1
Fakutas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia,
muhammadfirdaus.20055@mhs.unesa.ac.id
Abstrak
.
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Limbah adalah sesuatu yang sudah tidak terpakai lagi atau sesuatu unsur yang
dibuang pada akhir pengolahan industri atau hasil akhir dari industri. suatu unsur
atau zat pembuangan ini tidak boleh dianggap remeh karena bisa merusak
dan makhluk lainnya. Limbah ini sendiri harus diolah dan diproses sesuai prosedur
yang ada, yang harus diperhatikan adalah limbah bahan berbahaya dan beracun
yaitu limbah B3. Adapaun ciri – ciri dari limbah B3 seperti berikut : Bersifat
korosif dan irritated, termasuk dalam bahan radioktif, terdapat bahan yang beracun,
bisa menyebabkan iritasi, limbah ini bersifat reaktif dan juga bahan didalam limbah
ini mudah terbakar dan meledak. limbah B3 bisa dibedakan menjadi 3 jenis yaitu
yang pertama limbah dari sumber yang spesifik yang dihasilkan oleh pabrik, yang
kedua limbah dari sumber tidak spesifik yang dihasilakan akibat dari proses
pemeliharaan alat dan juga pelarutan karak, dan yang terakhir limbah dari sumber
lainnya yang biasanya dihasilkan dari proses produk yang berbahan kimia tetapi
sudah tidak memenuhi spesifikasi dan juga sudah kadaluarsa. Adapun dasar hukum
hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Salah satu
faktor yang menyebabkan perusakan lingkungan hidup disini adalah limbah B3.
Menurut PP No.18 tahun 1999 yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa
suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang
karena sifat atau pengolaan dan pemanfaatan limbah Bahan Bebahaya dan Beracun
(B3) berada di Desa Lakardowo pada tahun 2010 sampai sekarang. PT. PRIA
mengolah limbah medis atau laboratorium yang akan dihancurkan dan diolah lagi
menjadi bahan dari batako dan kertas daur ulang sepertinya masih banyak bahan
yang tidak bisa didaur ulang maka dibuat untuk tanah timbunan di sekitar pabrik,
pencemaran limbah B3, banyak masyarakat yang mengeluh adanya pabrik dan
aktivitas pabrik sangat mengganggu warga seperti tanah mereka menjadi tidak
subur jika tanah tidak subur maka perekonomian mereka semakin lama semakin
dan bahkan rusak Seharusnya pihak Pabrik pertanggung jawab. Limbah B3 yang
pengolahannya tidak memenuhi apa yang dimaksud di UU PLH dan bahkan tidak
undang pada pasal 88 UU PLH yang berbunyi “Setiap orang yang tindakannya,
Besar harapan saya ketika menulis artikel ini yang saya dapat dari beberapa
reverensi artikel yang lain bisa menyadarkan pihak – pihak pengelola limbah B3
yang semena – mena, karena benar – benar meresahkan masyarakat yang ada
disekitar pabrik seperti di desa lakardowo, kecematan jetis, mojokerto. tujuan saya
menulis artikel ini agar semua bisa sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) sangat nyata adanya, Mereka mayoritas
petani tidak mendapatkan hasil dari pertaniannya, belum lagi pengeluaran mereka
untuk berobat kedokter untuk mengobati penyakit kulit yang diterita akibat air yang
Dampak yang lain dari adanya PT.PRIA adalah Sosial Budaya. Konflik yang
terpecah jadi dua golongan yaitu warga pro dan warga kontra, warga pro warga
yang mendukung adanya PT Pria dan warga kontra yang tidak mendukung adanya
PT Pria.
kontra tidak mau ta’ziah, jika ada kelompok pro maka harus mencopot jabatannya
sebai khutbah di masjid, maka kyai yang tidak diberi tempat membuat kelompok
sendiri dan akhirnya di Desa Lakardowo ada yang namanya kyai pro dan kontra.
biasanya adat istiadat sendiri terbentuk dari kebiasaan masyarakat daerah setempat
untuk membentuk suatau peraturan yang ada di daerah itu sendiri dan membangun
adalah kondisi terpenuhinya material, spiritual, dan sosial warga negara agar hidup
layak dan mampu membanggakan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosial.
Tidak setiap dampak selalu negatif dari sini timbul dampak positif bagi warga
akibat warga yang terpecah- pecah. dengan adanya perkumpulan ini warga bisa
menyampaikan aspirasi dan mencari jalan keluar atas setiap masalah yang ada.
