Pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah, putra Prabu Brawijaya, raja
Majapahit yang tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Dengan bantuan dari wali sanga, Raden Patah membangun Kerajaan Demak
1546 M). Pada periode ini, Demak menjadi kerajaan terkuat di Jawa dengan
Majapahit. Suatu ketika, Raden Patah diperintahkan oleh gurunya, Sunan Ampel
dari Surabaya, untuk merantau ke barat dan bermukim di sebuah tempat yang
terlindung oleh tanaman gelagah wangi. Raden Patah adalah putra dari Raja
Brawijaya dari istrinya yang disebut Putri Cina. Dalam perantauannya itu, Raden
sebagai Demak.
Majapahit pada akhir abad ke-15. Pada saat itu, wilayah kekuasaannya mulai
memisahkan diri dan saling serang karena merasa sebagai pewaris takhta
Majapahit yang sah. Raden Patah yang mendapat dukungan dari wali sanga dan
Brawijaya dengan ibu kota di Bintara. Setelah merasa kuat karena memiliki
daerah yang strategis dan mempunyai dukungan dari wali sanga, para wali
menyarankan agar Raden Patah menjadikan Demak sebagai kerajaan Islam dan
kerajaan Islam. Ada banyak versi tentang tahun berdirinya Kerajaan Demak.
sebagian lainnya meyakini tahun 1478 atau setahun sebelum berdirinya Masjid
Agung Demak.
Setelah Raden Patah wafat pada 1518, takhta Demak dilanjutkan oleh putranya
pusat penyebaran agama Islam dan wilayahnya meluas hingga ke Jawa bagian
timur dan barat. Sultan Trenggono wafat pada 1546 saat melakukan penyerangan
menduduki takhta dan ibu kota Demak mengalami kerusakan cukup parah. Hal
ini menjadi awal keruntuhan Kerajaan Demak hingga akhirnya benar-benar jatuh