ABSTRAK
Latar Belakang: Desa Bekonang merupakan desa pengrajin etanol dimana limbah etanol yang
dihasilkan setiap hari mencapai 7000 liter. Limbah yang dihasilkan oleh pengrajin tersebut terlalu
banyak sehingga mencemari lingkungan disekitarnya terutama lingkungan area pertanian.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggabarkan serta melakukan analisis penyebab
terjadinya konflik, menggambar kan proses resolusi konflik yang yang telah dilakukan dan
mengetahui pihak-pihak yang berperan dalam mengatasi konflik tersebut. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa limbah cair etanol telah memicu konflik sosial antara pengrajin etanol dengan
petani yang disebabkan oleh empat faktor. Faktor dasar yang membuat konflik laten limbah cair
etanol adalah adanya oknum yang dengan sengaja membuang limbah ke sungai dan kesenjangan
ekonomi yang dipicu perbedaan penghasilan antara petani dan pengrajin etanol. Resolusi konflik
yang dilakukan adalah dengan melakukan mediasi menggunakan pihak ketiga yaitu pemerintah
kecamatan Mojolaban, namun sampai saat ini masih berlangsung konflik laten. Kesimpulan:
Resolusi konflik yang dilakukan dalam penyelesaian konflik limbah cair etanol di Kecamatan
Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, dilakukan dengan cara mediasi. Saran: Tahapan-tahapan
kesepakatan yang telah disetujui perlu dilakukan peninjauan berkala yang dilakukan oleh pihak
kecamatan bergandengan dengan dinas lingkungan hidup.
Kata Kunci: Konflik, Resolusi Konflik, Limbah Etanol
Dengan tercemarnya sumber air dan udara Konflik di Desa Bekonang Kecamatan
dapat menimbulkan beberapa hal yang buruk Mojolaban Kabupaten Sukoharjo belum usai,
sehingga merugikan berbagai pihak, terutama namun konflik yang terjadi termasuk dalam
masyarakat sekitar yang terdampak. konflik laten yang sering hilang dan timbul
Berdasarkan latar belakang yang telah diantara petani dan pengrajin etanol. Konflik
dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan mulai mereda setelah dilakukan
untuk mengetahui “Resolusi Konflik penandatanganan kesepakatan antara
Lingkungan Limbah Cair Etanol Di Desa pengrajin dan petani didepan notaris. Konflik
Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten selalu muncul dari pihak petani yang
Sukoharjo” memprotes adanya limbah etanol (badeg)
yang mengalir ke persawahan dan
METODE PENELITIAN
mengendap di sungai saluran irigasi sungai
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
samin. Pencemaran limbah etanol yang
deskriptif dan dilakukan pada bulan
terjadi adalah akibat dari ulah oknum yang
September-November 2022 dengan informan
secara sengaja membuang limbah etanol
yaitu kasie ketentraman dan ketertiban, kasie
(badeg) ke saluran parit-parti dan kesungai.
pemberdayaan masyarakat, Kaur kecamatan
pasca pembuangan limbah etanol (badeg)
Mojolaban, Pamong Desa Tegalmade, petani
kesaluran irigasi tanaman menjadi mudah
layu jika tidak langsung tersapu air. Selain menuju ke persawahan yaitu di empat desa,
mencemari pengairan sawah atau tanaman Desa Bekonang dan Desa Tegalmade. Saat
padi limbah etanol menyebarkan bau busuk. demo berlangsung kepala Desa menawarkan
Dalam konflik ini isu utama yang menjadi mediasi melalui Muspika Kecamatan
bahasan adalah konflik yang disebabkan Mojolaban. Saat massa telah usai
karena limbah yang mencemari lahan menyuarakan aspirasinya Camat Kecamatan
pertanian. Jumlah pengrajin etanol yang Mojolaban bersama Dinas Lingkungan
semakin meningkat menyebabkan produksi Hidup melakukan pemanggilan kepada
limbah cair juga semakin meningakat dan masing-masing ketua paguyuban, paguyuban
mencemari lahan pertanian dengan kadar pH petani dengan pengrajin
tanah lebih asam sehingga menyebabkan
Faktor Penyebab Konflik Lingkungan
kerusakan tanah dikawasan setempat.
