Oleh:
...................................... ......................................
Mengetahui,
Kepala SMA Muhammadiyah 11 Jakarta
i
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah dibaca dan disetujui oleh:
........................................... .............................................
Tanggal: ............................ Tanggal: ..............................
……………………………… .............................................
Tanggal: ............................. Tanggal: ...............................
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kita dapat menjalankan aktivitas dengan nikmat sehat dan
menyelesaikan tugas kami dalam memenuhi tugas penulisan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul Hasil pH dan TDS dalam AIR MINUM DALAM KEMASAN
Penelitian yang akan kami di lingkungan pendidikan. Akibat maraknya
kekerasan seksual belakangan ini sudahseharusnya kita sebagai pelajar lebih
terbuka dan peduli terhadap lingkungan kita.
Berkat dukungan materil dan non materil dari berbagai pihak yang
mendukung, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan cukup baik,
dengan kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya laporan ini, yakni kepada:
1. Ibu Rosita Sari, S.Pd, MM, selaku kepala sekolah SMA Muhammadiyah 11 Jakarta.
2. Bapak Mohammad Nashir, S.Pd , selaku wakil kepala SMA
Muhammadiyah 11 Jakarta bidang kurikulum.
3. Bapak Muhammad Syafe’i, M.Pd, selaku wakil kepala SMA
Muhammadiyah 11 Jakarta bidang Sarana dan Prasarana.
4. Ibu Nani Rahayu, S.Pd, selaku wakil kepala SMA
Muhammadiyah 11 Jakarta bidang kesiswaan.
5. Bapak Drs. Bambang Husni , selaku Pembimbing 1
6. Ibu Yurikanita, M.Pd , selaku Pembimbing 2
7. Ibu Rosita Sari S.Pd, MM, selaku Penguji
8. Bapak/Ibu guru SMA Muhammadiyah 11 Jakarta
9. Tidak lupa kepada teman-teman SMA Muhammadiyah 11 Jakarta.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air adalah zat penting setelah udara. Air merupakan kebutuhan setiap orang,
maka dari itu tidak ada satupun orang yang dapat hidup tanpa air. Selain itu, air
yang ada di sekitar rumah. Di dalam tubuh, air memegang peranan penting, yaitu
sebagai pembentukan sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut, pelumas
dan bantalan, media transportasi dan sebagai media eliminasi toksin dan produk
sisa metabolism. Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi dan aman
diminum. Jumlah air minum yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan yang baik
bervariasi dan tergantung pada tingkat aktivitas fisik, usia, masalah yang
berhubungan dengan kesehatan, dan kondisi lingkungan air bersih merupakan air
yang dapat digunakan untuk keperluan sehari hari yang kualitasnya memenuhi
Ada beberapa kategori Air minum yang sehat dan bersih yaitu, jernih dan
tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa saat diminum, tidak berbau, memiliki
suhu yang normal, memiliki pH yang netral, air tidak berasa lengket setelah
digunakan, tidak mengandung zat kimia yang berlebihan dan berbahaya, dan yang
terakhir bebas dari segala bakteri. Ada beberapa manfaat air minum yang bersih
bagi kesehatan tubuh yaitu, memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, menjaga
kesehatan dan kesegaran tubuh, terhindar dari penyakit seperti (diare, kolera,
disentri, tipes, cacingan penyakit kulit dan batu ginjal),terhindar dari dehidrasi,
1
pH secara umum artinya derajat keasaman yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu laruta. TDS
atau Total dissolve solids adalah suatu ukuran kandungan kombinasi dari semua
zat zat anorganik dan organic yang terdapat di dalam suatu cairan sebagai
(WHO) kadar pH yang baik untuk air minum berkisar antara 6,5-8,5, normal nya
bernilai 7 dan sumber air yang normal dapat memiliki pH yang lebih rendah.
WHO/2003 dimana TDS (total dissolved solid) Standar Kualitas Air adalah sekitar
600-900 ppm untuk rata-rata, sedangkan 300-600 ppm adalah baik, dan kurang
dari 300 ppm adalah sangat baik, serta dalam peraturan Menteri Kesehatan
pengukuran derajat keasaman (Ph) yang telah dilakukan hanya terdapat 13 sampel
sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia yaitu 6,50 – 8,50. Konsentrasi/aktivitas ion 6admium6 (H+ ) yang terlarut
merupakan nilai yang dapat ditunjukkan dengan derajat keasaman atau Power of
Hydrogen (Ph). Nilai Ph dipengaruhi oleh beberapa parameter, antara lain aktivitas
biologi, suhu, kandungan oksigen dan ion-ion. Ph< 6,5 akan menyebabkan korosi
pada metal (misalnya pipa saluran air minum) yang melarutkan unsur-unsur timbal,
tembaga, 6admium, dan lain-lain dan ini bersifat racun.. Demikian pula jika Ph > 8,5
