Anda di halaman 1dari 15

KENDALA HIJRAH PADA REMAJA SEHINNGGA TIDAK

TERLAKSANANYA DINNUL KAFFAH

TUGAS AKHIR PENELITIAN

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat


untuk Menyelesaikan Tugas Akhir Penelitian
di SMA Unggulan CT Foundation

Oleh:

Juli Nur Zaskia Daulay Wardah Nur Fahira


NISN. 0078009495 NISN. 0076538614

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA UTARA


SMA UNGGULAN CT FOUNDATION
2023
KENDALA HIJRAH PADA REMAJA SEHINGGA TIDAK
TERLAKSANANYA DINNUL KAFFFAH

TUGAS AKHIR PENELITIAN

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat


untuk Menyelesaikan Tugas Akhir Penelitian
di SMA Unggulan CT Foundation

Oleh:
Juli Nur Zaskia Daulay Wardah Nur Fahira
NISN. 0078009495 NISN. 0076538614

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ahmad Nasihin, S.HI Ulil Amri, S.Pd


N.I.Y. 10.06.011 N.I.Y. 21.09.182

Divisi Pengembangan Penelitian & Terapan

Muhammad Jamhari, M.Pd.


N.I.Y. 18.09.159

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Imam Kusnodin, M.Pd


N.I.Y. 21.04.177
Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat dan Memalsukan Data

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Juli Nur Zaskia Daulay


Wardah Nur Fahira

NISN : 0078009495
0076538614

Angkatan : XIII (Tiga Belas)

Prodi : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Judul : Kendala Hijrah Pada Remaja Sehingga Tidak Terlaksananya


Dinnul Kaffah

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Benar tugas akhir penelitian kami ini adalah karya kami, bukan dikerjakan
orang lain.
2. Kami tidak melakukan plagiat dalam penulisan tugas akhir penelitian ini.
3. Kami tidak ada merubah atau memalsukan data penelitian pada tugas akhir
penelitian ini.
Jika ternyata di kemudian hari terbukti kami telah melakukan salah satu hal di
atas, maka kami bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pembatalan
kelulusan kami.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya.

Deli Serdang, 04 April 2023

kami yang membuat pernyataan,


Juli Nur Zaskia Daulay Wardah Nur Fahira

KENDALA HIJRAH PADA REMAJA SEHINGGA TIDAK TERLAKSANANYA


DINNUL KAFFAH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari agama sangatlah penting, agama adalah hal yang
sangat dekat dengan kita ,dengan agama jalan yang kita lalui menjadi lebih mendapat
hikmah. Namun, di era digital saat ini, banyak remaja yang kehilangan minat untuk
memperdalam agamanya, karena mereka para remaja terjerat dalam digitalisasi. Salah
satunya hijrah.

Hijrah bukan lagi sesuatu hal yang asing di telinga masyarkat. Indonesia merupakan
negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia dan ini menjadi
sasaran empuk bagi kelompok keagamaan-keagamaan untuk mengajak masyarakat
muslim berhijrah

Hijrah sendiri terbagi dari dua macam salah satunya yaitu hijrah makaniyah adalah
hijrah secara fisik, berpindah dari suatu tempat yang kurang baik menuju yang lebih baik,
dari negeri kafir menuju negeri islam. Sedangkan hijrah maknawiyah artinya berpindah
dari nilai yang kurang baik menuju nilai yang lebih baik, dari kebathilan menuju
kebenaran, dari kekufuran menuju keislaman.

Terlebih di era modern seperti satu ini hijrah menjadi sebuah trend yang cukup
menarik minat remaja.Sehingga banyak sekali akses yang bisa kita temukan untuk
menunjang hijrahnya para remaja seperti tidak sedikitnya orang yang mem-publish
foto,video dan kata kata yang bersangkutan dengan hijrah melalui sosial media. Tidak
sedikit juga acara kajian kajian agama yang banyak dipadati remaja.