Pandowo bangkit merupakan warga lakardowo yang menjadi tempat adanya wujud
[2]
lakardowo
Lingkungan desa lakardowo tercemar oleh limbah B3, banyak masyarakat
yang tidak menyukai aktivitas dari pabrik yang mengolah limbah B3 karena pabrik
desa lakardowo sendiri mayoritas sebagai petani jadi perekonomian mereka dari
hasil tanah mereka karena tanah mereka dicemari oleh limbah B3.
dihasilkan oleh pabrik, dari turunnya kualitas udara sampai dengan air sumur yang
60% tercemar oleh limbah B3 yang mengakibatkan penyakit kulit, lebih dari 432
warga desa lakardowo yang menderita penyakit kulit selama kurang lebih 3 bulan
Bukan hanya air saja tetapi udara juga ikut panas karena mungkin akibat dari
transportasi yang mengibatkan debu jadi tumbuhan disekitar jalan tidak bisa
tumbuh dengan baik bahkan tidak bisa di manfaatkan lagi untuk kehidupan sehari –
hari seperti dibuat makan untuk ternak warga karena rumput menjadi rusak, jadi
jika membutuhkan rumput warga harus beli atau mencari rumput ditempat lain.
Asap hitam yang keluar dari cerobong – cerobong pabrik sangat mengganggu
penemuan dari tim audit yaitu penimbunan oleh PT priya yang menimbulkan
untuk keperluan sehari – hari seperti mandi dan mandi, tetapi tidak bisa lagi untuk
saat ini ketika adanya PT Pria warga menggunakan air tangki yang dibeli untuk
adanya aktivitas penimbungan limbah B3 oleh PT Priya dari tahun 2010 sebelum
mendapatkan izin dan pemanfaatan pada tahun 2014. dari pengamatan yang diambil
dari tanah di desa lakardowo terdapat sampah plastik bekas kemasan popok bayi
dan ada juga temuan popok bayi yang masih belum hancur. dari sini bisa kita
lakardowo, Mojokerto
PT Putra Rrestu Ibu Abadi (PRIA) merupakan salah satu pabrik pengolahan
limbah B3 maupun non B3. semua limbah hasil dari perusahaan di daerah jawa
timur sendiri semua kan dibawah kepada PT Pria untuk dikelola untuk pembuatan
batako, kertas low grade dan distilasi solvent. pengolahan limbah B3 sudah diatur
membantu sosial.
kerugian, pencemar dan atau perusak lingkungan hidup dan dapat juga dibebankan
kepada hakim untuk melakukan tindak hukum tertentu, semisal pencemaran yang
demi pelestarian fungsi lingkungan hidup.[3] Disini tidak hanya PT Pria yang
atas semua ini. Perjuangan warga desa lakardowo dari tahun 2017 sampai sekarang
tidak ada pertanggung jawaban, bahkan hanya jawaban saja masih belum ada dari
pihak pemerintah maupun dari pihak perusahaan masih belum sama sekali
menindak lanjuti kasus yang ada, dari awal tahun 2017 warga desa melakukan
demonstrasi pada hari air sedunia karena hampir semua sumur warga yaitu sekitar
60% tercemar. Pada 26 april warga kembali lagi berdemonstrasi tetapi kali ini di
kantor gubernur jawa timur dalam hal ini juga disamapaikan lampiran hasil kajian
tentang pencemaran air dan pada 12 mei memberikan hasil ketika Wakil Gubernur
langsung ketempat desa lalu memberi sumbangan air bersih selama 8 bulan dan
warga kembali menggunakan uang iurannya untuk membeli air bersih, selanjutnya
pada 1 februari 2018 warga kembali lagi berdomonstrasi ke istanah negara dan pada
2019 sendiri muai membawa hasil ketika ibu sutamah yang berani banding dan
dikawal ketat oleh warga dan mahasiswa yang terakhir tanggal 11 juni 2020 warga
desa berjalan menuju PN Mojokerto untuk menolak putusan yang dimana putusan
itu ditolah dan penggungat di denda sebesar Rp 1.541.000. sedikit cerita kita bisa
lihat bahkan pemerintah sendiri tidak mau bertanggung jawab atas semua yang
terjadi.
C. PENUTUP
Jetis, Kab. Mojokerto yaitu dari sosial budaya, adat istiadat masyarakat
setempat, dampak yang paling mereka rasakan adalah kondisi tanah yang tidak
subur mengakibatkan warga desa tidak bisa bertani, warga desa lakardowo
adalah mayoritas petani jika tanah rusak mereka tidak bisa bertani dan
jadi ketika warga menggunakan air itu maka warga akan mengalami penyakit
kulit seperti gatal – gatal,dll. bukan hanya air saja yang tercemar udara juga
disekitar jalan dan juga cerobong asap yng mengeluarkan asap hitam sangat
mengganggu warga karena sangat dekat dekat dengan pemukiman. dari sini bia
kita lihat tidak ada kesejahteraan bagi warga desa Lakardowo akibat adanya PT
Pria.
PT Pria tidak mau bertanggungjawab atas semua ini dan dari pihak PT pria
mengganti rugi atas semua yang telah dilakukannya untuk memperbaiki mutu
Menurut saya yang pertama warga harus terus menerus mempertahankan hak
nya, tidak berhenti terus mengajukan tutuntutan kepada PT Pria yang dengan
lingkungan sekitar yang diakibatkan oleh PT Pria, tidak malah menjauhi warga
pro, ketika warga pro sadarkan akan kerusakan lingkungan yang terjadi akhirnya
tidak akan ada timbul perpecahan yang akan terjadi adalah persatuan untuk
DAFTAR PUSTAKA