Anda di halaman 1dari 7

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

JISE 9 (2) 2020 : 203 – 209

Jurnal Pendidikan Sains Inovatif

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise

Remediasi Materi Gelombang Bunyi Berbantuan Sasando untuk


Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir
Analitis

Afrianus Gelu-, Putut Marwoto, Mahardika Prasetya Aji

Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel : Pembelajaran fisika pada materi gelombang bunyi dengan memanfaatkan alat musik sasando merupakan salah satu
Diterima September 2019
pengalaman belajar yang memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
Diterima Oktober 2019
Melalui sasando, materi bunyi dapat dipelajari, misalnya konsep faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi,
Diterbitkan Agustus 2020
resonansi, dan intensitas bunyi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model
Kata kunci:
pembelajaran PBL berbantuan alat musik sasando terhadap pemahaman konsep dan kemampuan berpikir analitis
Sasando, Pengertian
Konsep, Pemikiran siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan tes. Hasil analisis data menunjukkan bahwa

Analitis strategi pembelajaran PBL berbantuan alat musik sasando berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep

dan kemampuan berpikir analitis siswa. Hasil perhitungan pretest dan posttest N-Gain pada kelas eksperimen

menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir analitis siswa. Nilai pemahaman

konsep N-Gain meningkat sebesar 51,76% dengan kategori sedang, sedangkan nilai N-Gain berpikir analitis

meningkat sebesar 52,95% dengan kategori sedang. Secara umum kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini

adalah strategi strategi pembelajaran PBL berbantuan alat musik sasando berpengaruh positif terhadap

pemahaman konsep dan kemampuan berpikir analitis siswa. sedangkan nilai berpikir analitis N-Gain meningkat

sebesar 52,95% dengan kategori sedang. Secara umum kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah

strategi strategi pembelajaran PBL berbantuan alat musik sasando berpengaruh positif terhadap pemahaman

konsep dan kemampuan berpikir analitis siswa. sedangkan nilai berpikir analitis N-Gain meningkat sebesar 52,95%

dengan kategori sedang. Secara umum kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah strategi strategi

pembelajaran PBL berbantuan alat musik sasando berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep dan

kemampuan berpikir analitis siswa.

© 2020 Universitas Negeri Semarang

-korespondensi : p-ISSN 2252-6412


Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
Jalan Kelud Utara III No.37, Kota Semarang, Indonesia 50237 E- e-ISSN 2502-4523
mail:afrigelu20@gmail.com
Afrianus Gelu, & dkk / Jurnal Pendidikan Sains Inovatif 9 (2) 2020 : 203 - 209

