Anda di halaman 1dari 12

FORMAT PENULISAN DAN GAYA SELINGKUNG

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2021
DAMPAK LIMBAH B3 BAGI KELANGSUNGAN HIDUP MASYARAKAT
DESA LAKARDOWO, MOJOKERTO

Muhammad Firdaus Iqbal / 20040704055

1
Fakutas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia,
muhammadfirdaus.20055@mhs.unesa.ac.id

Abstrak

Limbah B3 sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup karena mengakibatkan


kerusakan lingkungkan dan timbulnya banyak penyakit seperti yang dirakan oleh
warga desa lakardowo, kecamatan jetis, kabupaten mojokerto, di desa lakardowo ada
PT Pria yang mengolah limbah B3 menjadi batako yang mengakibatkan desa
lakardowo tercemar dengan limbah yang ditimbun akibat tidak bisa didaur ulang,
yang ditimbulkan limbah B3 yang ditimbun didalam tanah adalah air menjadi keruh
dan tercemar, jadi ketika warga menggunakan air itu maka warga akan mengidap
penyakit kulit seperti gatal – gatal, bukan hanya itu akibat dari PT Pria ini sendiri
sangat banyak lagi seperti tanah yang kehilangan kesuburannya sehingga tidak dapat
digunakan para petani menanam padi dan juga mengakibatkan perekonimian warga
menurun karena warga lakardowo mayoritas adalah petani. masih ada warga juga
sebagai peternak juga mengeluh ketika rumput yang biasa mereka cari di desanya
sekarang tidak ada lagi karena transportasi yang mengakibatkan rumput berdebu.
tidak hanya menimbulkan dampak negatif dampak positifnya juga ada ketika adanya
PT Pria terjadi perpecahan warga dan perpecahan itu sendiri memicu terbentuknya
kelompok yang dinamakan Pendowo Bangkit ( Penduduk Lakardowo bangkit ), dari
kelompok ini warga bisa menyampaikan aspirasinya. PT Priya sendiri sampai saat ini
tidak ingin bertanggungjawab atas kerusakan lingkungan yang terjadi di desa
lakardowo

Kata Kunci: Dampak Limbah B3

.
A. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Limbah adalah sesuatu yang sudah tidak terpakai lagi atau sesuatu unsur yang

dibuang pada akhir pengolahan industri atau hasil akhir dari industri. suatu unsur

atau zat pembuangan ini tidak boleh dianggap remeh karena bisa merusak

lingkungan, mengganggu kesehatan dan mengganggu kelangsungan hidup manusia

dan makhluk lainnya. Limbah ini sendiri harus diolah dan diproses sesuai prosedur

yang ada, yang harus diperhatikan adalah limbah bahan berbahaya dan beracun

yaitu limbah B3. Adapaun ciri – ciri dari limbah B3 seperti berikut : Bersifat

korosif dan irritated, termasuk dalam bahan radioktif, terdapat bahan yang beracun,

bisa menyebabkan iritasi, limbah ini bersifat reaktif dan juga bahan didalam limbah

ini mudah terbakar dan meledak. limbah B3 bisa dibedakan menjadi 3 jenis yaitu

yang pertama limbah dari sumber yang spesifik yang dihasilkan oleh pabrik, yang

kedua limbah dari sumber tidak spesifik yang dihasilakan akibat dari proses

pemeliharaan alat dan juga pelarutan karak, dan yang terakhir limbah dari sumber

lainnya yang biasanya dihasilkan dari proses produk yang berbahan kimia tetapi

sudah tidak memenuhi spesifikasi dan juga sudah kadaluarsa. Adapun dasar hukum

yang mengatur bahaya lingkungan hiudup yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 1 ayat 14

memberikan pengertian bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam

lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu

lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Sedangkan Pasal 1 ayat16 menyatakan

perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan


langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan

hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Salah satu

faktor yang menyebabkan perusakan lingkungan hidup disini adalah limbah B3.

Menurut PP No.18 tahun 1999 yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa

suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang

karena sifat atau pengolaan dan pemanfaatan limbah Bahan Bebahaya dan Beracun

(B3) berada di Desa Lakardowo pada tahun 2010 sampai sekarang. PT. PRIA

mengolah limbah medis atau laboratorium yang akan dihancurkan dan diolah lagi

menjadi bahan dari batako dan kertas daur ulang sepertinya masih banyak bahan

yang tidak bisa didaur ulang maka dibuat untuk tanah timbunan di sekitar pabrik,

jalan, sawah dan juga rumah warga.