Berhijrah bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena berkaitan dengan
perubahna tata nilai, kebiasaan, perilaku serta berpengaruh terhadap kehidupan sosial
orang yang menjalaninya. Seseorang yang berhijrah karena pilihan tentunya dan pilihan
batin yang luar biasa.
Banyak pengalaman dramatis yang dialami remaja ketika memulai berhijrah.
Kebanyakan dari mereka mengambil keputusan untuk berhijrah bukanlah hal yang
mudah. Tidak sedikit dari mereka yang harus menerima dikucilkan oleh lingkungan
sekitar bahkan keluarga sendiri ikut mengucilkannya.

Dengan kenyataan seperti ini mereka bisa saja goyah atau bahkan tidak sanggup
menjalani hidup sebagai muslim yang sesungguhnya karena menjadi seorang muslim dan
menjalankan hidup dengan berpegang teguh pada agama sama halnya dengan memegang
bara api

Tetapi di samping sulitnya berhijrah yang menyebabkan dikucilkan, umat islam


mempunyai Allah SWT., sebagai tempat pengaduan dan Al-Quran sebagai pedoman atau
arah kita hendak kemana Al-Qur'an merupakan sumber hukum utama yang dijadikan
pedoman oleh kaum muslimin dalam bertindak sehingga tidak keluar dari ketentuan yang
telah ditetapkan.

Dalam Al-Qur'an mengatur semua aktivitas manusia, baik secara batin atau lahiriah,
tidak terkecuali perintah untuk masuk islam secara kaffah.Dalam buku karangan M.
Sudaroji dan Drs. H.M. Faqih Dalil yang berjudul 101 Perintah dan Larangan dalam Al-
Qur'an menyebut ada dua ayat yang memerintah kan untuk masuk islam secara kaffah.

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat ditampilkan beberapa identifikasi


masalah sebagai berikut:

1. Penyebab terkendalanya hijrah pada siswa siswi SMA Unggulan CT Arsa


Foundation
2. Penyebab tidak terlaksannya dinnul kaffah pada remaja yang sudah berhijrah
3. Pemikiran remaja tentang berhijrah di era milenial

1.3 Batasan Masalah


Mengingat ruang lingkup permasalahan dan keterbatasan kemampuan menghindari
meluasnya suatu permasalahan maka peneliti membatasi masalah-masalah penelitian
sebagai berikut;
1. Subjek dari penelitian ini adalah siswa siswi SMAU CT Arsa Foundation sebagai
remaja di era milenial
2. Objek dari penelitian ini adalah aspek-aspek yang menyebabkan tidak
terlaksananya hijarh pada siswa siswi SMAU CT Arsa Foundation
3. Penelitian lanjut tentang kurangnya pemahaman remaja terhadap hijrah sehingga
tidak terlaksananya dinnul kaffah
1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat di tampilkan beberapa rumusan


masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pandangan remaja mengenai dinnul kaffah?


2. Bagaimana cara mengatasi kendala hijrah pada remaja sehingga tidak
terlaksananya dinnul kaffah
3. Apa penyebab remaja terkendala hijrahnya dalam penerapan dinnul kaffah

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kendala hijrah pada remaja sehingga tidak terlaksananya dinnul


kaffah
2. Memberi solusi dan bimbingan yang baik pada remaja yang terkendala hijrahnya
sehingga tidak terlaksananya dinnul kaffah
3. Mendapatkan arahan dan memiliki lingkungan sosial yang baik

1.6 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan mempunyai manfaat bagi peneliti maupun sasaran peneliti .
Adapun manfaat bagi peneliti adalah Memberikan pengarahan kepada remaja agar dapat
berhijrah dan melaksanakan ketentuan ajaran agama islam sehingga terlaksananya dinnul
kaffah agar demikian persoalan-persoalan pada remaja dapat terselesaikan sehingga
kehidupan remaja akan lebih baik dan membangun generasi dan pemuda islam yang baik
dan cemerlang sehingga menguragi kenakalan-kenakalan pada remaja