PENGANTAR Pembelajaran IPA tidak hanya menggunakan


media dan model pembelajaran yang tepat, tetapi
Itu Asosiasi untukPendidikan membawa unsur seni akan menciptakan suasana baru di
Komunikasi dan Teknologi (AECT) dalam kelas. Metode pembelajaran yang memadukan
membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat fisika dan musik telah menjadikan pembelajaran lebih
digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu pesan, menarik, menyenangkan, berkesan, mudah dipahami,
orang, bahan, alat, teknik, dan latar (Maharani, 2015). dan lebih berkesan (Waluyo et al., 2016). Guru harus
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran mempertemukan dua hal yang terlihat berbeda, seperti
dapat memanfaatkan kearifan lokal yang ada di pendidikan sains (fisika) dan seni (musik) agar proses
sekitar kita. Kearifan lokal dipahami sebagai gagasan pembelajaran menjadi menarik. Penggunaan gitar
masyarakat lokal yang sarat dengan kearifan, akustik, suara
nilai yang baik, dan diikuti oleh fenomena anggota masyarakat (Sartini, dapat dijelaskan secara langsung
2004). Sasando merupakan bentuk kearifan lokal observasi dalam pembelajaran (Kasar et al., 2012; Sobel,
berupa alat musik yang berasal dari Pulau Rote, 2014). Pembelajaran fisika bunyi dengan musik
Nusa Tenggara Timur (NTT). membuat pemahaman konsep fisika siswa menjadi lebih
baik (Ramsey, 2015).
Fisika merupakan ilmu yang membutuhkan sarana Penggunaan media, model, dan metode
dan prasarana pendukung untuk memahami suatu materi. pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh
Gelombang bunyi merupakan salah satu mata pelajaran terhadap pemahaman konsep dan kemampuan
fisika yang diajarkan kepada siswa sekolah menengah. Ada berpikir siswa pada materi yang diajarkan. Siswa
beberapa penelitian yang pernah dilakukan yang berkaitan kurang memahami konsep yang diajarkan karena
dengan materi gelombang bunyi, misalnya pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat
pengembangan 3D pageflip fisika berbasis guru, kurangnya penggunaan media pembelajaran, dan
media pembelajaran untuk kondisi kelas getaran dan gelombang bunyi yang cenderung materi
berpusat pada guru (Kurniawati et al., 2017); tersebut (Trianto, 2010).
pengembangan komik sains berbasis Problem Pemahaman konsep yang kurang baik juga
Based Learning (PBL) untuk meningkatkan disebabkan karena siswa sulit berkonsentrasi,
keterampilan berpikir tentang bunyi (Fatimah & cepat lupa materi yang telah Widiyatmoko, 2014);
upaya perbaikan pembelajaran disampaikan oleh guru, merasa bosan dengan pelajaran
hasil, aktivitas dan sikap pada materi getaran, yang disampaikan, penyampaian materi yang tidak
gelombang dan bunyi, melalui metode diskusi, inovatif, suasana pembelajaran yang tidak
observasi, dan eksperimentasi (Purnomowati, menyenangkan dan siswa merasa tegang selama proses
2016); dan banyak penelitian lainnya. Dari sekian pembelajaran (Subali et al., 2012). Guru harus mengasah
penelitian yang telah dilakukan, tentunya hasil kemampuan berpikir siswa, selain mengajarkan siswa
yang diperoleh tidak dapat mewakili semua untuk memahami konsep dengan baik. Kebiasaan
wilayah yang sangat luas seperti di Indonesia. berpikir dapat membantu siswa meningkatkan
Model pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap penguasaan konsep fisika (Yoesoef, 2015). Salah satu
pemahaman siswa terhadap materi gelombang bunyi disamping contoh kemampuan berpikir adalah kemampuan
media yang digunakan. Model pembelajaran adalah suatu pola berpikir analitis. Berpikir analitis merupakan bagian dari
atau rencana yang telah direncanakan sedemikian rupa dan berpikir tingkat tinggi (Ramos, 2013), dimana
digunakan untuk menyusun kurikulum, menata mata pelajaran, kemampuan berpikir analitis siswa adalah menjawab
dan memberikan petunjuk kepada pengajar di kelasnya (Isjoni, kognitif tipe C4 (menganalisis).
2013:50). Salah satu model pembelajaran dalam dunia Hasil wawancara dengan salah satu guru fisika
pendidikan adalah Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL). mengatakan, “Selama ini yang kita tahu bahwa sasando
PBL merupakan model pembelajaran dimana peserta didik hanya bisa digunakan dalam pelajaran seni, belum pernah
mengerjakan masalah-masalah otentik dengan maksud untuk kita gunakan dalam pelajaran fisika. Jika urutan dapat
menyusun pengetahuannya sendiri, mengembangkan digunakan dalam pelajaran fisika, kami tidak tahu
kemampuan berpikir ke tingkat yang lebih tinggi, bagaimana menjelaskannya kepada siswa.“Umumnya tiga
mengembangkan kemandirian dan rasa percaya diri (Arends, guru yang diwawancarai menyatakan hal yang sama.
2007). Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga guru fisika SMA