Warga Desa Lakardowo menuntut atas hak kesejahteraan mereka akibat

pencemaran limbah B3, banyak masyarakat yang mengeluh adanya pabrik dan

aktivitas pabrik sangat mengganggu warga seperti tanah mereka menjadi tidak

subur jika tanah tidak subur maka perekonomian mereka semakin lama semakin

menurun karena mayoritas mereka adalah seorang petani.

Akibat Kesewenangan pabrik lingkungan Desa Lakardowo menjadi tercemar

dan bahkan rusak Seharusnya pihak Pabrik pertanggung jawab. Limbah B3 yang

pengolahannya tidak memenuhi apa yang dimaksud di UU PLH dan bahkan tidak

bertanggung jawab jelas terbukti merusak lingkungan terdapat di desa Lakardowo,

kecamatan jetis, mojokerto. Pelaku usaha seharusnya dibebani dengan undang –

undang pada pasal 88 UU PLH yang berbunyi “Setiap orang yang tindakannya,

usahanya, dan/atau kegiatannya menggunakan B3, menghasilkan dan/atau

mengelola limbah B3, dan/atau yang menimbulkan ancaman serius terhadap


lingkungan hidup bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi tanpa perlu

pembuktian unsur kesalahan.”

Besar harapan saya ketika menulis artikel ini yang saya dapat dari beberapa

reverensi artikel yang lain bisa menyadarkan pihak – pihak pengelola limbah B3

yang semena – mena, karena benar – benar meresahkan masyarakat yang ada

disekitar pabrik seperti di desa lakardowo, kecematan jetis, mojokerto. tujuan saya

menulis artikel ini agar semua bisa sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan

untuk kelanjutan hidup kita di masa mendatang.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dampak yang dirasakan oleh masyarakat Desa Lakardowo sejak munculnya

limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) sangat nyata adanya, Mereka mayoritas

petani tidak mendapatkan hasil dari pertaniannya, belum lagi pengeluaran mereka

untuk berobat kedokter untuk mengobati penyakit kulit yang diterita akibat air yang

tercemar oleh timbunan limbah (B3).

Dampak yang lain dari adanya PT.PRIA adalah Sosial Budaya. Konflik yang

ditimbulkan ini bekembang mendalam akibatnya belum ditemukannya titik temu

masalah dan masing – masing menganggap bahwa kelompoknya merasa benar,

disinilah menyebabkan disintegrasi masyarakat yang terjadi yaitu masyarakat

terpecah jadi dua golongan yaitu warga pro dan warga kontra, warga pro warga

yang mendukung adanya PT Pria dan warga kontra yang tidak mendukung adanya

PT Pria.

Akhirnya masyarakat yang pro dengan berdirinya PT.PRIA tidak

diperbolehkan menjadi kepengurusan di masjid bahkan tidak diundang dalam acara


pernikahan, Diba’an, dll, bahkan jika ada kelompok pro yang meninggal kelompok

kontra tidak mau ta’ziah, jika ada kelompok pro maka harus mencopot jabatannya

sebai khutbah di masjid, maka kyai yang tidak diberi tempat membuat kelompok

sendiri dan akhirnya di Desa Lakardowo ada yang namanya kyai pro dan kontra.

Adat istiadat di Desa Lakardowo mengalami Perubahan yang dimana

biasanya adat istiadat sendiri terbentuk dari kebiasaan masyarakat daerah setempat

untuk membentuk suatau peraturan yang ada di daerah itu sendiri dan membangun

keharmonisan masyarakat, sudah jelas Masyarakat Desa Lakardowo kekurangan

atau tidak terpenuhinya kesejahteraan sosial yang seperti di jelaskan di UU No.11

Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial yang menyebutkan kesejahteraan sosial

adalah kondisi terpenuhinya material, spiritual, dan sosial warga negara agar hidup

layak dan mampu membanggakan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosial.

Tidak setiap dampak selalu negatif dari sini timbul dampak positif bagi warga

desa lakardowo yaitu timbul perkumpulan warga lakardowo yang dinamakan

Pandowo Bangkit ( Penduduk Lakardowo Bangkit ). perkumpulan tersebut timbul

akibat warga yang terpecah- pecah. dengan adanya perkumpulan ini warga bisa

menyampaikan aspirasi dan mencari jalan keluar atas setiap masalah yang ada.

