Penis Hygiene (Aksela)
Penis Hygiene (Aksela)
OLEH :
LAPORAN PENDAHULUAN
NIDN : 0813027603
MENGETAHUI
NIDN : 08190033780
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan yang berjudul “Laporan
Pendahuluan Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene Melalui Tindakan Penis Hygiene” tepat
pada waktunya guna memenuhi tugas mata kuliah personal hygiene.
Dalam penulisan laporan ini, penulis mendapat banyak bimbingan dan bantuan dari
semua pihak sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Direktur Akademik Keperawatan St. Elisabeth Lela yang telah memberi kesempatan
kepada penulis untuk menimbah ilmu menjadi calon perawat Ahli Madya Keperawatan
yang profesional.
2. RD. Gabriel Mane, S.Fil.,LIC selaku Pudir I yang telah memberikan informasi terkait
penulisan laporan ini.
3. Klara Meo,S.S.iT selaku Clinical Teacher yang telah meluangkan waktu , tenaga, pikiran
dalam memberikan pengarahan serta masukan kepada penulis untuk menyelesaikan
laporan ini.
4. Teman–teman yang telah membantu dalam memberikan informasi dan masukan -
masukan terkait dengan penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga laporan ini
dapat menjadi lebih baik dan menjadi acuan dalam penulisan makalah selanjutnya.
Penulis,
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................................. 1
B. TUJUAN ..................................................................................................... 1
1. Tujuan umum......................................................................................... 1
2. Tujuan khusus........................................................................................ 1
A. KESIMPULAN ........................................................................................... 10
B. SARAN ........................................................................................................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan dasar personal hygiene merupakan suatu kebutuhan yang paling
mendasar. Dalam kehidupan sehari – hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan karena akan mempengaruhi kesehatan dan perawatan diri
seseorang. Salah satu kebutuhan personal hygiene adalah kebersihan area genetalia atau
penis hygiene.
Penis hygiene merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk pemenuhan
kebutuhan personal hygiene yang diberikan kepada pasien laki – laki yang tidak dapat
melakukan penis hygiene atau memberikan area genetalianya sendiri karena kondisi
kesehatan yang tidak memungkinkan. Tindakan ini diberikan pada pasien yang tidak
dapat melakukan kebersihan genetalia secara mandiri, pada pasien tirah baring lama,
pasien sebelum pemasangan kateter, pada pasien yang memakai kateter tetap.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan melakukan tindakan penis hygiene
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa diharapkan mampu memahami anatomi dan fisiologi sistem reproduksi
pada pria
b. Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep dasar tindakan penis hygiene
c. Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan konsep tindakan penis hygiene
BAB II
TINJAUAN TEORI
1
1. Organ Reproduksi Primer
a. Testis ( buah pelir)
Testis adalah alat reproduksi pria yang menggantung di pangkal batang
penis dan di bungkus oleh kantung yang di sebut scrotum. Terdapat duua buah
testis yang teletak pada bagian depan perineum dan berada di bawah zakar.
Fungsi dari testis adalah menghasilkan sel sperma dan hormon testosteron
sejak seorang pria memasuki masa remaja sampai dia mati. Bentuk testis memiliki
panjang ±5 cm dan diameter 3 cm, testis juga di liputi oleh selaput putih yang
kokoh.
Dalam testis terdapat saluran yang berkelok-kelok dan dindingnya di lapisi
oleh sel-sel epitel germinal yang menghasilakn sel sperma. Jenis sel lain yang
terletak di anatra saluran-saluran tersebut di sebut sel interstisiil. Sel intrestisil
adalah sel penghasil hormon pada pria.
Jika wanita hanya memproduksi satu buah sel telur masak dalam sebulan
maka seorang pria dapat memproduksi sel sperma sebanyak 150 jta sel dalam
waktu 24 jam dan setiap ejakulasi terjadi, pria akan mengeluarkan sperma
sebanyak 100 hingga 300 jta sel. Jika pria tidak melakukan hubungan seksual
maka sel sperma yang telah di produksi oleh testis tadi akan di serap kembali oleh
tubuh secara alami
b. Penis
2
Penis adalah organ reproduksi pria eksternal yang berbentuk silinder dan
di dalamnya terdapat saluran kencing yang berfungsi sebagai saluran yang di lalui
cairan semen dan sperma ketika di semprotkan ke dalam liang vagina.
Pada saat akan melakukan hubungan sekasual, penis akan menegang dan
mengeras karena darah balik dihambat. Sehingga penis dapat dengan mudah
memasuki liang vagina. Proses ini di sebut hubungan seksual penetrative.
Setelah memalui rangsangan yang cukup lama, akan terjadi ejakulasi,
yaitu disemprotkan cairan sperma dan semen ke dalam liang vagina. Setelah
senggama selesai, ukuran penis akan mengecil kembali seperti semula karena
kadar darah balik yang tadi dihambat di dalam penis kembali mengalir.
Saluran kencing dan saluran tempat mengalirnya sperma adalah sama,
yaitu uretra. Namun pada saat ejakulasi, klep pada vas deferens akan menutupi
jalannya air seni dari kangdung kencing. Oleh karena itu, ejakulasi tidak akan
terjadi bersamaan dengan keluarnya air kencing.
2. Organ Reproduksi Pria Sekunder
Organ reproduksi sekunder berkaitan dengan fungsi reproduksi namun tidak
berhubungan langsung dengan proses reproduksi. Organ reproduksi sekunder pria terdiri
atas prostat dan seminal vesicle.
a) Kelenjar prostat
Prostat adalah kelenjar yang terletak di bagian belakang saluran sperma.