204
Afrianus Gelu, & dkk / Jurnal Pendidikan Sains Inovatif 9 (2) 2020 : 203 - 209

dari Kota Kupang disimpulkan bahwa konsep bunyi Tabel 1.Desain Pretest-Posttest Satu Kelompok
abstrak menimbulkan berbagai pemikiran yang Kelompok Pretes Perlakuan Posttest
berbeda pada siswa ketika mempelajarinya. Sebagian Percobaan HAI1 X1 HAI2
besar siswa memiliki pemahaman yang tidak sesuai Kontrol HAI1 X2 HAI2
dengan apa yang mereka maksudkan, sehingga siswa
memiliki konsepsi yang mereka rancang sendiri Penelitian dilakukan di Kota Kupang
sesuai dengan pengalamannya. Sekolah di kota tepatnya di SMAN 4 Kupang dan SMA Kristen
Kupang pada umumnya belum mengintegrasikan Citra Bangsa. Populasi penelitian ini adalah
kearifan lokal dalam pembelajaran fisika, misalnya siswa kelas XII IPA yang pernah mendapatkan
SMAN 4 Kupang dan SMA Kristen Citra Bangsa. Hasil materi gelombang bunyi. Pengambilan sampel
observasi di sekolah menunjukkan masih kurangnya berdasarkan hasil nilai pretest. Siswa SMAN 4
media pembelajaran atau alat praktikum yang dapat Kupang dinyatakan remidial berdasarkan hasil
menunjang pembelajaran fisika khususnya pada pretest berfungsi sebagai siswa kelas
materi gelombang bunyi. eksperimen, sedangkan siswa remidial SMA
Pembelajaran fisika pada materi bunyi dengan Kristen Citra Bangsa berdasarkan fungsi pretest
memanfaatkan alat musik sasando merupakan salah sebagai siswa kelas kontrol.
satu pengalaman belajar yang memungkinkan siswa Teknik pengumpulan data menggunakan
mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan observasi dan tes. Instrumen penelitian terdiri
psikomotor. Melalui sasando, materi bunyi dapat dari lembar observasi dan soal pretestposttest.
dipelajari, misalnya konsep faktor yang mempengaruhi Analisis data menggunakan uji t dan uji gain. Uji
frekuensi, resonansi, dan intensitas bunyi. t digunakan untuk menentukan
suara. Frekuensi dapat dijelaskan melalui keefektifan dalam hal peningkatan sasando yang
memiliki jumlah senar yang banyak dan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir
pertemuan massa string yang berbeda. Faktor-faktor analitis oleh siswa dengan model pembelajaran
yang mempengaruhi intensitas dan tingkat intensitas PBL berbantuan alat musik sasando, sedangkan
juga dapat dipelajari dengan memvariasikan ukuran gain test digunakan untuk mengetahui
daun lontar pada sasando (Gelu, 2017). Fenomena peningkatan pemahaman konsep dan
resonansi dapat dipelajari juga melalui struktur daun kemampuan berpikir analitis siswa.
lontar yang berfungsi sebagai resonator. Manfaat
menggunakan kearifan lokal adalah praktis dan HASIL DAN DISKUSI
menyenangkan (Abadi et al., 2017).
Berdasarkan permasalahan diatas adalah Data pretest menunjukkan bahwa siswa datang

perlu dilakukan remediasi pembelajaran dari populasi homogen dan normal. kegiatan pada materi
suara dengan mengintegrasikan Berdasarkan analisis data awal juga diperoleh
kearifan lokal masyarakat Rote berupa alat musik kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas
sasando pada materi bunyi. Pembelajaran ini eksperimen relatif sama. Kemampuan awal
untuk mengetahui kemampuan rata-rata dari
pemahaman konsep bunyi dan kemampuan kelas kontrol mencapai 44, sedangkan siswa berpikir
analitis. kelas eksperimen 47. Setelah diberikan
pembelajaran remidial materi bunyi dengan
METODE metode konvensional pada kelas kontrol dan
model pembelajaran PBL berbantuan alat musik
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu sasando pada kelas eksperimen, hasil posttest
penelitian dengan kelompok kontrol pretest-posttest menunjukkan adanya perubahan konsep
teknik desain. Pengumpulan data pemahaman konsep dan berpikir analitis siswa
kemampuan di setiap kelas.
pemahaman dan kemampuan berpikir analitis siswa
melalui pretest dan posttest. Model pembelajaran Hasil uji normalized gain yang ditunjukkan pada

yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Tabel 2 menunjukkan adanya peningkatan pemahaman

Based Learning (P) berbantuan alat musik. Desain konsep setelah diberikan pembelajaran remidial dengan

penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. kategori peningkatan sedang pada kedua kelas.

205
Afrianus Gelu, & dkk / Jurnal Pendidikan Sains Inovatif 9 (2) 2020 : 203 - 209

Perubahan pemahaman konsep siswa juga dapat


dilihat dari tujuh indikator pemahaman konsep.
Gambar 1 dan Gambar 2 menggambarkan bahwa
terjadi peningkatan pada masing-masing indikator
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, namun
siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan
pemahaman konsep.

