Anda di halaman 1dari 6

REKAYASA IDE

“KELOMPOK 9 PAI”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pendidikan Agama Islam

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :

FAHRYSYAH AULYA ( 3221111013 )


MUHAMMAD IRAQI FAUZI ( 3222111005 )
PPKN C 2022

Dosen Pengampu : Dr.Nurmayani M.Ag


Muhammad Rifai Nasution S.Ag,.M.Ag

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas berkat Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas
segala nikmat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yangtelah membantu dal
am penyelesaian tugas ini, serta kepada Ibu Dr. Nurmayani M.Ag dan Bapak
Muhammad Rifai Nasution S.Ag.,M.Ag kami sadar bahwa dalam makalah ini
masih terdapat kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan penulis sendiri khususnya.

Medan, 27 Oktober 2023

Kelompok 9
BAB I

A. Latar Belakang

Masjid (bentuk tidak baku: mesjid) adalah rumah tempat ibadah umat Islam
atau Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan sebutan lain bagi masjid di
Indonesia adalah musholla, langgar atau surau. Istilah tersebut diperuntukkan bagi
masjid yang tidak digunakan untuk Sholat Jum'at, dan umumnya berukuran kecil.
Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan
komunitas muslim. Kegiatan- kegiatan perayaan hari besar, diskusi kajian agama,
ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam
sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial
kemasyarakatan hingga kemiliteran.
Saat ini, pesatnya perkembangan masjid dapat dilihat di perkotaan bahkan
di pelosok desa. Masjid dapat kita temukan dengan mudah dimana saja, baik di
terminal, tempat hiburan maupun lembaga pendidikan. Di sisi lain, keadaan seperti
ini tentu akan membuat masyarakat senang dan gembira, karena masyarakat akan
mulai memahami pentingnya shalat. Mereka membangun masjid di berbagai
tempat dengan harapan dapat memudahkan proses ibadah mereka. Banyak hal
yang bisa dilakukan untuk menjaga dan melestarikan masjid. Hal yang paling
sederhana namun bernilai besar adalah dengan rutin mengikuti salat berjamaah di
masjid. Selain penghargaan, keterikatan emosional terhadap masjid membuat
jamaah semakin menyukainya. Optimalisasi peran dan fungsi masjid, yaitu
menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat beribadah tetapi juga sebagai
tempat pengembangan manusia seperti pendidikan Islam informal. Hal ini karena
pendidikan sangat penting bagi umat Islam.

B. Tujuan
Tujuan dibuatnya Rekayasa ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
matakuliah yang diberikan bu dosen, serta menambahkan wawasan kita terkait
Pendidikan Agama Islam.

C. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan Rekayasa Ide sebagai bahan bacaan dan
menambah tingkat kepedulian kita terhadap tempat ibadah serta anak anak mengaji
di masjid.
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

Iqra’, wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW melalui
perantara malaikat Jibril. Wahyu pertama ini sudah tertanam dalam benak kita
bahwa membaca memang begitu penting, terutama membaca Al-Qur’an atau
mengaji. Dengan mengaji banyak sekali manfaat luar biasa yang tidak kita sadari
yaitu dari segi afektif, mengaji secara tidak langsung mampu mempengaruhi sifat
kita menjadi lebih peka terhadap sifat ketuhanan, mereka sadar akan keberadaan
Allah SWT, segi kognitif, dengan menghafal surat pendek atau membaca susunan
ayat Al- Qur’an dengan susunan tertentu atau menerjemah dan memperkuat struktur
otak kita, kemampuan mengingat dan menggunakan nalar.

Kenyataan yang kita alami anak-anak tingkat Sekolah Dasar lebih mudah
diajak mengaji ke Mesjid atau Musholla. Disamping itu juga terdapat beberapa anak
yang enggan melakukan hal di atas. Hal ini sangat mengkhawatirkan aqidah dan
moralitas generasi muda, di era canggihnya teknologi dan informasi saat ini,
sepertinya telah mengkikis norma agama di masyarakat, akhirnya anak-anak
sebagai penerus bangsa kondisinya sangat mengkhawatirkan. Kondisi inilah yang
menmbuat BKM ( Badan Kenaziran Mesjid) Al – Bashir merencanakan
program”Sore Mengaji”, gerakan ini diharapkan akan membangkitkan kembali
budaya mengaji yang kini telah memudar.

