Anda di halaman 1dari 11

RESOLUSI KONFLIK LINGKUNGAN LIMBAH CAIR ETANOL DI DESA

BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

Kurniawan Handoko Budi Satriyo


(handokobsatrio9@gmail.com)
Drs. Turtiantoro, M.Si
(turtiantoro@yahoo.com)
Dr. Supratiwi S.Sos., M.Si,.
(tiwik75@gmail.com )

ABSTRAK
Latar Belakang: Desa Bekonang merupakan desa pengrajin etanol dimana limbah etanol yang
dihasilkan setiap hari mencapai 7000 liter. Limbah yang dihasilkan oleh pengrajin tersebut terlalu
banyak sehingga mencemari lingkungan disekitarnya terutama lingkungan area pertanian.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggabarkan serta melakukan analisis penyebab
terjadinya konflik, menggambar kan proses resolusi konflik yang yang telah dilakukan dan
mengetahui pihak-pihak yang berperan dalam mengatasi konflik tersebut. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa limbah cair etanol telah memicu konflik sosial antara pengrajin etanol dengan
petani yang disebabkan oleh empat faktor. Faktor dasar yang membuat konflik laten limbah cair
etanol adalah adanya oknum yang dengan sengaja membuang limbah ke sungai dan kesenjangan
ekonomi yang dipicu perbedaan penghasilan antara petani dan pengrajin etanol. Resolusi konflik
yang dilakukan adalah dengan melakukan mediasi menggunakan pihak ketiga yaitu pemerintah
kecamatan Mojolaban, namun sampai saat ini masih berlangsung konflik laten. Kesimpulan:
Resolusi konflik yang dilakukan dalam penyelesaian konflik limbah cair etanol di Kecamatan
Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, dilakukan dengan cara mediasi. Saran: Tahapan-tahapan
kesepakatan yang telah disetujui perlu dilakukan peninjauan berkala yang dilakukan oleh pihak
kecamatan bergandengan dengan dinas lingkungan hidup.
Kata Kunci: Konflik, Resolusi Konflik, Limbah Etanol