Meja 2. Dapatkan Konsep Hasil Tes


Memahami
Kelompok N-Gain (%) Kriteria
Percobaan 33.45 medium Gambar 2.Konsep Kelas Eksperimen
Kontrol 51.76 medium Memahami Skor

Hasil analisis yang disajikan, menunjukkan Penjelasan Gambar 1 dan Gambar 2: A.


bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep Menafsirkan E. Tersangka

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. B.Berikan contoh F. Membandingkan

Pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen C.Klasifikasikan G.Menjelaskan


lebih baik daripada siswa pada kelas kontrol. Hal ini D. Meringkas
disebabkan oleh adanya perlakuan yang berbeda Model pembelajaran PBL berkontribusi dalam
pada kedua kelas tersebut. Kelas eksperimen memahami konsep dengan mengetahui prinsip fisika
menggunakan pembelajaran remedial dengan model (Tasoglu & Bakac, 2014; Shisigu et al., 2018).
PBL berbantuan alat musik sasando, sedangkan pada Pengaruh pembelajaran remedial dengan model PBL
kelas kontrol pembelajaran remedial dilakukan yang diterapkan pada kelas eksperimen membuat
dengan menggunakan metode konvensional. siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah pada
materi bunyi. Hal ini dikarenakan masalah yang
diambil berasal dari masalah yang ada di sekitar
lingkungan siswa.
Misalnya dalam memahami ciri-ciri gelombang
bunyi, siswa dapat belajar melalui alat musik sasando
yang memiliki ciri khas tersendiri dalam
memancarkan gelombang bunyi; dalam memahami
peristiwa resonansi, siswa dapat belajar melalui
resonator pada alat musik sasando (daun lontar); dan
untuk mempelajari intensitas bunyi, siswa dapat
mempelajarinya melalui alat musik sasando dengan
Gambar 1.Pemahaman Konsep Kelas Kontrol mengubah ukuran daun lontar seperti pada Gambar
Skor 3. Rancangan pembelajaran PBL dengan membentuk
siswa menjadi beberapa kelompok dapat membantu
siswa dalam memahami materi gelombang bunyi
(Wittman, 2003). ).

206
Afrianus Gelu, & dkk / Jurnal Pendidikan Sains Inovatif 9 (2) 2020 : 203 - 209

Gambar 3.Ukuran Daun Sasando

Model pembelajaran berbasis budaya lokal cukup Tabel 3.Uji Gain Hasil Berpikir Analitis
efektif dalam meningkatkan ilmu dasar kompos Kelompok N-Gain (%) Kriteria
(Suastra & Tika, 2011). Eksperimen musik sasando 41,79 merupakan
medium
alat musik tradisional
Kontrol 52.95 medium
instrumen asal Provinsi NTT memiliki pengaruh terhadap
pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran materi
Kombinasi model pembelajaran PBL dan alat
gelombang bunyi. Hasil penelitian Anwar et al., (2018)
musik sasando dapat meningkatkan kemampuan
menunjukkan bahwa dengan alat musik tradisional
berpikir analitis siswa. Kemampuan berpikir analitis
dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran fisika
terdiri dari tiga indikator yaitu membedakan,
yang ditunjukkan dengan sikap aktif
mengorganisasikan, dan mengatribusikan
pertanyaan, tanggapan positif, dan meningkatkan (Anderson, 2015). Pada Gambar 4 dan Gambar 5 menunjukkan
pemahaman tentang konsep dasar gelombang
kemampuan berpikir analitis pada setiap indikator
getaran. Penggunaan alat peraga menjadi daya tarik yang berbeda baik pada kelas kontrol maupun
tersendiri bagi siswa karena pembelajaran menjadi eksperimental kelas. Siswa di itu
bervariasi, tidak monoton, dan melibatkan peran aktifkelas eksperimen telah meningkatkan kemampuan
siswa (Setyowati et al., 2016). Penggunaan alat musik berpikir analitis lebih baik daripada siswa di kelas
sasando memberikan pengaruh yang signifikan kontrol. Artinya penggunaan model PBL dan media
terhadap pemahaman konsep siswa pada materi bunyi.
sasando pada pembelajaran yang digunakan pada kelas
eksperimen dapat meningkatkan kemampuan berpikir
Untuk melihat peningkatan kemampuan analitis siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan hasil uji
berpikir analitis siswa pada kelas kontrol dan Gain pada Tabel 3.
eksperimen digunakan uji normalized gain
melalui hasil pretest dan posttest. Hasil uji gain
dapat dilihat pada Tabel 3. Nilai kemampuan
berpikir analitis awal dan akhir siswa dari
masing-masing indikator pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen dapat dilihat pada Gambar 4
dan Gambar 5.