2
dapat membentuk endapan (kerak) pada pipa air yang terbuat dari metal yang
untuk menganalisis sifat fisika dan derajat keasaman terhadap kualitas air minum
Cipinang Kabupaten Jakarta Timur sehingga dapat diketahui layak atau tidak untuk
B. Rumusan Masalah
2. Berapa pH dan TDS pada masing masing air minum dalam kemasan tersebut?
C. Tujuan Penelitian
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Air adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna, dan bau yang terdiri dari
hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O. Air merupakan suatu larutan yang
bersifat universal (Linsley, 1991). Air merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh semua
makhluk hidup yaitu manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Fungsinya tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain, oleh karena itu penyediaan air merupakan salah satu
kebutuhan utama manusia untuk kelangsungan hidupnya dan menjadi faktor penentu
dalam kesehatan manusia antara lain untuk berbagai keperluan rumah tangga, industri,
memperhatikan kualitas dan kuantitas air (Achmad, 2004). Syarat air bersih menurut
Depkes RI 2005 ada dua yaitu ; Pertama adalah syarat kwantitas: kebutuhan masyarakat
terhadap air bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan
dengan perincian yaitu untuk mandi, cuci, kakus 12 liter,minum 2 liter, cuci pakaian 10,7
liter, kebersihan rumah 31,4 liter, taman 11,8 liter, cuci kendaraan 21,8 liter, wudhu 16,2
B. Kualitas air
beberapa golongan menurut penggunaannya, pada golongan A,yaitu air yang dapat
digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengelolaan terlebih dahulu,
4
golongan B, yaitu air dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah menjadi air minum
dan keperluan rumah tangga lainnya. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk
keperluan perikanan dan peternakan, Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan
untuk keperluan pertanian dan dapat digunakan untuk usaha diperkotaan, industri dan
Air memiliki karakteristik yang khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia
lainnya. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut : Suhu yang sesuai bagi
kehidupan yakni 00C - 1000C, air berwujud cair. Suhu 00C adalah titik beku dan suhu
1000C adalah titik didih air, Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air
memiliki sifat penyimpanan panas ataupun dingin dalam seketika, Air memerlukan
panas yang tinggi dalam proses penguapan. Penguapan adalah proses perubahan air
menjadi uap air. Proses ini memerlukan energi panas dalam jumlah yang besar, Air
memiliki tegangan permukaan yang tinggi, suatu cairan dikatakan memiliki tegangan
yang tinggi jika tekanan antar molekul cairan tersebut tinggi. Tegangan permukaan
yang tinggi menyebabkan air memiliki sifat membasahi suatu bahan secara baik, Air
2010). 2.3. Standart Kualitas Air Bersih Standart kualitas air bersih mengacu kepada
5
Parameter fisika antara lain terdiri dari suhu, warna, kekeruhan, pH, TDS, bau
dan rasa. Parameter kimia antara lain terdiri dari logam berat yaitu Besi (Fe),
Cadmium (Cd), Kromium (Cr), Timbal (Pb), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn),
Zat organik (KMNO4), Kesadahan Total.8 2.4. Paramater Fisika Air Bersih
air antara lain terdiri dari suhu, warna, bau, rasa, kekeruhan, pH dan TDS.
1. Suhu
temperatur tersebut sangat tinggi. Temperatur yang diinginkan adalah 30C suhu
udara di sekitarnya yang dapat memberikan rasa segar, tetapi iklim setempat atau
jenis dari sumber-sumber air akan mempengaruhi temperatur air. Disamping itu,
2. Warna
Air sebaiknya tak berwarna dengan alasan estetis dan untuk mencegah keracunan
dari berbagai zat maupun mikroorganisme yang berwarna. Warna dapat disebabkan
adanya tannin dan asam humat yang secara alamiah di air rawa, berwarna kuning muda,
menyerupai urine.
Oleh karenanya orang tidak mau menggunakannya. Selain itu zat organik
bila terkena khlor dapat membentuk senyawa chloroform yang beracun. Warnanya
6
3. Bau dan Rasa
Bau dan rasa biasanya terjadi secara bersamaan dan biasanya disebabkan
Bahanbahan yang menyebabkan bau dan rasa ini berasal dari berbagai sumber.
Intensitas bau dan rasa dapat meningkat bila terdapat klorinasi. Karena
pengukuran bau dan rasa ini tergantung pada reaksi individu maka hasil yang
dilaporkan tidak mutlak. Untuk standar air bersih sesuai Permenkes RI No.