PENDAHULUAN Pengelolaan limbah B3 selanjutnya


Peraturan perundang-undangan tentang merupakan kewenangan yang dimiliki oleh
pengeloaan limbah B3 yang mengatur pemerintah pada pasal 59 ayat 7 yang
tentang perlindungan dan pengelolaan menyebutkan bahwa “ketentuan leih lanjut
lingkungan hidup tercantum pada Undang- mengenai pengelolaan limbah B3 diatur
undang nomor 32 tahun 2009. Pengaturan dalam peraturan Pemerintah” dengan artian
limbah B3 diatur dalam pasal 59 ayat 1 yang bahwa sejalan dengan desentralisasi
mengatur bahwa “setiap orang yang kewenangan lingkungan hidup sesuai dengan
menghasilkan limbah B3 wajib melakukan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014.
pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan. Selain itu mengacu pada peraturan daerah
kabupaten Sukoharjo Nomor 6 tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Sukoharjo pernah
pasal 19 ayat 2 dimana tercantum “Jenis menciptakan IPAL komunal di tahun 2002
usaha dan atau kegiatan yang berdampak namun sudah tidak layak untuk digunakan
penting yang wajib dilengkapi dengan Amdal dan tidak mampu menampung limbah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut, sehingga dibutuhkan jalan keluar
ditetapkan berdasarkan Peraturan Mentri untuk mensiasati pemicu konflik tersebut.
Lingkungan Hidup. (Habibi and Marwan
Area sekitar industri etanol merupakan area
2018:1–4).
persawahan, pemukiman dan aliran sungai
Di Kabupaten Sukoharjo perkembangan yang menyatu dari limbah industri etanol
industri alkohol terutama di Desa Bekonang dengan pengairan untuk sawah. Aliran sungai
Kecamatan Mojolaban. Industri etanol di tersebut tercemar limbah cair etanol yang
desa Bekonang sudah ada sejak zaman secara sengaja dibuang kealiran sungai
kolonial Belanda yaitu di tahun 1920 an tersebut. Sebagian pembuangan limbah
warga telah menggeluti usaha tersebut. Saat etanol ke aliran irigasi sungai Samin yang
ini di Desa Bekonang terdapat 84 produsen bermuara ke Sungai Bengawan Solo
industri rumah tangga yang menghasilkan berpotensi merusak ekosistem sungai dan
kadar 40% alkohol dengan kisaran alkohol mengganggu kesuburan tanah pertanian
yang dihasilkan adalah 1000-1500 liter/hari karena kandungan limbah kimia dengan
sedangkan jumlah limbah yang dihasilkan konsentrasi tinggi.
berkisr antara 7000-10.000 liter/ hari.
Konflik yang terjadi sebelumnya berupa
Peningkatan produksi setiap harinya
teguran secara lisan oleh petani dan warga
disebabkan oleh peningkatan permintaan dari
yang terdampak secara langsung oleh petani
industri obat salah satu pengguna etanol
yang merasa dirugikan namun tidak di
produksi desa Bekonang adalah PT. Indo
indahkan. Konflik terbesar terjadi pada 12
Acidatama yang merupakan industri agro
Juli 2012, petani beserta warga melakukn
kimia.
aksi demo, demo tersebut di lakukan oleh
Permasalahan produksi limbah cair yang para petani yang terdiri dri 4 dusun
cukup banyak menjadi pemicu konflik di melakukan protes besar-besaran oleh ratusan
lingkungan masyrakat yang disebabkan oleh petani yang berasal dari petani Dusun
limbah yang dihasilkan oleh produsen etanol. Tegalmade, Dusun Karangwuni, Dusun
Pranan serta Dusun Polokarto. Demo tersebut desa Tegalmade, petani desa Sembung,
diwarnai kontak fisik, demo tersebut terjadi Pengrajin etanol. Dengan teknik
di depan Kantor Kecamatan Mojolaban. pengumpulan data yaitu melakukan
(www.solopos.com, 12 September 2012, wawancara secara mendalam pihak-pihak
diakses pada 25 April 2022). Demo dalam yang memiliki kepentingan dalam konflik
kurun waktu dekat dilakukan oleh petani dan ekologi antara pengrajin etanol dengan
warga terdampak pada tanggal 9 September petani. Sedangkan untuk sumberdata
2019 warga melakukan unjuk rasa mengecam sekunder menggunakan dokumen instansi,
akan menutup saluran artikel, berita di media massa , foto, vidio
yang relevan dengan tema penelitian.
Konflik limbah industri dari industri etanol
dapat menjadi salah satu konflik ekologi yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dapat mengancam keberlangsungan
kehidupan pada sebuah ekosistem yang ada. Awal Terjadinya Konflik