Pandowo bangkit merupakan warga lakardowo yang menjadi tempat adanya wujud

dalam sebuah perlindungan, pengolahan dan pemberdayaan lingkungan hidup.[1],

[2]

1. Bagaimana dampak limbah b3 bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat desa

lakardowo
Lingkungan desa lakardowo tercemar oleh limbah B3, banyak masyarakat

yang tidak menyukai aktivitas dari pabrik yang mengolah limbah B3 karena pabrik

ini menyebabkan tercemarnya lingkungan yang ada di desa lakardowo. masyarakat

desa lakardowo sendiri mayoritas sebagai petani jadi perekonomian mereka dari

hasil tanah mereka karena tanah mereka dicemari oleh limbah B3.

Warga desa lakardowo sangat merasakan akibat dari limbah B3 yang

dihasilkan oleh pabrik, dari turunnya kualitas udara sampai dengan air sumur yang

60% tercemar oleh limbah B3 yang mengakibatkan penyakit kulit, lebih dari 432

warga desa lakardowo yang menderita penyakit kulit selama kurang lebih 3 bulan

lebih tepatnya dari November 2016 – Januari 2017.

Bukan hanya air saja tetapi udara juga ikut panas karena mungkin akibat dari

transportasi yang mengibatkan debu jadi tumbuhan disekitar jalan tidak bisa

tumbuh dengan baik bahkan tidak bisa di manfaatkan lagi untuk kehidupan sehari –

hari seperti dibuat makan untuk ternak warga karena rumput menjadi rusak, jadi

jika membutuhkan rumput warga harus beli atau mencari rumput ditempat lain.

Asap hitam yang keluar dari cerobong – cerobong pabrik sangat mengganggu

warga sekitar karena dekat dengan pemukiman.[1], [2]

Menurut Keterangan Direktur Ecoton prigi arisandi menurutnya ada dua

kemungkinan yang pertama kemungkinan pemerintah mengabaikan dan yang kedua

penemuan dari tim audit yaitu penimbunan oleh PT priya yang menimbulkan

kerugian, menurutnya sebelum adanya PT Pria warga bisa menggunakan sumurnya

untuk keperluan sehari – hari seperti mandi dan mandi, tetapi tidak bisa lagi untuk

saat ini ketika adanya PT Pria warga menggunakan air tangki yang dibeli untuk

memenuhi keperluan sehari – hari.


Menurut Keterangan warga yang bernama pak Nurasim Warga mengetahui

adanya aktivitas penimbungan limbah B3 oleh PT Priya dari tahun 2010 sebelum

mendapatkan izin dan pemanfaatan pada tahun 2014. dari pengamatan yang diambil

dari tanah di desa lakardowo terdapat sampah plastik bekas kemasan popok bayi

dan ada juga temuan popok bayi yang masih belum hancur. dari sini bisa kita

buktikan bahwa pencemaran lingkungan terjadi di Desa Lakardowo.

11.Bagaimana Pertanggung Jawaban PT.Priya terhadap masyarakat desa

lakardowo, Mojokerto

PT Putra Rrestu Ibu Abadi (PRIA) merupakan salah satu pabrik pengolahan

limbah B3 maupun non B3. semua limbah hasil dari perusahaan di daerah jawa

timur sendiri semua kan dibawah kepada PT Pria untuk dikelola untuk pembuatan

batako, kertas low grade dan distilasi solvent. pengolahan limbah B3 sudah diatur

dalam pasal 1 angka 24 PP No.101 tahun 2004 merupakan menempatan limbah B3

dalam fasilitas penimbunan dengan maksud tidak membahayakan kesehatan dan

merusak lingkungan. tetapi PT Pria sendiri menimbun limbah B3 dipemukiman

warga dan merusak air, tanah dan lingkungan warga sekitar.

Tanggapan dari petinggi PT Pria yaitu pertanggungjawaban atas semua

pencemaran yang ada di desa lakardowo adalah tanggung jawab pemerintah.

General Affair Manager PT Pria Rudi Kurniawan mengatakan bahwa pihaknya

sudah mengajukan mendiasi pada tanggal 12 februari 2019 dengan Kemerintrian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah sepakat akan menangani limbah B3

dengan pembongkaran dan pembersihan ( clean up ). Menurut Manajer sendiri


tanggung jawab PT Pria hanyal pengolahan dan pengangkutan yang sifatnya

membantu sosial.

