- Penyusunan standar pendidikan dan turunannya
- Penyusunan pedoman pelaksanaan program di direktorat (pusat).
- Penyusunan soal UN

Tingkat Provinsi :
• Penyusunan pedoman pelaksanaan program tertentu di dinas provinsi.
• Penyusunan soal try out, soal ujian sekolah di provinsi

47
BAB V

PENUTUP

Buku ini sebagai panduan guru tentang kegiatan pengembangan

keprofesian agar guru dengan mudah untuk menyusun dan mengajukan

DUPAK nya. Dengan adanya buku ini, diharapkan para guru secara

individual maupun kelompok dapat mengembangkan profesinya melalui 3

unsur, yaitu : Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah, dan Karya Inovatif.

Kedepan harapan kami bahwa guru tidak akan menemui kesulitan

dalam mengembangkan profesinya, mengingat buku ini juga dilengkapi

dengan berbagai matrik golongan, jabatan fungsional guru, angka kredit

yang diperoleh untuk tiap jenis kegiatan yang dilakukan serta format-

format yang harus diisi sebagai bagian kelengkapan dan berkas-berkas

yang harus disiapkan untuk pengajuan DUPAK secara transparan dan

terpadu.

Semoga dengan buku panduan ini guru dapat mengembangkan

profesinya secara berkelanjutan dalam rangka mengubah dirinya menjadi

guru profesional yang bermartabat dan sejahtera di Kabupaten Sambas.

48
DAFTAR ISTILAH

Pengembangan Profesi Guru Pembelajar (PPGP)


adalah salah satu kegiatan yang dirancang untuk mewujudkan
terbentuknya guru yang profesional.

DUPAK
adalah daftar usulan penetapan dari angka kredit guru yang berupa nilai
dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang
harus dicapai oleh seorang Guru.

Tim Penilai
adalah kumpulan dari beberapa orang guru atau kepala sekolah yang
sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan tingkat nasional dan
memiliki sertifikat sebagai asesor angka kredit guru
Tim Sekretariat

Angka kredit
adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-
butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Guru dalam rangka
pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya

Jabatan fungsional guru


adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai
Negeri Sipil.

PKG
adalah suatu rangkaian penilaian yang dilakukan oleh kepala sekolah
kepada guru dan merupakan gambaran peningkatan kompetensi yang
diperoleh guru setelah melaksanakan pengembangan keprofesian
berkelanjutan pada tahun berjalan dan sekaligus digunakan sebagai dasar
penetapan angka kredit unsur utama dari sub-unsur
pembelajaran/bimbingan pada tahun tersebut.

Pengembangan keprofesian berkelanjutan


adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan, secara bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitas guru.

49
Publikasi ilmiah
adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat
sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan secara
umum.

PTK
adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi
permasalahan proses pembelajaran yang dialami oleh guru di dalam kelas
dengan melakukan beberapa siklus kegiatan dalam mengatasi
permasalahan dalam memecahkan permasalahan dalam kelas ketika
proses pembelajaran.

KKG
adalah kumpulan beberapa orang guru sekolah dasar dalam satu
kelompok dalam upaya meningkatkan profesionalisme yang diarahkan
pada pembinaan kemampuan dan sekaligus pembinaan komitmennya

MGMP
adalah kumpulan beberapa orang guru sekolah menengah pertama dalam
satu kelompok dalam upaya meningkatkan profesionalisme yang
diarahkan pada pembinaan kemampuan dan sekaligus pembinaan
komitmennya

Best Practice
adalah karya tulis guru yang berisi pengalaman terbaik dalam proses
pembelajaran dituangkan dalam suatu karya ilmiah guru.

BSNP
adalah Badan Standar Nasional Pendidikan yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan

ISBN
adalah pengidentifikasi unik untuk buku-buku yang digunakan secara
komersial atau kode pengidentifikasi buku yang bersifat unik

Karya inovatif
adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni
yang bermanfaat bagi pendidikan atau masyarakat.

50
Teknologi tepat guna
adalah karya hasil rancangan/ pengembangan/percobaan sains dan/atau
teknologi yang dibuat atau dihasilkan dengan menggunakan bahan,
sistem, atau metodologi tertentu dan dimanfaatkan untuk pendidikan atau
masyarakat sehingga pendidikan terbantu kelancarannya atau masyarakat
terbantu kehidupannya.

Alat pelajaran/peraga
adalah alat yang digunakan untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu
yang digunakan dalam proses pembelajaran atau bimbingan.

Alat praktikum
adalah alat yang digunakan untuk praktikum sains, matematika, teknik,
bahasa, ilmu sosial, humaniora, dan keilmuan lainnya.