Dengan tercemarnya sumber air dan udara Konflik di Desa Bekonang Kecamatan
dapat menimbulkan beberapa hal yang buruk Mojolaban Kabupaten Sukoharjo belum usai,
sehingga merugikan berbagai pihak, terutama namun konflik yang terjadi termasuk dalam
masyarakat sekitar yang terdampak. konflik laten yang sering hilang dan timbul
Berdasarkan latar belakang yang telah diantara petani dan pengrajin etanol. Konflik
dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan mulai mereda setelah dilakukan
untuk mengetahui “Resolusi Konflik penandatanganan kesepakatan antara
Lingkungan Limbah Cair Etanol Di Desa pengrajin dan petani didepan notaris. Konflik
Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten selalu muncul dari pihak petani yang
Sukoharjo” memprotes adanya limbah etanol (badeg)
yang mengalir ke persawahan dan
METODE PENELITIAN
mengendap di sungai saluran irigasi sungai
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
samin. Pencemaran limbah etanol yang
deskriptif dan dilakukan pada bulan
terjadi adalah akibat dari ulah oknum yang
September-November 2022 dengan informan
secara sengaja membuang limbah etanol
yaitu kasie ketentraman dan ketertiban, kasie
(badeg) ke saluran parit-parti dan kesungai.
pemberdayaan masyarakat, Kaur kecamatan
pasca pembuangan limbah etanol (badeg)
Mojolaban, Pamong Desa Tegalmade, petani
kesaluran irigasi tanaman menjadi mudah
layu jika tidak langsung tersapu air. Selain menuju ke persawahan yaitu di empat desa,
mencemari pengairan sawah atau tanaman Desa Bekonang dan Desa Tegalmade. Saat
padi limbah etanol menyebarkan bau busuk. demo berlangsung kepala Desa menawarkan
Dalam konflik ini isu utama yang menjadi mediasi melalui Muspika Kecamatan
bahasan adalah konflik yang disebabkan Mojolaban. Saat massa telah usai
karena limbah yang mencemari lahan menyuarakan aspirasinya Camat Kecamatan
pertanian. Jumlah pengrajin etanol yang Mojolaban bersama Dinas Lingkungan
semakin meningkat menyebabkan produksi Hidup melakukan pemanggilan kepada
limbah cair juga semakin meningakat dan masing-masing ketua paguyuban, paguyuban
mencemari lahan pertanian dengan kadar pH petani dengan pengrajin
tanah lebih asam sehingga menyebabkan
Faktor Penyebab Konflik Lingkungan
kerusakan tanah dikawasan setempat.
Limbah Cair Etanol di Desa Bekonang
Kecamatan Mojolaban
Dinamika Konflik Limbah Cair Etanol di
Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban Konflik merupakan keadaan yang tidak dapat
Pembuangan limbah etanol sempat terhenti dihindari dari kehidupan manusia. Faktor
beberapa waktu, dan puncaknya di bulan Juli pemicu Dalam konflik limbah cair etanol di
2013. Awal mula konflik petani dengan Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban
pengrajin cukup menjadi perhatian dari Kabupaten Sukoharjo, pemicu konflik adalah
pemerintah, pasalnya petani yang tergabung adanya pencemaran limbah cair di
dari beberapa desa yang terdampak lingkungan sekitar pengairan sawah yang
melakukan protes terhadap pengrajin etanol. dibuang oleh oknum pengrajin, bahkan
Gabungan petani tersebut melakukan aksi peningkatan jumlah pengrajin menyebabkan
dengan jalan kaki ke arah dusun Sentul Desa kuantitas limbah yang dihasilkan cukup
Bekonang dengan membawa spanduk. meningkat secara drastis dan berbahaya.

Ratusan petani yang berada di empat desa Pivotal Factors or Root Causes Isu

melakukan unjuk rasa dan menutup saluran kerusakkan lingkungan yang menjadi pemicu

limbah etanol di Desa Bekonang. Limbah berkaitan dengan kepentingan warga yang

etanolatau disebut badeg telah mencemari berada disekitar parit-parit aliran sungai. Kali

