Anda di halaman 1dari 11

LOMBA ESAI ILMIAH

PEMANFAATAN TEPUNG MORINGA SEBAGAI


PENCEGAHAN ANEMIA REMAJA PUTRI INDONESIA

Subtema :
 INOVASI PENGEMBANGAN PANGAN BERGIZI SEBAGAI
LANGKAH PENCEGAHAN ANEMIA BAGI REMAJA PUTRI DI
INDONESIA.

Ditulis oleh : 
CHRYSTALIA YUSANT EKA OCTAFANIA
AZKA TSABITAH NURDIN

Supervisor : 
Ratu Fatimah, Ph.D

1
2022
BIOMEDICAL SCIENCE COMPETITION (BIOSCOPE) 
2022
PENDAHULUAN
Anemia merupakan masalah kesehatan yang sering dianggap remeh
terutama oleh perempuan. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan anemia pada
perempuan (23,9%) relatif lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki (18,4%). Hasil
Survei Kesehatan Nasional Indonesia 2007 menunjukkan prevalensi anemia pada
anak usia 15-24 tahun adalah 6,9%. Selanjutnya terjadi peningkatan yaitu pada
tahun 2013 pada anak usia 15-24 tahun adalah 18,4%. Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 remaja putri mengalami anemia
yaitu 37,1% dan mengalami peningkatan menjadi 48,9% pada riskesdas 2018,
dengan proporsi anemia ada di kelompok usia 15-24 tahun. Pada tahun 2019,
sekitar 23% remaja putri Indonesia mengalami anemia. Dengan jumlah remaja
putri kurang lebih 21 juta, terdapat setidaknya 4,8 juta remaja putri yang
mengidap penyakit tersebut. Survei Kesehatan Nasional juga menunjukkan bahwa
pravelensi anemia di pinggiran kota lebih tinggi dibandingkan di perkotaan
(Kemenkes, 2007). Remaja putri (rematri) di Indonesia terbukti rentan menderita
anemia.
Penyakit yang diatasi oleh bidang kedokteran hematologi (ilmu kedokteran
yang khusus dalam mempelajari mengenai darah dan gangguan pada darah) yaitu
anemia (ἀναιμία anaimia dalam bahasa yunani yang berarti kurang darah).
Anemia adalah penyakit ketika sel darah merah dalam tubuh mengalami
kekurangan, bisa terjadi jika sel-sel darah merah tidak mengandung cukup
hemoglobin. Mengonsumsi makanan yang mengandung sedikit zat besi termasuk
penyebab terjadinya anemia defisiensi zat besi, yaitu ketika tubuh mengalami
kekurangan zat besi, sehingga hal ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan sel
darah merah sehat yang berada di dalam tubuh.
Zat besi adalah mineral yang berperan penting dalam pembentukan atau
untuk menghasilkan salah satu komponen sel darah merah, yaitu hemoglobin.
Hemoglobin sendiri merupakan molekul protein yang terdapat di dalam sel darah
merah dan berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

2
Fungsi lain dari hemoglobin salah satunya juga untuk mengusung karbon dioksida
kembali ke paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. 
Berdasarkan dari data diatas, anemia merupakan salah satu masalah gizi
yang penting tapi sering dilupakan oleh remaja putri di Indonesia. Remaja putri
memiliki tingkat kebutuhan absorbsi zat besi yang tinggi. Kebutuhan zat besi yang
tidak tercukupi berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi dan
prestasi remaja putri. Gaya hidup yang tidak sehat dan banyak kehilangan darah
pada saat menstruasi juga menjadi salah satu penyebab terkena anemia.
Menstruasi yang terjadi pada remaja putri dapat mengakibatkan timbulnya
mood swing atau biasa kita pahami dengan perubahan suasana hati yang terjadi
secara tiba-tiba. Mood swing pada remaja putri seringkali berkaitan dengan
keinginan untuk memakan makanan atau minuman yang dapat menghambat zat
besi, seperti: kafein (kopi, teh), sereal gandum utuh, makanan yang mengandung
asam oksalat (kacang tanah, coklat). Kopi dan teh yang paling populer di kalangan
remaja putri merupakan minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi
karena keduanya memiliki kandungan tanin. Tanin merupakan polifenol yang
dapat menghambat penyerapan besi terutama yang termasuk dalam kategori heme
non-iron, dengan cara mengikat besi. Sehingga, dengan adanya tanin zat besi
heme non-iron hanya diserap 2-10% oleh tubuh. Mengonsumsi 1 cangkir teh,
mengandung polifenol sebesar 20–50 mg yang dapat menghambat penyerapan zat
besi sebesar 50–70%.
Oleh karena itu, essay ini ditulis untuk menganalisis inovasi
pengembangan pangan bergizi sebagai langkah pencegahan anemia bagi remaja
putri di Indonesia. Ide inovasi yang kita buat adalah mensubstitusikan tepung
daun kelor terhadap tepung terigu dalam berbagai makanan yang memerlukan
tepung terigu. Tepung moringa, yang diambil dari nama ilmiah daun kelor
moringa oleivera. Tepung ini akan menjadi tepung rendah kalori namun kaya
akan zat besi, sehingga tepung tersebut akan menjadi ide kudapan sehat untuk
remaja putri Indonesia.
PEMBAHASAN
Analisis pentingnya pola makan bergizi dan seimbang