Corporporate social responsibility harus dibebankan terhadap PT Pria karena

dalam kenyataannya kehadiran perusahaan ini dengan penimbungan B3

mengakibatkan kerusakan lingkungan, mengganggu warga sekitar karena

menyebabkan penyakit. pertanggungjawaban itu sendiri sangat didukung oleh isi

dari UU PPLH yang mengatur tentang pencemar membayar (Polluter pays

principle) merupakan tanggungjawab perusahaan atau badan hukum dalam

pengolahan lingkungan. prinsip lingkungan tersebut mengharuskan membayar

kerugian, pencemar dan atau perusak lingkungan hidup dan dapat juga dibebankan

kepada hakim untuk melakukan tindak hukum tertentu, semisal pencemaran yang

dilakukan oleh PT Pria untuk memperbaiki lingkungan dengan mutu yang

diterapkan dalam lingkungan hidup, limbah B3 yang telah ditimbun di Desa

Lakardowo harus dibersihkan, memberi perintah untuk taat menjalankan dokumen

AMDAL, membarukan lingkungan yang telah rusak akibat penimbunan limbah B3

dan membayar biaya pembaruan, pembebanan pembayaran uang paksa (

dwangsong ) setiap keterlambatan pengadilan atas pelaksanaanya tindakan tertentu

demi pelestarian fungsi lingkungan hidup.[3] Disini tidak hanya PT Pria yang

bertanggung jawab seharusnya pihak pemerintahan juga ikut tanggung jawab

karena mungkin bisa kemungkinan pemerintahan yang tidak bertanggung jawab

atas semua ini. Perjuangan warga desa lakardowo dari tahun 2017 sampai sekarang

tidak ada pertanggung jawaban, bahkan hanya jawaban saja masih belum ada dari

pihak pemerintah maupun dari pihak perusahaan masih belum sama sekali

menindak lanjuti kasus yang ada, dari awal tahun 2017 warga desa melakukan
demonstrasi pada hari air sedunia karena hampir semua sumur warga yaitu sekitar

60% tercemar. Pada 26 april warga kembali lagi berdemonstrasi tetapi kali ini di

kantor gubernur jawa timur dalam hal ini juga disamapaikan lampiran hasil kajian

tentang pencemaran air dan pada 12 mei memberikan hasil ketika Wakil Gubernur

langsung ketempat desa lalu memberi sumbangan air bersih selama 8 bulan dan

warga kembali menggunakan uang iurannya untuk membeli air bersih, selanjutnya

pada 1 februari 2018 warga kembali lagi berdomonstrasi ke istanah negara dan pada

2019 sendiri muai membawa hasil ketika ibu sutamah yang berani banding dan

dikawal ketat oleh warga dan mahasiswa yang terakhir tanggal 11 juni 2020 warga

desa berjalan menuju PN Mojokerto untuk menolak putusan yang dimana putusan

itu ditolah dan penggungat di denda sebesar Rp 1.541.000. sedikit cerita kita bisa

lihat bahkan pemerintah sendiri tidak mau bertanggung jawab atas semua yang

terjadi.

C. PENUTUP

.Berbagai dampak yang dirasakan oleh Masyarakat desa Lakardowo, Kec.

Jetis, Kab. Mojokerto yaitu dari sosial budaya, adat istiadat masyarakat

setempat, dampak yang paling mereka rasakan adalah kondisi tanah yang tidak

subur mengakibatkan warga desa tidak bisa bertani, warga desa lakardowo

adalah mayoritas petani jika tanah rusak mereka tidak bisa bertani dan

penghasilan mereka berkurang mengakibatkan penurunan tingkat ekonomi.

akibat dari penumpukan limbah B3 mengakibatkan air sumur warga tercemar

jadi ketika warga menggunakan air itu maka warga akan mengalami penyakit

kulit seperti gatal – gatal,dll. bukan hanya air saja yang tercemar udara juga

tercemar karena transportasi penganggut limbah menuju PT Pria disamping jalan


tersebut tidak lagi tumbuh rumput hijau akibat dari debu yang bertebaran

disekitar jalan dan juga cerobong asap yng mengeluarkan asap hitam sangat

mengganggu warga karena sangat dekat dekat dengan pemukiman. dari sini bia

kita lihat tidak ada kesejahteraan bagi warga desa Lakardowo akibat adanya PT

Pria.

PT Pria tidak mau bertanggungjawab atas semua ini dan dari pihak PT pria

berbicara bahwa yang berhak akan bertanggungjawab adalah pemerintah, tetapi

sudah dijelaskan didlan UUPLH tentang membayaran denda PT Pria berhak

mengganti rugi atas semua yang telah dilakukannya untuk memperbaiki mutu

lingkungan hidup yang ada di desa lakardowo.