Limbah Cair Etanol di Desa Bekonang
Kecamatan Mojolaban
Dinamika Konflik Limbah Cair Etanol di
Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban Konflik merupakan keadaan yang tidak dapat
Pembuangan limbah etanol sempat terhenti dihindari dari kehidupan manusia. Faktor
beberapa waktu, dan puncaknya di bulan Juli pemicu Dalam konflik limbah cair etanol di
2013. Awal mula konflik petani dengan Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban
pengrajin cukup menjadi perhatian dari Kabupaten Sukoharjo, pemicu konflik adalah
pemerintah, pasalnya petani yang tergabung adanya pencemaran limbah cair di
dari beberapa desa yang terdampak lingkungan sekitar pengairan sawah yang
melakukan protes terhadap pengrajin etanol. dibuang oleh oknum pengrajin, bahkan
Gabungan petani tersebut melakukan aksi peningkatan jumlah pengrajin menyebabkan
dengan jalan kaki ke arah dusun Sentul Desa kuantitas limbah yang dihasilkan cukup
Bekonang dengan membawa spanduk. meningkat secara drastis dan berbahaya.
Ratusan petani yang berada di empat desa Pivotal Factors or Root Causes Isu
melakukan unjuk rasa dan menutup saluran kerusakkan lingkungan yang menjadi pemicu
limbah etanol di Desa Bekonang. Limbah berkaitan dengan kepentingan warga yang
etanolatau disebut badeg telah mencemari berada disekitar parit-parit aliran sungai. Kali
lingkungan karena masuk ke saluran air yang samin yang merupakan aliran irigasi petani
yang berasal dari waduk mulur merupakan karena ketimpangan ekonomi beredar di
satu-satunya sumber pengairan yang kalangan pengrajin etanol
melewati desa Tegalmade. Pencemaran
Aggravating Factors Faktor yang
limbah yang terjadi diperparah pada waktu
memperburuk konflik lingkungan limbah cair
musim kemarau, hal ini disebabkan karena
etanol adalah ditunggangi oleh pihak-pihak
menurunnya debit air sungai samin sehingga
yang tidak bertanggung jawab sebagai
limbah lama mengendap di sungai dan
provokator bayaran di Desa Bekonang
mencemari sumur di lingkungan sekitar
Kecamatan Mojolaban Kabupaten
sungai. limbah dengan konsentrasi melebihi
Sukoharjo. Provokator adalah orang yang
batas normal yang ditetapkan pemerintah dan
melakukan penghasutan yang kemudian
tidak dapat ditoleransi oleh tanamanan dapat
ditujukkan kepada orang-orang yang
mengakibatkan kerusakkan secara signifikan
menggerakkan massa meskipun massa tidak
baik kerusakan unsur didalam tanah atau
dimaksudkan untuk melakukan tindakan
kematian tanaman padi. Oknum pengrajin
melawan hukum . Terkait dengan dugaan
etanol yang dengan sengaja membuang
adanya provokator yang menungganggi
limbah ke saluran irigasi telah memupuk
aliansi petani menjadi faktor pemicu
konflik berulang atau disebut konflik laten
terjadinya konflik demonstransi di depan
yang terjadi antara pengrajin dengan petani.
sentra pengrajin etanol di Dusun Sentul, Desa
Mobilizing Factors Profesi petani sudah Bekonang, Kecamatan Mojolaban
secara turun-temurun dari satu generasi ke Kabupaten Sukoharjo pada hari minggu 17
generasi berikutnya. Dengan melihat keadaan Maret 2013 Kantor Kecamatan Mojolaban
geografis terjadi perbedaan kelas sosial jika pada tanggal dengan tuntutan penutupan
dilihat dari kepadatan pendudukan. Jika usaha etanol dan pemberian sanksi tegas
dilihat dari segi penghasilan antara petani kepada seluruh pengusaha etanol.