3
Dilansir dari Alodokter.com, anemia dapat dicegah dengan pola makan kaya
nutrisi, dengan memakan makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging,
sereal, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan.
Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis telah menganalisis beberapa hal tentang
pemikiran dan pola makan remaja putri di lingkungan sekitar penulis.
1. Remaja putri seringkali melupakan pola makan bergizi dan seimbang
Remaja putri jaman sekarang, telah menjadikan budaya korea (korean
wave/hallyu wave) sebagai fashion ikon. Sebagian di antara mereka bahkan
terobsesi pada bentuk tubuh idola Korea (K-pop). Hal ini semakin diperparah
dengan adanya tren pada abad ke-21, yaitu bentuk tubuh yang langsing dan tinggi
sebagai definisi tubuh yang indah dan ideal. Tren tersebut memicu berbagai
dampak negatif, salah satunya adalah dengan melakukan diet ekstrim dan tidak
mempertimbangkan pola makan ke arah konsumsi gizi seimbang.
Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi seimbang dapat
dimulai dengan pola makan teratur. Sampai saat ini, belum ada hanya satu jenis
makanan yang mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Itu
sebabnya, perlu untuk memperoleh zat gizi dari berbagai macam makanan yang
berbeda.
2. Slogan “4 sehat 5 sempurna” yang salah
Setiap negara mempunyai menu makan ideal yang berbeda-beda. Demi
memudahkan masyarakat Indonesia untuk menjalani pedoman gizi seimbang dan
panduan pola hidup secara keseluruhan, Kemenkes RI menjelaskannya lewat
rancangan tumpeng gizi seimbang untuk memperbaiki prinsip lama “4 sehat 5
sempurna” yang dianggap tidak lagi sesuai
Prinsip gizi seimbang terdiri dari empat pilar yang pada dasarnya merupakan
rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi
yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur.
Pedoman baru ini memiliki 10 pesan yang terkait dengan makanan bergizi
hingga pola hidup bersih, yakni sebagai berikut.
 Biasakan konsumsi anekaragam makanan pokok.
 Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak.

4
 Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal.
 Biasakan konsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi.
 Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
 Biasakan sarapan pagi.
 Biasakan minum air putih yang cukup dan aman.
 Banyak makan buah dan sayur.
 Biasakan membaca label pada kemasan makanan.
 Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.
Inovasi pengembangan pangan bergizi sebagai langkah pencegahan anemia
bagi remaja putri di Indonesia
Masalah tentang kekurangan zat besi dalam tubuh yang terjadi di
Indonesia yaitu Anemia Gizi Besi (AGB) paling banyak terjadi pada remaja putri.
Maka dari itu kami mencari upaya atau inovasi yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi atau mencegah anemia akibat kekurangan zat besi pada remaja
putri.
Semua remaja pasti memiliki ketertarikan atau kesukaan yang berbeda
beda, salah satunya terhadap makanan yang dikonsumsi. Sama halnya pada saat
santai, dessert seperti cookies, croffle, dan muffin merupakan beberapa kudapan
yang paling populer di kalangan remaja putri untuk dikonsumsi. Cita rasanya yang
lezat dan menyenangkan dengan tekstur yang renyah, mempunyai daya simpan
yang lebih lama, dapat diolah dalam berbagai bentuk, dan porsi yang pas di mulut
tentunya sangat cocok dinikmati di kala santai untuk hampir semua kalangan
remaja putri.
Akan tetapi remaja putri seringkali berpikir sebelum memakan sesuatu,
salah satunya yang mereka pikirkan adalah tentang kalori yang ada pada makanan
tersebut yang dapat mempengaruhi berat badan mereka. Maka dari itu kami
membuat formula tepung moringa yang rendah kalori tetapi kaya akan zat besi.
Ide yang kami buat adalah dengan mensubstitusikan tepung daun kelor terhadap
tepung terigu dan mengganti gula pasir dengan gula stevia, yang memiliki kalori
yang rendah.