\
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis

2.1.1 Pengertian Hijrah

Hijrah menurut bahasa memiliki dua arti, pertama secara zhahiriy, yaitu
perpindahan dari suatu tempat menuju ke tempat yang lebih baik. Dan kedua secara
manawiy yaitu perubahan dari satu kondisi kepada kondisi yang lebih baik.Seseorang
dikatakan hijrah jika telah memenuhi 2 syarat, yaitu: pertama ada sesuatu yang
ditinggalkan dan kedua ada sesuatu yang dituju (tujuan). Kedua-duanya harus dipenuhi
oleh orang yang berhijrah.

Hijrah yang berakar kata hajara juga memiliki arti meninggalkan/menjauhkan diri.
Namun banyak remaja yang mengalami kendala dalam hijrah sehingga tidak tercapainya
dinnul kaffah atau kehidupan yang sempurna sesuai dengan ajaran agama. Beberapa
kendala hijrah pada remaja antara lain sebagai berikut:

1) Remaja hijrah karena ingin mengikuti trand

2) Ada pengaruh negatif dari lingkungan sekitar

3) Didikan orang tua dan dukungan orang terdekat

2.1.3. Pengertian Remaja

Masa remaja merupakan salah satu di antara dua masa rentangan kehidupan
individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat.Istilah remaja dalam
psikologi dikenal dengan adolescence yang berasal dari kata latin adolescere (kata
bendanya adolescentia yang berarti remaja) yang berarti “tumbuh” tu menjadi
dewasa”.Salman mengemukakan bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap
tergantung (dependence) terhadap orang tua kearah kemandirian (independence), minat-
minat seksual, perenungan diri dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu
moral.

Secara etimologi kalimat remaja berasal dari murahaqoh, kata kerjanya adalah
raahaqo yang berarti al-iqtirab (dekat). Secara terminologi, berarti mendekati kematangan
secara fisik, akal dan jiwa serta sosial. Permulaan adolescene tidak berarti telah
sempurnanya kematangan, karena dihadapan adolescene, dari usia 7-10 adalah tahun-
tahun untuk menyempurnakan kematangan. Berdasarkan bentuk perkembangan dan pola
perilaku yang tampak khas bagi usia-usia tertentu, menurut Elizabeth B. Hurlock, masa
remaja itu terbagi dalam dua kurun waktu yaitu masa remaja awal (usia 13/14 tahun-17
tahun) dan masa remaja akhir (usia 17-21 tahun).

2.1.3 Dinnul kaffah

Dinnul berasal dari kata Ad Din yang artinya agama, sedangkan Kaffah
secara bahasa artinya keseluruhan. Maka Dinnul kaffah dapat diartikan yakni agama yang
keseluruhan, yang tidak “setengah-setengah” atau agama yang “sungguhan,”. Seseorang
yang beragama islam (Muslim) belum bisa disebut Muslim yang kaffah jika ia belum
menjalankan ajaran Islam di segala aspek kehidupannya. Dengan demikian, Muslim yang
kaffah tidak berhenti pada ucapan kalimat syahadat saja. Muslim yang kaffah tidak
berhenti pada ritual-ritual keagamaan saja, tetapi sudah menjajaki substansi dari ritual-
ritual tersebut.

Dalam Q. S Al-Baqarah ayat 208 di katakan:"Wahai orang-orang yang


beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti
langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” Hal yang harus
dilakukan agar dinnul kaffah dapat terlaksana, antara lain :
1. Seorang muslim harus menuntut ilmu dan belajar mengenai ajaran Islam sesuai Al-
Qur’an dan hadist
2. Mengamalkan dan mengajarkan kembali ajaran tersebut.