4. Kekeruhan Air
Dikatakan keruh, apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan
organik yang tersebar dari partikel-partikel kecil yang tersuspensi. Kekeruhan pada
air merupakan satu hal yang harus dipertimbangkan dalam penyediaan air bagi
desinfeksi (Sutrisno,1991).
7
C. TDS (Total Dissolve Solid)
Total dissolved solids (TDS) adalah sebuah indikator untuk mengukur jumlah
padatan atau partikel terlarut didalam air. TDS meter merupakan alat yang sering
digunakan untuk mengukur jumlah partikel terlarut pada air minum. Satuan yang
digunakan TDS meter adalah ppm (Part Per Million) atau sepersejuta bagian.
Tujuannya untuk memastikan air yang dikonsumsi bersih dan bebas dari berbagai zat
yang berbahaya. Jika untuk range pH air minum yang baik berkisar pada 6,0 – 8,5 lain
halnya dengan parameter TDS yang tidak boleh melebihi 500 ppm. Hal ini dikarenakan
parameter TDS juga melambangkan mineral yang terkandung di dalam air. Mineral –
mineral ini dapat digolongkan menjadi 2, yaitu yang berbahaya seperti arsenik, sulfat,
bromida, mangan dan lainnya serta yang baik bagi tubuh seperti calsium dan
magnesium. Nilai TDS haruslah dimonitoring karena parameter ini akan mempengaruhi
rasa pada air yang dikonsumsi. Namun tingginya nilai TDS akan mengakibatkan
kerusakan sistem seperti pipa dan reservoir juga turbin. Angka 50-150: Sangat baik
untuk diminum. Angka 150- 250: Baik untuk diminum. Angka 250-300: Cukup baik untuk
D. pH ( Derajat Keasaman )
pH adalah istilah yang banyak digunakan dalam kimia, biologi, dan agronomi.
Biasanya tingkat pH dijadikan ukuran tingkat keasaman atau kebasaan air. pH yang
tinggi disebut juga sebagai basa, sementara yang rendah disebut asam. pH adalah
ukuran yang biasa digunakan untuk menggambarkan kualitas air minum. Pada air
minum, skala pH adalah 6.5–8.5. Air dengan pH yang sangat rendah atau tinggi dapat
menjadi tanda pencemaran kimia atau logam berat. Ini sebabnya, mengetahui pH
8
adalah langkah penting, terutama jika ia dikonsumsi atau berkontak dengan tubuh
secara langsung.
Tujuan nya untuk mengetahui tingkat keasaman atau kebasaan dari larutan
dikonsumsi harus berada pada rentang pH 7 atau netral. Idealnya, pH air minum tidak
(EPA) menetapkan standar pH air minum yang bagus untuk dikonsumsi adalah 6.5 –
8.5.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penilitian
Metode penelitian yang dilakukan untuk mengambil sampel air minum kemasan
adalah metode kualitatif, Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada
menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. karena sampel
diambil secara terpisah dari beberapa tempat (rumah dan warung warga) pada waktu
dan volume yang sama. Dilakukan pengambilan sampel air untuk diukur kualitas
secara fisika (warna, bau, rasa, TDS dan suhu) dan secara kimia (pH atau derajat
keasaman)
observasi, karena sampel diambil secara terpisah dari beberapa tempat (rumah dan
warung warga) pada waktu dan volume yang sama. Pengambilan 5 sampel air minum
untuk diukur kualitas secara fisika (warna, bau, rasa, TDS, dan suhu) dan secara kimia
1. Waktu Penelitian
2023
2. Tempat Penelitian
A. Hasil Penelitian
Penelitian tentang “penilitian pH dan TDS Air minum dalam kemasan di lingkungan
komplek perumahan Brimob Cipinang ”. Dilaksanakan pada bulan April 2023 dengan
sampel yang berjumlah 5,yang diteliti adalah berdasarkan warna, bau, rasa, pH, dan
TDS. Setelah data diperoleh kemudian di olah serta dilakukan analisis secara deskriptif.
TABEL 1. Hasil Pengukuran dan Pengamatan Sifat Fisika dan Derajat Keasaman
Tabel 1 merupakan hasil pengukuran dan pengamatan kualitas air minum dalam
kemasan isi ulang (5 sampel) yang berasal dari rumah dan warung warga di lingkungan
komplek perumahan Brimob Cipinang dilihat dari sifat fisika dan juga sifat kimianya.
11
Berdasarkan tabel di atas, hasil pengukuran dan pengamatan air minum isi ulang (5
sampel) yang berasal dari rumah-rumah warga, menunjukkan bahwa semua sampel
Republik Indonesia.