207
Afrianus Gelu, & dkk / Jurnal Pendidikan Sains Inovatif 9 (2) 2020 : 203 - 209

hasil belajar baik kognitif, afektif, maupun


psikomotor.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diungkapkan


berdasarkan analisis dan pembahasan adalah alat
musik sasando berpengaruh terhadap pembelajaran
materi bunyi, ditunjukkan dengan adanya:
1. Peningkatan pemahaman konsep bunyi
setelah dilakukan pembelajaran remedial
dengan model PBL berbantuan alat musik
sasando pada siswa kelas eksperimen. Hasil
Gambar 4.Kemampuan Akhir Analitis
tes gain pemahaman konsep pada kelas
Berpikir pada Siswa Kelas Kontrol
eksperimen sebesar 51,76% dengan
peningkatan pada kategori sedang.

2. Peningkatan kemampuan berpikir analitis


siswa kelas eksperimen setelah dilakukan
pembelajaran remedial dengan model PBL
berbantuan alat musik sasando. Hasil uji
gain analitik pada kelas eksperimen sebesar
52,95% dengan peningkatan pada kategori
sedang.

REFERENSI
Gambar 5.Kemampuan Akhir Analitis
Berpikir pada Siswa Kelas Eksperimen Abadi, MK, Cahya, E., & Jupri, A. (2017). Itu
Pengembangan Bahan Pembelajaran Matematika
Model pembelajaran PBL merupakan hal baru
Interaktif Berbasis Kearifan Lokal. Konferensi
bagi siswa kelas eksperimen. Berdasarkan hasil
Internasional tentang Pendidikan Matematika
analisis, terdapat pengaruh positif PBL terhadap skor
dan Sains (ICMScE),895(1), 1-6.
kemampuan berpikir analitis siswa. Siswa PBL terlihat Anderson, LW & Khratwohl, DR (2015).SEBUAH
lebih proaktif dalam belajar sehingga kemampuan Taksonomi untuk Pembelajaran Mengajar Dan
berpikir analitisnya lebih tinggi dibandingkan siswa Menilai. New York: Addisin Wesley.
kelas kontrol. Pembelajaran dengan menggunakan Anwar, H. (2009). Penilaian sikap ilmiah dalam
alat musik sasando menuntut siswa untuk pembelajaran sains.Jurnal Pelangi Ilmu,2(5),
menganalisis konsep-konsep ilmiah dengan unsur- 103-114.
Arends, RI (2007). Belajar Mengajar (Ketujuh
unsur yang terkandung dalam sasando. Setiap siswa
Edisi). New York: McGraw Hill Co.Inc. Fatimah,
memiliki kemampuan dasar yang berbeda dalam hal
F. & Widiyatmoko, A. (2014).
menganalisis fenomena ini. Hal ini menunjukkan
PengembanganKomik SainsBerbasis
adanya pengenalan penggunaan alat musik sasando Pembelajaran Berbasis MasalahSebagai Media
terhadap kemampuan berpikir analitis siswa. Hasil ini Pembelajaran Pada Tema Bunyi Dan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kim & Pendengaran untuk Siswa SMP.Jurnal Pendidikan
Wolf (2008) yang menyatakan bahwa learning by IPA Indonesia, 3(2), 146-153.
linking sains, Gelu, A. (2017). Pengaruh Bentuk Daun Lontar
lingkungan, dan masyarakat akan membuat kemampuan terhadap Intensitas Bunyi Alat Musik Sasando.
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal)
berpikir siswa menjadi lebih baik. Hasil penelitian
SNF2017. Jilid VI, 1-6.
Rusilowati et al., (2010) menunjukkan bahwa
Isjoni. (2013).Pembelajaran kooperatif. Bandung: Alfabet.
pembelajaran IPA berwawasan Science, Environment,
Technology, and Society (SETS) dapat meningkatkan