lingkungan karena masuk ke saluran air yang samin yang merupakan aliran irigasi petani
yang berasal dari waduk mulur merupakan karena ketimpangan ekonomi beredar di
satu-satunya sumber pengairan yang kalangan pengrajin etanol
melewati desa Tegalmade. Pencemaran
Aggravating Factors Faktor yang
limbah yang terjadi diperparah pada waktu
memperburuk konflik lingkungan limbah cair
musim kemarau, hal ini disebabkan karena
etanol adalah ditunggangi oleh pihak-pihak
menurunnya debit air sungai samin sehingga
yang tidak bertanggung jawab sebagai
limbah lama mengendap di sungai dan
provokator bayaran di Desa Bekonang
mencemari sumur di lingkungan sekitar
Kecamatan Mojolaban Kabupaten
sungai. limbah dengan konsentrasi melebihi
Sukoharjo. Provokator adalah orang yang
batas normal yang ditetapkan pemerintah dan
melakukan penghasutan yang kemudian
tidak dapat ditoleransi oleh tanamanan dapat
ditujukkan kepada orang-orang yang
mengakibatkan kerusakkan secara signifikan
menggerakkan massa meskipun massa tidak
baik kerusakan unsur didalam tanah atau
dimaksudkan untuk melakukan tindakan
kematian tanaman padi. Oknum pengrajin
melawan hukum . Terkait dengan dugaan
etanol yang dengan sengaja membuang
adanya provokator yang menungganggi
limbah ke saluran irigasi telah memupuk
aliansi petani menjadi faktor pemicu
konflik berulang atau disebut konflik laten
terjadinya konflik demonstransi di depan
yang terjadi antara pengrajin dengan petani.
sentra pengrajin etanol di Dusun Sentul, Desa
Mobilizing Factors Profesi petani sudah Bekonang, Kecamatan Mojolaban
secara turun-temurun dari satu generasi ke Kabupaten Sukoharjo pada hari minggu 17
generasi berikutnya. Dengan melihat keadaan Maret 2013 Kantor Kecamatan Mojolaban
geografis terjadi perbedaan kelas sosial jika pada tanggal dengan tuntutan penutupan
dilihat dari kepadatan pendudukan. Jika usaha etanol dan pemberian sanksi tegas
dilihat dari segi penghasilan antara petani kepada seluruh pengusaha etanol.
dengan pengrajin etanol terdapat
ketimpangan sosial ekonomi dimana mereka
yang tinggal di Dusun Sentul memiliki Bentuk Perlawanan Petani tentang
tingkat ekonomi yang lebih mapan Limbah Cair Etanol di Desa Bekonang
dibandingkan dengan Dusun Tegalmade. Isu Kecamatan Mojolaban
Perlawanan atau resistensi yang telah Permasalahan pembuangan limbah cair yang
dilakukan oleh petani digolongkan sebagai mencemari area persawahan di Desa
jenis perlawanan tertutup karena petani saat Bekonang Kecamatan Mojolaban hingga saat
itu memilih untu memasang himbauan ini masih sering terjadi konflik laten, yang
kepada pengrajin etanol. Berdasarkan hasil sebelumnya disepakati kesepakatan yang
observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, menguntungkan kedua belah pihak secara
di kawasan industri pengrajin etanol terdapat damai. Resolusi konflik dapat diamaknai
pengelolaan limbah etanol yaitu sudah sebagai bagian dari sebuah menejemen
dibuatkan IPAL di ujung desa Sentul. Akan konflik yang berusaha mencapai kesepakatan
tetapi IPAL yang dimiliki oleh desa Sentul yang saling menguntungkan pihak-pihak
tidak dioptimalkan pengelolaannya sehingga yang bertikai menggunakan pendekatan yang
IPAL sudah tidak berfungsi seperti sesuai hingga menghasilkan kesepakatan
semestinya digunakan dan kapasitas daya yang saling menguntungkan. Dengan
tampung IPAL tidak cukup untuk menggunakan resolusi ini, konflik limbah
menampung jumlah limbah cair etanol yang etanol yang terjadi pada masyarakat Desa
dihasil setiap hari yang jumlahnya kurang Bekonang memperoleh jalan keluar yang
lebih 7000 liter setiap harinya. Melihat menguntungkan kedua belah pihak.
banyaknya pengrajin etanol yang
Dalam pembahasan ini peneliti berusaha
memproduksi alkohol setiap harinya dan
menggambarkan usaha penyelesaian konflik
menghasilkan limbah yang cukup banyak,
yang terjadi tentang limbah cair etanol di
kemudian menimbulkan protes dari petani,
Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban
sebagian limbah secara tidak sengaja juga
Kabupaten Sukoharjo yang telah dilakukan.
mengalir melalui selokan-selokan kecil dari
Penyelesaian konflik dilakukan melalui
rumah industri menuju keparit-parit sekitar
rekonsiliasi. Untuk menentukan pengelolaan
rumah yang jaraknya cukup dekat.
resolusi konflik yang terjadi adalah dengan
menggunakan pendekatan rekonsilisasi
Analisis Resolusi Konflik Limbah Cair membangun kembali hubungan erat yang
Etanol di Desa Bekonang Kecamatan menenangkan, menyelesaikan dan
Mojolaban membawa seseorang untuk menerima adanya
perubahan dengan mediasi, proses
rekonsiliasi konflik melalui mediasi ini
menggunakan pihak ketiga dalam yang didalamnya memberikan
penyelesaiannya. Kehadiran pihak ketiga
wewenang terhadap pemerintah untuk
tersebut memiliki wewenang dalam
mengambil langkah tertentu seperti
penyelesaian konflik yang bersifat netral dan
tidak berpihak pada salah satu kubu. Setelah menaikan insentif pajak industri untuk
dilakukan wawancara dengan pihak
melakukan revitalisasi jika terdampak
pemerintah kabupaten Sukoharjo, sudah
pencemaran lingkungan. Pemerintah
dilakukan upaya resolusi terhadap kasus
pembuangan limbah cair di desa Bekonang Kabupaten Sukoharjo terus melakukan
sebagai berikut:
upaya dalam mengatasi persoalan
- Membuat saluran sanitasi pengelolaan limbah cair akibat produksi etanol yang
limbah IPAL
dilakukan oleh pengrajin industri.
- Pemanfaatan limbah etanol