GAMBAR 1 Hasil Pengukuran dan Pengamatan Air Minum Dalam kemasan isi ulang di lingkungan
menjelaskan bahwa air minum telah dikatakan aman jika air minum tersebut memenuhi
standar persyaratan kesehatan dilihat dari kualitasnya secara fisika maupun secara
kimia. Air minum yang memenuhi standar secara sifat fisika bersifat tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa dan jernih. Air minum isi ulang yang telah dilakukan proses
penyaringan selama beberapa saat akan menghilangkan bau dan rasanya. (Yusuf,2012)
Penentuan tingkat keasaman (pH) air minum isi ulang dilakukan dengan
larutan standar berupa larutan buffer dengan pH 6,8. Tujuan kalibrasi ini adalah untuk
12
memberikan kebenaran/keakuratan penunjukkan alat dan bahan ukur. Berbagai penelitian
mengungkapkan bahwa pH air minum yang dikonsumsi harus berada pada rentang pH 7
atau netral. Idealnya, pH air minum tidak jauh berbeda dengan pH netral, yaitu sekitar 7.
Environmental Protection Agency (EPA) menetapkan standar pH air minum yang bagus
menunjukkan bahwa semua rumah yang memenuhi standar WHO/2003 dimana TDS
(total dissolved solid) Standar Kualitas Air adalah sekitar 50-150 ppm untuk rata-rata,
sedangkan 150-250 ppm adalah baik, dan kurang dari 300 ppm adalah sangat baik, serta
492/MENKES/PER/IV/2010 adalah 500 mg/L. Kesadahan air akan bertambah bila TDS
13
BAB V
A. Kesimpulan
memiliki kandungan pH dan TDS, dari 5 merek dagang air mineral di lingkungan
komplek perumahan Brimob Cipinang yaitu, Aqua, oasis, Vit, fluito dan keren telah
memenuhi persyaratan kualitas air minum Permenkes 492 Tahun 2010 dan
dalam SNI Air Mineral SNI 3553:2015 telah memenuhi persyaratan dan memiliki
Kemasan) ini menggunakan alat ukur multifungsi kualitas air digital dalam
pemeriksaan parameter yang dapat digunakan secara mudah, simpel dan efisien
yang bisa menjadi pilihan metode alternatif dalam pengukuran parameter kualitas air
metode pemeriksaan yang disyaratkan sesuai panduan pemeriksaan SNI Air Mineral
pemeriksaan mikroorganisme E.Coli belum bisa dicover oleh alat ukur yang
14
B. Saran
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi bagi konsumen dalam
membeli produk AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) untuk dikonsumsi memiliki
kualitas yang terbaik dan pemilihan harga beli yang tidak terlalu terpaku terhadap
brand merek dagang suatu produk maupun label kemasan yang mencantumkan
keterangan kualitas AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) yang menjanjikan, namun
konsumen bisa lebih cermat dalam memperhatikan value dari kualitas kandungan
parameter mineral fisik maupun kimiawi terhadap harga yang lebih ekonomis pada
beberapa produk AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) air mineral maupun air
15
DAFTAR PUSTAKA
Amani, Fauzi Dan Prawiroredjo, Kiki / (2016) / Alat Ukur Kualitas Air Minum dengan
Parameter pH, Suhu, Tingkat Kekeruhan dan Jumlah Padatan Terlarut / Jurnal Ilmiah
Teknik Elektro. Diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/70664-ID-alat-ukur-kualitas-air-minum-dengan-
para.pdf
Guskarnali, Willy Krisno / (September 2021) / Penentuan Kualitas AMDK dari Nilai
pH meter dan TDS / journal ubb.ac.id. Diakses dari
https://journal.ubb.ac.id/index.php/snppm/article/download/2747/1608/
Permana, B., Syafei, D. I., Syafei, H., Olifvia, O., Fitri, N. C., Sundari, N. R., Sahari, W.,
Venesia, D., Aini, A. N., Gamellia, B. O., Katipah, K., Arif, M., & Anggraani, A. (2020).
Analisis Sifat Fisika dan Derajat Keasaman terhadap Kualitas Air Minum Isi Ulang 20 Rumah
RW 01 di Kampung Cilember Desa Jogjogan Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Risenologi.
Diakses dari
https://www.ejurnal.kpmunj.org/index.php/risenologi/article/view/82
Sendari, Anugrah Ayu / Januari (2022) / Cara Mengecek pada Air Minum /
Liputan6.com . Diakses dari
https://www.liputan6.com/hot/read/4870164/ph-adalah-tingkat-keasaman-air-ketahui
-cara-mengeceknya-pada-air-minum
Sudadi P / (2003) / Penentuan Kualitas Air Tanah Melalui Analisis Unsur Kimia
Terpilih / Buletin geologi tata lingkungan. Diakses dari
http://scholar.unand.ac.id/20738/4/daftar%20pustaka%20ok%20%28pdf%29.pdf
16