Anda di halaman 1dari 2

Polisi mengungkap kasus pencemaran 

sludge atau lumpur beracun yang dikubur


dalam tanah perumahan di Desa Darawolong, Kecamatan Purwasari, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat. Rupanya lumpur beracun itu berasal dari tiga perusahaan
tekstil di Bandung.

"Limbahnya diambil dari PT FJ, PT BCP, PT TB, perusahaan tekstil yang ada di
Bandung. Bukannya dimusnahkan, limbah malah dikubur dalam lahan pemukiman
di Karawang," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Bimantoro Kurniawan
kepada detikcom, Jumat petang (20/12/2019).

Padahal, kata Bimantoro, limbah tersebut seharusnya diantar ke PT WI di


Tangerang untuk dimusnahkan. Namun demi meraup keuntungan, PT RPW dan
PT LSA selaku pihak ke-3 yang mengantar limbah, malah menyelundupkan limbah
itu.

"Diduga motif mereka untuk mendapat keuntungan," ucap Bimantoro.

Menurutnya, PT RWP dan PT LSA ialah perusahaan transporter yang menjalin


kesepakatan dengan tiga pabrik tekstil penghasil limbah. Namun NH selaku
direktur PT RPW dan PT LSA malah bersekongkol dengan koordinator lapangan
berinisial SI untuk tidak memproses uang itu.

"Kami sudah tetapkan NH dan SI sebagai tersangka dalam kasus ini. SI berperan
menggiring para sopir membuang limbah ke Karawang," katanya.

Sebanyak puluhan ton lumpur beracun diangkut menggunakan 5 dump truk


bergerak dari Bandung ke Karawang. Supaya tak mengundang perhatian, truk-truk
tersebut tiba pada malam hari. Namun pada 29 Oktober 2019, aksi mereka
diketahui warga.

"Pengembang perumahan awalnya tidak mengetahui penimbunan limbah di


lahan mereka. Sebab pelaku seringkali buang limbah di malam hari saat situasi
gelap dan sepi. Meski dilakukan berulang kali," tutur Bimantoro.
Setelah mendapat laporan warga, polisi mengintai dan menangkap lima sopir.
Penyelidikan kemudian membawa polisi ke NH dan SI.

Akibat perbuatan tersebut, NH dan SI terancam hukuman 3 tahun penjara dan


denda maksimal Rp 30 miliar. "Kami jerat Pasal 104 UU Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup," ucap Bimantoro.

Anda mungkin juga menyukai