Menurut saya yang pertama warga harus terus menerus mempertahankan hak

nya, tidak berhenti terus mengajukan tutuntutan kepada PT Pria yang dengan

enaknya menimbun limbah B3 diarea desa lakardowo sendiri yang

mengakibatkan kerusakan lingkungan didaerah tersebut. yang kedua warga

kontra seharusnya terus memberitahu dan menyadarkan warga pro keadaan

lingkungan sekitar yang diakibatkan oleh PT Pria, tidak malah menjauhi warga

pro, ketika warga pro sadarkan akan kerusakan lingkungan yang terjadi akhirnya

tidak akan ada timbul perpecahan yang akan terjadi adalah persatuan untuk

megakkan keadilan tentang lingkungan hidup kepada PT Pria.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Y. A. D. Wardani, M. Rusli, and A. Upe, “Dampak Pembuangan Limbah Bahan


Berbahaya Dan Beracun (B3) Terhadap Kesejahteraan Sosial Masyarakat Desa
Lakardowo Kabupaten Mojokerto,” WELL-BEING J. Soc. Welf., vol. 2, no. 1, p.
191, doi: 10.52423/well-being.v2i1.20007.
[2] E. N. Putri, “Konflik Sosial Akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun B3 Oleh Pabrik Pengolah Limbah B3 PT . Pria Mojokerto hubungan
sosial . Dimana terdapat suatu perbedaan maka disanalah terdapat konflik .
Konflik sebelum dibuang ke alam atau dimanfaatkan,” J. Polit. Muda, vol. 6, no.
1, pp. 79–84, 2017.
[3] M. A. Okky Octavianti, Anis Dwi, Adinda Hilda Rachmania, “PENERAPAN
PRINSIP PENCEMAR MEMBAYAR DALAM PERTANGGUNGJAWABAN
PENCEMARAN LIMBAH B3 OLEH PT. PRIA MOJOKERTO
(Implementation Polluter Pays Principle of B3 Waste Pollution Responsibility by
PT. PRIA Mojokerto),” Res Nullius Law J., vol. 3, no. 2, pp. 152–161, 2021, doi:
10.34010/rnlj.v3i2.4322.

Konsultan Lingkungan Synergy Solusi Indonesia. Pengertian Limbah B3 dan


Bagaimana Cara Mengendalikannya. website: https://environment-
indonesia.com/articles/pengertian-limbah-b3-dan-bagaimana-cara-
mengendalikannya/
A Asnawi. Nasib Warga Lakardowo, Satu Dasawarsa Hidup dengan Limbah Berbahaya
[3] Diteliti. MONGABAY.[Online] Oktober 31, 2020.
https://www.mongabay.co.id/2020/10/31/nasib-warga-lakardowo-satu-dasawarsa-
hidup-dengan-limbah-berbahaya-3/
Riski, Petrus. Buktikan Dugaan Pencemaran di Lakardowo, Sampel Tanah dari Lokasi
Pabrik Pengolahan Limbah B3 Diteliti. MONGABAY. [Online] Januari 2, 2018.
https://www.mongabay.co.id/2018/01/02/buktikan-dugaan-pencemaran-di-
lakardowo-sampel-tanah-dari-lokasi-pabrik-pengolahan-limbah-b3-diteliti/.
Malau, Fadmin Prihatin. Bahaya Limbah B3 Terhadap Lingkungan. Analisa Daily .
[Online] Desember 10, 2016.
https://analisadaily.com/berita/arsip/2016/12/11/285381/bahaya-limbah-b3-
terhadap-lingkungan/.
Teknik Sipil UB. Kerusakan Tanah : Jenis, Penanggulangan dan Pencegahan. S1 Teknik
Sipil UB. [Online] Februari 3, 2017. http://sipil.ub.ac.id/sarjana/kerusakan-tanah-
jenis-penanggulangan-dan-pencegahan/.
Wikan Agung N. Rangkuman 7 tahun perjuangan warga mencari keadilan atas konflik
pencemaran limbah B3 Desa lakardowo. Persmacanopy.com. [Online] November
9, 2021. http://persmacanopy.com/rangkuman-7-tahun-perjuangan-warga-mencari-
keadilan-atas-konflik-pencemaran-limbah-b3-di-desa-lakardowo/

Anda mungkin juga menyukai