PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia banyak dijumpai di masyarakat terutama pada remaja dan ibu hamil,
menyatakan jika kasus kejadian anemia lebih dari 40% maka termasuk anemia
anemia pada populasi wanita didapatkan hasil prevalensi anemia tertinggi pada
2
kelompok umur <20 tahun. Sedangkan Prevalensi anemia pada remaja putri
adalah sebesar 21,7%, menurut jenis kelamin prevalensi anemia pada laki-laki
18,4% dan pada perempuan 23,9%. Berdasarkan kelompok umur anemia pada
usia 5-14 tahun 26,4%, usia 15-24 tahun 18,4%, usia 25-35 tahun yaitu 16,9%
4
dan pada usia 35-44 tahun mencapai 18,3%. Sedangkan angka kejadian
anemia di Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar 57,1%. Dari semua kelompok
umur tersebut wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena anemia terutama pada
remaja putri.
1
Menurut WHO (2011) anemia merupakan suatu keadaan konsentrasi
indikator anemia, untuk anak-anak dan wanita hamil<11 gr/dl, wanita tidak
hamil <12 gr/dl, anemia berat <7 gr/dl pada anak-anak dan wanita hamil
sedangkan pada wanita tidak hamil <8 gr/dl.5 Anemia yg banyak terjadi pada
beberapa kasus yaitu anemia defisiensi besi, merupakan anemia yang terjadi
akibat kekurangan asupan zat besi didalam tubuh yang berperan penting dalam
kapasitas darah yang terbawa oksigen dibawah normal , hal ini menyebabkan
tubuh mudah lelah, letih, wajah pucat, menurunnya konsentrasi, aktifitas fisik
tidak maksimal, dan lain-lain. Kehilangan zat besi juga terjadi pada remaja
yang sedang dalam program diet dengan membatasi asupan makanan demi
berat badan yang ideal, padahal setiap harinya manusia mengalami kehilangan
zat besi sebanyak 0,6 mg melalui tinja dan menstruasi. 6 7Anemia defisiensi zat
bahwa asupan makanan yang dikonsumsi remaja putri masih kurang, sehingga
tidak memenuhi kebutuhan zat gizi yang seharusnya. Kebutuhan zat besi pada
jumlah darah yang keluar cukup banyak maka jumlah zat besi didalam tubuh
juga mengalami kehilangan yang cukup besar, hal ini akan memicu timbulnya
2
anemia. Pada saat menstruasi wanita akan kehilangan zat besi sekitar 1,25mg
per harinya.8
kemampuan fisik, letih, nafsu makan menurun, pusing dan wajah menjadi
pucat.9 10
Anemia pada remaja puteri yaitu bila kadar hemoglobin dalam darah
kurang dari 12 gr%.(Aris-man 2010). Jika hal ini tidak segera ditangani maka
akan berdampak buruk bagi kualitas kesehatan dan generasi penerus di masa
yang akan datang. Kekurangan zat besi di masa remaja tanpa diimbangi dengan
asupan zat besi yang adekuat akan berdampak pada masa kehamilannya kelak
yang akan menyebabkan pertumbuhan janin yang tidak optimal, berat badan
bayi lahir rendah, resiko perdarahan saat persalinan dan meningkatkan risiko
wanita usia subur (WUS) dengan meningkatkan intervensi WUS lebih dini
yaitu sejak usia remaja. Program ini bertujuan untuk mendukung penurunan
risiko terjadinya perdarahan akibat anemia pada ibu hamil. Program pemberian
suplementasi zat besi atau tablet tambah darah (TTD) pada remaja puteri
Pemberian TTD pada remaja puteri yaitu 1 tablet per minggu dan 1 tablet per
3
sehat yaitu menu makanan empat sehat lima sempurna , seperti daging, ikan,
buah-buahan yang mengandung besi dan vitamin yang dibutuhkan, cara lain
Metode pencegahan terjadinya anemia pada remaja putri, saat ini telah
mengandung zat besi, sumber zat besi dapat diperoleh dari makanan hewani
dan juga nabati., kandungan makanan yang kaya akan zat besi berasal dari
hewani namun untuk kalangan tertentu dirasa harganya cukup mahal sehingga
Pola makanan yang sehat dan dianjurkan adalah dengan menu empat
sehat lima sempurna yang didalamnya termasuk jenis buah-buahan. Salah satu
sumber zat besi dari buah yaitu buah terong belanda, kandungan dari buah
tinggi, berbagai vitamin, mineral, kalsium, zat besi, serat, flavonoid berfungsi
sebagai antioksidan dengan manfaat lain yaitu untuk melindungi struktur sel,
4
pada kualitas sel darah merah., vitamin C membantu meningkatkan penyerapan
zat besi hingga empat kali lipat. Oleh karena itu kandungan Vitamin C dapat
radikal bebas. Kandungan vitamin C pada 100 gram terong belanda yaitu 42
gram, besi 0,9 mg dan vitamin A sebesar 5600 SI dimana vitamin A membantu
lebih tinggi tinggi yaitu Vitamin C 611,407 mg, Vitamin A 1.549 mg dan Zat
Besi 23,603 per 100 gram terong belanda serbuk kering. Oleh karenanya terong
belanda ini akan diolah dalam produk kering yaitu minuman instan terong
penggunaannya mudah larut dalam air dan siap konsumsi, minuman ini
memiliki rasa yang sama dengan buah segarnya dan mempunyai daya simpan
lebih tahan lama dibandingkan dengan buah segarnya. Buah terong belanda
biasa dikonsumsi di masyarakat dalam bentuk jus, sirup, sari buah, permen,
ekstrak kental (selai), ekstrak kering. Dan tak jarang di beberapa restoran
menyediakan berbagai olahan terong belanda yang cukup popular saat ini,
kombinasi jus bayam dan tomat serta pemberian jus buah bit 500ml per hari
5
Kebutuhan Fe harian remaja puteri adalah 26mg per hari, pada teong
Zat Besi 23,603 sehingga perhitungan dosis berdasarkan AKG minimal 20%
kebutuhan harian dengan dosis minuman instan 44 gr per hari mengandung zat
jus terong belanda berhasil menaikkan kadar hemaglobin dan eritrosit pada
13
mencit jantan, peningkatan hemoglobin yang signifikan. Keberhasilan
penelitian lebih lanjut berupa penelitian klinis fase satu yaitu intervensi kepada
darah atlet bola basket yang diberikan minuman sari bit merah dan buah
B. Perumusan Masalah
jenis kelamin prevalensi anemia pada laki-laki 18,4% dan pada perempuan
23,9%. Berdasarkan kelompok umur anemia pada usia 5-14 tahun 26,4%,
usia 15-24 tahun 18,4%, usia 25-35 tahun yaitu 16,9% dan pada usia 35-44
6
4
tahun mencapai 18,3%. Sedangkan angka kejadian anemia di Jawa
besi, yang terjadi akibat kekurangan asupan zat besi didalam tubuh yang
normal .