2.2.penelitian relevan

Hijrah, yang secara bahasa berarti berpindah, digunakan sebagai sebutan untuk
menamai sebuah gerakan yang mengajak kaum muslim, khususnya anak muda, untuk
"berpindah" menjadi pribadi yang lebih baik dengan cara meningkatkan ketaatan dalam
menjalankan syariat agama.Namun di era saat ini remaja sangat sulit untuk berhijrah
secara sempurna. Banyak remaja yang mengaku bahwa dirinya telah berhijrah, dengan
memakai pakaian syar'i namun nyatanya mereka masih mengerjakan maksiat seperti
berpacaran dan yang lainnya. Dalam berhijrah, banyak remaja yang terkendala, sehingga
tidak terlaksananya dinnul kaffah. Faktor-faktor yang myeabkan ialah:
2.2.1. Remaja hijrah karena ingin mengikuti trand

Menurut Psikolog Sosial Universitas Indonesia, Mirra Noor Mila, hijrah


merupakan salah satu bentuk transformasi identitas yang sedang menjadi tren bagi
kalangan milenial.“Kaum muda berusia 20-an cenderung mencari identitas yang 'benar'
untuk diikuti dan karena hijrah disebarkan secara masif, maka dianggap sebagai sesuatu
yang 'benar'.Kaum muda kemudian akan mengikuti apa pun yang menjadi kesesuaian,
hanya karena hal itu memberi mereka perasaan aman, kepastian, dan perasaan 'Saya
mengubah diri saya menjadi sesuatu yang benar'.Saat ini hijrah sedang diidentifikasi
melalui perubahan gaya hidup seseorang, karena mereka sekarang hidup berdasarkan
norma dan aturan Islam sebagai bagian dari transformasi identitas."Mengikuti tren adalah
satu bentuk dari pencarian identitas diri.Bagi yang muslim, tentu saja seorang remaja
perlu memiliki sistem keyakinan atau ideologi.Generasi yang lahir dengan perkembangan
teknologi sudah pasti membuat seorang remaja dinamis dalam menjalani
kehidupan.Memutuskan sebuah hal berdasarkan sebuah ideologi adalah fitrah
manusia.Begitu pula bagi seorang remaja.Meskipun asal kata hijrah didasarkan pada

peristiwa sejarah Islam ketika Nabi Muhammad dan para pengikutnya sedang dalam
perjalanan migrasi mereka dari Mekah ke Madinah pada tahun 622, istilah hijrah pada
hari-hari ini mengacu pada beberapa perubahan gaya hidup seseorang untuk
meninggalkan mereka.Hijrah adalah cara-cara Islami menuju cara hidup yang lebih
religius.IDN Research Institute melakukan survei tentang gerakan hijrah di kalangan
milenial pada September 2019.Survei ini menjangkau 2.190 responden di 28 provinsi di
Indonesia dan bertujuan untuk memahami hijrah sebagai bagian dari gaya hidup milenial
dan mengapa itu penting bagi kehidupan mereka.Dari hasil survei yang dilakukan oleh
IDN Research Institute, tidak mengherankan 72,8% generasi milenial menyatakan bahwa
mereka sedang melakukan 'hijrah'. Berikut hasil surveinya:

Alasan mengapa hijrah dijadikan tren adalah karena itu merupakan fitrah bagi remaja

muslim.Remaja muslim ingin mencari identitas, dalam hal ini identitas Islam menjadi
bagian dari proses pencarian identitas.Remaja muslim menginginkan kehidupan yang
lebih baik.Kehidupan yang lebih baik dapat diraih dengan melakukan 'hijrah'.

