Anda di halaman 1dari 2

3,2 Juta Manusia Mengalami Kematian Karena Sampah Rumah Tangga

Apakah di daerah sekitarmu sudah memiliki tempat pembuangan dan pengolahan


sampah? Apakah sampah di sekitarmu telah di kelola dengan benar? Jika tidak, itu akan
membawa masalah besar pada orang-orang di sekitarmu. 3,2 juta kematian setiap tahun di
sebabkan oleh polusi udara rumah tangga di seluruh dunia. Di kutip dari WHO (world Health
Organization) yang menyebutkan bahwa polusi udara rumah tangga menyebabkan banyak
penyakit seperti Jantung Iskemik, Stroke, Infeksi Saluran Pernapasan Bawah, Penyakit Paru
Obstruktif Kronik, dan Kanker Paru-paru. Polusi udara ini banyak timbul karena adanya
pembakaran tidak sempurna dari benda padat seperti sampah, kayu, dan plastik. Bahkan pada
tahun 2020 lalu lebih dari 327.000 kematian anak di bawah usia 5 tahun di sebabkan olehnya
polusi udara rumah tangga. Ini adalah suatu hal yang begitu miris untuk di lihat namun
teramat sering kita lakukan di lingkungan sekitar. Di Indonesia hanya ada 329 TPA(Tempat
Pembuangan Akhir) dan TPST ( Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yang terdaftar pada
Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) di seluruh wilayah Indonesia pada
tahun 2022. Dengan besaran Sampah yang lebih dari 3.950.668 Ton/Tahun dan Indonesia
menepati peringkat kedua penyuplai Sampah plastik terbanyak di dunia.

Minimnya Tempat pembuangan Sampah Terpadu dan sosialisasi pentingnya


pengelolaan sampah yang baik seakan menjadi masalah tersendiri yang di hadapi masyarakat
kita. Pada akhirnya Sungai menjadi alternatif tempat pembuangan sampah yang akhirnya
menyebabkan pencemaran lingkungan dan banjir. Ketidaktahuan akan bahaya polusi udara
terus berimbas pada banyaknya masyarakat yang mengurangi jumlah sampah dengan
membakarnya. Serta banyak tempat-tempat kumuh karena orang sering kali membuang
sampah sembarangan. Ini merupakan fenomena sosial yang melekat pada masyarakat dan
akan berjalan terus jika tanpa adanya penanggulangan yang tepat.

Kesadaran kita sebagai masyarakat yang peduli akan kesehatan dan lingkungan hidup
harusnya menjadi pemicu untuk menghadapi permasalahan sampah yang ada. Pengadaan
TPA dan TPST di seluruh wilayah bahkan di tingkat desa harusnya menjadi prioritas utama
pembangunan yang wajib di gencarkan oleh pemerintah. Bahkan Pengolahan Sampah yang
tepat akan mampu memberikan nilai ekonomi di dalamnya. Seperti Pengolahan limbah
plastik yang di destilasi untuk di jadikan bahan bakar minyak dan solar, Pengolahan limbah
plastik untuk di jadikan bahan baku paving block, plastik untuk kerajinan tangan, Pengolahan
limbah air untuk pupuk, serta Pengolahan limbah organik untuk dijadikan kompos dan pakan
magot. Semua Sampah yang terbuang akan menjadi nilai ekonomis jika di kelola dengan
tepat dan di dukung oleh pemerintah dan masyarakat sekitar.

Pertumbuhan jumlah manusia yang setiap tahunnya semakin bertambah, perlu kiranya
untuk lebih meningkatkan indeks kualitas hidup dengan lebih mengedepankan lingkungan
yang sehat dan terjaga. Dengan demikian bibit-bibit penyakit yang di timbulkan oleh
kerusakan dan pencemaran lingkungan akan lebih dapat di antisipasi. Dan untuk menciptakan
kesejahteraan masyarakat, di perlukan tempat tinggal yang nyaman dan bersih dari sampah
dan pencemaran polusi udara.

Biodata Penulis
Nama: M. Ainussifak
Email: Lamunanpengembara@gmail.com
No Hp: 081556861089
Alamat: Dusun Losari Barat, Rt 12 Rw 02, Desa Sidoharjo, kecamatan Gedeg,
Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia.
NPWP: 623536844602000
No Rekening: 081556861089 (Dana. A.N. M. Ainussifak)

Anda mungkin juga menyukai