Pada Kesempatan kali ini, kami para penulis mengangkat sebuah


permasalahan terkait peningkatan Sore Mengaji di Masjid Al-Bashir yang ada di
Pasar 12 Bandar Setia Tembung antara lain sebagai berikut :

1.Bagaimana kegiatan keagamaan yang ada di Masjid Al – Bashir Pasar 12 Bandar


Setia Tembung?
2.Bagaimanakah dampak positif kegiatan tersebut bagi masyarakat sekitar ?
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap Masjid Al-Bashir yang berlokasikan di Pasar


12 Bandar Setia Tembung. Berikut ini penulis akan mengemukakan hasil
pembahasan dan solusi yang menyangkut masjid tersebut. Kegiatan Keagamaan
yang terdapat di di Mesji Al - Bashir, Pasar 12 Bandar Setia Tembung,selain
kegiatan Shalat Fardhu dan Pengajian rutin adalah kegiatan Ashar mengaji yang
pesertanya adalah anak-anak dari usia SD yang dilaksanakan setiap hari setelah
melaksanakan Shalat Fardhu Ashar. Tetapi dari sekian banyak anak SD di sekitar
wilayah tersebut hanya ada beberapa orang anak yang mau mengaji dan disini
penulis cukup sedih dimana zaman sekarang masih banyak anak anak yang tidak
peduli sama hal yang menyangkut tentang agama. Dampak Positif dari kegiatan di
atas adalah terbentuknya akhlak dan moral anak usia dini di sekitaran Mesjid
tersebut berdasarkan Akhlak yang Qur’ani, dan mendidik anak-anak sejak dini
untuk ikut memakmurkan Mesjid. Adapun disini solusi yang dimana bisa
meningkatkan anak anak dalam mengaji lebih rutin dan lebih giat lagi adalah
sebagai berikut

1. Melibatkan orang tua atau wali murid: Orang tua atau wali murid dapat
membantu meningkatkan keterampilan membaca Quran anak mereka dengan
mengikutsertakannya dalam pengajian atau kelas mengaji di masjid.

2. Memilih guru yang tepat: Memilih guru yang memiliki metode pengajaran yang
baik dan mampu memotivasi anak untuk belajar adalah penting untuk
meningkatkan keterampilan membaca Quran anak.

3. Tetapkan jadwal tetap: Penjadwalan yang tepat sangat penting agar anak tidak
merasa terbebani dan merasa mudah untuk belajar mengaji. Membuat jadwal yang
rutin dan menetapkan beberapa waktu di setiap hari untuk membaca Quran dapat
membuat anak merasa lebih terstruktur dan teratur.

4. Menggunakan bahan pengajaran yang sesuai: Bahan ajaran yang sesuai akan
membantu anak untuk belajar lebih cepat dan lebih efektif. Memilih bahan
pengajaran yang menarik dan mudah dipahami akan membantu anak untuk lebih
tertarik dan termotivasi untuk belajar mengaji.

5. Menyediakan dukungan moral dan stimulasi belajar: Menyediakan dukungan


moral dan stimulasi belajar seperti pujian, hadiah kecil, atau kegiatan positif yang
lain dapat membuat anak merasa lebih semangat dalam belajar Quran di masjid.
Hal ini juga dapat membantu meningkatkan keterampilan membaca Quran anak
secara keseluruhan.
Daftar Pustaka

Dr.Hj, N. B. (2019). pendidikan agama islam di perguruan tinggi. jurnal presindo,


2-4. indah irawati, k. p. (2021). meninggkat kan minat belajar mengaji anak usia
dini. Jurnal islami, 3-4.

Zulkifli, M. (2016). pembentuk karakter gemar memebaca alquran . muallimuna


jurnal, 7-9.

Anda mungkin juga menyukai