- Peninjauan kembali ijin industri Peran pemerintah kecamatan Mojolaban


Pihak-Pihak Yang Berperan Mengatasi
telah menampung keluhan dan aspirasi
Konflik Limbah Cair Etanol di Desa
petani, camat kecamatan Mojolaban
Bekonang Kecamatan Mojolaban
memberikan kesempatan mediasi untuk
Terkait dengan pencemaran limbah cair
melakukan perundingan yang
etanol membawa dampak besar dalam
menghadirkan pihak Dinas Lingkungan
pertanian, karena menyebabkan
Hidup, notaris, kepala seksi
kerusakan lahan persawahan. Dalam
ketentraman dan dan keamanan, kepala
upaya mengatasi konflik yang terjadi di
seksi pemberdayaan masyarakat,
Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban
perwakilan aliansi paguyuban,
pemerintah memiliki peran aktif baik
perawakilan tokoh masyarakat,
dalam menegakan Undang-Undang.
kepolisian dan koramil. Kepala staff
Peran pemerintah diatur dalam undang-
pemberdayaan masyarakat sebagai
undang nomor 4 tahun 1982 pasal 8
narahubung yang mengundang pihak merupakan tata cara pengolahan limbahan
cair industri yang memiliki fungsi sebagai
yang berkonflik untuk hadir dalam rapat
alat untuk menghilangkan dan mesterilkan
kemudian pemerintah Kabupaten
cemaran. Setiap pengrajin industri etanol
Sukoharjo melalui Dinas Lingkungan perlu mengurus izin pembuangan limbah
yang tercantum pada pasal 38 ayat 2 PP No
Hidup telah melakukan upaya kajian
82 tahun 2001 tentang persyaratan izin
tentang limbah etanol dengan
pembuangan limbah. Khusus pada
menggandeng beberapa peneliti seperti permasalahan pencemaran limbah cair, Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo
dari UNS dan melakukan rapat bersama
mewakilkan pada pemerintah kecamatan
untuk mengkaji kualitas limbah dan pH
Mojolaban untuk melakukan kegiatan
dari tanah. pengawasan yang berhubungan dengan
limbah dan penerbitan sanksi administrasi
Upaya pemerintah dalam mengelola limbah terhadap kegiatan industri yang tidak sesuai
etanol yaitu sebagai fasilitator yang dengan peraturan yang berlaku.
menjembatani, mencukup beberapa fasilitas
yang diperlukan oleh petani Desa Bekonang.
Pemerintah kecamatan Mojolaban KESIMPULAN
memfasilitasi dalam mengelola pertukaran
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
informasi, memperlancar komunikasi dan
bahwa :
menyelesaikan masalah. Pemerintah
kecamatan Mojolaban dalam upaya
1. Konflik sosial yang terjadi
penanganan limbah cair etanol telah
disebabkan oleh empat faktor.
menjalankan fungsinya sebagai fasilitator
Konflik yang terjadi juga disebabkan
yaitu menyediakan saran untuk
adanya perbedaan pandangan, dari
menyelesaikan masalah yang ada dengan
pihak pengrajin menyebutkan bahwa
menghadirkan pihak-pihak yang terlibat
petani tidak memiliki penghasilan
seperti Dinas Lingkungan Hidup untuk
yang sebesar pengrajin etanol atau
membahas tentang pembangunan IPAL
disebut juga akibat adanya
(Instalasi Pengolahan Air Limbah). IPAL
kesenjangan ekonomi karena
pengrajin lebih makmur. Konflik dilakukan namun tidak dilakukan
besar tanggal 12 Juli 2012 memang dengan baik sehingga masih terjadi
dianggap telah selesai dengan ditanda konflik laten yang terus menerus
tanganinya kesepakatan didepan terjadi.
notaris, namun konflik laten terus •
terjadi karena masih banyak oknum • Mikro dan Kecil melalui Online Single