51
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan.2016. Pedoman


Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru
Pembelajar. Jakarta.

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.2009. Permenpan dan


RB No. 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya.

Kementerian Pendidikan Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Pendidikan


Nasional Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

52
Contoh berkas yang harus disiapkan

A. DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT


1. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (Permennegpan 16 Tahun 2009)
2. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Pembelajaran/Bimbingan dan Tugas
Tertentu
3. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan
4. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang Tugas Guru

B. DOKUMEN KEPEGAWAIAN
1. Foto copy SK Pangkat Terakhir
2. Foto Copy Kartu Pegawai
3. Foto Copy DP3 Dua Tahun Terakhir
4. Foto Copy SK NIP Perubahan
5. Foto Copy Sertifikat Pendidik
6. Foto Copy PAK Penyesuaian
7. Foto Copy SK Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru

C. BUKTI FISIK MENGIKUTI PENDIDIKAN


1. Foto Copy Ijazah S2 (Magister)
2. Foto Copy Surat Ijin Belajar

D. BUKTI FISIK MELAKSANAKAN TUGAS PEMBELAJARAN/BIMBINGAN DAN


TUGAS TERTENTU
1. Foto Copy SK Pembagian Tugas Guru Dalam Pembelajaran Tahun Pelajaran .....
2. Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Mata Pejaran Tahun Pelajaran .......

E. BUKTI FISIK MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN


BERKELANJUTAN
1. Laporan Pengembangan Diri ( Kegiatan Workshop yang diikuti ....................)
2. Laporan PTK (Judulnya .........................................)
3. Laporan Karya Teknologi Tepat Guna (Judulnya ............................)
4. Alat Peraga ( Judulnya .................)

F. CONTOH BUKTI FISIK MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG TUGAS GURU


1. Foto Copy Sertifikat Peserta Analisis dan Bedah SKL Tingkat Sanggar
2. Foto Copy Sertifikat Peserta Seminar Peningkatan Mutu Guru Mata Pelajaran
MGMP/KKG
3. Foto Copy Sertifikat Sebagai Guru Pembimbing Program PPL Mahasiswa Tahun
4. Foto Copy Surat Tugas Pengawas UN Tahun ...............

53
PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

Jalan Pembangunan Sambas Kode Pos (79400)


Telepon (0562) 391235 – 392139 Faksimile (0562) 391235
E-mail: diknas_sambas@yahoo.co.id

Sambas, 16 April 2019


Nomor : 823./ / PTK-2019
Lamp : 3 berkas
Perihal : Usulan DUPAK
Kepada
Yth : Koordinator Wilayah
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Se-
Kabupaten Sambas

Berdasarkan hasil rapat TIM Penilai Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional
Guru dengan Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Sambas tanggal 6 Maret 2019 perlu di sampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Usul Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional Guru gol II, III, dan IV dapat dilakukan
dengan membuat Daftar Usul Penetapan Angka Kredit setiap tahun (Dupak Tahunan)
yang mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009.
2. Untuk Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit ( DUPAK ) Jabatan Fungsional Guru gol
II, III, dan IV mengacu pada periode penetapan PAK Terakhir (tabel terlampir).
a. Jika pangkat terakhirnya TMT 1 April, penetapan PAK lamanya 1 Januari,
maka mengajukan Dupak Tahunan pada rentang waktu bulan Oktober –
Desember.
b. Jika pangkat terakhirnya 1 Oktober, penetapan PAK lamanya 1 Juli, maka
mengajukan Dupak Tahunan pada rentang waktu bulan Maret – Mei.
3. Untuk Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit ( DUPAK ) Jabatan Fungsional Guru
periode penetapan 28 Juni 2019 yang kenaikan Pangkatnya TMT 1 Oktober 2019
sudah bisa diajukan dari terbitnya surat edaran ini dan berakhir pada minggu ke-3
bulan Juni 2019.
4. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit ( DUPAK ) Jabatan Fungsional Guru
disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas
Up. Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan dengan tembusan Koordinator Wilayah
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di wilayah kerjanya masing-masing.
5. Ada pun berkas untuk DUPAK, Kelengkapan Kenaikan Pangkat dan perubahan
Jabatan, Terlampir.