2.2.2. Ada pengaruh negatif dari lingkungan sekitar

Remaja sangat mudah terpengaruh oleh budaya di lingkungannya berkembang


serta lingkungan pergaulannya. Sering kali ada teman sebaya yang berusaha
mempengaruhi anak yang baru beranjak remaja untuk menjerumuskannya ke dalam hal
yang negatif. Alasannya sederhana, remaja ingin kehadirannya diakui dan diterima
sehingga ia mau melakukan apa pun yang membuatnya menjadi bagian dari teman-
temannya. Sebagaimana firman Allah yang menjelaskan tentang pentingnya memilih
teman yang baik :

ِ ‫ َفك ُُّل ق َِريْ ٍن ِبال َْم‬# ‫ع ِن ال َْم ْر ِء ل َا تَ ْسَأ ْل َو َس ْل ق َِريْن َ ُه‬


‫قار ِن يَقْتَ ِدي‬ َ
Artinya:

“Tak perlu kau tanya tentang seseorang (siapa dia), cukup tanya siapa temannya,
maka setiap teman akan mengikuti orang yang dia temani.”

Selain lingkungan fisik, saat ini media sosial juga menjadi “lingkungan” bagi remaja.
Kebanyakan remaja sekarang justru lebih suka bermain dengan ponselnya yang justru
membuat beberapa orangtua khawatir karena selain dapat menjadi sumber kenakalan,
juga bisa menjadi faktor permasalahan akademik.Kenakalan remaja dapat terjadi tanpa
mengenal usia, jenis kelamin, ras, agama, bahkan status sosial. Hal yang terpenting untuk
mencegahnya adalah dengan memberikan pembekalan dari usia sedini mungkin
mengenai nilai dan norma yang baik dari orang tua. Dengan demikian, bagaimanapun
lingkungan tempat remaja kelak berkembang, ia tidak akan terpengaruh oleh pergaulan
yang yang negatif sebab mampu menjaga dan melindungi dirinya.

2.2.3. Didikan orang tua dan dukungan orang terdekat

Didikan orang tua sangat mempengaruhi karakter seorang anak. Didikan dan
pengarahan orang tua yang baik juga akan membantu proses hijrah seorang remaja.
Apabila orang tua nya saja tidak menerapkan hal yang positif maka seorang anak akan
sulit untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Begitu juga dengan dukungan dari orang
sekitar seperti teman, tetangga, saudara ataupun kerabat. Banyak di temukan kasus remaja
yang terkendala hijrahnya karena faktor tersebut. Jika tidak ada dukungan dari orang
terdekat atau bahkan sampai menghina remaja yang tengah berhijrah, maka hijrah
tersebut akan sulit. Dan banyak juga remaja yang telah berhijrah, namun hijrah nya tidak
sempurna karena faktor pertemanan, contohnya remaja yang berhijrah dengan
menggunakan pakaian syar'i namun karena pengaruh pertemanan ia masih suka berbicara
dengan kata kata kotor yang di haramkan oleh ajaran agama islam. Bahkan orang
disekitar lah yang akan menjadi ujian terberat ketika seseorang melakukan hijrah, karena
adanya perubahan yang dilakukan, kerap kali ia di jengkali atau bahkan tidak ada yang
mau berteman karena tidak sesuai dengan gaya hidup teman temannya.

Jika seseorang yang berniat untuk berhijrah dekat dengan orang-orang yang
baik pula, yang menerapkan gaya hidup islami maka akan mempermudah dirinya dalam
berhijrah. Sebagai sesama muslim yang baik mereka akan saling mengingatkan jika
melakukan kesalahan.sebagaimana firman Allah SWT,yang berbunyi :

‫اص ۡوا بِالص َّۡب ِر‬ ِّ ‫اص ۡوا بِ ۡال َح‬


َ ‫ق ۙ َوتَ َو‬ ّ ٰ ‫اِاَّل الَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡوا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬
َ ‫ت َوت ََو‬

Artinya : “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling
menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”

2.3 Kerangka Konseptual

Sebagian besar siswa siswi SMAU CT Arsa Foundation Medan belum berhijrah serta
bagi yang sudah berhijrah masih kurang pemahamannya mengenai hijrah yang
sesungguhnya sehingga tidak terlaksananya dinnul kaffah.