yang nekat membuang limbah ke Submission dapat diakses secara pribadi
parit, hal ini ditakutkan akan menjadi oleh Pelaku Usaha Mikro di Kota
konflik besar yang dapat terjadi Semarang yang memiliki gawai atau
dikemudian hari. laptop beserta akses internet sehingga
2. Resolusi konflik yang dilakukan Pelaku Usaha Mikro dan Kecil tidak
dalam penyelesaian konflik limbah harus datang ke kelurahan, kecamatan,
cair etanol di Kecamatan Mojolaban atau ke dinas untuk melakukan perizinan
Kabupaten Sukoharjo, dilakukan Usaha Mikro dan Kecil. Online Single
dengan cara mediasi seperti berikut a) Submission juga sudah inklusif dapat
Melakukan identifikasi kebutuhan, diakses oleh Pelaku Usaha Mikro dan
antara kedua belah pihak, b) Kecil yang memiliki disabilitas
Pemetaan konflik yaitu proses meskipun belum ada fitur suara yang
pengumpulan informasi tentang dapat membantu Pelaku Usaha Mikro
konflik, c) Menyusun rencana dan Kecil tunanetra. Paling banyak
intervensi, d) Mendengarkan Pelaku Usaha Mikro dan Kecil yang
pendapat dari pihak-pihak yang menjadi responden adalah yang memiliki
terlibat dalam keadaan konflik, e) usia 46-55 tahun, dan ada 8 responden
Mengembangkan iklim konflik yang dengan usia 56 tahun keatas sehingga
kondusif, f) Transformasi dalam dapat dikatakan bawa pengoperasian
elemen konflik, g) Merumuskan Online Single Submission ramah untuk
bersama alternatif pilihan solusi, h) digunakan oleh Pelaku Usaha Mikro dan
Memilih satu diantara beberapa Kecil berusia tua.
alternatif yang di tawarkan, i) 3. Pihak-pihak yang terlibat pemerintah
Menyepakati keputusan bersama. Kecamatan Mojolaban, Pemerintah
Dalam permasalahan ini mediasi yang Kabupaten Sukoharjo melalui Dinas
terkait telah melakukan tindakan yang
cukup tepat tanggap dengan
DAFTAR PUSTAKA
mendudukan bersama kedua belah pihak
Buku
yang berkonflik untuk mencapai
kesepakatan bersama, dan pihak Badan Pusat Statistik Kab.Sukoharjo. 2021.
pengrajin etanol yang telah teroganisir Kecamatan Mojolaban Dalam Angka.
dengan baik, sehingga proses Sukoharjo.
penyampaian informasi untuk mencapai Budiati, Lilin. 2010. “Ruang Lingkup
kesepakatan bersama tersampaikan Manajemen Karir.” Manajement
dengan baik dan resolusi kesepakatan Conflict 1–54.
yang ditawarkan dapat disepakati. Kusworo. 2019. Manajemen Konflik Dan
Perubahan Dalam Organisasi. 1st ed.
SARAN
Bandung: Al-Qaprint Jatinagor.
Dari kesimpulan di atas dapat diajukan saran Pruitt, D. G & Rubin, J. Z. 2011. Teori
yaitu : Konflik Sosial. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
a. Pemerintah kabupaten Sukoharjo agar
Struebert, Helen J., and Dona Rinaldi
lebih memperhatikan permasalahan
Carpenter. 2011. Qualitative Research
limbah cair etanol yang mencemari
in Nursing. 5th ed. Philadelphia.
lingkungan. Penetapan peraturan tentang
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
lingkungan hidup perlu dipertegas
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
seperti ijin pendirian usaha dan
Bandung: Alfabeta.
pengelolaan limbah, penetapan denda
Wirawan. 2009. ..M. Mukhsin Jamil, Dkk.,
maksimum pada setiap pelanggaran yang
Mengelola Konflik Membangun Damai:
dilakukan.
Teori, Strategi Dan Implementasi
b. Tahapan-tahapan kesepakatan yang telah
Resolusi Konflik (Semarang: WMC
disetujui perlu dilakukan peninjauan IAIN Walisongo Semarang, 2007) Hal.