5
Alasan kami mensubstitusikan tepung daun kelor terhadap tepung terigu
adalah karena kandungan yang dimiliki oleh keduanya. Tepung daun kelor
(moringa) memiliki kandungan zat gizi yang lebih baik daripada tepung terigu.
Moringa oleifera atau yang biasa disebut dengan daun kelor dipercaya
memiliki manfaat yang sangat baik untuk tubuh. Meski jarang disadari, daun kelor
sering dijumpai oleh remaja putri, namun biasanya tidak semua dari mereka
menyadari bahwa tanaman tersebut adalah daun kelor. Daun kelor merupakan
tanaman yang telah tumbuh banyak di Indonesia yaitu di Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, NTT, NTB.
Oleh karena itu daun kelor telah lama dimanfaatkan untuk berbagai
kebutuhan maupun keperluan masyarakat di daerah masing-masing. Salah satu
manfaat daun kelor yang paling utama adalah kandungan gizi dan nutrisinya yang
tinggi dan sangat berguna bagi kesehatan tubuh remaja putri Indonesia. Daun
kelor memiliki kandungan yang kaya akan vitamin (A, C, B1, B2, B3, B6, dan
folat), magnesium, fosfor, zat besi, asam askorbat, sterol, raemtin, kaemperol, dan
kaemferitin. Kandungan zat besi pada 100 gram daun kelor adalah sebesar 17,2
miligram (mg), kandungan zat besi yang dimilikinya ini lebih banyak daripada
sayuran lainnya. Terdapat kandungan lain di dalamnya yaitu asam amino dan
antioksidan. Kandungan nilai gizi daun kelor yang tinggi menyebabkan ia dijuluki
miracle tree.
Kandungan yang ada pada daun kelor memiliki banyak manfaat lain,
diantaranya adalah:
 Mencegah anemia.
 Meningkatkan daya tahan tubuh.
 menjaga kesehatan fungsi kognitif (otak).
 Membantu metabolisme pencernaan.
 Memelihara kesehatan jantung.
 Menjaga kinerja fungsi otot.
 Memperbaiki kualitas tidur.
 Menjaga keseimbangan hormon dan enzim.
Banyaknya manfaat Inilah alasan mengapa kami memilih moringa sebagai
pengganti tepung terigu dalam bahan pembuatan.

6
Alasan kami mengganti gula pasir dengan gula stevia karena jumlah kalori
yang dimiliki oleh keduanya. Satu atau 2,5 gram gula stevia mengandung
sebanyak 5 kkal kalori yang sama halnya atau setara dengan 2 sendok teh gula
pasir yang mengandung 40 kkal kalori.
Hasil penelitian menyatakan sebanyak 33 responden mengkonsumsi
cookies Moringa oleifera rutin selama 14 hari. Kadar Hemoglobin sebelum
intervensi memiliki rata-rata 10,5 gr/ dl; SD= 0,56; p<0,001, kadar hemoglobin
setelah mengkonsumsi cookies daun kelor, Mean= 13 gr/ dl; SD= 0,85. Perbedaan
kadar hemoglobin (Mean = 2,5; SD = 0,88; p <0,001), dan signifikan secara statis
(p<0,001). Sehingga dapat disimpulkan Mengkonsumsi cookies yang terbuat dari
daun kelor bermanfaat untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja.
Edukasi masyarakat terutama remaja putri untuk mengenal anemia lebih
dalam
Berdasarkan data dari survei rencana pembangunan jangka menengah
(RPJM) tahun 2007, tentang pengetahuan remaja mengenai anemia, didapatkan
87,3% remaja pernah mendengar tentang anemia, sedangkan yang tidak pernah
mendengar penyakit anemia sebesar 12,7%. Hasil survei menunjukkan masih
banyak remaja putri yang kurang pengetahuan tentang anemia.
Kurangnya edukasi remaja putri tentang anemia menyebabkan tingginya
angka penderita anemia pada remaja putri. Oleh karena itu, kami berupaya untuk
meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia dengan cara membagikan
poster menarik di media sosial, membuat animasi motion graphics tentang anemia
di youtube dan platform media sosial lain seperti tiktok dan instagram, sekaligus
memasarkan produk inovasi tepung moringa kami, melakukan endorse dan
melakukan giveaway agar lebih terjangkau.
PENUTUP
Anemia merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan penderitanya
mengalami kelelahan, letih dan lesu sehingga akan berdampak pada kreativitas
dan produktivitas rematri Indonesia. Anemia juga meningkatkan kerentanan
penyakit pada saat dewasa serta dapat melahirkan generasi yang memiliki
permasalahan gizi. Maka dari itu, rematri sangat dianjurkan dan diharuskan untuk