4. Kekurangan zat besi di masa remaja tanpa diimbangi dengan asupan zat
besi yang adekuat akan berdampak pada masa kehamilannya kelak yang
5. Salah satu sumber zat besi dari buah yaitu buah terong belanda, kandungan
dari buah terong belanda memiliki banyak manfaat bagi tubuh karena
7
C. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
8
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
9
F. Penelitian Terkait
Variabel yang
Nama Judul Desain Hasil Penelitian
diteliti
Aji Masbintoro, Pengaruh Ekstrak Antioksidan, Eksperimental Diketahui nilai
Sulistyo Mulyo Buah Terong Tikus Putih Laboratorium signifikansi=0.00
Agustini, Belanda (Solanum Pada 25 ekor 0 yang berarti
Thontowi Betaceum) Sebagai tikus putih yang P<0.05 sehingga
Djauhari NS, Antioksidan dibagi menjadi uji regresi
Malang 2016 Terhadap Kadar 5 kelompok. signifikan.
Malondealdehida
Pada Tikus Putih
Mira Miranti, Kandungan Fe dan Fe dan Vitamin Eksperimen Permen Jely
Dwi Vitamin C Permen C, Permen Jelly Laboratorium memiliki kadar Fe
Indriati,Detia Jelly Terong Terong Belanda Pada 20 orang sebesar 0,0044%
Rosalina Belanda Sebagai responden. dan kadar Vit C
Wulansari, Pangan Fungsional sebesar 0,1439%.
Bogor
Ni Putu W, Ni Aktivasi Senyawa Eksperimen Fraksi n-butanol
Made P, I Antioksidan Fraksi Falvonoid, Laboratorium ekstrak kulit
Nyoman S, n Butanol Ekstrak Ekstrak Terong terong belanda
Astiti Asih, Terong Belanda Belanda memiliki aktivitas
Wiwik Susanah (SolanumBetaceu antioksidan yang
Rita, Bali 2016 m) secara in vitro kuat dengan nilai
dan Identifikasi IC50 sebesar
Senyawa 69,89 mg/L.
Golongan
Plavonoidnya
Silvia Mara Efektivitas Ekstrak Ekstrak terong Eksperimen Penurunan kadar
Asvita, Khairun Terong Belanda Belanda, Kadar pada 30 ekor kolesterol total
Nisa Berawi, untuk Menurunkan Glukosa dan Mencit dan peningkatan
Lampung 2016 Kadar Glukosa Kolestrol LDL kadar HDL-C (𝑝
dan Kolestrol LDL <0,05)
Darah pada Pasien secara signifikan.
Obesitas Selain itu juga
menyebabkan
penurunan positif
kadar
glukosa darah.
Sister Sianturi, Pengaruh Buah Peningkatan Eksperimental Hasil terhadap
Masitta Terong Belanda Hemoglobin Pada 30 ekor eritrosit mencit
Tanjung, Emita (Solanum Pada Mencit mencit jantan. jantan anemia,
Sabri, Sumatra Betaceum) Jantan. konsentrasi 40%
utara 2012 Terhadap Jumlah memberikan efek
Eritrosit dan Kadar peningkatan
Hemoglobin pada paling besar
Mencit Jantan, (p>0.05)
Anemia Hasil terhadap
10
Tabel 1.1 Lanjutan
Variabel yang
Nama Judul Desain Hasil Penelitian
diteliti
Strain DDW hemoglobin
Melalui Induksi mencit jantan
Natrium Nitrit anemia dengan
(NaNO2) konsentrasi
optimal 60%
(p<0.05).
jantan, sedangkan responden pada penelitian ini yaitu pada remaja puteri yang
Design dengan rancangan nonrandomize Pre Test, Post Tes Control Group.
Novelty dari penelitian ini yaitu pemberian minuman instan terong belanda
G. Ruang Lingkup
11
Permasalahan dibatasi pada remaja putri.
12
13