Anda di halaman 1dari 17

PERMAINAN TRADISIONAL

MACAM-MACAM PERMAINAN TRADISIONAL


INDONESIA DAN CARA BERMAINNYA

 KELOMPOK BESAR  KELOMPOK KECIL


1. Bentengan 1. Congklak/Dakon
2. Gobak Sodor 2. Engklek
3. Ular Naga 3. Gatrik/Pati Lele
4. Hantu Buta 4. Lompat Tali
5. Domikado 5. Petak Umpet
6. Jamuran 6. Boi-boian
7. Cublak-cublak Suweng
8. Balap Karung
9. Kejar-kejaran (penjahat &
polisi)
1. Permainan Tradisional Benteng
 Peraturan dan Cara Bermain
1. Pemain dibagi menjadi dua kelompok, setiap kelompok
beranggotakan minimal 4-5 orang.
2. Setiap kelompok mempunyai benda yang nantinya akan dijadikan
sebagai benteng, bisa terbuat dari tiang, bambu ataupun potongan
batu bata.
3. Setiap kelompok mempunyai kawasan kekuasaan, yang disepakati di
awal permainan.
4. Pemain yang memasuki kawasan lawan jika tersentuh oleh pemain
lawan akan ditahan di sebelah benteng lawan dengan jarak sekitar
3-5 meter.
Manfaat
5. Pemain itu dapat kembali lolos jika pemain yang satu kelompok
Permainan ini sangat mengandalkan gerak tubuh
menyentuhnya kembali.
yang lincah. Membutuhkan strategi dalam
6. Pemenang adalah kelompok yang berhasil menyentuh benteng menangkap dan menghindari musuh. Memainkan
lawan tanpa terkena sentuhan dari pemain lawan. permainan ini sama halnya dengan berolahraga
yang baik untuk kesehatan tubuh anak.
7. Skor bisa ditentukan sesuai kesepakatan.
2. Permainan Tradisional Galah Asin/Gobak Sodor
 Peraturan dan Cara Bermain
1. Buatlah dua kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan
4-5 orang.
2. Ada kelompok yang bertugas menjaga dan ada juga yang
bermain.
3. Kelompok yang menjaga akan menghalau laju kelompok lawan
agar tidak bisa lolos, dan jika tersentuh maka akan berganti
tugas.
4. Permainan ini membutuhkan lapangan yang cukup luas, buatlah
seperti lapangan bulu tangkis, petugas penjaga berjaga di garis
horizontal.
Manfaat
5. Petugas jaga yang ada diposisi paling depan dapat berlali
Melatih kekompakan antar tim, menjaga
mengikuti garis vertikal yang ada ditengah lapangan.
keakraban dan persaudaraan, melatih strategi,
6. Pemain akan bolak balik, dan menggocek petugas jika lolos maka melatih kelincahan, melatih konsentrasi, dan
akan mendapatkan poin. melatih kepemimpinan
7. Pemenang adalah kelompok yang memiliki poin banyak.
3. Permainan Tradisional Ular Naga
 Peraturan dan Cara Bermain
1. Dibutuhkan setidaknya 10 orang dalam permainan ini, dua orang
bertugas sebagai penjaga dan delapan lainnya berbaris kebelakang
membentuk ular, kedua tangan diletakkan di pundak pada teman
teman yang berada di depannya.
2. Yang dua orang berhadap-hadapan dan saling berpegangan tangan lalu
diangkat ke atas.
3. Setelah itu pemain berputar sambil melewati dua orang yang
bertugas menjaga tadi.
4. Sambil permainan berjalan, diiringi nyanyian, semua peserta dan
penjaga bernyanyi bersama, pada saat lirik terakhir ia akan dijepit
oleh penjaga dan keluar dari ular.
Manfaat
5. Pemain kedua yang terkena akan menjadi ketua kelompok kedua dan
yang pertama akan menjadi ketua kelompok yang pertama. Permainan ini sangat mengandalkan gerak
tubuh yang lincah, sehingga dengan
6. Untuk peserta ketiga dan seterusnya akan di berikan pilihan untuk memainkan permainan ini sama halnya
mengikuti kelompok yang mana, biasanya dengan dikasih kode mau dengan berolahraga untuk kesehatan tubuh
bulan apa bumi. anaka. Selain itu, permainan ini dapat
7. Setelah tertangkap semua, maka permainan perebutan anggota antar melatih anak bekerja sama dalam tim,
kelompok dimulai. menyusun strategi, dan bersosialisasi
dengan sesama teman.
8. Yang anggotanya habis duluan ia adalah kelompok yang kalah.
4. Permainan Tradisional Hantu Buta
 Peraturan dan Cara Bermain
1. Untuk cara bermain hantu buta ini, terlebih dulu kita membuat
lingkaran, bagi anak yang keluar dari lingkaran tersebut maka ia
di diskualifikasi.
2. Jika pemain tertangkap oleh hantu, maka hantu akan mebebak
siapa nama yang tertangkap, jika benar maka yang terangkap akan
menjadi hantu, begitu seterusnya sampai pemain habis.