7
menjaga pola makan dan memperhatikan gizi yang terkandung di makanan atau
minuman tersebut.
Untuk menghindari hal tersebut maka kami menganjurkan kepada rematri
untuk mensubstitusikan tepung moringa terhadap tepung biasa dalam bahan-
bahan makanan. Rematri sangat dianjurkan dan diharuskan untuk menjaga pola
makan dan memperhatikan gizi yang terkandung di makanan atau minuman
tersebut.
Daun kelor memiliki kandungan zat besi yang sangat tinggi, sehingga
kami memasukkannya dalam inovasi kami. Kedepannya dengan inovasi ini
semoga tingkat penderita anemia pada rematri di Indonesia menurun. Harapan
kami adalah dengan menerapkan edukasi dan strategi pemasaran yang menarik
akan memotivasi rematri untuk bersama-sama melawan anemia.

8
DAFTAR PUSTAKA
 Nabila Azmi. Bagaimana Pedoman Gizi Seimbang di Indonesia?
[internet]. 2022: Sep(7). Available from:
https://hellosehat.com/nutrisi/gizi-seimbang/.
 Aksi Bergizi Hidup Sehat Sejak Sekarang Untuk Remaja Kekinian.
[internet] 2019. [cited 2019 Apr 16] Available from:
https://www.unicef.org/indonesia/media/2761/file/Aksi-Bergizi-
Fasilitator-2019.pdf.
 Dr. Verury VH. Ragam dan Perencanaan Makanan untuk Pengidap
Anemia [internet]. 2020 Mar: 31 Available from:
https://www.halodoc.com/artikel/ragam-dan-perencanaan-makanan-untuk-
pengidap-anemia.
 Putu Ayu DS, Luh PW, IG.Agung MK. STUDI LITERATUR MANFAAT
MORINGA OLEIFERA TERHADAP ANEMIA PADA REMAJA
PUTRI. 2022; (13 No.1); 25
 Hermiaty N, Rachmat FS, Dinda P. ANGKA KEJADIAN ANEMIA
PADA REMAJA DI INDONESIA. 2021 Apr;1(4): 357 
 Gloria SP. Mengenal Kelor si Tanaman Superfood, dari Manfaat hingga
Budidaya [internet]. 2022 Sep: 7 Available from:
https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/22/120000723/mengenal-
kelor-si-tanaman-superfood-dari-manfaat-hingga-budidaya?page=all.

9
LAMPIRAN
A. TUMPENG GIZI

.
Gambar 1. Tumpeng gizi seimbang
Sumber:https://sehatqcontent.s3.amazonaws.com/content/article/Main/
TumpengGizi.jpg
B. TABEL PERBANDINGAN NUTRISI PADA TEPUNG MORINGA DAN
TERIGU
Tabel 1. Nutrisi pada tepung terigu dan tepung moringa
Jumlah per 100 gr Tepung Terigu Tepung Moringa
Zat besi 1,2 Mg 60,5 Mg
Kalori 364 kcal 205 kcal
Serat 2,7 gr 19,2 gr
Protein 10 gr 27,1 gr
Sumber: USDA, https://g.co/kgs/kEZuQn,
https://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/320/247#:~:text=Kadar%20zat%20gizi%20tepung
%20daun,%2C2%20g%20%5B2%5D,
http://prosiding.unimus.ac.id/index.php/semnas/article/download/126/111#:~:text=Menurut
%20Sauveur%20dan%20Broin%20

10
C. POSTER PEMASARAN PRODUK DAN EDUKASI ANEMIA

Gambar 2. Poster orisinal inovasi tepung moringa

11

Anda mungkin juga menyukai