Perkembangan zaman yang memunculkan trand-trand kekinian serta menghadirkan


budaya barat ke Indonesia membuat mereka turut mengikuti budaya yang jauh dari ajaran
agama islam. Kurangnya dididkan dari orang tua serta minimnya dukungan dari teman
dan orang terdekat juga menjadi salah satu faktor penyebab terkendalanya hijrah karena
masih sangat sedikit di lingkungan CT Arsa Foundation yang telah berhijrah

2.4 Hipotesis Penelitian

HO: Tidak terdapat kendala hijrah pada remaja (siswa siswi SMAU CT Arsa
Foundation)

Sehingga sudah terlaksana dinnul kaffah di lingkungan SMAU CT Arsa


Foundation
HA: Terdapat kendala hijrah pada remaja (siswa siswi SMAU CT Arsa Foundation)
sehingga

tidak terlaksananya dinnul kaffah di lingkungan SMAU CT Arsa Foundation

BAB III

Metode penelitian

3.1. Tempat dan waktu

Penelitian ini dilakukan di lingkungan sekolah SMA Unggulan CT Arsa Foundation


dan penelitian ini di lakukan pada bulan Mei hingga selesai

3.2. Metode penelitian

Dalam melakukan penelitian3.4 Jenis dan Desain Penelitian

ini kami melakukan beberapa metode,yaitu:

3.2.1. Mewawancarai beberapa siswa di SMA Unggulan CT Arsa Foundation

3.2.2. Menyusun angket/questioner

3.2.3. Menggunakan AUM (alat Ungkap Masalah)

3.2.4. Mencatat dan mencari solusi dari hasil wawancara dan alat ungkap Masalah

3.3 Variabel Penelitian

Variabel bebas dari penelitian ini adalah kendala hijrah pada siswa siswi SMAU CT
Arsa Foundation dengan variabel terikatnya yaitu pemahaman siswa terhadap ajaran
agama islam yang menyebabkan kurangnya pengetahuan siswa sehingga tidak
terlaksananya dinnul kaffah.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Mjetod
penelitian ini digunakan untuk menyelidiki kendala hijrah pada remaja sehingga tidak
terlaksananya dinnul kaffah
3.5 Definisi Operasional Penelitian

Hijrah adalah perubahan dari suatu kondisi kepada kondisi yang lebih baik. Dinnul
kaffah artinya agama yang sempurna.

Maka dari itu dapat kita kaji bahwasannya dari judul penelitian yakni kendala-
kemdala hijrah pada remaja sehingga tidak terlaksananya dinnul kaffah dimaksudkan
yaitu perubahan dari suatu kondisi ke kondisi yang lebih baik agar terlaksana agama yang
sempurna

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.
Hal ini sangat berpengaruh pada kualitas data yang terkumpul adalah hasil nyata subjek
dalam merespon penelitian yang dilakukan.

Dalam penelitian ini metode ysng digunakan dalam pengumpulan data adalah;

1) Metode angket

Kuesioner atau angket adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal hal yang ia
ketahui (Ari kunto 2006). Dalam penelitian ini jenis angket yang digunakan adalah
angket terbuka karena belum tersedianya jawaban di dalam pertanyaan. Untuk itu subjek
di perlukan untuk mengisi jawaban sendiri. Adapun alas an digunakannya metode
penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Peneliti ingin mengetahui kadar kemampuan berfikir kritis subjek yang merupakan
adaptasi indikator yang telah ada

b) Hasil akhir dari pengambilan data dapat menjadi acuan peneliti sebagai pengukur skor
kemampuan berfikir kritis

c) Apa yang dinyatakan oleh subjek dalam jawaban angket adalah benar dan dapat di
percaya

d) Interperetasi subjek di dalam angket pertanyaan adalah hal yang benar ingin di ketahui
oleh peneliti
3.7 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif yaitu dengan
mendeskripsikan jawaban responden terhadap kendala hijrah pada remaja sehingga
tidsk terlaksananya dinnul kaffah

Anda mungkin juga menyukai