Manfaat
Di dalam permainan hantu buta ini sangat
baik untuk psikologis anak, permainan hantu
buta dimainkan dengan mata tertutup hal ini
sangat menarik bagi anak.
5. Permainan Tradisional Domikado
 Peraturan dan Cara Bermain
1. Cara bermainnya sangat gampang, pertama kita buat lingkaran
kemudian kedua tangan kita letakkan di atas paham teman kita
yang berada disamping.
2. Kemudian teman disampingmu itu akan menepukkan tangannya ke
tanganmu sambil menyanyikan lagu domikado, akan ada orang yang
terkena hukuman jika tepukan tangan tadi kena kita pas di akhir
nyanyian Domikado.
 Domikado.. Mikado.. Eska..
 Eskado.. Eskado.. Beaa-beaa Manfaat
 Sim-sim.. One.. Two.. Three.. Bermain domikado melatih anak untuk
 Four.. Five.. Six.. Seven.. konsentrasi, keakraban, dan kebersamaan di
antara anak. Domikado dilakukan dengan
 Eight.. Nine.. Teeeeeen!!! sekumpulan anak yang membuat lingkaran
dan tangannya saling menyambung.
6. JAMURAN
 Cara bermain
1. Anak-anak berdiri dan melakukan ‘hompimpa’ untuk menentukan
siapa yang menjaga.
2. Setelah itu merka membentuk lingkaran dan bergandengan
tangan mengelilingi satu orang yang kalah sambil bernyanyi Manfaat
“Jamuran ya ge ge thok.. Jamur apa ya ge ge thok.. Jamur Permainan ini dapat menstimulasi anak-
gajih mberjijih sak ara-ara.. Semprat-semprit Jamur apa..”
anak untuk berpikir kreatif dan
3. Si anak yang berada di tengah lantas berteriak menyebut sebuah memberikan kesan humor dengan
gerakan yang wajib ditirukan oleh anak-anak yang membentuk menyebutkan berbagai macam sikap atau
lingkaran tadi, kemudian mereka berhamburan untuk menirukan gerakan yang kadang-kadang terdengar
apa yang diucapkan. Misal ‘Jamur patung!’ Lantas anak-anak tadi „ajaib‟. Selain itu, permainan ini dapat
begegas mejadi patung. Dian tidak bergerak. Tidak boleh mendorong anak untuk mengembangkan
tersenyum dan tertawa, meski digoda dan diajak bicara. kecerdasan majemuk yakni keterampilan
4. Bagian anak yang bergerak, tersenyum, atau tertawa akan gerak, kepekaan, dan kemampuan
mendapat hukuman menggantikan anak yang menjaga tadi. Bila berekspresi dalam irama, kemmapuan
sudah kena, lantas permainan akan dimulai dari awal lagi. memahami dan mengendalikan diri serta
memahami dan memanfaatkan lingkungan
PERMAINAN KELOMPOK KECIL
1. Permainan Tradisional Engklek
 Peraturan dan Cara Bermain
1. Permainan ini membutuhkan petak yang nantinya
dijadikan sebagai permainan.
2. Peraturan permainan menyesuaikan bentuk petak
yang ada.
3. Permainan ini dimainkan oleh 3 atau lebih pemain.
4. Pemenang ialah yang memiliki banyak petak, setelah
melewati tahapan permainan.
Manfaat
5. Permainan ini membutuhkan waktu yang lama untuk
Permainan englek sangat bagus untuk gerak fisik
menyelesaikannya.
anak. Permainan ini mendukung pertumbuhan
6. Permainan ini juga menggunakan satu kaki di setiap anak terutama kecerdasan kinetiknya. Anak yang
petak yang akan dilalui kecuali yang terdapat dua melompat dengan satu kaki pada permainan
petak engklek akan berusaha menyeimbangkan tubuhnya
dengan satu kaki. Lompatan yang dilakakukan baik
bagi proses metabolism tubuh anak dan juga dapat
membantu untuk membakar kalori tubuhnya.
2. Permainan Tradisional Gatrik
 Peraturan dan Cara Bermain
1. Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok, masing-
masing kelompok beranggotakan 3-4 orang.
2. Permainan ini membutuhkan lahan yang luas.
3. Setiap kelompok memiliki tugas, ada kelompok yang
bertugas melemparkan batang bambu dan kelompok
lainnya menangkap batang bambu tersebut.
4. Jika batang bambu tertangkap makan akan bertukar Manfaat
peran. Permainan ini dapat melatih gerak badan
5. Kelompok yang menang adalah kelompok yang pemain, bagaimana kita bergerak lincah agar
mempunyai banyak poin. dapat menangkap gatrik yang di lempar, untuk
melatih stamina, menumbuhkan kerjasama di
antara teman, dan memepuk jiwa sportivitas
yang tinggi untuk mengakui kekalahan, dan
meningkatkan kesegaran jasmani.
3. Permainan Tradisional Lompat Tali
 Peraturan dan Cara Bermain
1. Permainan dimainkan oleh 3 orang atau lebih.
2. Ada 2 orang sebagai pemegang tali dan yang lainnya
bertugas melompati karet.
3. Ketinggian karet dimulai dari mata kaki hingga mencapai
kepala bahkan tangan yang diacungkan ke atas.
4. Ketinggian hingga bagian dada, mengharuskan peserta
melompat tanpa mengenai karet/tali.
5. Jika pemain mengenai karet atau terjerat karet maka Manfaat
pemain gugur dan bergantian dengan si pemegang karet.
Melatih semangat kerja keras pada anak-anak
6. Jika semua pemain sudah berhasil melewati tantangan untuk memenangkan permainan dengan
lompatan dengan ketinggian akhir, maka permainan akan melompati berbagai tahap lompatan tali dan
diulang dari awal, begitu seterusnya. melatih kecermatan anak karena untuk dapat
melompati tali (terutama pada posisi-posisi
tinggi)
4. Permainan Tradisional Petak Umpet