208
Afrianus Gelu, & dkk / Jurnal Pendidikan Sains Inovatif 9 (2) 2020 : 203 - 209

Kasar, MK, Yurumezoglu, K., & Sengoren, SK Shisigu, A., Hailu, A., & Anibo, Z. (2018). Masalah-
(2012). Mengajar Konsep Resonansi dengan berbasis pembelajaran dan pemahaman
Bantuan Gitar Klasik.Guru Fisika, 50, 557-559. konseptual mahasiswi di bidang fisika.Jurnal
Pendidikan Matematika, Sains dan Teknologi
Kim, M. & Serigala, MR (2008). Memikirkan kembali Etika dari Eurasia,14(1), 145-154.
Pengetahuan Ilmiah: Studi Kasus Pengajaran Sobel, M. (2014). Mengajar Resonansi dan Harmonika
Lingkungan di Kelas IPA, Educ. Lembaga dengan Gitar dan Piano.Guru Fisika, 52 (80),
Penelitian, 9(4), 516-528. 89-82.
Suastra, IW & Tika, K. (2011). Model Efektifitas
Kurniawati, AA, Wahyuni, S., & Pramudya, DAP Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal
(2017). Pemanfaatan Komik Dan Kearifan Lokal untuk menampilkan Kompotensi Dasar Sains
Kabupaten Jember Sebagai Materi Pembelajaran IPA dan Nilai Kearifan Lokal di SMP.Jurnal
Terpadu.Jurnal Internasional Ilmu Sosial dan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan,
Kemanusiaan, 7(1), 47-50. 5(3), 258-273.
Maharani, YS (2015). Efektivitas Multimedia Subali, B., Idayani, & Handayani, L. (2012).
Pembelajaran Interaktif Berbasis Kurikulum Pengembangan CD Pembelajaran Lagu Anak
2013.Jurnal Studi Kurikulum dan Teknologi untuk Menumbuhkan Pemahaman Sains Siswa
Pendidikan Indonesia, 3(1), 31-40. Sekolah Dasar.Jurnal Pendidikan Fisika
Purnomowati, YL (2016). Upaya Meningkatkan Indonesia, 8(1),26 – 32.
Hasil Belajar, Aktivitas dan Sikap pada Materi TasHaiglu, AK & Bakaç, M. (2014). Efek dari
Getaran, Gelombang, dan Bunyi, Melalui pendekatan problem based learning pada
Metode Diskusi, Observasi, dan Eksperimen. pemahaman konseptual dalam pengajaran topik
Jurnal Pendidikan Fisika, 4(1), 37-48. Ramos, kemagnetan.Jurnal Pendidikan Fisika dan Kimia
JLS, Dolipas, BB, & Villamor, BB Eurasia,6(2), 110-122.
(2013). Keterampilan berpikir tingkat tinggi Trianto. (2010).Model Pembelajaran Terpadu.Bumi
dan kinerja akademik dalam fisika mahasiswa: Aksara. Surabaya
Sebuah analisis regresi.Jurnal Internasional Waluyo, AK, Noviandhini, D., & Sudjito, ND
Penelitian Interdisipliner Inovatif, 4(3), 48-60. (2016).“Konser Fisika”: Pembelajaran Fisika
Dengan Mengintegrasikan Seni Musik
Ramsey, GP (2015). Mengajar Fisika dengan Musik. Menggunakan Gitar Akustik, Zelscope, dan
Guru Fisika, 53(7), 414-418. Rusilowati, A., Lagu Fisika Pada Materi Bunyi.Jurnal
Supriyadi, Achmad, B., & Sri, M. Pendidikan Fisika Unnes, 5(1), 1-11.
(2010). Mitigasi Bencana Berbasis Wittmann, CM (2003). Memahami dan Mempengaruhi
Pembelajaran Kebencanaan Alam Bervisi SETS Penalaran Siswa Tentang Gelombang Bunyi.
Terintegrasi dalam Beberapa Mata Pelajaran. Jurnal Pendidikan Internasional, 25(8), 991-
Laporan Penelitian. 1013.
Sartini. 2004. Menggali kearifan Lokal Nusantara Yoesoef, A. (2015). Model PenerapanBerbasis Masalah
Sebuah Kajian Filsafati.Jurnal Filsafat, 37(2), Sedang belajaruntuk Meningkatkan Kemampuan
111-120. Menanya Dan Penguasaan Konsep Fisika Kelas X
Setyowati, N., Susilo, BE, & Masrukan. (2016). MIA 1 SMA Negeri 2 Kediri.Jurnal PINUS, 1(2),
Penggunaan alat peraga untuk meningkatkan 96-102.
hasil belajar dan keaktifan siswa pada materi
peluang.Kreano,7(1), 24-30.

209

Anda mungkin juga menyukai