Anda di halaman 1dari 11

NO Nama Obat Dosis Dosis yang Indikasi dan DRP dan Monitoring

Pustaka diberi MOA Interaksi Outcome/


ESO
1 Metoclopramide 3 x 10 mg Indikasi :

2 Lansoprazole 1 x 30 mg
3 Amlodipin 1 x 10 mg
4 Clonidine 3 x 0,5 mg
5 UDCA 3 x 250 mg
6 Paracetamol 3 x 500 mg
7

Definisi CKD

CKD merupkan suatu kondisi kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih, yang
didefinisikan sebagai abnormalitas struktural atau fungsional ginjal, dengan atau tanpa penurunan
Laju Filtrasi Glomerular (LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau kerusakan ginjal;
termasuk ketidakseimbangan komposisi zat di dalam darah atau urin serta ada atau tidaknya
gangguan hasil pemeriksaan pencitraan. (Penefri, 2003)

Penyakit ginjal kronis (CKD) didefinisikan sebagai kelainan pada struktur atau fungsi ginjal, yang
terjadi selama 3 bulan atau lebih (Dipiro Ed 11)

Stage CKD
Etiologi

Diabetes, hypertension, obesity, autoimmune diseases, systemic infections, urinary tract infections,
urinary stones, lower urinary tract obstructions, neoplasia, family history of CKD, recovery from
acute kidney injury, reduction in kidney mass, exposure to certain drugs, low birth weight, older age

Diabetes, hipertensi, obesitas, penyakit autoimun, infeksi sistemik, infeksi saluran kemih, batu
saluran kemih, penyumbatan saluran kemih bagian bawah, neoplasia, riwayat penyakit ginjal dalam
keluarga, pemulihan dari cedera ginjal akut, penurunan massa ginjal, paparan obat-obatan tertentu,
berat badan lahir rendah , usia lebih tua (Dipiro)

Diabetes

Penyakit jantung

Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Peradangan pada ginjal (glomerulonefritis)

Penyumbatan aliran urin seperti masalah prostat atau kanker di kandung kemih
Obat-obatan tertentu seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang antara lain meliputi
ibuprofen (Brufen atau Nurofen) atau diklofenak (Voltarol).

Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal yang mungkin termasuk penyakit keturunan. (Kidney Care,
UK)
Langkah-langkah prosedur -PTBD

1. Kontras yang disuntikkan digunakan untuk memvisualisasikan lokasi obstruksi

2. Masukkan kawat pemandu melalui jarum ke dalam sistem empedu

3. Lepaskan jarum dengan hati-hati

4. Dilatasi saluran secara tepat dengan melewatkan dilator plastik dengan berbagai ukuran di atas
kawat pemandu
5. Tarik kawat pemandu setelah kateter plastik dengan banyak lubang samping diarahkan ke sistem
bilier sepanjang saluran yang melebar

6. Periksa posisi kateter dengan menyuntikkan kontras

7. Kencangkan kateter pada tempat penyisipan kulit

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6196333/
Patofisiologi
Perkembangan kolangitis tergantung pada dua faktor yaitu sumbatan empedu dan
perkembangan bakteri di dalam empedu. Bakteri terutama memasuki sistem empedu naik
melalui usus dua belas jari ke saluran hepato-pankreatik umum. Sistem vena portal dan sistem
limfatik periportal juga rute masuk yang potensial yang diperkirakan kurang sering terjadi.
Sumbatan empedu menghasilkan meningkatnya tekanan intraduktal, mengakibatkan gangguan
pada persimpangan yang sempit antara arsitektur sel hati. Gangguan ini mengakibatkan
terjadinya aliran balik bakteri ke dalam aliran darah. Tekanan intrabiliar dikaitkan secara
langsung dengan kejadian bakteremia, menunjukkan bahwa derajat sumbatan empedu
bertanggung jawab secara langsung pada tingkat keparahan gejala penyakit. [2]
Ely, Rachel; Long, Brit; Koyfman, Alex (2018-01). "The Emergency Medicine−Focused Review of
Cholangitis". The Journal of Emergency Medicine. 54 (1): 64
72. doi:10.1016/j.jemermed.2017.06.039. ISSN 0736-4679.

Koledokolitiasis primer terbentuk dari batu di dalam saluran empedu yang terjadi akibat stasis
empedu di CBD sehingga membentuk batu intraduktal. Penyebab stasis saluran empedu antara lain
dilatasi saluran empedu seiring bertambahnya usia.

Menurut Corwin (2008) patofisiologi kolelitiasis yaitu perubahankomposisi empedu. Perubahan


komposisi ini membentuk inti, lalulambat laun menebal dan mengkristal. Proses pengkristal.
Prosespengkristalan dapat berlangsung lama, bisa sampai bertahun-tahundanakhirnya akan
menghasilkan batu empedu, bila adanya peradanganpada kandung empedu dapat mengakibatkan
supersaturasi progresif, perubahan sususan kimia dan pengendapan beberapa unsur
konstituenseperti kolesterol, kalsium, bilirubin

Anda mungkin juga menyukai