 Peraturan dan Cara Bermain


1. Permainan ini dimainkan oleh 3 atau lebih pemain.
2. Petak umpet adalah jenis permainan yang
mempunyai berbagai macam jenis di setiap
jenisnya memiliki peraturan yang berbeda-beda.
3. Simpelnya di permainan ini ada satu orang yang
bertugas menjaga dan mencari, pemain lainnya
yang mengumpat. Manfaat
4. Saat mencari tempat mengumpat diberikan waktu Manfaat permainan ini lebih menitikberatkan
dengan hitungan, biasanya 1-10. untuk melatih insting atau firasat anak. Pada
saat anak tumbuh dewasa, insting sangat
5. Pemain yang tertebak akan di undi untuk dipilih dibutuhkan untuk mengatur strategi kesuksesan
siapa yang akan bertugas menjaga selanjutnya. menghadapi tantangan dalam dunia kerja
5. Permainan Tradisional Boi-boian
 Peraturan dan Cara Bermain
1. Permainan ini dimainkan oleh dua tim yang masing-masing
beranggotakan 4-5 pemain.
2. Permainan ini menggunakan alat pecahan genting yang nantinya akan
disusun ke atas dengan jumlah 7-10 pecahan.
3. Selain pecahan genting bola kasti juga menjadi alat dalam permainan
ini, jika tidak ada biasa diakali dengan membuat bola yang terbuat dari
kertas yang di buat seperti bentuk bola dan diikat dengan karet gelang.
4. Tip pertama bertugas sebagai penyusun pecahan genting dan tim kedua
bertugas sebagai penghancur genting dengan cara melemparkan bola
kasti.
5. Permainan berawal dari tim penghancur genting melemparkan bolanya
ke arah susunan genting dengan cara di gelindingkan.
6. Jika susunan genting hancur maka tim penyusun bertugas menyusun
kembali genting, sambil menghindari bola yang terus dilemparkan ke
arahnya.
7. Jika pemain terkena bola maka gugur dan jika pemain dari tim
penghancur tidak mengenai sasaran genting maka akan gugur juga.
8. Permainan berakhir jika susunan genting kembali tersusun atau pemain
yang berada di satu tim gugur semua.
9. Setelah itu tugas kelompok ditukar atau bergantian.
6. Permainan Tradisional Cublak-cublak Suweng
 Peraturan dan Cara Bermain
1. Gambreng dan yang kalah menjadi Pak Empo.
2. Dia berbaring telungkup di tengah, anak-anak lain duduk melingkar.
3. Buka telapak tangan menghadap ke atas dan letakkan di punggung Pak
Empo.
4. Salah satu anak memegang biji/ kerikil dan dipindah dari telapak
tangan satu ke telapak tangan lainnya diiringi lagu Cublak-Cublek
Suweng. “Cublak cublek suweng, suwenge ting gelenter, mambu
ketundung gudel. Pak empo lirak-lirik, sapa mau sing delekke. Sir
sir pong dele gosong, sir sir pong dele gosong”.
5. Pada kalimat “Sapa mau sing delekke” serahkan biji/ kerikil ke
tangan seorang anak untuk disembunyikan dalam genggaman. Manfaat
6. Di akhir lagu, semua anak menggenggam kedua tangan masing-masing, Anak belajar menyanyi, mencocokkan ritme
pura-pura menyembunyikan kerikil, sambil menggerak-gerakkan lagu dengan gerakan tangan, mengenal bahasa
tangan. Jawa, melatih motorik halus, belajar mengiku
7. Pak Empo bangun dan menebak di tangan siapa biji/ kerikil aturan, latihan kerja sama dan belajar
disembunyikan. Bila tebakannya benar, anak yang menggenggam biji/ menyimpan rahasia.
kerikil gantian menjadi Pak Empo. Bila salah, Pak Empo kembali ke
posisi semula dan permainan diulang lagi.
7. Permainan Tradisional Polisi-polisian
 Peraturan dan Cara Bermain
1. Terbagi menjadi dua kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan 7-10 orang.
2. Permainan ini lebih seru jika dimainkan di malam
hari, biasanya malam minggu.
3. Kelompok pertama bertugas menjadi polisi dan yang
kedua menjadi penjahat.
4. Polisi bertugas menangkap penjahat, penjahat boleh
berkeliaran dan berlarian ke mana saja, tapi tidak Manfaat
boleh melebihi batas yang sudah ditentukan.
Permainan ini mengajarkan bahwa para pemain
5. Jika polisi berhasil menangkap semua penjahat maka harus berani mengambil resiko. Begitu juga
polisi menang. hidup pasti harus mengambil keputusan dan
mengajarkan cara-cara berpikir keluar dari
kondisi dan situasi, mengajarkan cara berpikir
dalam situasi yang terjempit
8. Balap Karung
 Peraturan dan Cara Bermain
1. Teknis permainannya adalah seorang anak
akan memasukkan kaki hingga batas
perutnya ke dalam karung.
2. Lalu dengan kaki yang terbungkus karung,
anak diminta berlari atau melompat
seperti pocong hingga mencapai garis
finish.
3. Yang tercepat mencapai garis finish Manfaat
dinyatakan sebagai pemenang. Karena sifatnya berlari dan melompat maka permainan ini
akan memberi manfaat untuk perkembangan kinestetik
anak dalam pergerakannya. Semakin ia lincah, semakin
mudah ia memenangkan permainan ini. Permainan ini
juga mampu mengasah ketangkasan, keseimbangan, dan
koordinasi otot-otot tubuh dan kaki anak, serta
menumbuhkan sportivitas dan semangat untuk
berkompetisi dalam suasana yang riang
9. Permainan Tradisional Congklak
 Peraturan dan Cara Bermain
1. Permainan ini dimainkan oleh dua orang pemain.
2. Permainan ini menggunakan alat papan congklak dan biji
congklak.
3. Terdapat 49 biji congklak yang di bagi ke 14 lubang kecil, setiap
lubang berisikan 7 biji congklak.
4. Suitlah untuk menentukan giliran main.
5. Pemain pertama, membagikan biji congklak yang ada di
daerahnya, pilihlah salah satu lubang untuk dibagikan biji
congklaknya kepada setiap lubang kecil, dan satu lubang besar Manfaat
yang mmenjadi milik kamu, atau tabungan biji kamu. Permainan tradisional congklak akan melatih
6. Membagikan secara berputar setiap melewati lubang isilah otak kiri anak untuk berpikir. Permainan
dengan 1 biji congklak. congklak melatih strategi mengumpulkan
angka terbanyak agar bisa mengalahkan
7. Begitu setterusnya hingga biji congklak habis, jika sudah habis lawan. Sepertinya sederhana, namun ketika
barulah giliran bergantian bermain. dimainkan, otak kiri anak akan aktif dengan
perhitungan numerik.

Anda mungkin juga menyukai