Anda di halaman 1dari 7

TRENDI RIZKI FINANDA

M1D118032

PENCEMARAN LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN DI DESA
LAKARDOWO
Sejak tahun 2013 warga Desa Lakardowo mulai
begejolak kepada PT PRIA yang merupakan
perusahaan pengelolaan limbah B3. Masyarakat
desa telah melakukan berbagai upaya seperti
unjuk rasa di perusahaan, kantor pemerintahan
hingga ke Kementerian LHK. Warga meminta agar
kementerian melakukan audit tanah dan air untuk
mengetahui berapa kadar pencemaran pada
kampung tersebut.
Tribun Jatim memberitakan PT
PRIA merupakan industri produksi
batako dengan surat izin yang
tersedia. Warga menduga bahwa
keterangan produksi batako
sengaja tertulis untuk kelancaran
perizinan.
Pengolahan limbah memberikan
dampak negatif pada warga
seperti penyakit kulit.
Mayoritas warga yang diserang penyakit kulit
tersebut adalah anak-anak. Warga juga
membeli sejumlah batako milik PT PRIA
dimana warga tidak tahu bahwa bahan
pembuatannya berasal dari bahan berbahaya.
Warga yang bertahan didesa ini terpaksa harus
membeli air dari tempat lain untuk keperluan air
bersih.
Hasil audit yang dilakukan oleh auditor
membuat kecewa warga. Hasil dari audit
lingkungan, TDS yang ada pada air sumur
warga masih dibawah baku mutu air
bersih. Hasil ini mematahkan tudingan
warga bahwa sumur mereka yang
tercemar limbah B3 sebagai penyebab
penyakit kulit yang warga derita.
Referensi
Laurensius Marcel Hutabarat & Ranessa Nainggolan
(2019, Januari 27). Desa Lakardowo : Pembuangan
Limbah B3 Merugikan Warga. Media Parahyangan.
Diakses dari http://mediaparahyangan

Tritus Julian (2018, Oktober 10). Konflik Limbah B3


Lakardowo, Warga ‘Kalah’ dengan PT PRIA. Sindo
News. Diakses dari http://sindonews.com

Tyas Siti Gantina (2020, Januari 11). Dampak Limbah


Beracun di Lakardowo, Warganet Ramai Isi Petisi
untuk Menteri LHK. Pikiran Rakyat. Diakses dari
http://pikiran-rakyat.com

Anda mungkin juga menyukai