dengan pengrajin etanol terdapat
ketimpangan sosial ekonomi dimana mereka
yang tinggal di Dusun Sentul memiliki Bentuk Perlawanan Petani tentang
tingkat ekonomi yang lebih mapan Limbah Cair Etanol di Desa Bekonang
dibandingkan dengan Dusun Tegalmade. Isu Kecamatan Mojolaban
Perlawanan atau resistensi yang telah Permasalahan pembuangan limbah cair yang
dilakukan oleh petani digolongkan sebagai mencemari area persawahan di Desa
jenis perlawanan tertutup karena petani saat Bekonang Kecamatan Mojolaban hingga saat
itu memilih untu memasang himbauan ini masih sering terjadi konflik laten, yang
kepada pengrajin etanol. Berdasarkan hasil sebelumnya disepakati kesepakatan yang
observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, menguntungkan kedua belah pihak secara
di kawasan industri pengrajin etanol terdapat damai. Resolusi konflik dapat diamaknai
pengelolaan limbah etanol yaitu sudah sebagai bagian dari sebuah menejemen
dibuatkan IPAL di ujung desa Sentul. Akan konflik yang berusaha mencapai kesepakatan
tetapi IPAL yang dimiliki oleh desa Sentul yang saling menguntungkan pihak-pihak
tidak dioptimalkan pengelolaannya sehingga yang bertikai menggunakan pendekatan yang
IPAL sudah tidak berfungsi seperti sesuai hingga menghasilkan kesepakatan
semestinya digunakan dan kapasitas daya yang saling menguntungkan. Dengan
tampung IPAL tidak cukup untuk menggunakan resolusi ini, konflik limbah
menampung jumlah limbah cair etanol yang etanol yang terjadi pada masyarakat Desa
dihasil setiap hari yang jumlahnya kurang Bekonang memperoleh jalan keluar yang
lebih 7000 liter setiap harinya. Melihat menguntungkan kedua belah pihak.
banyaknya pengrajin etanol yang
Dalam pembahasan ini peneliti berusaha
memproduksi alkohol setiap harinya dan
menggambarkan usaha penyelesaian konflik
menghasilkan limbah yang cukup banyak,
yang terjadi tentang limbah cair etanol di
kemudian menimbulkan protes dari petani,
Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban
sebagian limbah secara tidak sengaja juga
Kabupaten Sukoharjo yang telah dilakukan.
mengalir melalui selokan-selokan kecil dari
Penyelesaian konflik dilakukan melalui
rumah industri menuju keparit-parit sekitar
rekonsiliasi. Untuk menentukan pengelolaan
rumah yang jaraknya cukup dekat.
resolusi konflik yang terjadi adalah dengan
menggunakan pendekatan rekonsilisasi
Analisis Resolusi Konflik Limbah Cair membangun kembali hubungan erat yang
Etanol di Desa Bekonang Kecamatan menenangkan, menyelesaikan dan
Mojolaban membawa seseorang untuk menerima adanya
perubahan dengan mediasi, proses
rekonsiliasi konflik melalui mediasi ini
menggunakan pihak ketiga dalam yang didalamnya memberikan
penyelesaiannya. Kehadiran pihak ketiga
wewenang terhadap pemerintah untuk
tersebut memiliki wewenang dalam
mengambil langkah tertentu seperti
penyelesaian konflik yang bersifat netral dan
tidak berpihak pada salah satu kubu. Setelah menaikan insentif pajak industri untuk
dilakukan wawancara dengan pihak
melakukan revitalisasi jika terdampak
pemerintah kabupaten Sukoharjo, sudah
pencemaran lingkungan. Pemerintah
dilakukan upaya resolusi terhadap kasus
pembuangan limbah cair di desa Bekonang Kabupaten Sukoharjo terus melakukan
sebagai berikut:
upaya dalam mengatasi persoalan
- Membuat saluran sanitasi pengelolaan limbah cair akibat produksi etanol yang
limbah IPAL
dilakukan oleh pengrajin industri.
- Pemanfaatan limbah etanol