54
6. Bagi Guru yang akan mengajukan DUPAK bersamaan dengan Kenaikan Pangkat akan
ditindaklanjuti kembali atau dapat berkoordinasi langsung ke Bidang Pembinaan
Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas.
7. Hal-hal yang belum jelas dapat di konsultasikan kembali di Bidang Pembinaan
Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas.
8. Dimohon kepada Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Sambas untuk segera melanjutkan informasi ini kepada Sekolah di lingkungan
kerjanya masing-masing
9. Lewat dari Pengajuan Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) tersebut diatas tidak
dilayani.
Demikian surat ini kami sampaikan untuk ditindaklanjuti sebagaimana mestinya,
atas perhatian kerjasamanya diucapkan terima kasih.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN SAMBAS
SELAKU
KETUA TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

Drs. H. SABHAN, M.Pd


Pembina Tk. I / IV b
NIP. 19620525 198803 1 015

55
TIME SCHEDULE KEGIATAN PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL GURU
TAHUN ANGGARAN 2019

No TAHAPAN OUTPUT PELAKU BULAN KET


JAN FEB MAR APR ME JU JU AG S OK NO DES
I N L S E T P
P
1 Pengiriman Berkas Dupak Tahunan Dupak Tahunan Guru / Kepsek √
√ √
2 Penilaian Berkas Oleh Tim Penilai Dupak Tahunan TIM / Sekretariat Penilai √ √ √
3 Penetapan Angka Kredit PAK KADISDIKBUD √ √
4 Penyerahan Hasil Dupak PAK Sekretariat TIM √ √ √
5 Pengiriman Berkas Kenaikan Berkas Pangkat / Guru / Kepsek √
Pangkat /Jabatan ke DISDIKBUD Jabatan
6 Pengusulan Kenaikan Pangkat / Berkas Pangkat / Sekretariat TIM √
Jabatan Ke BKD Jabatan
7 Pengusulan Kenaikan Pangkat / Usulan BKP SDM Aparatur Daerah Kab. Sambas √ √
Jabatan ke BKN
8 Penyerahan Hasil Usulan Pangkat SK / Ditolak Sekretariat TIM √
9 Pelaksanaan PK Guru Paket PK Guru Guru / Kepsek √ √
10 Laporan Hasil PKG dan PKB Paket PK Guru Guru / Kepsek √ √ √
PERIODE OKTOBER

PERIODE APRIL

PENILAIAN KINERJA GURU

1
DINAS PENDIDIKAN Tanggal Berlaku :
DAN KEBUDAYAAN April 2019
Bidang Pembinaan
Ketenagaan
Standar Operasional Halaman :
Prosedur Pengajuan
DUPAK Guru

I. Pendahuluan
Bahwa untuk meningkatkan pelayanan administrasi bidang pembinaan
ketenagaan dan untuk menyamakan persepsi tentang prosedur
pengajuan DUPAK guru dipandang perlu menyusun Standar
Operasional Prosedurnya.
II. Maksud dan Tujuan
a. Menciptakan pedoman dalam pengusulan kenaikan pangkat guru
b. Terwujudnya kelancaran proses pengusulan kenaikan pangkat guru
c. Mengukur pencapaian kinerja
d. Terlayaninya guru dalam pengusulan DUPAK secara transparan
dan terpadu
III. Definisi
Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang
guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.
IV.Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

2
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010
tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
8. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor
03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya.
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2017 tentang
Perubahan atas PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru.

3
V. Standar Operasional Prosedur Pengajuan DUPAK guru

Bidang
Pembinaan Tim Penilai BKPSDM
Sekolah Kasi Kabid Sekretaris Kadis
Ketenagaan AD
(Tim Sekretariat)

Mengu Disposisi dan Disposisi


Bukti Terima
sulkan
Agenda
Surat Dupak Masuk
Pengan
Tercatat
tar tanggal
Kepala penerimaan Setuju
Sekolah dan siapa
yang
dan menyerahka Setuju Setuju Setuju Setuju
DUPAK n dan ada Peni
tanda bukti
laian
berkas
lengkap
Tanda Korek Korek Tan
Korek
terima si/ si/ da Ta
si/
Paraf Paraf ngan
Berkas Koreksi Paraf

Dupak
dinilai Pro
Ses
Tanda Koreksi Koreksi Koreksi Bukti Penilaian SK
Terima Setuju
Alasan Proses
Dikembalikan
Penolakan Alasan Penolakan

4
DINAS PENDIDIKAN Tanggal Berlaku :
DAN KEBUDAYAAN April 2019
Bidang Pembinaan
Ketenagaan
Standar Operasional Halaman :
Prosedur Pengajuan
DUPAK Guru