berkala yang dilakukan oleh pihak 10. Jakarta: Penerbit Salemba


Humanika.
kecamatan bergandengan dengan dinas
Wirawan. 2013. Konflik Dan Manajemen
lingkungan hidup. Konflik Teori, Aplikasi Dan Penelitian.
Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Yang Terbatas, Menafsir Yang Silam.
Jurnal 1st ed. edited by H. Kurniawan and A.
C. Leatemia. 2015: CV Jejak.
Benjamin, Ikram, Susetyo, and Yuni
Mardianto, A. 2014. “Penggunaan
Ratnasari. 2019. “KONFLIK
Manajemen Konflik Ditinjau Dari
ANTARWARGA DESA: Analisis
Status Keikutsertaan Dalam Mengikuti
Simon Fisher Melalui Studi Kasus.”
Kegiatan Pencinta Alam Di Universitas
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu
Gajah Mada.” Jurnal Psikologi.
Sosial Dan Budaya 21(1):74–96.
Mena, Teguh Dwi, Wido Prananing Tyas,
Habibi, Fadil, and Raedy Marwan. 2018.
and Risna Endah Budiati. 2019. “Kajian
“Pengaruh Limbah Terhadap
Dampak Lingkungan Industri Terhadap
Lingkungan Dan Penyakit Yang Timbul
Kualitas Lingkungan.” Jurnal
Serta Penaggulangannya.” Seminar Dan
Kesehatan Masyarakat 7:156–71.
Konferensi Nasional IDEC 1–4.
Muhtamil, Muhtamil. 2017. “Pengaruh
Hasan, Muhammad, and Muhammad Azis.
Perkembangan Industri Terhadap
2018. Pembangunan Ekonomi &
Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi
Pemberdayaan Masyarakat: Strategi
Jambi.” Jurnal Perspektif Pembiayaan
Pembangunan Manusia Dalam
Dan Pembangunan Daerah 4(3):199–
Perspektif Ekonomi Lokal.
206.
Kasim, Fajri, and Abidim Nurdin. 2015.
Ramadhan, Dian Taufik, Arif Budimanta,
Sosiologi Konflik Dan Rekonsiliasi:
and Soemarno Witoro Soelarno. 2016.
Sosiologi Masyarakat Aceh. 1st ed.
“Resolusi Konflik Antara Masyarakat
Aceh: Unimal Press.
Lokal Dengan Perusahaan
Kementrian LHK. 2020. “Peraturan Menteri
Pertambangan (Studi Kasus: Kecamatan
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Naga Juang, Kabupaten Mandailing
Republik Indonesia No
Natal, Provinsi Sumatera Utara).”
P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/202
Jurnal Ilmu Lingkungan 12(2):92.
0 Tentang Penyimpanan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun.” 1–52.
Kementrian PUPR. 2016. Kepemimpinan
Dan Manajemen Konfllik.
Mahasiswa Sanata Dharma. 2018. Mengulas

Anda mungkin juga menyukai