Anda di halaman 1dari 2

RADEN FATAH

Awal kehidupan
Pada masa kecil, Raden Patah lebih akrab dipanggil dengan sebutan Pangeran jimbun. Dia
merupakan putra dari Brawijaya V, raja terakhir Majapahit, dan seorang putri asal Tionghoa dari
Dinasti Ming bernama Siu Bun Ci. Raden Patah lahir di Palembang pada tahun 1455.
Pada awal abad ke-14, Kaisar Yan Lu dari Dinasti Ming mengirimkan seorang putri, yaitu
Siu Bun Ci kepada Brawijaya V di Majapahit sebagai tanda persahabatan antara kedua negara.
Tidak disangka, Brawijaya V jatuh hati kepada Siu Bun Ci karena dia memiliki paras yang cantik
dan juga pintar. Sayangnya, kedatangan Siu Bun Ci ke Majapahit membuat Ratu Dhawarawati, sang
permaisuri tidak senang. Alhasil, Brawijaya V terpaksa harus mengeluarkan Siu Bun Ci dari istana
dalam kondisi tengah mengandung. Siu Bun Ci dikirim oleh Brawijaya V kepada adipati
Palembang, Arya Damar. Setelah melahirkan Raden Patah, Siu Bun Ci justru menikah dengan Arya
Damar dan memiliki seorang anak bernama Raden Kusen, adik tiri Raden Patah.
Raja pertama Kerajaan Demak
Setelah lulus, Raden Patah dipercaya menjadi ulama dan membentuk pemukiman di Bintara
dengan didampingi oleh Sultan Palembang. Selama berada di Bintara, Raden Patah mendirikan
pondok pesantren dan menyampaikan dakwah agama Islam kepada masyarakat di sana. Seiring
berjalannya waktu, daerah tersebut kemudian semakin ramai dan dipenuhi dengan aktivitas
perniagaan. Raden Patah kemudian mengganti nama pondok pesantren yang dia bangun dari
Glagahwangi menjadi Demak atau Kerajaan Demak. Letak Kerajaan Demak berada di pesisir utara
Jawa, tepatnya di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Posisinya ini terbilang strategis, karena masuk
dalam jalur lalu lintas perdagangan rempah-rempah antara wilayah Indonesia Timur dengan Selat
Malaka. Para raja Demak kemudian memanfaatkan keuntungan lokasi tersebut untuk
mengembangkan potensi kemaritimannya. Sejak saat itulah, Kerajaan Demak terus berkembang dan
menjadi pusat perdagangan. Tidak hanya itu, Raden Patah yang juga dibantu oleh peranan Wali
Songo dalam mendirikan Kerajaan Demak berhasil membawa kerajaan tersebut tumbuh menjadi
pusat penyebaran Islam. Bahkan, Kerajaan Demak menjadi kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.
Raden Patah yang merupakan pendiri kerajaan pun menjadi raja pertama Kerajaan Demak yang
berkuasa sejak 1478 hingga 1518.
Kejayaan Kerajaan Demak
Di bawah pemerintahan Raden Patah, Kerajaan Demak berhasil mencapai kejayaannya.
Kerajaan Demak mengalami perkembangan dalam berbagai bidang, seperti perluasan wilayah dan
pengembangan Islam. Dalam bidang dakwah Islam, Raden Patah mendirikan masjid yang sekarang
terkenal dengan nama Masjid Agung Demak. Dulunya, Masjid Agung Demak dijadikan sebagai
pusat kegiatan kerajaan Islam pertama di Jawa. Selain itu, bangunan ini juga dijadikan markas para
wali dan digelar pula sejenis pengajian akbar. Sementara itu, dalam bidang politik, Raden Patah
berhasil membuat Kerajaan Demak memperluas wilayah kekuasaannya dan memperkuat
ketahanannya. Kejayaan tersebut dapat dilihat dari keberhasilan Raden Patah menaklukkan Girindra
Wardhana yang merebut takhta Kerajaan Majapahit pada 1478, hingga dapat mengambil alih
kekuasaan Majapahit.

Anda mungkin juga menyukai