VI. Petunjuk Operasional

1. Sekolah
a. Mengusulkan kenaikan pangkat guru
b. Melampirkan dokumen yang telah dipersyaratkan
2. Tim Sekretariat DUPAK
a. Mencatat tanggal penerimaan usulan DUPAK
b. Memberikan tanda bukti terima usulan DUPAK
c. Memilah DUPAK untuk dinilai
d. Mempersiapkan format penilaian
e. Merekap hasil penilai DUPAK
f. Menyimpan berkas pengajuan DUPAK
g. Menerima rekapitulasi hasil penilaian serta penolakannya
h. Membuat alasan penolakan DUPAK
i. Mengentri Data guru yang mengajukan DUPAK
j. Merekap data guru yang mau diusulkan ke BKPSDMAD
k. Menyerahkan berkas DUPAK ke BKPSDMAD
l. Menerima berkas Surat Keputusan dan menyerahkan ke
Kabid/Kepala Dinas
m. Menyimpan arsip SK
3. TIM Penilai
a. Menerima disposisi berkas DUPAK untuk dinilai
b. Melakukan penilaian
c. Membuat rekapitulasi hasil penilaian
d. Menyerahkan hasil penilaian ke Tim Sekretariat
4. Kasi
a. Menerima disposisi untuk koreksi
b. Memberi tanda paraf untuk diproses
5. Kabid
a. Menerima disposisi untuk koreksi
b. Memberi tanda paraf untuk diproses

1
6. Sekretaris
a. Menerima disposisi untuk koreksi
b. Memberi tanda paraf untuk diproses
7. Kepala Dinas
a. Menandatangani Penetapan Angka Kredit
8. BKPSDMAD
a. Menerima PAK guru beserta berkas kepegawaian lainnya
b. Memperoses usulan PAK untuk kenaikan pangkat
c. Menyerahkan Surat Keputusan Kenaikan Pangkat Guru ke
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

VII. Daftar Dokumen/ Berkas


1. Persyaratan Penyusunan DUPAK TAHUNAN sebagai berikut :
a. Cover
b. Surat pengantar dari sekolah
c. Format Lampiran I
d. Kertas Pembatas
e. Format Lampiran II
f. SK Pembagian Tugas Mengajar
g. SK Wali Kelas/Kepsek/Tugas tambahan
h. Paket PKG
i. Paket PK Tugas Tambahan / PKKS
j. Kertas Pembatas
k. Format Lampiran III
l. Bukti fisik unsur PKB
m. Kertas Pembatas
n. Format Lampiran IV
o. Bukti fisik unsur penunjang
p. Kertas Pembatas
q. Dokumen Kepegawaian (Riwayat PAK Tahunan, SK Terakhir
dan bukti fisik mengajukan ijazah baru)
r. Kertas Penutup

Penting : Format Lampiran I dan PAK Terakhir juga dibuat diluar


dari jilidan Dupak untuk Lembaran Penilaian.

2. Susunan Paket Penilaian Kinerja Guru ( PKG/PKKS


a. Cover
b. Biodata
c. Lampiran 1B
d. Lampiran 1C
e. Lampiran 1D

2
3. Susunan Bukti Fisik Unsur PKB (Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan)
a. Melaksanakan Pengembangan Diri
- Surat Tugas
- Sertifikat
- Laporan Deskripsi
Catatan : Di jilid diluar Dupak
b. Melaksanakan Publikasi Ilmiah
- Sesuai Buku 4 Pedoman PKB dan Angka Kreditnya
Catatan : Di jilid diluar Dupak
c. Melaksanakan Karya Inovatif
- Sesuai Buku 4 Pedoman PKB dan Angka Kreditnya
Catatan : Di jilid diluar Dupak

4. Berkas Kelengkapan Untuk Kenaikan Pangkat Guru


a. PAK yang dapat dipertimbangkan
b. Riwayat PAK Tahunan
c. PAK Impassing
d. PAK Terakhir yang ber SK
e. SK Terakhir
f. SK PNS
g. SK CPNS
h. KARPEG
i. NIP BARU
j. SK Mutasi*
k. SKP 2 Tahun Terakhir
l. Ijin Belajar/Surat Ket dari BKD**
m. Ijazah**
n. AKTA IV**
o. Transkip Nilai**
Catatan : Berkas dibuat 3 Rangkap dan dilegalisir oleh Kepala
Sekolah
* Jika ada
** Jika mengusulkan Ijazah Baru dan dilegalisir Universitas/PT

5. Berkas Kelengkapan Untuk Kenaikan Jabatan Fungsional


a. PAK yang dapat dipertimbangkan
b. SK Pangkat Terakhir
c. SK PNS
d. SK CPNS
e. SK Kenaikan Jabatan Fungsional Terakhir
Catatan : Berkas dibuat 1 Rangkap dan dilegalisir Kepala Sekolah
Kenaikan Jabatan Fungsional antara lain :
- Guru ke Guru Pertama
- Guru Pertama ke Guru Muda
- Guru Muda Ke Guru Madya

3
4

Anda mungkin juga menyukai