Berfngsi menghasilakn semen (air mani) yang rtasi sperma menjadi nutrisi
bagi sperma dan alat transportasi sperma saat keluar dari penis menuju rahim
wanita.
Selama ejakulasi terjadi, kelenjer prostat akan berkontraksi serentak
dengan duktus deferens dan seminal vesicle. Cairan yang di reproduksi alat
kelenjar prostat menambah banykanya semen (air mani).
b) Seminal vesicle
Seminal vesicle adalah sebuah kantung kecil dibawah prostat yang
menghasilkan air mani. Cairan ini membuat sel-sel sperma yang di keluarkan
oleh testis menjadi lebih encer sehingga mudah di semprotkan keluar.
3
Semen yang di ejakulasikan pria terdiri dari cairan duktus deferens,
kelenjar prostat, dan kelenjar di mukosa. Cairan prostat memberikan bentuk
semen seperti susu, sedangkan cairan dari seminal vesicle dan dari kelenjar di
mukosa memeberikan konsisten mukoid pada semen.
Fibrinogen yang di hasilkan oleh seminal vesicle menyebabkan
koagulasi cairan semen, setelah 15-20 menit berikutnya terjadi lisis oleh
karena fibrinolisin yang di bentuk dari profibrinolisin dari prostat. Pada menit-
menit pertama setelah ejakulasi, sel sperma tetap relative tidak bergerak,
mungkin karena terkoagulasi. Namun setelah koagulasi larut, sel sperma
segera aktif seperti mobil yang bergerak lincah.
3. Fungsi Seksual Normal
Fungsi seksual normal adalah interaksi kompleks meliputi pikiran, ingatan, emosi,
dan tubuh. Saraf, sirkulasi, dan sistem kelenjarendokrin (hormonal) seluruhnya
berinteraksi dengan pikiran untuk mengasilakn reaksi seks. Kelembutan dan
keseimbangan saling memengaruhi di antara seluruh bagian sistem saraf yang
mengendalikan reaksi seks pada pria.
Gairah seks adalah keinginan untuk terlibat di dalam aktivitas seks. Hal ini
kemungkinan di picu oleh pikiran, perkataan, penglihatan, penciuman dan sentuhan.
Gairah menyebabkan siklus tahap awal pada reaksi seks, terangsang.
4
b. Menghilangkan bau tak sedap.
c. Mencegah iritasi.
d. Meningkatkan rasa percaya diri.
4. Indikasi
5. Kontra indikasi
a. Pasien hernia
b. Pasien yang menderita penyakit kelamin seperti HIV
5
No Nama alat Gambar Spesifikasi Jumlah Fungsi
1 Baskom Alumunium 1 buah Menampung air
mandi
6
5 Sabun Bahan kimia 1 buah menggosok tubuh
pasien
7
9 Tissue Kertas, lembut Secukupny
a
b. Persiapan klien
1) Menjelaskan maksud dan tujuan dari tindakan yang akan dilakukan
2) Meminta persetujuan pasien
3) Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
c. Persiapan lingkungan
1) Memasang sampiran, menutup pintu dan jendela
2) Mengatur penerangan yang cukup
8
1 Mencuci tangan 6 Mencegah
langkah infeksi
nosocomial
9
6 Pasang perlak /pengalas Agar tidak
di bawah bokong pasien merembes ke
tempat lain
Turunkan pakian
bawah pasien Memudahkan
7
perawat saat
melakukan
Tindakan
Dengan perlahan
angkat penis dan
8 pegang ujung penis bila Agar semua
disirkumsis,rektrasikan area genitalia
kulup,tunda bila pasien dapat di
mengalami ereksi bersihkan
10
penis menjadi bersih
Mencegah
10 Basuh dan keringkan iritasi dan
perlahan balikan kulup ereksi
pada posisi semula
11
lipatan kulit iritasi
dibawahnya basuh dan
keringkan Menjaga
14 Pakaikan Kembali privasi pasien
pakian bawah pasien
bantu pasien untuk
Kembali ke posisi
Agar pasien
semula
15 merasa
Atur Kembali posisi
nyaman
pasien
16
Agar siap
Kembalikan alat- alat
digunakan
pada tempatnya
Kembali
Mencegah
17
Buka handscoon dan infeksi
d. Fase terminasi
1.mengevaluasi Kembali Tindakan yang sudah dilakukan
R; mengetahui respon pasien terhadap Tindakan yang di lakukan
12
R; memberikan apresiasi pada pasien
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Organ reproduksi pria memiliki fungsi menghasilkan sel sperma dan
menyalurkannya ke dalam liang vagina wanita sehingga terjadinya pembuahan sel telur
oleh sperma di dalam rahim.Tindakan penis hygiene adalah tindakan atau cara perawat
merawat pasien untuk memelihara kebersihan dan menjaga kesehatan organ
reproduksinya dalam upaya mencapai kesejahteraan fisik dan pisikisnya. Tujuannya
adalah: Menjaga kebersihan diri terutama baian perineal genital, Mencegah infeksi pada
daerah penis dan sekitarnya, Memberikan rasa nyaman. Manfaatnya adalah:Memberikan
rasa nyaman.Menghilangkan bau tak sedap, Mencegah iritasi, Meningkatkan rasa
percaya diri.
B. SARAN
Diharapkan setelah membaca makalah laporan ini, pembaca mengerti dan menerapkan
hidup bersih dan selalu menjaga kebersihan area genetalia. Penulis juga menharapkan
adanya masukan berupa kritik dan saran yang membangun sehingga laporan ini menjadi
lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
14
A.Aziz Alimul.2006. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk Kebidanan,
Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
Drs. H.Syaifuddin, . 2010. Anatomi Fisiologi: kurikulum berbasis kompetensi
untuk keperawatan dan kebidanan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
15