Anda di halaman 1dari 17

DAMPAK INDUSTRI RUMAHAN

PEMBUATAN ALKOHOL (CIU) DESA


BEKONANG, KABUPATEN SUKOHARJO
KELOMPOK 4

Dedi Sunarto (18725251039)


Alfi Ertando (1872525103
Hani’ Faridah (18725251038)
Hanida Listiani (18725251040)
Ezif Rizqi Imtihana (18725251030)
Tentang Masyarakat Bekonang

Jumlah Penduduk Menurut Status


Pendidikan Di Desa Bekonang, Tahun 2009
Pendapatan warga pas-pasan
karena sebagian besar mata
pencaharian masyarakat Desa
Bekonang adalah sebagai petani,
sedangkan home industry alkohol
masih sedikit
 Kondisi tanah di area
persawahan masih stabil/subur
(mengandung elluvium dan
endapan vulkanik) walaupun
sebagian sudah mulai tercemar

 Belum ada IPAL (instalasi


pegelolaan air limbah)

 Pencemaran limbah cair hanya


sebatas di sekitar sungai
Bekonang
Beberapa petani melakukan aksi
protes ke Kepala Desa Bekonang.
Mereka prihatin dengan keadaan
irigasi persawahan yang mulai
tercemar limbah industri alkohol
 Penyalahgunaan pembuatan alkohol
menjadi minuman keras tradisional
(Ciu)

 Limbah alkohol diolah menjadi


pupuk yang diberi nama “Ciunik”.
namun petani setempat setidak
seluruhnya dapat menerima
penggunaan pupuk ini
Semakin meningkatnya produksi
minuman keras tradisional (Ciu)
yang menyebabkan semakin
banyak limbah cair yang
akhirnya kurang bisa dikelola
dengan baik sehingga limbah
dibuang bebas sejak 2013, dan
sampai ke saluran irigasi yang
digunakan warga sekitar untuk
mengairi sawah. Sehingga
semakin lama ekosistem sawah
semakin terganggu.
Sejak tahun 2011 sudah ada IPAL dengan kapasitas (daya
tampung) 40.000 m3, akan tetapi limbah yang dihasilkan
telah mencapai 70.000m3 dan telah melebihi standar baku
mutu.
Segi Sosial

Pengrajin alkohol
membuang limbah cair ke
sembarang tempat karena
IPAL tidak berfungsi
normal. Hal tersebut
membuat para petani
semakin geram, karena
selain bau yang menyengat,
limbah alkohol juga
mencemari saluran irigasi
persawahan
Segi Ekonomi

Pendapatan warga meningkat


semenjak warga Desa
Bekonang semakin banyak
memproduksi minuman keras
tradisional (Ciu), karena
pembuatan Ciu lebih cepat,
selain itu juga penjualan Ciu
lebih diminati dan cepat laku
dibandingkan alkohol/etanol
Segi Lingkungan

Kondisi tanah sudah tercemar


dan berdampak pada kualitas dan
produksi tanaman padi

Terdapat IPAL tetapi tidak


berfungsi dengan baik

 Selain mencemari saluran


irigasi persawahan dan sumur
warga,pencemaran limbah alkohol
telah sampai pada sungai Samin
dan merusak ekosistem air
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) melakukan aksi demo ke
Kepala Desa Bekonang meminta penindaklanjutan perihal
pencemaran limbah alkohol yang semakin menjadi dan
meresahkan warga
Kesimpulan

1. Desa Bekonang merupakan desa yang mayoritas penduduknya adalah


pengrajin alkohol
2. Industri alkohol/etanol di Desa Bekonang disalah gunakan menjadi
produk minuman keras (Ciu) yang dijual bebas
3. Home industri alkohol berpengaruh banyak terhadap perekonomian
masyarakat Desa Bekonang
4. Limbah industri alkohol mencemari lingkungan sekitar dan meresahkan
warga, terutama para petani yang saluran irigasi persawahannya ikut
tercemar
5. Limbah alkohol dapat dimanfaatkan sebagai pupuk karena memiliki
banyak kandungan organik, namun tidak semua petani
menerimadengan baik produk ini
6. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) melakukan aksi demo ke Kepala
Desa Bekonang menuntut penindak lanjutan masalah pencemaran
limbah alkohol di daerah tersebut
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai